Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Daftar/FPEB/233/UN.40.FPEB.1.PL/2013
PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI
TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA
(Survey pada Mahasiswa FPEB UPI)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh
Ria Andriani
0901701
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2013
PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI
TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA
(Survey pada Mahasiswa FPEB UPI)
Oleh:
RIA ANDRIANI
Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Ria Andriani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi Undang-undang.
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
RIA ANDRIANI
PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA
(Survey pada Mahasiswa FPEB UPI)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
PEMBIMBING:
PEMBIMBING
Prof. Dr. H. Disman, MS
NIP. 19590209 198412 1 001
Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Dr. Ikaputera Waspada, MM
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRAK
“Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri terhadap Intensi Berwirausaha
(Survey pada Mahasiswa FPEB UPI)” di bawah bimbingan Prof. Dr. H. Disman, MS
Oleh
Ria Andriani 0901701
Permasalahan dalam penelitian ini yaitu intensi berwirausaha yang dimiliki mahasiswa masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari sebagian besar mahasiswa lebih mamilih untuk mencari pekerjaan dari pada menciptakan pekerjaan (berwirausaha) setelah lulus kuliah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor pengetahuan kewirausahaan dan efikasi diri terhadap intensi berwirausaha mahasiswa. Dalam penelitian ini yang menjadi objek sasaran penelitian yaitu mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia (FPEB UPI). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survey eksplanatory. Sampel sebanyak 370 mahasiswa yang diambil secara
proportionate stratified random sampling. Teknik pengumpulan data dengan
menggunakan angket dan analisis data menggunakan Methode Succesive Interval (MSI) dan uji persamaan regresi berganda dengan program SPSS 17. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intensi berwirausaha mahasiswa FPEB UPI tergolong sedang. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh temuan bahwa secara simultan maupun secara parsial variabel pengetahuan kewirausahaan dan efikasi diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi berwirausaha mahasiswa FPEB UPI.
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ABSTRACT
“The Influence of Entrepreneuriel Knowledge and Self-Efficacy Toward Entrepreneurial Intentuon (case on Faculty of Bussiness and Economics
Education at Indonesia University of Education )”
Under the guidance of Prof. Dr. H. Disman, Ms
Ria Andriani 0901701
The issue of this research is the lack of students’ entrepreneurial intention. It can be seen that graduated from university, most of the students choose to be a worker than an entrepreneur. The objective of this research is to know the factors of entrepreneurial knowledge and self-efficacy toward students’ entrepreneurial intention.The object of this research is the students of the Faculty of Bussiness and Economics Education at Indonesia University of Education. Explonatory survey method was used in this research. 370 samples of students were taken by using proportionate stratified random sampling. The data were colleted by using questionnaire and analyzed by using Method Succesive Interval (MSI) and multiple equation regretion test with SPSS 17 program. The result if the research
show that the students’ entrepreneurial intention of the Faculty of Bussiness and
Economics Education at Indonesia University of Education is average. Based on the result, it is concluded that simultaneously and partially, the variables of entrepreneurial knowledge of the students of the Faculty of Business and Economics Education at Indonesia University of Education positively and significantly.
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not d
UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not d
ABSTRAK ... Error! Bookmark not d
DAFTAR ISI ... 1
DAFTAR TABEL ... 3
DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not d
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not d 1.1 Latar Belakang Penelitian ...
Error! Bookmark not defined.
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ...
Error! Bookmark not defined.
1.3 Tujuan Penelitian ...
Error! Bookmark not defined.
1.4 Manfaat Penelitian ...
Error! Bookmark not defined.
1.5 Struktur Organisasi Skripsi ...
Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN
HIPOTESIS PENELITIAN ... Error! Bookmark not d 2.1 Kajian Pustaka ...
Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Konsep Kewirausahaan ... ... Erro
r! Bookmark not defined.
2.1.1.1 Pengertian Kewirausahaan ... ... Erro
r! Bookmark not defined.
2.1.1.2 Pentingnya Profesi Wirausaha ... ... Erro
r! Bookmark not defined.
2.1.1.3 Karakteristik Kewirausahaan... ... Erro
r! Bookmark not defined.
2.1.2 Konsep Intensi Berwirausaha ... ... Erro
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2.1.2.1 Pengertian Intensi Berwirausaha ... ... Erro
r! Bookmark not defined.
2.1.2.2 Aspek – Aspek Itensei Berwirausaha ... ... Erro
r! Bookmark not defined.
2.1.2.3 Proses Pembentukan Intensi berwirausaha ... ... Erro
r! Bookmark not defined.
2.1.2.4 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Intensi Berwirausaha ... ... Erro
r! Bookmark not defined.
2.1.3 Konsep Pengetahuan Kewirausahaan ... ... Erro
r! Bookmark not defined.
2.1.3.1 Pengertian Pengetahuan Kewirausahaan ... ... Erro
r! Bookmark not defined.
2.1.3.2 Pengetahuan, Kemampuan dan Kemauan Wirausaha .. ... Erro
r! Bookmark not defined.
2.1.3.3 Jenis – Jenis Pengetahuan ... ... Erro
r! Bookmark not defined.
2.1.4 Konsep Efikasi Diri ... ... Erro
r! Bookmark not defined.
2.1.4.1 Perkembangan Efikasi Diri... ... Erro
r! Bookmark not defined.
2.1.4.2 Aspek – Aspek Efikasi Diri ... ... Erro
r! Bookmark not defined.
2.2 Penelitian Terdahulu ...
Error! Bookmark not defined.
2.3 Kerangka Pemikiran ...
Error! Bookmark not defined.
2.3.1 Keterkaitan antara Pengetahuan Kewirausahaan dengan Intensi Berwirausaha ... ... Erro
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2.3.2 Keterkaitan antara Efikasi Diri dengan Intensi Berwirausaha .. ... Erro
r! Bookmark not defined.
2.4 Hipotesis ...
Error! Bookmark not defined.
BAB III METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not d 3.1 Objek Penelitian ...
Error! Bookmark not defined.
3.2 Metode Penelitian ...
Error! Bookmark not defined.
3.3 Populasi dan Sampel ...
Error! Bookmark not defined.
3.3.1 Populasi ... ... Erro
r! Bookmark not defined.
3.3.2 Sampel ... ... Erro
r! Bookmark not defined.
3.4 Operasional Variabel...
Error! Bookmark not defined.
3.5 Teknik Pengumpulan Data ...
Error! Bookmark not defined.
3.6 Pengujian Instrumen Penelitian ...
Error! Bookmark not defined.
3.6.1 Uji Instrumen Penelitian ... ... Erro
r! Bookmark not defined.
