ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN
TERMOREGULASI
:
PENINGKATAN SUHU TUBUH PADA PASIEN DEMAM
THYPOID
Siwi Eka Kartikasari
A01401971
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
ii
ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN
TERMOREGULASI
:
PENINGKATAN SUHU TUBUH PADA PASIEN DEMAM
THYPOID
Karya Tulis Ilmiah ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan
Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma lll Keperawatan
Siwi Eka Kartikasari
A01401971
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...
i
SAMPUL DALAM ...
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN...
iii
HALAMAN PERSETUJUAN ...
iv
HALAMAN PENGESAHAN ...
v
DAFTAR ISI ...
vi
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
ABSTRAK ...
xi
ABSTRACT ... xii
BAB I PENDAHULUAN ...
1
A. Latar Belakang ...
1
B. Rumusan Masalah ...
5
C. Tujuan Penulisan ...
5
D. Manfaat Penulisan ...
6
BAB II TINJAUAN TEORI ...
7
A. Asuhan Keperawatan ...
7
B. Definisi ... 12
C. Etiologi ... 13
D. Patofisiologi ... 13
E. Manifestasi Klinik ... 14
F. Pemeriksaan Penunjang ... 15
G. Komplikasi ... 16
H. Penatalaksanaan ... 17
BAB III METODE STUDI KASUS ... 18
A. Desain Studi Kasus ... 18
B. Subyek Studi Kasus ... 18
C. Fokus Studi Kasus ... 19
vii
E. Instrumen Studi Kasus ... 20
F. Teknik Pengumpulan Data ... 20
G. Analisa Data dan Penyajian Data ... 21
I. Etika Penelitian Studi Kasus ... 22
BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN ... 25
A.
Hasil Studi Kasus ... 25
B.
Pembahasan ... 34
C.
Keterbatasan Studi Kasus ... 36
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 37
A.
Kesimpulan ... 37
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran1 Persetujuan/ Informed Consent
Lampiran 2 Lembar Pengkajian
Lampiran 3 Catatan Asuhan Keperawatan
Lampiran 4 Satuan Acara Penyuluhan
Lampiran 5 Lembar Balik
Lampiran 6 Lieflet
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan
judul
“
Asuhan Keperawatan Gangguan
Termoregulasi
: Peningkatan Suhu
Tubuh Pada Pasien Demam
Thypoid
”.
Sholawat serta salam tetap tercurahkan
kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sehingga penulis mendapat
kemudahan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.
Kedua orang tua Bapak Kastolan dan Ibu Karyati yang selalu memberikan
doa, dukungan, semangat, kasih sayang, perhatian dan memberikan bantuan
baik moril maupun materil.
2.
Herniyatun, S. Kep., M.Kep Sp., Mat, selaku Ketua STIKES Muhammadiyah
Gombong.
3.
Nurlaila, S.Kep.Ns, M.Kep, selaku Ketua Program Studi DIII Keperawatan
STIKES Muhammadiyah Gombong.
4.
Podo Yuwono, S. Kep., Ns., M. Kep, CWCS, selaku pembimbing yang telah
berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.
5.
Endah Setianingsih, S.Kep.Ns M.Kep, selaku dewan penguji yang telah
memberikan bimbingan.
6.
Ike Mardiati Agustin, M.Kep, Sp. Kep, J, selaku dewan penguji hasil.
7.
Adikku Muhammad Taufiq Charlando yang selalu memberikan semangat.
8.
Keluarga besar yang selalu memberi semangat, dukungan dan doa.
9.
Sahabat-sahabat yang selalu memberikan doa dan semangat.
10.
Teman-teman seperjuangan 3C DIII Keperawatan yang selalu membantu,
memberikan semangat dan doa.
x
Penulis menyadari betul bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari
sempurna dan masih banyak kesalahan yang perlu dikoreksi dan diperbaiki.
Oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan di
kemudian hari. Harapan penulis semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dan semoga Allah SWT selalu memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya.
