• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KABUPATEN BELITUNG - DOCRPIJM 1519105277Bab VI Kerangka Kelembagaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB VI KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KABUPATEN BELITUNG - DOCRPIJM 1519105277Bab VI Kerangka Kelembagaan"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

191

BAB VI

KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI

KABUPATEN BELITUNG

6.1. Kerangka Kelembagaan

6.1.1. Struktur Organisasi , Tugas dan Fungsi Unit yang terkai t dengan Pembangunan Inf ras truktur Bidang Cipta Karya

Kelembagaan merupakan unit kerja yang sangat menentukan dalam keberhasilan pengelolaan prasarana dan sarana wilayah. Komponen kelembagaan ini terdiri dari instansi/badan, person/tenaga kerja dan kelengkapan kerja. Instansi/badan tersusun dalam struktur organisasi dimana tiap bagian dalam susunan tersebut diberikan fungsi untuk melaksanakan programnya. Person/tenaga kerja dinyatakan dalam bentuk jumlah pegawai, profesi, pendidikan dan ketrampilan dari tenaga kerja yang bersangkutan. Sedangkan kelengkapan kerja adalah berupa sarana dan fasilitas yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan investasi program pembangunan prasaranandan sarana wilayah.

Kelembagaan yang terkait dalam pengelolaan sektor-sektor prasarana dan sarana dasar di bidang air bersih, persampahan, drainase, air limbah, tata bangunan dan lingkungan serta pengembangan permukiman antara lain : 1. Bappeda Kabupaten Belitung

2. Dinas PUPR Kabupaten Belitung

(2)

192 1. Bappeda Kabupaten Belitung

Badan yang langsung berada dibawah koordinasi dan tanggungjawab Kepala Daerah. Berdasarkan Peraturan Bupati Belitung Nomor 60 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Belitung, maka tugas dan fungsi Bappeda Kabupaten Belitung yaitu : Tugas :

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan di bidang perencanaan pembangunan daerah, penelitian dan pengembangan.

Fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah, penelitian dan pengembangan;

b. pengoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan daerah, penelitian dan pengembangan;

c. pembinaan dan pelaksanaan terhadap tugas-tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah, penelitian dan pengembangan; d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan

teknis di bidang perencanaan pembangunan daerah, penelitian dan pengembangan;

e. pelaksanaan administrasi badan sesuai dengan lingkup tugasnya; dan f. pelaksana an fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

(3)

193

Gambar 6.1. Susunan Organisasi Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Belitung

Sedangkan Bidang yang berkaitan dengan keciptakaryaan yaitu Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah yang membawahi Sub Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Sub Bidang Perumahan dan Permukiman, Perhubungan dan Sub Bidang Komunikasi dan Informatika, Statistik, Persandian dan Kecamatan, dengan tugas dan fungsi sebagai berikut :

a. Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Tugas :

 Melaksanakan sebagian tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dalam menyusun perencanaan pembangunan daerah bidang infrastruktur dan pengembangan wilayah.

Fungsi :

a. penyusunan rancangan RPJPD, RPJMD, dan RKPD bidang infrastruktur dan pengembangan wilayah;

(4)

194

c. pengoordinasian pelaksanaan Musrenbang RPJPD, RPJMD, RKPD bidang infrastruktur dan pengembangan wilayah;

d. pengoordinasian pelaksanaan kesepakatan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah terkait RPJPD, RPJMD, RKPD bidang infrastruktur dan pengembangan wilayah;

e. pengoordinasian pelaksanaan kesepakatan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah terkait APBD bidang infrastruktur dan pengembangan wilayah;

f. pengoordinasian sinergitas dan harmonisasi kegiatan perangkat daerah di kabupaten bidang infrastruktur dan pengembangan wilayah;

g. pengoordinasian pelaksanaan sinergitas dan harmonisasi kegiatan pusat, provinsi, di kabupaten bidang infrastruktur dan pengembangan wilayah;

h. pengoordinasian pembinaan teknis perencanaan kepada perangkat daerah kabupaten bidang infrastruktur dan pengembangan wilayah; i. pengendalian/monitoring pelaksanaan perencanaan pembangunan

daerah bidang infrastruktur dan pengembangan wilayah;

j. pengolahan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah bidang infrastruktur dan pengembangan wilayah;

k. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah bidang infrastruktur dan pengembangan wilayah;

l. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang tugasnya; dan

(5)

195

b. Sub Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Tugas :

 Menyusun perencanaan pembangunan urusan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang.

