iv ABSTRAK
PERBANDINGAN PENGARUH FLAVONOID DALAM COKLAT HITAM DENGAN TEH HIJAU TERHADAP TEKANAN DARAH
Alvira Hellen Rosalia, 2015 : Pembimbing 1: Fenny , dr., Sp.PK, M.Kes Pembimbing 2: Wenny Waty, dr., M.Pd.Ked Hipertensi merupakan masalah yang sering dijumpai baik pada negara maju maupun negara berkembang dan menjadi salah satu penyebab kematian paling sering di dunia. Makanan dan minuman yang diketahui memiliki efek menurunkan tekanan darah adalah coklat hitam dan teh hijau karena kandungan flavonoid yang tinggi di dalamnya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh coklat hitam dan teh hijau terhadap tekanan darah, serta perbandingan pengaruh flavonoid dalam coklat hitam dengan teh hijau terhadap tekanan darah.
Penelitian ini bersifat eksperimental semu dengan desain pre-test dan post-test. Subjek penelitian merupakan perempuan dewasa berusia 18-25 tahun sebanyak 30 orang. Data yang diukur adalah banyaknya penurunan tekanan darah setelah mengkonsumsi coklat hitam dan teh hijau serta perbandingan penurunan keduanya. Uji statistik dihitung dengan uji t berpasangan.
Rerata penurunan tekanan darah setelah mengonsumsi coklat hitam dan setelah mengonsumsi teh hijau menunjukkan hasil yang sangat siginifikan (p <0.01), dengan perbedaan selisih penurunan tekanan darah setelah mengonsumsi coklat hitam dan setelah mengonsumsi teh hijau tidak signifikan pada tekanan darah sistol (p = 0.090) dan tekanan darah diastol (p = 0.097).
Coklat hitam dan teh hijau menurunkan tekanan darah sistol dan diastol. Coklat hitam mempunyai pengaruh yang sama baiknya dengan teh hijau dalam menurunkan tekanan darah.
Kata kunci : tekanan darah, coklat hitam, teh hijau
v ABSTRACT
COMPARISON EFFECT OF FLAVONOIDS IN DARK CHOCOLATE AND GREEN TEA ON BLOOD PRESSURE
Alvira Hellen Rosalia, 2015 : 1st supervisor : Fenny , dr., Sp.PK, M.Kes 2nd supervisor : Wenny Waty, dr., M.Pd.Ked
Hypertension is a common problem both in the developed and developing countries and becomes one of the most frequent causes of death in the world. Food and drinks known to lower blood pressure are dark chocolate and green tea because of the high content of flavonoids in it.
The purpose of this study was to examine the effect of dark chocolate and green tea on blood pressure, also the comparison effect of flavonoids in dark chocolate and green tea on blood pressure.
This study was quasi-experimental design with pre-test and post-test. Research subjects were 30 adult females aged 18-25 years. The measured data analysis were systolic and diastolic blood pressure before and after dark chocolate and green tea consumtion and the comparison both in lowering blood pressure. The data was analyzed by Paired-Samples T Test with α = 0,05.
Mean reduction in blood pressure after eating dark chocolate and after drinking green tea showed a highly significant (p <0,01), with the differences in reducing of blood pressure after eating dark chocolate and after drinking green tea were not significant in systolic (p = 0.090) and diastolic (p = 0.097) blood pressure.
Dark chocolate and green tea lowers systolic and diastolic blood pressure. Dark chocolate has the same effect as green tea in lowering blood pressure.
