• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Kadar Ldl Kolesterol Dengan Mortalitas Pasien Stroke Iskemik Fase Akut Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Hubungan Kadar Ldl Kolesterol Dengan Mortalitas Pasien Stroke Iskemik Fase Akut Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

HUBUNGAN KADAR LDL KOLESTEROL DENGAN MORTALITAS

PASIEN STROKE ISKEMIK FASE AKUT DI RSUD DR. MOEWARDI

SURAKARTA

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

SHAUMY SARIBANON

G 0008021

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Surakarta

(2)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi dengan judul : Hubungan Kadar LDL Kolesterol dengan Mortalitas

Pasien Stroke Iskemik Fase Akut di RSUD Dr. Moewardi Surakarta

Shaumy Saribanon, NIM : G0008021, Tahun : 2011

Telah diuji dan sudah disahkan dihadapan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada hari , Tanggal 2011

Riza Novierta Pesik, dr., M.Kes

NIP. 19651117 199702 2 001 (...)

Surakarta,...2011

Ketua Tim Skripsi Dekan FK UNS

(3)

commit to user

iii

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, 21 November 2011

(4)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

ABSTRAK

Shaumy Saribanon, G0008021, 2011. Hubungan Kadar LDL Kolesterol dengan Mortalitas Pasien Stroke Iskemik Fase Akut di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan antara kadar LDL kolesterol dengan mortalitas pasien stroke iskemik fase akut di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Metode Penelitian: Rancangan penelitian cross sectional. Sampel 30 pasien stroke iskemik fase akut yang dirawat di RSUD Dr. Moewardi Surakarta bulan April-Agustus 2011. Sampel dipilih dengan teknik “simple eandom sampling”. Variabel terikat adalah mortalitas pasien stroke iskemik. Variabel bebas adalah kadar LDL kolesterol. Data dianalisis dengan model analisis regresi logistik ganda.

Hasil Penelitian: Setelah variabel luar dikontrol, hasil analisis regresi logistik ganda menunjukkan pasien stroke iskemik fase akut dengan kadar LDL ≥ 130 mg/dl memiliki risiko kematian 7.5 kali lebih besar dibandingkan dengan kadar LDL <130 mg/dl (OR 7.48, CI 95% 0.78 hingga 72.20) dengan p=0,082.

Simpulan Penelitian: Terdapat hubungan kuat antara kadar LDL kolesterol dengan mortalitas pasien stroke iskemik fase akut, meskipun hubungan tersebut dalam penelitian secara statistik tidak bermakna.

(5)

commit to user

v

ABSTRACT

Shaumy Saribanon, G0008021, 2011. The Relation of LDL Cholesterol Level with Acute Ischemic Stroke Mortality of RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Objectives: This research is aims to know the relation between LDL cholesterol level with acute ischemic stroke mortality at RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Methods: Cross sectional study. Samples were 30 ischemic stroke patients treated in RSUD Dr. Moewardi Surakarta since April to August. The sample was choosen by simple random technique. The dependent variable was mortality of stroke. The independent variable was LDL cholesterol level. Result were analyzed by binary

logistic regression analysis. ……….

Results : After adjusted by sample characteristic and confounding factors, acute ischemic stroke patient with LDL level ≥ 130 mg/dl has 7.5 times greater to have risk of mortality than LDL level <130 mg/dl (OR 7.48, CI 95% 0.78 - 72.20) with p=0,082.

Conclusion: There was strong relation between LDL cholesterol level with acute ischemic stroke mortality, although statistically not significant.

(6)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PRAKATA

Alhamdulillaah, segala puji syukur bagi Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan taufik, hidayah, dan kekuatan serta kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan laporan penelitian dengan judul “Hubungan Kadal LDL Kolesterol dengan Mortalitas Pasien Stroke Iskemik Fase Akut di RSUD Dr. Moewardi Surakarta”.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan tingkat sarjana di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kendala dalam penyusunan skripsi ini dapat teratasi atas pertolongan Allah SWT melalui bimbingan dan dukungan banyak pihak. Untuk itu, perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Zaenal Arifin Adnan, dr., Sp.PD-KR-FINASIM, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Muthmainah, dr., M.Kes, selaku Ketua Tim Skripsi beserta tim skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Diah Kurnia M., dr., Sp. S, selaku Pembimbing Utama yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan nasehat.

4. FX. Soetedjo, dr., Sp. S (K), selaku Pembimbing Pendamping yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan nasehat. 5. Risono, dr., Sp. S (K), selaku Penguji Utama yang telah memberikan penulis atas cinta kasihnya yang telah memberikan doa, memfasilitasi dan memotivasi saat penulisan skripsi ini.

8. Titisari Qodriani K. yang telah memberikan banyak kontribusi dalam proses pembuatan skripsi ini.

9. Nursanti Setianadewi, Ramadhan Tiara Timur, Amora Fadila, Siti Zahra Ni’mah, Ayu Winarsih, Kelompok A4 dan teman-teman FK UNS angkatan 2008 yang telah memberikan bantuan dan motivasi dalam penulisan skripsi ini.

10.Tim Skripsi, Perpustakaan FK UNS yang banyak membantu dalam penyelesaian skripsi dan sebagai salah satu tempat mencari referensi 11.Semua pihak lainnya yang telah membantu terselesainya skripsi ini, yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Meskipun tulisan ini masih belum sempurna, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Saran, pendapat, koreksi, dan tanggapan dari semua pihak sangat diharapkan.