Fungsi :

a. penyusunan rancangan RPJPD, RPJMD, dan RKPD urusan pekerjaan umum dan penataan ruang;

b. penganalisisan rancangan Renstra perangkat daerah urusan pekerjaan umum dan penataan ruang;

c. penyiapan pelaksanaan Musrenbang RPJPD, RPJMD, RKPD urusan pekerjaan umum dan penataan ruang;

d. perencanaan pelaksanaan kesepakatan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah terkait RPJPD, RPJMD, RKPD urusan pekerjaan umum dan penataan ruang;

e. perencanaan pelaksanaan kesepakatan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah terkait APBD urusan pekerjaan umum dan penataan ruang;

f. perencanaan sinergitas dan harmonisasi kegiatan perangkat daerah di kabupaten urusan pekerjaan umum dan penataan ruang;

g. perencanaan dukungan pelaksanaan kegiatan pusat, propinsi untuk urusan pekerjaan umum dan penataan ruang;

h. perencanaan pengendalian/monitoring pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah urusan pekerjaan umum dan penataan ruang; i. perencanaan pengolahan data dan informasi perencanaan

pembangunan daerah urusan pekerjaan umum dan penataan ruang; j. perencanaan evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan perencanaan

pembangunan daerah urusan pekerjaan umum dan penataan ruang; k. perencanaan pembinaan teknis perencanaan kepada perangkat daerah

(6)

196

l. penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang tugasnya;

m. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang tugasnya; dan

n. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. c. Sub Bidang Perumahan dan Permukiman, Perhubungan

Tugas :

 penyusunan perencanaan pembangunan urusan perumahan dan permukiman, perhubungan.

Fungsi :

a. perancangan penyusunan rancangan RPJPD, RPJMD, dan RKPD urusan perumahan dan permukiman, perhubungan;

b. penganalisisan rancangan Renstra perangkat daerah urusan perumahan dan permukiman, perhubungan;

c. penyiapan pelaksanaan Musrenbang RPJPD, RPJMD, RKPD urusan perumahan dan permukiman, perhubungan;

d. perencanaan pelaksanaan kesepakatan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah terkait RPJPD, RPJMD, RKPD urusan perumahan dan permukiman, perhubungan;

e. perencanaan pelaksanaan kesepakatan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah terkait APBD urusan perumahan dan permukiman, perhubungan;

f. perencanaan sinergitas dan harmonisasi kegiatan perangkat daerah di kabupaten urusan perumahan dan permukiman, perhubungan;

g. perencanaan dukungan pelaksanaan kegiatan pusat, provinsi untuk urusan perumahan dan permukiman, perhubungan;

(7)

197

i. perencanaan pengolahan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah urusan perumahan dan permukiman, perhubungan;

j. perencanaan evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah urusan perumahan dan permukiman, perhubungan;

k. perencanaan pembinaan teknis perencanaan kepada perangkat daerah kabupaten urusan perumahan dan permukiman, perhubungan;

l. penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang tugasnya;

m. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang tugasnya; dan

n. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

2. Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Belitung Berdasarkan Peraturan Bupati Belitung Nomor 52 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Kabupaten Belitung terdiri dari :

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat terdiri atas:

1. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan; 2. Sub Bagian Keuangan dan Aset; dan 3. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum. c. Bidang Sumber Daya Air terdiri atas:

1. Seksi Perencanaan dan Pengendalian;

(8)

198 d. Bidang Bina Marga terdiri atas:

1. Seksi Perencanaan dan Pengendalian;

2. Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan; dan

3. Seksi Pemeliharaan dan Preservasi Jalan dan Jembatan. e. Bidang Cipta Karya terdiri atas:

1. Seksi Perencanaan Dan Pengendalian; 2. Seksi Pengembangan Air Minum; dan 3. Seksi Penataan Bangunan dan Lingkungan. f. Bidang Perumahan dan Permukiman terdiri atas:

1. Seksi Perumahan Rakyat;

2. Seksi Pengembangan Permukiman; dan 3. Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman. g. Bidang Tata Ruang dan Jasa Konstruksi terdiri atas:

1. Seksi Perencanaan dan Pengendalian Tata Ruang; 2. Seksi Penataan Kawasan dan Pemanfaatan Ruang; dan 3. Seksi Bina Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.

h. Unit Pelaksana Teknis (UPT); dan i. Kelompok Jabatan Fungsional.

(9)

199

Berdasarkan Peraturan Bupati Belitung Nomor 52 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Kabupaten Belitung, mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :

Tugas :

 Membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan dibidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah. Fungsi :

a. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan sumber daya air, penyelenggaraan jalan, penyediaan perumahan dan pengembangan kawasan permukiman, penataan bangunan gedung, sistem penyediaan air minum, sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan, serta pembinaan jasa konstruksi;

b. pengkoordinasian pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

c. pengelolaan barang milik/kekayaan Daerah yang menjadi tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

d. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

e. pelaksanaan penyusunan kebijakan teknis dan strategi keterpaduan pengembangan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat; f. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pekerjaan umum

dan perumahan rakyat;

g. pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat; dan

(10)

200

Dalam hal pelaksanaan tugas di bidang keciptakaryaan di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Belitung, dilaksanakan oleh dua Bidang, yaitu :

 Bidang Cipta Karya yang membawahi Seksi Perencanaan dan Pengendalian, Seksi Pengembangan Air Minum dan Seksi Penataan Bangunan dan Lingkungan

 Bidang Perumahan dan Permukiman, yang membawahi Seksi Perumahan Rakyat, Seksi Pengembangan Permukiman dan Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman.

a. Bidang Cipta Karya Tugas :

 melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan pembinaan dan koordinasi, pengendalian dan penanggulangan serta pemantauan dan evaluasi di bidang cipta karya.

