• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA."

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No. Daftar/FPEB/233/UN.40.FPEB.1.PL/2013

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI

TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA

(Survey pada Mahasiswa FPEB UPI)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh

Ria Andriani

0901701

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

(2)

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2013

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI

TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA

(Survey pada Mahasiswa FPEB UPI)

Oleh:

RIA ANDRIANI

Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Ria Andriani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

(3)

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

RIA ANDRIANI

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA

(Survey pada Mahasiswa FPEB UPI)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PEMBIMBING:

PEMBIMBING

Prof. Dr. H. Disman, MS

NIP. 19590209 198412 1 001

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

(4)

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Dr. Ikaputera Waspada, MM

(5)

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRAK

“Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri terhadap Intensi Berwirausaha

(Survey pada Mahasiswa FPEB UPI)” di bawah bimbingan Prof. Dr. H. Disman, MS

Oleh

Ria Andriani 0901701

Permasalahan dalam penelitian ini yaitu intensi berwirausaha yang dimiliki mahasiswa masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari sebagian besar mahasiswa lebih mamilih untuk mencari pekerjaan dari pada menciptakan pekerjaan (berwirausaha) setelah lulus kuliah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor pengetahuan kewirausahaan dan efikasi diri terhadap intensi berwirausaha mahasiswa. Dalam penelitian ini yang menjadi objek sasaran penelitian yaitu mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia (FPEB UPI). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survey eksplanatory. Sampel sebanyak 370 mahasiswa yang diambil secara

proportionate stratified random sampling. Teknik pengumpulan data dengan

menggunakan angket dan analisis data menggunakan Methode Succesive Interval (MSI) dan uji persamaan regresi berganda dengan program SPSS 17. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intensi berwirausaha mahasiswa FPEB UPI tergolong sedang. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh temuan bahwa secara simultan maupun secara parsial variabel pengetahuan kewirausahaan dan efikasi diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi berwirausaha mahasiswa FPEB UPI.

(6)

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRACT

“The Influence of Entrepreneuriel Knowledge and Self-Efficacy Toward Entrepreneurial Intentuon (case on Faculty of Bussiness and Economics

Education at Indonesia University of Education )”

Under the guidance of Prof. Dr. H. Disman, Ms

Ria Andriani 0901701

The issue of this research is the lack of students’ entrepreneurial intention. It can be seen that graduated from university, most of the students choose to be a worker than an entrepreneur. The objective of this research is to know the factors of entrepreneurial knowledge and self-efficacy toward students’ entrepreneurial intention.The object of this research is the students of the Faculty of Bussiness and Economics Education at Indonesia University of Education. Explonatory survey method was used in this research. 370 samples of students were taken by using proportionate stratified random sampling. The data were colleted by using questionnaire and analyzed by using Method Succesive Interval (MSI) and multiple equation regretion test with SPSS 17 program. The result if the research

show that the students’ entrepreneurial intention of the Faculty of Bussiness and

Economics Education at Indonesia University of Education is average. Based on the result, it is concluded that simultaneously and partially, the variables of entrepreneurial knowledge of the students of the Faculty of Business and Economics Education at Indonesia University of Education positively and significantly.

(7)

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not d

UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not d

ABSTRAK ... Error! Bookmark not d

DAFTAR ISI ... 1

DAFTAR TABEL ... 3

DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not d

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not d 1.1 Latar Belakang Penelitian ...

Error! Bookmark not defined.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ...

Error! Bookmark not defined.

1.3 Tujuan Penelitian ...

Error! Bookmark not defined.

1.4 Manfaat Penelitian ...

Error! Bookmark not defined.

1.5 Struktur Organisasi Skripsi ...

Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

HIPOTESIS PENELITIAN ... Error! Bookmark not d 2.1 Kajian Pustaka ...

Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Konsep Kewirausahaan ... ... Erro

r! Bookmark not defined.

2.1.1.1 Pengertian Kewirausahaan ... ... Erro

r! Bookmark not defined.

2.1.1.2 Pentingnya Profesi Wirausaha ... ... Erro

r! Bookmark not defined.

2.1.1.3 Karakteristik Kewirausahaan... ... Erro

r! Bookmark not defined.

2.1.2 Konsep Intensi Berwirausaha ... ... Erro

(8)

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2.1.2.1 Pengertian Intensi Berwirausaha ... ... Erro

r! Bookmark not defined.

2.1.2.2 Aspek – Aspek Itensei Berwirausaha ... ... Erro

r! Bookmark not defined.

2.1.2.3 Proses Pembentukan Intensi berwirausaha ... ... Erro

r! Bookmark not defined.

2.1.2.4 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Intensi Berwirausaha ... ... Erro

r! Bookmark not defined.

2.1.3 Konsep Pengetahuan Kewirausahaan ... ... Erro

r! Bookmark not defined.

2.1.3.1 Pengertian Pengetahuan Kewirausahaan ... ... Erro

r! Bookmark not defined.

2.1.3.2 Pengetahuan, Kemampuan dan Kemauan Wirausaha .. ... Erro

r! Bookmark not defined.

2.1.3.3 Jenis – Jenis Pengetahuan ... ... Erro

r! Bookmark not defined.

2.1.4 Konsep Efikasi Diri ... ... Erro

r! Bookmark not defined.

2.1.4.1 Perkembangan Efikasi Diri... ... Erro

r! Bookmark not defined.

2.1.4.2 Aspek – Aspek Efikasi Diri ... ... Erro

r! Bookmark not defined.

2.2 Penelitian Terdahulu ...

Error! Bookmark not defined.

2.3 Kerangka Pemikiran ...

Error! Bookmark not defined.

2.3.1 Keterkaitan antara Pengetahuan Kewirausahaan dengan Intensi Berwirausaha ... ... Erro

(9)

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2.3.2 Keterkaitan antara Efikasi Diri dengan Intensi Berwirausaha .. ... Erro

r! Bookmark not defined.

2.4 Hipotesis ...

Error! Bookmark not defined.

BAB III METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not d 3.1 Objek Penelitian ...

Error! Bookmark not defined.

3.2 Metode Penelitian ...

Error! Bookmark not defined.

3.3 Populasi dan Sampel ...

Error! Bookmark not defined.

3.3.1 Populasi ... ... Erro

r! Bookmark not defined.

3.3.2 Sampel ... ... Erro

r! Bookmark not defined.

3.4 Operasional Variabel...

Error! Bookmark not defined.

3.5 Teknik Pengumpulan Data ...

Error! Bookmark not defined.

3.6 Pengujian Instrumen Penelitian ...

Error! Bookmark not defined.

3.6.1 Uji Instrumen Penelitian ... ... Erro

r! Bookmark not defined.

3.6.2 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... ... Erro

r! Bookmark not defined.

3.6.2.1 Teknik Analisis Data ... ... Erro

r! Bookmark not defined.

