• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas makalah bimbingan konseling optima

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tugas makalah bimbingan konseling optima"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Kehadirat Tuhan yang Maha kuasa atas segala limpahan rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana semoga makalah ini dapat di pergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembacanya dalam bimbingan konseling dan optimasi peserta didik.

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI... ii

BAB I... 1

Pendahuluan... 1

1. Latar belakang...1

2. Rumusan Masalah...2

3. Tujuan Masalah...2

BAB II... 3

Pembahasan... 3

A. Defenisi Bimbingan, Konseling, dan Bimbingan Konseling...3

B. Tujuan dan Fungsi Bimbingan Konseling...4

C. Prinsip-prinsip Bimbingan...7

D. Perbedaan Bimbingan dan Konseling...9

E. Kunci Sukses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling...11

F. Bimbingan Pengembangan Kecerdasan Emosional...12

BAB III... 15

Penutup... 15

1. Kesimpulan...15

2. Saran...17

(3)

BAB I

Pendahuluan

1.

Latar belakang

Bimbingan dan konseling pengembangan seluruh aspek kepribadian siswa, pencegahan terhadap timbulnya masalah yang akan menghambat perkembangannya, dan menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya, baik sekarang maupun masa yang akan dating. Sehubungan dengan target populasi layanan bimbingan dan konseling, layanan ini tidak terbatas pada individu yang bermasalah saja, tetapi meliputi seluruh siswa.

Sejalan dengan visi tersebut, maka misi bimbingan dan konseling harus membantu memudahkan siswa mengembangkan seluruh aspek kepribadiannya seoptimal mungkin, sehingga terwujud siswa yang tangguh menghadapi masa kini dan masa mendatang.

Layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian yang integral dari keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Oleh karena itu, pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah menjadi tanggung jawab bersama antara personel sekolah, yaitu kepala sekolah, guru, konselor, dan pengawas. Kegiatan bimbingan dan konseling mencakup banyak aspek dan saling kait mengkait, sehingga tidak memungkinkan jika layanan bimbingan dan konseling hanya menjadi tanggung jawab konselor saja.

(4)

2.

Rumusan Masalah

a) Berikan penjelasan tentang defenisi dari bimbingan dan konseling dan apa bimbingan konseling itu sendiri?

b) Apa saja tujuan dan fungsi dari bimbinga konseling? c) Bagaimana prinsip-prinsip bimbingan?

d) Apa perbedaan yang mencolok dari bimbingan dan konseling? e) Bagaimana kunci sukses pelaksanaan dari bimbingan dan konseling? f) Bagaimana pengembangan kecerdasan emosional?

3.

Tujuan Masalah

a) Untuk mengetahui defenisi dari bimbingan, konseling dan bimbingan konseling

b) Untuk mengetahui tujuan dan fungsi dari bimbingan konseling c) Untuk mengetahui prinsip-prinsip dari bimbingan

d) Untuk mengetahui perbedaan bimbingan dengan konseling

(5)

BAB II

Pembahasan

A.

Defenisi Bimbingan, Konseling, dan Bimbingan Konseling

Bimbingan dan Konseling merupakan terjemahan dari ”guidance”.Secara harfiah istilah “guidance” dari akar kata “guide” berarti: (1) mengarahkan, (2) memandu,(3)mengelola,(4)menyetir.

Menurut Moh. Surya (dalam Dewa Ketut Sukardi, 2002:20). Bimbingan ialah suatu proses pemberian bantuan yang terus-menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri dan perwujudan diri, dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungannya. Sedangkan istilah konseling berasal dari bahasa inggris yaitu “to counsel” yang secara etimologis berarti ”to give advice” atau memberi saran dan nasihat.