Fungsi :

a. penyusunan rencana program dan kegiatan serta anggaran di bidang tugasnya;

b. penyusunan perencanaan teknis dan program, pembinaan dan perumusan kebijakan dibidang cipta karya;

c. pelaksanaan pengembangan air minum; d. pelaksanaan penataan bangunan;

e. pemberian izin/rekomendasi bidang cipta karya;

f. penanggulangan tanggap darurat/bencana bidang cipta karya; g. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai bidang tugasnya;

h. penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang bidang tugasnya;

i. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang tugasnya; dan

(11)

201 Seksi Perencanaan dan Pengendalian Tugas :

 Melaksanakan penyiapan penyusunan kebijakan dan strategi, penyusunan anggaran dan pembiayaan, pemantauan dan evaluasi dan pengendalian di bidang cipta karya.

Fungsi :

a. penyiapan bahan penyusunan rencana program dan kegiatan serta anggaran di bidang tugasnya;

b. penyiapan bahan pelaksanaan rencana program bidang cipta karya; c. penyiapan bahan koordinasi dengan instansi lain terkait dengan

bidang cipta karya;

d. penyiapan bahan pengawasan dan pengendalian di bidang cipta karya;

e. penyiapan bahan pemberian izin/rekomendasi bidang cipta karya; f. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

g. penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang tugasnya;

h. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang tugasnya; dan

i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Seksi Pengembangan Air Minum Tugas :

 melaksanakan perumusan dan pelaksanakan kebijakan, penyusunan produk pengaturan, pembinaan dan pengawasan serta fasilitasi di bidang pengembangan air minum.

Fungsi :

a. penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan kegiatan serta anggaran di bidang tugasnya;

(12)

202

c. penyiapan bahan pengawasan dan pengendalian pengembangan air minum;

d. penyiapan bahan pengembangan sarana dan prasarana air minum; e. penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja lingkup

dinas maupun instansi teknik dalam rangka pembinaan dan pengembangan air minum;

f. penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan;

g. penyusunan pelaporan dan pendokumentasian di bidang tugasnya; h. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang

tugasnya; dan

i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Seksi Penataan Bangunan dan Lingkungan Tugas :

 melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan, gedung dan pengelolaan rumah negara.

Fungsi :

a. penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan kegiatan serta anggaran di bidang tugasnya;

b. penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan penataan bangunan dan lingkungan, gedung dan rumah negara;

c. penyiapan bahan pengawasan dan pengendalian penataan bangunan dan lingkungan, gedung dan rumah negara;

d. penyiapan bahan pengembangan sarana dan prasarana penataan bangunan dan lingkungan, gedung dan rumah negara;

(13)

203

f. penyiapan bahan pemberian izin/rekomendasi penataan bangunan dan lingkungan, gedung dan rumah negara;

g. penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan;

h. penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang tugasnya;

i. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang tugasnya; dan

j. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

b. Bidang Perumahan dan Permukiman Tugas :

Melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam menyusun, melaksanakan, mengawasi, mengendalikan, dan melakukan evaluasi dan pelaporan serta fasilitasi dalam penyelenggaraan program bidang perumahan dan permukiman.

Fungsi :

a. penyusunan perencanaan teknis dan program, pembinaan dan perumusan kebijakan dibidang perumahan dan permukiman;

b. pelaksanaan pengembangan perumahan dan permukiman; c. pelaksanaan penyehatan lingkungan permukiman;

d. pemberian izin/rekomendasi terkait perumahan dan permukiman; e. penanggulangan tanggap darurat/bencana terkait perumahan dan

permukiman;

f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai bidang tugasnya.

g. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang tugasnya; dan

(14)

204 Seksi Perumahan Rakyat

Tugas :

Seksi Perumahan Rakyat mempunyai tugas menyusun, melaksanakan, mengawasi, mengendalikan, dan melakukan evaluasi dan pelaporan dalam pelaksanaan program perumahan rakyat.

Fungsi :

a. penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan kegiatan serta anggaran di bidang tugasnya;

b. penyiapan bahan pengawasan dan pengendalian kegiatan penyediaan perumahan;

c. penyiapan bahan penyelenggaraan prasarana, sarana dan utilitas perumahan;

d. penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja lingkup dinas maupun instansi teknik dalam rangka pembinaan dan pengembangan air minum;

e. penyiapan bahan pemberian izin/rekomendasi terkait perumahan; g. penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan;

h. penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan;

i. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang tugasnya; dan

(15)

205 Seksi Pengembangan Permukiman Tugas :

Menyusun, melaksanakan, mengawasi, mengendalikan, dan melakukan evaluasi dan pelaporan serta fasilitasi dalam penyelenggaraan program pengembangan permukiman.

