• Tidak ada hasil yang ditemukan

Chapter II Analisis Keahlian Manajemen Dalam Membentuk Jiwa Kewirausahaan Pengurus Organisasi (Studi Kasus Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam Di Kota Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Chapter II Analisis Keahlian Manajemen Dalam Membentuk Jiwa Kewirausahaan Pengurus Organisasi (Studi Kasus Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam Di Kota Medan)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

9 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Keahlian Manajemen

Secara etimologi manajemen berasal dari bahasa latin, yaitu dari asal kata manus yang berarti tangan dan agree melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi

manager yang artinya menangani.Managere diterjemahkan ke Bahasa Inggris to

manage menjadi kata kerja, management menjadi kata benda, dan manager untuk

orang yang melakukannya.Managementditerjemahkan ke Bahasa Indonesia menjadi manajemen yang artinya pengelolaan. (Usman, 2014:5-6)

Menurut Robbins dan Coulter (2010:7) manajemen adalah aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan secara efisien dan efektif.Sule dan Saefullah (2005:7) menjelaskan manajemen diperlukan sebagai upaya agar kegiatan organisasi atau bisnis dapat berjalan secara efektif dan efisien.

(2)

10 Sedangkan keahlian manajemen menurut Daft (2007:13) adalah keahlian yang diperlukan untuk mengelola sebuah departemen atau sebuah organisasi yang harus dimiliki seorang manajer. Sule dan Saefullah (2005:19) menjelaskan dalam pelaksanaan manajemen dibutuhkan keahlian-keahlian manajemen dalam masing masing pengimplementasiannya. Menurut Robert Katz keahlian manajemen yang dibutuhkan seorang menejer dalam mencapai tujuannya adalah keahlian teknis, personal dan konseptual. (Robbins dan Judge 2008:8)

2.1.1.1 Keahlian Teknis

Menurut Usman (2014:520) keahlian atau keterampilan teknik adalah pengetahuan tentang metode-metode, proses-proses, prosedur-prosedur, dan teknik-teknik untuk melaksanakan kegiatan khusus, dan kemampuan menggunakan alat dan perlengkapan yang relevan dengan kegiatan tersebut.Singkatnya Robbins dan Judge (2008:8) menjelaskan bahwa keahlian teknis atau tehnical skill meliputi kemampuan untuk menerapkan pengetahuan atau keahlian khusus.

2.1.1.2 Indikator Keahlian Teknis

Menurut Daft (2007:16) mengukur keahlian teknis yang dimiliki seorang manajer dapat dilihat dari indikator sebagai berikut:

a. Menguasai metode-metode dalam melakasanakan tugas b. Mampu memimpin rapat-rapat

(3)

11 2.1.1.3 Keahlian Personal

Menurut Usman (2014:520) keahlian atau keterampilan personal yang juga disebut keahlian interpersonal adalah pengetahuan tentang prilaku manusia dan proses interpersonal dalam memahami perasaan-perasaan, sikap-sikap, dan motif-motif orang lain dari yang dia ucapkan dan lakukan (empati, kepekaan sosial), kemampuan memantapkan secara efektif dan hubungan kerja sama (taktis, diplomasi), keterampilan mendengarkan pengetahuan tentang prilaku sosial yang dapat diterimanya.Untuk keahlian personal ini Robbins dan Judge (2008:9) menjelaskan keahlian personal atau human skill adalah kemampuan untuk bekerjasama, memahami dan memotivasi individu maupun kelompok.

2.1.1.4 Indikator Keahlian Personal

Menurut Ambarita (2010:8) untuk mengukur keahlian personal yang dimiliki seorang manajer dapat dilihat dari indikator sebagai berikut :

a. Keahlian melatih dan menasehati b. Keahlian memotivasi

c. Keahlian bekerja dengan orang dan budaya yang berbeda 
 d. Membangun jaringan dalam organisasi 


(4)

12 2.1.1.5 Keahlian Konseptual

Menurut Usman (2014:520) keahlian atau keterampilan konseptual adalah kemampuan menganalisis secara umum, berpikir logis, ahli dalam merumuskan dan memiliki konsep hubungan yang kompleks dan membingungkan, kreatif dalam memecahkan masalah dan ide-ide, mampu menganalisis peristiwa-peristiwa dan merasakan kecendrungan-kecendrungan, antisipasi terhadap perubahan dan mengenal peluang-peluang, masalah-masalah potensial.Robbins dan Judge (2008:9) menjelaskan bahwa kehalian konseptual atau conceptual skill yaitu kemampuan mental untuk menganalisis dan mendiagnosis situasi-situasi yang rumit.