Amin.
Gombong, Agustus 2017
xi Program DIII Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong KTI, Juli 2017
Siwi Eka Kartikasari1, Podo Yuwono2
ABSTRAK
ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN TERMOREGULASI: PENINGKATAN SUHU TUBUH PADA PASIEN DEMAM THYPOID
Latar belakang: Demam thypoid adalah penyakit infeksi pada usus halus yang disebabkan oleh salmonella thypi. Penyakit ini dapat ditularkan oleh makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh kuman Salmonella thypi.
Tujuan penulisan: Mengambarkan asuhan keperawatan gangguan termoregulasi:
peningkatan suhu tubuh pasien demam thypoid.
Metode:
Penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan studi kasus.
Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Hasil: Setelah melakukan asuhan keperawatan dengan diagnosa keperawatan demamthypoid, ditemukan pengkajian data meliputi terdapat riwayat demam naik turun dan hasil tes widal positif. Masalah keperawatan yang muncul adalah resiko ketidak-seimbangan suhu tubuh. Rencana keperawatan yang dilakukan adalah edukasi tentang penyakit demam thypoid dan penanganan demam jika tiba-tiba muncul, anjuran untuk cukup istirahat, monitoring suhu pasien, dan kolaborasi pemberian obat. Setelah dilakukan edukasi, evaluasi yang didapat adalah terjadinya peningkatan pengetahuan pasien tentang kesehatan, yang ditandai dengan jarang bertanya, bersikap koopratif, dan dapat menjawab pertanyaan dengan benar.
Rekomendasi: Pemberian edukasi bermanfaat untuk meningkatan tingkat pengetahuan pasien yang berdampak positif terhadap kesehatan demam thypoid kedua pasien.
Kata Kunci: demam thypoid, edukasi, salmonella thypi, termoregulasi.
xii DIII Program of Nursing Department
Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong Scientific Paper, July 2017
Siwi Eka Kartikasari1, Podo Yuwono2
ABSTRACT
THE NURSING CARE OF THERMOREGULATION DISORDER: BODY TEMPERATURE INCREASE OF TYPHOID FEVER PATIENTS
Background: Typhoid fever is an infectious disease that occurs in the small intestine caused by salmonella thypi. This disease can be transmitted through food, or drinks contaminated by salmonella thypi bacteria.
Objective: Describing nursing care for thermoregulatory disorder: an increase in body temperature of patients with typhoid fever.
Method: This study is an analytical descriptive with a case study approach. The data was obtained through interview, direct observation, and being documented.
Result: After conducting nursing care for patient 1 and patient 2 through nursing diagnoses of typhoid fever, data assessment was found. The data includes the history of up and down fever and positive widal test result. The arising nursing problem was the risk of an imbalance in body temperature. The nursing plan to address the risk of body temperature imbalance was by giving an education about typhoid fever and the treatment if suddenly emerges, encouraging the patients to have adequate rest, monitoring their temperature, and collaborating drug delivery. After giving the education, the obtained evaluation was an increase in knowledge level of Mr. N and Mrs. S indicated by being cooperative and almost never ask more questions, and also being able to answer the given questions correctly.
Recommendation: The provision of health education can improve the patients’ knowledge level about health that in turns it can give them a positive impact about typhoid fever.
Keywords: Typhoid fever, health education, salmonella typhi, thermoregulation.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Demam
thypoid
merupakan suatu penyakit infeksi yang terjadi
pada usus halus yang disebabkan oleh
Salmonella thypi
. Penyakit ini dapat
ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh
kuman
Salmonella thypi
(Hidayat, 2008). Demam
thypoid
dijumpai secara
luas diberbagai negara berkembang terutama terletak di daerah tropis dan
subtropis dengan angka kejadian masih sangat tinggi yaitu 500 per
100.000 (Widagdo, 2011).
