• Tidak ada hasil yang ditemukan

BEGG Muhammad Fahdy Prof dr ir Hapzi Ali

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BEGG Muhammad Fahdy Prof dr ir Hapzi Ali"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di zaman sekarang ini tanggung jawab sosial bisnis secara khusus menyangkut lingkungan hidup. Lingkungan alam termasuk sumber daya alam yang dibutuhkan sebagai masukan oleh pemasar atau yang dipengaruhi oleh aktivitas pemasaran. Perhatian lingkungan tumbuh dengan mantap dalam dua dasawarsa terakhir ini. Beberapa ahli analisis tren memberi label tahun 1990-an sebagai “Dekade Bumi”, pernyatan bahwa lingkungan alam adalah isu utama yang dihadapi bisnis dan masyarakat di seluruh dunia.1 Di banyak kota di seluruh dunia, polusi udara dan air telah mencapai tingkat yang membahayakan. Keprihatinan dunia terus bertambah mengenai menipisnya ozon yang menyelimuti bumi akibat dari “efek rumah kaca” meningkatnya temperatur bumi yang membahayakan. Dan banyak ahli lingkungan khawatir bahwa kita segera akan tertimbun sampah yang kita hasilkan sendiri.

Udara dan air mungkin tampaknya merupakan sumber daya yang tak terbatas, tetapi beberapa kelompok melihat bahaya dalam jangka panjang. Mereka meningkatkan bahaya potensial bahwa gas yang dipakai dalam kaleng aerosol merusak ozon. Kekurangan air sudah menjadi masalah besar di beberapa tempat di Amerika dan di dunia. Sumber daya yang dapat diperbaharui, seperti hutan dan makanan, juga harus dimanfaatkan dengan bijaksana. Perusahaan yang bergerak dalam bisnis kehutanan diminta untuk menghutankan areal hutan yang ditebang, supaya bisa melindungi tanah dan memastikan jumlah pohon kayu cukup untuk memenuhi permintaan di masa depan. Pasokan makanan dapat

1 Philip Kotler dan Gary Amstrong,

(2)

2 menjadi masalah besar karena semakin banyak lahan pertanian yang dibangun menjadi wilayah perkotaan.

B. Permasalahan

Sumber daya yang tak dapat diperbaharui, seperti minyak bumi, batu bara, dan berbagai mineral, menyebabkan masalah serius. Perusahaan yang membuat produk dengan bahan baku sumber daya yang semakin langka ini menghadapi kenaikan biaya yang tinggi, bahkan ketika materialnya masih tersedia.

Industri hampir semua akan merusak lingkungan alam. Pembuangan sampah kimia dan nuklir, tingkat air raksa membahayakan di laut, jumlah polutan kimia yang dijumpai dalam tanah dan makanan, serta pengotoran lingkungan dengan botol, plastik, dan bahan pengemas lain, yang semuanya tidak dapat terurai secara alami.

Bisnis dalam arti luas merupakan suatu istilah umum yang menggambarkan suatu aktivitas dan institusi yang memproduksi barang dan jasa dalam kehidupan sehari-hari.2 Maraknya skandal bisnis akhir-akhir ini dan meningkatnya perhatian lingkungan telah menciptakan perhatian segar dalam isu mengenai etika dan tanggung jawab sosial. Hampir setiap aspek pemasaran memuat isu tersebut. Sayangnya, karena isu ini biasanya melibatkan konflik kepentingan, orang yang jujur dapat tidak menyetujui secara jujur mengenai tindakan yang tepat dalam situasi tertentu.

Etika bisnis terkait dengan masalah penilaian terhadap kegiatan dan perilaku bisnis yang mengacu pada kebenaran atau kejujuran berusaha. Jadi yang menjadi pokok permasalahan dalam pembahasan ini adalah mengapa etika dalam berbisnis sangat diperlukan untuk menjaga

2 Amirullah dan Imam Hardjanto,

(3)
(4)

4 BAB II

PEMBAHASAN

A. Etika Bisnis dan Lingkungan Hidup

Menurut Muslich etika bisnis dapat diartikan sebagai pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal dan secara ekonomi/sosial, dan pengetrapan norma dan moralitas ini menunjang maksud dan tujuan kegiatan bisnis.3

Etika bisnis merupakan pengetahuan pedagang tentang tata cara pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas melalui penciptaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan melalui transaksi.