3.6.2.2 Uji Normalitas ... ... Erro

r! Bookmark not defined.

3.6.2.3 Uji Asumsi Klasik ... ... Erro

r! Bookmark not defined.

3.6.3 Pengujian Hipotesis ... ... Erro

(10)

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not d 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ...

Error! Bookmark not defined.

4.2 Profil Responden ...

Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan ... ... Erro

r! Bookmark not defined.

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... ... Erro

r! Bookmark not defined.

4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... ... Erro

r! Bookmark not defined.

4.3 Gambaran Umum Variabel Penelitian ...

Error! Bookmark not defined.

4.3.1 Pengetahuan Kewirausahaan ... ... Erro

r! Bookmark not defined.

4.3.2 Efikasi Diri ... ... Erro

r! Bookmark not defined.

4.3.3 Intensi Berwirausaha ... ... Erro

r! Bookmark not defined.

4.4 Hasil Analisis Instrumen Penelitian ...

Error! Bookmark not defined.

4.4.1 Uji Validitas... ... Erro

r! Bookmark not defined.

4.4.2 Uji Reliabilitas ... ... Erro

r! Bookmark not defined.

4.5 Hasil Pengujian Persyaratan Analisis ...

Error! Bookmark not defined.

4.5.1 Hasil Uji Normalitas ... ... Erro

r! Bookmark not defined.

4.5.2 Hasil Uji Multikolinieritas ... ... Erro

r! Bookmark not defined.

4.5.3 Hasil Uji Heterokedastis ... ... Erro

(11)

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4.5.4 Hasil Uji Autokorelasi ... ... Erro

r! Bookmark not defined.

4.6 Hasil Penelitian ...

Error! Bookmark not defined.

4.6.1 Pengujian Hipotesis ... ... Erro

r! Bookmark not defined.

4.7 Pembahasan Hasil Penelitian ...

Error! Bookmark not defined.

4.7.1 Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Intensi Berwirausaha ... ... Erro

r! Bookmark not defined.

4.7.2 Pengaruh Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha ... ... Erro

r! Bookmark not defined.

4.8 Implikasi Pendidikan ...

Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not d 5.1 Kesimpulan ...

Error! Bookmark not defined.

5.2 Saran ...

Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang

Ditamatkan, 2008–2012 ... Error! Bookmark not d

Tabel 1.2 Niat Berwirausaha Mahasiswa FPEB UPI di Kota Bandung

Tahun 2013 ... Error! Bookmark not d

Tabel 2.1 Ciri – Ciri Menjadi Wirausahawan ... Error! Bookmark not d

Tabel 2.2 Nilai – Nilai dan Prilaku Kewirausahaan ... Error! Bookmark not d

Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not d

Tabel 3.1 Jumlah Mahasiswa Terdaftar (Aktif) FPEB Semester Genap

(12)

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.2 Sampel Mahasiswa Terdaftar (Aktif) FPEB Semester Genap

Tahun 2012/2013 ... Error! Bookmark not d

Tabel 3.3 Tabel Operasional Variabel ... Error! Bookmark not d

Tabel 4.1 Fakultas di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung ... Error! Bookmark not d

Tabel 4.2 Jurusan di Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) .. Error! Bookmark not d

Tabel 4.3 Karakteristik Mahasiswa Berdasarkan Angkatan ... Error! Bookmark not d

Tabel 4.4 Karakteristik Mahasiswa Berdasarkan Usia ... Error! Bookmark not d

Tabel 4.5 Karakteristik Mahasiswa Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error! Bookmark not d

Tabel 4.6 Klasifikasi Bobot Standar ... Error! Bookmark not d

Tabel 4.7 Klasifikasi Jumlah Skor Pengetahuan Kewirausahaan... Error! Bookmark not d

Tabel 4.8 Klasifikasi Bobot Pengetahuan Kewirausahaan Mahasiswa

FPEB UPI 2013 ... Error! Bookmark not d

Tabel 4.9 Klasifikasi Jumlah Skor Efikasi Diri ... Error! Bookmark not d

Tabel 4.10 Klasifikasi Bobot Efikasi Diri Mahasiswa FPEB UPI 2013 .... Error! Bookmark not d

Tabel 4.11 Klasifikasi Jumlah Skor Intensi Berwirausaha ... Error! Bookmark not d

Tabel 4.12 Klasifikasi Bobot Intensi Berwirausaha Mahasiswa FPEB

UPI 2013 ... Error! Bookmark not d

Tabel 4.13 Uji Validitas Intensi Berwirausah ... Error! Bookmark not d

Tabel 4.14 Uji Validitas Pengetahuan Kewirausahaan ... Error! Bookmark not d

Tabel 4.15 Uji Validitas Efikasi Diri ... Error! Bookmark not d

Tabel 4.16 Uji Reliabilitas Variabel ... Error! Bookmark not d

Tabel 4.17 Corelation Statistics ... Error! Bookmark not d

Tabel 4.18 Uji Autokorelasi – Model Summary ... Error! Bookmark not d

Tabel 4.19 Coefficientsa ... Error! Bookmark not d

(13)

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 4.21 Koefisien Determinasi ... Error! Bookmark not d

Tabel 4.22 Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ... Error! Bookmark not d

(14)

1

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Kemajuan suatu bangsa terletak pada generasi mudanya yang akan

meneruskan estafet kepemerintahan Indonesia, salah satu pilar pentingnya adalah

mahasiswa. Mahasiswa adalah generasi penerus bangsa yang diharapkan dapat

membangun bangsa Indonesia yang mampu bertahan dan memenangkan

persaingan yang semakin ketat. Dalam kondisi sekarang ini perkembangan

berlangsung begitu cepat, di harapkan mahasiswa yang merupakan insan

berpendidikan dapat membuka wawasannya dan melihat kodisi bangsa Indonesia

beserta permasalahannya saat ini. Permasalahan yang sangat penting yang sedang

dihadapi bangsa ini salah satunya adalah ketenagakerjaan. Dimana tingkat

penawaran tenaga kerja tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia.

Hal ini menyebabkan terjadinya pengangguran yang semakin bertambah, di

Indonesia menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2012 jumlah

pengangguran Indonesia sebanyak 7,24 juta orang dan parahnya pengangguran ini

berasal dari kalangan terdidik sebesar 6,14 % yang seharusnya mereka dididik

untuk membangun bangsa bukan untuk menambah masalah bangsa Indonesia.