Fungsi :

a. penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan kegiatan serta anggaran di bidang tugasnya;

b. penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan pengembangan permukiman; c. penyiapan bahan pengawasan dan pengendalian pengembangan

permukiman;

d. penyiapan bahan pengembangan sarana dan prasarana permukiman; e. penyiapan bahan penataan dan peningkatan kualitas kawasan

permukiman kumuh dengan luas di bawah 10 (sepuluh) Ha;

f. pelaksanaan pencegahan perumahan dan kawasan permukiman kumuh di daerah;

g. penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja lingkup dinas maupun instansi teknik dalam rangka pembinaan dan pengembangan permukiman;

h. penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan;

g. penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang tugasnya;

h. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang tugasnya; dan

(16)

206

Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman Tugas :

 Menyusun, melaksanakan, mengawasi, mengendalikan, dan melakukan evaluasi dan pelaporan serta fasilitasi dalam penyelenggaraan program penyehatan lingkungan permukiman.

Fungsi :

a. penyiapan bahan penyusunan rencana program dan kegiatan serta anggaran di bidang tugasnya;

b. penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan penyehatan lingkungan permukiman;

c. penyiapan bahan pengawasan dan pengendalian kegiatan penyehatan lingkungan permukiman;

d. penyiapan bahan pengembangan sarana dan prasarana penyehatan lingkungan permukiman;

e. penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja lingkup dinas maupun instansi teknik dalam rangka pembinaan dan pengembangan penyehatan lingkungan permukiman;

e. penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan;

f. penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang tugasnya;

g. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang tugasnya; dan

(17)

207

3. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung

Berdasarkan Peraturan Bupati Belitung Nomor 54 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung, terdiri atas :

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat terdiri atas:

1. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan; 2. Sub Bagian Keuangan dan Aset; dan 3. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum. c. Bidang Tata Lingkungan terdiri atas:

1. Seksi Inventarisasi RPPLH dan KLHS; 2. Seksi Kajian Dampak Lingkungan; dan 3. Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup.

d. Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 terdiri atas: 1. Seksi Pengurangan Sampah;

2. Seksi Penanganan Sampah; dan 3. Seksi Limbah B3.

e. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup terdiri atas:

1. Seksi Pemantauan Lingkungan; 2. Seksi Pencemaran Lingkungan; dan 3. Seksi Kerusakan Lingkungan.

f. Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup terdiri atas:

1. Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan; 2. Seksi Penegakan Hukum Lingkungan; dan

3. Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup. g. Unit Pelaksana Teknis (UPT); dan

(18)

208

Gambar 6.3. Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung

Berdasarkan Peraturan Bupati Belitung Nomor 54 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :

Tugas :

 Melaksanakan koordinasi, pemeliharaan, pencegahan, penanggulangan pencemaran dan pengrusakan lingkungan hidup serta kegiatan pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan hidup. Fungsi :

a. perumusan kebijakan operasional pemeliharaan, pencegahan dan penanggulangan, pencemaran, kerusakan dan pemulihan kualitas lingkungan hidup;

(19)

209

c. pelaksanaan pembinaan teknis pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup serta pemulihan kualitas lingkungan hidup;

d. peningkatan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia pengendali dampak lingkungan hidup;

e. pembinaan dan pengendalian teknis pelaksanaan rencana kelola lingkungan hidup dan rencana pemantauan lingkungan hidup serta pengendalian teknis amdal;

f. pengawasan pelaksanaan pengendalian dampak dan kerusakan lingkungan hidup serta penyuluhan peningkatan peran serta masyarakat;

g. penetapan dan pelestarian keanekaragaman hayati dan Tanaman Hutan Raya;

h. pengelolaan sampah, limbah cair dan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3);

i. pelaksanaan koordinasi dan pembinaan teknis menuju kota sehat, bersih dan hijau;

j. penyusunan program kerja dan anggaran, keuangan dan aset, pengelolaan administrasi Aparatur Sipil Negara, urusan rumah tangga, dan tata usaha dinas; dan

k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Adapun bidang yang mempunyai keterkaitan dengan Bidang Cipta Karya adalah Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 terdiri atas dengan Seksi yang sesuai adalah :

(20)

210

a. Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3

Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Lingkungan Hidup dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan pembinaan dan koordinasi, serta pemantauan dan evaluasi di bidang pengelolaan sampah, limbah cair dan limbah B3.

Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 dalam melaksanakan tugasnya mempunyai fungsi :

a. perencanaan dan perumusan program di bidang tugasnya; b. penyusunan informasi pengelolaan sampah tingkat kabupaten; c. penetapan target pengurangan sampah dan prioritas jenis sampah

untuk setiap kurun waktu tertentu;

d. perumusan kebijakan pengurangan sampah; e. pembinaan pembatasan timbulan sampah;

f. pembinaan dan pengawasan penggunaan bahan baku produksi dan kemasan yang mampu diurai oleh proses alam;

g. pembinaan pendaur ulangan sampah;

h. penyediaan fasilitas pendaurulangan sampah;

i. pembinaan pemanfaatan kembali sampah dari produk dan kemasan produk;

j. perumusan kebijakan penanganan sampah di daerah;

k. pelaksanaan koordinasi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan dan pemrosesan akhir sampah;

l. penyediaan sarana dan prasarana penanganan sampah; m. pemungutan retribusi atas jasa layanan pengelolaan sampah; n. penetapan lokasi tempat TPS, TPST dan TPA sampah;

(21)