Etiak bisnis juga sebagai bentuk merupakan pemikiran atau refleksi tentang moralitas dalam ekonomi dan bisnis. Moralitas berarti aspek baik atau buruk, terpuji atau tercela, dan karenanya diperbolehkan atau tidak, dari perilaku manusia. Moralitas lalu berkaitan dangan apa yang dilakukan manusia. Sejak dulu etika menyoroti juga ekonomi dan bisnis. Tetapi, belum pernah etika bisnis mendapat begitu banyak perhatian seperti dalam zaman kita sekarang.

Sepanjang sejarah, kegiatan perdagangan atau bisnis tidak pernah luput dari sorotan etika. Perhatian etika untuk bisnis seumur dengan bisnis itu sendiri. Sejak manusia terjun dalam perniagaan, disadari juga bahwa kegiatan ini tidak terlepas dari masalah etis. Namun demikian, jika kita menyimak etika bisnis sebagaimana dipahami dan dipraktekkan sekaran, tidak bisa disankal juga, disini kita menghadapi suatu fenomena baru.

3

(5)

5 Bisnis modern mengandaikan begitu saja status lingkungan hidup sebagai ranah umum. dianggapnya, disini tidak ada pemilik dan tidak ada kepentingan pribadi. Tetapi kita lihat juga pengandaian ini adalah keliru. Kekeliruan itu dapat kita mengerti dengan lebih baik, jika kita membandingkan lingkungan hidup dengan the commons.

Masalah lingkungan hidup dan masalah kependudukan dapat dibandingkan dengan proses menghilangnya the commons. Disini tidak ada suatu solusi teknis, misalnya memakai pupuk buatan supaya tersedia rumput lebih banyak. Solusi teknis hanya bersifat sementara dan tidak menangani masalahnya pada akarnya. Jalan keluar yang efektif terletak di bidang moral, yakni dengan membatasi kebebasan. Dalam konteks lingkungan hidup tidak mungkin dipilih privatisasi sebagai jalan keluar bagi kesulitannya, seperti dulu dilakukan dengan pada rumput umum. Damun demikian, pembatasan kebebasan disini pun dapat dibenarkan secara moral.4

Dengan demikian serentak juga harus ditinggalkan pengandaian tentang lingkungan hidup dalam bisnis modern, yakni sumber-sumber daya alam itu tak terbatas. Mau tidak mau, perlu kita akui, lingkungan hidup dan komponen-komponen di dalamnya tetap terbatas, walaupun barangkali tersedia dalam kuantitas besar. Sumber daya alam pun ditandai kelangkaan. Karena sumber daya alam pun merupakan barang langka dan harus diberi suatu harga ekonomis, komponen-komponen lingkungan hidup itu tidak lagi merupakan eksternalitas untuk ekonomi.

B. Krisis Lingkungan Hidup Akibat Berbisnis

Masalah lingkungan hidup baru dimulai sepenuhnya dalam tahun 1960-an. Sekaligus disadari pula bahwa masalah itu secara tidak langsung disebabkan oleh bisnis modern, khususnya oleh cara

4

(6)

6 berproduksi dalam industri yang berlandaskan ilmu dan teknologi maju. Sejak pemrulaan industri di Inggris akhir abad ke-18, sudah terdengar banyak keluhan tentang pengaruh negatif dari industri atas lingkungan hidup.

Polusi yang disebabkan oleh bisnis modern mencapai suatu tahap global dan tidak terbatas pada beberapa daerah industri saja. Di bidang pertanian dan peternakan yang dijalankan dengan cara bisnis besar-besaran tidak terluput lagi dari pencemaran umum itu, sebaliknya sektor-sektor itu pun mempunyai andil besar dalam merusak lingkungan hidup. Kini kita sungguh-sungguh mengalami krisis lingkungan hidup. Sebagai akibat dari pencemaran dan perusakan lingkungan, kelanjutan hidup sendiri terancam di bumi kita, termasuk hidup manusia.

(7)

7 Sejak permulaan perkembangannya, industri kimia membuang limbahnya dalam sungai atau laut. Mereka beranggapan, dengan tingkah laku itu tidak merugikan apapun. Di kebanyakan negara hal seperti itu baru mulai dilarang menurut hukum pada tahun 1970-an. Tetapi biarpun air dan udara tidak mempunyai pemilik formal, ada banyak orang yang berkepentingan dengan sumber daya alam itu, sehingga mereka dirugikan juga bila kualitasnya menurun.