Tingginya tingkat pengangguran menjadikan keadaan Indonesia semakin

memburuk, hal ini akan bertambah buruk jika tidak segera diatasi. Menurut kepala

Bappenas, pemuda yang menganggur di Indonesia pada tahun 2011 mencapai 4,2

juta orang, oleh karena itu harus ada upaya serius untuk menanggulangi masalah

ini. Lebih rincinya tingkat pengangguran terbuka di Indonesia menurut pendidikan

(15)

2

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 1.1

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia Penduduk Usia 15 Tahun

Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2008–2012 No. Pendidikan Tertinggi yang

Ditamatkan 2008 2009 2010 2011 2012

Dari Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa masih tingginya tingkat pengangguran

dikalangan terdidik, bahkan lulusan universitas yang merupakan jenjang

pendidikan tertinggi menyumbangkan 438,210 pengangguran pada tahun 2012.

Jumlah tersebut bukanlah jumlah yang sedikit dan ini menandakan bahwa ternyata

lulusan perguruan tinggi tidak menjamin seseorang memiliki pekerjaan.

Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional

diperoleh minat berwirausaha lulusan lembaga pendidikan yaitu:

Minat lulusan lembaga pendidikan untuk berwirausaha sangat rendah, yaitu bagi lulusan SLTA (22,63 persen) dan perguruan tinggi (6,14 persen). Sedangkan mereka yang berpendidikan SD dan SMP justru memiliki kemandirian untuk berusaha sendiri (32,46 persen). Terdapat kecenderungan para pemuda berpendidikan SLTA (61,87 persen) dan sarjana (83,20 persen) memilih menjadi pekerja atau karyawan dibanding menjadi wirausaha. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin rendah kemandirian dan motivasi untuk menjadi wirausaha.

Suatu pernyataan yang bersumber dari PPB menyatakan bahwa suatu negara

akan mampu membangun apabila memiliki wirausahawan sebanyak 2% dari

jumlah penduduknya (Buchari Alma, 2009:4). Sedangkan jumlah wirausaha

(16)

3

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dalam hal ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mencanangkan

Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) pada Februari 2011. Dengan adanya

GKN diharapkan generasi muda memiliki niat untuk menjadi wirausahawan.

Melihat dari permasalahan ini dan seiring maraknya gerakan kewirausahaan

yang semakin gencar dan diyakini akan menjadi solusi bagi permasalahan

ketenagakerjaan. Dalam hal ini mahasiswa dihadapkan pada suatu kondisi apakah

akan turut mengambil peran untuk mengambil kesempatan berwirausaha atau

akan tetap fokus sebagai mahasiswa yang hanya menekuni bidang keahliannya.

Sementara Dirjen Dikti mendukung program pengembangan kewirausahan

di perguruan tinggi dengan membuat program-program yang bertujuan untuk

memancing jiwa wirausaha dari kalangan perguruan tinggi. Salah satu contohnya

adalah Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) yang memberikan kesempatan

bagi mahasiswa untuk berwirausaha dengan dukungan permodalan yang

diharapkan mampu menjadi awal mula munculnya wirausahawan baru dari

kalangan kampus.

Melalui kegiatan kewirausahaan mahasiswa diharapkan dapat mengurangi

pengangguran di masa yang akan datang. Dengan mengenalkan kewirausaha

dikalangan mahasiswa juga diharapkan dapat membuat mahasiswa mandiri,

trampil, inovasi sehingga ketika lulus dari perguruan tinggi mereka tidak menjadi

pengangguran.

Namun hal ini masih mengalami kendala karena tidak semua orang

memiliki niat untuk berwirausaha. Berdasarkan penelitian penulis kepada 80

orang mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas

Pendidikan Indonesia (FPEB UPI) didapat bahwa niat berwirausaha mahasiswa

UPI masih rendah. Adapun data niat mahasiswa UPI dalam berwirausaha dapat

(17)

4

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 1.2

Niat Berwirausaha Mahasiswa FPEB UPI di Kota Bandung Tahun 2013

No Kriteria Jumlah Persentase

1 Menciptakan pekerjaan (wirausaha) 20 orang 25%

2 Mencari pekerjaan ( pegawai swasta/negeri) 60 orang 75%

Total 80 orang 100%

Sumber: Pra Penelitian (data diolah)

Dari Tabel 1.2 diatas menunjukan bahwa niat berwirausaha dikalangan

mahasiswa masih rendah hal ini dapat dilihat dari 80 mahasiswa yang berniat

berwirausaha hanya 20 orang. Untuk lebih jelasnya perbandingan antara jumlah

mahasiswa yang berniat berwirausaha dan yang berniat mencari pekerjaan dapat

dilihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1

Niat Berwirausaha Mahasiswa FPEB UPI di Kota Bandung Tahun 2013

Sumber: Pra Penelitian (data diolah)

Dari 80 responden (mahasiswa) hanya 25% yang berniat berwirausaha

setelah lulus kuliah dan 75% memilih untuk mencari pekerjaan dibandingkan

berwirausaha. Rendahnya niat berwirausaha menurut Endi Sarwoko (2011:133) 25%

75%

Menciptakan pekerjaan (wirausaha)

(18)

5

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dipengaruhi oleh efikasi diri dimana pengaruhnya positif, semakin tinggi

dukungan pada mahasiswa semakin tinggi rasa percaya diri dan kematangan

mental maka semakin tinggi pula niat berwirausaha. Hal ini juga sejalan dengan

Manda Andika dan Iskandarsyah Madjid (2012:195) bahwa efikasi diri

berpengaruh signifikan terhadap intensi berwirausaha begitu pula menurut Nurul

Indarti dan Rokhima Rostiani (2008:23) bahwa efikasi diri terbukti mempengaruhi

intensi mahasiswa Indonesia dan Norwegia. Selain efikasi diri menurut Hernan

Banjo Roxas (2008:2) bahwa pengetahuan kewirausahaan memiliki pengaruh

langsung pada persepsi keinginan berwirausaha, persepsi norma sosial, dan

kemampuan berwirausaha terhadap intensi berwirausaha. Selain itu menurut Tony

Wijaya (2007:127) bahwa semakin tinggi kecerdasan menghadapi rintangan

(adversity intelligence) maka semakin tinggi intensi berwirausaha, sebaliknya

semakin rendah adversity intelligence maka semakin rendah intensi berwirausaha.

Rendahnya niat berwirausaha dikalangan mahasiswa sangat disanyangkan

karena jumlah lapangan pekerjaan yang ada belum cukup untuk seluruh tenaga

kerja Indonesia yang lulus dari perguruan tinggi tiap tahunnya. Salah satu faktor

penting dalam menciptakan wirausaha adalah niat. Niat atau intensi merupakan

kesungguhan seseorang untuk melakukan kegiatan usaha. Semakin besar niat

seseorang berwirausaha maka akan semakin baik dalam memulai usahanya. Niat

seseorang yang diimbangi dengan pengetahuan kewirausahaan dan keyakinan

terhadap kemampuan dirinya akan berdampak baik terhadap lahirnya wirausaha

baru sehingga dapat menciptakan peluang atau lapangan kerja.