211

p. penyusunan dan pelaksanaan sistem tanggap darurat pengelolaan sampah;

q. pemberian kompensasi dampak negatif kegiatan pemrosesan akhir sampah;

r. pelaksanaan kerjasama dengan kabupaten/kota lain dan kemitraan dengan badan usaha pengelola sampah dalam menyelenggarakan pengelolaan sampah;

s. pengembangan investasi dalam usaha pengelolaan sampah;

t. penyusunan kebijakan perizinan pengolahan sampah, pengangkutan sampah dan pemrosesan akhir sampah yang diselenggarakan oleh swasta;

u. pelaksanaan perizinan pengolahan sampah, pengangkutan sampah dan pemrosesan akhir sampah yang diselenggarakan oleh swasta; v. perumusan kebijakan pembinaan dan pengawasan kinerja

pengelolaan sampah yang dilaksanakan oleh pihak lain (badan usaha);

w. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan kinerja pengelolaan sampah yang dilaksanakan oleh pihak lain (badan usaha);

x. perumusan penyusunan kebijakan perizinan penyimpanan sementara limbah B3 (pengajuan, perpanjangan, perubahan dan pencabutan) dalam satu daerah Kabupaten;

y. pelaksanaan perizinan penyimpanan sementara limbah B3 dalam satu daerah Kabupaten/Kota;

z. pelaksanaan pemantauan dan pengawasan penyimpanan sementara limbah B3 dalam satu daerah Kabupaten;

aa. penyusunan kebijakan perizinan pengumpulan dan pengangkutan limbah B3 (pengajuan, perpanjangan, perubahan dan pencabutan) dalam satu daerah Kabupaten;

(22)

212

cc. pelaksanaan perizinan pengangkutan Limbah B3 menggunakan alat angkut roda 3 (tiga) dilakukan dalam satu daerah Kabupaten;

dd. pelaksanaan perizinan Penimbunan Limbah B3 dilakukan dalam satu daerah Kabupaten;

ee. pelaksanaan perizinan penguburan limbah B3 medis;

ff. pemantauan dan pengawasan terhadap pengolahan, pemanfaatan, pengangkutan dan penimbunan limbah B3;

gg. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang tugasnya; dan

hh. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

b. Seksi Pengurangan Sampah

Seksi Pengurangan Sampah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan pembinaan dan koordinasi, serta pemantauan dan evaluasi di bidang pengurangan sampah.

Seksi Pengurangan Sampah dalam melaksanakan tugasnya mempunyai fungsi :

a. penyusunan informasi pengelolaan sampah di daerah;

b. penyiapan bahan penetapan target pengurangan sampah dan prioritas jenis sampah untuk setiap kurun waktu tertentu;

c. penyiapan bahan perumusan kebijakan pengurangan sampah; d. penyiapan bahan pembinaan pembatasan timbunan sampah kepada

produsen/industri;

e. penyiapan bahan pembinaan penggunaan bahan baku produksi dan kemasan yang mampu diurai oleh proses alam;

(23)

213

h. penyiapan bahan pembinaan pemanfaatan kembali sampah dari produk dan kemasan produk.

i. penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang tugasnya;

j. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang tugasnya; dan

k. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

c. Seksi Penanganan Sampah

Seksi Penanganan Sampah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan pembinaan dan koordinasi, serta pemantauan dan evaluasi di bidang penanganan sampah.

Seksi Penanganan Sampah dalam melaksanakan tugasnya mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan penanganan sampah di daerah;

b. penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan dan pemrosesan akhir sampah;

c. penyiapan bahan penyediaan sarpras penanganan sampah;

d. pemungutan retribusi atas jasa layanan pengelolaan sampah (padat dan limbah cair);

e. penyiapan bahan penetapan lokasi tempat TPS, TPST dan TPA sampah;

f. penyiapan bahan pengawasan terhadap tempat pemrosesan akhir dengan sistem pembuangan control landfill/sanitary landfill;

g. penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan sistem tanggap darurat pengelolaan sampah;

(24)

214

i. penyiapan bahan pelaksanaan kerja sama dengan kabupaten/kota lain dan kemitraan dengan badan usaha pengelola sampah dalam menyelenggarakan pengelolaan sampah;

j. penyiapan bahan pengembangan investasi dalam usaha pengelolaan sampah;

k. penyiapan bahan penyusunan kebijakan perizinan pengolahan sampah, pengangkutan sampah dan pemrosesan akhir sampah yang diselenggarakan oleh swasta;

l. penyiapan bahan pelaksanaan perizinan pengolahan sampah, pengangkutan sampah dan pemrosesan akhir sampah yang diselenggarakan oleh swasta;

m. penyiapan bahan perumusan kebijakan pembinaan dan pengawasan kinerja pengelolaan sampah yang dilaksanakan oleh pihak lain (badan usaha);

n. penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan dan pengawasan kinerja pengelolaan sampah yang dilaksanakan oleh pihak lain (badan usaha) dan masyarakat;

o. penyusunan laporan dan pendokumentasian kegiatan di bidang tugasnya;

p. pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang tugasnya; dan

q. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

(25)

215

4. UPT Pengelola SPAM Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Belitung UPT Pengelola SPAM dibentuk melalui Peraturan Bupati Belitung Nomor 75 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum Pada Dinas Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Kabupaten Belitung.

