• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi 1 Sosialisasi Instrumen Kebijakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Materi 1 Sosialisasi Instrumen Kebijakan"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Disampaikan dalam Sosialisasi Kebijakan R&D

Muhammad Dimyati

Jombang, 10 Oktober 2016

Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

(2)

1. PENDAHULUAN

2. KEBIJAKAN R&D NASIONAL

3. PENGUATAN REGULASI

4. PUBLIKASI,PATEN, DAN IJIN

PENELITI ASING

(3)

DAYA SAING INDONESIA DI ASEAN

1.

Daya saing Indonesia kalah dari Thai, Malay, Singapor dan turun ke-37 dari 34,

2.

Pilar Inovasi kalah dari Malay dan Singapor, tapi diatas Thai,

3.

Fakta ini berarti kita masih harus kerja keras. Dan perkembangan sumber daya

Iptek belum memberikan sumbangan yang signifikan terhadap pembentukkan

keunggulan posisi Indonesia di dalam meningkatkan daya saing.

Sumber: WEF 2015-2016

No

Item

Indonesia

Malaysia

Thailand

Singapor

1

Penduduk (Juta)

251,1

30,3

68,7

5,5

2

PDB (Miliar US$)

888,6

326,9

373,8

308,1

3

PDB per Kapita (US$)

3.534

10.804

5.445

56.319

4

DAYA SAING 2012-2013

50(4,4)

25(5,1)

38(4,5)

2(5,7)

2013-2014

38(4,5)

24(5,0)

37(4,5)

2(5,6)

2014-2015

34(4,6)

20(5,2)

31(4,7)

2(5,6)

2015-2016

37(4,5)

18(5,2)

32(4,6)

2(5,7)

5

Pilar Inovasi

30(3,9)

20(4,8)

57(3,4)

9(5,3)

(4)

PERBANDINGAN BELANJA R&D TAHUNAN

Dulu belanja R&D didominasi oleh Amerika, Jepang dan Eropa. Tetapi kini (2015)

negara Asia mulai menunjukkan peningkatannya, seperti Cina, Jepang, dan Korea

Selatan, walau USA masih paling tinggi. Artinya mulai terjadi peningkatan dominasi

belanja R&D oleh negara-negara Asia.

(5)

R&D GANDAKAN NILAI TAMBAH

COCOA

ALUMUNIUM

NICKEL

IRON

R

&

D

R

&

D

R

&

(6)

6

SEBARAN & KEDALAMAN RISET 2012 - 2016

777

607 555 1722

589 799 6961

PANGAN & PERTANIAN

ENERGI

KESEHATAN & OBAT

SEBARAN RISET

PADA BIDANG FOKUS

Sumber: Ditjen Penguatan Risbang, 2016

(7)

REFORMASI RISET NASIONAL

ARBO

RIRN

ARMY

TRL

ICI

PRBO

IPA

SAJ

PKRPT

PATEN

PPII

PMBR

SDMP

SPR

dsb

PKL

ARBO

: Anggaran Riset Basis Output

RIRN

: Rencana Induk Riset Nasional

ARMY

: Anggaran Riset Multi Year

TRL

: Technologycal Readiness Level

ICI

: Indonesian Citation Index

PRBO

: Pedoman Riset Basis Output

IPA

: Ijin Peneliti Asing

SAJ

: Sistem Akreditasi Jurnal

PKRPT

: Pemetaan Klaster Riset PT

PPII

: Penghargaan Publikasi

Ilmiah Internasional

PMBR

: Pengabdian Masyarakat

Basis Riset

SDMP

: Sumber Daya Manusia

Peneliti

SPR

: Sarana Prasarana Riset

PKL

: Pembinaan Kelembagaan

Litbang

dsb

: dan lain sebagainya

PMK 106/2016

Permenristekdikti 42/2016

UU 13 Tahun 2016

Periode 1/2016

Keterangan :

(8)
(9)

VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

RENCANA INDUK RISET NASIONAL 2015-2045

VISI

“Indonesia

Berdaya

Saing dan Berdaulat

Berbasis Iptek

"Indonesia Berdaya Saing"

Riset menjadi motor utama untuk menghasilkan

invensi dan inovasi yang pada akhirnya berdampak

pada peningkatan daya saing bangsa.

