commit to user
i PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR
FOTOGRAFI
FASHION
SEBAGAI BAGIAN DARI PROMOSI
HOSANNA MODA
Disusun oleh: ARLINA AMBARSARI A
NIM: C0707015
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan
Mencapai Gelar Sarjana Pada Jurusan Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret Surakarta
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
commit to user
commit to user
commit to user
iv
PERNYATAAN
Dengan ini penulis menyatakan bahwa Pengantar Karya Tugas Akhir yang berjudul “FOTOGRAFI FASHION SEBAGAI BAGIAN DARI PROMOSI HOSANNA MODA”, ini beserta isinya dan seluruh karya desain yang penulis buat adalah benar-benar karya sendiri, dan penulis tidak melakikan penjiplakan baik seluruhnya maupun sebagian, dengan cara-cara yang tidak sesuai etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat akademik.
Atas pernyataan ini, penulis siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada penulis, apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap keaslian karya ini.
Surakarta, Januari 2012 Penulis,
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini dipersembahkan kepada : - Ayah dan Ibu
commit to user
vi
MOTTO
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmad dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul
”FOTOGRAFI FASHION SEBAGAI BAGIAN DARI PROMOSI HOSANNA
MODA”. Adapun Tugas Akhir ini disusun guna mencapai gelar Sarjana Jurusan Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tugas Akhir tersebut dapat terselesaikan dengan baik dan lancar yang tidak terlepas dari bantuan spiritual maupun material dari semua pihak baik dari lingkungan keluarga, lingkup kampus Universitas Sebelas Maret maupun dari sang kekasih serta para sahabat. Maka ungkapan rasa terima kasih serta segala penghargaan yang pantas untuk disampaikan kepada :
1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed,Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa. 2. Drs. M. Suharto, M,Sn, selaku Ketua Jurusan Desain Komunikasi Visual.
3. Arief Iman Santoso, S.Sn, selaku Pembimbing I yang senantiasa sabar dalam membimbing dan mengarahkan hingga terselesaikannya konsep Tugas Akhir ini. 4. Hermansyah Muttaqin, S.Sn., M.Sn selaku Pembimbing II yang senantiasa sabar
dalam membimbing dan mengarahkan hingga terselesaikannya konsep Tugas Akhir ini.
5. Wiwid Hosanna selaku pemilik butik Hosanna Moda.
6. Seluruh keluarga besar S1 Desain Komunikasi Visual UNS tanpa terkecuali yang tidak dapat disebutkan secara satu persatu.
commit to user
viii membangun sangatlah diharapkan. Semoga penulisan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi kita semua, Amin.
Surakarta, Januari 2012
commit to user
A. Latar Belakang Masalah ...1B. Rumusan Masalah ...2
C. Tujuan Perancangan ...3
D. Manfaat Perancangan ...3
E. Metode Penumpulan Data ...3
commit to user
x
F. Media Komunikasi Visual ...18
Bab III. IDENTIFIKASI DATA A. Data Perusahaan ...25
B. Kompetitor ...31
C. Analisa SWOT ...32
D. USP ...33
E. Positioning ...34
Bab IV. KONSEP PERANCANGAN A. Konsep Karya...35
B. Konsep Perancangan ...37
C. Teknik Perancangan ...41
D. Media Placement ...49
E. Prediksi Biaya ...52
Bab V. VISUALISASI KARYA A. Above The Line ...55
B. Below The Line ...58
Bab VI. PENUTUP A. Kesimpulan ...106
B. Saran ...107
DAFTAR PUSTAKA ...108
commit to user
xi Fotografi Fashion Sebagai Bagian dari Promosi
Hosanna Moda Arlina Ambarsari A1
Arief Iman Santoso, S.Sn dan Hermansyah Muttaqin, S.Sn., M.Sn2
ABSTRAK
Arlina Ambarsari A. 2012. Pengantar karya Tugas Akhir ini berjudul Fotografi Fashion Sebagai Bagian dari Promosi Hosanna Moda. Adapun permasalahan yang dikaji adalah Bagaimana membuat visualisasi produk Hosanna Moda dengan menggunakan teknik-teknik fotografi fashion agar lebih menarik dan mengaplikasikan karya fotografi fashion tersebut pada media-media komunikasi visual. Indonesia memiliki kekayaan seni dan budaya yang beragam salah satunya adalah pakaian adat. Kebaya, merupakan salah satu pakaian adat yang cukup terkenal di kalangan dunia yang mana merupakan warisan leluhur. Untuk dapat melestarikan kebudayaan jawa, khususnya dalam bidang kebaya, para desainer kini berlomba untuk memodifikasi pakaian kebaya agar terlihat lebih modern agar semakin banyak peminatnya. Wiwid Hosanna merupakan salah satu desainer yang ikut ambil bagian dalam melestarikan kebudayaan jawa dengan merubah kebaya menjadi model yang semakin banyak diminati mulai dari anak muda hingga orang tua guna menghadapi ketatnya persaingan pasar. Promosi merupakan salah satu cara agar dapat menghadapi persaingan pasar yang cukup ramai. Dengan adanya kegiatan promosi akan dapat mempengaruhi calon konsumen untuk dapat menciptakan permintaan atas produknya, baik berupa barang ataupun jasa. Untuk mencapai semua itu diperlukan strategi promoisi yang scsuai dengan bidang usaha Hosanna Moda supaya dapat diterima target audience dengan tepat. Dengan melakukan strategi promosi yang terarah dengan penggunaan media komunikasi visual yang komunikatif serta efektif akan dapat mempermudah sekaligus mempecepat komunikasi dengan sasaran konsumen mengenai keberadaan serta keunggukan yang dirnilki oleh Hosanna Moda. Strategi promosi yang dilakukan dalarn kegiatan promosi Hosanna Moda adalah menyerang pasar sasaran dengan media promosi yang komunikatif dan efektif, meliputi iklan indoor maupun outdoor dengan media iklan Above the line dan Below the line.
1
Mahasiswa jurusan Deskomvis. Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS dengan NIM. C0707015
2
commit to user
xii Fotografi Fashion Sebagai Bagian dari Promosi
Hosanna Moda Arlina Ambarsari A1
Arief Iman Santoso, S.Sn dan Hermansyah Muttaqin, S.Sn., M.Sn2
ABSTRACT
Arlina Ambarsari A. 2012. Introduction This final work titled Fashion Photography Hosanna as Part of Campaign Mode. The problem studied is How to make a visualization product Hosanna Moda by using photographic techniques to make it more interesting fashion and fashion photography work is to apply the visual communication media. Indonesia has a wealth of culturally diverse arts and one of them is custom clothing. Kebaya, is one of the costumes are quite famous among the world which is the ancestral. To be able to preserve Javanese culture, particularly in the field of kebaya, the designers are now vying to modify clothing to make it look more modern kebaya for the many devotees. Wiwid Hosanna is one of the designers who took part in preserving Javanese culture by changing the model kebaya become more and more interest from young children to the elderly in order to face market competition. Promotion is one way in order to face market competition is quite crowded. With the existence of promotional activities will be able to influence potential consumers to be able to create demand for its products, whether in the form of goods or services. To achieve all that is needed is a strategy promoisi scsuai Moda Hosanna to the business field to be accepted by the appropriate target audience. By conducting a targeted promotional strategy with the use of visual communicative medium of communication and will be able to facilitate effective communication with target mempecepat well as consumers about the existence and the dirnilki keunggukan by Hosanna Moda. Promotion strategies undertaken promotional activities Hosanna dalarn Moda is to attack the target market with a media campaign that communicative and effective, including indoor and outdoor advertising media advertising Above the line and Below the line.
1College Student Majority Visual Communication Design Letter And Art Faculty UNS with NIM.
