Jurnal Bingkai Ekonomi
https://stie-aka.ac.id/journal/index.php/jbe3/index
Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal, Likuiditas Dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan
Fitri Dwi Jayanti Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Selamat Sri (UNISS) Kendal
fitridj82@gmail.com
Info Artikel ________________
Sejarah Artikel: Diterima : 6 Maret 2018 Disetujui : 25 Juni 2018 Dipublikasikan : 1 Agustus 2018
________________
Keywords : Profitability; Capital Structure; Liquidity; Firm Size and Value of Company ____________________
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh profitabilitas, struktur modal, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. Sampel penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2016. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 56 perusahaan atau 224 data selama empat tahun. Setelah melakukan uji normalitas, terdapat beberapa data yang harus dihilangkan atau outlier, data yang digunakan menjadi 211. Teknik analisis yang digunakan adalah Analisis Linier Berganda dengan tingkat signifikansi α=5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel profitabilitas yang diukur dengan rasio Return On Equity (ROE) dan variabel ukuran perusahaan yang diukur dengan rasio Log natural (Ln) dari total aset berpengaruh terhadap nilai perusahaan (PBV). Sedangkan variabel struktur modal yang diukur dengan rasio Debt to Equity Ratio (DER) dan likuiditas yang diukur dengan rasio Current Ratio (CR) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan (PBV).
Kata Kunci : Profitabilitas; Struktur Modal; Likuiditas; Ukuran Perusahaan dan Nilai Perusahaan.
ABSTRACT
The purpose of this research is to analyzing the effect of profitability, capital structure, liquidity, and firm size on value of company. The sample of this research is a manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange on period of 2013-2016. The sampling technique used purposive sampling method. The number of sampels in this research as 56 companies or 224 data for four years. After performing the normality test, there are some data that must be removed or outlier, data that used to be 211. Analitycal techniques used are the Multiple Regression Analysis with a significance level α = 5%. The results of this research indicates that variabels profitability measured by Return On Equity (ROE) ratio and firm size variabels measured by Log natural (Ln) ratio from total asset have infuence to value of company (PBV). Meanwhile the variabels capital structure measured by the ratio Debt to Equity Ratio (DER) and liquidity measured by the ratio Current Ratio (CR) do not effect on value of company (PBV).
Alamat korespondensi :
Universitas Selamat Sri (UNISS) Kendal E-mail: fitridj82@gmail.com
PENDAHULUAN
Keinginan dan harapan perusahaan
adalah tetap menjaga dan
mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan. Perusahaan akan
meningkatkan kemampuannya untuk bisa
bersaing dengan perusahaan lain.
Menganalisis kondisi keuangan
perusahaan adalah salah satu cara bagi para calon investor yang akan membeli saham perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang besar dari investasinya. Perusahaan harus memiliki prospek pertumbuhan yang baik di pasar modal. Kinerja perusahaan yang baik akan mempengaruhi nilai perusahaan. Semakin baik kinerja perusahaan, maka akan
mempengaruhi kepercayaan investor
untuk menanamkan saham diperusahaan yang bersangkutan.
Tingkat pengembalian investasi
yang tinggi kepada pemegang saham menandakan nilai saham yang meningkat, hal tersebut menandakan bahwa nilai
perusahaan telah meningkat pula.