Mengingat bahwa pendirian usaha baru membutuhkan waktu, termasuk

perencanaan dan proses kognitif tingkat tinggi, perilaku kewirausahaan bisa

dianggap sebagai jenis perilaku trencana untuk model niat yang secara ideal

cocok. Teori perilaku terencana (Theory of Planned Behaviour) yang

dikemukakan oleh Icek Ajzen menjelaskan mengenai perilaku spesifik dalam diri

individu. Theory of Planned Behaviour menyatakan bahwa niat seseorang untuk

(19)

6

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

manusia dalam konteks tertentu. Selain itu menurut Francisco Linan dalam

Entrepreneurial Intention Best Model faktor – faktor yang mempengaruhi intensi berwirausaha adalah entrepreneurial knowledge, perceived desirability,dan

perceived feasibility.

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa kewirausahaan merupakan salah satu

cara mengurangi pengangguran yang ada di Indonesia, terutama pengangguran

yang berasal dari perguruan tinggi. Terlebih lagi dengan program kewirausahaan

yang diberikan Dikti kepada mahasiswa untuk menggali kemampuan wirausaha

yang mereka miliki sehingga menumbuhkan jiwa kemandirian dalam diri

mahasiswa.

Berdasarkan pemaparan tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian lebih lanjut mengenai permasalahan yang sedang terjadi dengan judul penelitian “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha (Survey pada Mahasiswa FPEB UPI)”

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Identifikasi masalah adalah pengenalan masalah atau inventarisir masalah.

Menurut Icek Ajzen intensi berwirausaha dipengaruhi oleh sikap prilaku

(attitude), norma subjektif (subjective norm), dan kontrol prilaku (perceived

behavioural control) yang terkait dengan efikasi diri (self-efficacy). Menurut

Francisco Linan intensi berwirausaha dipengaruhi oleh pengetahuan

kewirausahaan (entrepreneurial knowledge), sikap personal (personal attitude),

persepsi norma sosial (perceived social norms), dan persepsi kemungkinan

(perceived feasibility) yaitu mengenai efikasi diri. Dalam penelitian ini penulis

membatasi masalah penelitian yaitu pengetahuan kewirausahaan, dan efikasi diri.

Rumusan masalah adalah gambaran umum tentang ruang lingkup

pembahasan dalam penelitian, hingga akhirnya masalah yang diteliti tampak jelas.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis merumusakan rumusan masalah

(20)

7

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Bagaimana gambaran pengetahuan kewirausahaan dan efikasi diri

mahasiswa FPEB UPI?

2. Bagaimana pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap intensi

berwirausaha mahasiswa FPEB UPI?

3. Bagaimana pengaruh efikasi diri terhadap intensi berwirausaha

mahasiswa FPEB UPI?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan pedoman bagi peneliti dalam menjalankan

penelitiannya. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:97) tujuan penelitian adalah

rumusan kalimat yang menunjukan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah

penelitian selesai. Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui:

1. Gambaran pengetahuan kewirausahaan dan efikasi diri mahasiswa FPEB

UPI.

2. Pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap intensi berwirausaha

mahasiswa FPEB UPI.

3. Pengaruh efikasi diri terhadap intensi berwirausaha mahasiswa FPEB

UPI.

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian, maka hasil penelitian ini diharapkan

memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu

pengetahuan dan untuk memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dan

pemikiran mengenai pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan efikasi diri

terhadap intensi berwirausaha.

(21)

8

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Sebagai bahan informasi bagi pihak lain yang akan meneliti lebih

lanjut penelitian sejenis.

2. Memberikan sumbangan pemikiran dan perkembangan ilmu

pengetahuan untuk Program Studi Pendidikan Ekonomi khususnya,

dan Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis serta Universitas

Pendidikan Indonesia umumnya.

3. Memberikan masukan dan bahan evalusai bagi pihak – pihak yang berkepentingan dalam upaya meningkatkan intensi berwirausaha bagi

mahasiswa.

1.5 Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi disusun untuk memberikan gambaran

menyeluruh dan memudahkan penyusunan skripsi. Struktur organisasi skripsi

berisi rincian tentang urutan penulisan dari setiap bab dan bagian bab dalam

skripsi. Adapun struktur organisasi dalam skripsi adalah sebagai berikut.

BAB I berisi pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang penelitian,

identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta

struktur organisasi skripsi. Latar belakang penelitian dimaksudkan untuk

menjelaskan alasan peneliti melaksanakan penelitian, pentingnya masalah itu

untuk diteliti, dan pendekatan untuk mengatasi masalah. Indentifikasi mengenai

pengenalan masalah atau inventarisir masalah dan perumusan masalah

menjelaskan tentang ruang lingkup pembahasan dalam penelitian, hingga akhirnya

masalah yang diteliti tampak jelas. Tujuan penelitian menyajikan tentang hasil

yang ingin dicapai setelah penelitian selesai dilakukan, tujuan penelitian

dirumuskan dalam bentuk kalimat kerja operasional. Manfaat penelitian terdiri

dari manfaat teoritis dan manfaat praktis. Struktur organisasi skripsi berisi rincian

tentang urutan penulisan dari setiap bab dan bagian bab dalam skripsi mulai dari

(22)

9

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB II berisi kajian pustaka, keragka pemikiran, dan hipotesis penelitian.

Kajian pustaka berfungsi sebagai landasan teoritik dalam menyusun identifikasi,

rumusan masalah dan tujuan. Kerangka pemikiran merupakan tahapan yang harus

ditempuh untuk merumuskan hipotesis dengan mengkaji hubungan teoritis antar

variabel penelitian. Artinya, setelah hubungan variabel tersebut didukung oleh

teori yang dirujuk, barulah hipotesis dapat dirumuskan. Oleh karena itu, hipotesis

merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dirumuskan dalam

penelitian atau sub masalah yang diteliti.

BAB III berisi penjelasan yang rinci mengenai metode penelitian. Metode

penelitian meliputi objek dan subjek penelitian, metode penelitian, populasi dan

sampel, operasional variabel, teknik pengumpulan data, pengujian instrumen

penelitian, dan rancangan pengujian hipotesis.

BAB IV berisi hasil penelitian dari analisis data untuk menghasilkan temuan

berkaitan tentang masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan

penelitian serta pembahasan yang dikaitkan dengan kajian pustaka.

BAB V berisi tentang kesimpulan dan saran yang menyajikan tentang

penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.

Penulisan kesimpulan untuk skripsi dapat berupa butir demi butir atau dengan cara

uraian padat hasil penelitian. Saran dapat ditujukan kepada peneliti berikutnya dan

pihak lain yang bersangkutan.