C0707015
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia memiliki kekayaan seni dan budaya yang beragam. Keindahannya
membuat bangsa asing tertarik untuk mempelajari kesenian Indonesia. Indonesia
memiliki berbagai macam suku dan kebudayaan yang berbeda-beda, salah satunya
adalah kebudayaan Jawa. Kebudayaan Jawa yang terkenal adalah pakaian
tradisionalnya, yaitu Kebaya. Kebaya adalah salah satu warisan nilai luhur dari nenek
moyang yang merupakan salah satu kebudayaan asli Indonesia. Kebaya merupakan salah satu alternative pakaian resmi yang dapat menambah daya pikat keanggunan seorang wanita. Dewasa ini desain dari pakaian jenis kebaya telah mengalami perkembangan yang signifikan. Hal ini lebih didorong karena kebaya sering digunakan untuk pakaian acara-acara resmi yang sifatnya meriah. Salah satu contohnya adalah kebaya sering digunakan dalam berbagai acara perkawinan bagi mempelai wanita. Hal ini merupakan salah satu faktor pendorong kenapa kebaya hingga detik ini masih memiliki peminat yang setia dan banyak, selain itu karena terus mengalami dan mengikuti perkembangan kebudayaan sosial masyarakat maka tak heran jika kita akhir-akhir ini sering disibukkan dengan istilah baru mengenal kebaya yaitu kebaya modern.
Kebaya memiliki berbagai unsur yang berdasarkan dari alam dan sekitarnya,
seperti bunga, daun-daunan, dahan pohon, ranting-ranting dan akar-akaran. Setiap
desain kebaya memiliki konsep yang berbeda-beda. Paduan warna disusun
berdasarkan konsep atau tema desainer. Pada umumnya kebaya dipadukan dengan
commit to user
Dilatarbelakangi oleh pencampuran kebudayaan luar dan dalam negri, muncul
banyak desainer kebaya yang tertantang untuk membuat desain kebaya yang lebih
modern tanpa meninggalkan unsur kesenian dan keindahan tradisional Jawa. Selain
variasi bahan, ada unsur yang sangat mendukung yaitu bagaimana menggabungkan
antara teknik menjahit dan memotong secara tradisional dan secara modern.
Hosanna Moda adalah salah satu butik kebaya yang terkenal di Yogyakarta,
Hosanna Moda memiliki keunikan dalam memadukan warna dan detail dari
ornamen-ornamen pada baju kebaya hasil rancangannya. Hosanna Moda berhasil memadukan
kebaya dari dua unsur budaya yang berbeda yaitu budaya Barat dan budaya Jawa.
Sejauh ini, Hosanna Moda sudah melalukan promosi di berbagai majalah dan juga telah mengikuti berbagai macam pameran yang di selenggarakan di Jogja. Namun konsumen peminatnya masih kurang. Dikarenakan konsumen belum mengetahui keberadaan Hosana Moda lewat media-media promosi yang digunakan sebelumnya sesuai dengan target pasar yang dituju.
Dalam mempromosikan rancangan maupun produk fashion Hosanna Moda kepada target marketnya, perlu adanya strategi berpromosi. Diperlukan adanya suatu media berpromosi yang efektif untuk Hosanna Moda yaitu melalui media Fotografi
fashion.
B. Rumusan Masalah
commit to user
1. Bagaimana membuat visualisasi produk Hosanna Moda dengan menggunakan teknik-teknik fotografi fashion agar lebih menarik?
2. Bagaimana mengaplikasikan karya fotografi fashion tersebut pada media-media komunikasi visual sebagai bagian dari promosi Hosanna Moda?
C. Tujuan Perancangan
Tujuan dari perancangan ini adalah:
1. Membuat visualisasi produk Hosanna Moda agar lebih menarik dengan mengekploitasi teknik-teknik Fotografi fashion sehingga memberikan nilai lebih pada produk Hosanna Moda.
2. Mengaplikasikan karya fotografi fashion tersebut pada media-media komunikasi visual sebagai bagian dari promosi Hosanna Moda agar sesuai dengan target market dan dapat meningkatkan penjualan produk dan jasa sekaligus memberikan informasi tentang rancangan Hosanna Moda.
D. Manfaat Perancangan
Manfaat yang didapat dari perancangan ini bagi butik Hosanna Moda yaitu antara lain dapat mengembangkan promosi dari Hosanna Moda kepada masyarakat luas. Intinya dengan media fotografi akan mengembangkan atau meningkatkan penjualan Hosanna Moda. Sedangkan manfaat yang didapat masyarakat umum adalah memberikan alternatif butik kepada masyarakat yang memerlukan kebaya modern.
E. Metode Pengumpulan Data
commit to user
langsung memberikan data kepada pengumpul data, sedangkan sumber sekunder dapat melalui orang lain atau dokumen. Pada proses pendataan dapat menggunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Interview/Wawancara
Dengan teknik ini peneliti dapat mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan butik Hosanna Moda. Wawancara dilakukan secara terstruktur, yaitu dengan memberikan pertanyaan yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu dengan sistematis, dimana pertanyaan tersebut itu akan mendukung pengumpulan data yang lebih akurat. Namun pertanyaan tersebut bukanlah merupakan patokan untuk mendapatkan data, tetapi pertanyaan tersebut akan terus berkembang demi mendapatkan data yang lebih banyak lagi.
2. Penelitian Pustaka/Literatur
Penelitian pustaka adalah proses yang dilakukan untuk mendapatkan teori terlebih dahulu meliputi pengidentifikasian secara sistematis, penemuan dan analisis dokumen-dokumen yang memuat informasi yang berkaitan dengan masalah atau perihal yang akan diteliti. Penelitian pustaka ini sangat diperlukan untuk mendukung informasi yang akan didapat dan dapat dipertanggungjawabkan secara akurat, berisikan materi-materi sebagai acuan, berisikan materi-materi sebagai acuan informasi tambahan untuk menghubungkan penelitian yang telah dibuat dengan konteks teoritis yang sudah ada.
F. Target Market
1. Demografis
commit to user
c. Pendidikan : Pendidikan formal rendah, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi
d. Agama : Semua agama e. Status sosial : Menengah atas 2. Geografis
Wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. 3. Psikografi
Khalayak sasaran bertempat tinggal di kota-kota besar di Indonesia dengan mobilitas kerja yang tinggi dimana perkembangan fashionnya cukup baik dan berkembang.
G. Target Audience
Target audience yang dimaksud dalam perancangan ini dapat diketegorikan sebagai berikut:
1. Target Audience Primer
a. Demografis
1) Jenis Kelamin : Perempuan 2) Usia : 20 sampai 35 tahun 3) Status Sosial : Menengah atas
4) Tingkat Pendidikan: SMU hingga perguruan tinggi 5) Agama : Semua agama
b. Geografis
commit to user
c. PsikografiMobilitas tinggi, menyukai tantangan, pergaulan luas, mengikuti trend fashion.
d. Behavioral
Pada umumnya khalayak sasaran sedang merencanakan acara pernikahan dewasa secara psikologis dan mempunyai penghasilan yang cukup mapan. Pada hasil survei menunjukkan bahwa mereka memilih gaun pernikahan kebaya berdasarkan tradisi.
2. Target Audience Sekunder
a. Demografis
1) Jenis Kelamin : perempuan 2) Usia : 40 sampai 65 tahun 3) Status Sosial : Menengah atas
4) Tingkat Pendidikan : SMU hingga perguruan tinggi 5) Agama : Semua agama
b. Geografi.
Khalayak sasaran bertempat tinggal di kota-kota besar di Indonesia dimana perkembangan fashionnya cukup baik dan berkembang. Seperti Jakarta dan Surabaya. Khusunya yang berada di pulau Jawa.
c. Psikografi
Mobilitas rendah, menyukai tantangan, pergaulan luas, mengikuti trend
commit to user
d. Behavioral
Pada umumnya khalayak sasaran adalah para orang tua calon mempelai yang sedang merencanakan acara pernikahan anaknya dewasa secara psikologis dan mempunyai penghasilan yang cukup mapan.