Semakin tinggi nilai perusahaan maka akan semakin sejahtera pula pemiliknya (Husnan, 2000). Berbagai penelitian yang telah dilakukan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan di pasar modal adalah dengan menggunakan rasio keuangan yang diperoleh dari laporan keuangan. Salah satu dasar pertimbangan dalam
pengambilan keputusan berinvestasi
adalah dengan melihat laporan keuangan
yang merupakan sumber berbagai
informasi bagi investor. Kinerja keuangan inilah yang digunakan sebagai signal (signaling theory) bagi investor untuk mengetahui kinerja perusahaan. Teori ini menjelaskan mengenai dasar mengapa
perusahaan menyampaikan dan
memberikan informasi laporan keuangan kepada pihak eksternal. Brigham dan Houston (2001) menyatakan bahwa signal adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memberikan
gambaran atau petunjuk bagi investor tentang kondisi perusahaan dan prospek perusahaan. Salah satu cara dalam mengurangi asimetri informasi adalah dengan memberikan sinyal kepada pihak luar yang berupa informasi laporan keuangan yang dapat dipercaya. Kualitas laporan keuangan menunjukkan informasi yang benar dan jujur mengenai kondisi
keuangan perusahaan yang dapat
mempengaruhi investor dan kreditor atau
pihak yang berkepentingan dalam
pengambilan keputusan dalam
berinvestasi.
Nilai perusahaan pada dasarnya dapat diukur melalui beberapa aspek, salah satunya adalah dengan melihat rasio harga pasar terhadap nilai buku perusahaan (Price to Book Value) yang menunjukkan bahwa tingkat kemampuan perusahaan menciptakan nilai relatif
terhadap jumlah modal yang
diinvestasikan. Price to Book Value
(PBV) yang tinggi mencerminkan harga saham yang tinggi dibandingkan dengan nilai buku per lembar saham sehingga menciptakan nilai perusahaan yang baik.
Harga pasar saham menunjukkan
penilaian sentral dari seluruh pelaku pasar, barometer kinerja manajemen perusahaan dapat dinilai dari harga pasar saham (Gultom, et al 2013).
Profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan untuk memperoleh
keuntungan dari usahanya (Sunyoto, 2013). Profitabilitas mempunyai arti
penting didalam mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang, dengan profitabilitas yang tinggi maka kelangsungan hidup perusahaan juga akan lebih terjamin. Nilai suatu perusahaan dapat dipengaruhi dari profitabilitas perusahaan. Profit sebuah perusahaan merupakan harapan bagi investor. Investor akan melihat seberapa besar laba yang diperoleh perusahaan, karena dengan profit yang
mencerminkan pembagian laba yang menjadi haknya yaitu seberapa banyak yang diinvestasikan kembali dan seberapa banyak yang dibayarkan sebaga deviden kepada mereka. Dalam penelitian ini,
profitabilitas diukur dengan
menggunakan rasio Return On Equity
(ROE) yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
bersih untuk pengembalian ekuitas
pemegang saham. Return On Equity
(ROE) merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur profitabilitas dari ekuitas. Penelitian yang dilakukan oleh Wirawati (2008) yang menunjukkan
bahwa variabel Return On Equity (ROE)
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Price to Book Value (PBV).
Profit yang tinggi akan memberikan indikasi prospek perusahaan yang baik sehingga dapat memicu investor untuk ikut meningkatkan permintaan saham.. permintaan saham yang meningkat akan
menyebabkan nilai perusahaan
meningkat. Akan tetapi hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Astriani (2014)
disimpulkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan seberapa besar perusahaan memakai pendanaan yang diperoleh melalui hutang jika dibandingkan dengan pendanaan yang diperoleh melalui modal sendiri
(Horne dan John, 2012:169). Rasio Debt
to Equity Ratio (DER) dapat digunakan calon investor sebagai dasar untuk
menanamkan investasinya kedalam
perusahaan karena rasio ini
menggambarkan modal sendiri, total hutang, dan total aset dimana ketiganya dimanfaatkan untuk meihat tingkat risiko,
tingkat pengembalian (return) dan
pendapatan (revenue) yang akan diterima oleh perusahaan. tingkat risiko, tingkat pengembalian (return) dan pendapatan
(revenue) perusahaan dapat
mempengaruhi tinggi rendahnya
permintaan akan saham, dimana hal tersebut juga akan mempengaruhi nilai perusahaan (Dewi, et al., 2014). Wijaya et al. (2010) menyatakan bahwa keputusan pendanaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Sedangkan, Azizah (2016) menyatakan bahwa keputusan pendanaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, Noerirawan dan Muid (2012) menyatakan bahwa keputusan
pendaan yang diukur dengan Debt to
Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif
tidak signifikan terhadap nilai
perusahaan, sebab hutang yang terlalu
tinggi pada struktur modal akan
berdampak pada kurangnya kepercayaan publik terhadap perusahaan.