2.1.1.6 Indikator Keahlian Konseptual

Menurut Amabarita (2010:8-9) untuk mengukur keahlian konseptual yang dimiliki seorang manajer dapat dilihat dari indikotor sebagai berikut :


a. Kemampuan menggunakan informasi dalam memecahkan masalah b. Pengidentifikasian kesempatan untuk melakukan inovasi 


c. Mengenali daerah masalah dan menerapkan pemecahan d. Masalah Memilih informasi kritis dari sejumlah besar data 
 e. Memahami penggunaan teknologi dalam bisnis

(5)

13 2.1.2. Jiwa Kewirausahaan

Holt (dalam Riyanti, 2003:21), kata Entrepreneur berasal dari kata kerja Entreprende.Kata “wirausaha” merupakan gabungan kata “wira” (gagah, berani, perkasa) dan kata “usaha”.Jadi werausaha berarti orang yang gagah berani/perkasa dalam usaha.

Schumpeter dalam As’ad (2002:145) mengemukakan bahwa wirausaha atau entrepreneur adalah seseorang yang menggerakkan perekonomian masyarakat untuk maju ke depan, mencakup mereka yang mengambil risiko, mengkoordinasi penanaman modal atau sarana produksi, yang mengenalkan fungsi faktor produksi baru atau yang mempunyai respon kreatif dan inovatif.

Suryana (2009:16) Wirausaha adalah orang yang menciptakan kesejahteraan untuk orang lain, menemukan cara-cara baru untuk menggunakan sumber daya, mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi masyarakat.

Suryana (2009:3) Jiwa kewirausahaan adalah suatu kepribadian kreatif dan inovatif yang tampak dalam dan sikap prilaku kewirausahaandengan ciri-ciri penuh percaya diri, berinisiatif, memiliki motif berprestasi, berjiwa kepemimpinan, berani mengambil risiko.

2.1.2.1Karakteristik Jiwa Kewirausahaan

Sukardi dalam As’ad (2002:147) mengemukakan bahwa seorang wirausaha yang berhasil mempunyai karakteristik psikologik tertentu, antara lain:

(6)

14 2. Mampu memanfaatkan peluang usaha yang ada

3. Berani mengambil resiko yang telah diperhitungkan sebelumnya mengenai sesuatu yang akan dikerjakan serta menyenangi tugas yang dikerjakan secara efektif bersama orang lain.

4. Memiliki pandangan kedepan, cerdik, lincah, dan fleksibel terhadap berbagai macam situasi.

5. Oto-aktivitasnya mampu menemukan sesuatu yang orisinil dari pemikiran sendiri dan mampu menciptakan hal-hal baru yang kreatif.

6. Percaya pada kemampuan untuk bekerja mandiri, optimis dinamis serta mempunyai kemampuan untuk menjadi pemimpin.

7. Mampu dan menguasai berbagai pengetahuan dan keterampilan dalam menyusun, menjalankan dan mencapai tujuan usaha, manajemen umum dan berbagai bidang pengetahuan lain yang menyangkut dunia usaha. 8. Memiliki motivasi yang kuat untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik,

mengutamakan prestasi, selalu memperhitungkan faktor pendorong dan penghambat, tekun kerja keras, teguh dalam pendirian dan memiliki kedisiplinan yang tertinggi.

9. Perhatian pada lingkungan social untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik bagi semua orang.

Scarborough dan Zimmerer (1993:6-7) mengemukakan bahwa terdapatdelapan karakteristik kewirausahaan, antara lain sebagai berikut:

(7)

15 2. Preference for moderate risk yaitu selalu berusaha menghindari berbagai

macam risiko, baik risiko kecil maupun risiko yang berat.