3.6.2 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... ... Erro
r! Bookmark not defined.
3.6.2.1 Teknik Analisis Data ... ... Erro
r! Bookmark not defined.
3.6.2.2 Uji Normalitas ... ... Erro
r! Bookmark not defined.
3.6.2.3 Uji Asumsi Klasik ... ... Erro
r! Bookmark not defined.
3.6.3 Pengujian Hipotesis ... ... Erro
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not d 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ...
Error! Bookmark not defined.
4.2 Profil Responden ...
Error! Bookmark not defined.
4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan ... ... Erro
r! Bookmark not defined.
4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... ... Erro
r! Bookmark not defined.
4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... ... Erro
r! Bookmark not defined.
4.3 Gambaran Umum Variabel Penelitian ...
Error! Bookmark not defined.
4.3.1 Pengetahuan Kewirausahaan ... ... Erro
r! Bookmark not defined.
4.3.2 Efikasi Diri ... ... Erro
r! Bookmark not defined.
4.3.3 Intensi Berwirausaha ... ... Erro
r! Bookmark not defined.
4.4 Hasil Analisis Instrumen Penelitian ...
Error! Bookmark not defined.
4.4.1 Uji Validitas... ... Erro
r! Bookmark not defined.
4.4.2 Uji Reliabilitas ... ... Erro
r! Bookmark not defined.
4.5 Hasil Pengujian Persyaratan Analisis ...
Error! Bookmark not defined.
4.5.1 Hasil Uji Normalitas ... ... Erro
r! Bookmark not defined.
4.5.2 Hasil Uji Multikolinieritas ... ... Erro
r! Bookmark not defined.
4.5.3 Hasil Uji Heterokedastis ... ... Erro
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4.5.4 Hasil Uji Autokorelasi ... ... Erro
r! Bookmark not defined.
4.6 Hasil Penelitian ...
Error! Bookmark not defined.
4.6.1 Pengujian Hipotesis ... ... Erro
r! Bookmark not defined.
4.7 Pembahasan Hasil Penelitian ...
Error! Bookmark not defined.
4.7.1 Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Intensi Berwirausaha ... ... Erro
r! Bookmark not defined.
4.7.2 Pengaruh Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha ... ... Erro
r! Bookmark not defined.
4.8 Implikasi Pendidikan ...
Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not d 5.1 Kesimpulan ...
Error! Bookmark not defined.
5.2 Saran ...
Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang
Ditamatkan, 2008–2012 ... Error! Bookmark not d
Tabel 1.2 Niat Berwirausaha Mahasiswa FPEB UPI di Kota Bandung
Tahun 2013 ... Error! Bookmark not d
Tabel 2.1 Ciri – Ciri Menjadi Wirausahawan ... Error! Bookmark not d
Tabel 2.2 Nilai – Nilai dan Prilaku Kewirausahaan ... Error! Bookmark not d
Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not d
Tabel 3.1 Jumlah Mahasiswa Terdaftar (Aktif) FPEB Semester Genap
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 3.2 Sampel Mahasiswa Terdaftar (Aktif) FPEB Semester Genap
Tahun 2012/2013 ... Error! Bookmark not d
Tabel 3.3 Tabel Operasional Variabel ... Error! Bookmark not d
Tabel 4.1 Fakultas di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung ... Error! Bookmark not d
Tabel 4.2 Jurusan di Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) .. Error! Bookmark not d
Tabel 4.3 Karakteristik Mahasiswa Berdasarkan Angkatan ... Error! Bookmark not d
Tabel 4.4 Karakteristik Mahasiswa Berdasarkan Usia ... Error! Bookmark not d
Tabel 4.5 Karakteristik Mahasiswa Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error! Bookmark not d
Tabel 4.6 Klasifikasi Bobot Standar ... Error! Bookmark not d
Tabel 4.7 Klasifikasi Jumlah Skor Pengetahuan Kewirausahaan... Error! Bookmark not d
Tabel 4.8 Klasifikasi Bobot Pengetahuan Kewirausahaan Mahasiswa
FPEB UPI 2013 ... Error! Bookmark not d
Tabel 4.9 Klasifikasi Jumlah Skor Efikasi Diri ... Error! Bookmark not d
Tabel 4.10 Klasifikasi Bobot Efikasi Diri Mahasiswa FPEB UPI 2013 .... Error! Bookmark not d
Tabel 4.11 Klasifikasi Jumlah Skor Intensi Berwirausaha ... Error! Bookmark not d
Tabel 4.12 Klasifikasi Bobot Intensi Berwirausaha Mahasiswa FPEB
UPI 2013 ... Error! Bookmark not d
Tabel 4.13 Uji Validitas Intensi Berwirausah ... Error! Bookmark not d
Tabel 4.14 Uji Validitas Pengetahuan Kewirausahaan ... Error! Bookmark not d
Tabel 4.15 Uji Validitas Efikasi Diri ... Error! Bookmark not d
Tabel 4.16 Uji Reliabilitas Variabel ... Error! Bookmark not d
Tabel 4.17 Corelation Statistics ... Error! Bookmark not d
Tabel 4.18 Uji Autokorelasi – Model Summary ... Error! Bookmark not d
Tabel 4.19 Coefficientsa ... Error! Bookmark not d
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4.21 Koefisien Determinasi ... Error! Bookmark not d
Tabel 4.22 Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ... Error! Bookmark not d
1
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Kemajuan suatu bangsa terletak pada generasi mudanya yang akan
meneruskan estafet kepemerintahan Indonesia, salah satu pilar pentingnya adalah
mahasiswa. Mahasiswa adalah generasi penerus bangsa yang diharapkan dapat
membangun bangsa Indonesia yang mampu bertahan dan memenangkan
persaingan yang semakin ketat. Dalam kondisi sekarang ini perkembangan
berlangsung begitu cepat, di harapkan mahasiswa yang merupakan insan
berpendidikan dapat membuka wawasannya dan melihat kodisi bangsa Indonesia
beserta permasalahannya saat ini. Permasalahan yang sangat penting yang sedang
dihadapi bangsa ini salah satunya adalah ketenagakerjaan. Dimana tingkat
penawaran tenaga kerja tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia.
Hal ini menyebabkan terjadinya pengangguran yang semakin bertambah, di
Indonesia menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2012 jumlah
pengangguran Indonesia sebanyak 7,24 juta orang dan parahnya pengangguran ini
berasal dari kalangan terdidik sebesar 6,14 % yang seharusnya mereka dididik
untuk membangun bangsa bukan untuk menambah masalah bangsa Indonesia.
