• Tidak ada hasil yang ditemukan

Byzantine Architecture arsitektur bizant docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Byzantine Architecture arsitektur bizant docx"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Byzantine Architecture

memperlihatkan aturan atau pedoman yang ketat dan pertimbangan yang hati-hati sebagai landasan berpikir dalam menciptakan karya tersebut. (Maulana, 2013).

Teori arsitektur Klasik dengan demikian merupakan suatu perwujudan karya arsitektur yang dilandasi dan dijiwai oleh gagasan dan idealisme Teori Vitruvius khususnya pada suatu kurun waktu sesudah Vitruvius sendiri meninggal dunia.

(2)

sebagian besar wilayah daratannya berupa pantai, dari Laut Aegean. Roma sebagai pusat kekuasaan dan kebudayaan Romawi, berada di bagian selatan-tengah semenanjung, tidak jauh dari pantai laut Mediterania. Budaya Romawi berkembang melalui kekuasaan didapat dari penaklukan, berbeda dengan penyebaran budaya Yunani yang melalui kolonisasi. Budaya Romawi termasuk arsitektur berkembang dari kekuasan perebutan kekuasaan dan penaklukan tidak hanya berkembang di wilayah Itali, namun hingga sebagian besar Eropa, Afrika Utara dan Asia Barat.

Byzantine merupakan salah satu koloni Yunani sejak tahun 600 SM dan dijadikan pusat pemerintahan Kekaisaran Romawi pada tahun 330. Selama jaman pertengahan (middle ages), kota ini menjadi benteng pertahanan orang-orang Kristen dari serangan bangsa Barbar dari Barat. Honorius, imperior pertama dari Barat setelah wilayah dan pemerintahan Kekaisaran Roma dibagi menjadi dua, memindahkan kediaman dan pusat pemerintahan Kekaisaran Barat di Ravenna, sebuah kota di pantai Mediterania bagian timur-utara dari Italia. Sedangkan Konstantinopel tetap menjadi pusat pemerintahan Kekaisaran Timur. Pengaruh

Byzantine menjadi dominan dalam arsitektur.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebudayaan Byzantine antara lain:

 Pengaruh kebudayaan Romawi.

 Pengaruh agama Kristen.

 Beberapa pengaruh kebudayaan yang berasal dari Timur.

Kota Ravenna dan Konstantinopel menjadi poros pemerintahan Byzantine dan pusat perkembangan budaya serta arsitektur. Kekaisaran Byzantine berlangsung lebih dari 1000 tahun, mulai abad ke-4 M sampai tahun 1453. Selama berdirinya, merupakan satu kekuatan penting di bidang ekonomi, budaya dan militer di Eropa. (Febrianita, dkk, 2014).

3. Karakteristik Arsitektur Byzantine

Arsitektur Bizantium adalah arsitektur dari Kekaisaran Bizantium. Arsitektur byzantium memiliki pengaruh yang besar dari kekristenan. Dan byzantium merupakan lanjutan dari arsitektur romawi.

(3)

Arsitektur Byzantium adalah salah satu jenis arsitektur yang menarik, karena merupakan simbiosis dari beragam kebudayaan, merupakan perpaduan seni Eropa (barat) dan Timur (Asia), dan kebudayaan Mediterania, serta pengaruh-pengaruh lain, baik karena letak maupun kondisi sosial politik pada masa itu.

Penggunaan sistem kubah untuk konstruksi atap bertolak belakang dengan gaya Kristiani kuno berupa penopang-penopang kayu dan juga gaya lengkung batu Romawi. Cita-cita arsitektur Byzantine adalah mengkonstruksi atap gereja dengan atap kubah, karena kubah dianggap symbol dari kekuasaan yang Maha Esa.

Sistem konstruksi beton dari Romawi dikembangkan dengan pesat. Kubah yang merupakan ciri dari daerah timur, menjadi model atap Byzantine yang merupakan penggabungan dari Konstruksi kubah dan sudut model Yunani dan Romawi. Karena dominan bentuk dari seluruh bangunan menggunakan bentuk lingkaran dan lengkung dengan bentang lebih lebar.

