ABSTRAK
PERANCANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR
“LAKSAMANA MUDA JOHN LIE SI HANTU SELAT MALAKA” UNTUK ANAK-ANAK
Oleh
Richard Welly Limanjaya NRP 0764105
Para pahlawan menjadi salah satu faktor utama kemerdekaan Bangsa Indonesia. Para pahlawan tersebut berasal dari berbagai ras dan golongan, salah satunya etnis Tionghoa. Etnis Tionghoa yang tinggal di Indonesia ternyata ikut memperjuangkan tanah air Indonesia, beberapa diantaranya muncul sebagai Pahlawan dan salah satunya diangkat menjadi Pahlawan Nasional Indonesia. Pada 9 November 2009, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada John Lie melalui istrinya. Pahlawan Nasional adalah gelar tertinggi dan tidak mudah seseorang untuk mendapatkan gelar tersebut, John Lie menjadi satu-satunya Pahlawan Nasional dari etnis Tionghoa di Indonesia.
Tujuan perancangan ini adalah untuk mengangkat tokoh John Lie ke dalam bentuk buku cerita bergambar agar lebih menarik untuk dibaca oleh anak-anak. Dalam hal ini dibutuhkan peran DKV (Desain Komunikasi Visual) untuk melakukan perancangan ilustrasi dan book design mengenai John Lie untuk meningkatkan pengetahuan tentang adanya pahlawan dari berbagai ras dan golongan kepada masyarakat khususnya anak-anak usia sekolah dasar agar memiliki rasa bangga terhadap Bangsa Indonesia. Buku cerita dengan gaya gambar chibi menceritakan tentang kisah hidup dan perjuangan John Lie terhadap Bangsa Indonesia.
Dengan demikian melalui buku cerita bergambar John Lie, diharapkan pluralisme di Indonesia semakin kuat sehingga tidak ada lagi perbedaan sosial antara ras dan golongan.
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
DE
SIGNING A PICTURE BOOK ‘’YOUNG ADMIRAL
JOHN LIE: THE GHOST OF MALACCA STRAIT’’ FOR
CHILDREN
Richard Welly Limanjaya NRP 0764105
Heroes are one of the main factors of Indonesian independence. They came from different races and goups, one of them is ethnic Tionghoa. Ethnic Tionghoa living in Indonesia, as the matter of fact, took part in defending the homeland of Indonesia, some of them became heroes and one of them emerged as a National Hero. On November 9 2009, President Susilo Bambang Yudhoyono gave the title to John Lie, represented by his wife. National hero is the highest title and it is not easy for anybody get the title. John Lie is the only Indonesian national hero with Chinese background.
The purpose of this design is to bring about the figure of John Lie in the form of pictured story book so that it ismore interesting for children to read. With regard to this, the involvement of Visual Communication Design (VCD) is needed to design the illustration and the book design about John Lie in order to improve our knowledge, especially for the school-aged children about the existence of heroes from different races and groups so that they will be proud to be Indonesian.
