• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Penjadwalan pada Mesin Seri Guna Meminimalkan Waktu Penyelesaian Produksi Menggunakan Metode Campbell Dudek Smith Studi pada Usaha L Collection.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Penjadwalan pada Mesin Seri Guna Meminimalkan Waktu Penyelesaian Produksi Menggunakan Metode Campbell Dudek Smith Studi pada Usaha L Collection."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

vii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Today many companies in the field of manufacturing industry to compete to get the best for customer satisfaction . In this study will be discussed about the scheduling system on a series machine with a Campbell Dudek Smith's method for minimizing the completion time of production with the best alternative .

With this scheduling system , expected the company can determine the scheduling production and time of completion ( makespan ) minimum by considering the possibility of a late booking ( lateness ) and time more efficiently . " L collection " is a garment company implementing the system make to order and production in accordance with First Come First Serve. Through scheduling is done in accordance with the company order 1-2-3-4-5-6 sequence obtained at 297.23 hour turnaround time , while the scheduling Campbell Dudek Smith who do produce two alternative where the second alternative has the same value of production completion amounted to 294.16 hours with time efficiency of 3.07 hours for the order of K = 1 ( 5-3-6-4-2-1 ) with 3 orders that do not experience delays and to order K = 2 ( 5-3-2 -6-4-5-3-6-4-2-1 ) with 2 orders which are not delayed

(2)

ABSTRAK

Saat ini sudah banyak perusahaan dalam bidang industri manufaktur yang bersaing untuk mendapatkan hasil yang terbaik bagi kepuasan konsumen. Hal ini menyebabkan perusahaan harus dapat mempertahankan kualitas dan ketepatan waktu penyelesaian produk pesanan pelanggan. Dalam penelitian ini akan dibahas tentang sistem penjadwalan pada mesin seri dengan metode Campbell Dudek Smith untuk meminimumkan waktu penyelesaian produksi dengan alternatif terbaik.

Dengan sistem penjadwalan ini, diharapkan perusahaan dapat menentukan jadwal produksi dan waktu penyelesaian (makespan) yang minimum dengan mempertimbangkan adanya kemungkinan pesanan yang terlambat (lateness) dan waktu yang lebih efisien. “L collection” adalah perusahaan konveksi yang menerapkan sistem make to order dan produksinya sesuai dengan First Come First Serve. Melalui penjadwalan yang dilakukan sesuai pesanan perusahaan dengan urutan 1-2-3-4-5-6 didapatkan waktu penyelesaian sebesar 297,23 jam, sedangkan dengan penjadwalan Campbell Dudek Smith yang dilakukan menghasilkan 2 alternatif dimana kedua Alternatif ini memiliki nilai penyelesaian produksi yang sama sebesar 294,16 jam dengan efisiensi waktu sebesar 3,07 jam untuk urutan K = 1 (5-3-6-4-2-1) dengan 3 pesanan yang tidak mengalami keterlambatan dan untuk urutan K = 2 (5-3-2-6-4-1) dengan 2 pesanan yang tidak mengalami keterlambatan. Kata-kata kunci: Penjadwalan, make to order, Campbell Dudek Smith, makespan,

(3)

ix

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR GRAFIK ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

1.5 Sistematika Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 8

2.1 Pembahasan Manajemen Operasi ... 8

2.2 Sepuluh Keputusan Manajemen Operasi ... 9

(4)

2.4 Tujuan Penjadwalan ... 14

2.5 Jenis Penjadwalan ... 15

2.5.1 Forward Scheduling ... 15

2.5.2 Backward Scheduling ... 16

2.6 Istilah-istilah Penjadwalan ... 16

2.7 Penjadwalan Proyek ... 19

2.8 Penjadwalan Tenaga Kerja ... 20

2.9 Penjadwalan Mesin ... 21

2.9.1 Penjadwalan Pada 1 Mesin ... 21

2.9.2 Penjadwalan Pada Mesin Seri ... 23

2.9.3 Penjadwalan Pada Mesin Paralel ... 25

2.10 Pembahasan Gantt Chart ... 27

2.11 Jenis Gantt Chart ... 28

2.12 Karakteristik Gantt Chart ... 28

2.13 Keuntungan Menggunakan Gantt Chart ... 29

2.14 Kelemahan Menggunakan Gantt Chart ... 29

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 31

3.1 Objek Penelitian ... 31

3.1.1 Struktur Organisasi ... 32

3.1.2 Jumlah Pekerja dan Jenis Pekerjaan ... 34

3.1.3 Jam Kerja ... 34

3.1.4 Jumlah dan Jenis Mesin ... 35

(5)

xi

Universitas Kristen Maranatha

3.2 Metode Penelitian ... 40

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

4.1 Pembahasan Data ... 42

4.2 Pengolahan Data ... 46

4.3 Perhitungan Menggunakan Metode Campbell, Dudek, and Smith (CDS) ... 49

4.4 Perhitungan Gantt Chart ... 54

4.5 Analisis Pembahasan ... 57

4.6 Penjadwalan Pada Usaha L Collection ... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 62

5.1 Kesimpulan ... 62

5.2 Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 64

(6)