Tingginya tingkat pengangguran menjadikan keadaan Indonesia semakin
memburuk, hal ini akan bertambah buruk jika tidak segera diatasi. Menurut kepala
Bappenas, pemuda yang menganggur di Indonesia pada tahun 2011 mencapai 4,2
juta orang, oleh karena itu harus ada upaya serius untuk menanggulangi masalah
ini. Lebih rincinya tingkat pengangguran terbuka di Indonesia menurut pendidikan
2
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 1.1
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia Penduduk Usia 15 Tahun
Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2008–2012 No. Pendidikan Tertinggi yang
Ditamatkan 2008 2009 2010 2011 2012
Dari Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa masih tingginya tingkat pengangguran
dikalangan terdidik, bahkan lulusan universitas yang merupakan jenjang
pendidikan tertinggi menyumbangkan 438,210 pengangguran pada tahun 2012.
Jumlah tersebut bukanlah jumlah yang sedikit dan ini menandakan bahwa ternyata
lulusan perguruan tinggi tidak menjamin seseorang memiliki pekerjaan.
Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional
diperoleh minat berwirausaha lulusan lembaga pendidikan yaitu:
Minat lulusan lembaga pendidikan untuk berwirausaha sangat rendah, yaitu bagi lulusan SLTA (22,63 persen) dan perguruan tinggi (6,14 persen). Sedangkan mereka yang berpendidikan SD dan SMP justru memiliki kemandirian untuk berusaha sendiri (32,46 persen). Terdapat kecenderungan para pemuda berpendidikan SLTA (61,87 persen) dan sarjana (83,20 persen) memilih menjadi pekerja atau karyawan dibanding menjadi wirausaha. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin rendah kemandirian dan motivasi untuk menjadi wirausaha.
Suatu pernyataan yang bersumber dari PPB menyatakan bahwa suatu negara
akan mampu membangun apabila memiliki wirausahawan sebanyak 2% dari
jumlah penduduknya (Buchari Alma, 2009:4). Sedangkan jumlah wirausaha
3
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dalam hal ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mencanangkan
Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) pada Februari 2011. Dengan adanya
GKN diharapkan generasi muda memiliki niat untuk menjadi wirausahawan.
Melihat dari permasalahan ini dan seiring maraknya gerakan kewirausahaan
yang semakin gencar dan diyakini akan menjadi solusi bagi permasalahan
ketenagakerjaan. Dalam hal ini mahasiswa dihadapkan pada suatu kondisi apakah
akan turut mengambil peran untuk mengambil kesempatan berwirausaha atau
akan tetap fokus sebagai mahasiswa yang hanya menekuni bidang keahliannya.
Sementara Dirjen Dikti mendukung program pengembangan kewirausahan
di perguruan tinggi dengan membuat program-program yang bertujuan untuk
memancing jiwa wirausaha dari kalangan perguruan tinggi. Salah satu contohnya
adalah Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) yang memberikan kesempatan
bagi mahasiswa untuk berwirausaha dengan dukungan permodalan yang
diharapkan mampu menjadi awal mula munculnya wirausahawan baru dari
kalangan kampus.
Melalui kegiatan kewirausahaan mahasiswa diharapkan dapat mengurangi
pengangguran di masa yang akan datang. Dengan mengenalkan kewirausaha
dikalangan mahasiswa juga diharapkan dapat membuat mahasiswa mandiri,
trampil, inovasi sehingga ketika lulus dari perguruan tinggi mereka tidak menjadi
pengangguran.
Namun hal ini masih mengalami kendala karena tidak semua orang
memiliki niat untuk berwirausaha. Berdasarkan penelitian penulis kepada 80
orang mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas
Pendidikan Indonesia (FPEB UPI) didapat bahwa niat berwirausaha mahasiswa
UPI masih rendah. Adapun data niat mahasiswa UPI dalam berwirausaha dapat
4
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 1.2
Niat Berwirausaha Mahasiswa FPEB UPI di Kota Bandung Tahun 2013
No Kriteria Jumlah Persentase
1 Menciptakan pekerjaan (wirausaha) 20 orang 25%
2 Mencari pekerjaan ( pegawai swasta/negeri) 60 orang 75%
Total 80 orang 100%
Sumber: Pra Penelitian (data diolah)
Dari Tabel 1.2 diatas menunjukan bahwa niat berwirausaha dikalangan
mahasiswa masih rendah hal ini dapat dilihat dari 80 mahasiswa yang berniat
berwirausaha hanya 20 orang. Untuk lebih jelasnya perbandingan antara jumlah
mahasiswa yang berniat berwirausaha dan yang berniat mencari pekerjaan dapat
dilihat pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1
Niat Berwirausaha Mahasiswa FPEB UPI di Kota Bandung Tahun 2013
Sumber: Pra Penelitian (data diolah)
Dari 80 responden (mahasiswa) hanya 25% yang berniat berwirausaha
setelah lulus kuliah dan 75% memilih untuk mencari pekerjaan dibandingkan
berwirausaha. Rendahnya niat berwirausaha menurut Endi Sarwoko (2011:133) 25%
75%
Menciptakan pekerjaan (wirausaha)
5
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dipengaruhi oleh efikasi diri dimana pengaruhnya positif, semakin tinggi
dukungan pada mahasiswa semakin tinggi rasa percaya diri dan kematangan
mental maka semakin tinggi pula niat berwirausaha. Hal ini juga sejalan dengan
Manda Andika dan Iskandarsyah Madjid (2012:195) bahwa efikasi diri
berpengaruh signifikan terhadap intensi berwirausaha begitu pula menurut Nurul
Indarti dan Rokhima Rostiani (2008:23) bahwa efikasi diri terbukti mempengaruhi
intensi mahasiswa Indonesia dan Norwegia. Selain efikasi diri menurut Hernan
Banjo Roxas (2008:2) bahwa pengetahuan kewirausahaan memiliki pengaruh
langsung pada persepsi keinginan berwirausaha, persepsi norma sosial, dan
kemampuan berwirausaha terhadap intensi berwirausaha. Selain itu menurut Tony
Wijaya (2007:127) bahwa semakin tinggi kecerdasan menghadapi rintangan
(adversity intelligence) maka semakin tinggi intensi berwirausaha, sebaliknya
semakin rendah adversity intelligence maka semakin rendah intensi berwirausaha.
Rendahnya niat berwirausaha dikalangan mahasiswa sangat disanyangkan
karena jumlah lapangan pekerjaan yang ada belum cukup untuk seluruh tenaga
kerja Indonesia yang lulus dari perguruan tinggi tiap tahunnya. Salah satu faktor
penting dalam menciptakan wirausaha adalah niat. Niat atau intensi merupakan
kesungguhan seseorang untuk melakukan kegiatan usaha. Semakin besar niat
seseorang berwirausaha maka akan semakin baik dalam memulai usahanya. Niat
seseorang yang diimbangi dengan pengetahuan kewirausahaan dan keyakinan
terhadap kemampuan dirinya akan berdampak baik terhadap lahirnya wirausaha
baru sehingga dapat menciptakan peluang atau lapangan kerja.