3. Confidence in their ability to success yaitu memiliki kepercayaan diri untuk memperoleh kesuksesasan.

4. Desire for immediate feedback yaitu selalu menginginkan umpan balik dengan segera.

5. High level of energy yaitu memiliki semangat dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.

6. Future orientation yaitu memiliki orientasi, perspektif dan wawasan jauh ke depan.

7. Skill at organizing yaitu memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah.

8. Value of achievement over money yaitu lebih menghargai prestasi yang telahdicapai daripada uang atau keuntungan finansial.

Meredith dalamHamdani (2012:20-22) berpendapat terdapat beberapa jiwa kewirausahaanyang melekat dalam diri seseorang adalah:

1. Percaya diri (self Confidence).

(8)

16 2. Berorientasi tugas dan hasil.

Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil, adalah orang yang selalu mengutamakan motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan kerja keras.

3. Keberanian mengambil risiko.

Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang.

4. Kepemimpinan.

Seorang wirausaha harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan.

5. Berorientasi kemasa depan.

Wirausaha harus memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan, kuncinya adalah dengan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang ada sekarang.

6. Keorisinilan Kreativitas dan Inovasi.

Wirausaha yang inovatif adalah orang yang memiliki ciri-ciri;

a. Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup baik.

b. Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaan

(9)

17 Suryana (2003:32) berpendapat bahwa untuk menjadi seorang entrepreneur harus memiliki jiwa kewirausahaan yaitu :

1. Percaya diri (yakin, optimis dan penuh komitmen). Percaya diri dalam menentukan sesuatu, percaya diri dalam menjalankan sesuatu, percaya diri bahwa kita dapat mengatasi berbagai macam risiko yang dihadapi merupaka faktor yang mendasar yang harus dimiliki oleh wirausaha. Seorang yang memiliki jiwa wirausaha merasa yakin bahwa apa yang diperbuatnya akan berhasil walaupun akan menghadapi berbagai rintangan. Tidak terlalu dihantui rasa takut akan kegagalan sehingga membuat dirinya optimis untuk maju terus.

2. Berinisiatif (energik dan percaya diri). Menunggu akan sesuatu yang tidak pasti merupakan suatu yang paling dibenci oleh seseorang yang memiliki jiwa wirausaha. Dalam menghadapi dinamisnya kehidupan yang penuh perubahan dan persoalan yang dihadapi, seorang wirausaha akan selalu mencari jalan keluar, mereka tidak ingin hidupnya digantungkan pada lingkungan, sehingga akan terus berupaya mencari jalan keluar.

(10)

18 untuk terus meraih sukses dalam hidupnya. Bagi mereka masa depan adalah kesuksesan adalah keindahan yang harus dicapai dalam hidupnya. 4. Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani

mengambil risiko dengan penuh perhitungan). Leadership atau kepemimpinan merupakan faktor kunci menjadi wirausahwan sukses. Berani tampil kedepan menghadapi sesuatu yang baru walaupun penuh risiko. Keberanian ini tentunya dilandasi perhitungan yang rasional. Seorang yang takut untuk tampil memimpin dan selalu melemparkan tanggung jawab kepada orang lain, akan sulit meraih sukses dalam berwira usaha. Sifat-sifat tidak percaya diri, minder malu yang berlebihan, takut salah dan merasa rendah diri adalah sifat-sifat yang harus di tinggalkan dan dibuang jauh-jauh dari diri kita apa bila ingin meraih sukses dalam berwirausaha.

(11)

19 Yang dapat di pahami dari penjelasan karakteristik jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha, bahwa seseorang wirausaha terlebih dahulu harus percaya diri untuk dapat berusaha dengan sungguh-sunggu dalam mengerjakan segala sesuatunya, untuk itu seorang wirausaha harus berani menggambil resiko dan menyukai tantangan. Hal terpenting lainnya yang harus dimiliki adalah kepemimpinan sebagai teladan dan kepeloporan, yang memiliki cara pandang yang luas dan maju bercita-cita kemasa depan, untuk menciptakan dan melakukan sesuatu yang baru dengan sifat kreatif dan inovatif.

