• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Kepuasan Dan Pengetahuan Produk Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Smartphone Blackberry Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Kepuasan Dan Pengetahuan Produk Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Smartphone Blackberry Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat setiap perusahaan harus mampu bertahan hidup, bahkan harus dapat terus berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah mempertahankan pelanggan yang telah ada dan terus menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru.

Konsumen kini memiliki tuntutan nilai yang jauh lebih besar dan beragam, karena konsumen dihadapkan pada berbagai pilihan produk. Dalam hal ini produsen harus memberikan kualitas produk yang dapat diterima, bermanfaat, harga bersaing, serta penyerahan produk yang cepat daripada para pesaingnya. Jangan sampai pelanggan meninggalkan perusahaan menjadi pelanggan perusahaan lain. Dengan kata lain perusahaan harus mampu mempertahankan kesetiaan pelanggan.

(2)

Pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan para pelanggan yang merasa puas. Memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan mereka merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan untuk menghadapi persaingan. Persaingan berbagai merek terutama produk smartphone membuat perusahaan lebih berhati-hati dalam merancang strategi pemasarannya. Salah satu cara agar dapat merebut pangsa pasar adalah dengan memperoleh pelanggan sebanyak-banyaknya. Perusahaan akan berhasil memperoleh pelanggan dalam jumlah yang banyak apabila dinilai dapat memberi kepuasan bagi pelanggan.

Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberi beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dan pelanggannya menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang melalui pengetahuan tentang produk, terciptanya loyalitas pelanggan, dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan bagi perusahaan (Tjiptono, 2002:24).

Pelanggan yang puas dan setia merupakan peluang untuk mendapatkan pelanggan baru melalui rekomendasi dari mulut ke mulut. Mempertahankan semua pelanggan yang ada umumnya akan lebih menguntungkan dibandingkan dengan pergantian pelanggan karena biaya untuk menarik pelanggan baru bisa lebih besar dari biaya mempertahankan seorang pelanggan yang sudah ada.

(3)

dirasakan merupakan persepsi pelanggan terhadap apa yang ia terima setelah mengkonsumsi produk yang ia beli, jika kinerja melebihi harapan, maka konsumen akan mendapatkan kepuasan, akhirnya akan menciptakan loyalitas konsumen (Kotler dan Keller, 2007:177). Untuk itu perusahaan harus memiliki persepsi yang sama dengan pelanggan agar diperoleh hasil yang sama dengan harapan pelanggan.

(4)

yang penting untuk menciptakan hubungan dengan pelanggannya. Kepercayaan merek didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan tentang produk.

Pengetahuan produk adalah kumpulan berbagai informasi mengenai produk. Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek, terminologi produk, atribut atau fitur produk, harga produk dan kepercayaan mengenai produk (Sumarwan, 2003:122). Pengetahuan produk akan menjadi sumber bagi konsumen untuk terciptanya rasa percaya pada produk, dengan adanya pengetahuan tentang produk konsumen akan mengetahui dan percaya bahwa produk yang dikonsumsi bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan sehingga konsumen yang memiliki pengetahuan tentang produk tersebut akan melakukan keputusan pembelian ulang. Menurut Hoyer dan Maclnnis (1997:49), pengetahuan produk bisa didapat dari produk itu sendiri ataupun dari pengalaman penggunaan produk, seperti periklanan, interaksi dengan tenaga penjual, informasi dari teman atau media, pengambilan keputusan yang sebelumnya atau penggunaan produk, dan ingatan konsumen.

(5)

merek produk tersebut, konsumen akan menggantungkan dirinya pada merek tersebut.

Pengetahuan produk mempengaruhi kepercayaan konsumen terhadap produk smartphone Blackberry, karena pengetahuan produk bersumber pada keyakinan konsumen bahwa produk tersebut mampu memenuhi nilai yang dijanjikan atau dengan kata lain persepsi bahwa smartphone Blackberry mampu memenuhi kebutuhan teknologi informasi dan komunikasi serta memberikan kepuasan.

BlackBerry sebagai merek produk dari sebuah produsen smartphone (sama halnya seperti Nokia, Sony Ericsson dan Motorola) yang dihasilkan oleh Research In Motion (RIM) adalah perangkat genggam nirkabel yang memiliki kemampuan layanan push e-mail, telepon seluler, sms, faksimili internet, menjelajah Internet, dan berbagai kemampuan nirkabel lainnya. Dimana keunggulan atau keistimewaan BlackBerry dibandingkan smartphone lain terutama terletak pada layanan push e-mailnya. Sederhananya dengan layanan ini pelanggan dapat menerima email secepat

dan semudah menerima SMS (pesan singkat). Email yang berukuran asli 1 Mb jika diterima dengan fasilitas push e-mail BlackBerry bisa menjadi 10 kb dengan isi yang tetap, BlackBerry juga bisa dengan mudah menampilkan lampiran file yang berformat PDF ataupun microsoft office seperti microsoft word, microsoft excel dan power point, dimana manfaatnya adalah para pengguna Blackberry dapat menerima dan

(6)

Dengan sesama pengguna Blackberry mereka dapat chatting menggunakan Blackberry Messenger yang tidak dimiliki merek smartphone lain. Tidak hanya itu, Blackberry sebagai suatu alat komunikasi dapat digunakan sebagai penunjuk arah dan peta online dengan menggunakan GPS (General Positioning System) serta penggunaan aplikasi pendukung lainnya yang bisa didapatkan dengan mengunduh secara gratis atau berbayar. Untuk mendapatkan semua fasilitas tersebut para pengguna Blackberry harus berlangganan Blackberry Internet Service (BIS) yang ditawarkan oleh para operator seluler yang ada di Indonesia.