Likuiditas adalah kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendeknya. Likuiditas
menunjukkan kemampuan suatu
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi,
atau kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih (Munawir, 2001). Likuiditas akan mempengaruhi besar kecilnya dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham. Dividen merupakan arus kas keluar, maka semakin besar jumlah kas yang tersedia maka dianggap baiknya likuiditas perusahaan, semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar dividen (Harjito dan Martono, 2007).
Tingkat likuidtas yang tinggi
memperkecil kegagalan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban finansial jangka pendek kepada kreditur dan
berlaku pula sebaliknya. Tinggi
rendahnya rasio ini akan mempengaruhi minat investor untuk mengivestasikan dananya. Semakin besar rasio ini maka
efisien perusahaan dalam
mendayagunakan aktiva lancar
perusahaan (Munawir, 2001).
Ukuran perusahaan
perusahaan yang dapat dinyatakan dengan total aset atau total penjualan bersih. Semakin besar total aktiva maupun penjualan maka semakin besar pula
ukuran suatu perusahaan. Ukuran
perusahaan yang besar menunjukkan perusahaan mengalami perkembangan sehingga investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat (Sujoko dan Soebiantoro, 2007). Hasil penelitian Azizah (2016) menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, semakin tinggi ukuran suatu perusahaan maka
akan semakin tinggi pula nilai
perusahaan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Bernandhi dan Muid (2014), akan tetapi hasil penelitian tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri dan Wirajaya (2013) yang memberikan hasil bahwa
variabel ukuran perusahaan tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Penelitian ini dilakukan pada
perusahaan manufaktur karena
perusahaan-perusahaan dalam indsutri manufaktur memiliki jumlah yang paling
banyak dibandingkan perusahaan
diindustri lainnya, sehingga dianggap mewakili semua industri. Berdasarkan
penelitian-penelitian terdahulu yang
memiliki hasil yang berbeda-beda maka
peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian kembali untuk membuktikan apa sajakah faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan. Penelitian ini bertujuan
untuk menguji apakah faktor
profitabilitas, struktur modal, likuiditas, dan ukuran perusahaan berpengaruh
terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2013-2016. Perbedaan periode pengamatan dan variabel dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik.
METODE
Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang
diperlukan adalah berupa laporan
keuangan (laba rugi dan neraca)
perusahaan tahun 2013-2016 yang
diperoleh dari website www.idx.co.id.
