• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perbandingan Harga Pokok Produksi dengan Menggunakan Metode Konvensional dan Metode Activity Based Costing (ABC) (Studi Kasus pada PT Kimia Farma Tbk, Plant Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Perbandingan Harga Pokok Produksi dengan Menggunakan Metode Konvensional dan Metode Activity Based Costing (ABC) (Studi Kasus pada PT Kimia Farma Tbk, Plant Bandung)."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The need of medicine is increasing lately and it signed by competitions in pharmaceutical industry that become more increase. PT Kimia Farma Plant Bandung is one of state-owned enterprises which produce medicines like the supplement or more familiar as the vitamin. Kimia Farma still using conventional costing to calculate cost of productions therefore to calculate cost of production more accurate needed other method like activity based costing.

In this research, the writer analyse about cost of productions for vitamin. the method of this research using descriptive analysis. The research aims are to determine and analyse cost of productions in Kimia Farma Plant Bandung that using conventional costing and than compare it with activity based costing.

The result of this research shows that conventional costing gives lower cost of productions than activity based costing because activity based costing gives more accurate calculation in determining cost of productions.

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Kebutuhan terhadap obat-obatan semakin meningkat ditandai dengan semakin meningkatnya perusahaan yang bersaing dalam industri farmasi. PT Kimia Farma, Plant Bandung merupakan salah satu badan usaha milik negara yang memproduksi berbagai macam obat diantaranya adalah suplemen atau yang lebih dikenal dengan vitamin. Dalam penentuan harga pokok produk Kimia Farma Plant Bandung masih menggunakan Metode Konvensional sehingga dibutuhkan metode lain yang lebih akurat yaitu metode Activity Based Costing.

Dalam penelitian ini, penulis menganalisis harga pokok produksi untuk produk vitamin. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis perhitungan harga pokok produksi Kimia Farma Plant Bandung yang menggunakan metode konvensional dan kemudian membandingkannya dengan metode perhitungan harga pokok produk yang penulis analisis yaitu activity based costing.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode konvensional menghasilkan nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan metode activity based costing, karena metode activity

based costing menggambarkan harga pokok produksi yang lebih akurat dibandingkan

metode konvensional.

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii

KATA PENGANTAR... iv

ABSTRACT... vi

ABSTRAK... vii

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR GAMBAR... xiii

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 5

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian... 6

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.1.1.1 Tujuan Akuntansi Biaya... 8

2.1.1.2 Peranan Akuntansi Biaya... 8

2.1.2 Pengertian dan Klasifikasi Biaya

2.1.2.1 Pengertian Biaya... 9

2.1.2.2 Klasifikasi Biaya... 10

2.1.3 Harga Pokok Produksi

2.1.3.1 Pengertian Harga Pokok Produksi... 11

2.1.3.2 Tujuan Penetapan Harga Pokok Produksi... 12

2.1.3.3 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi... 12

2.1.4 Sistem Akuntansi Biaya Konvensional

2.1.4.1 Konsep Dasar Sistem Akuntansi Biaya

Konvensional... 15

2.1.4.2 Kelemahan Sistem Biaya Konvensional... 16

2.1.5 Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas (Activiy

Based Costing)

2.1.5.1 Pengertian Activity Based Costing... 16

2.1.5.2 Tujuan Penetapan Activity Based Costing... 18

2.1.5.3 Penggologan Biaya dalam Sistem Activity Based

Costing (ABC)... 19

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.5.5 Keunggulan dan Kelemahan Sistem Activity Based

Costing

2.1.5.5.1 Keunggulan Sistem Activity Based

Costing... 22

2.1.5.5.2 Kelemahan Sistem Activity Based Costing... 23

2.1.5.6 Keterbatasan Sistem Activity Based Costing... 24

2.1.5.7 Perbedaan antara Sistem Activity Based Costing dengan Sistem Akuntansi Biaya Konvensional... 24

2.1.5.8 Ilustrasi Perhitungan Harga Pokok Produksi antara Metode Konvensional dan Metode Activity Based Costing (ABC)... 26

2.2 Kajian Penelitian Sejenis... 30

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian... 31

3.2 Obyek Penelitian... 31

3.3 Metode Penelitian... 31

3.4 Jenis Penelitian... 32

3.5 Defenisi Operasionalisasi Variabel... 33

3.6 Teknik Pengumpulan Data... 33

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan... 35

4.1.1 Jenis Produk Perusahaan... 38

4.2 Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Menggunakan Metode Konvensional 4.2.1 Komponen Harga Pokok Produksi... 39