Mengingat bahwa pendirian usaha baru membutuhkan waktu, termasuk
perencanaan dan proses kognitif tingkat tinggi, perilaku kewirausahaan bisa
dianggap sebagai jenis perilaku trencana untuk model niat yang secara ideal
cocok. Teori perilaku terencana (Theory of Planned Behaviour) yang
dikemukakan oleh Icek Ajzen menjelaskan mengenai perilaku spesifik dalam diri
individu. Theory of Planned Behaviour menyatakan bahwa niat seseorang untuk
6
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
manusia dalam konteks tertentu. Selain itu menurut Francisco Linan dalam
Entrepreneurial Intention Best Model faktor – faktor yang mempengaruhi intensi berwirausaha adalah entrepreneurial knowledge, perceived desirability,dan
perceived feasibility.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa kewirausahaan merupakan salah satu
cara mengurangi pengangguran yang ada di Indonesia, terutama pengangguran
yang berasal dari perguruan tinggi. Terlebih lagi dengan program kewirausahaan
yang diberikan Dikti kepada mahasiswa untuk menggali kemampuan wirausaha
yang mereka miliki sehingga menumbuhkan jiwa kemandirian dalam diri
mahasiswa.
Berdasarkan pemaparan tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai permasalahan yang sedang terjadi dengan judul penelitian “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha (Survey pada Mahasiswa FPEB UPI)”
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah
Identifikasi masalah adalah pengenalan masalah atau inventarisir masalah.
Menurut Icek Ajzen intensi berwirausaha dipengaruhi oleh sikap prilaku
(attitude), norma subjektif (subjective norm), dan kontrol prilaku (perceived
behavioural control) yang terkait dengan efikasi diri (self-efficacy). Menurut
Francisco Linan intensi berwirausaha dipengaruhi oleh pengetahuan
kewirausahaan (entrepreneurial knowledge), sikap personal (personal attitude),
persepsi norma sosial (perceived social norms), dan persepsi kemungkinan
(perceived feasibility) yaitu mengenai efikasi diri. Dalam penelitian ini penulis
membatasi masalah penelitian yaitu pengetahuan kewirausahaan, dan efikasi diri.
Rumusan masalah adalah gambaran umum tentang ruang lingkup
pembahasan dalam penelitian, hingga akhirnya masalah yang diteliti tampak jelas.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis merumusakan rumusan masalah
7
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Bagaimana gambaran pengetahuan kewirausahaan dan efikasi diri
mahasiswa FPEB UPI?
2. Bagaimana pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap intensi
berwirausaha mahasiswa FPEB UPI?
3. Bagaimana pengaruh efikasi diri terhadap intensi berwirausaha
mahasiswa FPEB UPI?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan pedoman bagi peneliti dalam menjalankan
penelitiannya. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:97) tujuan penelitian adalah
rumusan kalimat yang menunjukan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah
penelitian selesai. Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui:
1. Gambaran pengetahuan kewirausahaan dan efikasi diri mahasiswa FPEB
UPI.
2. Pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap intensi berwirausaha
mahasiswa FPEB UPI.
3. Pengaruh efikasi diri terhadap intensi berwirausaha mahasiswa FPEB
UPI.
1.4 Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian, maka hasil penelitian ini diharapkan
memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu
pengetahuan dan untuk memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dan
pemikiran mengenai pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan efikasi diri
terhadap intensi berwirausaha.
8
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Sebagai bahan informasi bagi pihak lain yang akan meneliti lebih
lanjut penelitian sejenis.
2. Memberikan sumbangan pemikiran dan perkembangan ilmu
pengetahuan untuk Program Studi Pendidikan Ekonomi khususnya,
dan Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis serta Universitas
Pendidikan Indonesia umumnya.
3. Memberikan masukan dan bahan evalusai bagi pihak – pihak yang berkepentingan dalam upaya meningkatkan intensi berwirausaha bagi
mahasiswa.
1.5 Struktur Organisasi Skripsi
Struktur organisasi skripsi disusun untuk memberikan gambaran
menyeluruh dan memudahkan penyusunan skripsi. Struktur organisasi skripsi
berisi rincian tentang urutan penulisan dari setiap bab dan bagian bab dalam
skripsi. Adapun struktur organisasi dalam skripsi adalah sebagai berikut.
BAB I berisi pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang penelitian,
identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta
struktur organisasi skripsi. Latar belakang penelitian dimaksudkan untuk
menjelaskan alasan peneliti melaksanakan penelitian, pentingnya masalah itu
untuk diteliti, dan pendekatan untuk mengatasi masalah. Indentifikasi mengenai
pengenalan masalah atau inventarisir masalah dan perumusan masalah
menjelaskan tentang ruang lingkup pembahasan dalam penelitian, hingga akhirnya
masalah yang diteliti tampak jelas. Tujuan penelitian menyajikan tentang hasil
yang ingin dicapai setelah penelitian selesai dilakukan, tujuan penelitian
dirumuskan dalam bentuk kalimat kerja operasional. Manfaat penelitian terdiri
dari manfaat teoritis dan manfaat praktis. Struktur organisasi skripsi berisi rincian
tentang urutan penulisan dari setiap bab dan bagian bab dalam skripsi mulai dari
9
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB II berisi kajian pustaka, keragka pemikiran, dan hipotesis penelitian.
Kajian pustaka berfungsi sebagai landasan teoritik dalam menyusun identifikasi,
rumusan masalah dan tujuan. Kerangka pemikiran merupakan tahapan yang harus
ditempuh untuk merumuskan hipotesis dengan mengkaji hubungan teoritis antar
variabel penelitian. Artinya, setelah hubungan variabel tersebut didukung oleh
teori yang dirujuk, barulah hipotesis dapat dirumuskan. Oleh karena itu, hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dirumuskan dalam
penelitian atau sub masalah yang diteliti.
BAB III berisi penjelasan yang rinci mengenai metode penelitian. Metode
penelitian meliputi objek dan subjek penelitian, metode penelitian, populasi dan
sampel, operasional variabel, teknik pengumpulan data, pengujian instrumen
penelitian, dan rancangan pengujian hipotesis.
BAB IV berisi hasil penelitian dari analisis data untuk menghasilkan temuan
berkaitan tentang masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan
penelitian serta pembahasan yang dikaitkan dengan kajian pustaka.