Keywords : blood pressure, dark chocolate, green tea
viii
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis... 3
1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3
1.5.2 Hipotesis ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Anatomi Jantung ... 7
2.1.1 Ukuran dan Bentuk Jantung ... 7
2.1.2 Pelapis Jantung ... 7
2.1.3 Dinding Jantung ... 8
2.1.4 Ruang Jantung ... 9
2.1.5 Katup Jantung ... 9
2.1.6 Perdarahan Jantung ... 11
2.1.6.1 Arteri Jantung ... 11
2.1.6.2 Vena Jantung ... 12
2.2 Fisiologi Jantung ... 12
2.2.1 Sistem Konduksi Jantung ... 12
2.2.2 Siklus Jantung ... 14
ix
2.2.3 Curah Jantung ... 16
2.2.3.1 Kecepatan Denyut Jantung ... 16
2.2..2 Volume Sekuncup ... 17
2.3 Anatomi dan Fisiologi Pembuluh Darah ... 23
2.4 Tekanan Darah ... 24
2.4.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah ... 25
2.4.2 Pengaturan Tekanan Darah ... 28
2.4.2.1 Pengaturan Saraf ... 29
2.4.2.2 Pengaturan Kimia dan Hormonal ... 29
2.4.3 Pengukuran Tekanan Darah ... 29
2.5 Hipertensi ... 32
2.5.1 Klasifikasi Hipertensi ... 33
2.5.2 Etiologi Hipertensi ... 33
2.5.3 Faktor Risiko Hipertensi ... 35
2.5.4 Patofisiologi Hipertensi ... 36
2.5.5 Gejala Hipertensi ... 37
2.6 Coklat Hitam ... 39
2.6.1 Taksonomi Coklat ... 39
2.6.2 Sejarah Coklat ... 39
2.6.3 Morfologi Buah Kakao ... 39
2.6.4 Jenis-jenis Kakao ... 40
2.6.5 Proses Pembuatan Coklat ... 41
2.6.6 Jenis-jenis Coklat ... 41
2.6.7 Kandungan Kimia Coklat ... 43
2.7 Teh Hijau ... 45
2.7.1 Taksonomi Teh ... 45
2.7.2 Sejarah Teh ... 45
2.7.3 Morfologi Teh ... 46
2.7.4 Jenis-jenis Teh ... 47
2.7.5 Proses Pengolahan Teh Hijau ... 48
2.7.6 Kandungan Kimia Teh ... 50
x
2.7.6.1 Golongan Fenol ... 50
2.7.6.2 Golongan Bukan Fenol ... 51
2.7.6.3 Senyawa Aromatis ... 53
2.7.6.4 Enzim-enzim ... 53
BAB III METODE PENELITIAN... 54
3.1 Alat dan Bahan Penelitian... 54
3.2 Subjek Penelitian ... 54
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 55
3.4 Metode Penelitian ... 55
3.4.1 Desain Penelitian ... 55
3.4.2 Variabel penelitian ... 56
3.4.2.1 Definisi Konsepsual Variabel Penelitian ... 56
3.4.2.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 56
3.4.3 Besar Sampel Penelitian ... 56
3.4.4 Prosedur Kerja ... 57
3.4.5 Analisis Data ... 58
3.4.6 Hipotesis Statistik ... 59
3.4.7 Kriteria Uji ... 59
3.5 Aspek Etik Penelitian... 60
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 61
4.1 Hasil Penelitian ... 61
4.1.1 Coklat Hitam ... 61
4.1.2 Teh Hijau ... 62
4.1.3 Coklat Hitam dan Teh Hijau ... 63
4.2 Pembahasan ... 64
4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 65
xi
RIWAYAT HIDUP ... 86
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah ... 33
Tabel 2.2 Komposisi Teh Hijau ... 47
Tabel 2.3 Proses Pengolahan Teh Hijau ... 49
Tabel 4.1 Tekanan Darah Rerata Sistolik dan Diastolik Sebelum dan Sesudah Mengonsumsi Coklat Hitam ... 61
Tabel 4.2 Tekanan Darah Rerata Sistolik dan Diastolik Sebelum dan Sesudah Mengonsumsi Teh Hijau ... 62
Tabel 4.3 Selisih Nilai Rerata Sesudah dan Sebelum Mengonsumsi Coklat Hitam dan Teh Hijau ... 63
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran ... 5
Gambar 2.1 Jantung Manusia ... 7
Gambar 2.2 Pelapis Jantung ... 8
Gambar 2.3 Katup Trikuspidalis ... 10
Gambar 2.4 Katup Mitralis ... 10
Gambar 2.5 Katup Pulmonal dan Katup Aorta ... 11
Gambar 2.6 Sistem Konduksi Jantung ... 14
Gambar 2.7 Pengaturan Tekanan Darah ... 28
Gambar 2.8 Patofisiologi Hipertensi ... 37
Gambar 2.9 Theobroma cacao L. ... 39
Gambar 2.10 Proses Pembuatan Coklat ... 41
Gambar 2.11 Camellia sinensis L. ... 45
Gambar 4.1 Perbandingan Nilai Rerata Pre-test dan Post-test Setelah Mengonsumsi Coklat Hitam dan Teh Hijau ... 62
Gambar 4.2 Selisih Nilai Rerata Pre-test dan Post-test Setelah Mengonsumsi Coklat Hitam dan Teh Hijau ... 64
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 76
Lampiran 2 Informed Consent ... 77
Lampiran 3 Hasil Penelitian ... 78
Lampiran 4 Uji T-Berpasangan ... 81
Lampiran 5 Hasil Uji Pendahuluan ... 84
Lampiran 6 Dokumentasi Penelitian ... 85
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Hipertensi merupakan masalah yang sering dijumpai baik pada negara maju
maupun negara berkembang dan menjadi salah satu penyebab kematian paling
sering di dunia. Hipertensi terjadi tidak hanya pada orang tua, tetapi juga dapat
terjadi pada dewasa muda, baik pria maupun wanita.
