• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Sumber Daya Manusia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Manajemen Sumber Daya Manusia"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)

Manajemen Sumber Daya Manusia

(2)

Lima Fungsi Dasar dari Manajer

(Proses Manajemen)

Perencanaan (Planning)

Pengorganisasian (Organizing)

Pengawasan (Controlling)

Pengarahan (Leading)

(3)

Fungsi Perencanaan (Planning)

Penetapan tujuan dan standar

Penetapan aturan dan prosedur

Penyusunan rencana serta perkiraan, prediksi, atau proyeksi kemungkinan pada masa

(4)

Fungsi Pengorganisasian (Organizing)

Penugasan pelaksanaan pekerjaan tertentu bagi tiap pegawai

Pembentukan departemen

Pendelegasian wewenang kepada bawahan

Penetapan jalur wewenang dan komunikasi

(5)

Fungsi Pengarahan (Leading)

Menggerakkan orang lain untuk menyelesaikan pekerjaan

Membina moral

(6)

Fungsi Pengawasan (Controlling)

Penyusunan standar, contohnya kuota penjualan, standar kualitas, atau level produksi

Pemeriksaan untuk mengkaji prestasi kerja

aktual dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan

(7)

Fungsi Pengisian Staf (Staffing)

Penetapan jenis pegawai yang perlu diangkat

Perekrutan calon pegawai

Seleksi pegawai

Penyusunan standar prestasi kerja

Penyuluhan pegawai

(8)

Fungsi Staffing adalah

Fungsi Manajemen Personalia

Fungsi “staffing” atau fungsi manajemen personalia adalah fokus dari buku ini

Manajemen personalia merujuk pada konsep dan teknik yang diperlukan untuk melaksanakan

(9)

Cakupan dari Manajemen Personalia (1)

Analisis Pekerjaan

(menetapkan hakikat pekerjaan pegawai)

Perencanaan kebutuhan tenaga kerja dan pendaftaran calon pegawai

Seleksi calon pegawai

(10)

Cakupan dari Manajemen Personalia (2)

Manajemen upah dan gaji

(cara mengkompensasi pegawai)

Penyediaan insentif dan kesejahteraan

Penilaian prestasi kerja

Komunikasi tatap muka

(interview, penyuluhan, dan penertiban)

(11)

Cakupan dari Manajemen Personalia

yang Perlu Diketahui oleh Manajer

Kesempatan perolehan kerja yang sama dan tindakan afirmatif

Kesehatan dan keselamatan kerja

(12)

Kesalahan Personalia yang

Tidak Ingin Manajer Lakukan (1)

Mempekerjakan orang yang tidak tepat

Terjadinya tingkat pindah/berhenti kerja yang tinggi

Prestasi pegawai kurang memuaskan

Menyia-nyiakan waktu dengan interview yang tidak bermanfaat

(13)

Kesalahan Personalia yang

Tidak Ingin Manajer Lakukan (2)

Perusahaan terkena sanksi hukum karena tidak dapat menjamin keamanan kerja

Pegawai merasa menerima gaji secara tidak wajar dan tidak sama dibandingkan dengan pegawai

lain

Kurangnya kesempatan training yang

menyebabkan turunnya efektivitas departemen

(14)

Kutipan dari Seorang Direktur (1)

Dulu, modal dianggap sebagai faktor penghambat bagi pengembangan industri.

Sekarang, faktor tenaga kerja serta ketidak mampuan perusahaan dalam menyeleksi dan membina tenaga kerja dianggap sebagai

(15)

Kutipan dari Seorang Direktur (2)

Proyek besar dengan ide-ide bagus, mantap, dan antusiasme tidak terhenti karena kekurangan

biaya.