Surakarta, 21 November 2011

(7)

commit to user

vii

DAFTAR ISI

PRAKATA ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II. LANDASAN TEORI ... 5

A. Tinjauan Pustaka ... 5

1. Stroke ... 5

2. Stroke Iskemik ... 7

3. LDL (Low Density Liporotein)... 11

4. Kadar LDL dan Mortalitas Pasien Stroke Iskemik Fase Akut ... 12

B. Kerangka Pemikiran ... 13

C. Hipotesis ... 13

BAB III. METODE PENELITIAN ... 14

A. Jenis Penelitian... 14

(8)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

C. Subjek Penelitian ... 14

D. Teknik Sampling ... 15

E. Identifikasi Variabel Penelitian... 16

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 16

G. Alur Penelitian ... 19

H. Instrumen Penelitian ... 19

I. Teknik Analisis Data... 20

BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 21

A. Deskripsi Data Sampel ... 21

B. Analisis Data Sampel ... 25

BAB V. PEMBAHASAN ... 28

BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN ... 32

A. Simpulan ... 32

B. Saran ... 32

DAFTAR PUSTAKA

(9)

commit to user

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Perbandingan Umur, Kadar LDL, dan Kadar HDL antara

Pasien Tidak Meninggal dan Meninggal ... 21

Tabel 4.2 Hasil Analisis Regresi Logistik Ganda Pengaruh Kadar LDL

terhadap Mortalitas Pasien Stroke Iskemik Fase Akut ... 26

Tabel 4.3 Besar OR dan Interpretasi tentang Kekuatan Hubungan

(10)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 13

Gambar 3.1 Alur Penelitian ... 19

Gambar 4.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin ... 22

Gambar 4.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Usia ... 23

Gambar 4.3 Distribusi Sampel Berdasarkan Kadat HDL ... 24

Gambar 4.4 Distribusi Sampel Berdasarkan Kadar LDL ... 25

(11)

commit to user

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian dari FKUNS

Lampiran 2. Bukti Penelitian

Lampiran 3. Data Hasil Penelitian

(12)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Stroke merupakan penyakit serebrovaskular yang semakin sering

dijumpai dan merupakan penyebab kematian kedua setelah penyakit jantung

iskemik di seluruh dunia (van der Worp dan van Gijn, 2007). Diperkirakan 5,5

juta orang meninggal oleh karena stroke setiap tahun. Dua pertiga dari

kematian ini terjadi di negara-negara dengan sumber daya yang rendah

(WHO, 2004). Di Indonesia, stroke menempati urutan pertama sebagai

penyebab kematian utama pada semua umur dengan prevalensi stroke

mencapai angka 8,3 per 1.000 penduduk (Hasnawati et al., 2009).

Dari Survei ASNA Stroke Collaborative Study di 28 RS seluruh

Indonesia, diperoleh angka kematian sebesar 24,5 % (Misbach dan Ali, 2000).

Sepertiga penderita stroke meninggal saat serangan stroke (fase akut),

sepertiga lagi mengalami stroke berulang dan dari 50 persen yang selamat

akan mengalami kecacatan (Rudiyono, 2004). Beberapa penelitian juga

menyebutkan bahwa risiko kematian tertinggi yang disebabkan oleh stroke

terjadi pada fase akut dan kemudian menurun secara bertahap (Hankey et al.,

(13)

commit to user

Berbagai penelitian menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan

kematian dan ketahanan pasien stroke. Pada 30 hari setelah serangan stroke

pertama kali, 83 % kematian disebabkan langsung oleh efek gangguan fungsi

neurologi dan 6,5 % karena penyebab lainnya sedangkan 2,6 % terjadi karena

stroke berulang. Faktor prognosis yang secara signifikan menyebabkan

kematian pasien stroke adalah usia, Indeks Masa Tubuh (IMT) dan tipe stroke.

Hipertensi, diabetes melitus, hiperkolesterolemia, merokok, dan tingkat

keparahan stroke juga merupakan faktor lain yang ikut berperan

mempengaruhi ketahanan hidup pasien stroke (Kiyohara et al., 2003).

Melalui proses aterosklerosis, hiperkolesterolemia merupakan salah satu

faktor risiko mayor stroke yang penting (Junaidi, 2002). Hal ini juga

disebutkan dalam sebuah penelitian bahwa didapatkan hubungan positif antara

jumlah kolesterol dan stroke iskemik (Imamura et al., 2009). Lebih lanjut lagi,

Horenstein et al. (2002) menyebutkan bahwa kolesterol merupakan faktor

risiko terhadap kematian akibat stroke iskemik. Akan tetapi kadar total

kolesterol itu sendiri bukan prediktor yang paling sensitif terhadap mortalitas

stroke karena masih memiliki gabungan sifat antiaterogenik High-density

Lipoprotein (HDL) dan sifat aterogenik Low-density Lipoprotein (LDL). Oleh

karena itu, kedua subfraksi lipoprotein tersebut dianggap sebagai salah satu

faktor risiko yang dapat diperhitungkan.

Penelitian tentang HDL sebelumnya menyebutkan bahwa kadar HDL

yang rendah setelah serangan stroke akan mengakibatkan hambatan pemulihan

(14)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

dengan peran HDL yang memberi efek stabilisasi dan regresi plak, serta

proteksi terhadap oksidasi LDL (Sacco et al., 2001). Sedangkan untuk LDL,

dalam suatu penelitian disebutkan bahwa penurunan Low-Density Lipoprotein

Cholesterol (LDL-C) sebanyak 1 mmol, akan menurunkan angka terjadinya

stroke fatal sebanyak 17 % (Amarenco et al., 2007). Selain itu Thaib (2008)

juga mengemukakan bahwa LDL berpengaruh pada outcome pasien stroke

iskemik akut.