4.2.1.1 Biaya Bahan Baku (BBB)... 39

4.2.1.2 Biaya Tenaga Kerja (BTK)... 40

4.2.1.3 Biaya Overhead Pabrik (BOP)... 42

4.2.2 Perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) Kimia Farma Plant Bandung (Metode Konvensional)... 48

4.3 Rancangan Perhitungan Harga Pokok Produksi metode Activity Based Costing (ABC)... 49

4.3.1 Langkah-Langkah Desain Metode Activity Based Costing... 49

4.3.2 Mengidentifikasi Aktivitas pada Produksi Vitamin Metode ABC………. 50

4.3.3 Pengelompokkan Aktivitas Homogen Metode ABC... 51

4.3.4 Penetapan Aktivitas ke Dalam Cost Driver... 52

4.3.5 Jumlah Cost Driver... 53

4.3.6 4.3.7 Tarif Cost Driver (Tarif Aktivitas)... 53

55 Pembebanan Biaya Overhead dengan Metode Activity Based

costing (ABC)...

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

Based Costing (ABC)... 62

4.4 Analisis Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produksi Menurut Metode Konvensional dan Metode Activtiy Based Costing (ABC)….. 63

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 65

5.2 Saran... 66

DAFTAR PUSTAKA... 67

LAMPIRAN... 69

(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

No Judul Gambar Hal

2.1 Full Cost dengan Pendekatan Full Costing………. 13

2.2 Pendekatan Variable Costing……….. 14

2.3 Prosedur Dua Tahap Berdasarkan Aktivitas……… 15

(9)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

No Nama Tabel Hal

2.1 Contoh Data yang Berkaitan dengan Harga Pokok Produksi…………

26

2.2

Ilustrasi Pembebanan BOP ke produk………

27

2.3

Ilustrasi Penghitungan Harga Pokok Produksi (HPP) per Unit dengan

Metode Kovensional………..

27

2.4

Ilustrasi Tarif Aktivitas yang Dipakai Tiap Produk………

28

2.5

Ilustrasi Pembebanan Biaya Overhead Berdasarkan Aktivitas……...…

28

2.6

Ilustrasi Perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) dengan Metode

Activity Based Costing (ABC)……….

29

2.7

Ilustrasi Perbandingan HPP metode Konvensional dan metode Activity

Based Costing………..

29

4.1

Jumlah Produksi Vitamin Tahun 2011………

39

4.2

Biaya Bahan Baku Untuk Produk Vitamin Tahun 2011………….……

40

4.3

Jam Kerja yang Digunakan Produk Vitamin Tahun 2011………..

41

4.4

Alokasi Pembebanan Biaya Tenaga Kerja (Biaya Langsung) Produk

Vitamin Tahun 2011………

41

(10)

xv Universitas Kristen Maranatha

4.6

Alokasi Pembebanan Biaya Overhead Pabrik (Indirect Cost) ke

Produk Vitamin Tahun 2011………...

47

4.7

Perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) Kimia Farma Plant

Bandung (Metode Konvensional) untuk Produk Vitamin Tahun 2011..

48

4.8

Pengelompokkan aktivitas berdasarkan tingkat kegiatan PT Kimia

Farma Tbk, Plant Bandung dengan menggunakan metode ABC…...

51

4.9

Penentuan Cost Driver………

52

4.10

Jumlah Cost Driver……….

53

4.11

Penentuan Tarif Cost Driver Produk Vitamin Tahun 2011……….

54

4.12

Alokasi Biaya Overhead Pabrik ke Vitamin B12 50 mcg ABC………..

56

4.13

Alokasi Biaya Overhead Pabrik ke Vitamin B1 100 mg- ABC………..

57

4.14

Alokasi Biaya Overhead Pabrik ke Vitamin C 50 mg- ABC…………..

58

4.15

Alokasi Biaya Overhead Pabrik ke Vitamin C 100 mg- ABC…………

59

4.16

Alokasi Biaya Overhead Pabrik ke Vitamin C 250 mg- ABC…………

60

4.17

Tarif Biaya Overhead Pabrik Activity Based Costing……….