Hipertensi disebut sebagai silent killer, karena seringkali tidak menunjukkan
gejala sehingga mengakibatkan hipertensi menjadi tidak terkontrol. Hipertensi
tidak terkontrol dapat menyerang target organ dan menyebabkan serangan
jantung, stroke, gangguan ginjal, serta kebutaan hingga kematian (Armilawaty et
al., 2007).
Data dari National Health and Nutrition Examination Survey (NHNES)
menunjukkan bahwa 1 milyar penduduk dunia menderita hipertensi dan 7,1 juta
meninggal akibat hipertensi setiap tahun. Di Indonesia, hipertensi sebagai
penyebab kematian nomor tiga setelah stroke dan tuberkulosis. Ada 76% kasus
hipertensi yang tidak terdiagnosis. Pada penduduk diatas umur 18 tahun terdapat
31,7% kasus hipertensi, dengan persentase yang mengetahui dirinya menderita
hipertensi hanya 7,2% dan yang minum obat anti-hipertensi hanya 0,4%
(Riskesdas, 2007).
Selain menggunakan obat-obatan, pola makan atau diet juga sangat berperan
dalam penanganan hipertensi untuk menurunkan serta mengontrol tekanan darah
agar tetap normal. Hal ini mendorong masyarakat memilih pengobatan alternatif
komplementer, yaitu gabungan antara terapi dengan obat dan makanan yang
memiliki efek dalam menurunkan tekanan darah (Yulianti & Sitanggang, 2006).
Makanan dan minuman yang diketahui memiliki efek terhadap penurunan
tekanan darah adalah coklat hitam dan teh hijau karena kandungan flavonoid yang
tinggi di dalamnya. Coklat merupakan makanan yang sering dikonsumsi
sehari-hari oleh masyarakat dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang
2
dewasa (Corti et al., 2009). Ada tiga jenis coklat yang dikemas dalam produk siap
saji, yaitu coklat hitam, coklat susu, dan coklat putih. Ketiga jenis coklat tersebut
berbeda pada persentase kandungan kokoa padat, lemak kokoa, dan susu
berlemaknya. Perbedaan komposisi tersebut akan berpengaruh pada kandungan
gizi yang terkandung di dalam masing-masing jenis coklat dan efektivitas dalam
menurunkan tekanan darah.
Pada coklat susu (milk chocolate), efek antioksidan dari flavonoid akan sangat
berkurang akibat coklat dicampur dengan susu dan pada coklat putih (white
chocolate) efek antioksidan tersebut tidak diperoleh karena coklat putih tidak
mengandung cocoa yang kaya akan flavonoid. Oleh karena itu pada penelitian ini
dipilih coklat hitam karena coklat hitam kaya akan flavonoid terutama
procyanidin yang mampu menurunkan tekanan darah (Afoakwa, 2008; Rahajoe,
2007).
Teh merupakan minuman nomor dua yang paling banyak dikonsumsi setelah
air putih. Jenis teh yang sering dikonsumsi adalah teh hijau, teh hitam, dan teh
oolong, yang semuanya berasal dari daun tumbuhan Camellia sinensis. Hasil
penelitian melaporkan bahwa diantara ketiga jenis teh di atas, teh hijau
memberikan manfaat paling berarti bagi kesehatan manusia, salah satunya bagi
sistem kardiovaskuler (Kuriyama, et al., 2006; Chackoet al., 2010).