Teknik pengumpulan data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung oleh pihak yang melaksanakan penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik dokumentasi. Teknik
dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari
atau mengumpulkan catatan atau
dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, yaitu data dokumentasi dari
perusahaan manufaktur yang go publik di
Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2013-2016. Jumlah sampel
ditentukan dengan menggunakan
purposive sampling. Adapun kriteria
sampel yang ditetapkan adalah
perusahaan manufaktur yang
mempublikasikan laporan keuangan pada tahun 2013-2016 secara berturut-turut,
perusahaan menerbitkan laporan
keuangan dengan nilai mata uang rupiah, perusahaan memiliki nilai laba positif. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 56 perusahaan atau 224 data selama empat tahun. Setelah melakukan uji normalitas, terdapat beberapa data
yang harus dihilangkan atau outlier,
sehingga data yang digunakan menjadi 211 data.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Analisis regresi
menganalisis seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Persamaan fungsi regresi inier berganda adalah sebagai berikut :
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 +β4X4 + e
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan yang diukur dengan rasio Price to Book Value (PBV). Variabel independen dalam penelitian ini adalah profitabilitas yang diukur dengan
rasio Return On Equity (ROE), struktur yang dinyatakan dalam jutaan rupiah sehingga membuat digit terlalu besar, nilai dan sebarannya yang juga besar dari
variabel lain sehingga dapat
menyebabkan fultuasi data yang
berlebihan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Statistika Deskriptif
Tabel 1 menyajikan hasil ouput SPSS
mengenai deskripsi atau gambaran
mengenai data tentang variabel
independen yaitu profitabilitas yang
diukur dengan rasio Return On Equity
(ROE), struktur modal yang diukur dengan rasio Debt to Equity Ratio (DER), likuiditas yang diukur dengan rasio
Current Ratio (CR), dan ukuran
perusahaan yang diukur dengan Log natural (Ln) dari total aset yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, minimum, dan maximum. Jumlah
sampel sebanyak 211 data. Nilai Return
On Equity (ROE) mempunyai nilai mean sebesar 13.7577, standar deviasi sebesar 16.20520, nilai minimum -14.11, dan nilai maximumnya adalah 135.85. Nilai Debt to Equity Ratio (DER) mempunyai nilai mean sebesar 0.9528, standar deviasi sebesar 1.00359, nilai minimum 0.01, dan nilai maximumnya adalah 7.44. Nilai Current Ratio (CR) mempunyai nilai mean sebesar 3.0702, standar deviasi sebesar 3.07393, nilai minimum 0.40, dan nilai maximumnya adalah 21.20. Nilai Ln_TA mempunyai nilai mean sebesar 28.4886, standar deviasi sebesar 1.67469,
nilai minimum 25.62, dan nilai
maximumnya adalah 33.20. variabel dependen dalam penelitian ini adalah
rasio Price to Book Value (PBV)
mempunyai nilai mean sebesar 2.2671, standar deviasi sebesar 2.11898, nilai minimum 0.01, dan nilai maximumnya adalah 16.67.
Tabel 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Statistics
ROE DER CR Ln_TA PBV
N Valid 211 211 211 211 211
Missing 0 0 0 0 0
Mean 13.7577 .9528 3.0702 28.4886 2.2671
Std. Deviation 16.20520 1.00359 3.07393 1.67469 2.11898
Minimum -14.11 .01 .40 25.62 .01
Maximum 135.85 7.44 21.20 33.20 16.67
Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk
melihat apakah suatu data telah
terdistribusi normal atau tidak. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. ( Ghozali, 2013). Analisis grafik dengan
melihat hasil output SPSS grafik
histogram dan Normal P Plot of
Regression Standardized Residual. Berikut hasil uji normalitas dengan melihat dari
grafik histogram dan Normal P Plot of
Regression Standardized Residual :
Gambar 1. Hasil Uji Normalitas Grafik Histogram
Gambar 2. Hasil Uji Hasil Uji NormalP Plot of Regression Standardized Residual
Gambar 1 menunjukkan bahwa
grafik histogram menunjukkan pola
berdistribusi normal. Gambar 2
menunjukkan bahwa titik-titik menyebar sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi layak dipakai, karena telah memenuhi asumsi normalitas.
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas dengan uji statistik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 211
Normal
Parametersa
Mean .0000000
Std. Deviation 1.34331158
Most Extreme
Differences
Absolute .091
Positive .091
Negative -.047
Kolmogorov-Smirnov Z 1.316
Asymp. Sig. (2-tailed) .063 Sumber : Data yang diolah, tahun 2018
Pengujian secara statistik
sebagaimana ditampilkan pada tabel 2, dapat dilihat dari nilai signifikan variabel, jika nilai signifikan variabel > 0,05 maka data normal, dalam penelitian ini nilai signifikan variabel berada diatas 0,05 yang mana berarti data tersebut terdistribusi normal.
Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas digunakan untuk melihat apakah dalam model regresi
terdapat korelasi antar variabel
independennya. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas dapat dilakukan
dengan cara melihat nilai tolerance dan
Tabel 3. Hasil Uji Multikolonieritas
a. Dependent Variable: PBV
Sumber : Data yang diolah, tahun 2018
Suatu data dikatakan tidak
mengalami multikolonieritas apabila nilai tolerance >0,10 dan nilai VIF <10 maka dapat dikatakan bahwa model dalam penelitian bebas dari multikolonieritas. Output SPSS diatas memperlihatkan
bahwa nilai tolerance dari variabel ROE,
DER, CR, Ln_TA >0,10 dan nilai VIF <10, sehingga dapat dikatakan bahwa model dalam penelitian ini bebas dari adanya multikolonieritas.
Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah hubungan yang terjadi antara residual dari pengamatan satu dengan pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi
autokorelasi. Uji autokorelasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Durbin Watson. Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini :
Tabel 4. Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
a. Predictors: (Constant), Ln_TA, DER, CR, ROE b. Dependent Variable: PBV
Sumber : Data yang diolah, tahun 2018
Berdasarkan tabel 4 diatas diketahui nilai DW sebesar 2.067, nilai du pada
tabel sebesar 1.80305 nilai dl sebesar 1.74513 dan nilai 4-du adalah 2.19695. Apabilai nilai du<d<4-du, maka tidak ada autokorelasi positif atau negatif yang
berarti tidak terdapat autokorelasi.
Berdasarkan hasil uji autokorelasi diatas, dapat disimpulkan bahwa 1.80305 < 2.067 < 2.19695, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2013).
Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan uji glejser terlihat bahwa semua variabel independen mempunyai
tingkat koefisien signifikansi >0.05,
Tabel 5. Hasil Uji Glejser
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -.141 1.032 -.136 .892
ROE .007 .004 .140 1.930 .055
DER .045 .059 .054 .760 .448
CR -.009 .019 -.033 -.462 .644
Ln_TA .038 .036 .077 1.053 .293
a. Dependent Variable: Abs_res
Sumber : Data yang diolah, tahun 2018
Uji Model
Bertujuan untuk mengukur
besarnya presentasi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil pengujian koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 6 berikut :
Tabel 6. Hasil Uji Koefisien Determinasi
sig t > tingkat signifikansi (0.05) maka hipotesis ditolak. Hasil pengujian hipotesis tersebut menghasilkan persamaan analisis regresi berganda berikut ini :
Nilai Perusahaan = -4.932 + 0.092 Profitabilitas + 0.036 StrukturModal - 0.030 Likuiditas + 0.210 Ukuran Perusahaan + e.
Sumber : Data yang diolah, tahun 2018
Hasil Output SPSS pada tabel 6
menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,590. Hal ini berarti nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh variabel profitabilitas, struktur modal, likuiditas, dan ukuran perusahaan sebesar 59%. Sementara sekitar 41% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dikategorikan dalam model.