(16)

Kecenderungan-kecenderungan

Sosial, Ekonomi, dan Politik

Ketidakpuasan dan angkatan kerja baru

Gaya hidup baru

Peraturan perundang-undangan baru

Perubahan nilai-nilai

(17)
(18)

Tujuan-tujuan

Pengembangan Manajemen

Mengembangkan pegawai untuk beberapa jenis pekerjaan di masa depan

Menyelesaikan masalah-masalah perusahaan

(19)
(20)

Teknik-teknik

Pengembangan Manajemen

Training manajemen dalam pekerjaan

Training manajemen di luar pekerjaan

Training Vroom-Yetton

Training A.T.

Kesesuaian pemimpin

(21)
(22)
(23)
(24)

Training Manajemen dalam Pekerjaan

Pergiliran pekerjaan

Bimbingan

Dewan yunior

(25)

Training Manajemen di Luar Pekerjaan

Studi kasus

Permainan manajemen

Seminar di luar perusahaan

Program dengan universitas

Permainan peran

Pemodelan perilaku

(26)

Pengembangan Organisasi (PO)

Pendekatan yang melembagakan perubahan

Para pegawai berperan penting dalam perubahan

(27)

Metode-metode

Pengembangan Organisasi

Training sensitivitas

Pengembangan geradi

(28)
(29)

Program Geradi dan Pembinaan Tim

Antar-kelompok Lainnya

Bertujuan mengembangkan metode penyelesaian masalah yang lebih baik dan lebih kooperatif di tempat kerja melalui proses action research

Tiap kelompok kerja menganalisis masalah-masalah tim kerja dan menyusun rencana tindakan untuk menanggulanginya

Lalu, tim khusus antarkelompok memakai pendekatan itu untuk masalah-masalah

(30)
(31)

Pemilihan

Teknik Pengembangan Manajemen

Teknik yang dipilih berbeda-beda menurut level organisasi perusahaan

Pengalaman dalam pekerjaan, paling populer

Program dalam perusahaan, dianggap lebih tepat bagi supervisor lini pertama

Konferensi dan seminar di luar perusahaan,

(32)

Training Keterampilan Teknis

Ditujukan bagi pegawai yang baru masuk atau pegawai lama yang mundur prestasinya

Upaya mengetahui kebutuhan training melalui analisis sebab masalah dan penentuan jenis

training yang diperlukan

Perlu dipastikan bahwa masalah tersebut adalah

“masalah training”, alih-alih masalah lain

(33)
(34)

Empat

(35)

Prinsip-prinsip Belajar

yang Perlu Dipahami oleh Setiap Petatar

Pembuatan materi yang bermanfaat

Memungkinkan pemindahan lokasi training

Penyediaan-balik

Berusaha memotivasi pegawai

(36)

Pembuatan Materi yang Bermanfaat

Menyajikan pandangan yang tajam

Contoh-contoh yang lazim dikenal

Pengorganisasian materi

Pemilahan materi menjadi bagian-bagian utama

(37)

Teknik-teknik Training

Training pengajaran pekerjaan, untuk pekerjaan yang terdiri dari langkah-langkah yang logis

Training vestibul, mengombinasikan teknik training di dalam dan luar pekerjaan

Training alat peraga

Training ceramah

Training dengan bantuan komputer

(38)

Metode-metode

Training dalam Pekerjaan

Bimbingan

Rotasi pekerjaan

(39)

Langkah-langkah

Metode-metode Training dalam Pekerjaan

1. Mempersiapkan pelajar

2. Menyajikan cara pelaksanaan pekerjaan (hakikat pekerjaan)

(40)

Mengevaluasi Hasil Program Training

Hampir semua manajer tidak menyediakan waktu mengevaluasi hasil program training, meski pentingnya evaluasi tersebut

Dalam beberapa kasus, kegagalan training boleh jadi disebabkan karena ternyata training

(41)

Empat Kategori Terukur dalam Menilai

Efektivitas Program Training

Reaksi

Pembelajaran

Perilaku

(42)

Dua Dasar Pembayaran Kompensasi

Tambahan waktu, yaitu upah dan gaji yang berdasarkan jam atau harian

Volume produksi, yaitu mengaitkan kompensasi secara langsung dengan jumlah produksi (jumlah