H. Target Karya
Target karya dari perancangan promosi ini adalah:
1. Above The Line
a. Iklan Majalah
b. Sign Board
c. Name Board
2. Below The Line
a. Katalog b. Kalender c. Poster
d. X-Banner
e. Paper Bag
f. Box Packaging
commit to user
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Fotografi
1. Pengertian Fotografi
Arti fotografi dalam buku Kamus Fotografi mengatakan “istilah yang berasal
dari bahasa latin, yakni “photos” dan “graphos”. Photos artinya cahaya atau sinar,
sedangkan graphos artinya menulis atau melukis. Jadi, arti sebenarnya dari fotografi
adalah proses dan seni pembuatan gambar (melukis dengan sinar atau cahaya) pada
sebuah bidang film atau permukaan yang dipetakan. Gambar yang dihasilkan
diharapkan sama persis dengan aslinya, hanya dalam ukuran yang jauh lebih kecil.
Orang yang pertama kali memperkenalkan istilah fotografi adalah Sir John Herschel”
(R. Amien Nugroho, 2006 : 250-251).
2. Perkembangan Fotografi di Indonesia
Perkembangan fotografi di Indonesia selalu berkaitan dan mengalir bersama momentum sosial-politik perjalanan bangsa ini, mulai dari momentum perubahan kebijakan politik kolonial, revolusi kemerdekaan, ledakan ekonomi di awal 1980-an, sampai Reformasi 1998.
commit to user
Penguasaan dan kontrol terhadap tanah jajahan tidak lagi dilakukan dengan membangun benteng pertahanan atau penempatan pasukan dan meriam, melainkan dengan cara menguasai teknologi transportasi dan komunikasi modern. Dalam kerangka ini, fotografi menjalankan fungsinya lewat pekerja administratif kolonial, pegawai pengadilan, opsir militer, dan misionaris.
Latar itulah yang menjelaskan mengapa selama 100 tahun keberadaan fotografi di Indonesia (1841-1941) penguasaan alat ini secara eksklusif ada di tangan orang Eropa, sedikit orang Cina, dan Jepang. Berdasarkan survei dan hasil riset di studio foto-foto komersial di Hindia Belanda tentang foto-foto yang ada sejak tahun 1850 hingga 1940, dari 540 studio foto di 75 kota besar dan kecil, terdapat 315 nama orang Eropa, 186 orang Cina, 45 orang Jepang, dan hanya empat orang lokal Indonesia, salah satunya adalah Kasian Cephas.
Kasian Cephas adalah warga lokal asli. Ia dilahirkan pada tanggal 15 Februari 1844 di Yogyakarta. Cephas sebenarnya adalah asli pribumi yang kemudian diangkat sebagai anak oleh pasangan Adrianus Schalk dan Eta Philipina Kreeft, lalu disekolahkan ke Belanda. Cephas-lah yang pertama kali mengenalkan dunia fotografi ke Indonesia. Meski demikian, literatur-literatur sejarah Indonesia sangat jarang menyebut namanya sebagai pribumi pertama yang berkarir sebagai fotografer profesional. Nama Kassian Cephas mulai terlacak dengan karya fotografi tertuanya buatan tahun 1875.
commit to user
bekerja di kantor berita mereka, Domei. Pada saat itulah muncul nama Mendur Bersaudara. Merekalah yang membentuk imaji baru tentang bangsa Indonesia.
B. Fashion
1. Pengertian Fashion
Arti dari kata fashion itu sendiri memiliki banyak sisi. Menurut Troxell dan Stone dalam bukunya Fashion Merchandising, fashion didefinisikan sebagai gaya yang diterima dan digunakan oleh mayoritas anggota sebuah kelompok dalam satu waktu tertentu. Dari definisi-definisi tersebut dapat terlihat bahwa fashion erat kaitannya dengan gaya yang digemari, kepribadian seseorang, dan rentang waktu. Maka bisa dimengerti mengapa gaya yang digemari bulan ini bisa dikatakan ketinggalan jaman beberapa bulan kemudian.
Menurut Solomon dalam bukunya ”Consumer Behaviour: European
Perspective”, fashion adalah proses penyebaran social dimana sebuah gaya baru
diadopsi oleh kelompok konsumen. Fashion atau gaya mengacu pada kombinasi beberapa atribut. Dan agar dapat dikatakan ’in fashion’, kombinasi tersebut haruslah dievalusai secara positif oleh sebuah reference group (Michael R. Solomon, 2006:490).
Fashion dapat dikategorikan berdasarkan kelompok dimana mereka terlihat.
High fashion mengacu pada desain dan gaya yang diterima oleh kelompok fashion
leaders yang eksklusif, yaitu konsumen-konsumen yang elit dan mereka yang paling
pertama mengadaptasi perubahan fashion. Gaya yang termasuk high fashion biasanya diperkenalkan, dibuat, dan dijual dalam jumlah yang terbatas dan relatif mahal kepada
socialites, artis, dan fashion innovators. Sedangkan mass fashion atau volumefashion
commit to user
biasanya diproduksi dan dijual dalam jumlah banyak dengan harga murah sampai sedang.
2. Perkembangan Fashion di Indonesia
Timbulnya era modernisasi telah membuat perkembangan dunia fashion di dunia ini semakin maju. Fashion sudah menjadi bagian dari gaya hidup manusia. Perkembangan fashion di Indonesia pada tahun '50-an ditandai dengan gaya berbusana klasik yang elegan, yang populer dengan sebutan gaya New Look.
Sedangkan fashion di tahun '60-an terasa lebih berwarna dan bervariasi. Selain gaya berbusana elegan dan chic ala Jackie O yang juga menyebar ke Indonesia, gaya ini juga dimeriahkan dengan gaya serba mini. Menjelang akhir '60-an, gaya serba mini ini berkolaborasi dengan motif-motif berani, yang kemudian di Indonesia dikenal dengan istilah A Go-go Look.
Tahun '70-an mode di Indonesia terlihat makin berwarna. Kehadiran perancang baru membuat nuansa warna yang sudah ada terlihat semakin kuat dan menarik. Pada tahun '70-an ini identik dengan gaya hippies serta gaya disco. Karena itulah gaya berbusana yang populer di era ini didominasi oleh celana bell bottom, kemeja pas badan dengan kerah super lebar, dan sebagainya. Siluet untuk busana wanita sendiri masih banyak mengolah gaya mini serta potongan longgar.
commit to user
Tahun '90-an hingga sekarang adalah masa di mana gaya individual terlihat semakin berani bersuara. Tak heran jika di era ini, para perancang busana berbakat yang jumlahnya semakin banyak hadir dengan keunikan sendiri yang mencerminkan karakter mereka masing-masing. Ada yang menampilkan gaya busana serba tumpuk beraura vintage, ada yang bergaya maskulin, bergaya cantik, terkesan mewah dan elegan hingga yang beragaya unik.
C. Fotografi
Fashion
1. Pengertian Fotografi Fashion
Fotografi Fashion adalah gaya fotografi yang ditujukan untuk menampilkan pakaian dan produk fashion lainnya. Majalah yang sering dimanfaatkan untuk iklan
fashion antara lain Vogue , Vanity Fair , atau Allure. Seiring berjalannya waktu,
fotografi fashion telah mengembangkan sendiri estetika di mana pakaian dan mode diperkuat dengan adanya kesan eksotis dan aksesoris.
Dalam buku Kamus Fotografi mengatakan “Fashion Photography adalah
cabang fotografi professional yang mengkhususkan diri pada foto di bidang busana
dan perlengkapannya. Seorang fotografer fashion harus mampu memadukan busana
dengan modelnya menjadi satu gambar (foto) yang harmonis. Bidang fotografi.