Throguh this picture book John Lie, it is hoped that the pluralism in Indonesia will become even stronger so there will be no social differences between races and groups.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR DIAGRAM ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 3
1.2.1 Rumusan Masalah ... 3
1.2.2 Ruang Lingkup Kajian ... 3
1.3 Tujuan Perancangan ... 3
Universitas Kristen Maranatha viii
1.5 Skema Perancangan ... 4
Bab II Landasan Teori 2.1 Teori Psikologi Anak ... 6
2.1.1 Pengertian Psikologi ... 6
2.1.2 Tahap Perkembangan Manusia ... 6
2.1.3 Masa Anak Sekolah ... 7
2.2 Teori Ilustrasi ... 8
2.2.1 Pengertian Ilustrasi ... 8
2.2.2 Prinsip Dasar Ilustrasi ... 9
2.2.3 Teknik Ilustrasi ... 10
2.2.3.1 Teknik Tradisional ... 10
2.2.3.2 Teknik Modern ... 10
2.2.4 Gaya Ilustrasi ... 11
2.3 Teori Buku Bergambar ... 12
2.3.1 Pengertian Buku Bergambaar ... 12
2.3.2 Anatomi Buku ... 13
2.3.3 Jenis Buku Cerita Bergambar ... 14
2.3.4 Materi Buku Bergambar Anak ... 14
Bab III Data dan Analisis Masalah 3.1 Data dan Fakta ... 16
3.1.1.1 Profil Penerbit Elex Media Komputindo ... 16
3.1.1.2 Latar Belakang Penerbit Elek Media Komputindo... 17
3.1.1.3 Visi dan Misi Penerbit ... 17
3.1.2 John Lie ... 18
3.1.3 Data Tentang Gejala / Fenomena yang Terjadi ... 20
3.1.3.1 Hasil Kuesioner I ... 20
3.1.3.2 Hasil Kuesioner II ... 21
3.1.4 Tinjauan Terhadap Proyek / Persoalan Sejenis ... 24
3.1.4.1 100 Pahlawan Indonesia ... 24
3.1.4.2 Komik Cerita Rakyat Indonesia ... 26
3.1.4.3 Mengenal Pahlawan Nasional dari Sabang Sampai Merauke .. 27
3.1.4.4 Seri Tokoh Dunia dan Cerita Piet Kecil ... 28
3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 28
3.2.1 Hubungan Teori dengan Data dan Fakta ... 28
3.2.2 Segmentasi, Targeting, Positioning ... 29
3.2.3 Strength, Weakness, Opportunities, Threats... 29
Bab IV Pemecahan Masalah 4.1 Konsep Komunikasi ... 31
4.2 Konsep Kreatif ... 31
4.2.1 Layout ... 31
Universitas Kristen Maranatha x
4.2.3 Susunan Buku ... 32
4.2.4 Ilustrasi ... 32
4.2.5 Tipografi ... 34
4.2.5.1 Title Text ... 34
4.2.5.2 Body Text ... 34
4.3 Konsep Media ... 34
4.4 Studi Peralihan dan Studi Karakter ... 35
4.5 Strategi Media Pendukung ... 38
4.6 Hasil Karya ... 39
4.6.1 Buku Cerita Bergambar ... 39
4.6.2 Media Pendukung ... 48
Bab V Penutup 5.1 Kesimpulan ... 55
5.2 Saran ... 55
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Logo Penerbit Elex Media Komputindo ... 16
Gambar 3.2 John Lie ... 18
Gambar 3.3 100 Pahlawan Indonesia ... 24
Gambar 3.4 Komik Cerita Rakyat Indonesia Jilid 3 ... 26
Gambar 3.5 Mengenal Pahlawan Nasional dari Sabang sampai Merauke... 27
Gambar 3.6 Seri Tokoh Dunia ... 28
Gambar 3.7 Cerita Piet Kecil ... 28
Gambar 4.1 Contoh Gambar Chibi ... 33
Gambar 4.2 Warna-Warna Utama... 33
Gambar 4.3 Studi Peralihan John Lie Chibi ... 35
Gambar 4.4 Studi Karakter John Lie Chibi ... 35
Gambar 4.5 Studi Karakter Ekspresi Wajah John Lie Chibi ... 36
Gambar 4.6 Lie Kae Tae dan Oei Tseng Nie Chibi ... 37
Gambar 4.7 The Outlaw ... 37
Gambar 4.8 Cover Buku Cerita Bergambar John Lie ... 39
Gambar 4.9 Halaman Pembuka Buku Cerita Bergambar John Lie ... 40