(43)

Lima Langkah Penetapan Harkat Upah

Melaksanakan survei gaji

Mengevaluasi pekerjaan

Menyusun tingkat upah

Menggunakan garis upah

(44)

Kompensasi

Eksekutif, Manajer, dan Tenaga Ahli

Penyusunan rencana kompensasi bagi eksekutif, manajer, dan tenaga ahli menjadi rumit karena diutamakannya faktor-faktor prestasi dan

kreativitas alih-alih faktor-faktor “statis” seperti kondisi kerja

(45)

Empat Isu Penting dalam Kompensasi

Nilai kesetaraan

Kerahasiaan penggajian

Inflasi

(46)
(47)

Analisis Pekerjaan

Setelah organisasi menyusun strukturnya, tersusunlah pekerjaan-pekerjaan yang perlu ditangani oleh orang-orang

(48)

Awal dari Proses Analisis Pekerjaan

Proses analisis pekerjaan dimulai dengan

pengumpulan informasi oleh analis tentang

pekerjaan dan tugas-tugas spesifik dari

(49)

Enam Langkah Analisis Pekerjaan

1. Menentukan penggunaan informasi

2. Mengumpulkan informasi latar belakang 3. Menyeleksi jabatan yang akan dianalisis 4. Mengumpulkan data

5. Meninjau informasi itu dengan pihak lain yang berkepentingan

(50)
(51)

Empat Teknik Dasar untuk

Mengumpulkan Data Analisis Pekerjaan

Wawancara

Pengamatan langsung

Kuesioner

(52)

Teknik-teknik

Analisis Pekerjaan Kuantitatif

Kuesioner Analisis Jabatan (KAJ)

Prosedur Departemen Tenaga Kerja (DTK)

(53)

Uraian Pekerjaan

Uraian pekerjaan seharusnya menggambarkan pekerjaan/jabatan dengan sangat baik, sehingga memberikan kejelasan tugas tanpa harus

merujuk ke uraian pekerjaan lain

Sebagai penyusun uraian pekerjaan, selalu tanyakan-ulang: Apakah pegawai memahami

(54)

Uraian Pekerjaan dan

Klarifikasi Jabatan Baru

Uraian pekerjaan membantu

mengklarifikasi semua tanggungjawab dan

tugas dari jabatan baru, misalnya tugas-tugas

(55)
(56)

Hubungan Industrial

sistem hubungan yang terbentuk antara

pelaku dalam proses produksi barang

dan/atau jasa

didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan

UUD 1945

(57)

Peran unsur-unsur tripartit

:Kelangsungan usaha dan ketenangan bekerja

 Pekerja/buruh, serikat pekerja/serikat buruh  codetermination

 Pengusaha  kebijakan

 Partner produksi, keuntungan, tanggung jawab

(58)

Fungsi Pemerintah

 Menetapkan kebijakan

 Memberikan pelayanan

 Melaksanakan pengawasan

 Melakukan penindakan terhadap

pelanggaran peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan

(59)

Sarana Hubungan Industrial

Serikat pekerja/serikat buruh

Organisasi pengusaha

LKS Bipartit

LKS Tripartit

Peraturan Perusahaan

Perjanjian Kerja Bersama

Peraturan Perundang-undangan

(60)

Serikat pekerja/serikat buruh

 Dibentuk dari dan oleh pekerja/buruh

 Di perusahaan atau di luar perusahaan

 Bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggungjawab

 Bertujuan untuk:

o memperjuangkan, membela, serta melindungi hak dan kepentingan pekerja/buruh

o meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarganya

(61)

Pembentukan serikat pekerja/serikat buruh

 Atas dasar sektor usaha, jenis pekerjaan, atau bentuk lain sesuai kehendak buruh

 Setiap pekerja hanya berhak menjadi anggota dari 1 (satu) serikat pekerja

 1(satu) serikat pekerja menghimpun sekurang-kurangnya 10 pekerja/buruh

 Untuk pekerja yang memegang jabatan yang

mungkin menimbulkan pertentangan kepentingan, tidak boleh menjadi pengurus serikat pekerja