BAB V berisi tentang kesimpulan dan saran yang menyajikan tentang
penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.
Penulisan kesimpulan untuk skripsi dapat berupa butir demi butir atau dengan cara
uraian padat hasil penelitian. Saran dapat ditujukan kepada peneliti berikutnya dan
pihak lain yang bersangkutan.
Daftar pustaka memuat semua sumber yang pernah dikutip dan digunakan
dalam penulisan skripsi seperti buku, jurnal, artikel, berita, dan sumber – sumber lain dari internet. Lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam
39
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari suatu
penelitian. Penelitian ini mengungkap tentang pengaruh pengetahuan
kewirausahaan dan efikasi diri terhadap intensi berwirausaha. Adapun variabel
bebas dalam penelitian ini yaitu pengetahuan kewirausahaan (X1) dan efikasi diri
(X2) sedangkan variabel tidak bebas yaitu intensi berwirausaha (Y).
3.2 Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2010: 6) metode penelitian merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian yang
akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan survey.
Pendekatan survey adalah suatu pendekatan yang pada umumnya digunakan untuk
mengumpulkan data yang luas dan banyak (Suharsimi Arikunto, 2010: 156).
Menurut Van Dalen dalam Suharsimi Arikunto (2010:156) mengatakan
bahwa, survey merupakan bagian dari studi deskriftif yang bertujuan untuk
mencari kedudukan (status) fenomena (gejala) dan menentukan kesamaan status
dengan cara membandingkannya dengan standar yang sudah ditentukan.
Adapun metode penelitian yang digunakan penulis adalah survey
eksplanatori atau explanatory method yaitu penelitian yang bertujuan untuk
menguji suatu teori atau hipotesis guna memperkuat atau bahkan menolak teori
atau hipotesis hasil penelitian yang sudah ada.
(http://id.m.wikipedia.org/wiki/Penelitian_eksplanatori).
Adapun pengertian survey menurut Masri Singarimbun (1995:3) adalah
penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan
40
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
survey eksplanatori adalah untuk menguji hipotesis dengan mengambil sampel
41
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 173), populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (2010: 117) populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka yang dijadikan populasi dalam
penelitian ini adalah mahasiswa FPEB UPI yang terdaftar atau aktif di semester
genap tahun 2012/2013 yang terdiri dari enam jurusan yaitu Pendidikan
Akuntansi, Pendidikan Manajemen Bisnis, Pendidikan Manajemen Perkantoran,
Pendidikan Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi yang dimulai dari angkatan
2009 hingga 2011 yang sudah mengontark mata kuliah kewirausahaan. Adapun
dua jurusan yang tidak masuk kedalam populasi penelitian ini yaitu jurusan
Pendidikan Ekonomi (PPG) dan Ilmu Ekonomi dan Keuangan Islam, hal ini
dikarenakan data mahasiswa aktif di mulai dari angkatan 2012 dan 2013 sehingga
tidak bisa dimasukan ke dalam populasi penelitian ini.
Tabel 3.1
Jumlah Mahasiswa Terdaftar (Aktif) FPEB
Semester Genap Tahun 2012/2013
No Jurusan Jumlah Mahasiswa
1 Pendidikan Akuntansi 307
2 Pendidikan Manajemen Bisnis 275
3 Pendidikan Manajemen Perkantoran 290
4 Pendidikan Ekonomi 302
5 Manajemen 279
6 Akuntansi 310
Jumlah 1.763
42
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi
Arikunto, 2010:174). Sedangkan menurut Sugiyono (2010: 118) sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Dalam penelitian ini teknik penentuan sampel dilakukan melalui metode
proportionate stratified random sampling, teknik ini digunakan bila populasi
mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional
(Sugiyono, 2010: 64).
Adapun yang menjadi sampel yaitu mahaiswa FPEB UPI yang terdiri dari
enam jurusan yang merupakan mahasiswa aktif. Fakultas ini dipilih dimaksudkan
agar dalam penelitian sampel yang diambil dapat menggambarkan keadaan niat
berwirausaha mahasiswa FPEB UPI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana pengetahuan dan efikasi diri mahasiswa berpengaruh terhadap niat
berwirausaha. Penentuan jumlah sampel mahasiswa dilakukan melalui
perhitungan dengan menggunakan rumus dari Taro Yamane atau Slovin
(Riduwan, 2008: 44).
Dimana : n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d2 = Presisi yang ditetapkan
Dengan menggunakan rumus tersebut, didapat sampel siswa sebagai
43
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
325,8 = dibulatkan 326
Berdasarkan perhitungan tersebut maka ukuran sampel minimal dalam
penelitian ini adalah 326 orang, namun dalam penelitian ini sampel yang
digunakan bukan sampel minmal melainkan 370 orang.
Adapun tahap-tahap dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut:
Mendata jumlah mahasiswa FPEB UPI yang menjadi unit analisis.
Menentukan besarnya alokasi sampel masing-masing jurusan sebagai berikut:
ni = (Riduwan, 2008 : 45)
Dimana :
N = Jumlah populasi seluruhnya.
Ni = Jumlah populasi menurut stratum.
ni = Jumlah sampel menurut stratum.
N = Jumlah populasi seluruhnya
Dalam penarikan sampel dilakukan secara proporsional, yang dapat dilihat
pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2
Sampel Mahasiswa Terdaftar (Aktif) FPEB Semester Genap Tahun 2012/2013
No Jurusan Jumlah
44
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1 Pendidikan Akuntansi 307
Operasionalisasi variabel dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
memudahkan atau mengarahkan dalam menyusun alat ukur data yang diperlukan
berdasrkan variabel yang terdapat dalam hipotesis. Adapun operasional variabel
dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.3.
45
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
(Tony usaha baru, bagaimana melakukan proses
46
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui penyebaran
kuesioner kepada mahasiswa FPEB UPI yang menjadi sampel dalam penelitian.
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Angket, yaitu daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang
bersedia memberikan respon (responden) sesuai dengan permintaan
pengguna.
2. Wawancara, yaitu suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk
memperoleh informasi langsung dari sumbernya.
3. Observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian
untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.
4. Dokumentasi, yaitu ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat
penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan- peraturan, laporan
kegiatan, foto-foto, film dokumenter, dan data yang relevan.
3.6 Pengujian Instrumen Penelitian
Kualitas penelitian dapat dilihat dari jawaban responden dengan instrumen
yang diberikan. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
kuesioner tentang intensi berwirausaha, pengetahuan kewirausahaan dan efikasi
diri. Skala yang digunakan dalam instrumen penelitian ini adalah skala likert.