Berdaulat berbasis iptek

RIRN menjadi titik awal membentuk Indonesia yang

mandiri secara sosial ekonomi melalui penguasaan

dan keunggulan komparatif iptek yang tinggi

secara global.

MISI

1. Menciptakan masyarakat Indonesia yang

inovatif berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi

2. Menciptakan keunggulan komparatif bangsa

secara global berbasis riset

TUJUAN:

1.

Meningkatkan literasi ilmu pengetahuan dan

teknologi;

2.

Meningkatkan kapasitas dan kompetensi riset

Indonesia; dan

3.

Meningkatkan ekonomi nasional berbasis ilmu

pengetahuan dan teknologi.

SASARAN:

a.

meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM terkait

riset yang mampu berkompetisi secara global;

b.

meningkatkan relevansi dan produktivitas riset serta

peran pemangku kepentingan dalam kegiatan

riset; dan

c.

meningkatkan kontribusi riset terhadap

pertumbuhan ekonomi nasional.

(10)

FOKUS PERPRES RIRN:

1. PENETAPAN INDIKATOR CAPAIAN SASARAN RISET

SASARAN

2015

2019

2024

2029

2034

2039

2044

MFP

16,7

60,0

PRODUKTIVITAS

PENELITI

2

18

SDM PENELITI

1.071

8,000

SDM KANDIDAT

PENELITI

5,6

90

GERD/PDB

0,20

4,20

GBAORD/PDB

0,15

1,05

Catatan :

1) MFP:

multi factor productivity

(%)

2) Produktifitas Peneliti: jumlah total publikasi terindeks global / 100 peneliti

3) SDM Peneliti: rasio jumlah peneliti / sejuta populasi (orang)

4) SDM Kandidat Peneliti: rasio jumlah mahasiswa (S2 + S3) / S1 (%)

5) GERD / PDB dan GBAORD / PDB (%)

(11)

FOKUS PERPRES RIRN:

1. PENETAPAN INDIKATOR CAPAIAN SASARAN RISET

SASARAN

2015

2019

2024

2029

2034

2039

2044

MFP

16,7

20,0

30,0

40,0

50,0

60,0

70,0

PRODUKTIVITAS

PENELITI

2

4

7

10

14

18

22

SDM PENELITI

1.071

1.600

3.200

4.800

6.400

8,000

9.600

SDM KANDIDAT

PENELITI

5,6

20

40

60

80

90

100

GERD/PDB

0,20

0,84

1,68

2,52

3,36

4,20

5,04

GBAORD/PDB

0,15

0,21

0,42

0,63

0,84

1,05

1,26

Catatan :

1) MFP:

multi factor productivity

(%)

2) Produktifitas Peneliti: jumlah total publikasi terindeks global / 100 peneliti

3) SDM Peneliti: rasio jumlah peneliti / sejuta populasi (orang)

4) SDM Kandidat Peneliti: rasio jumlah mahasiswa (S2 + S3) / S1 (%)

5) GERD / PDB dan GBAORD / PDB (%)

(12)

2015-2019 2020-2024 2025-2029 2030-2034 2035-2039 2040-2044

FOKUS PERPRES RIRN:

2. PENETAPAN KELOMPOK MAKRO RISET (b)

B

Riset Rintisan

Terdepan

Riset Teknologi

Tinggi

Riset Maju

Manufaktur

Riset Terapan

Manufaktur

Riset Maju

berbasis SDA

(13)

STRATEGI PENCAPAIAN

Meningkatkan peran swasta

dalam riset (unit R&D, double tax,

Filantropis, CSR, Link-match)

Meningkatkan jumlah (absolut)

dan kualitas peneliti (PT, LPNK, LPK,

Industri, peneliti lain)

