41 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan pengaruh
penerapan pendekatan saintifik melalui model Problem Based Learning dan model Think Pair and Share terhadap hasil belajar muatan IPA. Penelitian ini menggunakan dua kelompok yang mendapatkan perlakuan. Kelompok
eksperimen mendapatkan perlakuan penerapan pendekatan saintifik melalui
model Problem Based Learning. Sedangkan kelompok kontrol mendapat perlakuan penerapan pendekatan saintifik melalui model Think Pair and Share. 3.1.2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain
Quasi Eksperimental dengan bentuk Pretest-Posttest, non-equivalent Control Group Design. Menurut Sugiyono (2010: 116) menyatakan bahwa “desain ini hampir sama dengan Pretest-Posttest,equivalent Control Group Design hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih
secara random.” Pemilihan sampel secara acak tidak dilakukan mengingat kelompok kelas sudah terbentuk secara alami. Pretest dilakukan untuk
memperoleh data tentang kesetaraan kemampuan anak di dalam kelas.
Sedangkan, postes dilakukan untuk mengetahui ananya perbedaan pengaruh
dari dua treatment yang dilakukan.
Pretest Treatment Postest
𝑂1 𝑋1 𝑂3
𝑂2 𝑋2 𝑂4
Keterangan :
𝑋1 = Perlakuan penerapan pendekatan saintifik melalui model Problem
Based Learning pada kelas eksperimen
𝑋2 = Perlakuan penerapan pendekatan saintifik melalui model Think Pair
and Share pada kelas kontrol
𝑂3 = menunjukkan hasil postest kelompok eksperimen 𝑂4 = menunjukkan hasil postest kelompok kontrol
Penelitian ini dilakukan melalui beberapa proses tahapan, diantaranya
sebagai berikut :
1. Observasi keadaan awal sekolah dan karakteristik sekolah
2. Menyusun instrumen dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
3. Melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap instrument
4. Sosialisasi model dengan guru wali kelas eksperimen dan kontrol
menggunakan RPP yang dibuat.
5. Melakukan pretest sebagai bagian dari uji kesetaraan pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
6. Pelaksanaan treatment penerapan pendekatan saintifik melalui
model Problem Based Learning pada kelompok eksperimen.
7. Pelaksanaan treatment penerapan pendekatan saintifik melalui
model Think Pair and Share pada kelompok kontrol. 8. Melakukan posttest dan analisis data
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 4 A dan 4 B di SD Negeri
Bonyokan 1 Klaten. Adapun data guru dan siswa kelas 4 A dan 4 B dapat
dilihat pada tabel 9 berikut :
Tabel 9 Profil kelas
No Kelas Guru/Pengajar Siswa
Nama Pendidikan L P Jml
1 4A (Kontrol) Joko Susanto,S.Pd. Sarjana 14 12 26
Pemilihan subjek penelitian didasarkan atas beberapa faktor yaitu : 1)
jumlah siswa dari dua kelas harus menunjukkan keseimbangan, 2) kemampuan
guru harus seimbang, 3) tingkat kemampuan belajar siswa harus setara. Tingkat
kemampuan belajar tiap kelas diukur melalui pretes. Melalui pretes tersebut
dapat diketahui kondisi kesetaraaan kemampuan sisawa tiap kelas dengan
melakukan uji normalitas dan uji homogenitas.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan suatu uji yang diperlukan untuk mengetahui
apakah kelas dalam kondisi berdistribusi normal. Patokan taraf kesalahan (α ) yang diambil dalam penelitian ini adalah 5% atau 0,05. Untuk kelas 4A, saat
pretes dilakukan kehadiran siswa mencapai 100%. Sedangkan saat 4B ada satu
siswa yang tidak hadir. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov Smirnov
yang menunjukkan hasil sebagai berikut :
Tabel 10
Hasil Uji Normalitas Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol SD Negeri 01 Bonyokan, Kabupaten Klaten
Kelas Kolmogorov-Smirnova
Statistic df Sig.
Nilai
Kelas Eksperimen .139 25 .200*
Kelas Kontrol .149 26 .140
Ho = Kelas berdistribusi Normal, Sig > α Ha = Kelas berdistribusi tidak normal, Sig < α
Dari tabel 10 tersebut, diketahui bahwa level signifikan untuk kelas
eksperimen adalah 0,200 dan kelas kontrol 0,140. Jadi, level signifikan dari
kedua 2kelas sudah melebihi α yang ditentukan yaitu 0,05 yang artinya bahwa kelas dalam kondisi berdistribusi normal.