Type-type kubah yang diletakkan diatas denah segi-4 dilengkapi dengan jendela kecil-kecil diatas, disebut Pendetive, dimana pada masa Romawi kubahnya hanya menutup bentuk denah melingkar atau polygonal. Sedangkan bahan pendetive tersebut dipakai bahan bata atau batu apung yang disebut Purnise. Kubah dibuat tanpa menggunakan penunjang sementara (bekisting). Kubah bola utama tersebut melambangkan Surga menurut ajarannya, sedangkan kubah kubah sudut atau disebut Squinch untuk menggambarkan ajarannya dalam bentuk mosaik antara Bema atau bilik suci dengan Naos atau ruang induk atau nave, dipisahkan oleh Iconostatis atau penyekat, sebagai screen of picture “tirai”. Bentuk Eksterior, kadang tidak berhubungan/ tidak ada kesatuan dengan bentuk interiornya. (Febrianita, dkk, 2014).

(4)

4.1Periode Byzantine awal

Dari permulaan abad ke 6 sampai pertengahan abad ke 9 adalah abad eksperimen desain bangunan. Bentuk Basilika yang memanjang masih dipakai, akan tetapi tidak cocok dengan kebiasaan setempat yang mempersembahkan misa di tengah-tengah ruang utama gereja dan buka pada salah satu sudut ruangnya, sehingga denah basilica yang memanjang tidak dapat untuk upacara tersebut.

4.2Periode Byzantine Pertengahan

Antara akhir abad ke 9 sampai pertengahan abad ke 13 tidak lagi mempergunakan 1 type dasar bangunan gereja, di masa ini digunakan 4 gaya terpusat yang berbeda masing-masing terdiri dari inti kubah yang dibentuk menjadi beraneka ragam kombinasi antara lain segi-8 dan bujur sangkar, sedangkan bagian sudut berkubah dihubungkan dengan ruang inti dengan mengurangi ukuran pilaster, sehingga berkesan luas.

4.3 Periode Byzantine Akhir

Hampir sama dengan periode pertengahan, sedangkan pengembangannya ditekankan pada unsur vertical baik bagian luar maupun dalamnya. Gereja periode pertengahan biasanya mempunyai satu kubah bola, pada periode akhir mempunyai 5 kubah bola, yaitu kubah besar ditengah dan kubah yang lebih kecil pada masing-masing sudutnya. terbesar dan tertinggi diantara gereja lain di Konstantinopel. Gereja ini menjadi pusat pemerintahan dunia Kristen Orthodoks.

(5)

mengubah konsep awal dari arsitektur Byzantine pada denah dan tampilan bangunannya. (Febrianita, dkk, 2014).

5.1 Fungsi

Hagia Sophia yang mengalami perubahan dari gereja ke masjid selama hampir lima abad, sekarang akhirnya berfungsi sebagai museum. Pencetus fungsi museum ini oleh penguasa Turki yang Muslim nasionalis, Mustafa Kemal Atatürk. Pada 1923, museum Hagia Sophia diawasi oleh pemerintah sebagai cagar budaya peninggalan masa lalu. Ini adalah satu-satunya tempat di dunia ini dimana kita bisa melihat simbol-simbol agama Kristen dan Islam berdampingan pada satu tempat. (Febrianita, dkk, 2014).

5.2 Denah

Denah utama Hagia Sophia adalah ruang tengah berbentuk bujur sangkar yang berukuran 32,6 x 32,6 m2. Di sudut-sudutnya terdapat kolom struktural yang sangat masif dan besar. Kolom ini menyangga pelengkung setengah lingkaran yang menyangga kubah utama.

Lebar gereja mencapai 305 meter dan tinggi ± 548 meter, bentuk dasar bangunan segi empat dengan luas 18.000 M2, dengan sekeliling dinding yang dihias mosaic warna warni serta cemerlang keemasan. Arsitek (pada zaman Yustinianus) adalah Isodorus dari Miletus dan Anthemius dari Tralles. Bangunan ini pada tahun 1453 M, diduduki oleh bangsa Turki dan diubah menjadi Masjid, dengan mnghilangkan bagian-bagian yang berhias gambar makhluk hidup.

Gaya arsitektur fasade Hagia Sophia dipengaruhi oleh kebudayaan Byzantine

(6)

pun tidak lepas dari bentuk-bentuk simetris seperti bujur sangkar atau segi delapan/segi banyak dengan ukuran sisi-sisinya yang sama, bahkan berbentuk lingkaran.