Coklat hitam dan teh hijau memiliki kandungan zat aktif yang sama yaitu
flavonoid, tetapi memiliki kandungan lain yang berbeda satu sama lain sehingga
melalui penelitian ini peneliti ingin mengetahui apakah pengaruh coklat hitam dan
teh hijau tetap sama dalam menurunan tekanan darah.
1.2 Indentifikasi Masalah
‐ Apakah coklat hitam dapat menurunkan tekanan darah sistol dan diastol ‐ Apakah teh hijau dapat menurunkan tekanan darah sistol dan diastol
‐ Apakah coklat hitam memiliki pengaruh yang sama dengan teh hijau dalam menurunkan tekanan darah sistol dan diastol
3
1.3Tujuan
‐ Untuk mengetahui apakah coklat hitam dapat menurunkan tekanan darah sistol dan diastol
‐ Untuk mengetahui apakah teh hijau dapat menurunkan tekanan darah sistol dan diastol
‐ Untuk mengetahui apakah coklat hitam memiliki pengaruh yang sama dengan teh hijau dalam menurunkan tekanan darah sistol dan diastol
1.4Manfaat Penelitian
Manfaat Akademik
‐ Menambah wawasan mengenai pengaruh konsumsi coklat hitam dan teh hijau dalam menurunkan tekanan darah
‐ Menjadi bahan acuan bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pengaruh coklat hitam dan teh hijau terhadap tekanan darah, serta
perbandingan pengaruh keduanya terhadap penurunan tekanan darah
‐ Memberi sumbangan bagi kemajuan ilmu pengetahuan dalam bidang kedokteran
Manfaat Praktis
Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pengaruh coklat hitam
dan teh hijau dalam menurunkan tekanan darah, serta perbandingan
pengaruh keduanya terhadap penurunan tekanan darah.
1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Coklat hitam dan teh hijau mengandung komponen polyphenol, yaitu
flavonoid, yang dapat menurunkan stress oksidatif (antioksidan) dan berperan
4
untuk memperbaiki fungsi endotel serta platelet. Flavonoid yang banyak terdapat
pada coklat hitam adalah procyanidin dan pada teh hijau adalah catechin (Corti et
al., 2009).
Flavonoid mempunyai efek meningkatkan endothelial nitric oxide synthase
(eNOS). eNOS berperan dalam pembentukan nitric oxide (NO), sehingga kadar
eNOS yang meningkat dapat meningkatkan kadar NO. NO akan dilepaskan dari
sel endotel ke sel otot polos vaskuler untuk mengurangi tegangan oleh sirkulasi
darah atau substansi reseptor seperti asetilkolin, bradikinin, atau serotonin. Ketika
dikeluarkan, NO akan meningkatkan konsentrasi cyclic Guanosine
Monophosphate (cGMP) intraselular dan menginduksi relaksasi otot polos
vaskular sehingga terjadi vasodilatasi kapiler yang menyebabkan total peripheral
resistance (TPR) menurun dan akhirnya menurunkan tekanan darah (Corti et al.,
2009).
Selain itu, flavonoid juga menghambat kerja Angiotensin Converting Enzyme
(ACE inhibitor), sehingga menghambat perubahan angiotensin I menjadi
angiotensin II di endotel pembuluh darah (Guyton & Hall, 2011). Tidak
terbentuknya angiotensin II menyebabkan aldosteron dan antidiuretic hormone
(ADH) tidak disekresi sehingga terjadi penurunan retensi garam dan air melalui
pemblokan transpor aktif natrium melalui dinding tubulus ginjal sehingga natrium
dan cairan yang dikeluarkan tubuh menjadi banyak dan volume cairan
intravaskuler akan menurun. Hal ini menyebabkan penurunkan venous return
diikuti penurunan volume darah dan penurunan cardiac output yang kemudian
akan menurunkan tekanan darah. Berkurangnya produksi angiotensin II juga dapat
mengakibatkan vasodilatasi sehingga TPR menurun dan menyebabkan tekanan
darah turun (Persson et al., 2011).