2. Uji homogenitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah kelas dalam kondisi yang
homogen atau tidak dalam kaitannya dengan kemampuan anak di kelas.
homogenitas dilakukan menggunakan uji Levene yang hasilnya dapat diamati
pada tabel 11 berikut.
Tabel 11
Hasil Uji Homogenitas Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol SD Negeri 01 Bonyokan, Kabupaten Klaten
Test of Homogeneity of Variances
Nilai
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.618 1 49 .112
Ho = Kelas homogen, Sig > α
Ha = Kelas tidak homogen, Sig < α
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat pada kolom Sig menunjukkan
level signifikansi adalah 0,112. Itu berarti level signifikan > α. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kondisi kedua kelas baik kelas kontrol maupun kelas
eksperimen adalah homogen.
3.3. Variabel dan Definisi Operasional 3.3.1 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini, dapat diidentifikasikan beberapa variabel
penelitian. Variabel penelitian dalam penelitian ini yaitu :
1. Variabel Bebas (Independen/X)
Terdapat dua variabel bebas dalam pnelitian ini yaitu :
Variabel 𝑋1= Model Problem Based Learning Variabel 𝑋2= Model Think Pair and Share 2. Variabel Terikat (Dependen/Y)
Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu :
Variabel 𝑌 = Hasil belajar muatan IPA subtema 2 tema 8 kelas 4 SD
3.3.2 Definisi Operasional
Variabel-variabel yang telah diidentifikasi tersebut kemudian didefinisikan
secara operasional menjadi sebagai berikut :
Model PBL adalah model yang menggunakan permasalahan kontekstual
yang relevan dengan dunia anak sebagai sumber bahan belajar. Model ini
dipadukan dengan pendekatan saintifik yang memiliki 5 tahapan dalam
pelaksanaanya yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Berikut adalah langkah operasional
pembelajaran PBL dengan pendekatan saintifik: 1) pengenalan materi/ konsep
dasar (mengamati), 2) Orientasi siswa pada masalah (menanya), 3)
Mengkondisikan siswa untuk belajar (mengumpulkan informasi). 4)
Membimbing penyelidikan individu dan kelompok, 5) Menganalisis dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah (menalar/mengasosiasi), 6)
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya (mengkomunikasikan)
Indikator
Penerapan pendekatan saintifik melalui model PBL
b) Variabel 𝑋2= Model Think Pair and Share (TPS) Definisi Operasional:
Model TPS merupakan model pembelajaran kooperatif yang mengajak
siswa berpikir secara mandiri dengan belajar dari berbagai sumber yang ada
kemudian jawaban tersebut didiskusikan bersama teman secara berpasangan
dan hasil diskusi tersebut disampaikan dalam sebuah diskusi kelas. Model ini
dipadukan dengan pendekatan saintifik yang memiliki 5 tahapan dalam
pelaksanaanya yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Langkah-langkah dalam penerapan
pendekatan saintifik melalui model TPS adalah 1) Guru menyampaikan sekilas
materi dengan media/bacaan, 2) Guru mengajukan pertanyaan bahan diskusi,
3) Siswa berpikir secara mandiri, 4) Siswa berdiskusi berpasangan, 5) Siswa
menyampaikan hasil diskusi berpasangan.
Indikator:
c) Variabel 𝑌= Hasil belajar muatan IPA Subtema 2 tema 8
Definisi Operasional:
Hasil belajar merupakan perubahan yang didapatkan melalui proses
belajar yang bukan bersifat alamiah tetapi disengaja, perubahan tersebut
mencakup 3 ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotor yang mengacu pada
adanya pertambahan dan peningkatan pada pengetahuan, sikap dan
keterampilan. Hasil belajar pada mata pelejaran IPA ada 3 jenis yaitu hasil
belajar kognitif yang berkaitan dengan pengetahuan anak dalam pemahaman
konsep, hasil belajar psikomotor yang berkaitan dengan keterampilan anak
dalam melakukan aktivitas belajar di kelas dan yang terakhir adalah hasil
belajar afektif yaitu sikap yang ditunjukkan anak saat pembelajaran
berlangsung. Penelitian ini mengkhususkan pada hasil belajar kognitif anak
pada mata pelajaran IPA yang diukur melalui pretes dan postes.