Demam
thypoid
dan demam
parathypoid
adalah penyakit infeksi
akut usus halus yang disebabkan kuman
Salmonella thypi
dengan gejala
demam lebih dari satu minggu, gangguan pada saluran pencernaan dan
gangguan kesadaran. Penyakit ini termasuk penyakit menular edemik yang
dapat menyerang banyak orang dan masih merupakan masalah kesehatan
di daerah tropis terutama di negara-negara sedang berkembang (Maharani,
2012).
2
Demikian juga cara mencuci bahan makanan ( segala macam makanan )
dengan air yang tercemar akan mempermudah penularan demam
thypoid
apabila tidak dimasak dengan baik (Ranuh, 2013).
Sedangkan data
World Health Organization
(WHO) tahun (2009),
memperkirakan terdapat sekitar 17 juta kasus demam
thypoid
di seluruh
dunia dengan insiden 600.000 kasus kematian tiap tahun. Menurut data
World Health Organization
(WHO) tahun 2013, terdapat 17 juta kasus
demam
thypoid
di seluruh dunia dengan angka kematian mencapai
600.000 kasus. Secara keseluruhan, demam
thypoid
diperkirakan
menyebabkan 21,6 juta kasus dengan 216.500 kematian pada tahun 2000.
Insiden demam
thypoid
tinggi ( >100 kasus per 100.000 populasi per tahun
) dicatat di Asia Tengah dan Selatan, Asia Tenggara, dan kemungkinan
Afrika Selatan yang tergolong sedang (10 – 100 kasus per 100.000
populasi pertahun) di Asia lainnya, Afrika, Amerika Latin, dan Oceania (
kecuali Australia dan Selandia Baru ), serta yang termasuk rendah ( <10
kasus per100.000 populasi per tahun ) di bagian dunia lainnya.
Kejadian demam
thypoid
didunia sekitar 21,6 juta kasus dan
terbanyak di Asia, Afrika dan Amerika Latin dengan angka kematian
sebesar 200.000. Setiap tahunnya, 7 juta kasus terjadi di Asia Tenggara,
dengan angka kematian 600.000 orang. Hingga saat ini penyakit demam
thypoid
masih merupakan masalah kesehatan di negara-negara tropis
termasuk Indonesia dengan angka kejadian sekitar 760 – 810 kasus
pertahun, dan angka kematian 3,1 – 10,4% (WHO, 2014).
3
Insiden kasus demam
thypoid
di Indonesia masih sangat tinggi,
diperkirakan 350-810 per 100.000 dengan angka kematian 0,6-5% sebagai
akibt keterlambatan mendapat pengobatan. Demam
thypoid
di Indonesia
masih terhitung tinggi serta fluktuatif, nampak dari data tahun 2008
terdapat 275.639 kasus dengan angka insiden 12,97 per 10.000 penduduk
dan menurun terus sampai pada tahun 2010 hanya tercatat 136.088 kasus
dengan angka insidensi 6,4 per 10.000 penduduk, namun pada tahun 2011
mengalami peningkatan jumlah kasus lagi mencapai 255.817 kasus dengan
angka insidensi 12 per 10.000 penduduk dan pada akhirnya menurun lagi
pada tahun 2012 mencapai 134.065 kasus yang tercatat dengan angka
insidensi 6,19 per 10.000 2 penduduk. Data ini menunjukan masih
tingginya kejadian demam
thypoid
di Indonesia dan masih pentingnya
metode diagnostik dan akurat untuk menegakkan diagnosis dan
menetapkan medikasi yang sesuai (DEPKES RI, 2013).
Berdasarkan data yang di peroleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah berdasarkan system surveilans terpadu beberapa penyakit terpilih
pada tahun 2014 penderita demam
thypoid
ada 44.422 penderita, termasuk
urutan ketiga dibawah diare dan TBC selaput otak, sedangkan pada tahun
2015 jumlah penderita demam
thypoid
meningkat menjadi 46.142
penderita. Hal ini menunjukan bahwa kejadian demam thypoid di Jawa
Tengah termasuk tinggi (DINKES Prov Jateng, 2016).