Susunan Organisasi UPT Pengelola SPAM terdiri atas: a. Kepala UPT;

b. Sub Bagian Tata Usaha; dan c. Kelompok Jabatan Fungsional.

Gambar 6.4. Struktur Organisasi UPT Pengelola SPAM DPUPR Kabupaten Belitung

Tugas :

(26)

216 5. PDAM Kabupaten Belitung

PDAM Kabupaten Belitung dibentuk melalui Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Belitung Nomor 14 Tahun 1990 tentang Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Daerah Tingkat II Belitung. Sedangkan susunan organisasi dan tata kerja PDAM Kabupaten Belitung berdasarkan Keputusan Bupati Belitung Nomor 35 Tahun 2003 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Belitung.

Dalam klasifikasi PDAM, PDAM Kabupaten Belitung termasuk PDAM tipe A karena jumlah pelanggan dari PDAM Kabupaten Belitung sendiri masih berada dibawah 10.000 pelanggan. Sehingga organisasi PDAM yang dibutuhkan pun masih persifat sederhana. Organisasi yang terdiri dari 1 Direktur dan 2 Kepala Bagian yang membidangi Bagian Administrasi dan Keuangan dan Bagian Teknik, masing-masing dapat memiliki minimal 4 dan maksimal 5 seksi.

Susunan Organisasi PDAM Kabupaten Belitung terdiri atas : a. Direktur

b. Kabag Umum, membawahi Kasubag Umum dan Kasuba Perlengkapan Gudang

c. Kabag Keuangan, membawahi Kasubag Kas dan Kasubag Pembukuan

d. Kabag Teknik, membawahi Kasubag Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan, Kasubag Produksi dan Perawatan dan Kasubag Transmisi dan Distribusi

(27)

217

Gambar 6.5. Struktur Organisasi PDAM Kabupaten Belitung

6.1.2. Potensi dan Persoalan Terkait Dengan Organisasi dan Tata Laksana Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Tujuan analisis potensi dan persoalan terkait dengan organisasi dan tata laksana pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya adalah untuk mengetahui permasalahan keorganisasian bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPIJM Bidang Cipta Karya. Tujuan analisis permasalahan ketatalaksanaan kelembagaan bidang cipta karya adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPIJM Bidang Cipta Karya.

(28)

218 Aspek Peraturan Perundang-Undangan

Besaran organisasi Perangkat Daerah baik untuk mengakomodasikan Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan paling sedikit mempertimbangkan faktor jumlah penduduk, luasan wilayah, beban kerja, dan kemampuan keuangan Daerah. Untuk mengakomodasi variasi beban kerja setiap Urusan Pemerintahan yang berbeda-beda pada setiap Daerah, maka besaran organisasi Perangkat Daerah juga tidak sama antara satu Daerah dengan Daerah lainnya. Dari argumen tersebut dibentuk tipelogi dinas atau badan Daerah sesuai dengan besarannya agar terbentuk Perangkat Daerah yang efektif dan efisien.

Secara umum Lembaga/Dinas Daerah yang ada di Kabupaten Belitung telah dibentuk dan menyesuaikan dengan aturan terbaru tentang Pemerintah Daerah, yaitu Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Dengan demikian berdasarkan struktur organisasi perangkat kerja daerah sudah sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Aspek Tugas dan Fungsi Organisasi Bidang Cipta Karya

Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membawahi 5 Direktorat yaitu :

 Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman,

 Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman,

 Direktorat Penataan Bangunan,

 Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

(29)

219

Secara umum, berdasarkan uraian tugas dan fungsi dari Bidang Cipta Karya dan Bidang Perumahan dan Permukiman Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Belitung berdasarkan Peraturan Bupati Belitung Nomor 52 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Kabupaten Belitung secara umum sudah dapat mewakili bagian tugas dari ke 5 (lima) direktorat di atas. Hal ini pun didukung dengan bagian tugas dan fungsi yang dimiliki oleh dinas/lembaga lainnya seperti Dinas Lingkungan Hidup dan Badan Perencanaan Daerah.

Namun demikian pada hal-hal yang sifatnya lebih teknis masih membutuhkan tambahan unit yang lebih spesifik, antara lain :

1. Belum adanya kelembagaan / unit yang secara khusus membidangi pelayanan air limbah dan drainase, dimana institusi pengelola air limbah dan drainase harus memiliki kejelasan atas tugas, wewenang dan tanggungjawabnya.

2. Belum terbentuknya unit yang mengelola aspek persampahan secara lebih mendasar, sebagai dampak dileburnya Dinas Kebersihan, Pasar dan Pertamanan menjadi 1 (satu) dinas ke dalam Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung.

3. Perlunya adanya pemisahan tugas antara regulator dan operator untuk pengelolaan air limbah, drainase dan persampahan.

4. Belum adanya kelembagaan komunitas untuk meningkatkan peran serta masyarakat khususnya dalam bidang Cipta Karya.

(30)

220 Analisis SWOT Kelembagaan

Analisis SWOT Kelembagaan merupakan suatu metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) di bidang kelembagaan. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam matriks SWOT. Berdasarkan penjabaran dari kondisi eksisting kelembagaan, serta pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab dalam analisis kelembagaan, maka diperlukan melakukan analisis SWOT kelembagaan bidang CK di yang meliputi aspek organisasi, tata laksana dan sumberdaya manusia.