61

4.18

Perhitungan Harga Pokok Produk Per Unit Metode Activity Based

Costing...

62

4.19

Perbandingan Harga Pokok Produk Per Unit Metode Konvensional

dan Metode Activity Based Costing (ABC)……….

(11)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Hal

A Struktur Organisasi Kimia Farma Plant Bandung……… 70

B Rincian Biaya Bahan Vitamin B12 50 mcg……….. 71

C Rincian Biaya Bahan Vitamin B100 mg………... 72

D Rincian Biaya Bahan Vitamin C 50 mg……… 73

(12)
(13)

71

Lampiran B

Rincian Biaya Bahan Vitamin B12 50 MCG

Kode produk : 1051103

Nama produk : VITAMIN B12 50 MCG

Unit kemas : BTL 1000 TABL

2,995 BTL 1000 TABL

KBR NBR ST NBM QTY-R HARGA NILAI NVB/unit

3312002 A CYANOCOBALAMINUM MG B110829 176,692.00 24.30 4,293,615.60

A N-BAHAN AKTIF 4,293,615.60 1,433.59 3012014 B AMYLUM MAYDIS KG B11 0498 159.39 5,969.19 951,429.19

3012078 B LACTOSUM KG B11 0513 150.00 20,762.40 3,114,360.00

3012107 B METHYLIS PARABENUM G B110574 300.00 64.88 19,464.00 3012083 B MAGNESII STEARAS KG B110533 0.90 22,925.15 20,632.64 3012008 B ACIDUM SILICICUM, KOLOIDAL 200 KG B110419 3.75 49,824.50 186,841.88

N-BAHAN PEMBANTU 4,292,727.70 1,433.30

N-BAHAN BAKU 8,586,343.30 2,866.89

2010001 K BOTOL PLASTIK PUTIH 225 ML UN K111246 3,010.00 770.00 2,317,700.00

2060005 K KTG PLT 14/7 ,6X20X005 LB K111227 3,025.00 80.50 243,512.50

2550000 K MOUTH SEAL 53 MM BH K111267 3,025.00 89.00 269,225.00

2610000 K TALI RAMI RL K111073 8.00 4,200.00 33,600.00

2620000 K SILICAGEL 1 GRAM KG K111210 3.50 27,000.00 94,500.00

2200014 K BOX KARTON NO . 21 BH K111282 64.00 2,930.00 187,520.00

2200014 K BOX KARTON NO . 21 BH K111284 1.00 2,930.00 2,930.00

2300147 K ET. TAB VIT B12 LB K111275 3,025.00 44.00 133,100.00

2320009 K TANDA PENGEPAKAN BHS.INGGRIS LB K111516 70.00 35.00 2,450.00

2401040 K LEAF VIT B12 LB K110930 665.00 25.00 16,625.00

2600000 K PLAK BAND PLASTIK KF RL K110995 0.50 12,000.00 6,000.00

N-BAHAN KEMAS 3,307,162.50 1,104.23

TOTAL BIAYA BAHAN ( MATERIAL COST ) 11,893,505.80 3,971.12

(14)

72

Lampiran C

Rincian Biaya Bahan Vitamin B1 100 MG

Nama produk : VITAMIN B1 100 MG

Unit kemas : BTL 1000 TABL

1,300 BTL 1000 TABL

KBR NBR ST NBM QTY-R HARGA NILAI NVB/unit

3312025 A THIAMINI HYDROCHLORIDUM KG B110531 33.25 150,527.40 5,005,036.05 3312025 A THIAMINI HYDROCHLORIDUM KG B110573 100.00 150,527.40 15,052,740.00