Daftar pustaka memuat semua sumber yang pernah dikutip dan digunakan

dalam penulisan skripsi seperti buku, jurnal, artikel, berita, dan sumber – sumber lain dari internet. Lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam

(23)

39

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari suatu

penelitian. Penelitian ini mengungkap tentang pengaruh pengetahuan

kewirausahaan dan efikasi diri terhadap intensi berwirausaha. Adapun variabel

bebas dalam penelitian ini yaitu pengetahuan kewirausahaan (X1) dan efikasi diri

(X2) sedangkan variabel tidak bebas yaitu intensi berwirausaha (Y).

3.2 Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2010: 6) metode penelitian merupakan cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian yang

akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan survey.

Pendekatan survey adalah suatu pendekatan yang pada umumnya digunakan untuk

mengumpulkan data yang luas dan banyak (Suharsimi Arikunto, 2010: 156).

Menurut Van Dalen dalam Suharsimi Arikunto (2010:156) mengatakan

bahwa, survey merupakan bagian dari studi deskriftif yang bertujuan untuk

mencari kedudukan (status) fenomena (gejala) dan menentukan kesamaan status

dengan cara membandingkannya dengan standar yang sudah ditentukan.

Adapun metode penelitian yang digunakan penulis adalah survey

eksplanatori atau explanatory method yaitu penelitian yang bertujuan untuk

menguji suatu teori atau hipotesis guna memperkuat atau bahkan menolak teori

atau hipotesis hasil penelitian yang sudah ada.

(http://id.m.wikipedia.org/wiki/Penelitian_eksplanatori).

Adapun pengertian survey menurut Masri Singarimbun (1995:3) adalah

penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan

(24)

40

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

survey eksplanatori adalah untuk menguji hipotesis dengan mengambil sampel

(25)

41

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 173), populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (2010: 117) populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka yang dijadikan populasi dalam

penelitian ini adalah mahasiswa FPEB UPI yang terdaftar atau aktif di semester

genap tahun 2012/2013 yang terdiri dari enam jurusan yaitu Pendidikan

Akuntansi, Pendidikan Manajemen Bisnis, Pendidikan Manajemen Perkantoran,

Pendidikan Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi yang dimulai dari angkatan

2009 hingga 2011 yang sudah mengontark mata kuliah kewirausahaan. Adapun

dua jurusan yang tidak masuk kedalam populasi penelitian ini yaitu jurusan

Pendidikan Ekonomi (PPG) dan Ilmu Ekonomi dan Keuangan Islam, hal ini

dikarenakan data mahasiswa aktif di mulai dari angkatan 2012 dan 2013 sehingga

tidak bisa dimasukan ke dalam populasi penelitian ini.

Tabel 3.1

Jumlah Mahasiswa Terdaftar (Aktif) FPEB

Semester Genap Tahun 2012/2013

No Jurusan Jumlah Mahasiswa

1 Pendidikan Akuntansi 307

2 Pendidikan Manajemen Bisnis 275

3 Pendidikan Manajemen Perkantoran 290

4 Pendidikan Ekonomi 302

5 Manajemen 279

6 Akuntansi 310

Jumlah 1.763

(26)

42

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi

Arikunto, 2010:174). Sedangkan menurut Sugiyono (2010: 118) sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Dalam penelitian ini teknik penentuan sampel dilakukan melalui metode

proportionate stratified random sampling, teknik ini digunakan bila populasi

mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional

(Sugiyono, 2010: 64).

Adapun yang menjadi sampel yaitu mahaiswa FPEB UPI yang terdiri dari

enam jurusan yang merupakan mahasiswa aktif. Fakultas ini dipilih dimaksudkan

agar dalam penelitian sampel yang diambil dapat menggambarkan keadaan niat

berwirausaha mahasiswa FPEB UPI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

sejauh mana pengetahuan dan efikasi diri mahasiswa berpengaruh terhadap niat

berwirausaha. Penentuan jumlah sampel mahasiswa dilakukan melalui

perhitungan dengan menggunakan rumus dari Taro Yamane atau Slovin

(Riduwan, 2008: 44).

Dimana : n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

d2 = Presisi yang ditetapkan

Dengan menggunakan rumus tersebut, didapat sampel siswa sebagai

(27)

43

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

325,8 = dibulatkan 326

Berdasarkan perhitungan tersebut maka ukuran sampel minimal dalam

penelitian ini adalah 326 orang, namun dalam penelitian ini sampel yang

digunakan bukan sampel minmal melainkan 370 orang.

Adapun tahap-tahap dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut:

 Mendata jumlah mahasiswa FPEB UPI yang menjadi unit analisis.

 Menentukan besarnya alokasi sampel masing-masing jurusan sebagai berikut:

ni = (Riduwan, 2008 : 45)

Dimana :

N = Jumlah populasi seluruhnya.

Ni = Jumlah populasi menurut stratum.

ni = Jumlah sampel menurut stratum.

N = Jumlah populasi seluruhnya

Dalam penarikan sampel dilakukan secara proporsional, yang dapat dilihat

pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2

Sampel Mahasiswa Terdaftar (Aktif) FPEB Semester Genap Tahun 2012/2013

No Jurusan Jumlah

(28)

44

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1 Pendidikan Akuntansi 307

Operasionalisasi variabel dalam penelitian ini dimaksudkan untuk

memudahkan atau mengarahkan dalam menyusun alat ukur data yang diperlukan

berdasrkan variabel yang terdapat dalam hipotesis. Adapun operasional variabel

dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.3.

(29)

45

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(Tony usaha baru, bagaimana melakukan proses

(30)

46

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui penyebaran

kuesioner kepada mahasiswa FPEB UPI yang menjadi sampel dalam penelitian.

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Angket, yaitu daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang

bersedia memberikan respon (responden) sesuai dengan permintaan

pengguna.

2. Wawancara, yaitu suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk

memperoleh informasi langsung dari sumbernya.

3. Observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian

untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.

4. Dokumentasi, yaitu ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat

penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan- peraturan, laporan

kegiatan, foto-foto, film dokumenter, dan data yang relevan.

3.6 Pengujian Instrumen Penelitian

Kualitas penelitian dapat dilihat dari jawaban responden dengan instrumen

yang diberikan. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

kuesioner tentang intensi berwirausaha, pengetahuan kewirausahaan dan efikasi

diri. Skala yang digunakan dalam instrumen penelitian ini adalah skala likert.

Dengan menggunakan skala likert, setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk

pernyataan positif dan negatif. Adapun ketentuan skala likert yang digunakan

adalah sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS) : 4

Setuju (S) : 3

Tidak Setuju (TS) : 2

Sangat Tidak Setuju (STS) : 1

(31)

47

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Menentukan tujuan pembuatan angket yaitu mengetahui pengaruh

pengetahuan kewirausahaan dan efikasi diri terhadap intensi

berwirausaha.

2. Menjadikan objek yang menjadi responden yaitu mahasiswa Fakultas

Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia.

3. Menyusun pertanyaan – pertanyaan dalam bentuk pernyataan yang harus

dijawab oleh responden.