Indikator:
Hasil pretest dan posttest pada muatan mata pelajaran IPA yang terdapat dalam subtema 2 tema 8 kelas 4 SD.
3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh dan mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam
penelitian ini, ada beberapa teknik yang digunakan. Diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Teknik Non tes
Teknik nontes ini dilakukan untuk memperoleh data yang sifatnya
kualitatif. Data tersebut sifatnya tidak dapat diukur dengan teknik tes. Teknik
non tes yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :
a. Wawancara
Wawancara dilakukan terhadap kepala sekolah dan guru. Teknik
wawancara yang digunakan adalah wawancara langsung dalam pertemuan
tatap muka. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengenal kondisi awal
sekolah meliputi karakteristik dan prestasi siswa serta mendapatkan
b. Observasi (Variabel X1, X2)
Observasi merupakan kegiatan pengamatan. Kegiatan pengamatan ini
dilakukan untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan treatment dalam pembelajaran di kelas. Panduan observasi yang digunakan dalam kegiatan
observasi adalah lembar observasi.
2. Teknik Tes (Variabel Y2)
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam
bentuk tes tertulis. Tes ini dilakukan untuk mengukur hasil belajar siswa
setelah proses pemberian perlakuan. Tujuan tes ini adalah mengukur hasil
belajar siswa dalam aspek kognitif pada materi muatan IPA. Dengan
menggunakan tes tertulis dapat diketahui tingkat penyerapan materi oleh
siswa.
3. Dokumentasi
Teknik ini merupakan teknik mengumpulkan informasi melalui data yang
sudah dimiliki sekolah. Teknik ini dilakukan dengan melihat
dokumen-dokumen yang dimiliki sekolah yang diperlukan untuk proses penelitian.
Dokumen yang dimaksud misalnya data profil siswa, data guru, data hasil
belajar siswa dll.
3.4.2 Alat Pengumpulan Data 3.4.2.1 Lembar Observasi
Lembar observasi merupakan instrumen yang digunakan peneliti untuk
mengetahui tingkat keterlaksanaan treatment baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol. Lembar observasi ini disusun atas dasar sintak yang telah
dibuat. Sebelum dibuat lembar observasi, terlebih dahulu dibuat kisi-kisi
sebagai pedoman dasar menyusun lembar observasi. Dalam kisi-kisi tersebut,
kegiatan pembelajaran terdiri atas tiga kegiatan yaitu kegiatan kegiatan
awal/pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Setiap keterlaksanaan
kegiatan diberi tanda centang pada kolom ya dan ketidakterlaksanaan diberi
tanda centang pada kolom tidak di lembar observasi. Kisi-kisi lembar
48 Tabel 12
Kisi-kisi Lembar Observasi Kelas Eksperimen
Kegiatan Indikator Rincian Item
1. Kegiatan Awal/ Pendahuluan
1. Menyiapkan ruang kelas, media dan siswa
1. Menyiapkan ruang kelas, alat peraga dan media yang diperlukan 2. Mengecek kesiapan siswa dalam belajar
2. Melakukan presensi dan apersepsi
3. Mengecek kehadiran siswa
4. Melakukan kegiatan penunjang yang berkaitan dengan materi (kuis,game) 5. Menyampaikan tujuan pembelajaran
1. Kegiatan Inti Tahap 1. Pemberian informasi awal (Fase Mengamati)
6. Menampilkan media/bahan/bacaan yang menunjang materi
7. Mengarahkan siswa untuk mengamati objek berupa gambar/ video atau media lain serta menyampaikan garis besar informasi tentang keterkaitan media dengan materi
Tahap 2. Orentasi siswa pada masalah (Fase Menanya)
8. Guru memberikan sebuah pertanyaan / permasalahan kepada siswa untuk diselesaikan. 9. Bertanya jawab seputar masalah untuk menggali pengetahuan siswa.
Tahap 3. Mengorganisasi siswa untuk belajar
10.Memberikan rangsangan berupa petunjuk untuk mengarahkan pemikiran siswa 11.Mengkondisikan siswa dalam kegiatan belajar individu atau kelompok 12.Mengkondisikan siswa untuk belajar mandiri (membaca, berdiskusi dll) Tahap 4
Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
13.Mengkondisikan siswa melakukan kegiatan investigasi
14.Membimbing siswa membuat produk baik itu laporan maupun prakarya sebagai hasil dari investigasi kelompok
Tahap 5.