Sejauh ini peneliti belum menemukan data yang pasti mengenai

hubungan kadar LDL kolesterol dengan mortalitas stroke iskemik fase akut.

Oleh karena itu, hal ini menjadi dasar bagi peneliti untuk mengevaluasi

hubungan antara tingkat kolesterol LDL dengan mortalitas pasien stroke

iskemik fase akut di RSUD Dr. Moewardi.

B. Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan antara kadar LDL kolesterol dengan mortalitas

pasien stroke iskemik fase akut di RSUD Dr. Moewardi Surakarta?

C. Tujuan

Menentukan hubungan antara kadar LDL kolesterol dengan mortalitas

(15)

commit to user D. Manfaat Penelitian

1. Aspek Teoritis

Memberikan informasi mengenai hubungan antara LDL kolesterol

dengan mortalitas pasien stroke iskemik fase akut dan memacu peneliti

lain untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai mortalitas pasien

stroke.

2. Aspek Aplikatif

Apabila terbukti bahwa terdapat hubungan antara kadar LDL

kolesterol dengan mortalitas stroke, maka dapat dilakukan upaya

pengendalian kadar LDL melalui terapi medikamentosa maupun

modifikasi diet. Dengan demikian, mortalitas akibat stroke dapat

(16)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Stroke

a. Definisi

Definisi stroke menurut WHO Monica Project adalah manifestasi

klinik dari gangguan fungsi cerebral baik fokal maupun menyeluruh

(global), yang berlangsung dengan cepat, berlangsung lebih dari 24 jam,

atau berakhir dengan kematian, tanpa ditemukannya penyebab selain

daripada gangguan vaskuler (Harsono, 2005).

b. Faktor Risiko

Faktor risiko untuk terjadinya stroke yang pertama dapat

diklasifikasikan berdasarkan pada kemungkinannya untuk dimodifikasi

(nonmodifiable, modifiable, or potentially modifiable) dan bukti yang

kuat (well documented or less well documented) (Goldstein, 2006).

1) Non modifiable risk factors:

a) Umur

b) Jenis kelamin

c) Berat Badan Lahir Rendah

d) Ras/etnik

(17)

commit to user

2) Modifiable risk factors:

a) Well-documented and modifiable risk factors:

(1) Hipertensi

(2) Diabetes Mellitus

(3) Dislipidemia

(4) Terpapar asap rokok

(5) Atrial fibrilation and certain other cardian condition

(6) Stenosis arteri karotis

(7) Sickle cell disease

(8) Terapi hormon post menopause

(9) Poor diet

(10) Physical inactivity

b) Less well-documented and modifiable risk factor

(1) Sindroma metabolik

(2) Alcohol abuse

(3) Penggunaan kontrasepsi oral

(4) Sleep disordered-breathing

(5) Nyeri kepala migren

(6) Hiperhomosisteinemia

(7) Peningkatan lipoprotein (a)

(8) Elevated lipoprotein-associated phospholipase

(9) Hypercoagulability

(18)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

c. Klasifikasi

Berdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya (Rachma, 2000):

1) Stroke iskemik

a) Transient Ischemic Attack (TIA)

b) Trombosis serebri

c) Emboli serebri

2) Stroke hemoragik

a) Perdarahan intraserebral

b) Perdarahan subarachnoid

2. Stroke Iskemik

a. Definisi

Stroke iskemik didefinisikan secara patofisiologis sebagai

kematian jaringan otak karena pasokan darah yang tidak adekuat.

Sedangkan secara klinis stroke iskemik didefinisikan sebagai defisit

neurologis fokal yang timbul akut dan berlangsung lebih dari 24 jam

dan tidak disebabkan oleh perdarahan (Lumbantobing, 2001).

Berdasarkan etiologinya stroke iskemik dapat dibedakan

menjadi stroke embolik dan stroke trombotik. Pada stroke trombotik

terdapat oklusi di bagian arteri serebral yang mengalami trombosis.

Pada stroke embolik penyumbatan disebabkan oleh suatu embolus

(19)

commit to user

basiler, arcus aorta ascenden, ataupun katup serta endokardium

jantung yang mengalami trombosis (Sidharta, 2000).

b. Klasifikasi

Menurut Rachma (2000) stroke iskemik dapat dijumpai dalam

empat bentuk klinis yaitu :

1) Transient Ischemic Attack(TIA)

Gejala neurologis yang timbul akibat gangguan peredaran darah

otak akan menghilang dalam waktu 24 jam.

2) Reversible Ischemic Neurological Deficit(RIND)

Gejala neurologis yang timbul dalam waktu lebih dari 24 jam tapi

tidak lebih dari satu minggu.

3) Stroke Progresif (Progressif Stroke/Stroke in evaluation)

Gejala neurologis yang makin lama makin memburuk.

4) Stroke Komplit (Completed Stroke & Permanent Stroke)

Gejala neurologis dalam waktu lama dan sudah menetap.