 Tidak boleh ada diskriminasi keanggotaan

 Hal-hal intern diatur dalam AD/ART

(62)

Organisasi pengusaha

• perkumpulan dari pengusaha

• dibentuk berdasarkan kebutuhan pengusaha

• pengusaha  orang perseorangan, persekutuan atau badan hukum yang

menjalankan suatu perusahaan milik sendiri, atau bukan miliknya, berada di Indonesia

(63)

Lembaga Kerjasama Bipartit

 Anggotanya terdiri dari wakil pengusaha dan pekerja (SP/SB yang tercatat atau perwakilan pekerja)

 berada di tingkat perusahaan

 sebagai forum komunikasi dan konsultasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan hubungan industrial di perusahaan

 wajib dibentuk di perusahaan yang pekerjanya 50 orang atau lebih

(64)

Lembaga Kerjasama Tripartit

 Forum komunikasi, konsultasi dan musyawarah

 terdiri dari organisasi pengusaha, SP/SB dan Pemerintah

 untuk memberi pertimbangan, saran dan pendapat kepada pemerintah dan pihak terkait dalam penyusunan kebijakan dan pemecahan masalah ketenagakerjaan

(65)

Peraturan perusahaan

 peraturan tertulis yang dibuat oleh pengusaha

 memuat syarat-syarat kerja dan tata tertib perusahaan, termasuk hak dan kewajiban pengusaha dan pekerja

 wajib disusun oleh pengusaha yang mempekerjakan minimal 10 orang

 perlu pengesahan, dan masa berlaku maksimal 2 tahun

(66)

Perjanjian kerja bersama

 perjanjian antara SP/SB atau beberapa SP/SB (yang tercatat pada instansi yang bertanggungjawab dan anggotanya 50 % dari keseluruhan pekerja atau

dukungan atau koalisi anggota) dengan pengusaha atau beberapa/perkumpulan pengusaha

 memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban kedua pihak

 jangka waktu 2 tahun + 1 tahun

(67)

Peraturan perundang-undangan

Hukum nasional

Pengaruh hubungan internasional,

(68)

Lembaga Penyelesaian Perselisihan

Hubungan Industrial

 Menyelesaikan perselisihan hubungan industrial yang terjadi: di luar pengadilan (melalui Mediasi, konsiliasi atau arbitrase) atau melalui pengadilan

(69)
(70)

Pemahaman mengenai Etika dalam

Berbisnis

Usaha yang langgeng adalah usaha yang

dijunjung oleh nilai-nilai etika

Perusahaan yang tumbuh menjadi besar

dimulai dari:

– orang-orang biasa yang sedari awal memegang

teguh nilai-nilai moral dan etika.

– menjaga kepercayaan dan tidak sembarangan

dalam berkata-kata, apalagi dalam bertindak.

– bekerja dengan tata nilai, dan merekrut orang

(71)

Apakah Etika?

Suatu pedoman untuk mendapatkan hidup

yang bernilai atau bermartabat.

Etika memberikan petunjuk

tindakan-tindakan apa yang benar dan apa yang

salah.

– Menurut The World Book Encyclopedia (2008), etika mengajukan

pertanyaan-pertanyaan tentang benar dan salah dengan

menggunakan metode “reasoning”, bukan

(72)

• Oleh karena itu, selalu ada”reason” (alasan) mengapa

kita harus memegang teguh etika. Perhatikanlah

pernyataan-pernyataan berikut ini dan lihatlah apa yang Anda akan dapatkan kalau Anda konsisten menjalankan apa yang Anda katakan (Maxwell, 1982):

Apa yang Saya Katakan Apa yang Saya Lakukan Apa Yang Mereka Kerjakan

 Saya bilang pada karyawan:

“Datanglah ke kantor tepat waktu.”