Sekarang masalah lingkungan hidup tidak lagi terbatas pada beberapa daerah saja, yang tentu selalu bertambah banyaknya. Masalah lingkungan hidup pasti paling besar di negara-negara industri maju dan sudah mencapai taraf global. Terutama ada enam permasalahan yang jelas menunjukkan dimensi global, yaitu akumulasi bahan beracun, efek rumah kaca, perusakan lapisan ozon, hujan asam, deforestasi dan penggurunan, dan kematian bentuk-bentuk kehidupan.

1. Akumulasi bahan beracun

(8)

8 Banyak jenis plastik yang sulit hancur secara alami, sehingga setelah dibuang untuk periode lama sekali akan membebankan lingkungan.

2. Efek rumah kaca

Gejala yang sangat mengkhawatirkan adalah naiknya suhu permukaan bumi. Ozon adalah salah satu gas rumah kaca yang memelihara kehangatan bumi. Gas-gas tersebut mengizinkan sinar matahari menembus bumi, dan selanjutnya menyerap energi panas ini agar tidak terlepas lagi ke ruang angkasa. Cara penyerapan gas dari radiasi matahari dan memantulkannya kembali ke permukaan bumi dikenal sebagai "efek rumah kaca" (Greenhouse effect).

Salah satu sebab utama adalah karbondioksida (CO2).

Karbondioksida ini terlepas dari pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara dan produk-produk minyak bumi. Jadi, industri dan kendaraan bermotor memainkan peranan besar dalam mengakibatkan keadaan ini.

3. Perusakan lapisan ozon

Bumi dikelilingi lapisan ozon (O3) dalam atmosfer yang

mempunyai fungsi melindungi kehidupan terhadap sinar ultraviolet dari matahari. Bahan kimia yang disebut Klorofluorokarbon (CFC), dapat merusak lapisan ozon. Gas CFC bertemu dengan sinar ultra violet, Chlor (Cl) akan segera bereaksi dengan atom O2 dari ozon. Setiap atom Cl dapat merusak 100.000 molekul ozon.

(9)

9 CFC, pertama kali ditemukan tahun 1982. CFC sangat murah diproduksi, tidak berbau dan tidak mudah terbakar serta mudah disimpan. Salah satu jenis CFC yang sangat umum dikenal adalah CFC-12. CFC-12 disegel dalam kulkas dan freezer, jika alat-alat ini dibuang ke bak sampah, CFC akan masuk ke atmosfer.

Sejumlah bahan kimia lain juga membawa dampak terhadap kerusakan ozon. Bahan kimia itu meliputi tetraklorida terdapat pada cairan pemebrsih padat, bahan makanan binatang dan pestisida, metil kloroform yang digunakan dalam cairan koreksi ketik dan perekat, juga metil bromida pada pestisida.

Freon adalah merek dagang CFC yang diproduksi oleh Perusahaan Amerika DUPont, produsen CFC terbesar di dunia. CFC-12 (Freon-CFC-12) digunakan untuk unit-unit lemari pendingin.

Meskipun produksi CFC telah surut, tetapi klaim yang berada di atmosfer setiap tahun masih terus bertambah. CFC berisi atom klorin, florin, dan karbon. Di dalam stratosfer, sinar matahari menghancurkan CFC dan melepaskan atom klorin. Atom Klorin yang bergerak bebas tertarik atom oksigen dalam ozon. Kombinasi klorin dan atom oksigen membentuk klorin monoksida. Klorin monoksida kemudian melepaskan atom klorin dan proses penghancuran pun dimulai lagi.

Radiasi ultraviolet dari matahari berdampak negatif bagi kesehatan manusia dan kehidupan pada umumnya. Radiasi ini bisa mengakibatkan penyakit kanker kulit, penyakit mata katarak, penurunan sistem kekebalan tubuh, kerusakan bentuk-bentuk hidup dalam laut dan tanaman di darat.

4. Hujan asam

(10)

10 pencemaran oleh industri mendominasi permasalahan lingkungan di negara itu. Tetapi pada negara-negara berkembang seperti Indonesia pencemaran oleh limbah domestik, yaitu yang lebih sering kita kenal dengan nama limbah rumah tangga merupakan masalah lingkungan hidup yang paling mendominasi, karena banyak sekali ditemukan pemukiman kumuh, terutama di daerah Jakarta dan sekitarnya.