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah (Fase Mengasosiasikan)
15. Membimbing tiap kelompok dalam melakukan analisis hasil investigasi terhadap persoalan yang sedang dipecahkan.
16.Membimbing siswa dalam menyusun hasil diskusi dalam sebuah hasil karya
17.Memandu siswa untuk memperoleh kesimpulan berdasarkan hasil investigasi kelompok. Tahap 6.Mengembangkan hasil
karya dan Menyajikan hasil karya Fase Mengkomunikasikan
18.Mengkondisikan siswa melakukan kegiatan presentasi kelompok 19.Menanggapi hasil presentasi siswa dan memandu diskusi kelas 20.Memandu diskusi kelas untuk menyusun kesimpulan akhir. 21.Guru melakukan penilaian kinerja kelompok
2. Kegiatan Akhir 3. Menutup pembelajaran 22.Melakukan refleksi pembelajaran
49 Tabel 13
Kisi-kisi Lembar Observasi Kelas Kontrol
Kegiatan Indikator Rincian Item
1. Kegiatan Awal/ Pendahuluan
1. Menyiapkan ruang kelas, media dan siswa
1. Menyiapkan ruang kelas, alat peraga dan media yang diperlukan 2. Mengecek kesiapan siswa dalam belajar
2. Melakukan presensi dan apersepsi 3. Mengecek kehadiran siswa
4. Melakukan kegiatan penunjang yang berkaitan dengan materi (kuis,game, bernyanyi) 5. Menyampaikan tujuan pembelajaran
1. Kegiatan Inti Tahap 1 Menyampaikan sekilas materi dengan media tertentu. (Mengamati)
6. Menyampaikan sekilas materi yang ada di buku
7. Menampilkan media berupa video/gambar untuk menunjang pembelajaran 8. Mengajak siswa melihat materi di buku siswa
Tahap 2 Menyampaikan pertanyaan bahan diskusi (Menanya)
9. Bertanya jawab seputar bacaan/video yang ditampilkan 10.Memfasilitasi siswa untuk bertanya tentang bacaan/video 11.menyampaikan pertanyaan bahan diskusi siswa
Tahap 3 Anak berpikir secara individu (Mengumpulkan Informasi)
12.memandu anak untuk berpikir secara mandiri dalam menjawab pertanyaan yang diberikan.
13.Memberikan rangsangan berupa petunjuk untuk mengarahkan pemikiran siswa
14.memfasilitasi peserta didik menggunakan berbagai sumber yang dapat dijadikan bahan untuk menjawab pertanyaan
15.Membentuk siswa dalam kelompok berpasangan Tahap 4 Berdiskusi dalam kelompok
berpasangan. (Mengasosiasikan )
16.Membimbing siswa berdiskusi bersama pasangan tentang hasil pemikiran sendiri 17.Membimbing tiap pasangan dalam menganalisis pemikiran teman dalam diskusi 18.Membimbing siswa dalam menyusun kesimpulan
Tahap 5 Mengkomunikasikan hasil diskusi (Mengkomunikasikan)
19.Mengkondisikan siswa melakukan kegiatan presentasi kelompok 20.Memandu diskusi kelas untuk menyusun kesimpulan akhir
1. Kegiatan Akhir 3. Menutup pembelajaran 21.Melakukan refleksi pembelajaran
3.4.2.2 Lembar Soal Tes
Tes dilakukan untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa. Tes dalam
penelitian ini dilakukan untuk mengukur hasil belajar siswa pada materi
muatan IPA. Untuk menyusun soal pretes dan postes, peneliti menggunakan
acuan kurikulum yang digunakan sekolah yaitu kurikulum 2013. Adapun
langkah-langkah menyusun soal tes yang baik yaitu :
1. Menentukan topik/materi
2. Menyusun kisi-kisi soal tes
3. Menyusun soal tes
4. Melakukan uji coba untuk mengetahui validitas dan reliabilitas
5. Menganalisis hasil uji coba
Kisi-kisi soal pretes dan posttest pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 14 dan 15 berikut :
Tabel 14 Kisi-kisi Soal Pretest KD :
3.7 Mendeskrisikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat
4.7 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang teknologi yang digunakan di kehidupan sehari-hari serta kemudahan yang diperoleh oleh masyarakat dengan memanfaatkan teknologi tersebut
Indikator Bentuk
Soal Jumlah
Butir Soal
1. Mengidentifikasi kondisi alam suatu tempat
SDA hasil bumi di Indonesia