DAFTAR GAMBAR

(7)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR

TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Data Pesanan Masuk Periode Maret 2014 ... 4

Tabel 1.2 Data Pesanan Masuk Periode April 2014 ... 5

Tabel 3.1 Jumlah Pekerja dan Jenis Pekerjaan ... 34

Tabel 3.2 Jam Kerja Normal ... 35

Tabel 3.3 Jumlah dan Jenis Mesin ... 35

Tabel 4.1 Data Pesanan Masuk Agustus 2014 ... 43

Tabel 4.2 Data Waktu Proses Kaos Oblong per Unit ... 44

Tabel 4.3 Data Waktu Proses Polo shirt per Unit ... 44

Tabel 4.4 Data Waktu Proses Jacket per Unit ... 45

Tabel 4.5 Data Waktu Proses Sweater per Unit ... 45

Tabel 4.6 Waktu Penyelesaian Produk per Proses Produksi ... 46

Tabel 4.7 Waktu Yang Dibutuhkan Untuk Menyelesaikan Produk Per jam 49 Tabel 4.8 Waktu Proses K=1 ... 50

Tabel 4.9 Waktu Proses K=2 ... 51

Tabel 4.10 Waktu Proses K=3 ... 52

Tabel 4.11 Waktu Proses K=4 ... 53

Tabel 4.12 Waktu Proses K=5 ... 54

Tabel 4.13 Alternatif Urutan Pengerjaan CDS ... 57

Tabel 4.14 Perhitungan Lateness untuk K=1 ... 57

Tabel 4.15 Perhitungan Lateness untuk K=2 ... 58

Tabel 4.16 Perhitungan Lateness untuk Sesuai Pesanan ... 60

(8)

DAFTAR GRAFIK

(9)

1

Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Penjadwalan merupakan bagian yang penting dari proses produksi sebelum pekerjaan turun ke lantai produksi. Sistem penjadwalan yang kurang baik dapat memperpanjang waktu penyelesaian produksi yang pada akhirnya dapat menurunkan kuantitas produksi yang dihasilkan. Guna menghindari perpanjangan waktu penyelesaian produksi yang pada akhirnya dapat menurunkan kuantitas produksi, salah satu strategi yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan penjadwalan dan pengalokasian sumber daya perusahaan. Dengan penjadwalan, maka perusahaan diharapkan dapat mengambil keputusan yang tepat dalam penjadwalan produksi sehingga didapatkan waktu penyelesaian produksi yang minimum dan permintaan dapat terpenuhi tepat waktu.

Dalam industri manufaktur, penjadwalan memegang peranan penting dalam penentuan penggunaan mesin dalam suatu produksi. Dengan jumlah mesin dan pekerja yang terbatas, perusahaan harus dapat mengambil keputusan yang tepat mengenai pekerjaan yang mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Penjadwalan dilakukan dengan tujuan agar produk dapat diselesaikan tepat waktu sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan, memaksimalkan produktivitas, meminimumkan waktu penyelesaian produksi, meningkatkan penggunaan mesin, serta mengurangi persediaan barang dalam proses.

(10)

BAB I PENDAHULUAN 2

menyebabkan perusahaan harus dapat mempertahankan kualitas dan ketepatan waktu penyelesaian produk pesanan pelanggan. Untuk dapat menyelesaikan produk pesanan tepat waktu maka perlu diperhatikan pengaturan penjadwalan mengenai penggunaan mesin serta pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu.