Strategi yang digunakan adalah bagaimana kekuatan mampu mengambil keuntungan dari peluang yang ada (strategi S-O); bagaimana cara mengatasi kelemahan yang mencegah keuntungan dari peluang yang ada (strategi W-O); bagaimana kekuatan mampu menghadapi ancaman yang ada (strategi S-T); dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan yang mampu membuat ancaman menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru (strategi W-T).

(31)

221

Gambar 6.6. Matriks Analisis SWOT Kelembagaan

Berdasarkan strategi yang dirumuskan dalam analisis SWOT sebelumnya, maka dapat dirumuskan tiga kelompok strategi meliputi strategi pengembangan organisasi, strategi pengembangan tata laksana, dan strategi pengembangan sumber daya manusia. Berdasarkan strategi-strategi tersebut, dapat dikembangkan rencana pengembangan kelembagaan di daerah.

1. Rencana Pengembangan Keorganisasian

(32)

222

Rencana pengembangan keorganisasian dilakukan dengan mengacu pada analisis dan evaluasi tugas dan fungsi satuan organisasi termasuk perumusan dan pengembangan jabatan struktural dan fungsional di lingkungan Pemda, serta menyusun analisis jabatan dan beban kerja dalam rangka mendayagunakan dan meningkatkan kapasitas kelembagaan satuan organisasi di masing-masing unit kerja di lingkungan Pemerintah Daerah, khususnya bidang Cipta Karya.

2. Rencana Pengembangan Tata Laksana

Untuk merumuskan rencana pengembangan tata laksana, dengan mengacu pada analisis SWOT sebelumnya, antara lain diperlukan evaluasi tata laksana, pengembangan standar dan operasi prosedur, serta pembagian kerja dan program yang jelas antar unit dalam instansi ataupun lintas instansi di lingkungan Pemerintah Daerah, khususnya di bidang Cipta Karya.

3. Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

Untuk merumuskan rencana pengembangan Sumber Daya Manusia, dengan mengacu pada analisis SWOT, antara lain diperlukan perencanaan karier setiap pegawai sesuai dengan kompetensi individu dan kebutuhan organisasi. Guna meningkatkan pelayanan kepegawaian, maka perencanaan pegawai hendaknya mengacu pada analisis jabatan yang terintegrasi sesuai dengan kebutuhan organisasi.

(33)

223 1. Bidang Cipta Karya

 Pendidikan S2 : 1 orang

 Pendidikan S1 Teknik : 5 orang (2 orang masih tugas belajar)

 Pendidikan S1 Pemerintahan : 1 orang

 Pendidikan SLTA/sederajat : 1 orang 2. Bidang Perumahan dan Permukiman

 Pendidikan S1 Teknik : 4 orang (1 orang masih tugas belajar)

 Pendidikan D3 Teknik : 1 orang

 Pendidikan SLTA/sederajat : 2 orang 3. UPTD SPAM

 Pendidikan S1 Teknik : 1 orang

 Pendidikan D3 Teknik : 1 orang

 Pendidikan SLTA/sederajat : 1 orang

Hal ini akan lebih berkurang lagi, karena mengingat dalam waktu 1 (satu) tahun ke depan, sebanyak 3 (tiga) orang pegawai akan purna bakti karena sudah memasuki usia pensiun. Hal ini tentu menjadi persoalan yang sangat serius dalam menghadapi tantangan dalam bidang Cipta Karya yang sangat kompleks dan mendalam.

(34)

224

Tabel 6.1. Analisis Terhadap Kebutuhan Pegawai

NO URAIAN TUGAS/TAHAPAN SATUAN JUMLAH VOLUME KERJA

1 Melaksanakan peyusunan dan penetapan rencana-rencana serta pengelolaan teknis di bidang cipta karya

2 Melaksanakan penyusunan program tahunan dan program jangka menengah bidang cipta karya serta sosialisasi peraturan perundang-undangan dan NSPM di bidang Cipta Karya

3 Melaksanakan Perencanaan dan pendataan bidang Cipta Karya 4 Melaksanakan pengawasan

dan pengendalian serta

memberi pedoman dan

petunjuk teknis

4.1 Mendata infrastruktur

(35)

225 NO URAIAN TUGAS/TAHAPAN SATUAN JUMLAH VOLUME

KERJA

5 Melaksanakan evaluasi dan pelaporan seluruh kegiatan di bidang cipta karya 6 Memberikan saran dan

pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu di ambil dalam bidang tugasnya

7 Melaksanakan tugas-tugas

lain yang diberikan atasan

(36)

226

Sebagai kesimpulan dari uraian-uraian di atas, dibawah ini dilakukan rangkuman terhadap aspek kelembagaan, termasuk Rencana Aksi yang dapat dilakukan oleh daerah dalam aspek pengembangan kelembagaan. Diharapkan dari uraian-uraian yang telah disampaikan dan rangkuman rencana aksi berikut, dapat menjadi masukan yang positif bagi daerah dalam hal pengembangan pelayanannya di bidang Cipta Karya, dimana aspek kelembagaan merupakan wadah dan alat yang paling mendasar yang harus dibenahi terlebih dahulu berdasarkan Norma, Standar, Pedoman dan Manual (NSPM) yang berlaku.