Pilihan
ganda 10
11,12,14,16,18,19, 13,15,17,20 3. Menyebutkan pemanfaatan SDA
hasil bumi di Indonesia
Pilihan
ganda 10 31,32,33,35,39,34,36,37,38,40
Tabel 15 Kisi-kisi Soal Postest
3.7 Mendeskripsikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat
4.7 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang teknologi yang digunakan di kehidupan sehari-hari serta kemudahan yang diperoleh oleh masyarakat dengan memanfaatkan teknologi tersebut
Indikator Bentuk
Soal Jumlah
Butir Soal
1. Mengidentifikasi contoh kegiatan pelestarian lingkungan yang memanfaatkan teknologi. PB1
Pilihan
ganda 3 4,6,5
2. Mengidentifikasi jenis-jenis sampah (PB1) Pilihan
ganda 4
7,8,9,10
3. Menjelaskan proses pengolahan sampah melalui teknologi pengolahan sampah (PB1)
Pilihan
ganda 4
11,13,12, 14 4. Menjelaskan manfaat teknologi pengolahan
sampah bagi ingkungan dan masyarakat (PB1)
Pilihan
ganda 4
15, 18,16,17 5. Mengidentifikasi contoh pemanfaatan
teknologi dalam kegiatan pelestarian makhluk hidup. (PB2)
Pilihan
ganda 3 19,20,21
6. Mendeskripsikan proses pembuatan
transplantasi terumbu karang. (PB2) Pilihan
ganda 6
22,25,26, 23,24,27
7. Menemukan konsep teknologi di lingkungan sehari-hari (PB2)
Pilihan
ganda 2
1,2
8. Mengidentifikasi jenis teknologi yang digunakan dalam pembuatan peralatan sehari-hari (PB2)
Pilihan
ganda 5
3,28,29,3 0,31
9. Membandingkan pemanfaatan teknologi sederhana dan modern (PB3)
Pilihan
ganda 2
33,34
10.Menyebutkan perbedaan teknologi sederhana dan modern (PB3)
Pilihan
ganda 3 35,36,37 11.Menyebutkan jenis teknologi yang digunakan
dalam pembuatan alat permainan tradisional. (PB4)
Pilihan
ganda 1
32
12.Menjelaskan hubungan antara teknologi, SDA dan lingkungan. (PB4)
Pilihan
ganda 3
38,39,40
Jumlah 40 soal
Persyaratan sebuah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian
harus memenuhi dua syarat minimal yaitu diuji melalui uji validitas dan
selain dilakukan uji validitas dan reliabilitas, instrumen juga harus dilakukan
analisis terhadap tingkat kesukaran butir soal.
Uji soal pretes dan postes dilakukan pada kelas 5 di SD Negeri 5 Dimoro, Grobogan dengan jumlah siswa ada 31 anak. Berikut adalah hasil uji
validitas, reliabilitas dan tingkat kesukaran soal. Berikut adalah hasil uji
validitas dan reliabilitas serta analisis tingkat kesukaran butir soal tes pretes
dan postes.
1. Validitas Instrumen
Validitas berkaitan dengan kemampuan instrumen dalam mengukur apa
yang seharusnya diukur. Menurut Sukmadinata (2011: 228) “validitas instrumen menunjukkan bahwa hasil dari suatu pengukuran menggambarkan
segi atau aspek yang diukur”. Sedangkan menurut Sugiyono (2013: 121) “valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur.” Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item. Validitas yang dimaksud disini adalah validitas berdasarkan kriteria. Patokan
validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah patokan dari Sugiyono.
Menurut Sugiyono (2010: 188) menjelaskan bahwa “ biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3. Jadi kalau korelasi
antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen
tersebut dinyatakan tidak valid.”
Tabel 16
Kriteria Indeks Validitas
Kriteria Interpretasi
r > 0,3 Valid
r < 0,3 Tidak Valid
Berdasarkan tabel tersebut, jika sebuah soal memiliki r korelasi lebih dari 0,3
maka soal tersebut dikatakan valid sedangkan , jika sebuah soal memiliki r
korelasi lebih dari 0,3 Instrumen soal pretes dan postes masing-masing
berjumlah 40. Lalu setelah diuji validitas dan reliabilitasnya dapat diambil
Adapun hasil uji validitas soal pretes dan postes dapat diamati pada tabel 17
dan 18 berikut
Tabel 17
Hasil Uji Validitas Soal Pretest KD.