Sedangkan klasifikasi dari subtipe stroke iskemik oleh Adams, et

al. (1993) adalah sebagai berikut:

1) Aterosklerosis arteri besar (emboli/trombosis)

2) Kardioemboli (risiko tinggi/risiko sedang)

3) Oklusi pembuluh darah kecil (lakunar)

4) Stroke akibat dari penyebab lain yang menentukan

(20)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

a) Ada dua atau lebih penyebab teridentifikasi

b)Tidak ada evaluasi

c) Evaluasi tidak komplit

c. Diagnosis

Diagnosis stroke ditegakkan berdasarkan temuan klinis yang

meliputi pemeriksaan klinis umum dan pemeriksaan klinis khusus

(neurologis). CT Scan tanpa kontras dilakukan untuk melihat lesi

iskemik yang mana tergantung pada ukuran, letak lesi dan onset. Lesi

hipoden yang terlihat pada pemeriksaan CT Scan merupakan gambaran

stroke iskemik, sedangkan lesi hiperden sebagai penanda stroke

perdarahan. Pada sepertiga penderita stroke iskemik CT Scan terlihat

negatif, akan tetapi keadaan negatif tersebut tidak mengurangi makna

CT Scan sebagai alat diagnostik baku emas penderita stroke (Sjahrir,

2003).

d. Prognosis

Seluruh kasus fatal pasien dengan stroke iskemik pertama kali

adalah sekitar 10 % pada 30 hari, 20 % pada 6 bulan dan 25 % pada 1

tahun. Kelompok usia dewasa muda kurang dari 45 tahun memiliki

prognosis yang lebih baik dibanding dengan seluruh kasus fatal, yaitu

2 % pada 30 hari. Seluruh risiko stroke ulang pada dua tahun pertama

setelah menderita stroke iskemik pertama kali, bervariasi pada studi

(21)

commit to user

Kematian yang diakibatkan langsung oleh stroke biasanya terjadi

pada minggu-minggu pertama pasca awitan. 35 % kematian terjadi

pada 10 hari pertama masuk rumah sakit (Gusev dan Skvortsova,

2003). Penyebab kematian pada hari pertama dari stroke adalah

disebabkan efek langsung pada kerusakan jaringan otak. Stroke yang

terjadi pada batang otak bisa langsung mendepresi sistem respirasi

yang bisa juga menyebabkan kematian. Pada jenis stroke yang

mengenai bagian supratentorial disfungsi dari batang otak disebabkan

oleh supratentorial herniasi dan oedem serebri menyebabkan kematian.

Penyebab kematian yang lain pada pasien stroke adalah disebabkan

komplikasi seperti pneumonia, emboli paru, ulcer, dehidrasi, gagal

ginjal, dan infeksi traktus urinarius (Al Rasyid, 2007).

Kebanyakan pasien mengalami perbaikan fungsi neurologis

setelah stroke iskemik akut, tetapi pemahaman dalam perjalanan waktu

dan tingkat perjalanannya masih terbatas. Dari berbagai penelitian

didapatkan bahwa perbaikan status fungsional tampak nyata pada 3

bulan pertama dan mencapai tingkat maksimal dalam 6 bulan pasca

stroke akut dan hanya sedikit perubahan yang terjadi setelah interval

waktu ini. Dikatakan pada penelitian terdahulu bahwa reorganisasi

fungsi neurologis terjadi dalam 3 - 6 bulan pasca stroke dan perubahan

(22)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

3. Low Density Lipoprotein (LDL)

Triasilgliserol merupakan unsur lipid utama dalam kilomikron dan

VLDL, sedangkan kolesterol merupakan unsur lipid utama dalam LDL

dan HDL. LDL adalah lipoprotein yang paling banyak mengandung

kolesterol. Sebagian kolesterol di LDL akan dibawa ke hati dan jaringan

steroidogenik lainnya seperti kelenjar adrenal, testis, dan ovarium yang

mempunyai reseptor untuk kolesterol LDL. LDL jika bertemu dengan

radikal bebas dapat mengalami oksidasi menjadi LDL teroksidasi (Adam,

2005).

LDL berukuran kecil sehingga mudah masuk ke dinding pembuluh

darah, terutama jika dinding tersebut rusak karena ada beberapa faktor

risiko seperti usia, merokok, hipertensi, atau faktor keturunan. LDL yang

menumpuk akan membentuk suatu plak lemak di sepanjang pembuluh

darah bagian dalam, plak ini akan menyumbat pembuluh darah sehingga

membuat lumennya semakin sempit, keadaaan seperti ini sering disebut

aterosklerosis, karena darah akan sulit mengalir melalui pembuluh darah

sempit dan akan meningkatkan risiko penyakit jantung. Pembuluh darah

yang tidak rata akan menyebabkan pembentukan gumpalan darah di dalam

pembuluh, dan akan membentuk sebuah plakat yang akan menghalangi

aliran darah ke jantung atau otak yang akan menyebabkan penyakit

(23)

commit to user

4. Kadar LDL dan Mortalitas Pasien Stroke Iskemik Fase Akut

Setelah serangan stroke dapat terjadi disfungsi mekanisme

vasoregulasi yang diakibatkan oleh karena setelah serangan stroke iskemik

didapatkan tingginya kadar LDL darah, menurunnya Fractional Catabolic

Rate (FCR) LDL, dan meningkatnya FCR HDL (Alam et al., 1992).