(11)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha

“L collection” adalah perusahaan konveksi yang menerapkan sistem make to order dan pelayanan produksinya sesuai dengan pesanan (order) yang lebih dahulu datang (First Come First Serve). Sebagai perusahaan yang melakukan produksi berdasarkan pesanan, masalah yang kerap kali muncul adalah waktu selesai dari tiap pesanan akan berbeda – beda sesuai dengan jumlah pesanan dan jenis produk. Dalam proses produksi perusahaan terdapat sejumlah pekerjaan (job) yang diproses dalam seri tahapan operasi. Keseluruhan pekerjaan diproses dalam beberapa mesin seri aliran proses satu arah, mulai seri tahap awal sampai dengan seri tahap akhir. Terdapat dua metode yang dapat digunakan yaitu kaidah Johnson dan metode Campbell Dudek and Smith. Salah satu penjadwalan yang dapat dilakukan penulis ialah dengan menggunakan metode Campbell Dudek and Smith, dimana produksinya dilakukan sesuai dari pesanan yang diterima dan merupakan salah satu solusi untuk meminimalkan waktu penyelesaian produksi guna menghindari adanya pekerjaan yang terlambat untuk diselesaikan. Alasan penulis menggunakan penjadwalan mesin seri dengan metode Campbell Dudek and Smith dibandingkan dengan menggunakan kaidah Johnson karena metode ini merupakan pengembangan dari kaidah Johnson. Dengan metode ini dapat mengetahui alternatif rancangan produksi terbaik, dibanding kaidah Johnson yang hanya dengan satu alternatif saja. Dengan metode ini dapat diketahui waktu yang dihabiskan pekerjaan dalam produksi (flowtime) dan meminimalkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan produksi (makespan),

diharapkan dapat mengurangi waktu penyelesaian pesanan dan menghindari keterlambatan (lateness).

(12)

BAB I PENDAHULUAN 4

tidak memiliki target yang tepat. Pesanan yang datang terdiri dari beberapa tipe varian produk dalam sekali pesanan dengan jumlah beragam yang menambah kesulitan dari pengerjaan seluruh pesanan tersebut, sehingga menimbulkan masalah terhadap waktu total penyelesaian pesanan secara keseluruhan. Usaha “L collection” harus bisa membuat penjadwalan yang tepat tentang kapan mengerjakan pesanan dan pesanan mana yang lebih baik dikerjakan terlebih dahulu untuk menghindari waktu penyelesaian produksi yang lebih lama agar menghindari adanya keterlambatan target pesanan. Berdasarkan uraian tersebut, penulis memilih penelitian di perusahaan “L collection” dengan judul “Analisis Penjadwalan Pada Mesin Seri Guna Meminimalkan Waktu Penyelesaian Produksi Menggunakan Metode Campbell, Dudek and Smith Studi Pada Usaha L collection”

(13)

BAB I PENDAHULUAN 5 sebelumnya yang didapat dari perusahaan “L collection”, terlihat bahwa ada beberapa Realisasi penyelesaian pesanan (flowtime) dalam waktu hari yang dihasilkan dari penjadwalan yang diterapkan perusahaan masih lebih besar dari waktu Target lama pengerjaan (due date). Berdasarkan latar belakang permasalahan yang diuraikan sebelumnya, maka permasalahan yang dapat ditentukan pada usaha “L collection” adalah:

1. Berapa flow time yang akan diperoleh tiap pesanan selama proses berlangsung?

(14)

BAB I PENDAHULUAN 6

3. Bagaimana penyusunan rancangan alternatif penjadwalan agar didapat waktu penyelesaian produksi yang minimal?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan khusus penelitian ini, yaitu:

1. Mengetahui flow time yang akan diperoleh tiap pesanan selama proses berlangsung

2. Menjelaskan dengan meminimumkan makespan dapat mengurangi keterlambatan penyelesaian suatu pesanan

3. Menjelaskan penyusunan rancangan alternatif agar didapat waktu penyelesaian produksi yang minimal

1.4 Kegunaan Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Perusahaan

Diharapkan bagi “L collection” untuk lebih memperhatikan penjadwalan mesin yang diproduksi dengan makespan paling minimum serta memaksimalkan penggunaan mesin-mesin. Selain itu penerapan penjadwalan produksi dalam mengambil keputusan menggunakan rancangan penjadwalan mesin guna menghindari adanya pesanan datang yang tidak diselesaikan tepat waktu.

2. Bagi Akademisi

(15)

BAB I PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha

dan juga untuk pengembangan ilmu manajemen selanjutnya yang berhubungan dengan penjadwalan mesin.

1.5 Sistematika Penelitian

BAB 1 Berisi tentang mengenai gejala, isu-isu, masalah-masalah serta ke gunaan hasil penelitian dan untuk mengemukakan tentang pentingnya perhitungan penjadwalan bagi perusahaan.