3.7 Mendeskrisikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat
4.7 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang teknologi yang digunakan di kehidupan sehari-hari serta kemudahan yang diperoleh oleh masyarakat dengan memanfaatkan teknologi tersebut
Indikator Bentuk
Soal
Butir Soal
Valid Tidak
Valid 1. Mengidentifikasi kondisi alam
suatu tempat
Pilihan ganda
1,2,4,8 3, 5,6, 7,9,10
2. Mengidentifikasi persebaran SDA hasil bumi di Indonesia
Pilihan ganda
11,12,14, 16,18,19
13,15,17,20
3. Menyebutkan pemanfaatan SDA hasil bumi di Indonesia
Pilihan ganda
22,23,24,25,2 6,27,28,29,30
21
4. Menentukan cara pengolahan SDA dalam kehidupan sehari-hari
Pilihan
maka setiap soal yang memiliki nilai r kurang dari 0,3 dianggap menjadi soal
yang tidak valid. Dari hasil uji validitas yang dilakukan terhadap 40 soal pretes
, hasilnya menunjukkan bahwa ada 26 soal yang valid dan 14 soal yang tidak
Tabel 18
Hasil Uji Validitas Soal Postes KD.
3.7 Mendeskripsikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat
4.7 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang teknologi yang digunakan di kehidupan sehari-hari serta kemudahan yang diperoleh oleh masyarakat dengan memanfaatkan teknologi tersebut
Indikator Bentuk
Soal
Butir Soal
Valid Tidak Valid 1. Mengidentifikasi contoh kegiatan pelestarian
lingkungan yang memanfaatkan teknologi. PB1
Pilihan ganda
4 6,5
2. Mengidentifikasi jenis-jenis sampah (PB1) Pilihan ganda
7,8,9, 10
-
3. menjelaskanproses pengolahan sampah melalui teknologi pengolahan sampah (PB1)
Pilihan ganda
11,13 12,14
4. Menjelaskan manfaat teknologi pengolahan sampah bagi ingkungan dan masyarakat (PB1)
Pilihan ganda
15, 18 16,17
5. Mengidentifikasi contoh pemanfaatan teknologi dalam kegiatan pelestarian makhluk hidup. (PB2)
Pilihan ganda
19 20,21
6. Mendeskripsikan proses pembuatan transplantasi terumbu karang. (PB2) 7. Menemukan konsep teknologi di lingkungan
sehari-hari (PB2)
Pilihan ganda
1,2 -
8. Mengidentifikasi jenis teknologi yang digunakan dalam pembuatan peralatan sehari-hari (PB2)
Pilihan ganda
3,28 29,30,31
9. Membandingkan pemanfaatan teknologi sederhana dan modern (PB3)
Pilihan ganda
33,34 -
10.Menyebutkan perbedaan teknologi sederhana dan modern (PB3)
Pilihan ganda
35,36 37
11.Menyebutkan jenis teknologi yang digunakan dalam pembuatan alat permainan tradisional. (PB4)
Pilihan ganda
32 -
2. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas instrumen berkaitan dengan tingkat keajegan suatu instrumen
dalam kurun waktu tertentu. Sukmadinata (2011:229) menyatakan bahwa “ Suatu instrumen memiliki tingkat reliabilitas memadai, bila instrumen tersebut
digunakan mengukur aspek yang diukur beberapa kali hasilnya sama atau
relatif sama.” Adapun hasil uji reliabilitas soal pretes dapat diamati pada tabel 19 berikut :
Tabel 19
Hasil Uji Reliabilitas Soal Pretes
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.909 26
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa soal pretes memiliki
indeks reliabilitas pada taraf sangat reliabel. Rentang indeks reliabilitas dapat
dikatakan sangat reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha terletak diantara 0,80 -1,00. Untuk hasil analisis reliabilitas pada soal postes, dapat dilihat pada tabel 20 berikut
Tabel 20
Hasil Uji Reliabilitas Soal Postes
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.899 25
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa soal postes memiliki
indeks reliabilitas pada taraf sangat reliabel. Rentang indeks reliabilitas dapat
dikatakan sangat reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha terletak diantara
0,80-1,00. Kedua tabel menunjukkan bahwa tingkat reliabilitas soal pretes dan
postes memiliki skor >0,80. Hal itu berarti kedua soal berada pada tingkat
reliabilitas yang sangat baik. Sehingga diharapkan jika digunakan dalam
3. Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal
Menurut Slameto (dalam Naniek dkk, 2012: 338) “ tingkat kesukaran adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta didik dalam menjawab betul
suatu butir soal.” Semakin besar tingkat kesukaran berarti soal itu semakin mudah sedangkan semakin kecil tingkat kesukaran berarti soal itu semakin
sukar.” Menurut Aiken (dalam Naniek dkk, 2012: 338) menyatakan “tingkat kesukaran pada umumnya dalam bentuk proporsi yang besarnya berkisar
0,00-1,00.”
