PENDAHULUAN
NITIS, et al (1982) yang disitasi oleh MANURUNG (1996) mengemukakan bahwa penampilan produksi ruminansia yang masih rendah terutama disebabkan oleh kuantitas dan kualitas hijauan yang kurang memadai, terutama pada musim kemarau . Untuk memenuhi kebutuhan pakan tersebut perlu peningkatan mutu dan produksi hijauan yang berkesinambungan yaitu dengan pengnmman tanaman leguminosa pohon . Oleh karena itu perlu diadakan seleksi dari jenis leguminosa pohon sebagai langkah awal yang akan menentukan keberhasilan peningkatan produktivitas ternak ruminansia . MANURUNG (1996) menyatakan bahwa penggunaan hijauan leguminosa pohon sebagai sumber protein ransum mempunyai beberapa keuntungan antara lain : 1) dapat menyediakan protein yang cukup tinggi, murah, mudah didapat dan pasokan terjamin sepanjang tahun ; 2) Mengandung sejumlah tanin sehingga dapat mencegah kembung dan melindungi degradasi protein yang berlebihan oleh mikroba rumen ; 3) adapatasinya baik pada berbagai jenis lahan ; 4) kegunaannya banyak . Sebagai jenis pohon serba guna (JPSG) tanaman leguminosa pohon mempunyai manfaat sebagai penyubur tanah, penahan erosi, pelindung tanah dan pensuplai unsur N dalam tanah. Tanaman leguminosa pohon yang umum dikaitkan sebagai hijauan
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
Tenru Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006
PRODUKTIVITAS BEBERAPA CULTIVAR VARIETAS LEUCAENA
DILAPANGAN PERCOBAAN BALAI PENELITIAN TERNAK
SUMARTA, AGUS MULYANA, OYO DAN KARMA Balai Penelitian Ternak, Po . Box 221 Bogor 16002
RINGKASAN
Suatu pengamatan mengenai produktivitas berbagai varietas tanaman Leucaenasebagai tanaman leguminosa pohon telah dilakukan kebun percobaan Balitnak Ciawi . Tujuan pengamatan adalah untuk mengetahui varietas leucaena yang memiliki produktivitas tinggi yang mampu beradaptasi dengan baik pada kondisi lahan yang kurang subur dan asam . Pengamatan dilakukan selama setahun pada musim hujan dan musim kemarau . Tanaman leguminosa pohon Leucaena KX2 memiliki produktivitas yang sangat baik untuk dikembangkan pada tanah yang memiliki tingkat asam yang tinggi karena selain cepat tumbuh (hingga 229,925 cm/pohon) juga menghasilkan berat hijauan yang lebih tinggi 3446,82 gram/pohon dibanding dengan jenis leucaena species yang lainya.
KataKunci : Leguminosa Pohon,Leucaena,Produktivitas .
makanan ternak (HMT) adalah jenis Lamtoro (Leucaena), Gamal (Glirisidia Sepium), Kaliandra (Caliandra calortysus) dan Turi(Sesbania grandii lora) .
Leucaena spp merupakan tanaman pohon yang multiguna . Tanaman ini merupakan tanaman leguminosa pohon yang paling produktif dibandingkan yang lain, kualitas hijauannya tinggi, tahan kekeringan, tumbuh dengan variasi iklim yang luas, batangnya mempunyai kualitas untuk kayu bakar, bahan pembuat furnitur, pulp, bijinya dapat digunakan untuk aksesoris, didaerah tertentu biji sebagai makanan manusia (PURWANTARLN .D et al, 1996) .Mempunyai nilai potensial sebagai leguminosa perdu makanan ternak yang bernilai gizi tinggi dengan 36,8% protein kasar, 13,2% serat kasar, 38% BE'IN, 1,4% lemak dan 10% abu (mineral) (Azmi, 2000) . Sebagai salah satu jenis leguminosa pohon, leucaena memiliki beberapa cultivar varietas yang perlu diamati produktivitasnya. Di Lapangan Percobaan Balitnak pada lahan yang kurang subur dengan keasaman tinggi, ditanam beberapa cultivar varietas leucaena yaitu Leucaena Leuchepala ; Leucaena diversifolia ; Leucaena glabrata, Leucaena colinsii, Leucaena trichandra ; dan Leucaena KX 2. Untuk mengetahui produktivitas hijauan telah dilakukan pengamatan selama
periode pemanenan .
setahun dengan 4
Tujuan pengamatan adalah untuk mengetahui produktivitas cultivar varietas leueaena yang memiliki produktivitas hijauan yang tinggi dan tahan terhadap pemangkasan, kekeringan disamping tahan terhadap keasaman tanah . Penulisan makalah ini ditujukan sebagai upaya memberikan informasi kepada peternak mengenai produktivitas cultivar varietas tanaman Leucaena yang ditanam pada tanah yang kurang subur dengan keasaman yang tinggi yang dapat ditanam pada lahan kritis guna memenuhi kebutuhan hijauan pakan
Maters :
Jenis tanaman leguminosa pohon yang ditanaman dan akan diamati produktivitasnya adalah : Leucaena Leuchepala, Leucaena diversifolla,
142
Leucaena colinsii
Leucaena KX 2
Tennu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006
Leucaena diversifolia
ternak (HMT) terutama pada waktu musim kemarau .