Katabolisme HDL mengalami peningkatan sehingga kadar HDL relatif

menjadi lebih rendah. Dengan disertai penurunan kecepatan katabolisme

LDL dan peningkatan kadar LDL darah karena terjadi turn over yang

negatif dari LDL, maka pada akhirnya akan semakin tinggi kadar LDL

darah. LDL ini sendiri bersifat aterogenik, maka akan mengakibatkan

semakin terbentuknya plak aterosklerosis atau paling tidak plak tersebut

tidak akan berkurang, dikarenakan efek dari penurunan kadar HDL di

mana sebagai stabilisasi plak dan proteksi terhadap oksidasi LDL dan juga

mustahil dalam waktu yang singkat plak aterosklerosis akan menghilang

karena plak aterosklerosis yang sudah terbentuk cenderung menjadi keras

dan akan sulit mengalami regresi. Menetap atau bertambahnya oklusi pada

lumen arteri, progresivitas stenosis arteri, meluasnya plak aterosklerosis,

dan terbentuknya emboli plak baru karena menurunnya stabilitas plak akan

menyebabkan disfungsi mekanisme vasoregulasi yang pada akhirnya akan

berhubungan dengan peningkatan mortalitas setelah serangan stroke (Ois

(24)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

B. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

C. Hipotesis

Terdapat hubungan antara kadar LDL kolesterol dengan mortalitas

(25)

commit to user BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik

dengan pendekatan cross sectional.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Unit Rawat Inap bagian Saraf RSUD Dr.

Moewardi Surakarta pada bulan April-Agustus 2011.

C. Subjek Penelitian

Penderita stroke iskemik fase akut yang dirawat di Unit Rawat Inap

Bagian Saraf RSUD Dr. Moewardi dengan kriteria :

1. Pasien stroke iskemik fase akut

2. Usia >50 tahun

3. Pasien yang tidak pernah mengalami stroke sebelumnya

4. Tidak memiliki riwayat penyakit jantung dan diabetes mellitus

(26)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

D. Teknik Sampling

Pengambilan sampel dalam penelitian ini akan dilakukan secara Simple

Random Sampling. Pemilihan subjek berdasarkan atas ciri-ciri atau sifat

tertentu yang berkaitan dengan karakteristik populasi. Perhitungan besar

sampel pada penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut

(Taufiqurahman, 2004):

Keterangan:

n : besar sampel

p : perkiraan prevalensi penyakit yang diteliti (prevalensi stroke di

Indonesia 8,3 per 1000 penduduk (Hasnawati et al., 2009))

q : 1-p (0,17)

Zα : nilai statistik Zα pada kurva normal standar pada tingkat

kemaknaan (1,96)

d : presisi absolut yang dikehendaki pada kedua sisi proporsi

populasi (0,05)

Dengan menggunakan rumus di atas, maka sampel yang digunakan

adalah sebesar:

(27)

commit to user

Namun, dikarenakan terdapatnya keterbatasan waktu pada penelitian ini

maka perhitungan besar sampel menggunakan rumus untuk analisis bivariat,

yaitu analisis yang melibatkan sebuah variabel dependen dan sebuah variabel

independen dengan menggunakan patokan umum Rule of Thumb, yaitu

digunakan ukuran sampel sebanyak minimal 30 pasien setelah dilakukan

restriksi dengan kriteria yang telah ditentukan (Murti, 2006).

E. Identifikasi Variabel

1. Variabel Bebas : Kadar LDL kolesterol

2. Variabel Terikat : Mortalitas stroke

3. Variabel Luar:

a. Terkendali : usia, kadar HDL, penyakit jantung dan diabetes

mellitus.

b. Tak terkendali : hipertensi, merokok, alkohol, letak dan luas lesi.

F. Definisi Operasional Variabel

1. Kadar LDL Kolesterol

Untuk menilai tinggi rendahnya kadar LDL kolesterol dalam darah,

umumnya dibandingkan dengan angka standar yang dibuat oleh National

Institute of Health (NIH) USA, yaitu:

Tingkat Kadar LDL – Kolesterol rendah (R) : ≤ 130 mg/dl

Tingkat Kadar LDL – Kolesterol tinggi (T) : ≥ 131 mg/dl

(28)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Kadar LDL kolesterol diukur melalui pemeriksaan profil lipid darah

pasien dengan jangka waktu maksimal 72 jam dari awal serangan stroke

sampai pengukuran yang dilakukan oleh tenaga ahli laboratorium klinik

RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Skala pengukuran untuk variabel kadar LDL kolesterol adalah

ordinal sehingga sampel dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu

kadar LDL kolesterol rendah dan kadar LDL kolesterol tinggi.

2. Mortalitas Stroke

Sampel yang didapat dari populasi pasien stroke iskemik fase akut

dikelompokkan berdasarkan status pasien Meninggal atau Tidak

Meninggal.

Penentuan diagnosis kematian pasien stroke iskemik akut dilakukan

oleh dokter spesialis saraf yang merawat.

Skala pengukuran untuk variabel mortalitas stroke adalah nominal.

3. Stroke

Diagnosis stroke ditegakkan berdasarkan temuan klinis yang

meliputi pemeriksaan klinis umum dan pemeriksaan klinis khusus

(neurologis). CT Scan tanpa kontras dilakukan untuk melihat lesi iskemik

tergantung pada ukuran, letak lesi dan onset. Lesi hipoden yang terlihat

pada pemeriksaan CT Scan merupakan gambaran stroke iskemik,

sedangkan lesi hiperden sebagai penanda stroke perdarahan. Pada

(29)

commit to user

keadaan negatif tersebut tidak mengurangi makna CT Scan sebagai alat

diagnostik baku emas penderita stroke (Sjahrir, 2003).