Banyak sekali dampak negatif yang ditimbulkan oleh pencemaran-pencemaran tersebut. Misalnya saja hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran udara yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, yakni gas bumi, minyak bumi, dan batu bara. Pembakaran ini menghasilkan gas oksida notrogen. Kedua jenis gas ini dalam udara mengalami reaksi kimia dan berubah menjadi asam, berturut-turut asam sulfat dan asam nitrat. Asam yang langsung mengenai permukaan bumi disebut deposisi kering, sebagian asam itu terbawa angin ke atas dan terbawa oleh hujan yang turun ke bumi disebut deposisi bawah. Kedua deposisi ini lebih populer dikenal dengan nama hujan asam (Acid Rain). Hujan asam tersebut dapat menyebabkan kematian banyak organisme.

5. Deforestasi dan penggurunan

Kayu adalah barang yang sangat laris dalam kalangan bisnis, dan teknologi modern menyediakan alat-alat untuk menebang pohon dengan cepat dan efisien. Konsekuensi logis adalah hutan semakin berkurang, termasuk hutan tropis yang menghaislkan kayu berkualitas tinggi. Pembabatan hutan untuk lahan pertanian baru dan banyaknya perusahaan nasional maupun internasional yang ingin membuka lahan baru untuk peternakan atau perkebunan. Penebangan hutan (deforestation) besar-besaran berdampak penting atas lingkungan

(11)

11 Erosi tanah dapat mengakibatkan juga meluasnya penggurunan (deserification), khususnya di negara-negara di sekitar gurun Sahara di Afrika dan juga Amerika Serikat. Di Indonesia tingkatan air tanah menurun terus karena dipompa oleh industri, hotel-hotel, dan rumah tangga. Dengan demikian kualitas tanah menurun juga dan air laut semakin menyusup ke dalam.

6. Keanekaragaman hayati

Keanekaan hayati adalah jenis kehidupan yang ada di bumi. Semua kebutuhan manusia berasal dari lingkungan yang merupakan sumber daya alam. Manusia memanfaatkan SDA hayati untuk berbagai keperluan. Kekayaan flora Indonesia sekitar 3.000 jenis, sedangkan yang sudah dimanfaatkan hanya sekitar 100 jenis. Pemanfaatannya untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, lemak dan vitamin. Padi-padian, umbi-umbian, jagung dan sagu untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat. Sedangkan berbagai kacang-kacangan merupakan sumber protein nabati. Lemak dipasok oleh tumbuhan kelapa, kelapa sawit dan kacang-kacangan. Buah-buahan dan sayuran memasok vitamin dan mineral bagi kesehatan. Banyak lagi kebutuhan manusia yang berasal dari sumber hayati termasuk kebutuhan sandang dan pangan.

Kerusakan lingkungan hidup tidak lain merupakan dampak langsung dari kejahatan lingkungan. Hal ini terjadi dimana-mana dan oleh siapa saja, terutama dilakukan oleh para pelaku usaha yang tidak memperdulikan lingkungan hidup dan peraturan pemerintah. Akibatnya kejahatan lingkungan ini terus berkembang hingga merusak lingkungan hidup di sekitarnya.

(12)

12 buruk yang tidaklah pantas dilakukan oleh siapapun. Prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku, serta tentu memperhatikan dan menjaga lingkungan hidup di sekitarnya.

C. Implementasi Tanggung Jawab Bisnis Terhadap Lingkungan Hidup Jika polusi memang merugikan lingkungan, salah satu tindakan yang logis adalah melarang semua kegiatan yang mengakibatkan polusi. Mengenai lingkungan hidup sulit untuk memilih solusi yang tidak kenal kompromi, karena kita harus memenuhi kebutuhan hidup kita, yang mau tidak mau akan memberatkan lingkungan. Tetapi juga kegiatan yang sebenarnya tidak perlu untuk memenuhi kebutuhan hidup, tidak bisa dilarang begitu saja. Contoh terkenal adalah pemakaian kendaraan bermotor pribadi (sepeda motor atau mobil). Pemakaian kendaraan tersebut memang mencemari lingkungan hidup dan tidak perlu kita memiliki kendaraan pribadi untuk memenuhi kebutuhan hidup, namun seandainya dilarang kita akan merasa hak kita dilanggar di luar batas. Karena itu tanggung jawab moral kita untuk melindungi lingkungan harus dipertimbangkan terhadap faktor-faktor lain, khususnya kegiatan-kegiatan ekonomi kita.