 Saya tiba tepat waktu  Mereka datang tepat waktu

 Saya katakan pada karyawan:

“Bersikaplah positif”

 Saya menunjukkan sikap positif

 Mereka akan berperilaku positif

 Saya katakan pada karyawan:

“Utamakan pelanggan”

 Saya mendahulukan konsumen

 Mereka

(73)

Apa yang Saya Katakan Apa yang Saya Lakukan

Apa Yang Mereka Kerjakan

 Saya bilang pada karyawan:

“Datanglah ke kantor tepat waktu.”

 Saya selalu terlambat

 Beberapa karyawan akan tepat waktu dan yang lainnya tidak.

 Saya katakan pada karyawan:

 Hanya beberapa orang yang positif, selebihnya

berperilaku negatif.  Saya katakan pada

karyawan:

“Utamakan pelanggan”

 Saya

mengutamaka n diri saya lebih dulu

 Hanya beberapa orang yang

mendahulukan pelanggan, yang lainnya tidak.

• Sekarang, apa jadinya kalau hal yang

(74)

Ketika manajemen Adam Air mengurangi

anggaran maintenance, pasti mereka mempunyai alasan. Bagi sebagian besar Low Cost Carrier

(LCC) seperti Adam Air, “cost is the enemy”.

Mereka tidak ingin memelihara cost, apalagi fixed

cost (biaya tetap) karena mengejar penumpang

dalam jumlah besar (volume), maka harga tiket pesawat harus murah. Supaya harga tiket murah, maka struktur biayanya (cost) harus dibuat

rendah. Hanya saja apakah biaya yang ditekan itu masih bisa menjamin keselamatan

(75)

• Bagaimana dari sisi pengawas keselamatan penerbangan?

• Apakah dengan mengetahui hal – hal itu

aparatur pemerintah layak mendiamkannya?

• Apa alasan mereka mendiamkannya?

(76)

Peter Koestenbaum (2002) memberikan formula untuk memahami etika sebagai

“melayani sesama”

.

Karena keberadaan kita ditentukan oleh adanya orang lain, maka janganlah melakukan sesuatu pada (untuk) orang lain atas apa yang kita sendiri

tidak senang menerimanya.

Misalnya, anda tak senang tertipu, maka

(77)

Melayani sesama juga berarti Anda mau melihat dari kacamata orang lain. Masuklah ke dalam

alam berpikir orang lain (another person’s point of

view) dan lihatlah apakah perbuatan Anda menyenangkan atau tidak.

Seringkali orang tidak menyadari perbuatannya akan mencelakakan orang lain sebelum

waktunya tiba

“Melayani sesama” juga berarti Anda menjadi

seorang yang lebih dari orang yang

(78)

Anda berarti menjadi mentor/ guru yang

membantu karyawan

karyawan anda

menemukan hidupnya, melepaskan

belenggu

belenggu mereka dan

(79)

Sekali lagi! Bekerjalah dengan tata nilai

Bangunlah nilai

nilai dan terapkan dalam

hidup anda, dalam usaha yang anda

bangun.

Janganlah melakukan sesuatu pada orang

lain, hal yang anda sendiri tidak ingin

(80)

Tips

• Jangan masuk ke dalam bisnis yang tidak riil, apalagi yang menjanjikan kekayaan dalam waktu cepat (instant). Hindarilah membaca buku-buku yang menjanjikan cara-cara cepat,

instan dan memotong kompas.

• Yakinkan dan ucapkan terus dalam diri Anda bahwa Anda mampu bekerja keras dan kerja keras selalu berakhir baik.

• Berbisnislah dengan nilai-nilai kejujuran, keadilan,

persamaan, keterbukaan, win-win, melayani dan tanamkanlah nilai-nilai itu di usaha yang Anda bangun.

• Jangan tergoda untuk cepat berhasil. Ingatlah semua ada waktunya. Waktu yang terlalu cepat dipacu dapat beresiko negatif.

(81)

Manajemen Kinerja

What ?