MATERI DAN METODA Waktu dan tempat pengamatan :
Kegiatan dilaksanakan mulai bulan Januari 2003 sampai dengan 30 Juni 2004 dilaksanakan di kebun percobaan Balitnak Ciawi Bogor pada lahan yang kurang bagus pertumbuhanya apabila ditanami rumput dengan kemiringan tanah mencapai hingga mencapai 40 persen .
Leucaena glabrata
Leucaena Leuchepala Leucaena trichandra
Leucaena glabrata, Leucaena colinsii, Leucaena trichandra, dan Leucaena KX 2 . Sebagai materi pengamatan terlebih dahulu dilakukan proses pembibitan sampai ke penanaman pada lahan percobaan
Metoda :
Tanaman akan di tanam dengan barisan teras bangku dengan ukuran plot panjang 5 m dan lebar 1 m . Jumlah plot adalah 24 plot dengan jumlah ulangan sebanyak empat ulangan . Interval potong dilakukan setiap 3 bulan dari musim penghujan sampai musim kemarau . Tinggi pangkasan adalah 50 cm dari permukaan tanah . Untuk mengetahui berat daun clan berat batang, maka daun akan dipipil/ dipisahkan dari batang .
Produktivitas yang akan diamati :
Produktivitas yang diamati adalah tinggi tanaman, produksi hijauan berat batang segar clan produksi hijauan berat daun segar
PERSIAPAN PENGAMATAN Penyemaian biji lamtoro :
Penyemaian biji lamtoro untuk proses pengecambahan dimulai dengan seleksi biji atau benih lamtoro dengan memilih biji yang bagus clan bernas . Ciri ciri biji lamtoro yang bagus adalah kulit coklat, mengkilat, keras dan padat . Untuk menghindari biji lamtoro terserang cendawan pada saat penyemaian, dilakukan pencampuran dengan fungisida . Untuk mempercepat pertubuhan biji dalam proses pengecambahan, pada biji yang berkulit keras clan tebal dilakukan pengkikisan ujungnya dengan pisau yang tajam . Selanjutnya di lakukan perendaman dengan air hangat kuku 5 sampai dengan 10 menit.
Pengolahan lahan :
Pengolahan lahan dilakukan dengan mengunakan alat cangkul sedalam 30-40 cm dengan sistim guludan dengan ukuran panjang 5 m clan lebar guludan 1 m clan jarak antar guludan adalah 1 m . Dilanjut dengan pengambilan tanah untuk pengisian kantong polibag yang sebelumnya tanah dilakukan penggemburan kemudian di campur dengan pupuk kandang sampai homogen . Tujuan mencampur dengan pupuk kompos/pupuk kandang adalah untuk memberi nutrisi pada pesemaian tanaman
Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
yang ditanamam pada plastik polibag. Polibag diberi lobang untuk sirkulasi pembuangan air, agar tidak terjadi pembusukan pada biji yang ditanam . Penanaman benih pada kantong polibag
Diambil dari biji yang sudah berkecambah, dipindahkan dari bak penye-maian diangkat dengan menggunakan pinset agar tanaman tidak tercabut perakaranya . Untuk mempercepat pertumbuhan bibit yang akan ditanam pada plastik polibag, diusahakan tanaman kuncup sudah berdaun 2 sampai dengan 3 lembar . Untuk menjaga kelembaban pertumbuhan perlu pemeliha-raan dan penyiraman secara teratur sehingga pertumbuhanya setablis . Penyulaman tana-mam yang tidak tumbuh di lakukan tepat waktu agar pertumbuhanya bisa serempak . Pemindahan bibit kelapangan :
Sebaiknya dilakukan disaat tanaman pada umur 8 s/d 10 minggu atau lebih karena cliharapkan perakarannya sudah lebih kuat dan bisa beradaptasi dengan lingkungan setempat. Pemeliharaan tanaman adalah hal yang sangat penting terutama bibit yang baru dipindahkan dari kantong polibag kelapangan percobaan .