Termoregulasi
adalah suatu mekanisme yang dimiliki tubuh
manusia untuk mempertahankan suhu internal agar berada dalam kisaran
yang dapat di tolerir (Andriyani, 2015) usaha yang dimiliki tubuh untuk
menyetabilkan suhu dalam kisaran normal. Adapun tanda dan gejala
termoregulasi
yaitu suhu tubuh mengalami demam diatas 38
C,
menggigil, berkeringat dingin, kulit terasa hangat, lemas, bahkan bisa
menyebabkan kejang dan dehidrasi.
4
berhubungan dengan peningkatan
set point
pusat pengaturan regulasi
temperatur. Peningkatan
set point
akan memicu kenaikan tonus otot
dan menggigil. Kenaikan suhu tubuh umumnya akan diikuti dengan
perasaan dingin, dan akan merasa hangat saat suhu tubuh yang baru
tercapai. Demam merupakan salah satu respon imun tubuh yang
berusaha menetralkan infeksi bakteri maupun virus. Demam dapat
disebabkan oleh berbagai kondisi, dan demam pada anak umumnya
disebabkan oleh mikroba yang dapat dikenali dan demam dapat
menghilang sesudah masa yang singkat (Avner JR, 2009).
Menurut Lubis (2009), demam yaitu gejala akan tetapi bukan suatu
penyakit, adanya demam tersebut memberikan respon yang normal bagi
tubuh yang karena adanya infeksi. Infeksi yang dimaksud dalam hal
tersebut adalah mikroorganisme yang berupa virus, bakteri, parasit
maupun jamur. Tetapi kebanyakan demam terjadi akibat infeksi virus,
demam juga dapat menyebabkan dehidrasi jika demam tersebut
berangsur-angsur lama, tergantung pada sistem imun setiap individu. Panas atau
demam kondisi dimana otak mamatok suhu diatas setting normal yaitu
diatas 38
c. namun demikian, panas yang sesungguhnya adalah bila suhu
lebih dari 38,5
c. akibat tuntunan peningkatan tersebut tubuh akan
memproduksi panas (Purwanti, 2008).
Menurut Ngastiyah (2009) & Ranuh (2013) pasien yang dirawat
dengan diagnosis observasi demam
thypoid
harus Istirahat selama demam
sampai dengan 2 minggu setelah suhu normal kembali (istirahat total),
kemudian boleh duduk, jika tidak panas lagi boleh berdiri kemudian
berjalan di ruangan. Maksud tirah baring adalah untuk mencegah
terjadinya komplikasi perdarahan usus atau perforasi usus. Sebaiknya
perlu edukasi supaya tidak terjadi komplikasi.
5
kesehatan adalah proses untuk menciptakan peluang bagi
individu-individu untuk senantiasa belajar memperbaiki kesadaran (
literacy)
serta
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan (
life skills)
demi kepentingan
kesehatan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan adalah
suatu bentuk kegiatan dengan menyampaikan materi tentang kesehatan
yang bertujuan untuk merubah perilaku sasaran.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik melakukan
asuhan keperawatan gangguan
termoregulasi
: peningkatan suhu tubuh
pada pasien demam
thypoid
.
B.
Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran asuhan keperawatan
gangguan
termoregulasi:
peningkatan suhu tubuh pada pasien demam
thypoid
?
C.
Tujuan
1.
Umum
Tujuan umum dari penulisan karya tulis ilmiah adalah melakukan
asuhan keperawatan gangguan
termoregulasi
: peningkatan suhu tubuh
pada pasien demam
thypoid.
2.
Khusus
a.
Memaparkan hasil pengkajian pada pasien yang mengalami
gangguan
termoregulasi
: peningkatan suhu tubuh pada pasien
demam
thypoid
b.
Memaparkan hasil analisis data dan keperawatn pada pasien yang
mengalami gangguan
termoregulasi
: peningkatan suhu tubuh pada
pasien demam
thypoid
6
d.