How To do ?

(82)

Menurut Bacal :

Sebagai

Proses

Komunikasi

secara

berkelanjutan antara karyawan dengan

atasan langsungnya.

Menurut Amstrong & Baron :

Sarana untuk mendapatkan hasil yang

lebih baik dari organisasi, team, dan

individu

dengan

cara

memahami

&

mengelola kinerja dalam suatu kerangka

tujuan,

standar,

dan

persyaratan-persyaratan atribut yang disepakati

(83)

Organisasi

Manfaat

Manajemen Kinerja

Manajer

Individu

Tujuan Organisasi

(84)

Manfaat Bagi Organisasi :

Penyesuaian tujuan organisasi dengan

tujuan team dan individu.

Memperbaiki kinerja

Memotivasi meningkatkan komitmen Pekerja

Mendukung Nilai-nilai Inti

Memperbaiki Proses Pelatihan &

Pengembangan

Basis Perencanaan Karier

(85)

Manfaat Bagi Manajer :

Klarifikasi Kinerja & Harapan Perilaku

Penggunaan Waktu Secara Berkualitas

Memperbaiki Kinerja Team & Individu

Peninjauan Kembali Kinerja dan Tingkat

Kompetensi

dll.

(86)

Manfaat Bagi Individu :

Memperjelas Peran dan Tujuan

Mendorong Tampil Baik

Mengembangkan Kemampuan & Kinerja

Dasar Objektivitas dan Kejujuran dalam

Mengukur Kinerja.

Formulasi tujuan dan rencana perbaikan

kinerja.

Dll.

(87)

Prinsip Dasar

Strategis

Perumusan Tujuan

Perencanaan

Umpan Balik

Pengukuran

Perbaikan Kinerja

Berkelanjutan

Menciptakan

Budaya

Pengembangan

Pelayanan

Tanggung Jawab

Bermain

Rasa kasihan

Konsensus &

Kerjasama

Komunikasi

(88)

Model Manajemen Kinerja

Rencana

Tindakan

Monitor Review

(89)
(90)
(91)

Model Armstrong dan Baron

(92)

Kriteria Keberhasilan

Manajemen Kinerja:

Dapat dipergunakan untuk Memodifikasi

Tujuan Organisasi

Adanya

Komitmen

dari

Manajemen

Puncak

Dapat

disesuaikan

dengan

Pekerjaan

Sebenarnya.

Memberikan Nilai Tambah dalam bentuk

hasil jangka pendek dan panjang

Dapat diintegrasikan dengan Perencanaan

(93)

Fleksibel pada Kebutuhan Lingkungan

Lokal maupun Khusus

Siap diterima oleh semua yang

berkepentingan

Stakeholder Organisasi Terlibat Dalam

desain.

Proses bekerja berjalan transparan, jujur

dan adil

Manajer & team Leader mempunyai

pengertian bersama, biasanya tentang

Visi, Misi dll

(94)

Memahami adanya kepentingan masyarakat

dalam organisasi dan kebutuhan individual

Team Leader berusaha memberikan

pemahaman bahwa pekerja dihargai oleh

Organisasi

Manajemen Kinerja membantu penyesuaian

tujuan organisasi dan individu

Berfokus pada pengembangan orang dan

dukungan yang mereka butuhkan

Evektivitas manajemen Kinerja dimonitor

dan dievaluasi terus menerus.

(95)

Tantangan Manajemen Kinerja

Bagi Para Manajer

– Meningkatnya beban administrasi

– Terdapat jaringan komunikasi yang padat

– Adanya resistensi dari karyawan

Bagi Para Karyawan

– Adanya Beban Pekerjaan Tambahan

– Adanya pandangan karyawan bahwa

Manajemen Kinerja adalah sesuatu yang tidak berguna

– Pemahaman bahwa Manajemen Kinerja

(96)
(97)

97

Perencanaan

Sebelum mempersiapkan sebuah presentasi beberapa hal perlu diketahui terlebih dahulu: (SPAM)

– Situation : Perhatikan waktu dan tempat Anda akan memberikan presentasi

– Purpose (Tujuan) : Apa tujuan yang ingin dicapai dari presentasi yang dilakukan

– Audience : perhatikan siapa saja yang menjadi peserta dari presentasi Anda

(98)

98

Tipe Presentasi

• Informasi : menyampaikan suatu informasi baru kepada audience dengan harapan audience

akan mengetahui dan memahami topik yang

dipresentasikan, mis: workshop, seminar, kuliah, dsb.