Dengan menggunakan skala likert, setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk
pernyataan positif dan negatif. Adapun ketentuan skala likert yang digunakan
adalah sebagai berikut:
Sangat Setuju (SS) : 4
Setuju (S) : 3
Tidak Setuju (TS) : 2
Sangat Tidak Setuju (STS) : 1
47
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Menentukan tujuan pembuatan angket yaitu mengetahui pengaruh
pengetahuan kewirausahaan dan efikasi diri terhadap intensi
berwirausaha.
2. Menjadikan objek yang menjadi responden yaitu mahasiswa Fakultas
Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia.
3. Menyusun pertanyaan – pertanyaan dalam bentuk pernyataan yang harus
dijawab oleh responden.
4. Memperbanyak dan menyebarkan angket.
5. Mengolah hasil angket.
Analisis data dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang dilakukan
melalui analisis statistik. Statistik yang digunkan dalam penelitian ini adalah
statistik parametrik dimana data yang digunakan adalah data-data berskala
minimal interval. Mengingat skor yang diperoleh dari variabel bebas mempunyai
tingkat pengukuran ordinal, maka perlu ditingkatkan menjadi interval melalui
MSI (Methods of Succesive Interval).
Menurut Sugiyono (2003:49), adapun langkah-langkah untuk melakukan
transformasi data melalui MSI adalah :
1. Hitung frekuensi masing-masing kategori responden.
2. Frekuensi diperoleh dari jawaban responden yang berupa skor dari 4, 3, 2,
dan 1.
3. Tentukan nilai proporsi untuk masing-masing kategori responden.
4. Jumlah nilai proporsi menjadi proporsi kumulatif untuk masing-masing
kategori responden.
5. Diasumsikan proporsi kumulatif (PK) mengikuti distribusi normal baku,
maka untuk setiap nilai PK (untuk masing kategori
masing-masing responden) akan didapat nilai Z (dari tabel normal baku).
48
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
7. Hitung SV (Skala Velue) untuk masing-masing kategori responden,
secara umum rumus yang digunakan sebagai berikut :
Model analisis yang digunakan untuk melihat pengaruh antara
variabel-variabel bebas terhadap variabel-variabel terikat serta untuk menguji kebenaran dari
hipotesis akan digunakan model persamaan regresi sederhana sebagai berikut:
Y = β0+ β1X1+ β2X2 + e
Dimana :
Y = Intensi Berwirausaha β2 = Koefisien regresi X2
β0 = Konstanta regresi X2 = Efikasi diri
β1 = Koefisien regresi X1 e = Faktor pengganggu
X1 = Pengetahuan kewirausahaan
3.6.1 Uji Instrumen Penelitian
Agar hasil penelitian tidak bias dan diragukan kebenarannya maka alat ukur
tersebut harus valid dan reliable. Untuk itulah kuesioner yang diberikan kepada
responden dilakukan 2 macam tes yaitu tes validitas dan tes reliabilitas.
1. Tes Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen (Suharsimi Arikunto, 2010:211). Untuk menguji
validitas instrumen, digunakan teknik korelasi product moment dari pearson
49
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
√{ } { }
(Suharsimi Arikunto, 2010:213)
Keterangan:
rxy = koefisien validitas yang dicari
X = skor yang diperoleh dari subjek tiap item
Y = skor total item instrumen
∑ = jumlah skor dalam distribusi X
∑ = jumlah skor dalam distribusi Y
∑ = jumlah kuadrat pada masing - masing skor X
∑ = jumlah kuadrat pada masing-masing skor Y N = Jumlah responden
Dalam hal ini kriterianya adalah sebagai berikut :
rxy < 0,20 = validitas sangat rendah
0,20 – 0,39 = validitas rendah
0,40 – 0,59 = validitas sedang/cukup
0,60 – 0,89 = validitas tinggi
0,90 – 1,00 = validitas sangat tinggi
Dengan menggunakan taraf signifikan α = 0,05 koefisian korelasi yang
diperoleh dari hasil perhitungan, dibandingkan dengan tabel korelasi tabel nilai r
dengan derajat kebebesan (N-2) dimana N menyatakan jumlah baris atau banyak
responden.
“Jika rxy > r 0,05 maka valid, dan jika rxy < r 0,05maka tidak valid” 2. Tes Reliabilitas
Reabilitas menunjukan pada satu pengertian bahwa suatu istrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
50
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Rumus untuk menghitung reliabilitas angket adalah :
⁄ ⁄ ⁄ ⁄
(Suharsimi Arikunto, 2010:224)
Dengan keterangan:
= reliabilitas instrumen
⁄ ⁄ = rxy yang disebutkan sebgai indeks korelasi antara dua belahan
instrumen
Selanjutnya dengan taraf signifikansi α = 0,05, nilai reliabilitas yang
diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai
r dengan derajat kebebasan (N-2) dimana N menyatakan jumlah baris atau banyak
responden.
“Jika r11 > rtabel maka reliabel, dan jika r11< rtabel maka tidak reliabel.”
3.6.2 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
3.6.2.1 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, menganalisis data akan menggunakan analisis regresi
linier berganda (multiple linear regression method). Tujuannya untuk mengetahui
variabel-variabel yang dapat mempengaruhi intensi berwirausaha.
Alat bantu analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan program
komputer SPSS 17. Tujuan analisis regresi linier berganda adalah untuk
mempelajari bagaimana eratnya pengaruh antara satu atau beberapa variabel bebas
dengan satu variabel terikat.
Model analisa data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara
variabel bebas terhadap variabel terikat dan untuk menguji kebenaran dari dugaan
sementara digunakan model persamaan regresi linier berganda, sebagai berikut:
Y = β0+ β1X1+ β2X2 + e
51
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Y = Intensi berwirausaha
β0 = Konstanta regresi
β1 = Koefisien regresi X1
X1= Pengetahuan kewirausahaan
β2 = Koefisien regresi X2
X2 = Efikasi diri
e = Faktor pengganggu
3.6.2.2 Uji Normalitas
Uji signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
melalui uji-t hanya akan valid jika residual yang kita dapatkan mempunyai
distribusi normal. Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk menditeksi
apakan residual mempunyai distribusi normal atau tidak. (Yana Rohmana,
2010:52).
Untuk mendeteksi normal atau tidaknya variabel pengganggu dapat
melihatnya dari normal probability plot yang membentuk suatu garis lurus
diagonal, dan ploting data yang akan dibandingkan dengan garis diagonalnya.
Menurut Imam Ghazali dalam Suci Wulandari (2012:12) jika data menyebar
disekitar garis diagonalnya dan mengikuti arah garis diagonalnya/grafik
histogram maka, menunjukan pola distribusi normal dan sebaliknya.