2.1.2.2 Indikator Jiwa Kewirausahaan

Menurut Suryana (2009:3) indikator bagian jiwa kewirausahaan yang di antara lain sebagai berikut:

a. Penuh Percayadiri • Penuh keyakinan • Optimis

• Berkomitmen

• Disiplin

• Bertanggungjawab

b. Memiliki Inisiatif • Penuh energy

• Cekatan dalam bertindak

(12)

20 c. Memiliki Motiv Berprestasi

• Berorientasi pada hasil

• Berwawasan kedepan

d. Memiliki Jiwa Kepemimpinan • Proaktif

• Dapat dipercaya

• Tangguh dalam bertindak

e. Berani Mengambil Risiko • Penuh perhitungan • Menyukai tantangan

f. Keorisinilan Kreativitas dan Inovasi • Memikirkan cara-cara baru

• Melakukan sesuatu yang berbeda

2.2Jurnal Terdahulu

Tabel 2.1 Jurnal Terdahulu

No Penulis/Tahun Judul Jurnal Variabel

Penelitian Hasil Analisis

1 Hardi Utomo/

- Selalu ada peluang untuk mencari pelaku perubahan

- Soft skill menjadi langkah kecil penting dan mendesak untuk perubahan

- Pengembangan Soft skill dilaksanakan dengan tersistem, terintegrasi, terukur dan berkesinambungan

2 Ariarti Anomsari Mahmud / 2011

(13)

21

No Penulis/Tahun Judul Jurnal Variabel

Penelitian Hasil Analisis

Kemampuan

- seorang wirausahawan pada usaha kecil menengah di Barito Semarang. - Orientasi kewirausahaan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap strategi bisnis pada usaha kecil menengah di Barito Semarang.

- Kemamapuan manajemen berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja usaha pada usaha kecil menengah di Barito Semaran - Strategi bisnis berpengaruh positif

dan signifikan terhadap kinerja usaha pada usaha kecil menengah di Barito Semarang.

- Orientasi kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha pada usaha kecil menengah di Barito

3 Rano Aditia

- Yang menjadi faktor penentu minat :Lingkungan, Harga diri, Peluang, Kepribadian, Visi, Pendapatan dan percaya diri.

- Indikator-indikator yang jadi penentu minta : yaitu indikator dorongan saudara, pola pikir orang tua, karena praktek lapangan wirausaha, mewakili faktor lingkungan. menjaga gengsi, Pekerjaan orang tua, kebanggaan mampu berusaha sendir, latar belakang pendidikan orang tua mewakili faktor harga diri.

(14)

22

No Penulis/Tahun Judul Jurnal Variabel

Penelitian Hasil Analisis 4 Somayya Naseri p Education and Skill

- The study concluded that the majority of post primary education and training institutions existing in Botswana play important role in sustainable development of entrepreneurship education and skill by offering a variety of programs but there is still a need to revise the goals and contents of the programs and institutions which can enhance the employability and the capacity for further entrepreneurship education and training in Botswana. 5 Salman Darabi,

- The findings indicated that there is a significant relationship between organizational climate and students’ entrepreneurship spirit.

- According to the results of multiple regression analysis held between sub-dimensions of organizational climate and students’ entrepreneurship spirit, the findings

proved the fact that organizational climate have a significant relationship with creativity, internal control and the achievement; however, it did not relate significantly with risk-taking and autonomy.

6 Som Pal Baliyan, and Pritika Singh Baliyan / 2014

- Inter-organizational factors are effective on developing entrepreneurship of students

- Organizational structure is effective on developing entrepreneurship of students

- Organizational culture is effective on developing entrepreneurship of students

- The contents of training courses are effective on developing entrepreneurship of students

(15)

23 2.3Kerangka Konseptual

Manajemen adalah aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan secara efisien dan efektif. Manajemen diperlukan sebagai upaya agar kegiatan organisasi atau bisnis dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan.Dalam praktiknya, seorang manajer dan asistennya harus memiliki keahlian manajemen untuk menerapkan kegiatan manajemen dengan baik.Keahlian manajemen yang dibutuhkan seorang menejer dalam mencapai tujuannya ada tiga jenis, yaitu keahlian teknis, personal dan konseptual.

(16)

24 umum, berpikir logis, ahli dalam merumuskan dan memiliki konsep hubungan yang kompleks dan membingungkan, kreatif dalam memecahkan masalah dan ide-ide, mampu menganalisis peristiwa-peristiwa dan merasakan kecendrungan-kecendrungan, antisipasi terhadap perubahan dan mengenal peluang-peluang, masalah-masalah potensial.