Bidang fotografi ini makin marak seiring dengan perkembangan media cetak yang
semakin maju” (R. Amien Nugroho, 2006 : 250-251).
2. Perkembangan Fotografi Fashion
commit to user
rancangan mode seorang perancang mode mengubah cara hidup kita, dan bagaimana kita memandang diri terhadap lingkungan dan budaya.
Fotografi fashion sendiri timbul dari percabangan dari begitu banyaknya spesialis di bidang fotografi. Cabang seni fotografi ini lahir atas demand dari industri yang menginginkan satu genre dalam fotografi yang mengkhuskan dirinya di bidang pakaian dan produk-produk fashion lainnya. Dalam fashion, fotografi dibutuhkan dalam pembuatan iklan atau fungsinya sebagai konsep visual dalam majalah-majalah
fashion semacam Vogue, Allure, Harper’s Bazaar.
Kelebihan fotografi dalam merekam detail dari objek tertentu saja menggeser peran illustrator dalam memvisualisasikan konsep atau produk. Menurut fashion
designer Era Soekamto, fungsi illustrasi telah tergantikan oleh foto. Pergeseran ini
bisa dilihat pada sampul maalah-majalah fashion, Vogue salah satunya. Dari tahun ke tahun terlihat bagaimana cover majalah fashion yang telah terbit di berbagai negara ini mengalami evolusi. Penggunaan illustrasi mulai tergantikan oleh fotografi tercatat mulai tahun 1930 hingga 1940 fotografi mulai digunakan walaupun masih sesekali.
Berkembang seiring dengan dunia mode, menciptakan secara pasti sebuah aliran yang sangat berkembang secepat perkembangan dunia mode itu sendiri, dan seiring mereka memberikan nuansa yang tak lagi menjadi apa yang awalnya diciptakan, tidak lagi sebagai medium acuan atau sebagai foto produk, fotografi
fashion berefolusi menjadi sebuah bentuk hasil olah rasa yang tinggi. Fotografi
fashion tidak lagi berbentuk foto produk tapi berkembang menjadi aliran yang
commit to user
dalam bekerja tidak hanya mengandalkan asistennya saja tapi mereka sangat membutuhkannya dan kedudukan mereka sama dengan fotografer, tak lain adalah sang fashion stylist, yg sangat bertanggung jawab akan keserasian mode yg dikenakan dengan konsep, ide dan mood yang akan dibangun oleh fotografer, atau yang diinginkan oleh konsumen mereka. Satu orang lagi yang tak kalah pentingnya adalah
make-up artis. Make-up artis juga sangat berpengaruh dalam menyulap seorang model
yang tampak biasa menjadi seorang diva.
Baru-baru ini karya-karya maestro fashion yang sangat elegan dan cantik dipamerkan diruang publik seperti billboard, poster dan juga majalah-majalah mode. Jika kita ikuti perkembangannya dari tiap era maka apa yang dihasilkan oleh seniman fotografer atas sebuah rancangan mode selalu mewakili era tersebut, seperti era 40-an dimana wanita masih sangat feminim dan tegar, kuat, namun sederhana, maka ide dan konsep fotonya tidak akan jauh dari foto-foto yang menggambarkan sebuah garis rancangan mode yang sangat elegan dan glamour. Masuk dalam era psychedelic (70-an) atau yang kita kenal dengan generasi bunga, dimana semua gerakan ditujukan sebagai penentangan atas perang yang sedang mengaung baik di Amerika Serikat maupun Eropa, maka mode dan konsep fotonya pun banyak yang tidak jauh dari gambaran mimpi, keindahan surga yang dicapai dari segala bentuk obat-obatan yang menjadi primadona pada era itu.
commit to user
membutuhkan lebih banyak orang yang ahli di bidangnya masing-masing dalam satu tim.
Dalam perkembangan dunia foto fashion saat ini terjadi sebuah pengulangan bentuk penggarapan yang tercipta akan inspirasi masa-masa kejayaan dunia fashion
40, 60-70-an, di mana masa 80 merupakan masa kegelapan dunia mode. Era 80-an sudah dilupakan, karena pada tahun 80-an adalah tahun dimana semua orang berlomba untuk menjadi orang aneh, fashionnya sangat artificial, namun memiliki khasnya pada era tersebut. Terjemahan akan sebuah konsep foto atas sebuah mode, tidak lagi terbatas akan era yang diwakilinya, banyak fotografer yang sudah merasa jenuh dengan gaya dan ide yang sangat monoton, yang hanya menonjolkan garis-garis rancangan dari sang perancang mode.
Baru pada tahun 2000-an masyarakat tidak lagi terkait pada satu trend mode yang seragam. Semua seolah tampil dengan gaya masing-masing. Pada titik inipun fotografi fashion menjadi lebih bebas dan beragam. Namun yang pasti, teknologi digital sangat membantu dalam membuat sebuah fotografi fashion.
commit to user
tengah rok tersebut, namun dengan eksekusi hitam putih dan set ruang dan tata gaya yang sangt menunjang foto ini tidak tampak foto murahan.
Kini eksploitasi sex tidak lagi ada perbedaanya di dunia fotografi, disaat dunia
fashion jenuh akan eksekusi fotografi yang monoton, eksekusi semacam ini menjadi
sebuah pencerahan dan memang sex adalah sumber inspirasi yang tidak pernah habisnya, seperti kitab Kamasutra, yang selalu ingin digali dan difahami sebagai sebuah gaya hidup modern. Dimana posisi-posis gaya yang awalnya hanya dilakukan oleh bintang-bintang porno atau panggung penari erotis, bingkai-bingkai foto tersebut dipindahkan oleh fotografer-fotografer abad ini ke lembar foto atau majalah fashion
sebagai bentuk seni yang tidak murahan, seperti Bhetina Reims, David Lachapelle, Jurgen Tylor, Mchiell Thomson, Nick Knight, dan masih banyak lagi, mereka bukan fotografer kacangan atau yang baru muncul, eksekusi mereka tidak lagi berdasarkan tehnik semata, tapi berdasarkan konsep, ide dan fashion itu sendiri.
D. Promosi
Dalam dunia Desain Komunikasi Visual tidak lepas dari kegiatan promosi.
Promosi sangat dibutuhkan untuk meningkakan penjualan sebuah produk maupun
jasa. Dibawah ini merupakan beberapa pengertian tentang promosi dari para ahli,
antara lain:
Philip Kotler (1997:142) mendefinisikan promosi sebagai suatu kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan untuk mengomunikasikan manfaat dari produknya dan
untuk meyakinkan konsumen agar membeli. Rambat Lupiyaadi (2001:108)
mendefinisikan promosi sebagai salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang
sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk dan jasa.
commit to user
digunakan untuk mencapai sasaran penjualan atau pemasaran dengan penggunaan
biaya yang efektif. Dengan memberikan nilai tambah pada produk atau jasa baik
kepada para perantara maupun pemakai langsung, biasanya tidak dibatasi dalam
jangka waktu tertentu.
Ketiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan promosi bukan
saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dan konsumen melainkan
juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian sesuai
keinginan dan kebutuhannya. Hal ini dilakukan dengan menggunakan alat-alat
promosi. (Freddy Rangkuti, 2009:177)
E. Komunikasi Visual
Komunikasi Visual adalah suatu alat bantu komunikasi yang memancarkan tulisan dan atau gambar, sehingga memungkinkan komunikasi dapat ditangkap melalui saluran penglihatan (Atep Adya Brata, 2003:110).