Menurut Rogers (dalam Hallen A 2005:9), mengatakan bahwa konseling adalah serangkai hubungan langsung dengan individu yang bertujuan untuk membantu dia dalam merubah sikap dan tingkah lakunya. Menurut Ahmad Juntika Nurihsan, dkk (2005:9), bimbingan dan konseling adalah upaya pemberian bantuan kepada individu (peserta didik/siswa) yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya mereka dapat memahami dirinya sehingga mereka sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar sesuai dengan tuntutan dan sesuai keadaan lingkungan Sekolah Dasar, keluarga,dan masyarakat serta kehidupan pada umumnya.

(6)

B.

Tujuan dan Fungsi Bimbingan Konseling

Dalam hubungan ini bimbingan dan konseling berfungsi sebagai memberi layanan kepada peserta didik agar masing-masing peserta didik dapat berkembang secara optimal sehingga menjadi pribadi yang utuh dan mandiri. Oleh karena itu pelayanan bimbingan dan konseling mengemban sejumlah fungsi yang hendak dipenuhi melalui kegiatan bimbingan dan konseling.

Menurut HallenA(2005:55-58),fungsi-fungsi ialah:

a. Fungsi pemahaman ; fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan pengembangan peserta didik, baik pemahaman tentang diri sendiri, orang tua, guru pembimbing, pemahaman tentang lingkungan peserta didik, serta pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas termasuk di dalamnya informasi pendidikan,jabatan/pekerjaan dan informasi sosial.

b. Fungsi pencegahan ; fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang akan menimbulkan kerugian.

c. Fungsi pengentasan ; fungsi bimbingan dan konseling yang menghasilkan terentaskannya atau teratasinya suatu masalah dengan cara yang paling cepat, tepat, dan cermat.

(7)

sudah bersifat positif dijaga agar tetap baik dan dimantapkan, dengan demikian dapat diharapkan agar peserta didik dapat mencapai perkembangan pribadi. e. Fungsi advokasi ; fungsi bimbingan dan konseling yang akan mengasilkan teradvokasi atau pembelaan terhadap peserta didik dalam rangka dan upaya pengembangan seluruh potensi secara optimal.

Menurut Ahmad Juntika Nurihsan (2004:14), fungsi bimbingan dan konseling adalah:

a. Fungsi pemahaman ; fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang pengembangan diri siswa.

b. Fungsi penyaluran ; fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu siswa untuk memantapkan kegiatan belajar disekolah seperti memilih jurusan sekolah, jenis sekolah dan lain-lain.

c. Fungsi adaptasi ; fungsi bimbingan dan konseling yang membantu petugas disekolah, khususnya guru, untuk mengadaptasikan program pendidikan dengan minat, kemampuan, dan kebutuhan para peserta didik.

d. Fungsi penyesuaian ; fungsi bimbingan dan konseling dalam rangka membantu siswa untuk memperoleh penyesuaian pribadi dan memperoleh kemajuan dalam perkembangannya.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi bimbingan dan konseling adalah mencegah masalah yang timbul dan menciptakan kondisi perkembangan seluruh potensi anak secara optimal, baik dalam belajar maupun dalam bergaul dengan lingkungan sehingga anak didik dapat meningkatkan prestasi belajarnya di sekolah masing-masing.

3. Tujan bimbingan konseling adalah sebagaimana yang telah dijelaskan pada uraian terdahulu, bahwa bimbingan dan konseling menempati bidang layanan pribadi dalam keseluruh proses dan kegiatan pendidikan.

Menurut Dewa Ketut Sukardi, (2005:27-28). Tujuan bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut:

(8)

seutuhnya yang cerdas, yang beriman, yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa bertanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan .

b. Tujuan khusus: tujuan khusus dari layanan bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi-sosial, belajar dan karir. Bimbingan pribadi sosial dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi-sosial dalam mewujudkan pribadi yang bertakwa, mandiri, dan bertanggung jawab.

Bimbingan belajar dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pendidikan. Bimbingan karir dimaksudkan untuk mewujudkan pribadi pekerja yang produktif.