Menurut Schumpeter dalam As’ad (2002:145) mengemukakan bahwa wirausaha atau entrepreneur adalah seseorang yang menggerakkan perekonomian masyarakat untuk maju ke depan, mencakup mereka yang mengambil risiko, mengkoordinasi penanaman modal atau sarana produksi, yang mengenalkan fungsi faktor produksi baru atau yang mempunyai respon kreatif dan inovatif.Untuk itu menjadi seorang wirausaha harus memiliki hal-hal mendasar yang ada padaseorang wirausaha, suatu kepribadian seperti jiwa kewirausahaan yang juga menjadi modal untuk berwirausaha.

(17)

25 Orang yang menjalankan organisasi dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab tentunya harus memiliki keahlian teknis meliputi tugasnya, yang dalam penyelesaian tugasnya akan membutuhkan rasa percayadiri, komitmen, disiplin, optimis terhadap kemampuandiri sendiri, serta untuk dapat menyelesaikan tugas yang baik tentunya akan menjadi prestasi tersendiri bagi meraka yang mengerjakan pekerjaannya.

Orang-orang yang menjalankan organisasi tentunya harus berkoordinasi, menjalin hubungan komunikasi serta emosional satu sama lain, hal ini menuntut pelaku dalam organisasi harus memiliki keahlian personal atau interpersonal. Dengan menjalankan kahlian personal dalam organisasi maka pada saat ituakanmenjadikan mereka aktif dalam organisasi, yang dalam keaktifannya akan tampak komitmen terhadap organisasi sehingga orang tersebut dapat dipercaya untuk diberi tanggungjawab lebih yang menjadi bagian sifat seorang pemimpin.

Keahlian yang terakhir yaitu keahlian konseptual, menjadi keahlian yang menentukan bentuk organisasi serta menentukan segala sesuatunya dalam organisasi, mulai dari perencanaan, sistem pelaksanan kerja sampai kepada merumuskan serta menyelesaikan masalah. Keahlian ini akan menentut para pelaku organisasi harus tangguh dan cekatan dalam bertindak, kreatif, inovatif, dan tentunya harus percaya diri, dalam mengambil keputusan dan mengambil risiko terhadap apa yang akan dikerjakan bersama-sama.

(18)

26 Gambar:2.2 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2008 : 93), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Jadi, dari pendapat tersebut, suatu hipotesis yang telah dikemukakan bukan merupakan suatu jawaban yang benar secara mutlak, tetapi hanya dipakai untuk mengatasi permasalahan yang ada dan masih harus dibuktikan kebenarannya.

Berdasarkan perumusan masalah yang telah disampaikan maka hipotesis dari penelitian ini adalah “Keahlian Manajemen dapat membentuk jiwa kewirausahaan pengurus organisasi Komisariat Himpunan Mahasiswa Islam”.

Gambar

Tabel 2.1 Jurnal Terdahulu

Referensi

Dokumen terkait

Supplementation on Growth Performance, Feed Intake and Nutrient Digestibility of Brahman Beef Cattle.. Julakorn Panatuk, Suthipong Uriyapongson and Chainarong

“ Evaluasi Keserasian Alat Ripping Bulldozer dan Excavator Backhoe Terhadap Fragmentasi Hasil Kegiatan Pemberaian Batubara Dalam Memenuhi Kebutuhan.. Dump

PROGRAM STUDI SENI MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA.. SALATIGA

In the model, there are several drivers of firm value, all of which impact a firm’s willingness to spend funds in an attempt to attract customers: con- sumer responsiveness (i.e.,

Tulis istilah yang bersesuaian dengan pernyatan berikut pada ruangan yang disediakan berdasarkan pilihan jawapan yang diberikan. 21 Ilmu yang wajib dipelajari oleh setiap

This paper addresses stability analysis and control of fully- constrained cable driven robots with elastic cables. Inevitable elasticity of cables has negative impacts on accuracy

Dari hasil analisis pada dua artefak yaitu koreksi terhadap kesalahan pengambilan sampel dan koreksi terhadap kesalahan pengukuran di atas menunjukkan hipotesis

There is positive and significant correlation between the English conversation activity in weekly program and the students’ achievement in English speaking at the first