Memaparkan perencanaan keperawatan yang dilakukan pada
pasien yang mengalami gangguan
termoregulasi
: peningkatan suhu
tubuh pada pasien demam
thypoid
e.
Memaparkan implementasi keperawatan yang dilakukan pada
pasien yang mengalami gangguan
termoregulasi
: peningkatan suhu
tubuh pada pasien demam
thypoid
f.
Memaparkan evaluasi keperawatan yng dilakukan pada pasien
yang mengalami gangguan
termoregulasi
: peningkatan suhu tubuh
pada pasien demam
thypoid
.
D.
Manfaat
Manfaat penulisan karya tulis ilmiah ini adalah :
1.
Masyarakat:
Sebagai gambaran untuk masyarakat agar mampu merawat pasien
demam
thypoid
dengan gangguan
termoregulasi
: peningkatan suhu
tubuh
2.
Bagi institusi pelayanan:
Sebagai bahan wacana untuk meningkatkan pelayanan pada pasien
dengan gangguan
termoregulasi
: peningkatan suhu tubuh pada pasien
demam
thypoid
3.
Penulis:
DAFTAR PUSTAKA
Adisastono,W.(2007)
Faktor resiko diare pada bayi dan balita di Indonesi:
systematic review penelitian akademik di bidang kesehatan
masyarakat.
Makara, kesehatan, vol 11 no. 1, Juni 2007 : 1 -10 di
unduh tanggal 22 Juli 2017 jam 14.00 Wib dari
http://lontar,ui.ac.id
.
Andriyani, Rika dkk. (2015).
Buku ajar biologi dan perkembangan.
Yogyakarta.Deepublish.
Arikunto, S. (2010).
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta:
Rineka Cipta
Avner, J.R
. (2009). Acute fever. Pediatric in Review, 30(1), 5-13.
Budiarto. (2007).
Statistik Pengolahan Data
. Bandung: Alfabeta.
Dermawan, Deden. (2012).
Buku Ajar Keperawatan Komunitas.
Yogyakarta:
Gosyen Publishing.
Depkes RI. (2013).
Riset Kesehatan Dasar.
Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementrian RI
Dinkes Prov Jateng. (2016).
Profil Kesehatan Tahun 2015
. Semarang: Dinkes
Prov Jateng
Hidayat. (2008).
Pengantar Konsep Dasar Keperawatan
. Jakarta: Penerbit
Salemba Medika.
Kozier. (2010).
Buku Ajr Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan
Praktik
.Jakarta. EGC.
Lubis, (2009).
Prinsip Perawatan Demam Pada Anak.
Yogyakarta: Pustaka
Belajar
Nanda, 2008,
Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA: Definisi dan
Klasifikasi, Prima Medika
, Jakarta
Ngastiyah. (2009).
Perawatan Anak Sakit.
Jakarta: EGC
Notoatmodjo. (2010).
Metodologi penelitian Kesehatan.
Jakarta : PT Rineka Cipta
Nursalam, R. S. & Utami, S. (2008).
Asuhan Keperawtan Bayi dan Anak ( Untuk
Perawatan dan Anak),
Jakarta:Salemba Medika.
Nursalam. (2008).
Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan
.
Jakarta: Salemba Medika
Palestin B, 2007.
Prinsip-prinsip Etika Penelitian Ilmiah
. Available from:
http://bondanriset.blogspot.com. 9 Juni 2017. 11.25
Potter, Perry. 2006.
Buku Ajar Fundamental Keperawatan: konsep, Proses, dan
Praktik, Edisi 4
, Jakarta: EGC.
Puryanto. 2012.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan
Sikap Siswa Tentang Bahaya Rokok.
Semarang : STIKES TelogorejoQ
purwanti. (2008).
Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Perubahan Suhu Tubuh
pada Pasien Anak Hipertermia di Ruang Rawat Inap RSUD
Surakarta.