Komunikasi visual memiliki beberapa fungsi, diantaranya sebagai sarana
informasi dan intruksi, bertujuan menunjukkan hubungan antara suatu hal dengan hal
yang lain dalam petunjuk, arah, posisi, dan skala; contohnya: peta, diagram, simbol
dan petunjuk arah. Informasi akan berguna apabila dikomunikasikan kepada orang
yang tepat, pada waktu dan tempat yang tepat, dalam bentuk yang tepat dimengerti,
dan dipresentasikan secara logis dan konsisten. Selain itu, pengertian komunikasi
visual adalah sebagai sarana presentasi dan promosi untuk menyampaikan pesan,
mendapatkan perhatian dari mata (secara visual) dan membuat pesan tersebut dapat
diingat selain itu juga sebagai sarana identifikasi; contohnya poster. Identitas
seseorang dapat mengatakan siapa orang itu, atau dari mana asalnya. Demikian juga
commit to user
mencerminkan kualitas produk atau jasa dan mudah dikenali, baik oleh produsennya
maupun konsumennya.
F. Media Komunikasi Visual
Bentuk media komunikasi visual yang ada sekarang ini sudah tak terbilang jumlahnya. Para kreator senantiasa menyuguhkan bentuk-bentuk baru dari waktu ke waktu. Di antara sekian banyak media yang ada beberapa media berikut merupakan media-media yang sangat populer digunakan untuk berbagai keperluan. Kategori berdasarkan Art Director Club, New York, 2006:
1. Graphic Design
a. Editorial Design
1) Newspaper
2) Magazine
3) Magazine, consumer
4) Magazine, trade
5) Book design
a) Book jacket
b) Trade book
c) Limited edition, private press or special format book
d) Non profit book
e) Museum, gallery or library book
f) University press book
g) Juvenile book
commit to user
4) Newsletter, jurnal, and house publication
5) Technical / instructional manual
6) Corporate identity standards manual
7) Corporate identity program
8) Corporate promotion video (promotional item)
9) Stationery
10)Logo / trademark
11)Complete press / propotional kit
12)Self-promotion : print
13)Self-promotion : video
14)Promotional apparel
15)Announcements
16)Postcard, greeting card, invitation card
17)Calender or appontment book
18)Stemps, menus, etc
c. Poster design
1) Promotional
2) Public service / non profit / educational
3) Transit
4) Billboards
commit to user
d. Package design
1) Entertinment
2) Recreation: sport, toys or games
3) Software / office
4) Food and baverage
5) Fashion / apparel / wearable
6) Cosmetics / perfume
7) Gift / speciality product
8) Product graphis (as printed, on electrnics, appliances, housewares)
e. Environmental design
1) Wayfinding system /signage / directory
2) Window display / marchandising
3) Trade shows
4) Environments (retail, restaurant, office, outdoor)
5) Gallery, museum, exhibition / installation
f. Television and cinema design
1) TV identitas, openings, teasers
2) Title design
3) Film trailer / teaser (4 minutes maximum)
4) Music video
5) Animation
6) Animated logo
7) Typography
commit to user
2. Photography
a. Magazine editorial
b. Newspaper editorial
c. Cover, newspaper / magazine
d. Book
e. Book jacket
f. Corporate / institutional (annual reports, brochures, etc)
g. Self-promotion
h. Calender or appointment book
i. Poster or billboard
j. Magazine advertisement
k. Newspaper advertisement
l. Poster or billboard advertisement
m. Photoillustration
g. Corporate / institutional (annual reports, brochures, etc)
h. Self-promotion
i. Calender or appointment book
commit to user
a. Television cinema and commercials
b. Television and cinema crafts
c. Print advertising
d. Newspaper, consumer
e. Newspaper, trade
f. Newspaper, public service / non-profit
g. Insert, newspaper / magazine
h. Magazine, consumer
i. Magazine, trade
j. Magazine, public service / non-profit
k. Advertising, posters and billboards
1) Promotional
2) Point-of-purchase
3) Public service / non-profit / educational
4) Transit
5) Outdoor / billboard
6) Electronic billboards
commit to user
l. Collateral advertising
1) Direct mail
2) Product / service promotion
3) Institutional promotion
4) Self promotion
5) Point-of-purchase display
6) Guerrilla / unconventional
5. Interactive
a. Product / service promotion
b. Public service / non-profit / educational
c. Minisite
d. Web application
e. Self-promotion(webside or CD / DVD)
f. Online catalog
g. Online magazine / periodical
h. Reference / education (CD / DVD)
i. Game / entertainment (webside or CD / DVD)
j. Hybrid / art / experimental (webside or CD / DVD)
k. Interactive kiosk / installation
commit to user
c. Viral campaign
d. Viral camaign, non-profit
e. Branded content
f. Branded content, non-profit
commit to user
BAB III
IDENTIFIKASI DATA
A. Data Perusahaan
1. Sejarah Perusahaan
Wiwid Hosanna, pria kelahiran Yogyakarta 1 Januari ini telah mengawali
karirnya di dunia fashion sejak tahun 1998. berawal dari keisengannya, ia memulai
bisnisnya sebagai desainer uniform untuk instansi dan perusahaan. Barulah pada tahun
2002, Wiwid Hosanna memberanikan diri untuk memulai bisnisnya dengan membuka
sebuah rumah mode dengan label “Hosanna Moda”. Desainer muda lulusan Sarjana
Pendidikan UNY ini mengawali karir sebagai desainer secara otodidak. Setelah lebih
dari 12 tahun bergelut di dunia fashion, karya-karya Wiwid telah banyak diminati
oleh beberapa kalangan fashionista di beberapa kota besar di Indonesia, termasuk juga
beberapa artis terkenal yang telah menjadi langganan tetapnya.
Hosanna Moda adalah rumah mode kebaya modern yang berdiri tanggal 1
Januari 1998 yang dikelola oleh Wiwid Hosanna sebagai desainer sekaligus pemilik
perusahaan. Konsep perusahaan untuk sementara waktu masih menggunakan konsep
“Made by order” yaitu rancangan kebaya berdasar pesanan karena merupakan home
industry yang terletak di Jalan Solo km 8 no. 156, Yogyakarta.
Wiwid Hosanna telah mengikuti berbagai pendidikan fashion, antara lain
PAPMI DIY jurusan Desain dan Privat PATERN MAKER dengan GOET POESPO.
Selain itu, Wiwid Hosanna pernah menjadi pembicara dalam acara klinik cantik
JOGJA TV dan pernah menjadi asisten pengajar short course bersama GOET
commit to user
2. Logo3. Misi dan Visi
a. Misi
1) Meningkatkan kreatifitas
2) Menyalurkan idealisme
3) Membuka lapangan pekerjaan
b. Visi
Memiliki perusahaan yang dapat menampung tenaga kerja lebih dan memiliki
commit to user
4. Struktur OrganisasiKeterangan:
Owner : Sebagai pemilik perusahaan sekaligus sebagai designer selain itu juga
bertanggung jawab terhadap hasil akhir pakaian dan bertugas untuk
menjadi konsultan langsung kepada konsumen
Manager : Bertugas dan bertanggung jawab terhadap keuangan sekaligus sebagai
penata jadwal
Assistant : Bertugas sebagai assistant atau wakil manager yang mengatur jadwal
sekaligus bertanggung jawab terhadap hasil kerja bawahannya
Cutter : Bertugas dan bertanggung jawab sebagai pemotong pola-pola bahan
yang diinginkan designer
Wiwid Hosanna
Owner and Designer
Hendra
Manager
Rahma
Assistant
Cutter
Dressmaker
Finishing
Jumino
Assistant
Asih
commit to user
Dressmaker : Bertugas sebagai penjahitFinishing : Bertanggung jawab terhadap hasil akhir pakaian
5. Show yang pernah diikuti
Sejauh ini Wiwid Hosanna sudah mengikuti berbagai kegiatan show antara
lain:
a. JOGJA FASHION WEEK dari tahun 2007-2011
b. REJOICET DEBUT 2010
c. PAPMI 2009-2010
d. DANAR STUDIO 2009-2011
6. Produk
Produk-produk yang dipasarkan Hosanna Moda antara lain kebaya hasil
rancangan Wiwid Hosanna sebagai designer sekaligus pemilik Hosanna Moda. Selain
itu juga terdapat gaun pesta dan cocktail.