Meningkatkan jumlah S2 dan S3

(perbanyak beasiswa dan

kemudahan S2 & S3)

SI

Meningkatkan relevansi &

produk-tifitas peneliti (wahana/sarpras,

insentif, kerma riset, peraturan)

SO

.1

PEMILIHAN

PRIORITAS AREA &

TEMA FOKUS RISET

(14)

FOKUS PERMENRISTEKDIKTI PRN:

1. PENETAPAN BIDANG FOKUS

1. Kemandirian Pangan

2. Penciptaan dan Pemanfaatan Energi

Baru dan Terbarukan

3. Pengembangan Teknologi Kesehatan

dan Obat

4. Pengembangan Teknologi dan

Manajemen Transportasi

5. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

6. Pengembangan Teknologi Pertahanan

dan Keamanan

7. Material Maju

8. Kemaritiman

9. Manajemen Penanggulangan

Kebencanaan dan Lingkungan

10. Sosial Humaniora

Seni Budaya

Pendidikan

1. PANGAN

2. ENERGI

3. KESEHATAN

4. TRANSPORTASI

5. TEKNOLOGI REKAYASA

6. HANKAM

7. SOSIAL HUMANIORA

BIDANG RISET RIRN

(15)

PANGAN DAN PERTANIAN 2015-2019

No

Tema

Riset

No

Topik Riset

Target Sasaran

1 Teknologi pemuliaan bibit

tanaman

1 Pemanfaatan teknik radiasi untuk pencarian galur mutan unggul

5 varietas unggul kedelai 150 polong per tanaman 2 Pemuliaan tanaman dengan teknologi

rekayasa genetika

3 Varietas unggul padi >13 ton/ha, 1 varietas lahan kering

3 Pemuliaan tanaman teknik konvensional 1 varietas lahan gambut 2 Teknologi

budidaya dan

pemanfaatan lahan sub-optimal

4 Pertanian lahan sub-optimal basah Paket teknologi budidaya padi, jagung, kedelai di lahan sub-optimal 5 Potensi tumbuhan dataran rendah kering

sebagai sumber pangan

Varietas unggul tumbuhan dataran rendah kering 6 Optimasi sistem pertanian tropis Teknologi bawang merah

(varietas, storage, pengolahan), Material pupuk slow release & nano silika

3 Teknologi pascapanen

7 Penguatan agroindustri berbahan baku sumber daya lokal

Agroindustri baru berbasis tumbuhan buah lokal

Indonesia (buah minor) 8 Teknologi radiasi pengawetan hasil

pertanian

Teknologi radiasi

pengawetan hasil pertanian (Pilot Plant Iradiator

Gamma) 9 Diversifikasi dan hilirasi produk pertanian,

perkebunan, peternakan, dan perikanan

Teknologi pengawetan daging sapi

Teknologi pengawetan dan pengolahan buah untuk ekspor

4 Teknologi ketahanan dan

kemandirian pangan

10 Pendukung kemandirian pangan (padi, jagung, kedelai/pajale) dan tanaman perkebunan

Teknologi inderaja prediksi panen padi

11 Kemandirian pangan komoditas ruminansia Teknologi flushing ternak (sapi)

12 Kemandirian pangan komoditas perairan Benih ikan nila unggul 13 Efisiensi rantai nilai hasil pertanian,

perkebunan, peternakan, dan perikanan

(16)

KESEHATAN DAN OBAT 2015-2019

No

Tema Riset

No

Topik Riset

Target Sasaran

1

Teknologi produk

biofarmasetika

1

Penguasaan produksi vaksin utama

(hepatitis,

dengue

)

Seed vaksin Hepatitis B

2

Penguasaan sel punca (

stem cell

)

Applied stem cell

3

Penguasaan produk biosimilar (hormon,

biologi molekular)

EPO (Human

Recombinant

Erythropoietin)