5
Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran (Corti et al., 2009; Persson et al., 2011)
Coklat Hitam Teh Hijau
Flavonoid (procyanidin)
Flavonoid (catechin)
eNOS ↑
NO ↑
cGMP ↑
Relaksasi vaskuler
Vasodilatasi
TPR ↓
Angiotensinogen
Cardiac output↓ Stroke volume↓ Venous return↓ Cairan keluar >>, cairan intravaskuler ↓ Retensi garam & air ↓
Aldosteron & ADH ↓ Angiotensin II
Angiotensin I
ACE Inhibitor
TEKANAN DARAH ↓
X
6
1.5.2 Hipotesis
‐ Coklat hitam menurunkan tekanan darah sistol dan diastol ‐ Teh hijau menurunkan tekanan darah sistol dan diastol
‐ Tidak ada perbedaan pengaruh antara coklat hitam dibandingkan dengan teh hijau dalam menurunkan tekanan darah sistol dan diastol
71
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
‐ Coklat hitam menurunkan tekanan darah sistol dan diastol ‐ Teh hijau menurunkan tekanan darah sistol dan diastol
‐ Coklat hitam memiliki pengaruh yang sama dengan teh hijau dalam menurunkan tekanan darah sistol dan diastol
5.2 Saran
‐ Penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh coklat hitam dan teh hijau dikembangkan dengan jangka waktu lebih panjang sehingga diketahui
lebih pasti efek jangka panjang mengkonsumsi kedua bahan tersebut
terhadap tekanan darah
‐ Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut dengan dosis konsumsi coklat hitam dan teh hijau yang lebih bervariasi
72
DAFTAR PUSTAKA
Afoakwa E.O. 2008. Cocoa and Chocolate Consumption-Are There Aphrodisiacand Other Benefits for Human Health.21(3)p.107-13
American Diabetes Association. 2003. Treatment of Hypertension in Adults with Diabetes. Diabetes Care.
Armilawaty, et al. 2007. Hipertensi dan Faktor Risiko dalam Kajian Epidemiologi. http://ridwanamiruddin.com/2007/12/08/hipertensi-dan-faktor-risikonya-dalam-kajian-epidemiologi/. 12 Maret, 2015.
Balittri, & Towaha, J. 2013. Kandungan Senyawa Kimia pada Daun Teh (Camellia sinensis). Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri.
Chacko, S. M., Thambi, P. T., Kuttan, R., & Nishigaki, I. 2010. Beneficial Effects of Green Tea. BioMed Central, 1.
Chan, M. 2012. The Miracle of Chocolate. Surabaya: Tibbun Media.
Chobanian, A.V, Bakris, G.L, Black H.R, Cushman W.C, Green L.A, Izzo J.L, et al, 2003. The seventh report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure:
The JNC 7 Report. JAMA;289:2560-72. Chocolate & Health. 2012.
Corti, R, Flammer, A. J, Hollenberg, N. K, & Luscher, T. F. 2009. Cocoa and Cardiovascular Health. American Heart Association Journal.
Departemen Kesehatan. 2004. Survei kesehatan nasional. Laporan Departemen Kesehatan RI. Jakarta.
Drake, R. L, Vogl, W, & Mitchell, A. W. 2007. Gray's Anatomy for Students.
Philadelphia: Elsevier.
Duke, J. A. 1983. Theobroma cacao L. Handbook of Energy Corps.
Dustan, H. P. 1970. Etiology and Pathogenesis Of Hypertension. The Western Journal of Medicine, 112(4), 86-87.
Ganong, W. 2005. Review of Medical Physiology. McGraw Hill Medical. Ghani, M.A. 2002. Dasar-Dasar Budidaya Teh. Jakarta: Penebar Swadaya.
73
Graham HN. 1984. Tea : The Plant and Its Manufacture : Chemistry andConsumption of the Beverage. In Liss AR. The Methylxanthine
Beveragesand Foods : Chemistry, Consumption, and Health Effects. Prog Clin Biol Rev : 29-74.
Gray, et al. 2005. Lecture Notes Kardiologi edisi 4. Jakarta: Erlangga Medical Series
Gunnars, K. 2013. 7 Proven Health Benefits of Dark Chocolate. http://authoritynutrition.com/7-health-benefits-dark-chocolate/.30Agustus 2015 Guyton, A. C., & Hall, J. E. 2011. Textbook of Medical Physiology. Philadelphia:
Elsevier Saunders.
Helmenstine, A. M. 2012. Theobromine is Chocolate's Caffeine Relative. http://chemistry.about.com/od/factsstructures/a/theobromine-chemistry.html.22 Agustus 2015.