5.3 Dinding dan Kolom

Memakai bahan bata, dan dibagian dalam (interiornya) dilapisi dengan mosaik yang terbuat dari pualam warna-warni yang menggambarkan ajarannya. Busur setengah lingkaran dipakai untuk menunjang galery dan bukaan pada pintu dan jendela. Jendela-jendela kecil setengah lingkaran mengelilingi dasar kubah (pendetive). Kolomnya konstruktif,

dengan kepala tiang (capital) bergaya Korintia dan Komposit. Secara keseluruhan pandang, gereja Hagia Sophia merupakan kelompok banyak kubah yang mengelilingi kubah utama secara simetris, sehingga berkesan vertikal. (Febrianita, dkk, 2014).

5.4 Atap

Kubah merupakan ciri khas arsitektur Byzantine, yang kemudian ditopang dengan struktur pendentive.

Pendentive adalah struktur yang menopang kubah, berbentuk A terbalik dengan kolom dibawahnya. (Febrianita, dkk, 2014).

Kubah tersebut, menjadi ciri khas tradisional bangsa Timur, menjadi motif umum asitektur Byzantine, yang merupakan gabungan dari konstruksi kubah dengan

gaya kolumnar klasik. Kubah dengan bermacam-macam variasi dipakai untuk menutupi denah persegi dengan teknik ‘Pendetives’. Kubah dan lengkung

(7)

5.5 Elemen Seni

Salah satu segi terpenting bagi kota baru Konstantinopel adalah kota tersebut bukan merupakan duplikat dari kota Roma yaitu dengan dibangun gereja Kristen pertama Hagia Sophia serta menyelesaikan banyak gereja lainnya.

Seni dekorasi motif Mosaic yang cemerlang dan

gemerlapan berkembang pesat. Sedangkan Arsitektur bangunan bersegi banyak dengan atap kubah bermunculan dimanapun, dibukit Yugoslavia, dilembah Rumania digurun Suria Bizantium yang mengembangkan hirarki bentuk semacam itu.

6. Kesimpulan

Bangunan Bergaya Arsitektur Byzantine memiliki bentuk geometri yang komplek, dengan material batu sebagai material utama dan bata dan plester sebagai material tambahan, unsur dekorasi menjadi penting dan elemen utama dalam bangunan publik, seperti Gereja. Byzantine adalah perwujudan dari konsep atap lengkung dan kubah yang menggantikan rangka atap kayu. Sistem konstruksi perletakan batu bata, yang diperkenalkan oleh bangsa Romawi berkembang menjadi semacam pembuatan dinding bata secara umum, dan hal ini diadopsi untuk membentuk arsitektur Byzantine.

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Cultural adalah kebudayaan (kata benda). Di propinsi Sumatera Utara terdapat berbagai jenis kebudayaan seni yaitu : seni tari, musik, teater, dan seni rupa. Sedangkan center

Salah satu jenis simbiosis yang terjadi pada makhluk hidup hewan, yakni jenis simbiosis mutualismeC. Apabila didapati suatu hewan dalam satu spesies kemudian melakukan simbiosis

Akulturasi antara kebudayaan Islam dan kebudayaan Indonesia, antara lain tampak pada seni arsitektur bangunan masjid kuno.. Arsitektur masjid kuno di Indonesia itu menunjukkan

Arsitektur yang erat kaitannya dengan dunia seni dan bangunan tentu mempunyai beberapa istilah yang hanya digunakan dalam dunia arsitektur dan tidak digunakan

Sebuah manifesto dari Le Corbusier ” lima poin ” arsitektur baru , villa merupakan perwakilan dari basis arsitektur modern , dan merupakan salah satu contoh yang paling

Perpaduan dua atau lebih aliran Arsitektur merupakan hal yang umum untuk menghasilkan estetika suatu bangunan, berbeda dengan arsitektur Modern yang lebih menonjolkan fungsi

Grand Hyatt Bali adalah salah satu hotel mewah pendukung kepariwisataan indonesia yang menggunakan perpaduan konsep tradisional bali dan arsitektur

Mata Kuliah Kritik Arsitektur merupakan keselaran ilmu dalam bentuk teori dalam program studi arsitektur. Ini merupakan salah satu pemenuhan tugas dari mata Kuliah Kritik Arsitektur jurusan S1 Teknik