A N-BAHAN AKTIF 20,057,776.05 15,429.06

3012078 B LACTOSUM KG B11 0716 26.10 23,886.80 823,376.21

3012078 B LACTOSUM KG B11 0748 29.87 23,886.80 713,567.99

3012014 B AMYLUM MAYDIS KG B110759 100.18 5,934.00 594,468.12

3012107 B METHYLIS PARABENUM G B110576 292.50 68.31 19,980.68

3012108 B PROPHYLIS PARABENUM G B110770 32.50 76.78 2,495.35

3012008 B ACIDUM SILICICUM, KOLOIDAL 200 KG B110751 1.46 48,445.60 70,730.58

3012083 B MAGNESII STEARAS KG B110533 3.51 22,925.15 80,467.28

3012151 B TALCUM KG B110522 5.85 4,075.00 23,838.75

N-BAHAN PEMBANTU 2,128,924.94 1,637.63

N-BAHAN BAKU 22,186,700.99 17,066.69

2010002 K BOX KARTON NO. 2 BH K111360 56.00 2,345.00 131,320.00

2300146 K ET. TAB VIT B1 100 LB K110962 868.00 44.00 38,192.00

2300146 K ET. TAB VIT B1 100 LB K110656 452.00 44.00 19,888.00

2320009 K TANDA PENGEPAKAN BHS.INGGRIS LB K111516 62.00 35.00 2,170.00

2401039 K LEAF THIAMIN/ VIT. B1 LB K110537 300.00 35.00 10,500.00

2600000 K PLAK BAND PLASTIK KF RL K110995 1.00 12,000.00 12,000.00

2010003 K BOTOL PLASTIK 8X8 (500 ML) UN K111250 706.00 1,390.00 981,340.00

2010003 K BOTOL PLASTIK 8X8 (500 ML) UN K111499 604.00 1,390.00 839,560.00

2060005 K KTG PLT 14/7, 6X20X005 LB K111619 1,300.00 80.50 104,650.00

2550001 K MOUTH SEAL 68 MM BH K111495 1,300.00 160.00 208,000.00

2610000 K TALI RAMI RL K111518 3.00 4,200.00 12,600.00

2620000 K SILICAGEL 1 GRAM KG K111252 2.75 27,000.00 74,250.00

N-BAHAN KEMAS 2,434,470.00 1,872.67

TOTAL BIAYA BAHAN ( MATERIAL COST ) 24,621,170.99 18,939.36

(15)

73

Lampiran D

Rincian Biaya Bahan Vitamin C 50 MG

Kode produk : 1021033

Nama produk : VITAMIN C 50 MG

Unit kemas : BTL 1000 TABL

3,038 BTL 1000 TABL

KBR NBR ST NBM QTY-R HARGA NILAI NVB/unit

3312030 A ACIDUM ASCORBICUM DC, C-97 KG B110944 161.72 97,470.00 15,762,848.40

A N-BAHAN AKTIF 15,762,848.40 5,118.56

3012014 B AMYLUM MAYDIS KG B110759 49.47 5,934.00 293,554.98

3012078 B LACTOSUM KG B11 0748 93.08 23,886.80 2,223,383.34

3012075 B POVIDONUM K 30 KG B110859 1.47 89,898.60 131,773.37 3012075 B POVIDONUM K 30 KG B110967 1.45 94,901.00 138,005.03 3011016 B ACIDUM STEARICUM, PULVIS KG B110525 4.62 55,961.20 258,540.74

3012008 B ACIDUM SILICICUM, KOLOIDAL 200 KG B110751 0.77 48,445.60 37,303.11

N-BAHAN PEMBANTU 3,082,560.58 1,014.67 N-BAHAN BAKU 18,845,408.98 6,203.23

2010001 K BOTOL PLASTIK PUTIH 225 ML UN K111323 3,057.00 750.00 2,292,750.00

2060005 K KTG PLT 14/7, 6X20X005 LB K111619 3,075.00 80.50 247,537.50

2550000 K MOUTH SEAL 53 MM BH K111267 3,075.00 89.00 273,675.00

2610000 K TALI RAMI RL K111518 8.00 4,200.00 33,600.00

2620000 K SILICAGEL 1 GRAM KG K110534 6.00 27,000.00 162,000.00

2200014 K BOX KARTON NO. 21 BH K111292 64.00 2,930.00 187,520.00

2303178 K ET. TAB VIT C 50 MG LB K111109 2,095.00 44.00 92,180.00

2303178 K ET. TAB VIT C 50 MG LB K111553 1,000.00 44.00 44,000.00

2320009 K TANDA PENGEPAKAN BHS.INGGRIS LB K111516 72.00 35.00 22,575.00

2401049 K LEAF VIT. C LB K111108 645.00 35.00 22,575.00

2600000 K PLAK BAND PLASTIK KF RL K110995 1.00 12,000.00 12,000.00

N-BAHAN KEMAS 3,370,357.50 1,109.40

TOTAL BIAYA BAHAN ( MATERIAL COST ) 22,215,766.48 7,312.63

(16)