• Persuasi: bertujuan untuk mengubah perilaku atau kebiasaan dari audience, misalnya:

kampanye, penyuluhan narkoba, dsb.

• Entertaining: bertujuan untuk menghibur peserta, berusaha agar peserta tetap

(99)

99

Persiapan

• Langkah pertama dalam presentasi adalah memilih topik (apa yg akan dipresentasikan).

– Apakah Anda tertarik dengan topik ?

– Apakah Anda enjoy berbicara ttg topik tsb ?

– Apakah Anda ingin entertain, inform atau persuade ?

– Apakah audience akan tertarik dengan topik ?

– Apakah topik yg dibicarakan topik yg sensitif thd sekelompok pihak dari audience ?

(100)

100

Persiapan (2)

• Setelah mendapatkan topik presentasi, selanjutnya bagaimana membuat dan menyampaikannya.

• Beberapa hal yang dipersiapkan:

– Apa yang dibutuhkan untuk disampaikan

– Kumpulkan materi-materi presentasi yang terkait

– Buatlah materi presentasi yang baik, dan

(101)

101

Outlining

• Isi presentasi yang disampaikan agar tetap diingat audience.

• Materi presentasi perlu outline yang baik

(102)

102

Beberapa Elemen Penting

• Kecepatan presentasi

• Pembukaan yang menarik -- examples

• Transisi yang benar

• Konklusi (relevansi topik)

• Panjang presentasi: jangan melebihi waktu yang tersedia!

(103)

103

Latihan

• Latihan akan membantu menghasilkan presentasi yang baik.

• Mendapatkan bagaimana presentasi tersebut mengalir.

• Mendapatkan feedback.

(104)

104

Siap Presentasi

• Kalau bisa, sehari sebelumnya coba lagi

presentasi anda. (dapat dibantu dengan kaca)

• Atur slide sesuai urutan.

• Pastikan alat-alat bantu bekerja dengan baik.

• Pastikan siapa yang membantu (apabila diperlukan)

• Pastikan pengeras suara bekerja dengan baik

• Datang lebih awal.

• Perhatikan: penampilan

• Jangan berdiri dibelakang meja, jangan

(105)

105

Saat Presentasi

• Utarakan objective anda diawal prsentasi, dan ulangi kembali di akhir presentasi.

• Jangan membuat lawakan kalau anda tidak ahli untuk itu.

• Perhatikan kelakuan anda, hindari kebiasaan tidak baik.

• Gunakan laser pointer dengan benar, dan jangan ganggu audience anda dengannya.

• Libatkan audience dalam proses

• Awasi waktu anda!

(106)

106

Saat Presentasi (2)

Hindari membaca notes, kata per kata

Usahakan Anda lihat terlebih dahulu

setiap transisi slide ke layar…apakah

(107)

107

Don’t do it when presentation

• mumble

• talk to the blackboard/screen

• apologize all the time

• read your talk (unless it is a speech)

• sit down while talking

• talk in a monotone

• have a poor attitude

• say “um” repetitively

(108)

108

Menarik Perhatian Audience

Berhenti berbicara (stop talking) / diam

Ajukan pertanyaan ke audience

Gunakan board untuk membuat lebih jelas

Ubah intonasi suara

(109)

109

Menangani Tanya-Jawab

Pertanyaan audience tidak selalu bisa diprediksi

• Ulangi pertanyaan audience agar yang lain tahu apa yang ditanyakan.