Pengujian Hipotesis
Hasil pengujian hipotesis pada tabel 7 dengan menggunakan uji t-Test yang dilakukan untuk menguji pengaruh dari
masing-masing variabel independen
terhadap variabel dependen. Apabila nilai sig t < tingkat signifikansi (0.05) maka hipotesis diterima, sedangkan apabila nilai
Model Summary
Mo
del
R R
Squar
e
Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
1 .773a .598 .590 1.35629
Pengujian Hipotesis Tabel 7. Hasil Uji Parsial t
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
a. Dependent Variable: PBV
Sumber : Data yang diolah, tahun 2018
Hipotesis kesatu menguji pengaruh profitabilitas yang diukur dengan rasio Return On Equity (ROE) terhadap nilai perusahaan (PBV). Berdasarkan hasil pada tabel 7 diatas memperoleh nilai sig 0.000 < 0.05, yang berarti bahwa hipotesis
kesatu dinyatakan diterima. Hasil
penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hamidy, et. Al (2015) dan Hasania, et.al (2016). Investor akan meningkatkan permintaan saham apabila profitabilitas perusahaan meningkat, investor akan tertarik dengan Return On Equity (ROE) yang tinggi karena rasio ini menunjukkan perhitungan pengembalian terhadap ekuitas yang
ditanamkan oleh investor. Apabila
profitabilitas meningkat maka harga
saham perusahaan meningkat sehingga menambah nilai perusahaan (PBV). Hal ini bertolak belakang dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Manoppo dan Fitty (2016) yang menyimpulkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Hipotesis kedua menguji pengaruh struktur modal yang diukur dengan rasio Debt to Equity Ratio (DER) terhadap nilai perusahaan (PBV). Berdasarkan hasil pada tabel 7 diatas memperoleh nilai sig 0.709 > 0.05, yang berarti bahwa hipotesis kedua
dinyatakan ditolak. Keputusan pendanaan
tidak mampu meningkatkan nilai
perusahaan. Investor dalam menanamkan
modalnya pada perusahaan, keputusan pendanaan tidak menjadi faktor langsung. Investor lebih mengutamakan informasi bagaimana pihak manajemen perusahaan menggunakan dana tersebut sebagai modal perusahaan dengan efektif dan efisien untuk mencapai nilai tambah bagi nilai perusahaan. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Modigliani dan Miller bahwa seberapapun banyaknya
penggunaan hutang tidak akan
berpengaruh terhadap harga saham dan
nilai perusahaan. Investor lebih
mempertimbangkan faktor lainnya dalam
mengambil sebuah keputusan untuk
berinvestasi seperti mempertimbangkan laba perusahaan atau rasio profitabilitas. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Azizah (2016) dan Gultom, et.al (2013).
Hipotesis ketiga menguji pengaruh likuiditas yang diukur dengan rasio
Current Ratio (CR) terhadap nilai
perusahaan (PBV). Berdasarkan hasil pada tabel 7 diatas memperoleh nilai sig 0.357 > 0.05, yang berarti bahwa hipotesis
ketiga dinyatakan ditolak. Hasil penelitian
ini didukung oleh hasil penelitian
Febrianti (2012) dan Gultom, et.al (2013) yang menyatakan bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Tinggi rendahnya rasio ini tidak
Hipotesis keempat menguji pengaruh ukuran perusahaan yang diukur dengan rasio Log natural (Ln) dari total aset terhadap nilai perusahaan (PBV). Berdasarkan hasil pada tabel 7 diatas memperoleh nilai sig 0.001 < 0.05, yang
berarti bahwa hipotesis keempat
dinyatakan diterima. Perusahaan yang
lebih besar dapat dengan mudah
memperoleh akses ke pasar modal. Kemudahan untuk mengakses ke pasar
modal berarti perusahaan memiliki
fleksibilitas dan kemampuan untuk
mendapatkan dana yang lebih besar. Dengan kemudahan tersebut ditangkap oleh investor sebagai sinyal positif dan prospek yang baik sehingga ukuran perusahaan bisa memberikan pengaruh yang positif terhadap nilai perusahaan.
Ukuran perusahaan yang besar
menunjukkan bahwa perusahaan
mengalami perkembangan sehingga
investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Manoppo dan Fitty (2016), Languju (2016) dan Rahmawati (2015) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan
tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan. Ukuran perusahaan bukan merupakan pertimbangan utama bagi para investor dalam berinvestasi.