Indeks tingkat kesukaran (P) dapat kita ketahui dengan cara dihitung
dengan rumus berikut :
P = 𝐵 𝑁
Keterangan :
B = Jumlah peserta didik yang menjawab bennar
N = Jumlah peserta didik
P = Indeks tingkat kesukaran
Untuk itu, soal pretes dan postes perlu dianalisis tingkat kesukarannya.
Hal itu untuk mengetahui apakah materi yang ada dalam soal sesuai dengan
pemahaman materi yang diperoleh anak selain itu mengingat bentuk soal
adalah pilihan ganda maka indeks tingkat kesukaran dapat digunakan untuk
melihat apakah pengecoh berfungsi atau tidak. Adapun rentang indeks tingkat
kesukaran dapat diamati pada tabel 21 berikut:
Tabel 21
Rentang Indeks Tingkat Kesukaran Rentang nilai Tingkat kesukaran
0,00-0,25 Sukar
0,26-0,75 Sedang
0,76-1,00 Mudah
Jadi, tingkat kesukaran soal dibagi dalam 3 kategori yaitu sukar, sedang dan
mudah. Untuk menentukan kategori kesukaran soal, dapat dilihat dari skor
indeks kesukaran soal. Adapun hasil uji tingkat kesukaran soal pre tes dan
Tabel 22
Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Pretes dan Postes
No Tingkat Kesukaran
Pretes Postes
Nomor Soal Nomor Soal
1 Sukar 16 8,13,19,35
2 Sedang 1,2,4,8,11,12,14,18,19,22, 23,24,25,26,27,28,29,30, 31,32,34,36,37,38,40
1,2,3,4,7, 9,10,11,15, 18, 22,25, 26,28,32, 33,34,36,38,39,40,
3 Mudah - -
Soal yang digunakan
1,2,4,8,11,12,14,16,19,22, 23,24,25,26,27,28,29,30, 31,32,34,36,37,38,40.
1,2,3,4,7,8,9,10,11,13,15, 18,19,22,25,26,28,32,33,3 4,35,36,38,39,40.
Jumlah 25 25
Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa soal pretes terdiri dari 1 soal kategori sukar dan 25 soal kategori sedang. Soal postes terdiri dari 4 soal kategori sukar dan 21 soal kategori sedang. Untuk itu peneliti mengambil 25
soal baik postes maupun pretes dengan asumsi bahwa kedua instrumen dalam jumlah yang seimbang. Selain itu dari tingkat kesukaran, kedua soal hanya
terdiri dari jenis soal kategori sedang dan sukar.
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif dan analisis uji t. Analisis deskriptif berguna untuk memperoleh
gambaran hasil postes yang dilakukan setelah treatment dilakukan.
Selanjutnya, dilakukan uji t dengan SPSS 2.0 melalui teknik Independent Sample T Test. Uji T dipilih mengingat penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara 2 treatment terhadap 2 sampel yang
ada. Untuk melakukan uji t , terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji
Adapun hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Ho = 𝜇1 = 𝜇2
Artinya tidak ada perbedaan pengaruh signifikan antara penerapan
pendekatan saintifik melalui model pembelajaran Problem Based learning
dengan model Think Pair and Share terhadap hasil belajar muatan IPA Subtema 2 tema 8 pada siswa kelas 4 SD Negeri 01 Bonyokan Tahun
Pelajaran 2014/2015.
2. Ha = 𝜇1 ≠ 𝜇2
Artinya ada perbedaan pengaruh signifikan antara penerapan pendekatan
saintifik melalui model pembelajaran Problem Based learning dengan model Think Pair and Share terhadap hasil belajar muatan IPA Subtema 2 tema 8 pada siswa kelas 4 SD SD Negeri 01 Bonyokan Tahun Pelajaran