1. Etika dalam lingkungan hidup

(13)

13 sumber daya alam demikian rupa sehingga kualitas lingkungan tidak dikurangi, tetapi bermutu sama seperti sebelumnya. Kegiatan ekonomisnya harus memungkinkan pembangunan berkelanjutan.

Manusia berhak atas lingkungan yang berkualitas, karena ia mempunyai hak moral atas segala sesuatu yang perlu untuk hidup dengan pantas sebagai manusia, artinya yang memungkinkan dia memenuhi kesanggupannya sebagai makhluk yang rasional dan bebas.

Pendasaran bagi tanggung jawab untuk melestarikan lingkungan hidup dapat dicari dalam tuntutan etis untuk mewujudkan keadilan. Sebagaimana kita lihat lingkungn hidup menyangkut soal kelangkaan dan karena itu harus “dibagi” dengan adil.

2. Siapa yang harus membayar?

Jika kita menyetujui bahwa terutama bisnislah yang mencemari lingkungan dan karena itu bertanggung jawab untuk melindungi dan memulihkan lingkungan. Keprihatinan akan lingkungan alam mendorong gerakan hijau, semakin banyak konsumen yang menjalin bisnis dengan perusahaan yang bertanggung jawab secara ekologi dan menghindari perusahan yang tindakannya merusak lingkungan. Tetapi yang menjadi pertanyaan: siapa yang membayar? Dalam konteks bisnis, setiap tindakan untuk melindungi atau memperbaiki lingkungan, mempunyai konsekuensi finansial juga. Akibat finansial itu harus dibebankan kepada siapa? Biasanya ada dua jawaban yang diberikan atas pertanyaan ini: si pencemar membayar dan yang menikmati lingkungan bersih membayar.

(14)

14 Jawaban kedua mengatakan: “yang ingin menikmati lingkungan bersih harus menanggung biayanya”. Jawaban ini pun ada logikanya. Jika kita ingin memperoleh manfaat tertentu, kita harus berusaha juga. Dalam konteks ekonomis, tidak ada sesuatupun yang dibagi dengan gratis. Yang ingin mendapatkan-nya harus mengeluarkan biaya.

Dapat disimpulkan, dua jawaban tadi atas pertanyaan “siapa harus membayar?” bisa diterima, tetapi dengan tekanan lebih besar atas jawaban pertama. Lingkungan yang bersih dan sehat menjadi tanggung jawab kita semua, hal itu membawa konsekuensi bahwa negara-negara industri maju harus memberikan kontribusi paling besar dalam membiayai lingkungan hidup yang bersih dan sehat, karena mereka pun mengakibatkan paling banyak pencemaran.

3. Bagaiman beban dibagi

Jika kita menyetujui bahwa semua pihak ikut serta dalam membiayai lingkungan berkualitas, tinggal lagi pertanyaan bagaimana beban finansial itu dapat dibagi dengan fair. Hal itu harus dilakukan oleh pemerintah bekerja sama dengan bisins. Untuk itu mereka antara lain bisa memanfaatkan instrumen ekonomis seperti mekanisme pasar. Terutama tiga cara telah diusahakan yang masing-masing mempunyai kekuatan dan kelemahan.

a. Pengaturan

Adalah membuat peraturan mengenai polusi dari industri. Peraturan itu bisa melarang membuang limbah beracun dalam air sungai atau laut dan menentukan denda bila peraturan itu dilanggar.

(15)

15 - Pelaksanaan kontrol terhadap peraturan ini menuntut tersedianya teknologi tinggi serta personel berkualitas dan karena itu menjadi mahal.

- Pengontrolan efektif menjadi suatu kesulitan ekstra untuk negara-negara berkembang.

- Di satu pihak pengaturan tentang lingkungan dapat diterapkan dengan cara egalitarian untuk semua industri dan karena itu harus dianggap fair.

- Pengaturan di bidang polusi industri dapat menimbulkan suatu sikap minimalistis pada bisnis.