7. Promosi yang pernah dilakukan
commit to user
a. Harian Jogjab. Majalah Kabare Jogja
commit to user
d. Koran Minggu Pagicommit to user
f. Koran Bernas JogjaB. Kompetitor
Desainer kebaya modern saat ini sudah banyak sekali tersebar diseluruh Indonesia, beberapa yang memfokuskan dengan memproduksi kebaya saja ataupun seluruh perlengkapan pakaian pernikahan. Berikut beberapa desainer kebaya modern yang berlokasi di Jogjakarta yang menjadi kompetitor Hosanna Moda, antara lain:
1. House Of Tomy
Desainer kebaya yang berlokasi di Jl. Jogokaryan MJ III/480, Yogyakarta 55143 Indonesia dan memiliki toko yang berlokasi di Shapir Square merupakan milik Tomy T Wahyudi yang juga merangkap sebagai desainer kebaya selain itu juga mengikuti organisasi Assosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI). Tomy memiliki keunggulan dalam bidang kebaya yang berkesan keraton selain itu juga memadukannya dengan batik dan dalam peletakan payet. Harga yang dipatok oleh Tomy berkisar mulai dari satu juta rupiah. Sejauh ini House Of Tomy melakukan beberapa promosi melalui Koran dan iklan majalah.
2. Favor d’Passion Of Kebaya
Butik Favor merupakan salah satu desainer kebaya di kota Yogyakarta yang cukup dikenal. Bharka Davko merupakan pemilik sekaligus desainer dari Favor
commit to user
7 tahun yang lalu berlokasi di Jl. Laksda Adisucipto km 6,4 (sebelah Own Café). Keunggulan yang dimiliki Favor adalah penempatan payet dan bordir selain itu designnya yang modern sehingga kebaya terkesan glamour. Sejauh ini Favor pernah melakukan promosi melalui iklan majalah dan mengikuti beberapa fashion show. Harga jasa yang ditawarkan oleh Favor tergantung pada budget konsumen, dimulai dari satu juta rupiah.
C. Analisis SWOT
Dari data diatas dapat diketahui beberapa pertimbangan SWOT yang berkaitan dengan Hosanna Moda, antara lain:
Hosanna Moda House Of Tomy Favor
commit to user
D. USP
(Unique Selling Proposition)
Keunggulan yang dimiliki Hosanna Moda adalah dalam pemilihan bahan,
commit to user
di susun secara rapi sehingga menjadi sebuah pola yang unik dan bagus. Hosanna Moda sangat teliti dalam pemilihan bahan, sehingga konsumen merasa nyaman saat mengenakannya, dipadu dengan tehnik cutting dan tehnik payetnya yang sangat halus sehingga menyepurnakan hasil kebaya yang nyaman dikenakan dan terlihat elegan.
Unique Selling Proposition adalah sebuah konsep pemasaran yang diusulkan sebagai
teori untuk menjelaskan pola antara kampanye iklan yang berhasil. Hal ini menyatakan bahwa kampanye tersebut dibuat proposisi yang unik kepada pelanggan dan bahwa ini meyakinkan mereka untuk beralih merek. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Hosanna Moda sejauh ini telah melakukan berbagai macam promosi melalui majalah, koran dan mengikuti berbagai macam show yang diadakan di Jogja. Dari berbagai iklan atau promosi yang dilakukan, konsumen dapat menilai bahwa Hosanna Moda merupakan Butik yang menghususkan dalam bidang gaun pengantin kebaya modern yang terdepan dan semakin berkembang mengikuti perkembangan fashion.
E.
Positioning
Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran
commit to user
BAB VI
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam perancangan suatu kegiatan promosi harus dipahami perusahaan yang hendak dijadikan obyek perancangan promosi, dalam hal ini adalah Hosanna Moda. Perancangan promosi sebuah perusahan harus memahami segala sesuatu hal yang menyangkut objek perancangan baik yang menjadi kelebihan maupun kekurangan perusahaan tersebut. Hal ini bertujuan supaya kegiatan perancangan dapat mencapai hasil seperti yang ditargetkan sekaligus menjawab dan mengatasi permasalahan yang menjadi Latar Belakang diadakannya kegiatan perancangan tersebut.
commit to user
ditawarkan sehingga kegiatan promosi ini dapat mencapai target sasaran sesuai yang direncanakan.
B.
Saran
Pemanfaatan media Fotografi lewat aplikasinya ke dalam beberapa Media Komunikasi Visual diantaranya media Majalah, Sign Board, Katalog, Kalender, Poster, X-Banner, Paperbag, Box packaging, dan Kartu nama dengan ditunjang oleh perencanaan sistem grafis yang matang sebagai sarana komunikasi bisnis dengan konsumen, merupakan media yang efektif guna meningkatkan pendapatan.
commit to user
BAB IV
KONSEP PERANCANGAN
A. Konsep Karya
1. Pendekatan Kreatif
Ada berbagai macam pendekatan kreatif, dimana itu tergantung pada strategi konsep periklanan serta siapa khalayak sasaran yang dituju. Adapun penyampaian pesan dari iklan tersebut dilakukan dengan banyak alternatif, apakah dengan hard sell, soft sell, information, emotion, membuka citra, melawan kompetitor, dan sebagainya. Dalam rangka mempromosikan Showroom Hosanna Moda, penulis mempunyai tujuan kreatif yaitu :
a. Agar target market mengetahui keberadaan showroom Hosanna Moda
b. Membuat target market menjadi tertarik untuk menggunakan kebaya Hosanna Moda sebagai Brand Loyality atau Logo andalan dan akhirnya menjadi pengunjung setia
c. Dengan ide, dan gaya yang menarik, diharapkan target market dapat langsung ingat dengan iklan Hosanna Moda
d. Iklan ini diharapkan dapat mempengaruhi target market secara emosional, sehingga target market berkeinginan untuk mencoba kebaya Hosanna Moda
2. Konsep Kreatif
commit to user
a. Gaya FotografiUntuk menentukan gaya fotografi fashion yang akan digunakan dalam promosi Hosanna Moda penulis mempertimbangkan hal-hal yaitu dalam hal ini telah diketahui bahwa perusahaan Hosanna Moda adalah perusahaan yang berkecimpung dalam bidang usaha kebaya modern. Maka dari itu promosi ini akan memadukan fotografi fashion yang memberi kesan Tradisional modern sehingga ornamen-ornamen yang terdapat pada kebaya dapat terlihat jelas dan diharapkan hasil fotografi yang dibuat dapat mewakili sekaligus mampu memberi citra pada kebaya Hosanna Moda sebagai butik kebaya yang selalu up to date. Gaya foto yang di ambil lebih menekankan di bidang fashion, sehingga lebih menonjolkan di bagian motif kebaya Hosanna Moda.
b. Karakteristik Fotografi
commit to user
B. Konsep Perancangan
1. Strategi Visual Verbal
a. Headline
Headline dibuat sebagai pengangkat tema secara langsung dapat menimbulkan daya tarik yang kuat dan merupakan kata atau kalimat yang singkat, menarik, dan mudah diingat yang disajikan dengan tipe yang berukuran lebih besar dari yang lainnya. Sehingga dapat dengan cepat ditangkap oleh audience. Headline yang di pilih adalah nama – nama setiap produk hasil karya Wiwid Hosanna.
b. Tagline
Tagline adalah sebuah ungkapan atau slogan atau informasi tambahan yang juga singkat namun mampu membuat orang tertarik untuk membaca info yang lebih lengkap lagi. Tagline yang dipilih adalah “Traditional Wedding Gown” yang memiliki maksud bahwa Hosanna Moda menjual berbagai kebutuhan gaun pesta tradisional.