Menurut Hallen A, ( 2005:53), tujuan bimbingan dan konseling yaitu:

(a) agar peserta didik mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri serta menerima secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut,

(b) agar peserta didik mengenal lingkungannya secara obyektif baik lingkungan sosial, ekonomi, dan budaya yang sarat dengan nilai-nilai dan norma-norma, maupun lingkungan fisik dan menerima kondisi lingkungan secara positif,

(9)

C.

Prinsip-prinsip Bimbingan

Prinsip-Prinsip bimbingan dan konseling ialah : pelaksanaan layanan yang diungkapkan Oleh Prayetno dkk (2002;3) bahwa prinsip bimbingan dan konseling adalah :

a. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan sasaran layanan.

1. Bimbingan dan konseling melayani semua individu tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku, agama dan status sosial ekonomi.

2. Bimbingan dan konseling berurusan dengan pribadi dan tingkah laku individu yang unik dan dinamis.

3. Memperhatikan sepenuhnya tahap an berbagai aspek perkembangan individu.

4. Memberikan perhatian utama kepada perbedaan individu yang menyediakan orientasi pokok pelayanannya.

b. Prinsip berkenaan dengan individu

1. Hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental/ fisik individu terhadap penyesuaian dirinya di rumah dan di sekolah seta kaitannya dengan kontak sosial dan pekerjaan.

2. Kesenjangan sosial ekonomi dan kebudayaan merupakan faktor timbulnya masalah pada individu yang kesemuanya menjadi perhatian utama.

c. Prinsip berkenaan dengan program layanan

1. Merupakan bagian integral ari upaya pendidikan dan pengembangan individu.

2. program harus fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan individu.

(10)

4. Terhadap isi dan pelaksanaan program perlu diadakan penilaian yang teratur dan terarah.

d. Prinsip berkenaan dengan tujuan pelaksanaan pelayanan

1. Diarahkan untuk pengembangan individu yang akhirnya mampu membimbing diri sendiri dalam menghadapi permasalahan.

2. Keputusan yang diambil dan akan dilakukan oleh individu atas kemauan sendiri.

3. Permasalahan individu harus ditangani oleh tenaga ahli dalam bidang yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi.

(11)
(12)

akademis,sosial,dan lain-lain

 Pelaksanaan ujian

 Analisis perilaku belajar dan lain-lain.

 etika pemeriksaan

Layanan persiapan

lulus  mencari pekerjaaan

 menulis aplikasi dan mengumpulkan informasi tentang informasi

 keterampilan wawancara pekerjaan

 orientasi keluar

 langkah dan tahap dalam mendapatkan klearen,dan lain-lain.

 Hidup sebagai lulusan baru

 Realitas dunia kerja

 Frustasi mencari pekerjaan

(13)

E.

Kunci Sukses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling

Menurut Noah H.Kersey ada 4 kunci sukses yaitu : a) Kerelaan

Dimana banyak peserta didik yang membutuhkan konseling, baik datang sendiri maupun sengaja dipanggil.namun hal itu tida ada manfaatnya,kecuali peserta didik secara rela ingin melakukan perubahan dalam hidup mereka. kerelaan itu pun harus ada pada diri konselor.kerelaan member dan menerima konseling berarti seperempat jalan menuju sukses telah selesai.

b) Motivasi

Dimana beberap peserta didik dituntut dan berkemauan kuat membuat perubahan dalam hidup sekaligus memiliki dorongan atau energi untuk benar-benar melakukannya.peserta didik akan memulai proses tersebut dengan mencari terapi dan mereka akan menyatakan keinginan melakukan perubahan,sekaligus membuat upaya yang diperlukan untuk benar-benar melaksanakan proses itu.konselor pun harus memiliki motivasi kuat untuk membangun kemauan peserta didik keluar dari persoalan akademik dan sosialnya,khususnya bagi mereka yang telah sampai pada titk kritis yang terdalam.ketika seorang memiliki kemauaan baik dalam meningkatkan dan memotivasi diri untuk melakukannya,mereka telah mencapai setengah dari apa yang diperlukan untuk berhasil dalam proses konseling.

c) Komitmen

(14)

ini dalam tahap awal konseling,ia akan tiba pada tiga perempat dalam perjalanan menuju sukses

d) Keyakinan

Dimana hal ini merupakan titik final dan langkah yang paling kritis dalam menciptakan keberhasilan.jika sesorang tidak percaya diri atas apa yang mereka lakukan,menjadi hampir tidak mungkin menyelesaikan setiap persoalan atau tugas.dengan kata lain,semakin seseorang percaya pada sesuatu, semakin ia meningkatkan kesempatan untuk sukses.