Berita Ilmu Kesehatan
. No 2.
Ranuh, IG.N. Gde, 2013,
Beberapa Catatan Kesehatan Anak,
Jakarta: CV Sagung
Seto
Riantini,Y. (2010
). Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan,
sikap dan Keterampilan ibu serta kejadian hiperbilirubinemia pada
bayi baru lahir di RSAB Harapan Kita
. Tesis: FIK UI.
Smeltzer & Bare 2007.
Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Vol 2
, EGC.
Jakarta
Sugiono (2007).
Metode Penelitian Ktujntitatiffdan Kualitatif
. Bandung :
Alfabeta.
Suriadi & Yuliani, R., (2009).
Asuhan Keperawatan Pada Anak,
Jakarta: PT.
Percetakan Penebar Swadaya,
Widagdo, 2011,
Masalah & TataLaksana Penyakit Infeksi Pada Anak,
Jakarta:
CV Sagung Seto,
Widoyono, 2011,
Penyakit Tropis Epidimologi, Penuluran, Pencegahan &
pemberantasannya.
Jakarta: Erlangga
World Health Organitation. 2013.
Guidelines on the Quality, Safety and Efficacy
of Typhoid Conjugate Vaccines.
Geneva: World Health Organizatin.
INFORMED CONSENT
(Persetujuan Menjadi Partisipan
)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah
mendapat penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang
akan dilakukan
oleh Siwi Eka Kartikasari
dengan judul “
ASUHAN
KEPERAWATAN
GANGGUAN
TERMOREGULASI
:
PENINGKATAN
SUHU TUBUH PADA PASIEN DEMAM
THYPOID”Saya
memutuskan
setuju untuk ikut berpartisipasi pada penelitian ini secara sukarela tanpa paksaan.
Bila selama penelitian ini saya menginginkan mengundurkan diri, maka saya
dapat mengundurkan diri sewaktu
–
waktu tanpa sanksi apapun.
...2017
Yang memberikan persetujuan
Saksi
...
...
...2017
Peneliti
Lembar pengkajian
A. BIODATA
1. Identitas Pasien
Nama
:
Umur
:
Jenis Kelamin
:
Agama
:
Alamat
:
Pekerjaan
:
Tanggal Masuk RS
:
Tanggal Pengkajian
:
Diagnosa Medis
:
No Rekam Medis
:
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama
:
Umur
:
Jenis Kelamin
:
Agama
:
Alamat
:
Pekerjaan
:
Hub. dengan pasien
:
B. PENGKAJIAN
1. Keluhan Utama
2. Riwayat Penyakit Sekarang
3. Riwayat Penyakit Dahulu
5. Pengkajian pola fungsional
a) Oksigenasi
b) Nutrisi
c) Eliminasi
d) Istirahat dan tidur
e) Aktivitas
f) Berpakaian
g) Personal Hygiene
h) Aman dan Nyaman ( Menghindar dari Bahaya )
i) Mempertahankan suhu tubuh
j) Pola berpakaian
k) Komunikasi
l) Spiritual
m)Rekreasi
n) Belajar
6. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Kesadaran:
Suara Bicara:
TTV
:
b. Kepala
:
c. Telinga:
d. Mata :
e. Mulut:
f. Leher:
g. Dada
Paru
–
Paru:
Jantung:
Inspeksi:
Palpasi:
Perkusi:
Auskultasi:
h. Abdomen
Inspeksi:
Auskultasi:
Palpasi:
Perkusi:
i. Genetalia:
j. Pemeriksaan Integumen:
k. Ekstermitas
:
7. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan EKG
Pemeriksaan Rontgen
Pemeriksaan CT Scan
8. Terapi
C. ANALISA DATA
No
Hari /
Tanggal
Data Fokus
Problem
Etiologi
D. Prioritas Diagnosa Keperawatan
E. INTERVENSI KEPERAWATAN
F.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal/jam DX Implementasi Respon Paraf