Gambar 4.10 Halaman Pembuka 2 Buku Cerita Bergambar John Lie ... 40
Gambar 4.11 Halaman 1 dan 2 Buku Cerita Bergambar John Lie ... 41
Universitas Kristen Maranatha xii
Gambar 4.13 Halaman 5 dan 6 Buku Cerita Bergambar John Lie ... 42
Gambar 4.14 Halaman 7 dan 8 Buku Cerita Bergambar John Lie ... 42
Gambar 4.15 Halaman 9 dan 10 Buku Cerita Bergambar John Lie... 43
Gambar 4.16 Halaman 11 dan 12 Buku Cerita Bergambar John Lie... 43
Gambar 4.17 Halaman 13 dan 14 Buku Cerita Bergambar John Lie... 44
Gambar 4.18 Halaman 15 dan 16 Buku Cerita Bergambar John Lie... 44
Gambar 4.19 Halaman 17 dan 18 Buku Cerita Bergambar John Lie... 45
Gambar 4.20 Halaman 19 dan 20 Buku Cerita Bergambar John Lie... 45
Gambar 4.21 Halaman 21 dan 22 Buku Cerita Bergambar John Lie... 46
Gambar 4.22 Halaman 23 dan 24 Buku Cerita Bergambar John Lie... 46
Gambar 4.23 Halaman 25 dan 26 Buku Cerita Bergambar John Lie... 47
Gambar 4.24 Halaman 27 dan 28 Buku Cerita Bergambar John Lie... 47
Gambar 4.25 Halaman 29 dan 30 Buku Cerita Bergambar John Lie... 48
Gambar 4.26 Website dan Iklan Media Sosial ... 48
Gambar 4.27 X-Banner ... 49
Gambar 4.28 Iklan Majalah... 49
Gambar 4.29 Iklan Koran ... 50
Gambar 4.30 Flyer ... 51
Gambar 4.31 Pin... 51
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Skema Perancangan ... 5
Tabel 3.1 Kelebihan dan Kekurangan Buku “100 Pahlawan Indonesia”... 25
Tabel 3.2 Kelebihan dan Kekurangan Buku “Komik Cerita Rakyat Indonesia” ... 26
Tabel 3.3 Kelebihan dan Kekurangan Buku “Mengenal Pahlawan Nasional dari Sabang Sampai Merauke” ... 27
Tabel 4.1 Timeline Juli Desember ... 53
Tabel 4.2 Timeline Januari Juni ... 53
Universitas Kristen Maranatha xiv
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 3.1 Luar atau Dalam Negeri ... 20
Diagram 3.2 Media yang Tepat ... 21
Diagram 3.3 Pahlawan Idola ... 22
Diagram 3.4 Sumber Informasi ... 22
Diagram 3.5 Waktu Luang ... 23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Setelah hampir 350 tahun lebih mengalami masa penjajahan, Indonesia akhirnya bebas merdeka pada tahun 1945. Pada waktu itu selain karena Jepang menyerah
tanpa syarat kepada Sekutu, para pahlawan juga menjadi salah satu faktor utama kemerdekaan Bangsa Indonesia. Jasa mereka begitu besar, namun pada abad 21 ini, kemasyuran nama dan kisah legendaris para pahlawan Indonesia sudah mulai tenggelam. Fenomena ini terjadi karena arus globalisasi dan teknologi yang begitu cepat di Indonesia.
Para pahlawan yang ikut membela Bangsa Indonesia berasal dari banyak suku, ras, dan golongan. Masyarakat keturunan etnis Tionghoa yang tinggal di Indonesia ikut membela dan memperjuangkan kemerdekaan Bangsa Indonesia, salah satunya, John Lie. Beliau sebagai etnis Tionghoa yang tinggal di Indonesia menunjukan kesetiaannya kepada Bangsa Indonesia.
Pada tanggal 9 November 2009, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada John Lie melalui istrinya. John Lie menjadi orang Indonesia keturunan Tionghoa pertama yang mendapat gelar tersebut. Pahlawan Nasional Indonesia adalah suatu gelar tertinggi untuk para pahlawan di Indonesia.