3.6.2.3 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah situasi di mana terdapat korelasi variabel bebas
antara satu variabel dengan yang lainnya. Dalam hal ini dapat disebut
variabel-variabel tidak ortogonal. Variabel yang bersifat ortogonal adalah variabel-variabel yang
nilai korelasi antara sesamanya sama dengan nol. Ada beberapa cara untuk
medeteksi keberadaan Multikolinearitas dalam model regresi OLS (Gujarati,
2001:166), yaitu:
1. Mendeteksi nilai koefisien determinasi (R2) dan nilai thitung. Jika R2 tinggi
(biasanya berkisar 0,8 – 1,0) tetapi sangat sedikit koefisien regresi yang
52
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Melakukan uji kolerasi derajat nol. Apabila koefisien korelasinya tinggi, perlu
dicurigai adanya masalah multikolinieritas. Akan tetapi tingginya koefisien
korelasi tersebut tidak menjamin terjadi multikolinieritas.
3. Menguji korelasi antar sesama variabel bebas dengan cara meregresi setiap Xi
terhadap X lainnya. Dari regresi tersebut, kita dapatkan R2 dan F. Jika nilai Fhitung melebihi nilai kritis Ftabel pada tingkat derajat kepercayaan tertentu,
maka terdapat multikolinieritas variabel bebas.
4. Regresi Auxiliary. Kita menguji multikolinearitas hanya dengan melihat
hubungan secara individual antara satu variabel independen dengan satu
variabel independen lainnya.
5. Variance inflation factor dan tolerance. (VIF)
Dalam penelitian ini akan mendeteksi ada atau tidaknya multiko dengan uji
Variance inflation factor dan tolerance. (VIF), dengan bantuan program SPSS 17.
Untuk melihat gejala multikolinearitas, kita dapat melihat dari hasil Collinerity
Statistics. Hasil VIF yang lebih besar dari lima menunjukan adanya gejala
multikolinearitas.
Apabila terjadi multikolinearitas menurut Yana Rohmana (2010: 149-154)
disarankan untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Tanpa ada perbaikan
2. Dengan perbaikan:
Adanya informasi sebelumnya (informasi apriori).
Menghilangkan salah satu variabel independen.
Menggabungkan data Cross-Section dan data Time Series.
Transformasi variabel.
Penambahan Data.
2. Heteroskedastisitas (Heteroskedasticity)
Salah satu asumsi pokok dalam model regresi linier klasik adalah bahwa
53
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
variable-variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai konstan yang sama dengan
δ2
. inilah yang disebut sebagai asumsi heterokedastisitas (Gujarati, 2001:177).
Heteroskedastisitas berarti setiap varian disturbance term yang dibatasi oleh
nilai tertentu mengenai variabel-variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai
konstan yang sama dengan atau varian yang sama. Uji heteroskedasitas
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan
jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Keadaan heteroskedastis tersebut dapat
terjadi karena beberapa sebab, antara lain :
Sifat variabel yang diikutsertakan kedalam model.
Sifat data yang digunakan dalam analisis. Pada penelitian dengan menggunakan data runtun waktu, kemungkinan asumsi itu mungkin benar.
Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mengetahui adanya
heteroskedastisitas (Agus Widarjono, 2005:147-161), yaitu sebagai berikut :
1. Metode grafik, kriteria yang digunakan dalam metode ini adalah :
Jika grafik mengikuti pola tertentu misal linier, kuadratik atau hubungan lain berarti pada model tersebut terjadi heteroskedastisitas.
Jika pada grafik plot tidak mengikuti pola atau aturan tertentu maka pada model tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.
2. Uji Park (Park test), yakni menggunakan grafik yang menggambarkan
keterkaitan nilai-nilai variabel bebas (misalkan X1) dengan nilai-nilai taksiran
variabel pengganggu yang dikuadratkan (^u2).
54
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4. Uji korelasi rank Spearman (Spearman’s rank correlation test.) Koefisien
korelasi rank spearman tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi
heteroskedastisitas berdasarkan rumusan berikut :
d1 = perbedaan setiap pasangan rank
n = jumlah pasangan rank
5. Uji White (White Test). Pengujian terhadap gejala heteroskedastisitas dapat
dilakukan dengan melakukan White Test, yaitu dengan cara meregresi
residual kuadrat dengan variabel bebas, variabel bebas kuadrat dan perkalian
variabel bebas.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan uji metode grafik, dengan
bantuan program SPSS 17. Dalam regresi, salah satu asumsi yang harus dipenuhi
adalah bahwa varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tidak
memiliki pola tertentu. Salah satu uji untuk menguji heteroskedastisitas ini adalah
dengan melihat penyebaran dari varians residual.
3. Autokorelasi (Autocorrelation)
Secara harfiah, autokorelasi berarti adanya korelasi antara anggota observasi
satu dengan observasi lain yang berlainan waktu. Dalam kaitannya dengan asumsi
metode OLS, autokorelasi merupakan korelasi antara satu residual dengan
residual yang lain. Sedangkan salah satu asumsi penting metode OLS berkaitan
dengan residual adalah tidak adanya hubungan antara residual satu dengan
residual yang lain (Agus Widarjono, 2005:177).
Akibat adanya autokorelasi adalah:
Varian sampel tidak dapat menggambarkan varian populasi.
55
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Varian dari koefisiennya menjadi tidak minim lagi (tidak efisien), sehingga koesisien estimasi yang diperoleh kurang akurat.
Uji t tidak berlaku lagi, jika uji t tetap digunakan maka kesimpulan yang diperoleh salah.
Adapun cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi pada model
regresi, pada penelitian ini pengujian asumsi autokorelasi dapat diuji melalui
beberapa cara di bawah ini:
1. Graphical method, metode grafik yang memperlihatkan hubungan residual
dengan trend waktu.
2. Runs test, uji loncatan atau uji Geary (geary test).
3. Uji Breusch-Pagan-Godfrey untuk korelasi berordo tinggi
4. Uji d Durbin-Watson, yaitu membandingkan nilai statistik Durbin-Watson
hitung dengan Durbin-Watson tabel.
5. Nilai Durbin-Watson menunjukkan ada tidaknya autokorelasi baik positif
56
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gambar 3. 1
Statistika d Durbin- Watson
Keterangan: dL = Durbin Tabel Lower
dU = Durbin Tabel Up
H0 = Tidak ada autkorelasi positif
H*0 = Tidak ada autkorelasi negatif
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan uji Durbin- Watson dengan
bantuan program SPSS 17. Uji ini mengahsilkan nilai DW hitung (d) dan nilai
DW tabel (dL dan du).