- Kesulitan lain adalah bahwa pengaturan ketat bisa menimbulkan efek negatif untuk ekonomi.

b. Insentif

Cara nenangani biaya perbaikan lingkungan yang menemui lebih banyak simpati pada bisnis adalah memberikan insentif kepada industri yang bersedia mengambil tindakan khusus untuk melindungi lingkungan. Misal memberikan kredit dengan syarat lunak, subsidi, pengurangan pajak, dsb.

c. Mekanisme harga

(16)

16 Cara menangani harga biaya perencanaan ini mempunyai keuntungan bahwa yang harus membayar disini adalah si pencemar. Dengan demikian beban pada lingkungan tidak lagi dijadikan suatu eksternalitas ekonomis tetapi dimasukkan dalam biaya produksi. Secara teoritis, industri bisa diwajibkan membayar untuk setiap polusi yang disebabkannya. Suatu kesulitan adalah mengukur persis kuantitas polusi dan tingkat jeleknya suatu polusi.

D. Kasus: Pencemaran Laut Akibat Tenggelamnya Kapal Pengangkut Minyak

Kejadian-kejadian dibawah ini merupakan beberapa diantaranya yang banyak disoroti :

 Tenggelamnya TRREY CANYON pada bulan Maret 1967 di pantai Cornwell, Inggris, dengan menumpahkan minyak sebesar 177.000 ton ke laut, dimana kira-kira 18.000 ton mengotori pantai.

 Semburan lira do Santra Barbara pada bulan Januari 1969 dengan tumpukan sebesar + 1.129.000 ton minyak dan 4509 ton mengotori pantai.

 Tenggelamnya kapal tanki METULA di Chili pada bulan Agustus 1974 dengan tumpukan sebesar 53.000 ton minyak dan mencemari pantai sebesar 40.000 ton.

 Tenggelamnya URQUIOLA di Spanyol pada bulan Mei 1978 dengan tumpahan sebesar 110.00 ton total dan 25.000 sampai 30.000 ton mencemari pantai.

AMOCO CADIZ tenggelam di perairan Prancis pada bulan Maret 1978 yang membawa minyak dari Arab sejulah 233.00 ton total.

(17)

17 Di Indonesia sendiri pernah mengalamai pencemaran minyak yang cukup besar di laut, yaitu pada saat kandasnya kapal tangki “SHOWA

MARU“, pada tanggal 6 Januari 1975, diselat Malaka-Singapore, dengan menumpahkan minyak + sebesar 4.000 ton. Kerugian yang diderita pihak Indonesia diperkirakan sebesar US $ 13.500.000 belum terhitung pihak Republik Singapore dan Malaysia.

 Kandas kapal MONENVASIA yang berbendera Yunani pada tanggal 18 Oktober 1983 dan semburan liar yang terjadi di lokasi BC –7 dari wilayah kerja kontraktor Total Indonesia, di selat Makasar.

Pengaruh Tumpahan Minyak Bumi Terhadap Keadaan Ekosistem Laut

Sampai seberapa jauh konsekuensi ekologis yang diakibatkan oleh tumpahan minyak di laut masih perlu banyak dipelajari.

Seperti diketahui, sebagian hidrokarbon yang terkandung didalam minyak bumi sangat beracun dan menjadi penyebab kematian beberapa species binatang laut, sedangkan sebagian hidrokarbon yang lain bersifat karsinogenik (penyebab terjadinya kanker).

Akibat tumpahan minyak terhadap ekosistem dapat dibagi dalam dua kategori:

1. Akibat terhadap lingkungan fisik.

Dari penelitian yang dilakukan pada saat terjadinya tumpahan minyak “ AMOCO CADIZ” terhadap morfologi pantai Perancis, didapatkan data -data sebagai berikut:

(18)

18 banyak disebabkan oleh proses-proses alamiah (seperti ombak dan pasang) dari pada oleh usaha pembersihan. Walaupun pencematan telah banyak berkurang, namun arah angin yang tidak menguntungkan telah menyebabkan penyebaran pencemaran hingga sejauh 330 km.