F.

Bimbingan Pengembangan Kecerdasan Emosional

Salah satu tugas guru adalah membantu proses pertumbuhan dan perkembangan emosional peserta didik. bimbingan kepada peserta didik untuk pengembangan kecerdasan emosional bermanfaat dalam hal-hal seperti berikut ini:

1. Peserta didik memiliki daya adaptabilitas tinggi,tanpa harus berstandar ganda atau berpura-pura.

2. Peserta didik memiliki toleransi terhadap aneka perilaku teman-temannya,guru,dan masyarakat.

3. Peserta didik memiliki toleransi terhadap aneka kekecewaan.

4. Peserta didik mampu mengungkapkan kemarahan tanpa wujud sebagai pertengkaran.

5. Peserta didik memiliki kemampuan menahan diri atau menunda nafsu amarah amarah sehingga tidak menjadi agresif

6. Peserta didik mempunyai perasaan positif terhadap diri sendiri,orang tua,keluarga,dan masyarakat di sekelilingnya

7. Peserta didik mempunyai pandangan positif terhadap guru dan komunitas sekolah.

8. Peserta didik mampu mengurangi ekspresi verbal yang akan menjatuhkan atau merendahkan martabat orang lain.

(15)

Ada beberapa ciri atau karakteristik individu yang mempunyai kecerdasan emosi yang tinggi dan memuaskan yaitu:

1. Peserta didik mampu memotivasi diri,memiliki “kebebasan”.dan percaya akan diri sendiri

2. Peserta didik yang mampu menunda reaksi atas suatu perasaan yang bersifat negative.

3. Peserta didik mampu menyelesaikan tugas-tugas,baik akademik maupun sosial, secara memuaskan dalam takaran pribadi dan sosial.

4. Peserta didik mampu secara iklas mengawalpekerjaan dan tetap tabah menyelesaikan sampai akhir,meski dalam suasana yang sulit dilakukan

5. Peserta didik mampu menerjemahkan,mentafsirkan,atau melahirkan pemikiran menjadi satu tindakan yang efektif dan bersesuaian dengan keadaan kontekstualnya.

6. Peserta didik yang mengetahui dan mampu menggunakan kemampuannya secara optimum,tanpa harus mengalami stress berat,atau tekanan psikologis yang membahayakan

7. Peserta didik menjadi berani mengelolah dan menanggung resiko atas tindakannya dan siap menerima kritik dari orang lain

8. Peserta didik mau dan terus berusaha mengatasi kelemahan dirinya

9. Peserta didik mampu menyeimbangkan dimensi pemikiran, kreatif, analitis, dan tindakan praktis.

Oleh karena itu ,bimbingan pengembangan kecerdasan emosional peserta didik dipandang mencerahkan,jika mampu menyentuh hal-hal seperti berikut ini:

1. Peserta didik memiliki empati yaitu memahami orang lain secara mendalam

(16)

3. Peserta didik mampu mengendalikan amarah.

4. Peserta didik memiliki kemandirian yaitu berdikari.

5. Peserta didik memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri.

6. Peserta didik memiliki daya disukai oleh orang lain

7. Peserta didik kemampuan untuk memecahkan atau menghilangkan masalah yang timbul akibat iteraksinya dengan lingkungan sekitar

8. Peserta didik memiliki semangat kesetiakawanan

9. Peserta didik mampu tampil dengan kemarahanyang wajar

(17)

BAB III

Penutup

1.