Jika diketahui adanya masalah autokorelasi, maka ada beberapa cara untuk
menghilangkan masalah autokorelasi menurut Yana Rohmana (2010:215), yaitu:
1) Jika struktur autokorelasi (p) diketahui, dapat diatasi dengan melakukan
transpormasi terhadap persamaan.
2) Bila p tinggi, maka diatasi dengan metode diferensiasi tingkat pertama.
3) Estimasi p didasarkan pada Berenblutt-Webb.
4) Estimasi p dengan metode dua langkah Durbin.
5) Bila p tidak diketahui, dapat mengunakan metode Cochrane-Orcutt.
Autokorelasi (Autocorrelation) adalah hubungan antara residual satu
observasi dengan residual dengan observasi lainya (Yana Rohmana, 2010:192).
Yana Rohmana (2010:192) menjelaskan autokorelasi dapat terjadi karena sebab
-sebab sebagai berikut:
1) Kelembaman (inertia)
2) Terjadi bias dalam spesifikasi
3) Bentuk fungsi yang dipergunakan tidak tepat
4) Penomena sarang laba-laba (cobweb phenomena)
5) Beda kala (time lags)
6) Kekeliruan manipulasi data
57
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3.6.3 Pengujian Hipotesis
1. Pengujian Secara Serempak (Uji F )
Pengujian ini dilakukan untuk menguji rumusan hipotesis:
Ho : βi≤ 0, semua variabel xi secara bersama-sama tidak berpengaruh i terhadap
Y, dimana i = X1, X2
H1: βi > 0, semua variabel xi secara bersama-sama berpengaruh i terhadap Y,
dimana i = X1, X2
Pengujian hipotetsis secara keseluruhan merupakan penggabungan variabel
X terhadap variabel terikat Y untuk diketahui berapa besar pengaruhnya.
Pengujian dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Mencari F hitung dengan formula sebagai berikut :
⁄ ⁄
(Yana Rohmana, 2010:78)
2) Setelah diperoleh F hitung, selanjutnya mencari F tabel berdasarkan besaran α
= 0,05 dan df dimana besarannya ditentukan oleh numerator (k-1) dan df
untuk denominator (n-k).
3) Perbadingan F hitung dengan F tabel, dengan kriteria Uji-F sebagai berikut:
Jika F hitung < F tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak (keseluruhan
variabel bebas X tidak berpengaruh terhadap variabel terikat Y).
Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima (keseluruhan
variabel bebas X berpengaruh terhadap variabel terikat Y).
Kaidah keputusan;
Tolak H0 jika F hit > F tabel dan terima H0 jika F hit < F tabel
2. Koefisien Determinasi
Menurut Yana Rohmana (2010:76) menjelaskan dalam regresi sederhana
58
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
regresi yang dimiliki. Dalam hal ini mengukur “seberapa besar proporsi variansi
variabel dependen dijelaskan oleh semua variabel independen”.
R2 dinamakan koefisien determinasi atau koefisien penentu. Dinamakan demikian oleh karena 100 R2 % dari pada variasi yang terjadi dalam variabel tak bebas Y dapat dijelaskan oleh variabel bebas X dengan adanya regresi linier Y
atas X (Sudjana, 2005:369).
Formula untuk menghitung koefisien determinasi (R2) adalah sebagai berikut:
∑ ̂∑
(Yana Rohmana, 2010:76)
Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 (0 < R2 < 1), dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika R2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat semakin erat atau dekat, atau dengan kata lain model
tersebut dapat dinilai baik.
Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat semakin tidak erat atau jauh, atau dengan kata lain
model tersebut dapat dinilai kurang baik.
3. Pengujian Secara Parsial (Uji t )
1) Pengujian ini dilakukan untuk menguji hipotesis:
Ho : βi ≤ 0, artinya masing- masing variabel Xi tidak berpengaruh terhadap
variabel Y, dimana i = X1, X2
H1 : βi > 0, artinya masing-masing variabel Xi berpengaruh terhadap variabel
Y, dimana i = X1, X2
2) Menghitung nilai statistik t (t hitung) dan mencari nilai-nilai t kritis dari tabel
distribusi t pada α dan degree of fredom tertentu. Adapun nilai t hitung dapat
59
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
(Yana Rohmana, 2010:74)
Dimana merupakan nilai dari hipotesis nul.
Atau, secara sederhana t hitung dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
(Yana Rohmana, 2010:74)
3) Membandingkan nilai t hitung dengan t kritisnya (t tabel) dengan α = 0,05.
Keputusannya menerima atau menolak H0, sebagai berikut :
Jika t hitung > nilai t kritis maka H0 ditolak atau menerima Ha, artinya
variabel itu signifikan.
Jika t hitung < nilai t kritisnya maka H0 diterima atau menolak Ha,
artinya variabel itu tidak signifikan.
Kaidah keputusan:
91
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis dapat disimpulkan
tentang pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan efikasi diri terhadap intensi
berwirausaha mahasiswa FPEB UPI adalah sebagai berikut :
1. Pengetahuan kewirausahaan dan efikasi diri mahasiswa FPEB UPI tergolong
sedang. Artinya mahasiswa memiliki pengetahuan kewirausahaan dan efikasi
diri sedang.
2. Pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
intensi berwirausaha mahasiswa FPEB UPI. Artinya semakin tinggi
pengetahuan kewirausahaan yang dimiliki seseorang maka intensi
berwirausaha mahasiswa FPEB UPI akan semakin tinggi.
3. Efikasi diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi berwirausaha
mahasiswa FPEB UPI. Artinya semakin tinggi efikasi diri seseorang, maka
intensi berwirausaha mahasiswa FPEB UPI akan semakin tinggi.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan kesimpulan yang
diperoleh maka ada beberapa saran yang bisa dilakukan, yaitu sebagai berikut:
1. Meningkatkan pengetahuan kewirausahaan dan efikasi diri mahasiswa,
diantaranya dengan cara memberikan pengetahuan tentang kewirausahaan
dalam mata kuliah kewirausahaan dimana setelah mereka menerima pelajaran
mata kuliah kewirausahaan meraka tertarik menjadi wirausahawan dan
memiliki keyakinan bahwa dirinya mampu untuk mengatasi setiap hambatan
yang ada untuk mencapai suatu tujuan.
2. Bagi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis agar lebih memperhatikan mata
kuliah kewirausahaan sehingga mahasiswa menjadi lebih tertarik dan yakin
92
Ria Andriani, 2013
Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Survey Pada Mahasiswa FPEB UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pada menjadi pegawai atau bekerja di perusahaan orang lain. Sehingga ketika
mahasiswa telah menempuh mata kuliah kewirausahaan mereka berniat untuk