4. Memperbanyak dan menyebarkan angket.

5. Mengolah hasil angket.

Analisis data dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang dilakukan

melalui analisis statistik. Statistik yang digunkan dalam penelitian ini adalah

statistik parametrik dimana data yang digunakan adalah data-data berskala

minimal interval. Mengingat skor yang diperoleh dari variabel bebas mempunyai

tingkat pengukuran ordinal, maka perlu ditingkatkan menjadi interval melalui

MSI (Methods of Succesive Interval).

Menurut Sugiyono (2003:49), adapun langkah-langkah untuk melakukan

transformasi data melalui MSI adalah :

1. Hitung frekuensi masing-masing kategori responden.

2. Frekuensi diperoleh dari jawaban responden yang berupa skor dari 4, 3, 2,

dan 1.

3. Tentukan nilai proporsi untuk masing-masing kategori responden.

4. Jumlah nilai proporsi menjadi proporsi kumulatif untuk masing-masing

kategori responden.

5. Diasumsikan proporsi kumulatif (PK) mengikuti distribusi normal baku,

maka untuk setiap nilai PK (untuk masing kategori

masing-masing responden) akan didapat nilai Z (dari tabel normal baku).

(32)

48

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

7. Hitung SV (Skala Velue) untuk masing-masing kategori responden,

secara umum rumus yang digunakan sebagai berikut :

Model analisis yang digunakan untuk melihat pengaruh antara

variabel-variabel bebas terhadap variabel-variabel terikat serta untuk menguji kebenaran dari

hipotesis akan digunakan model persamaan regresi sederhana sebagai berikut:

Y = β0+ β1X1+ β2X2 + e

Dimana :

Y = Intensi Berwirausaha β2 = Koefisien regresi X2

β0 = Konstanta regresi X2 = Efikasi diri

β1 = Koefisien regresi X1 e = Faktor pengganggu

X1 = Pengetahuan kewirausahaan

3.6.1 Uji Instrumen Penelitian

Agar hasil penelitian tidak bias dan diragukan kebenarannya maka alat ukur

tersebut harus valid dan reliable. Untuk itulah kuesioner yang diberikan kepada

responden dilakukan 2 macam tes yaitu tes validitas dan tes reliabilitas.

1. Tes Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen (Suharsimi Arikunto, 2010:211). Untuk menguji

validitas instrumen, digunakan teknik korelasi product moment dari pearson

(33)

49

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

√{ } { }

(Suharsimi Arikunto, 2010:213)

Keterangan:

rxy = koefisien validitas yang dicari

X = skor yang diperoleh dari subjek tiap item

Y = skor total item instrumen

∑ = jumlah skor dalam distribusi X

∑ = jumlah skor dalam distribusi Y

∑ = jumlah kuadrat pada masing - masing skor X

∑ = jumlah kuadrat pada masing-masing skor Y N = Jumlah responden

Dalam hal ini kriterianya adalah sebagai berikut :

rxy < 0,20 = validitas sangat rendah

0,20 – 0,39 = validitas rendah

0,40 – 0,59 = validitas sedang/cukup

0,60 – 0,89 = validitas tinggi

0,90 – 1,00 = validitas sangat tinggi

Dengan menggunakan taraf signifikan α = 0,05 koefisian korelasi yang

diperoleh dari hasil perhitungan, dibandingkan dengan tabel korelasi tabel nilai r

dengan derajat kebebesan (N-2) dimana N menyatakan jumlah baris atau banyak

responden.

“Jika rxy > r 0,05 maka valid, dan jika rxy < r 0,05maka tidak valid” 2. Tes Reliabilitas

Reabilitas menunjukan pada satu pengertian bahwa suatu istrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen

(34)

50

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Rumus untuk menghitung reliabilitas angket adalah :

⁄ ⁄ ⁄ ⁄

(Suharsimi Arikunto, 2010:224)

Dengan keterangan:

= reliabilitas instrumen

⁄ ⁄ = rxy yang disebutkan sebgai indeks korelasi antara dua belahan

instrumen

Selanjutnya dengan taraf signifikansi α = 0,05, nilai reliabilitas yang

diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai

r dengan derajat kebebasan (N-2) dimana N menyatakan jumlah baris atau banyak

responden.

“Jika r11 > rtabel maka reliabel, dan jika r11< rtabel maka tidak reliabel.”

3.6.2 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

3.6.2.1 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, menganalisis data akan menggunakan analisis regresi

linier berganda (multiple linear regression method). Tujuannya untuk mengetahui

variabel-variabel yang dapat mempengaruhi intensi berwirausaha.

Alat bantu analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan program

komputer SPSS 17. Tujuan analisis regresi linier berganda adalah untuk

mempelajari bagaimana eratnya pengaruh antara satu atau beberapa variabel bebas

dengan satu variabel terikat.

Model analisa data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara

variabel bebas terhadap variabel terikat dan untuk menguji kebenaran dari dugaan

sementara digunakan model persamaan regresi linier berganda, sebagai berikut:

Y = β0+ β1X1+ β2X2 + e

(35)

51

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Y = Intensi berwirausaha

β0 = Konstanta regresi

β1 = Koefisien regresi X1

X1= Pengetahuan kewirausahaan

β2 = Koefisien regresi X2

X2 = Efikasi diri

e = Faktor pengganggu

3.6.2.2 Uji Normalitas

Uji signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen

melalui uji-t hanya akan valid jika residual yang kita dapatkan mempunyai

distribusi normal. Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk menditeksi

apakan residual mempunyai distribusi normal atau tidak. (Yana Rohmana,

2010:52).

Untuk mendeteksi normal atau tidaknya variabel pengganggu dapat

melihatnya dari normal probability plot yang membentuk suatu garis lurus

diagonal, dan ploting data yang akan dibandingkan dengan garis diagonalnya.

Menurut Imam Ghazali dalam Suci Wulandari (2012:12) jika data menyebar

disekitar garis diagonalnya dan mengikuti arah garis diagonalnya/grafik

histogram maka, menunjukan pola distribusi normal dan sebaliknya.

3.6.2.3 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah situasi di mana terdapat korelasi variabel bebas

antara satu variabel dengan yang lainnya. Dalam hal ini dapat disebut

variabel-variabel tidak ortogonal. Variabel yang bersifat ortogonal adalah variabel-variabel yang

nilai korelasi antara sesamanya sama dengan nol. Ada beberapa cara untuk

medeteksi keberadaan Multikolinearitas dalam model regresi OLS (Gujarati,

2001:166), yaitu:

1. Mendeteksi nilai koefisien determinasi (R2) dan nilai thitung. Jika R2 tinggi

(biasanya berkisar 0,8 – 1,0) tetapi sangat sedikit koefisien regresi yang

(36)

52

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Melakukan uji kolerasi derajat nol. Apabila koefisien korelasinya tinggi, perlu

dicurigai adanya masalah multikolinieritas. Akan tetapi tingginya koefisien

korelasi tersebut tidak menjamin terjadi multikolinieritas.