74

Lampiran E

Rincian Biaya Bahan Vitamin C 100 MG

Kode produk : 1051040

Nama produk : VITAMIN C 100 MG

Unit kemas : BTL 500 TABL

3,977 BTL 500 TABL

KBR NBR ST NBM QTY-R HARGA NILAI NVB/unit

3312030 A ACIDUM ASCORBICUM DC, C-97 KG B110376 207.36 98,131.00 20,348,444.16

A N-BAHAN AKTIF 20,348,444.16 5,116.53

3012078 B LACTOSUM KG B11 0395 41.68 13,471.09 561,475.03

3012014 B AMYLUM MAYDIS KG B110245 27.80 6,020.47 167,369.07

3011016 B ACIDUM STEARICUM, PULVIS KG B110247 0.84 56,165.80 47,280.37

3011016 B ACIDUM STEARICUM, PULVIS KG B110260 4.29 56,165.80 240,850.18

3012008 B ACIDUM SILICICUM, KOLOIDAL 200 KG B110276 1.41 49,824.50 70,252.55

3012015 B AMYLUM SOLANI KG B100641 1.78 13,387.50 23,829.75

3012107 B METHYLIS PARABENUM G B110321 69.96 70.04 4,900.00

3012108 B PROPHYLIS PARABENUM G B110381 6.36 81.23 516.62

N-BAHAN PEMBANTU 1,116,473.57 280.73 N-BAHAN BAKU 21,464,917.73 5,397.26

2010001 K BOTOL PLASTIK PUTIH 225 ML UN K110389 4,007.00 740.00 2,965,180.00

2060005 K KTG PLT 14/7, 6X20X005 LB K110946 4,025.00 80.50 324,012.50

2550000 K MOUTH SEAL 53 MM BH K110405 4,025.00 89.00 358,225.00

2610000 K TALI RAMI RL K110921 10.00 4,200.00 42,000.00

2620000 K SILICAGEL 1 GRAM KG K110534 9.00 27,000.00 243,000.00

2200014 K BOX KARTON NO. 21 BH K110714 86.00 2,930.00 251,980.00

2300148 K ET. TAB VIT C 100 LB K110603 4,050.00 44.00 178,200.00

2320009 K TANDA PENGEPAKAN BHS.INGGRIS LB K110492 85.00 25.00 2,125.00

2401049 K LEAF VIT. C LB K110994 850.00 35.00 29,750.00

2600000 K PLAK BAND PLASTIK KF RL K110668 1.50 12,000.00 18,000.00

N-BAHAN KEMAS 4,412,472.50 1,109.50

TOTAL BIAYA BAHAN ( MATERIAL COST ) 25,877,390.23 6,506.76

(17)

75

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Henni Anggraini Manalu

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir :Lima Puluh, 03 Oktober 1990

Agama : Islam

Alamat : Jl Babakan Jeruk I no 100

Email : anggraini.henni@yahoo.com

Latar Belakang Pendidikan

1996 – 2002 : SD Negeri 010185, Lima Puluh, Batu Bara, Sumatera Utara.

2002 – 2005 : SMP Negeri 1, Lima Puluh, Batu Bara, Sumatera Utara.

(18)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Seiring dengan persaingan bisnis yang ketat dalam dunia industri usaha,

perusahaan harus dapat mengendalikan biaya operasional dengan baik agar tetap

dapat bertahan dan dapat bersaing dalam hal efisiensi. Perusahaan di haruskan

menyusun strategi untuk menghadapi persaingan bahkan untuk meningkatkan

posisinya di dalam pasar. Faktor biaya merupakan hal yang sangat dipertimbangkan

karena biaya merupakan pengorbanan yang dikeluarkan perusahaan untuk

menghasilkan suatu produk. Untuk meningkatkan daya saing perusahaan dalam

jangka panjang penentuan harga pokok produksi dapat mempengaruhi keakuratan

penentuan harga jual perusahaan.