SIMPULAN DAN SARAN
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel profitabilitas yang diukur dengan rasio Return On Equity (ROE) dan variabel ukuran perusahaan yang diukur dengan rasio Log natural (Ln) dari total
aset berpengaruh terhadap nilai
perusahaan (PBV). Sedangkan variabel struktur modal yang diukur dengan rasio Debt to Equity Ratio (DER) dan likuiditas
yang diukur dengan rasio Current Ratio
(CR) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan (PBV). Saran yang dapat diberikan bagi investor agar lebih cermat
dalam memilih perusahaan untuk
menginvestasikan modalnya dengan
melihat beberapa rasio yang signifikan dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Bagi manajemen, harus meningkatkan kinerja perusahaan agar para investor terus berinvestasi diperusahaan yang nantinya akan meningkatkan harga saham dan berdampak baik pada nilai perusahaan.
Bagi peneliti yang akan datang,
diharapkan menelaah kembali dan
menambah beberapa rasio yang terindikasi mempengaruhi nilai perusahaan dan obyek peellitian perlu diperluas dengan lebih mengamati setiap sektor industri.
DAFTAR PUSTAKA
Astriani, Eno Fuji. 2014. Pengaruh Kepemelikan Manajerial, Leverage, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Investment Opportunity Set Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ekonomi. Vol.2 (1)
Azizah, Silfiana dan Maswar Patuh Priyadi (2016). Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Sektor Manufaktur. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. Vol. 5 (10). ISSN : 2460-0585 Bernandhi, R. Dan A. Muid. 2014. Pengaruh
Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, Leverage, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahan. Diponegoro Journal Of Accounting 3 (1) : 1-14 Brigham, E.F. dan J.F. Houston. 2001. Manajemen
Keuangan. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Penerbit Erlangga
Dewi, Inggi Rovita, Siti Ragil Handayani dan Nila Firdaus Nuzula. 2014. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol.17 (1)
Febrianti, Meiriska. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan pada Industri Pertambangan di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol.14 (2) : 141-156
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gultom, Robinhot, Agustina dan Sri Widia Wijaya.
2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Farmasi di ursa Efek Indonesia. Jurnal Wira Ekonomi Mikrosil. Vol.3 (01) Hamidy, Rahman Rusdi, I Gusti Bagus Wiksuana dan
Universitas Udayana : 665-682. ISSN : 2337-3067
Harjito, Agus dan Martono. 2007. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonosia
Hasania, Zuhria, Sri Murni dan Yunita Mandagie. 2016. Pengaruh Current Ratio, Ukuran Perusahaan, Struktur Modal, dan ROE Terhadap Nilai Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. Vol.16 (03)
Husnan, Suad. 2000. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan. Edisi Ketiga. Yogyakarta : UPP AMP YKPN
Languju, Octavia. 2016. Pengaruh Return On Equity, Ukuran Perusahaan, Price Earning Ratio dan Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Property and Real Estate Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. Vol.16 (02).
Manoppo, Heven dan Fitty Valdi Arie. 2016. Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal EMBA. Vol.4 (2) : 485-497. ISSN : 2303-1174
Munawir. 2001. Analisa Laporan Keuangan.Yogyakarta : Liberty.
Noerirawan, R. Dan A. Muid. 2012. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan terhadap Nilai
Perusahaan. Diponegoro Journal Of Accounting I (2) : 1-12
Rahmawati, Siti Hamda. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2012. Jom FEKON Vol.2 (1) Sri, A. Dan A. Wirajaya. 2013. Pengaruh Struktur
Modal, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol.4 (2).
Sujoko dan Ugy Soebiantoro. 2007. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor Intern dan Faktor Ekstern terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 9 (1) : pp 41-48
Sunyoto, Danang. 2013. Analisis Laporan Keuangan Bisnis. Jakarta: Salemba Empat
Wijaya, L.R.P., Bandi dan A.Wibawa. 2010. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi 1. Purwokerto Wirawati, Ni Gusti Putu. 2008. Pengaruh Faktor
Fundamental Perusahaan terhadap Price to Book Value dalam Penilaian Saham di Bursa Efek Jakarta dalam Kondisi Krisis Moneter. Buletin Studi Ekonomi. Vol.13. (1) : 92-102
www.idx.co.id