Hartoyo, A. 2003. Teh dan Khasiatnya Bagi Kesehatan : Sebuah Tinjauan Ilmiah. Jakarta: Kanisius.
Ibnu Masud. 1989. Dasar-dasar Fisiologi Kardiovaskuler. Jakarta : EGC.
Ikarowina, T. 2010. Dark chocolate Berkhasiat Obat. http//www.ehow.com. 3 Juni 2012.
Julius, S. 2008. Clinical implications of pathophysiologic changes in themidlife hypertensive patients. American Heart Journal, 122: 886-891.
Kartasapoetra, G. 1992. Budidaya Tanaman Berkhasiat Obat. Jakarta: Rineka Cipta.
Kesehatan, W. 2015. Web Kesehatan Informasi dan Artikel Kesehatan. http://webkesehatan.com/makanan-menurunkan-tekanan-darah/. 20 Agustus 2015.
Khosravi, H. M., Ahadi, Z., & Barzegar, K. 2013. The Effect of Green Tea and Sour tea on Blood Pressure of Patients with Type 2 Diabetes : A Randomized Clinical Trial. Journal of Dietary Supplements.
Kuriyama, S, Shimazu, T, Ohmori, K, Kikuchi, N, Nayaka, N, Nishino, Y, et al. 2006. Green Tea Consumption and Mortality Due to Cardiovascular Disease, Cancer, and All Causes in Japan. Journal American Medical Association, 1255.
74
Persson, I., Persson, K., Hagg, S., & Anderson, R. 2011. Effect of Cocoa Extract and Dark Chocolate. The Journal of Cardiovascular Pharmacology.
Pick, A. 2007. The Anatomy and Heart Function .http://www.heart-valve- surgery.com/heart-surgery-blog/2007/08/23/diagram-of-cardiac-conduction-system/. 10 September 2015.
Rahajoe, A. U. 2007. Minuman Yang Bermanfaat Untuk Kardiovaskula. Jurnal Kardiologi Indonesia.
Ried, K., Frank, O. R., & Stocks, N. P. 2009. Dark chocolate or tomato extract for prehypertension: a randomised controlled trial.Springer Link.
Riskesdas. 2007. Hipertensi di Indonesia. http://www.litbang.depkes.go.id/ Simnas4/Day_2 ?HIPERTENSI.pdf,. 8 Januari 2015.
Rohdiana, D. 2009. Teh Ini Menyehatkan. Bandung: Alfabeta.
Setiawati A, Bustami ZS. 1995. Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta: Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, hal: 315-42.
Sherwood, L. 2010. Human Physiology: From Cells to System. Belmont, California, USA: Thomson Brooks/Cole.
Sloane, E. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC.
Soehardjo, H., dkk. 1996. Vademecum Bidang Tanaman Teh. PT. Perkebunan Nusantara IV: Bah Jambi, Pematangsiantar.
Spillane, J.J. 1992. Komoditi Teh Peranannya Dalam Perekonomian Indonesia. Yogyakarta : Kanisius.
Sujayanto, G. 2008. Khasiat Teh Untuk Kesehatan dan Kecantikan. Flona Serial Oktober(I): hal. 34-38.
Sunanto, Hatta. 1992. Budidaya Cokelat, Pengolahan hasil, dan Aspek Ekonominya. Yogyakarta: Kanisius.
Syamsir, E. 2011. Mengenal Proses Pembuatan Coklat. http://ilmupangan. blogspot.co.id/2011/02/mengenal-proses-pembuatan-coklat.html. 10 Agustus 2015.
Sylvia, A. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Jakarta: EGC.
Tanuhadi, L. 2012. Chocology. Jakarta: Gramedia.
75
United States Department of Agriculture. 2009. Plant Profile for
Theobromacacao.http://plants.usda.gov/ java/profile?symbol=THCA/. 20 September, 2015.
Weinberg, B.A. & Bealer B.K. 2010. The Caffeine Advantage: New York: TheFree Press P.19-55.
Wibowo, D.S, & Paryana, W. 2007. Anatomi Tubuh Manusia. Bandung : Graha Ilmu.
Yogiantoro, M. 2009. Hipertensi Esensial. Jakarta: Interna Publishing.
Yulianti, S., & Sitanggang, M. 2006. 30 Ramuan Penakluk Hipertensi. Jakarta: AgroMedia Pustaka.