4. Kadar HDL Kolesterol

Untuk menilai tinggi rendahnya kadar LDL kolesterol dalam darah,

umumnya dibandingkan dengan angka standar yang dibuat oleh National

Institute of Health (NIH) USA, yaitu:

Tingkat Kadar LDL – Kolesterol rendah (R) : < 40 mg/dl

Tingkat Kadar LDL – Kolesterol tinggi (T) : ≥ 40 mg/dl

5. Penyakit Jantung

Penyakit jantung yang dimaksud dalam penelitian ini berupa fibrilasi

atrial, gagal jantung dan penyakit jantung koroner.

6. Diabetes Melitus

Diagnosis DM berdasarkan konsensus pengelolaan diabetes melitus

Indonesia tahun 2002 meliputi keluhan khas DM yaitu: poliuri, polidipsi,

polifagi, disertai pemeriksaan gula darah puasa > 200 mg % atau gula

darah puasa > 126 mg %. Untuk penderita tanpa keluhan khas hasil

pemeriksaan gula darah abnormal lebih dari satu kali pemeriksaan baik

gula darah puasa > 126 mg % atau gula darah sewaktu > 200 mg % atau

kadar glukosa plasma > 200 mg % pada 2 jam setelah beban glukosa 75 gr

(30)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

G. Alur Penelitian

Gambar 3.1 Alur Penelitian

H. Instrumen Penelitian

Catatan rekam medik (Medical Record) pasien stroke iskemik fase

akut yang dirawat di Unit Rawat Inap Bagian Saraf RSUD Dr. Moewardi dari

bulan April-Agustus 2011.

Pasien Stroke Iskemik fase akut

Sampel

Pasien meninggal Pasien tidak meninggal

(31)

commit to user 1. Teknik Analisis Data

Data diolah dengan Statistical Product and Service Solution (SPSS)

versi 17.0 for Windows. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan dan

besarnya pengaruh kadar LDL tinggi dalam meningkatkan risiko mortalitas

pasien stroke iskemik fase akut setelah beberapa variabel luar terkontrol

dilakukan analisis multivariate dengan analisis regresi logistik ganda pada

tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Pada regresi logistik ganda, rumus

umum yang digunakan adalah:

p = 1/(1+e-y) Keterangan:

p = probabilitas untuk terjadinya suatu kejadian

e = bilangan natural = 2,7

y = konstanta + a1x1 + a2x2+……. anxn

x = nilai variabel bebas

(32)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Penelitian ini menggunakan catatan rekam medik dan hasil pemeriksaan

Laboratorium Pasien Bangsal Penyakit Saraf RSUD Dr. Moewardi Surakarta

pada bulan April sampai dengan Agustus 2011. Pada penelitian ini didapatkan

30 pasien stroke iskemik fase akut yang memenuhi kriteria sebagai sampel

penelitian. Data yang diperoleh meliputi usia, jenis kelamin, kadar HDL dan

kadar LDL.

Perbandingan sampel pasien stroke iskemik berdasarkan karakteristik

sampel dan variabel luar penelitian secara keseluruhan dapat diketahui pada

(33)

commit to user

Distribusi sampel berdasarkan masing-masing variabel disajikan dalam

bentuk diagram distribusi frekuensi sebagai berikut:

1. Jenis Kelamin

Distribusi sampel pasien stroke iskemik berdasarkan jenis kelamin

disajikan pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan gambar 4.1 dapat diketahui bahwa sampel pasien stroke

iskemik yang tidak meninggal lebih banyak berjenis kelamin perempuan,

yaitu sebanyak 14 orang (70 %). Sedangkan sampel pasien stroke iskemik

yang meninggal lebih banyak berjenis kelamin laki-laki, yaitu sebanyak 6

(34)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

2. Usia Sampel

Distribusi sampel pasien stroke iskemik berdasarkan jenis kelamin

disajikan pada gambar 4.2.

Gambar 4.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Usia

Berdasarkan gambar 4.2 dapat diketahui bahwa sampel pasien stroke

iskemik yang tidak meninggal paling banyak terdapat pada rentang usia 51

- 60 tahun yaitu sebanyak 10 orang (50 %) dan paling sedikit pada rentang

usia 71 - 80 tahun yaitu sebanyak 4 orang (20 %). Sedangkan pada sampel

pasien stroke iskemik yang meninggal paling banyak terdapat pada

rentang usia 51 - 60 tahun yaitu sebanyak 5 orang (50 %) dan paling

(35)

commit to user

3. Kadar HDL Kolesterol

Distribusi sampel pasien stroke iskemik berdasarkan kadar HDL

kolesterol disajikan pada gambar 4.3.

Gambar 4.3 Distribusi Sampel Berdasarkan Kadar HDL

Berdasarkan gambar 4.3 dapat diketahui bahwa sampel pasien stroke

iskemik yang tidak meninggal sebagian besar memiliki kadar HDL

kolesterol ≥ 40 yaitu sebanyak 12 orang (60 %). Sedangkan sampel pasien

stroke iskemik yang meninggal sebagian besar memiliki kadar HDL

kolesterol < 40 yaitu sebanyak 8 orang (80 %).