Membutuhkan banyak pertimbangan dari berbagai sisi agar seseorang dapat menerima gelar Pahlawan Nasional. Sampai tahun 2014 ini terdapat sekitar dua ratus
nama yang terdaftar sebagai Pahlawan Nasional Indonesia. Indonesia (Sumber : http://nasional.kompas.com/read/2014/12/15/06430051/Mengenal.KRI.John.Lie.Kap al.Tempur.Baru.TNI.AL.Berjenis.Frigate).
Universitas Kristen Maranatha2 mengawal kapal yang membawa 800 ton karet untuk ditukarkan dengan senjata ke Singapura, sejak itu Beliau secara rutin melakukan operasi menembus blokade Belanda. Tidak hanya John Lie, masih banyak pahlawan-pahlawan keturunan etnis Tionghoa yang berjuang mempertahankan kemederkaan. Tanpa kita sadari etnis Tionghoa yang tinggal di Indonesia ternyata ikut memperjuangkan tanah air Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka, orang Tionghoa yang berkewarganegaraan Indonesia digolongkan sebagai salah satu suku dalam lingkup Nasional Indonesia, sesuai Pasal 2 UU Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Memasukkan nama-nama pahlawan Indonesia dari etnis Tionghoa dianggap penting. Menurut penelitian yang dilakukan Benny Subianto tentang “Asal Usul Kekerasan terhadap Etnis Tionghoa di Indonesia” yang dilakukan pada tiga daerah yaitu Sumatera Utara, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Selatan sementara ini disimpulkan
bahwa ada tiga penyebab terjadi kekerasan tersebut, yakni a) Etnis Tionghoa masih dianggap the other (orang lain) bagi sebagian besar penduduk Indonesia, b) kesenjangan ekonomi, c) karena etnis Tionghoa tidak ikut dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dengan masuknya wakil Tionghoa dalam daftar pahlawan, maka salah satu faktor negatif penyebab kekerasan telah dikurangi. (Sumber : https://www.pahlawanindonesia.com/biografi-laksamana-muda-john-lie).
Dibutuhkan sebuah media yang tepat agar nama dan kisah hidup serta perjuangan para Pahlawan etnis Tionghoa Indonesia semakin banyak diketahui oleh seluruh masyarakat Indonesia terutama masyarakat Indonesia keturunan etnis Tionghoa. Salah satu cara yang tepat untuk mempopularitaskan kembali para pahlawan tersebut adalah dengan ilustrasi, salah satu bidang keilmuan DKV yang menceritakan kisah-kisah legendaris para Pahlawan Nasional Indonesia ke dalam versi yang lebih sesuai untuk generasi ini.
1.2. Permasalahan dan Ruang Lingkup
1.2.1 Rumusan Masalah
Bagaimana memperkenalkan John Lie kepada anak-anak
1.2.2 Ruang Lingkup Kajian
Target audience dari perancangan ini adalah anak laki-laki maupun
perempuan usia 7-12 tahun di Indonesia khususnya di provinsi Jawa Barat dan para orangtua yang memiliki anak berusia 7-12 tahun.