Berikan jawaban untuk si penanya dan

audience

• Tunggu penanya selesai sebelum menjawabnya.

– Atau potonglah dengan taktis.

(110)

110

Menangani Tanya-Jawab (2)

• Tundalah pertanyaan yang terlalu spesifik pada

akhir presentasi atau tawarkan “offline”

• Hindari pertanyaan yang mengarah ke diskusi panjang dengan seseorang (Berikan batasan waktu dalam menjawab pertanyaan)

(111)

111

Audience

Yang penting, Anda harus mampu

berempati, yaitu bersedia menempatkan

posisi sebagai pendengar ( dewan

penguji, teman mahasiswa). Hal ini berarti

Anda harus mampu menerangkan dengan

jelas, bersedia menerima kritikan dan

(112)

112

Intelektual

Selain memahami isi, Anda sebaiknya

juga membaca, melihat program tivi, dan

informasi lain berkaitan dengan topik yang

dipresentasikan, baik itu paparan ilmiah

ataupun populer. Semakin banyak

(113)

113

Emosional

Pengendalian emosi sangat diperlukan selama presentasi, terutama dalam melakukan diskusi dengan dosen penguji. Rasa percaya diri yang tinggi dapat diperoleh dengan

penguasaan materi dan pengalaman selama penelitian. Dengan demikian, semua pertanyaan dosen penguji pasti terjawab.

Pertanyaan dosen yang “aneh/ menyimpang” bisa ditangkis

dengan cara diplomatis, misalnya menyebutkan ruang lingkup, literatur yang dibaca, atau pengalaman selama meneliti. Yang penting adalah jangan keras kepala dan lepas emosi, serta jangan malu untuk mengakui jika tidak bisa menjawab pertanyaan dosen penguji. Sebelum

(114)

114

Spiritual

Persiapan spiritual dilakukan dengan

berdoa secara khusuk, terutama

menjelang ujian pendadaran. Mintalah

restu orang tua atau yang dituakan agar

hati lebih tenang dan percaya diri tinggi.

(115)

115

Media melatih kemampuan verbal dalam menyampaikan pokok-pokok pikiran hasil penelitian.

Mendapatkan feedback berupa saran-saran guna penyempurnaan laporan penelitian

yang telah dirumuskan.

Menyampaikan secara lisan hasil penelitian yang telah dilakukan dan dapat digunakan sebagai media untuk mendapatkan masukan-masukan jika ada masalah berat yang

dihadapi dalam penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan Robert Bacal (2004) mendefinisikan bahwa Manajemen Kinerja adalah suatu proses komunikasi yang terus menerus, dilakukan dalam kerangka kerjasama antara

Sistem perekrutan merupakan sistem terpenting untuk mendapatkan Sumber daya manusia yang kompeten atau minimal paling tidak yang memiliki standar

Dari beberapa definisi-definisi diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen kinerja adalah proses perbaikan kinerja secara terus menerus dalam mengelola

Manajemen kinerja adalah cara untuk mendapatkan hasil yang lebih baik bagi organisasi, kelompok kerja dan individu dengan memahami dan mengelola kinerja sesuai dengan target

Buku Manajemen Sumber Daya Manusia ini mengupas tuntas mengenai cara-cara menangani SDM agar memiliki kinerja yang baik, mengungkapkan sisi kompetensi dari Manajer SDM untuk me

Struktur organisasi adalah mekanisme kerja organisasi itu yang menggambarkan unit-unit kerjanya dengan tugas-tugas individu yang didalamnya beserta kerja samanya

• Tujuan Utama dari membangun tim proyek adalah agar tiap orang yang berada dalam tim dapat bekerja sama dengan efektif demi meningkatkan kinerja proyek • Training. • Team

Budaya kerja berkaitan erat dengan organisasi dan berperan penting dalam mengelola suatu organisasi sehingga Siagian (2002:29) menyatakan bahwa ”Budaya organisasi merupakan