Bisnis smartphone di Indonesia, mempunyai persaingan pasar yang begitu pesat ditunjukkan dengan gencarnya penayangan iklan di media televisi. Tidak ada satu pun iklan atau penjual yang akan mampu menyakinkan anda secara persuasif tentang kualitas sebuah produk selain teman, kenalan, pelanggan lama, atau ahli yang independen. Berdasarkan Top brand index smartphone 2011 kategori smartphone blackberry berhasil menguasai pangsa pasar smartphone dan menjadi top brand 2011 mencapai 41,5% di Indonesia.

Tabel 1.1

Top brand index smartphone 2011

(7)

Banyaknya merek smartphone membuat Blackberry berhati-hati dalam merancang strategi pemasarannya. Untuk itu, Blackberry selalu memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumennya agar konsumen merasa puas. Membangun kepercayaan konsumen juga telah dilakukan oleh perusahaan, hal ini dibuktikan dengan memberitahukan keunggulan dan manfaat smartphone blackberry telah dilakukan oleh Research In Motion (RIM) untuk selalu memberikan yang terbaik kepada konsumen seperti pemberian informasi tentang produk merek Blackberry melalui media cetak maupun media elektronik sehingga konsumen memiliki pengetahuan mengenai merek produk tersebut serta selalu peduli dengan konsumen. Dengan demikian konsumen akan memutuskan untuk melakukan pembelian ulang apabila kepuasan telah terpenuhi.

Produk smartphone dengan merek tertentu mempunyai pangsa pasar dan segmen pasar yang konsumennya fanatik, disebabkan adanya kecocokan kualitas smartphone dengan teknologi informasi dan komunikasi yang dimiliki. Konsumen

smartphone yang fanatik tidak akan bersedia ganti merek smartphone lain.

(8)

berintelektual yang selalu dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi yang penting untuk mendukung kegiatan perkuliahan dan Blackberry merupakan pilihan yang dirasakan tepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Ditengah banyaknya pilihan merek smartphone yang ada di pasar, Blackberry memiliki tempat tersendiri dikalangan mahasiswa khususnya di Fakultas Ekonomi USU. Hal ini dibuktikan dari hasil pra survei yang dilakukan penulis dimana dari 15 orang mahasiswa yang dipilih secara acak terdapat 12 orang yang pernah melakukan pembelian ulang Blackberry. Hal ini menunjukkan Fakultas Ekonomi USU layak untuk diteliti.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kepuasan dan Pengetahuan Produk terhadap Keputusan Pembelian Ulang Smartphone Blackberry Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah: “ Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara kepuasan dan pengetahuan produk terhadap keputusan pembelian ulang smartphone Blackberry Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU?”

1.3 Tujuan Penelitian

(9)

1.4 Manfaat Penelitian a. Bagi perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk meningkatkan kualitas produk dan pemberian informasi mengenai produk agar tetap memberikan kepuasan dan pengetahuan produk pelanggan untuk melakukan pembelian ulang melalui pengetahuan produk.

b. Bagi pihak lain

Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam melakukan penelitian pada masa yang akan datang.

c. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teori -teori yang diperoleh selama di bangku kuliah serta memperluas wawasan penulis mengenai kepuasan dan pengetahuan produk konsumen kaitannya dengan keputusan pembelian ulang.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisis data diketahui bahwa emotional focused coping lebih sering digunakan baik pria maupun wanita dalam menghadapi break up. Coping behavior dapat

Perkembangan informasi dan komputer di era globalisasi yang sedemikian cepat menuntun k i ta untuk mendapatkan informasi yang cepat dan mudah pula.Apalagi informasi tersebut

Bantuan : usaha perbaikan cara belajar, cara mengajar, penyesuaian materi dengan peserta dididk, usaha mengatasi permasalahan...

BIDANG DATA, INFORMASI PELAYANAN UMUM, & PENGADUAN DAN BIDANG PENGOLAHAN & PENERBITAN PERIZINAN & NON PERIZINAN NAMA SOP : Pelayanan Izin Usaha Restoran, Cafe dan

KEY WORDS: Disaster Analysis, SAR, Optical Images, Image Co-registration, Change Detection, Image Matching, Curvelet Filtering, Morphological

Tabel 4.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kecemasan Responden dalam Menghadapi Menopause di Dusun Gulon Srihardono Pundong Bantul Yogyakarta Berdasarkan

Healy & Wahlen (1999) dalam Inten Mutia (2004) menyatakan juga bahwa manajemen laba terjadi apabila manajer menggunakan penilaian dalam pelaporan keuangan dan

5.1.3.1 Pengaruh olahraga jalan kaki terhadap penurunan tingkat depresi pada lansia di UPT PSLU Blitar di Tulungagung ....