Kesimpulan

Adalah Pelayanan bantuan untuk peserta didik baik individu/kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal dalam hubungan pribadi, sosial, belajar, karir; melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung atas dasar norma-norma yang berlaku.

Tujuan Bimbingan dan Konseling

Membantu memandirikan peserta didik dan mengembangkan potensi-potensi mereka secara optimal.

Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling

1. Prinsip yang berkenaan dengan sasaran layanan 2. Prinsip berkenaan dengan permasalahan individu 3. Prinsip berkenaan dengan program layanan

4. Prinsip berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan pelayanan

Sedangkan kunci sukses pelaksanaan bimbingan dan konseling adalah kerelaan,motivasi,komitmen dan keyakinan.

(18)

terhadap aneka perilaku teman-temannya,guru,dan masyarakat, memiliki toleransi terhadap aneka kekecewaan dan mampu mengungkapkan kemarahan tanpa wujud sebagai pertengkaran.

Adalah Pelayanan bantuan untuk peserta didik baik individu/kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal dalam hubungan pribadi, sosial, belajar, karir; melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung atas dasar norma-norma yang berlaku.

Tujuan Bimbingan Dan Konseling

Membantu memandirikan peserta didik dan mengembangkan potensi-potensi mereka secara optimal.

Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling

1. Prinsip yang berkenaan dengan sasaran layanan 2. Prinsip berkenaan dengan permasalahan individu 3. Prinsip berkenaan dengan program layanan

4. Prinsip berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan pelayanan

Sedangkan kunci sukses pelaksanaan bimbingan dan konseling adalah kerelaan,motivasi,komitmen dan keyakinan.

(19)

2.

Saran

Sebaiknya memberikan bimbingan konseling di berikan kepada siswa sejak sd

supaya dia bisa lebih mandiri dan menjadi siawa yang baik agar di kemudian hari apabila dia sudah di tingkat yang lebih tinggi seperti smp,sma,dan perguruan tinggi dia bisa membedakan mana yang baik dan buruk dan menjadi siwa yang teladan,mandiri,dan bisa membanggakan bangsa indonesia.

(20)

Daftar Pustaka

Achmad sudrajat. (2008).fungsi, prinsip, dan asas bimbingan dan konseling.

http://akhmad sudrajat.wordpress.com

AACE. (2003). competencies in assessment and evaluation for school counselor. http://aace.ncat.edu

Ausbel.d.p. (2000). The acquistion and retensions of knowledge: a cognitive view: springer

Referensi

Dokumen terkait

1. Permaianan dan olahraga meliputi: olahraga tradisionil, permainan, eksplorasi gerak, atletik, kasti, rounders, kipers, sepakbola, bolabasket, bolavoli, teni meja, tenis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kinerja dari tungku pembakaran menggunakan air heaters pipa parallel dengan variasi kecepatan udara terhadap pengaruh

Ligan natif yang digunakan adalah zopolrestat dari protein 2HV5, senyawa antidiabetes: epalrestat, pioglitazone, ponalrestat, dan sitagliptin yang telah

Struktur vegetasi jenis pohon pada kawasan Kampung Sewan Distrik Sarmi Kabupaten Sarmi berdasarkan nilai kerapatan relatif (KR), frekuensi relatif (FR), dominansi relatif (DR)

Seperti jembatan gantung, jembatan kabel-penahan ditahan dengan menggunakan kabel. Namun, yang membedakan jembatan kabel-penahan dengan jembatan gantung adalah bahwa

Jika air didalam trap dalam kondisi masih bersih tanpa ada hewan yang mati hingga membusuk sedikit memiliki pengaruh dalam hal menarik dung beetle ke trap tersebut,

[r]

Pembanding 10 ton jerami dengan 5 ton pupuk kandang ayam per hektar yang diberi 0.4 pupuk kandang per hektar per hektar yang dicairkan sebagai dekomposer berpotensi