BAB 2 Mengemukakan berbagai teori-teori yang relevan yang digunakan untuk mendukung dalam pemecahan dan menganalisa masalah dan metode yang dipakai.

BAB 3 Menjelaskan tentang metode yang digunakan, objek penelitian, dan menjelaskan teknik dan metode pengumpulan data-data.

(16)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil analisis yang telah dilakukan , maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penjadwalan pada usaha L Collection diketahui berdasarkan pesanan saja dan menurut urutan 1-2-3-4-5-6 didapatkan makespan sebesar 297,23 jam dengan 1 pesanan yang tidak terlambat.

2. Terdapat 2 Alternatif pengerjaan dengan metode CDS yang dapat digunakan untuk menyelesaikan pesanan yang diterima oleh Usaha L Collection, dimana kedua Alternatif ini memiliki nilai Makespan yang sama sebesar 294,16 jam untuk urutan K = 1 (5-3-6-4-2-1) dengan 3 pesanan yang tidak mengalami keterlambatan dan 294,16 jam untuk urutan K = 2 (5-3-2-6-4-1) dengan 2 pesanan yang tidak mengalami keterlambatan.

(17)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 63

Universitas Kristen Maranatha

5.2. Saran

Saran yang dapat diberikan sebagai berikut:

1. Usaha “L Collection” perlu mempertimbangkan penggunaan metode Campbell, Dudek, Smith dalam melakukan proses produksi agar didapat makespan yang lebih pendek agar didapat efisiensi waktu. 2. Usaha “L Collection karena pengerjaan dimungkinkan bisa terlambat

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Bedworth, David D & Bailey, James E. (1987). Integrated Production Control System. Second Edition. John Wiley & sons, Inc. Singapore.

Conway, R., W. L. Maxwell, & L. W. Miller. (1967). Theory of Schedulling,

Addison-Wesley Publishing Company, Massachusetts.

Chase, Richard B., Jacobs, F. Robert & Aquileno, Nicholas J (2007).Operations Management For Competitive Advantage”. Eleventh edition. Mc Graw Hill, Inc. New york.

Ginting, Rosnani. (2009). Penjadwalan Mesin. Edisi Pertama. Penerbit Graha ilmu. Jogjakarta.

Gray, C.F & Larson, E.W. (2006). Manajemen Proyek: Proses Manajerial, Edisi Ketiga, Penerbit Andi.

Heizer, Jay & Render, Barry. (2008). Operations Management. Ninth Edition. Pearson International Edition. New Jersey.

Kumar, Anil S & Suresh N. (2009). Operation Management.New Age International, Ltd. New Delhi.

Pinedo, Michael & Chao, Xiuli. (2002). Operation Schedulling. Mc Graw Hill, Inc. New york.

Reid, R Dan & Sanders Nada R. (2010). Operation Management : An Integrated Approach. Fourth Edition. Wiley International Edition. New Jersey.

Russel, Roberta S & Taylor, Bernard W. (2006). Operations Management: Quality and Competitiveness in a Global Environtment. Fifth Edition. John wiley & sons, Inc. New york.

Stevenson, William J & Sum Chee Chuong. (2010). Operations Management: An Asian Perspective. Fifth Edition. Mc Graw Hill Ryerson, Ltd. New York. Subagyo, Pangestu. (2002). Manajemen Operasi, Edisi Pertama, Penerbit BPFE,

Yogyakarta.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Penerbit Alfabeta. Bandung.

Gambar

Tabel 1.1 Data Pesanan Masuk
Tabel 1.2 Data Pesanan Masuk

Referensi

Dokumen terkait

pembunuhan bakteri yang didapat dari penelitian sebesar 65 % pada tegangan

Bertujuan untuk mendapatkan data yang valid mengenai Baby Blues Syndrome, pengetahuan informasi mengenai Baby Blues Syndrome, masalah-masalah atau gejala yang dialami

Pengujian absolute rotary encoder yang dilakukan meliputi pengujian tegangan keluaran rotary , kode biner yang dihasilkan rotary , konversi kode biner menjadi

tahapan dalam susunan sistem prosedur tidak dilakukan dengan baik sesuai.. dengan 9 tahapan yang

[r]

Sebagaimana dikatakan ahli, “Suatu masyarakat mengacu pada suatu kelompok manusia yang lebih berinteraksi satu sama lain daripada individu-individu lain, yang

[r]

(X2)Faktor sosial Sosial adalah semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut dalam pembelian