Sampai bisa dipanen pemeliharaan yang dilakukan adalah melakukan pember-sihan gulma (weeding) secara teratur guna mengurangi persaingan sari makanan untuk kebutuhan pertumbuhan, sehingga tanaman akan tumbuh lebih cepat dan bagus .
Pengamatan secara rutin perlu dilakukan pada bibit tanaman yang dipindahkan kelapangan . Hal ini dilakukan agar faktor risiko terserangnya hama dan penyakit pada tanaman dapat segera ditangani sedini mungkin agar kegagalan tanam dapat dihindari . Setelah pertumbuhan tanaman stablis clan serempak perlu diadakan pemangkasan pemerataan dengan tinggi pangkasan 50 cm dari permukaan tanah .
Setelah 3 bulan baru di mulai dengan pengamatan dan pengambilan data panen pertama . Penambahan unsur hara dengan berbagai cara diantaranya dengan penamba-han pupuk organik yang terdiri dari pupuk kandang /pupuk kompos dengan dosis
Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006
pemupukan 2500 kg/ha dan pemberian kadar Urea 50kg/ha, Tsp 50kg/ha sedangkan pupuk an organik yang terdiri dari pupuk pupuk Kcl menggunakan dosis 50kg/ha Urea, Tsp clan Kcl dengan dosis pemupukan
Analisa Tanah :
Tabel 1 . Hasil Analisis Sifat Fisik clan Kimia Tanah Lokasi Penanaman . HASIL DAN PEMBAHASAN
1 4 4
Sumber Sajintin dkk, 2004
Dari Tabel 1 . diatas menunjukan bahwa pada tanah tersebut mempunyai pH
tanah yang rendah yaitu 4,6 dengan C/N Pengamatan terhadap tinggi tanaman rationya 8 .0 tanah ini mempunyai beberapa varietas Leucaena dilapangan keseterdiaan unsur hara yang rendah, dengan percobaan pada tanah yang kurang subur demikian dapat diambil diambil kesimpulan (memiliki tingkat keasaman yang tinggi bahwa lokasi penanaman merupakan lahan (Tabel 1 .) dapat dilihat pada Tabel 2 . Yang kurang subur dengan tingkat keasaman
yang tinggi .
Tabel 2 . Hasil rataan tinggi tanaman selama 4 eriode emanenan
Produktivitas hijauan
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
No Jenis tanaman Pengukuran ke 1 s/d 4 Jumlah
( cm)
Rataan ( cm)
I 11 111 IV
1 L. leuchepalla cv glabratta 127,9 135,1 131,1 113,E 507,7 126,9
2 Leucaena collinsh 122,1 135,0 134,3 135,2 527,E 131,9
3 Leucaena trichandra 148,0 136,8 160,7 134,4 580,0 145,0
4 Leucaena KX 2 244,E 232,8 244,3 217,9 939,E 234,9
5 Leucaena leuchepalha 113,7 118,0 106,0 114,2 451,9 112,9
6 Leucaena diversifolia 108,3 119,0 110,8 116,8 454,9 113,7 Analisa tanah Hasil analisa Jenis analisa Hasil analisa Tekstu r
Pasir (%) 7 Ekstrak bray P205 1,8
Debu (%) 64 K 29,0
Liat halus (%) 14 Nilai tukar kation : Ca 5,72
Liat kasar (%) 15 Mg 1,09 pH H Z O 4,6 K 0,008 Kcl 4,1 Na 0,31 Bahan Organik
c
2,39 Ekstrak total (ppm) : Ca 1089 N 0,29 Mg 545 C/N 8 K 533 Ekstrak HCL,25 % :P205 57 Na 145 K20 8 Fe 31445 MgO 51 Mn 128,5 CaO 46 Cu 37,6 Zn 21,8menunjukkan, bahwa Leucaena KX 2 memiliki pertumbuhan yang cepat yaitu rata-rata tinggi potong 234,9 cm, kemudian diikuti oleh leucaena trinchandra dengan rataan 145,0 cm . Selanjutnya rataan tinggi Leucaena collinsii 131,9 cm, leucaena cv
Dari data rataan berat batang segar pada Tabel 3, produksi batang segar tertinggi adalah Leucaena KX 2 yaitu 1601,80 gram/pohon Sedangkan produksi batang segar varietas lainnya relative hampir sama yaitu Leucaena diversivolia menunjukan berat rataan 252,29 gram/ pohon,kemudian diikuti oleh Leucaena
Tabel 4 . menunjukkan bahwa leucaena KX 2 mempunyai produksi daun segar tertinggi yaitu 1845,0 gram /pohon . Sedangkan leucaena diversifolia 286,1 gram/pohon, Leucaena leuchepalla 274,E
gram/pohon diikuti dengan Leucaena cv glabratta 262,2 gram /pohon relatif hampir sama. Sedangkan produksi daun terendah adalah Leucaena colinsii 209,2 gram/pohon . Secara keseluruhan produktivitas leucaena KX 2 hibrid yang ditanam pada Lapangan Percobaan Balitnak memiliki produktivitas yang tinggi, hal ini sesuai dengan pendapat PURWANTARI et al (2004) .