2. Strategi Visual Non Verbal
a. Tipografi
commit to user
Chopin ScriptABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890
Tiranti Solid LET
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890
Goodfish
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890
Times New Roman
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890
Monotype Corsiva
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890
commit to user
Illustrasi dapat diartikan sebagai gambar yang digunakan untuk menjelaskan atau menerangkan suatu pestiwa atau kejadian, suasana, cerita, dan untuk merangsang perhatian dalam komunikasi visual. Beberapa karya yang dirancang menggunakan teknik illustrasi untuk lebih memperkuat karakter dan memberi nilai lebih. Illustrasi dalam karya ini lebih menekankan kepada teknik dari forografi digital, pencahayaan sudut pengambilan gambar atau angle yang dapat mendukung penampilan illustrasi serta dengan teknik pengeditan yang baik dengan software pengolahan gambar melalui computer, dan illustrasi fotografi menekankan pada model.
c. Warna
Pilihan warna juga harus menjadi pertimbangan saat membuat sebuah desain. Warna, sebagaimana juga bentuk dan tulisan merupakan media penyampai pesan. Terkadang banyak yang tidak sadar bahwa warna mempunyai makna yang biasa dipetakan dan juga banyak yang menggunakan warna karena dasar kesukaan saja, dan kurang mempertimbangkan berbagai aspek penting lainnya. Warna juga bisa digunakan untuk memperkuat nilai pesan yang hendak disampaikan melalui desain. Dalam promosi warna digunakan sebagai pertimbangan yang dapat mencerminkan karakter produk dan dapat menjadi daya tarik tersendiri. Warna yang dipergunakan dalam perencanaan promosi ini perpaduan dan warna CMYK.
commit to user
1) HitamWarna hitam merupakan warna yang mempunyai makna totalitas dalam hidup yang elegan, mahal, dan berkesan mewah.
C : 0 M : 0 Y : 0 K : 100 2) Coklat muda
Warna ini sebagai warna penyeimbang pendukung material visual desain promosi.
C : 8 M : 8 Y : 62 K : 0 3) Putih
Warna Putih mcnggambarkan warna yang suci dan utuh C : 0 M : 0 Y : 0 K : 0
d. Brand Name atau Logo
commit to user
pada atas dan bawah huruf yang diharap logo baru terlihat lebih segar dan modern.
e. Tata Letak atau Layout
Layout adalah aturan komposisi dan letak yang digunakan dalam merancang suatu desain baik berupa kata, gambar atau kombinasi pada keduanya. Layout yang baik mampu membuat pembacanya menilai produk yang ditawarkan menjadi produk yang bagus dan bukan iklannya yang bagus. Dalam hal ini sangat penting demi terwujudnya kesan yang diharapkan. Dalam media promosi tata letaknya berupa headline maupun tagline dan dibuat rapi dan lengkap dengan penempatan hasil setting. Masing-masing bidangnya sejajar dengan bidang penyajian serta memuat gambar atau saling berpadu sehingga membentuk komposisi yang konseptual. Sedangkan Multipanel layout yaitu dimana satu bidang penyajian dibagi menjadi beberapa tema visual dalam bentuk yang sama.
C. Teknik Perancangan
1. Peralatan yang digunakan dalam proses perancangan :
a. Kamera Digital
commit to user
Memiliki kualitas gambar 12 Mega Pixel sehingga menampilkan kualitas gambar yang bagus dengan komposisi warna lebih baik. Hasil foto dengan menggunakan kamera digital bisa kita lihat langsung melalui komputer tanpa harus membawa ke lab foto untuk dicetak.
b. Tripod
Tripod yaitu penyangga kamera yang nempunyai 3 kaki penyangga. Tripod, diperlukan untuk pemotretan dengan kecepatan lambat, menghindari goyangan kamera jika dipegang dengan tangan. Membawa tripod saat hunting bisa meropotkan. Untuk keperluan mengambil gambar biasanya tripod yang dibawa adalah tripod yang ringan dan kecil. Dalam proses fotografi pariwisata ini tripod digunakan untuk pengambilan objek tertentu saja yang sangat membutuhkan ketenangan kamera.
c. Komputer
Dalam pengerjaan ini diperlukan seperangkat komputer. Komputer merupakan salah satu komponen yang penting agar dalam pengerjaannya lancar, untuk itu diperlukan komputer dengan spesifikasi minimal, dan spesifikasi komputer yang digunakan dalam perancangan ini yaitu :
commit to user
d. Software Yang digunakanSoftware yang digunakan dalam proses pembuatan media promosi ini antara lain Adobe Photoshop Cs 2 dan Corel Draw X4
1) Adobe Photoshop Cs 2
Photoshop merupakan program pengolahan gambar yang paling popular saat ini. Memiliki banyak tool yang canggih dan sangat mudah digunakan. Karena itu program Adobe Photoshop Cs2 dapat menunjang pengolahan foto maupun desain grafis. Software ini dipilih karena memberi kemudahan dalam melakukan pengolahan foto. Software ini juga memiliki banyak kelebihan seperti memiliki berbagai macam efek yang lebih menarik, dan image dapat di simpan dalam berbagai format. 2) Corel Draw X4
Coral Draw X4 merupakan software yang digunakan untuk pengolahan gambar vector dan pembuatan grafis sebagai penunjang fotografi.
2. Proses pengerjaan media promosi melalui Fotografi yaitu :
a. Mengumpulkan Data
Proses yang pertama yaitu mengumpulkan data produk-produk kebaya Hosanna Moda sehingga akan memudahkan dalam pengerjaannya. Produk-produk itu sendiri dapat diperoleh di Butik kebaya Hosanna Moda itu sendiri. b. Karakteristik Fotografi
commit to user
macam hal yang dapat mendukung konsep fotografi ini. Dalam hal keanggunan, karakter ini akan didapatkan pada model itu sendiri. Sedangkan kesan modern akan didapatkan pada lokasi atau setting studio indoor maupun outdoor yang berlokasi di Omah Sinen, dimana lokasi tersebut memiliki kesan etnik tradisional. Selain itu kesan modern juga didapat pada hair stylist model. Dan untuk kesan elegant, akan didapatkan pada detail salur-salur yang terdapat pada kebaya itu sendiri selain itu kebaya juga dapat memberikan kesan modern karena desainnya yang memang selalu up to date.
c. Setting atau penataan
commit to user
d. ModelModel yang dibutuhkan dalam proses pemotretan ini memerlukan seseorang yang memiliki penampilan yang menarik dan dapat menghayati konsep yang dibutuhkan agar sesuai dengan pakaian yang dikenakan. Selain itu juga memiliki tubuh yang langsing dan tinggi kurang lebih 170 cm agar saat mengenakan pakaian hasil karya Wiwid Hosanna dapat terlihat lebih indah dan lebih menarik.
e. Gaya Model
Gaya model yang digunakan dalam pemotretan cukup bervariasi. Tapi masih menganut aturan pemotretan manusia. Pergeseran wajah dan tubuh pada posisi ini sangat sedikit sekali, tapi bila diamati pada salah satu telinga akan nampak sedikit terlihat dan posisi badan datar menghadap kedepan. Dapat kita rasakan adalah bentuk wajah yang terlihat artistik dan juga lebih kurus atau perspektif. Posisisi ini ditandai dengan tidak tampaknya salah satu telinga dan posisi badan agak menyamping.
f. Proses Pengambilan Gambar atau Foto
Setelah mempelajari dan mengamati potensi tempat, ataupun produk yang dikenakan model, langkah selanjutnya yaitu pengambilan gambar atau fotografi. Dalam proses pengambilan gambar diperlukan tekhnik-teknik tertentu, agar foto yang dihasilkan bagus.dan teknik-teknik itu antara lain: 1) Teknik pengambilan gambar
a) Lensa sudut lebar atau wide single lens
commit to user
gambar. Lensa ini dapat menampilkan nuansa kemegahan serta seting sekitar pemotretan, sehingga memberikan nilai karesteristik pada model.
b) Lensa normal atau Normal Lens
Yaitu pengambilan gambar dengan mengunakan lensa normal, yang berefek sudut pandang seperti mata manusia, dan tidak ada distorsi perspektif.
c) Lensa tele atau Tele lens
Yaitu pengambilan gambar dengan mengunakan lensa tele yang berefek sudut pengambilan gambar yang sempit, gambar nampak datar, dan tidak ada distorsi perspektif. Lensa ini dapat memberikan kedalaman pada gambar karena objek dan background dipisahkan dengan ruang tajam atau depth of field yang sempit.
d) Sudut pandang bawah atau Low Angel ( Frog Eye )
Yaitu pengambilan gambar dengan mengunakan sudut pandang dan bawah sehingga mengakibatkan gambar nampak megah dan menjulang tinggi.
e) Sudut pandang normal atau Eye Level View
Yaitu pengambilan gambar dengan menggunakan sudut pandang sejajar mata atau sejajar pinggang.