2. Akibat terhadap lingkungan biota.

Hidrokarbon-hidrokarbon yang mudah larut didalam air seperti benzena, toluen dan naftalen, mempunyai sifat yang sangat toksik terhadap binatang-binatang laut, sedangkan hidrokarbon yang jenuh walaupun kurang beracun, namun bersifat membius dan bahkan dapat menyebabkan kematian pada binatang-binatang rendah

Komponen-komponen minyak bumi yang lebih berat dan kental merupakan penyebab kerusakan permukaan yang terbesar. Burung-burung laut termasuk Burung-burung camar yang selalu menghabiskan waktunya dipermukaan laut, merupakan korban yang terbesar. Kelihatannya burung-burung ini tertarik pada tumpukan minya karena mengiranya sebagai sekumpulan ikan.

Dengan terkenyanya bulu burung laut ini, maka kemampuan untuk terbang menjadi sangat berkurang atau bahkan tidak dapat terbang sama sekali. Pada akhirnya burung-burung ini akan mati kelaparan, keracunan ataupun kepanasan. Diperkirakan sekitar 250.000 burung laut mati diakibatkan hanya oleh satu kali pencemaran minyak di laut utara.

Minyak yang tercemar pada lapisan pasir di bawah laut dapat menyebabkan kematian binatang-binatang yang hidup didalamnya seperti cacing, crustacea, molusca dsb.

(19)

19 Spesifikasi Akibat Pencemaran di Perairan Indonesia

Hasil tangkapan ikan setelah kejadian tumpahan minyak menjadi menurun. Produksi ikan mulai setelah bulan Januari 1075, tetapi sampai bulan Mei 1975, produksi tidak naik.

Pada bulan Juli 1977, oleh Baker, J.M, dan kawan-kawan, melakukan survey terhadap daerah-daerah yang terkena tumpahan “ SHOWA MARU”.

Adapun hasilnya adalah sebagai berikut :

1. Endapan pantai yang umumnya tidak atau hanya sedikti mengandung. Hidrokarbon. Tidak terlihat kerusakan yang menyolok dari flora dan fauna. Kerusakan terbesar terdapat pada pulau Kepala Jernih, Pemping dan Takong Besar.

2. Kerusakan dan kematian pohon bakau terlihat di pulau Kepala Jernih dan Pemping. Kerusakan hitan bakau disini sebanding dengan kadar hidrokarbon pada endapannya.

Dari data-data da atas, diperkirakan bahwa kematian pohon bakau disebabkan karena tertutupnya akar pohon oleh lapisan minyaknya, sehingga udara tidak dapat terserap ke dalam pohon dan akibatnya untuk daerah-daerah tertutup lebih besar dari pada daerah yang terbuka seperti Pulau Tokang.

Penanggulangan Pencemaran

Cara-cara untuk membersihkan pencemaran minyak telah lama dikembangkan yaitu sejak tenggelamnya “TORREY CANYON” pada tahun 1967, walaupun demikian, sebagian tumpahan minyak tetap tidak dapat dibersihkan secara efektif.

Ada 3 (tiga) cara pendekatan yang dapat ditempuh : 1. Membakar minyak yang tumpah.

(20)

20 3. Menggunakan bahan-bahan kimia.

Didalam praktek, pendekatan pertama ternyata sukar dilaksanakan, terutama untuk tumpahan yang cukup besar, hal ini disebabkan karena beberapa hidrokarbon yang mudah menguap.

Secara mekanis, membersihkan tumpahan minyak dapat dilakukan dengan cara membatasi atau melokalisasi tempatnya. Peralatan yang dipakai untuk melokalisasi tumpahan minyak ialah pagar minyak efektif tidak pemakaian pagar minyak sangat dipengaruhi oleh besarnya ombak dan gelombang.

Tinggi bagian pagar minyak di atas permukaan air ditentukan oleh besarnya gelombang dimana pagar tersebut akan dipakai, sedangkan ukuran bagian dibawahnya permukaan air ditentukan oleh derasnya arus yang dihadapi.

Pagar minyak biasanya terbuat dari bahan terpal atau serat sintetis atau kepingan-kepingan logam. Untuk mengumpulkan minyak yang telah dilokalisasi dipergunakan alat yang diberi nama Skimmer.

Prinsipnya adalah dengan menyedot tumpahan minyak di dalam skimmer, minyak dipisahkan dari air. Setelah minyak terkumpul, operasi penyedotan dihentikan dan minyak dipompakan dari dalam skimmer ke dalam penampungan yang lain.