Tabel 4 . Data rataan produksi dawn segar dalam 4 kali pemanenan
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
terendah adalah Leucaena leuchepalha 112,9 cm dan leucaena diversifolia 113,7 CM .
Pada pengamatan terhadap berat batang segar tanaman beberapa varietas Leucaena terdapat pada Tabel 3 .
Tabel 3 . Hasil rataan produksi berat batang segar selama 4 periode pemanenan
trichandra 248,55 gram/pohon, Leucaena colinsii 230,79 gram/pohon, Leucaena leuchepalha 226,44 gram/pohon dan Leucaena leuchepalha cv glabratta 222,03 gram/pohon . Rataan produksi dawn selama periode pengamatan dapat dilihat pada Tabel 4 .
Yang menjadi kendala adalah sedikitnya biji yang dihasilkan sangat menyulitkan dalam perbanyakan bibit . Perbanyakan bibit leucaena KX 2 dapat dilakukan dengan perbanyakan vegetatif atau kultur jaringan walaupun tingkat keberhasilannya masih rendah .
KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat disimpul-kan, bahwa Laecaena cv KX2 hibrid memiliki produktivitas yang sangat baik untuk dikembangkan pada tanah yang
1 4 5
No Jenis tanaman Panen I s/d 4 (Gram) Jumlah Rataan
Gram
I II III IV
1 Leucaena cv glabratta 214,4 352,4 245,2 237,0 1049,0 262,2
2 Leucaena colinsii 234,9 229,5 221,2 154,3 839,9 209,9
3 Leucaena trichandra 297,2 232,E 210,3 188,5 928,E 232,1
4 LeucaenaKX2 1799,5 1841,2 1793,7 1945,E 7380,0 1845,0
5 Leucaena leuchepalla 378,3 265,4 271,0 183,9 1098,E 274,E 6 Leucaena diversifolia 600,0 195,5 124,5 224,5 1144,5 286,1 No Nama jenis tanaman Pemotongan I s/d 4 (Gram) Jumlah Rataan
(gram) I II III IV 1 L . le uchephala cv glabrata 232,29 158,75 284,41 212,70 888,15 222,03 2 Leucaena cv Colinsii 234,87 158,75 309,58 219,99 923,19 230,79 3 Leucaena trichandra 160,16 239,51 297,91 296,63 994,21 248,55 4 Leucaena KX 2 1317,9 1471,59 1615,83 2001,90 6407,22 1601,80 5 Leucaena leuchepalha 188,41 126,58 295,40 295,40 905,79 226,44 6 Leucaena diversifolia 159,00 197,08 343,33 309,78 1009,19 252,29
memiliki tingkat keasaman yang tinggi karena selain cepat tumbuh (mencapai tinggi 229,925 cm/pohon setiap panen) juga menghasilkan berat hjauan yang tinggi 3446,82 gram/pohon . Yang menjadi kendala adalah sedikitnya biji yang dihasilkan sangat menyulitkan dalam perbanyakan bibit.
DAFTAR BACAAN
AzMI . 2000 . Hijauan Makanan Ternak . Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu,Badan Litbang Pertanian .
MANURUNG .T, . (1996) . Penggunaan Hijauan Leguminosa Pohon Sebagai Sumber Protein Ransum Sapi Potong . Jurnal Ilmu Ternak clan Veteriner Volume 1 Nomor 3 1996 .Pusat Penelitian Dan Pengembangan Peternakan, Badan
1 4 6
Tenni Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006
Litbang Pertanian Departemen Pertanian .
PURWANTARI .N .D, B .R.PRAWIRADIPUTRA, DAN SAJIMIN . 1996 . Leucaena: Taxonomi, Adaptasi, Agronomi dan Pemanfaatan . Prosiding Lokakarya Nasional Tanaman Pakan Ternak
1996.Puslitbang Peternakan Bogor . SAJIMIN, BAMBANG .R .PRAWIRADIPUTRA,
N .D . PURWANTARI, E. SUTEDI, S . YURAENI, A . SEMALI, A . FANINDI DAN 1 . HERDIAWAN . 2004 . Pemanfaatan Plasma Nutfah TPT Terseleksi Melalui Uji Palatabilitas dan Kecernaan. Kumpulan Hasil-Hasil Penelitian APBN Tahun Anggaran 2004 . Balai Penelitian Ternak .