2

Teknologi alat

kesehatan dan

diagnostik

4

Pengembangan deteksi penyakit infeksi

Kit diagnostic HIV

5

Pengembangan deteksi penyakit degeneratif

Prototipe

diagnostic kit

untuk penyakit

degeneratif

6

Pengembangan alat elektromedik

Alkes Haemodialysis,

Semilunar Flushing Valve

Device

3

Teknologi

kemandirian bahan

baku obat

7

Pemanfaatan sumber daya

fitofarmaka/sumber daya hayati lokal

Pemanfaatan

biodiversitas sebagai

fitofarmaka

8

Bahan baku obat kimia

Vitamin A berbasis

pigmen

9

Saintifikasi jamu, herbal, dan teknologi

produksi pigmen

(17)
(18)
(19)

Peraturan Menteri Keuangan 72/2015

I. Tarif Imbalan Paten

Tarif Imbalan tertentu tertinggi adalah 40% sampai dengan sebesar

Rpl00.000.000,00 (seratus juta rupiah) pertama dan selanjutnya

dengan persentase menurun dengan ketentuan sebagai berikut:

FORMULA PENGHITUNGAN IMBALAN ATAS PNBP ROYALTI PATEN

Nilai Sampai 100 jt

:

40%

Nilai lebih dari 100 jt

500 jt

:

30%

Nilai lebih dari > 500 jt

1 M

:

20%

(20)

a. PCT/1 juta penduduk

yaitu ranking

106 dari 144.

b. Pendafaran di Dirjen KI didominasi

oleh

paten asing

.

c. HKI yang diaplikasikan belum

dinilai

dampak ekonominya

.

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Domestik 233 285 283 388 423 500 535 614 678 762 677 Asing 4181 4426 4921 4796 4173 5097 5357 6184 7021 7937 5009

0

Ranking

106

dari

144

(21)

21

PROGRAM

PATEN

Penguatan Sentra KI

Pelatihan Penulisan

Draft Paten

Pendaftaran Paten:

Raih KI

Non PT

Uber KI

PT

Fasilitasi Konsultasi

dengan Pemeriksa Paten

Valuasi

Teknologi

(22)
(23)

BEBERAPA POIN PENTING PERUBAHAN KEBIJAKAN

PENGADAAN BARANG DAN JASA

ISI DRAFT REVISI PERPRES 54/2010

PELAKSANAAN PENELITIAN

PASAL 41

Penunjukan langsung

Barang/Jasa untuk keperluan

penelitian (Termasuk alat lab)

BAB XI

PASAL 87

dapat dilakukan

oleh orang perorang

(Peneliti

Mandiri), K/L, dst

PASAL 88

Pelaksanaan Penelitian

Penjaminan Mutu, Kontrak

Lumsum

(Pelaksanaan Riset),

Multi Source dan Multi Years

PASAL 89

Pemilihan, Mekanisme Pelaksanaan dan Kepemilikan

Luaran Penelitian diatur dalam Peraturan Menteri

PASAL ..

mengacu grand desain

rencana penelitian nasional

(24)

RISET BERBASIS PROSES

(PENELITI SIBUK URUS SPJ,

KUITANSI, DSB)

RISET BERBASIS

OUTPUT

(BLOCK GRANT)

PRODUKTIFITAS RENDAH

(PUBLIKASI, PATEN)

PRODUKTIFITAS

MENINGKAT TINGGI

MERUBA

H MIND

SET

MERUBAH PARADIGMA RISET

(25)

S

IS

T

E

M

A

P

LI

K

A

S

I

T

K

T

A

LA

MA

T

W

E

B

(26)
(27)

Country

2011

2016

Malaysia

46

79

Thailand

26

26

Philippines

13

22

Indonesia

8

25

0 0 0 0 0 0 0 3

16

29

45

108 113

185

Jurnal Terindeks

SCOPUS

PERMASALAHAN PUBLIKASI DAN JURNAL

0

2000

4000

6000

2010

2011

2012

2013

Ju

PTN

PTS

(28)