4. Kadar LDL Kolesterol

Distribusi sampel pasien stroke iskemik berdasarkan kadar LDL

(36)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Gambar 4.4 Distribusi Sampel Berdasarkan Kadar LDL

Berdasarkan gambar 4.4 dapat diketahui bahwa sebagian besar

sampel pasien stroke iskemik yang tidak meninggal memiliki kadar LDL

kolesterol ≤ 130 mg/dl yaitu sebanyak 16 orang (80 %). Sedangkan pada

sampel pasien stroke iskemik yang meninggal memiliki proporsi yang

sama antara kadar LDL kolesterol < 130 mg/dl maupun kadar LDL

kolesterol ≥ 130 mg/dl yaitu masing-masing sebanyak 5 orang (50 %).

B. Analisis Data Sampel

Data yang diperoleh dari hasil penelitian diolah dengan SPSS 17.0

menggunakan analisis regresi logistik ganda untuk mengetahui hubungan

antara kadar LDL kolesterol dengan mortalitas pasien stroke iskemik.

(37)

commit to user

Tabel 4.2 Hasil Analisis Regresi Logistik Ganda Pengaruh Kadar LDL terhadap Mortalitas Stroke Iskemik Fase Akut

Variabel

Adjusted Analysis Crude Analysis

95% CI 95% CI

kelamin tersebut mampu menjelaskan sebesar 52% terjadinya kematian pada

pasien stroke iskemik.

Berdasarkan hasil regresi logistik pada tabel 4.3 diketahui bahwa setelah

mengontrol pengaruh dari kadar HDL, usia dan jenis kelamin, pasien stroke

iskemik dengan kadar LDL ≥130 mg/dl memiliki risiko kematian 7.5 kali

lebih besar dibandingkan dengan kadar LDL <130 mg/dl (OR 7.48, CI 95%

0.78 hingga 72.20). Interpretasi kekuatan hubungan berdasarkan nilai OR

(38)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

1.0 1.0 Tidak terdapat hubungan

> 1.0 - < 1.5 > 0.67 - < 1.0 Hubungan lemah

≥ 1.5 - < 3.0 >0.33 - ≤ 0.67 Hubungan sedang

≥ 3.0 - < 10.0 >0.10 - ≤ 0.33 Hubungan kuat

≥ 10.0 ≤ 0.10 Hubungan sangat kuat

Dengan demikian, nilai OR = 7.48 pada kadar LDL ≥ 130 mg/dl

menunjukkan hubungan kuat dengan mortalitas pasien stroke iskemik fase

akut.

Nilai p untuk hubungan kadar LDL dengan mortalitas stroke adalah p =

0.082. Artinya, bahwa probabilitas untuk membuat simpulan yang salah

bahwa pasien stroke iskemik dengan kadar LDL ≥130 mg/dl memiliki risiko

kematian 7.5 kali lebih besar dibandingkan dengan kadar LDL <130 mg/dl,

ketika sesungguhnya pengaruh tersebut tidak ada, adalah 8 dari 100 kali

kesempatan. Jadi, probabilitas membuat simpulan salah tersebut cukup besar,

dengan kata lain hubungan kadar LDL dengan mortalitas pasien stroke

(39)

commit to user BAB V

PEMBAHASAN

A. Karakteristik Sampel dan Variabel Luar Penelitian

1. Jenis Kelamin

Pada penelitian ini kejadian mortalitas pada pasien stroke iskemik

lebih banyak terjadi pada laki-laki (60%) dan sebagaimana tercantum pada

tabel 4.3 bahwa pasien stroke iskemik laki-laki memiliki risiko kematian

5,3 kali lebih besar dibandingkan dengan pasien perempuan, meskipun

hubungan tersebut secara statistik tidak bermakna. Hal ini sejalan dengan

penelitian Aliah dan Widjaja (2006) yang menunjukkan bahwa usia

harapan hidup rata-rata pada perempuan umumnya lebih panjang. Akan

tetapi pada penelitian Kiyohara et al. (2003) dan Appelros et al. (2003)

mendapatkan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki jumlah

perbandingan yang sama terhadap risiko kematian pada tahun pertama.

2. Usia

Pada penelitian ini terdapat hubungan sangat kuat antara usia

pasien stroke iskemik dengan kejadian mortalitas. Pasien stroke iskemik

yang berusia ≥ 60 tahun memiliki risiko kematian 19,6 lebih besar

dibandingkan dengan pasien stroke iskemik yang berumur < 60 dengan

nilai p paling mendekati signifikan (marginal signifikan), yakni p = 0.051.

(40)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

diketahui bahwa distribusi secara keseluruhan pasien stroke iskemik

berada pada rentang usia 51 - 60 tahun. Hal ini dapat dihubungkan dengan

tingkat morbiditas dan mortalitasnya bahwa semakin tua seseorang terkena

stroke maka outcome fungsional dan survivalnya semakin buruk

(Qodriani, 2010). Penelitian Appelros et al. (2003) juga menunjukkan

bahwa usia merupakan faktor risiko terhadap mortalitas dan

ketergantungan pada tahun pertama setelah serangan stroke pertama kali.