1.3. Tujuan Perancangan
Merancang buku cerita bergambar John Lie untuk anak-anak
1.4. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Wawancara secara terstruktur dan mendalam agar mendapatkan hasil jawaban yang akurat dan sesuai dengan yang dibutuhkan;
Anak laki-laki dan perempuan berusia 7-12 tahun
Narasumber penerbit Elex Media Komputindo
Studi pustaka untuk memperoleh data dengan menggunakan buku, koran, dan majalah sebagai referensi dan media elektronik seperti internet
Observasi, yaitu dengan melihat dan mengamati langsung karakteristik serta perilaku individu atau kelompok di lapangan;
Kegiatan anak-anak sekolah dasar di luar sekolah
Mencari tahu ilustrasi buku bergambar seperti apa yang sedang populer dan banyak digemari
Universitas Kristen Maranatha4 1.5. Skema Perancangan
Latar Belakang Masalah
Arus globalisasi menyebabkan Para Pahlawan Indonesia kurang diperhatikan
Pentingnya Pahlawan dari etnis Tionghoa di Indonesia
Dibutuhkan media yang tepat untuk memperkenalkan Para Pahlawan dari etnis Tionghoa di Indonesia
Pemecahan Masalah
Merancang buku cerita bergambar John Lie untuk anak-anak
Teori Penunjang
Teori Psikologi Anak Teori Ilustrasi
Teori Buku Bergambar
Merancang buku cerita bergambar John Lie untuk anak-anak
Promosi buku cerita bergambar John Lie untuk anak-anak
Target
Anak laki-laki dan perempuan berusia 7-12 tahun
Bertempat tinggal di Jawa Barat, Indonesia
Menyukai hal-hal baru yang unik dan menarik
Tabel 1.1 Skema Perancangan
Universitas Kristen Maranatha 55
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan data dan fakta yang diperoleh mengenai kurangnya pengenalan dan ketertarikan anak-anak terhadap para Pahlawan Indonesia khususnya para pahlawan
dari berbagai etnis di Indonesia, maka diperlukan sebuah media yang tepat untuk memperkenalkan sosok para pahlawan kepada anak-anak.
Dalam hal ini, dilakukan sebuah perancangan buku cerita untuk memperkenalkan pahlawan dari etnis Tionghoa, John Lie. Seorang komandan Kapal The Outlaw yang menerobos blokade laut Belanda semasa Perang Kemerdekaan 1945-1949 dari Sumatera ke Thailand, Malaya, dan Singapura untuk menjual hasil bumi dan memasok senjata bagi perjuangan Indonesia. John Lie mengorbankan kepentingan dirinya sendiri untuk kepentingan Bangsa dan Negara Indonesia.
Buku cerita “Laksamana Muda John Lie Si Hantu Selat Malaka” ini menggunakan ilustrasi Chibi agar anak-anak lebih bersemangat untuk membaca dan untuk meningkatkan daya imajinasi anak. Dengan adanya buku cerita ini, diharapkan anak-anak dapat menjadikan John Lie sebagai panutan untuk tidak mudah menyerah dalam
menghadapi setiap tantangan yang ada dan lebih mencintai Bangsa Indonesia.
5.2 Saran
Di era globalisasi ini, banyak media yang menghadirkan para pahlawan yang
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Referensi buku
Dinas Penerangan TNI AL, Sejarah TNI Angkatan Laut (Periode Perang Kemerdekaan 1945-1950) Jilid I, Jakarta, 2005.
Gunarsa, Singgih (1997). Dasar dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta: BPK Gunung Mulia
Intisari (1999). Kumpulan Artikel Psikologi Anak
Jahja Daniel Dharma / John Lie, Laksamana Muda (Purn), “Perjuanganku Memepertahankan NKRI”, Jakarta, 1980.
M. Nursam "Memenuhi Panggilan Ibu Pertiwi: Biografi Laksamana Muda John Lie" (2008) Penerbit Ombak, Yogyakarta dan Yayasan Nabil, Jakarta
Roy Rowan, “Guns –And Bibles- Are Smuggled To Indonesia”, Life Magazine edisi 26 Oktober 1949, USA.
Syahrul Etek, “The Outlaw: Kisah Perjuangan The Black Speed Boat”, Jakarta.
Internet
koranfakta.net/dinamika/tokoh/5471-kri-john-lie-pengakuan-kesetaraan
m.inilah.com/read/detail/2039047/mengenal-pahlawan-keturunan-tionghoa-lewat-museum
nasional.kompas.com/read/2014/12/15/06430051/Mengenal.KRI.John.Lie.Kapal.Tem pur.Baru.TNI.AL.Berjenis.Frigate
superkidsindonesia.com/ina/supersmart/7116022012120052/9512112012173448/
smashingmagazine.com/2010/06/10/the-process-behind-good-illustration-part-1/