Tabel 6.2. Rangkuman Rencana Aksi Pengembangan Kelembagaan

Aspek Kelembagaan Strategi Rencana Aksi

(1) (2) (3)

Organisasi  Optimalisasi pelaksanaan fungsi organisasi pelaksanaan pembangunan bidang CK

 Penguatan kelembagaan untuk peningkatan partisipasi masyarakat

 Penguatan UPTD untuk managemen aset dan evaluasi kemanfaatan infrastruktur Cipta Karya

 Pembentukan lembaga yang

menangani program-program kemitraan pemerintah dengan swasta maupun dengan masyarakat dalam pembangunan bidang CK

 Pemantapan organisasi yang mempertemukan kepentingan pemerintah, swasta dan masyakat

 Memberikan keleluasan UPTD d alam mengelola aset bidang CK

Tata Laksana  Peningkatan efektivitas ketatalaksanaan

penyelenggaraan pembangunan bidang CK

 Kerjasama pemerintah dan swasta untuk penyediaan infrastruktur bidang CK

 Menyusun tata laksana yang baku dengan SOP yang sistematis dalam pengelolaan infrastruktur bidang CK

Sumber Daya Manusia  Peningkatan Sumber Daya Manusia, baik secara kualitas dan kuantitas untuk

pengembangan kemitraan pemerintah, swasta dan masyarakat

 Peningkatan kualitas prasarana dan sarana kerja pendukung pembangunan bidang CK

 Mengadakan pelatihan teknis untuk aparatur bidang CK

 Mengirim aparatur untuk mengikuti pelatihan bidang CK

(37)

227 6.2. Kerangka Regulasi

Bagian ini berisikan gambaran umum kerangka regulasi yang sudah ada dan regulasi yang diperlukan Daerah dalam pelaksanaan tugas, fungsi, serta kewenangannya pada pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya. Tabel 6.3. Kerangka Regulasi

No. ARAH REGULASI

1 Peraturan Bupati Belitung Nomor 60

Bappeda DPUPR, DLH, Sekretariat Daerah,

Bagian Hukum

Sudah Selesai

2 Peraturan Bupati Belitung Nomor 52 dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah

Sebagai perumus kebijakan, pembinaan, pelaksana, pengawasan, penelitian dan pengembangan di bidang pengelolaan sumber daya air, penyelenggaraan jalan, penyediaan perumahan dan pengembangan kawasan permukiman, penataan bangunan gedung, sistem penyediaan air minum, sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan, serta

3 Peraturan Bupati Belitung Nomor 54

4 Peraturan Bupati Belitung Nomor 75

Pengelolaan unit SPAM yang berada di luar wilayah pelayanan PDAM Kabupaten retribusi air , pembinaan, pelaksanaan monitoring dan

5 Peraturan Bupati tentang Unit

Sebagai koordinator, pengawasan, pengendalian

6 Keputusan Bupati Belitung tentang Tim Ahli Bangunan Gedung

(38)

228

7 Keputusan Bupati Belitung tentang Tim teknis atas kelaikan fungsi Bangunan Gedung Bangunan dan. memberikan rekomendasi dalam rangka

Gambar

Gambar 6.1. Susunan Organisasi Badan Perencanaan dan
Gambar 6.2. Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan
Gambar 6.3. Struktur Organisasi Dinas Lingkungan  Hidup
Gambar 6.4. Struktur Organisasi UPT Pengelola SPAM
+4

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh biaya promosi yang terdiri dari biaya periklanan, biaya penjualan pribadi, biaya promosi penjualan, biaya

Pemeriksaan medis dinilai dengan skor yang dihitung dari jayvaban contoh atas 12 pertanyaan mengenai tinggi badan, berat badan, pemeriksaan perut, pemeriksaan

Porang berbeda varian memiliki keragaman dalam karakter kualitatif dan kuantitaif berupa warna tangkai daun, bentuk corak daun, tekstur tangkai, lebar tajuk,

Nama Lintas Penyeberangan Lokasi Pelabuhan Surat Keputusan Jarak (mile) Waktu Tempuh Tahun Operasi Fungsi Klasifikasi Lintas. Pelabuhan 1 Pelabuhan 2

Implementasi produk tabungan fajar gold pada BMT Fajar Kantor Cabang Bandar Lampung telah sesuai dengan prinsip ekonomi islam dan tidak melanggar

yang menggambarkan statistik atas data hasil penelitian PERMA/ flourishing di perusahaan diperoleh bahwa rata-rata skor subjek berada pada rentang skor 163.67 (rentang skor

4.2 Kompensasi Finansial Langsung yang Paling mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan Distro dan Butik Termurah Palembang

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Akhir yang telah saya buat ini dengan judul “ Aplikasi RFID Sebagai Identifikasi pada Prototype Pengatur Solenoid Valve