3. Kadar HDL

Pada penelitian ini terdapat hubungan kuat antara kadar HDL

dengan kejadian mortalitas. Pasien stroke iskemik dengan kadar HDL < 40

mg/dl memiliki risiko kematian 4,6 kali lebih besar dibandingkan dengan

kadar HDL ≥ 40mg/dl, meskipun dalam penelitian secara statistik tidak

bermakna. Pada penelitian sebelumnya didapatkan bahwa kadar HDL

merupakan faktor risiko penting terjadinya stroke (Curb et al., 2004;

Soyama et a.l, 2003). Lebih lanjut menurut Newman et al. (2007) bahwa

kadar HDL yang rendah setelah serangan stroke akan mengakibatkan

hambatan pemulihan dan peningkatan mortalitas. Hal ini dihubungkan

dengan sifat anti-aterosklerosis dan anti-inflamasi yang dimiliki oleh HDL

sehingga dapat berperan dalam memberikan efek stabilisasi dan regresi

plak, serta proteksi terhadap oksidasi LDL (Sacco et al., 2001; Sanossian

(41)

commit to user

B. Hubungan Kadar LDL Kolesterol dengan Mortalitas Pasien Stroke

Iskemik Fase Akut

Berdasarkan hasil analisis regresi logistik ganda dengan

memperhitungkan pengaruh variabel luar seperti jenis kelamin, usia, dan

kadar HDL menunjukkan bahwa pasien stroke iskemik dengan kadar LDL ≥

130 mg/dl memiliki risiko kematian 7,5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan

pasien stroke iskemik dengan kadar LDL < 130 mg/dl.

Penelitian-penelitian sebelumnya mengenai faktor risiko terhadap

kematian stroke menyebutkan bahwa dua subfraksi lipoprotein yaitu HDL dan

LDL dapat dianggap sebagai salah satu faktor risiko yang dapat

diperhitungkan. Pada penelitian retrospektif yang dilakukan oleh Thaib (2008)

menunjukkan bahwa pasien stroke iskemik yang meninggal pada minggu

pertama terbanyak memiliki kadar LDL dalam rentang 130 mg/dl – 159 mg/dl

dan menurut penelitian Zeljkovic et al. (2010) mendapatkan bahwa kematian

jangka pendek setelah stroke iskemik akut berhubungan dengan peningkatan

partikel sdLDL. Selain itu juga hasil studi klinis disebutkan bahwa penurunan

low-density lipoprotein kolesterol (LDL-C) sebanyak 1 mmol, akan

menurunkan angka terjadinya stroke fatal sebanyak 17% (Amarenco et al.,

(42)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Pada penelitian ini kadar LDL memiliki hubungan kuat dengan

mortalitas pasien stroke iskemik fase akut, meskipun hubungan tersebut dalam

penelitian secara statistik tidak bermakna. Hal ini kemungkinan disebabkan

oleh karena populasi yang diambil selektif, jumlah sampel yang terbatas, dan

mengabaikan faktor lain yang mempengaruhi ketahanan hidup pasien seperti

hipertensi, merokok, dan tingkat keparahan stroke itu sendiri.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yaitu penelitian ini

menggunakan desain penelitian cross sectional yang tidak dapat menganalisis

hubungan kausal dengan kuat antara paparan dengan penyakit (masalah

kesehatan), data yang diambil merupakan data sekunder sehingga peneliti

tidak bisa mengontrol kualitas dan kuantitas pengukuran LDL, serta adanya

(43)

commit to user BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil penelitian mengenai hubungan antara kadar LDL kolesterol

dengan mortalitas pasien stroke iskemik fase akut ini dapat disimpulkan

sebagai berikut:

i. Berdasarkan hasil OR 7.48 maka didapatkan hubungan kuat antara kadar

LDL kolesterol dengan mortalitas pasien stroke iskemik fase akut,

meskipun hubungan tersebut dalam penelitian secara statistik tidak

bermakna (p < 0.05).

ii. Setelah mengontrol beberapa karakteristik sampel dan variabel luar

seperti jenis kelamin, usia, dan kadar HDL, didapatkan bahwa pasien

stroke iskemik dengan kadar LDL ≥130 mg/dl memiliki risiko kematian

7.5 kali lebih besar dibandingkan dengan kadar LDL <130 mg/dl.

B. Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan data

primer, metode yang lebih baik seperti studi prospektif, jumlah sampel yang

lebih banyak, serta mengontrol variabel luar lain seperti hipertensi, merokok,

alkohol, letak dan luas lesi. Dengan demikian dapat diperoleh data yang lebih

valid mengenai hubungan antara kadar LDL kolesterol dengan mortalitas

Gambar

Tabel 4.3 Besar OR dan Interpretasi tentang Kekuatan Hubungan
Gambar 4.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Usia ..............................................
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Gambar 3.1 Alur Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dilakukan pemasangan pathok jumat mendatang /maka pada tanggal 15 januari 2009 / pembukaan pasar malam perayaan sekaten akan dilakukan dan sejak senin tanggal Senin

It is also possible to see how existing Red Cross Red Crescent programmes that are not specifically related to disaster preparedness are actually contributing to vulnerability

Prambanan, Sleman Yogyakarta (Kajian Faktor Sosio-Ekonomi)” adalah tempat penelitian berbeda yaitu dilakukan di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta.Perbedaan metode untuk

[r]

Kapasitas efektif modifikasi alat pengupas kulit ari biji kedelai dengan blower dalam penelitian ini ada 3 dengan tingkat kecepatan yang berbeda yaitu kecepatan maksimum sebesar

Sistem Informasi berbasis Geografis atau Peta Digital yang mempermudah user dalam penentuan dan pengalamatan lokasi pemasangan reklame yang sesuai dengan

penjadwalan menggunakan teknik pengurutan, dapat disimpulkan bahwa metode SPT menghasilkan Rata-rata waktu penyelesaian pekerjaan yang paling singkat, nilai utilisasi tertinggi,

Populasi penelitian ini adalah pasien rawat inap baik BPJS dan Non BPJS dengan kasus fraktur yang dirawat di bangsal Betha selama triwulan I tahun 2016 sejumlah 117