3. Menguji korelasi antar sesama variabel bebas dengan cara meregresi setiap Xi

terhadap X lainnya. Dari regresi tersebut, kita dapatkan R2 dan F. Jika nilai Fhitung melebihi nilai kritis Ftabel pada tingkat derajat kepercayaan tertentu,

maka terdapat multikolinieritas variabel bebas.

4. Regresi Auxiliary. Kita menguji multikolinearitas hanya dengan melihat

hubungan secara individual antara satu variabel independen dengan satu

variabel independen lainnya.

5. Variance inflation factor dan tolerance. (VIF)

Dalam penelitian ini akan mendeteksi ada atau tidaknya multiko dengan uji

Variance inflation factor dan tolerance. (VIF), dengan bantuan program SPSS 17.

Untuk melihat gejala multikolinearitas, kita dapat melihat dari hasil Collinerity

Statistics. Hasil VIF yang lebih besar dari lima menunjukan adanya gejala

multikolinearitas.

Apabila terjadi multikolinearitas menurut Yana Rohmana (2010: 149-154)

disarankan untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Tanpa ada perbaikan

2. Dengan perbaikan:

Adanya informasi sebelumnya (informasi apriori).

Menghilangkan salah satu variabel independen.

Menggabungkan data Cross-Section dan data Time Series.

Transformasi variabel.

Penambahan Data.

2. Heteroskedastisitas (Heteroskedasticity)

Salah satu asumsi pokok dalam model regresi linier klasik adalah bahwa

(37)

53

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

variable-variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai konstan yang sama dengan

δ2

. inilah yang disebut sebagai asumsi heterokedastisitas (Gujarati, 2001:177).

Heteroskedastisitas berarti setiap varian disturbance term yang dibatasi oleh

nilai tertentu mengenai variabel-variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai

konstan yang sama dengan atau varian yang sama. Uji heteroskedasitas

bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian

dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan

jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Keadaan heteroskedastis tersebut dapat

terjadi karena beberapa sebab, antara lain :

 Sifat variabel yang diikutsertakan kedalam model.

 Sifat data yang digunakan dalam analisis. Pada penelitian dengan menggunakan data runtun waktu, kemungkinan asumsi itu mungkin benar.

Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mengetahui adanya

heteroskedastisitas (Agus Widarjono, 2005:147-161), yaitu sebagai berikut :

1. Metode grafik, kriteria yang digunakan dalam metode ini adalah :

 Jika grafik mengikuti pola tertentu misal linier, kuadratik atau hubungan lain berarti pada model tersebut terjadi heteroskedastisitas.

 Jika pada grafik plot tidak mengikuti pola atau aturan tertentu maka pada model tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.

2. Uji Park (Park test), yakni menggunakan grafik yang menggambarkan

keterkaitan nilai-nilai variabel bebas (misalkan X1) dengan nilai-nilai taksiran

variabel pengganggu yang dikuadratkan (^u2).

(38)

54

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Uji korelasi rank Spearman (Spearman’s rank correlation test.) Koefisien

korelasi rank spearman tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi

heteroskedastisitas berdasarkan rumusan berikut :

 

d1 = perbedaan setiap pasangan rank

n = jumlah pasangan rank

5. Uji White (White Test). Pengujian terhadap gejala heteroskedastisitas dapat

dilakukan dengan melakukan White Test, yaitu dengan cara meregresi

residual kuadrat dengan variabel bebas, variabel bebas kuadrat dan perkalian

variabel bebas.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan uji metode grafik, dengan

bantuan program SPSS 17. Dalam regresi, salah satu asumsi yang harus dipenuhi

adalah bahwa varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tidak

memiliki pola tertentu. Salah satu uji untuk menguji heteroskedastisitas ini adalah

dengan melihat penyebaran dari varians residual.

3. Autokorelasi (Autocorrelation)

Secara harfiah, autokorelasi berarti adanya korelasi antara anggota observasi

satu dengan observasi lain yang berlainan waktu. Dalam kaitannya dengan asumsi

metode OLS, autokorelasi merupakan korelasi antara satu residual dengan

residual yang lain. Sedangkan salah satu asumsi penting metode OLS berkaitan

dengan residual adalah tidak adanya hubungan antara residual satu dengan

residual yang lain (Agus Widarjono, 2005:177).

Akibat adanya autokorelasi adalah:

 Varian sampel tidak dapat menggambarkan varian populasi.

(39)

55

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

 Varian dari koefisiennya menjadi tidak minim lagi (tidak efisien), sehingga koesisien estimasi yang diperoleh kurang akurat.

Uji t tidak berlaku lagi, jika uji t tetap digunakan maka kesimpulan yang diperoleh salah.

Adapun cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi pada model

regresi, pada penelitian ini pengujian asumsi autokorelasi dapat diuji melalui

beberapa cara di bawah ini:

1. Graphical method, metode grafik yang memperlihatkan hubungan residual

dengan trend waktu.

2. Runs test, uji loncatan atau uji Geary (geary test).

3. Uji Breusch-Pagan-Godfrey untuk korelasi berordo tinggi

4. Uji d Durbin-Watson, yaitu membandingkan nilai statistik Durbin-Watson

hitung dengan Durbin-Watson tabel.

5. Nilai Durbin-Watson menunjukkan ada tidaknya autokorelasi baik positif

(40)

56

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3. 1

Statistika d Durbin- Watson

Keterangan: dL = Durbin Tabel Lower

dU = Durbin Tabel Up

H0 = Tidak ada autkorelasi positif

H*0 = Tidak ada autkorelasi negatif

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan uji Durbin- Watson dengan

bantuan program SPSS 17. Uji ini mengahsilkan nilai DW hitung (d) dan nilai

DW tabel (dL dan du).

Jika diketahui adanya masalah autokorelasi, maka ada beberapa cara untuk

menghilangkan masalah autokorelasi menurut Yana Rohmana (2010:215), yaitu:

1) Jika struktur autokorelasi (p) diketahui, dapat diatasi dengan melakukan

transpormasi terhadap persamaan.

2) Bila p tinggi, maka diatasi dengan metode diferensiasi tingkat pertama.

3) Estimasi p didasarkan pada Berenblutt-Webb.

4) Estimasi p dengan metode dua langkah Durbin.

5) Bila p tidak diketahui, dapat mengunakan metode Cochrane-Orcutt.

Autokorelasi (Autocorrelation) adalah hubungan antara residual satu

observasi dengan residual dengan observasi lainya (Yana Rohmana, 2010:192).