Minyak yang tertampung kemudian dipompakan ke tempat penampungan yang lain. Pemakaian zat kimia yang dinamakan Dispersant, terutama untuk maksud-maksud estetika. Karena dengan zat kimia ini minyak yang ada di permukaan dapat diikat menjadi berbentuk butir-butir yang mudah mengendap di dalam air, sehingga untuk maksud-maksud estetis, cara ini dianggap cukup berhasil.

(21)

21 Kerugian pemakain dispersant adalah evaporasi ( penguapan) dari minyak jadi berkurang. Karena pemakain dispersant, bahan-bahan toksik yang dapat larut menjadi makin mudah larut dan kadang-kadang dapat mencapai konsentrasi yang cukup tinggi dan membahayakan kehidupan laut.

Ikatan minyak dengan dispersan yang berupa butiran-burtiran ini kemungkinan dimakan organisme-organisme laut dan akan masuk ke dalam rantai makan.

Hal yang paling penting untuk diperhatikan apa bila akan memakai suatu dispersant adalah sifat toksik dari dispersant itu sendiri, terutama bila ia bereaksi dengan hidrokarbon.

(22)

22 BAB III

PENUTUP

Bisnis adalah kegiatan ekonomis, yang terjadi dalam kegiatan ini adalah tukar-menukar, jual-beli, memproduksi-memasarkan, bekerja-memperkerjkan dan interaksi manusiawi lainnya dengan maksud memperoleh laba. Akibat bisnis banyak pabrik-pabrik yang mengeluarkan asap hitam pekat ke udara yang menyebabkan udara buruk, banyaknya jumlah polutan kimia yang dijumpai di dalam tanah dan makanan, serta pengotoran lingkungan dengan botol plastik dan bahan pengemas lain yang semuanya tidak dapat terurai.

Untuk mengurangi polusi di negara maju seperti Jerman secara keras mengusahakan mutu lingkungan, sebagian karena gerakan hijau yang kuat dan sebagian lagi karena kerusakan lingkungan di wilayah Jerman Timur. Di Amerika Serikat didirikan EPA (the Environmental Protection Agency) yang bertujuan untuk menegakkan standard polusi serta melakukan riset mengenai penyebab dan pengaruh polusi.

(23)

23 DAFTAR PUSTAKA

Philip Kotler dan Gary Amstrong, Dasar-Dasar Pemasaran, Ed. Ke-9 (Jakarta: Indeks, 2003).

Amirullah dan Imam Hardjanto, Pengantar Bisnis, Edisi Pertama, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005).

Muslich. Etika Bisnis Islami. (Yogyakarta: Ekonesia, 2004).

(24)

24

ETIKA BISNIS DAN LINGKUNGAN HIDUP

Disusun Oleh :

NAMA : MUHAMMAD FAHDY NIM : 55116120200

MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS MERCU BUANA

(25)

25 MAGISTER MANAJEMEN

UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, hipotesis 5 yang menyatakan green marketing strategy berpengaruh positif dan signifikan terhadap intention to stay melalui attitude dan hotel image pada

(9) Dalam hal jumlah keluarga penerima manfaat untuk Desa berstatus Desa Mandiri yang telah direalisasikan lebih besar atau lebih kecil dari jumlah

Pola ini pun mengatur setiap kelasnya dibagi menjadi 5 Kelompok Belajar : antara 6 – 8 orang siswa per kelompok belajar, dengan pelaksanaan KBM Tata Muka

Dapat dilihat pada Tabel 6, bahwa dua nilai eigen untuk model GSTAR(1 1 ) dengan matriks bobot seragam tidak

Layanan ini memberikan keseluruhan arahan, desain konten dan struktur program dan proyek atas proyek dan program yang perlu mengimplementasi inisiatif terkait SAP milik Penerima

Pemberian insentif yang tidak tepat waktu dan jumlah insentif yang relatif akan membuat karya- wan tidak semangat dalam bekerja yang pada akhirnya akan menurunkan kinerja mereka

Dalam seri tutorial ini, tujuan utama saya adalah untuk membawa Anda khususnya pengguna baru dengan Vray SketchUp.. utama saya adalah untuk membawa Anda khususnya

Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam proses Implementasi Program Pembangunan Insfrastruktur Pedesaan Oleh Aparatur Pemerintah Desa di Desa Darmacaang Kecamatan Cikoneng