FASILITASI PUBLIKASI ILMIAH

Publikasi

Internasional

Insentif Artikel

Terbit di Jurnal

Internasional

Pelatihan

Penulisan Artikel

Internasional

Penyelenggaraan

Konferensi

Internasional di

Indonesia

Mengikuti Konferensi

Internasional di Luar

Negeri

Publikasi

Nasional

Insentif Buku

Bimbingan

Penulisan

Buku

Pelatihan

Penulisan

Artikel

(29)

Jurnal

Internasional

Bantuan

Internasionalisasi

Jurnal Ilmiah

Workshop

Internasionalisasi

Jurnal Ilmiah

Langganan basis

data e-Jurnal

Sosialisasi, Monitoring,

Evaluasi e-Journal

Jurnal

Nasional

Pelatihan

Penggunaan

OJS

Akreditasi

Jurnal Ilmiah

Perbaikan

Sistem

Akreditasi

Pelatihan

Pengelolaan

e-Jurnal

(30)
(31)

R

SUMBER DAYA PENELITIAN

MANAGEMEN PENELITIAN

LUARAN PENELITIAN

REVENUE GENERATING

Peneliti

http://forlap.dikti.go.id

Kelembagaan Standar prosedur

Pemakalah

HKI dan Luaran lainnya

Kontrak kegiatan Dana dari DRPM dan Non-DRPM

Fasilitas Penunjang

Forum Ilmiah

Publikasi di jurnal

Buku Ajar

Unit Bisnis

30%

15%

50%

5%

COMPONENT OF EVALUATION

CONTIBUTOR 1.447 UNIV OF TOTAL 3.246

MAPPING OF RESEARCH PERFORMANCE OF HIGHER EDUCATION

N

o

Mapping

Period (Year)

Plattinum (Mandiri)

Gold (Utama)

Silver (Madya)

Brown (Binaan)

Total

Contributor

1

2007-2009

10

22

71

291

394

2

2010-2012

14

36

79

772

901

3

2013-2015

25

73

160

1.219

1.447

NO HIGHER EDUCATION PUBLIC PRIVATE TOTAL

1

NUMBER OF HE UNDER

MINISTRY OF RTHE

122

3.124

3.246

2

STUDENTS (REGISTERED)

1.962.250

4.156.483

6.118.733

(32)

ARIGATOU

TERIMA KASIH

MATUR NUWUN

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga menye- babkan adanya semacam kekosongan moral yang tanpa hara- pan, yang menyebabkan kenikmatan inderawi sebagai satu- satunya kebahagiaan yang dapat dicapai manusia; (2)

“Bilamana ada Negara atau masyarakat, harus diselamatkan oleh wujud seorang Buddha, maka Bodhisattva Avalokitesvara berwujud menjadi seorang Buddha untuk memberikan

Jika GLEDQGLQJNDQNRQÀLN\DQJWHUMDGLGL.HUDMDDQ Agangnionjo (Tanete) dengan kerajaan lain yang ada di Sulawesi Selatan dalam proses integrasi internal kerajaannya,

Paket pengadaan ini terbuka untuk penyedia barang/jasa yang terintegrasi pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dan memenuhi persyaratan:.. peserta harus

1) Pembelajaran berdasarkan konstruktivistik memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasan secara eksplisit dengan menggunakan bahasa siswa sendiri,

Majas yang digunakan dalam penggalan puisi di atas adalah ... Berikut ini adalah langkah-langkah yang perlu kalian lakukan dalam memahami makna puisi, kecuali ... mengubah

1) Kekutan maksimal adalah kemampuan otot dalam kontraksi maksimal serta dapat melawan beban yang maksimal pula. Pada perlombaan angkat besi, kekutan maksimal

Kekuasaan Yudikatif pun terpisah dari kekuasaan lainnya karena pemilihan anggota- anggota badan perwakilan rakyat terpisah dari pemilihan anggota badan eksekutif. (Kewarganegaraan