2) Teknik pencahayaan
commit to user
a) Cahaya depan atau Front LightPencahayaan berasal dari depan objek cahaya yang dihasilkan merupakan cahaya keras dan rata, dan cahaya yang dihasilkan kurang memiliki kedalaman sehingga kesan tiga dimensi kurang dapat ditonjolkan
b) Cahaya samping atau Side Light
Pencahayaan samping akan menimbulkan atau kesan tiga dimensi dari sebuah objek dan dapat menampilkan tekstur dan detail dan sebuah objek arah sinar berasal dari samping objek.
c) Cahaya belakang atau Back Light
commit to user
d) Semi BacklightPencahayaan dengan arah sumber cahaya berasal dari samping dan belakang objek.
3) Pengolahan Foto
commit to user
4) Proses CetakSetelah semua tahap di atas selesai, proses selanjudnya yaitu proses cetak. Karya tersebut dicetak menggunakan mesin cetak digital sehingga hasilnya lebih bagus.
D. Media Placement
Perencanaan media harus mengetahui kapasitas jenis-jenis media utama dalam menyampaikan jangkauan, frekuensi dan dampak. Media tersebut terbagi menjadi dua yaitu:
1. Above The Line
Periklanan Lini Atas merupakan system kerja biro iklan mendapat komisi karena pemasangan iklan tersebut, hal ini sudah menjadi sebuah hal yang wajar dan umum, misalnya iklan pada media surat kabar, majalah, dll. Berikut ini merupakan beberapa media yang dipilih untuk promosi Hosanna Moda dilihat dari kategori Periklanan Lini Atas:
a. Iklan Majalah
Alasan pemilihan media iklan melalui majalah adalah memiliki unsur yang lebih panjang daripada Koran yaitu 30 hari minimal.Majalah yang akan dimanfaatkan sebagai media komunikasi adalah majalah PERKAWINAN karena dianggap sesuai dengan target market.
Kelebihan Kekurangan
Pemilihan majalah ini berdasarkan segmennya, jadi langsung pada target audience
Hanya efektif untuk kalangan tertentu dan memiliki banyak kompetitor
commit to user
cetak yang memiliki kekuatan warna yang sangat baikMajalah memiliki ukuran yang mudah dibawa karena relative kecil
Jangkauan terbatas
Iklan pada majalah dapat lebih bervariatif dan kreatif dalam penyajian
Biaya iklan lebih mahal dibandingkan koran
b. Sign Board
Sign Board merupakan media promosi yang bermanfaat sebagai tempat informasi letak showroom Hosanna Moda. Sign board akan diletakkan di bagian depan dekat showroom Hosanna Moda.
c. Name Board
Name Board memiliki fungsi yang sangat penting dalam sebuah proses personal branding dibanding, kartu nama, brosur, poster dan lain-lain. Maka name board adalah media yang tepat pertama yang harus diperhatikan, karena name board yang secara langsung bersinggungan dengan orang lain, karena secara langsung name board akan memberi informasi terkait semua layanan di showroom tersebut.
2. Below The Line
commit to user
a. KatalogKatalog berisi detail dari booklet atau folder dimana catalog ini menjelaskan konsep dari masing-masing gaun yang dibuat dan perkiraan harganya.
b. Kalender
Souvenir yang diberikan secara cuma-cuma pada pelanggan yang telah membeli gaun pada butik Hosanna Moda.
c. Poster
Media promosi yang berisikan gambar atau illustrasi foto produk yang dimiliki atau hasil karya Hosanna Moda yang rencanannya sebagian akan diletakkan pada dinding showroom Hosanna Moda dan sisanya akan disebarkan pada hotel atau gedung pernikahan yang mana telah melakukan kerjasama dengan Hosanna Moda.
d. X-Banner
Media promosi yang berisikan gambar atau illustrasi foto produk yang dimiliki atau hasil karya Hosanna Moda yang rencanannya akan digunakan sebagai media promosi saat melakukan pameran dan tentunya X-Banner tersebut akan diletakkan dekat pintu masuk pameran.
e. Papper Bag
commit to user
f. Box PackagingBox Packaging akan diberikan kepada pelanggan sebagai tempat meletakkan kebaya agar tidak mudah rusak dan terlihat lebih indah.
g. Kartu Nama
Media kartu nama sangatlah penting dalam event yang diikuti oleh Hosanna Moda yang berfungsi sebagai informasi berisikan nama, alamat dan nomor telepon yang dapat di hubungi.
E. Prediksi Biaya
Permasalahan perencanaan biaya memang tidak bisa lepas dari setiap kegiatan, apalagi kegiatan tersebut merupkan kegiatan perancangan yang rata-rata membutuhkan dana untuk memenuhi kebutuhan dalam perancangan tersebut. Berikut ini merupakan perancangan prediksi biaya yang akan dikeluarkan untuk menunjang perancangan promosi Hosanna Moda:
1. Foto Produk
Properti Sewa Lokasi Omah Sinten 2 hari 1 malam Rp 550.000,-
Fotografer + Kru + sarana Rp 3.000.000,-
Model 2 hari kerja + make up + hairstylist Rp 1.400.000,-
Konsumsi 2 hari Rp 500.000,-
Total Rp 5.450.000,-
2. Majalah
Majalah PERKAWINAN
Ukuran A4 selama 1 tahun Rp 2.500.000,-
3. Sign Board
commit to user
Bahan Tiang besi, Plat besi, Sablon4. Name Board
Ukuran 100 cm x 35 cm Rp 300.000,-
Bahan logam tipis yang disablon
5. Katalog
Art paper ukuran 15 cm x 25 cm, 12 halaman, Produksi 4 buku
Cetak digital printing full color 2 side A3, 230gr Rp 192.000,- Cetak digital printing full color cover A3, 180gr Rp 16.000,- Hard cover ukuran A3 4 lembar Rp 8.000,-
Laminasi glossy cover Rp 16.000,-
Laminasi doff Rp 176.000,-
Total Rp 408.000,-
6. Kalender
Ukuran 32,5 cm x 24 cm, produksi 1000pcs
Art Paper 180gr, ukuran A3 Rp 300.000,-
Cetak Rp 450.000,-
Total Rp 750.000,-
7. Poster
Art paper ukuran A3, Produksi 75pcs
Cetak digital printing full color 230gr Rp 337.500,-
Laminasi doff Rp 300.000,-
Total Rp 637.500,-
8. X – Banner
commit to user
9. Paper Bag
Kertas Art Paper ukuran A0 ( 41,5 x 34,5 x 12,5 cm)
Laminasi doff, 230gr, Full color Printing, nylon rope handle
Produksi 500pcs Rp 2.500.000,-
10.Box Packaging
Ukuran 30,5 x 39,5 x 10 cm Jumlah produksi 500pcs
Ketebalanbahan 4 mm Rp 5.000.000,-
11.Kartu Nama
Art paper 230gr, jumlah produksi 5 box