Yana Rohmana (2010:192) menjelaskan autokorelasi dapat terjadi karena sebab

-sebab sebagai berikut:

1) Kelembaman (inertia)

2) Terjadi bias dalam spesifikasi

3) Bentuk fungsi yang dipergunakan tidak tepat

4) Penomena sarang laba-laba (cobweb phenomena)

5) Beda kala (time lags)

6) Kekeliruan manipulasi data

(41)

57

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3.6.3 Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Secara Serempak (Uji F )

Pengujian ini dilakukan untuk menguji rumusan hipotesis:

Ho : βi≤ 0, semua variabel xi secara bersama-sama tidak berpengaruh i terhadap

Y, dimana i = X1, X2

H1: βi > 0, semua variabel xi secara bersama-sama berpengaruh i terhadap Y,

dimana i = X1, X2

Pengujian hipotetsis secara keseluruhan merupakan penggabungan variabel

X terhadap variabel terikat Y untuk diketahui berapa besar pengaruhnya.

Pengujian dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Mencari F hitung dengan formula sebagai berikut :

(Yana Rohmana, 2010:78)

2) Setelah diperoleh F hitung, selanjutnya mencari F tabel berdasarkan besaran α

= 0,05 dan df dimana besarannya ditentukan oleh numerator (k-1) dan df

untuk denominator (n-k).

3) Perbadingan F hitung dengan F tabel, dengan kriteria Uji-F sebagai berikut:

 Jika F hitung < F tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak (keseluruhan

variabel bebas X tidak berpengaruh terhadap variabel terikat Y).

 Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima (keseluruhan

variabel bebas X berpengaruh terhadap variabel terikat Y).

Kaidah keputusan;

Tolak H0 jika F hit > F tabel dan terima H0 jika F hit < F tabel

2. Koefisien Determinasi

Menurut Yana Rohmana (2010:76) menjelaskan dalam regresi sederhana

(42)

58

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

regresi yang dimiliki. Dalam hal ini mengukur “seberapa besar proporsi variansi

variabel dependen dijelaskan oleh semua variabel independen”.

R2 dinamakan koefisien determinasi atau koefisien penentu. Dinamakan demikian oleh karena 100 R2 % dari pada variasi yang terjadi dalam variabel tak bebas Y dapat dijelaskan oleh variabel bebas X dengan adanya regresi linier Y

atas X (Sudjana, 2005:369).

Formula untuk menghitung koefisien determinasi (R2) adalah sebagai berikut:

∑ ̂

(Yana Rohmana, 2010:76)

Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 (0 < R2 < 1), dengan ketentuan sebagai berikut:

 Jika R2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat semakin erat atau dekat, atau dengan kata lain model

tersebut dapat dinilai baik.

 Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat semakin tidak erat atau jauh, atau dengan kata lain

model tersebut dapat dinilai kurang baik.

3. Pengujian Secara Parsial (Uji t )

1) Pengujian ini dilakukan untuk menguji hipotesis:

Ho : βi ≤ 0, artinya masing- masing variabel Xi tidak berpengaruh terhadap

variabel Y, dimana i = X1, X2

H1 : βi > 0, artinya masing-masing variabel Xi berpengaruh terhadap variabel

Y, dimana i = X1, X2

2) Menghitung nilai statistik t (t hitung) dan mencari nilai-nilai t kritis dari tabel

distribusi t pada α dan degree of fredom tertentu. Adapun nilai t hitung dapat

(43)

59

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(Yana Rohmana, 2010:74)

Dimana merupakan nilai dari hipotesis nul.

Atau, secara sederhana t hitung dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

(Yana Rohmana, 2010:74)

3) Membandingkan nilai t hitung dengan t kritisnya (t tabel) dengan α = 0,05.

Keputusannya menerima atau menolak H0, sebagai berikut :

 Jika t hitung > nilai t kritis maka H0 ditolak atau menerima Ha, artinya

variabel itu signifikan.

 Jika t hitung < nilai t kritisnya maka H0 diterima atau menolak Ha,

artinya variabel itu tidak signifikan.

Kaidah keputusan:

(44)

91

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis dapat disimpulkan

tentang pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan efikasi diri terhadap intensi

berwirausaha mahasiswa FPEB UPI adalah sebagai berikut :

1. Pengetahuan kewirausahaan dan efikasi diri mahasiswa FPEB UPI tergolong

sedang. Artinya mahasiswa memiliki pengetahuan kewirausahaan dan efikasi

diri sedang.

2. Pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

intensi berwirausaha mahasiswa FPEB UPI. Artinya semakin tinggi

pengetahuan kewirausahaan yang dimiliki seseorang maka intensi

berwirausaha mahasiswa FPEB UPI akan semakin tinggi.

3. Efikasi diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi berwirausaha

mahasiswa FPEB UPI. Artinya semakin tinggi efikasi diri seseorang, maka

intensi berwirausaha mahasiswa FPEB UPI akan semakin tinggi.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan kesimpulan yang

diperoleh maka ada beberapa saran yang bisa dilakukan, yaitu sebagai berikut:

1. Meningkatkan pengetahuan kewirausahaan dan efikasi diri mahasiswa,

diantaranya dengan cara memberikan pengetahuan tentang kewirausahaan

dalam mata kuliah kewirausahaan dimana setelah mereka menerima pelajaran

mata kuliah kewirausahaan meraka tertarik menjadi wirausahawan dan

memiliki keyakinan bahwa dirinya mampu untuk mengatasi setiap hambatan

yang ada untuk mencapai suatu tujuan.

2. Bagi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis agar lebih memperhatikan mata

kuliah kewirausahaan sehingga mahasiswa menjadi lebih tertarik dan yakin

(45)

92

Ria Andriani, 2013

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pada menjadi pegawai atau bekerja di perusahaan orang lain. Sehingga ketika

mahasiswa telah menempuh mata kuliah kewirausahaan mereka berniat untuk

Gambar

Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia Penduduk Usia 15 Tahun  Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang
Tabel 4.23
Tabel 1.1
Gambar 1.1 Niat Berwirausaha Mahasiswa FPEB UPI di Kota Bandung Tahun 2013
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa efikasi diri dan pengetahuan kewirausahaan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan kewirausahaan, sikap kewirausahaan dan kesiapan instrumen terhadap intensi kewirausahaan mahasiswa KSEI di

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “ Apakah efikasi diri dan pengetahuan kewirausahaan

Berdasarkan pembahasan teori, hasil penelitian, dan pengujian analisis regresi yang dilaksanakan mengenai pengaruh pembelajaran kewirausahaan terhadap intensi

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “ Apakah efikasi diri dan pengetahuan kewirausahaan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Efikasi Diri dan Pengetahuan Kewirausahaan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa/i

“Pengaruh Efikasi Diri, Faktor Kontekstual, dan Sikap Intensi Kewirausahaan pada Mahasiswa pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”. Skripsi Program

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh efikasi diri, pengetahuan kewirausahaan dan motivasi berprestasi terhadap minat