Harga pokok produksi di peroleh dengan cara memperhitungkan biaya-biaya

yang dikorbankan untuk memproduksi barang atau jasa yang merupakan operasi

utama perusahaan dalam periode tertentu. Dalam pembuatan produk terdapat dua

kelompok biaya yaitu biaya produksi dan biaya non produksi. Biaya produksi adalah

biaya yang di keluarkan perusahaan untuk mengolah bahan baku hingga

menghasilkan produk jadi. Biaya non produksi merupakan biaya yang tidak

berhubungan langsung dengan aktivitas produksi yaitu biaya pemasaran dan

(19)

2

Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

tiga elemen biaya yakni biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead

pabrik.

1. Biaya bahan langsung, timbul karena pemakaian bahan yang digunakan untuk

menghasilkan suatu produk.

2. Biaya tenaga kerja, timbul karena pemakaian tenaga kerja manusia yang

membantu mengolah bahan baku hingga menghasilkan barang jadi.

3. Biaya overhead, merupakan biaya yang bukan bahan baku langsung dan bukan

tenaga kerja langsung yang berkaitan dengan proses produksi. Biaya overhead pabrik

timbul karena pemakaian fasilitas yang digunakan untuk mengelola bahan baku

berupa pemakaian mesin, alat-alat, tempat kerja dan lainnya. Biaya overhead terdiri

atas dua kelompok yaitu biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik

tetap.

Biaya produksi tersebut akan membentuk harga pokok produksi. Dalam

penentuan harga pokok produksi terdapat dua metode yaitu perhitungan harga pokok

produksi konvensional dan perhitungan harga pokok produksi berdasarkan aktivitas

(activity based costing) atau yang sering di singkat ABC. Perhitungan harga pokok

produk metode konvensional membebankan biaya pada produk sebesar biaya

produksinya saja. Sedangkan metode activity based costing dalam memperhitungan

harga pokok menelusuri biaya berdasarkan aktivitas.

Metode activity based costing mengharapkan adanya efisiensi dan akurasi

dalam pembebanan biaya dengan menelusuri biaya per aktivitas dan melacak sumber

(20)

3

Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

dapat dihindari. Dalam jurnal ilmiah yang ditulis oleh Riki Martusa tahun 2010

halaman 20, yang berjudul Peranan Metode Activity Based Costing dalam

Menentukan Cost of Goods Manufactured menyatakan:

Hasil perhitungan Cost of Good Manufactured dengan metode ABC memilki keunggulan dibandingkan metode tradisional, meskipun metode tradisional lebih mudah diaplikasikan karena hanya menjumlahkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik, tetapi perhitungan tersebut kurang tepat untuk menghitung Cost of Good Manufactured karena tidak mencerminkan konsumsi sumber daya secara lengkap dan akurat dalam proses produksinya.

Activity based costing mencerminkan penerapan penelusuran biaya yang lebih

menyeluruh, dan mengakui banyak biaya lain yang dapat ditelusuri tidak hanya ke

unit yang di produksi. Activity based costing juga memerlukan aktivitas yang lain

yang digunakan untuk memproduksi barang tersebut. Sedangkan perhitungan harga

pokok produk konvensional hanya menelusuri biaya bahan langsung dan biaya

tenaga kerja langsung ke setiap unit output. Sistem konvensional juga menghasilkan

biaya per unit yang lebih tinggi untuk produk dengan volume tinggi, dan

menghasilkan biaya per unit yang lebih rendah untuk produk dengan volume rendah.

Hal ini disebabkan karena alokasi dari seluruh overhead dalam sistem konvensional

didasarkan pada volume.

Untuk melihat adanya perbedaan antara metode konvensional dan metode

activity based costing dalam perhitungan harga pokok produk, peneliti melakukan

penelitian yang dilakukan di PT Kimia Farma Tbk Plant Bandung. Perusahaan

memproduksi bahan baku kina dan turunannya berupa rifamipcin, obat asli indonesia

dan alat kontrasepsi rahim, PT Kimia Farma Tbk Plant Bandung juga menghasilkan

berbagai jenis obat yang berbentuk tablet, sirup, serbuk. Dari berbagai jenis

(21)

4

Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

yang berbentuk tablet yang diproduksi selama tahun 2011. Penulis memilih vitamin

sebagai obyek penelitian karena vitamin dikenal hampir di seluruh kalangan

masyarakat dibandingkan obat-obat yang lain yang tidak terlalu dipahami oleh

masyarakat awam. Vitamin B terdiri dari 2 jenis yaitu B1 100 mg dan B12 50 mcg,

sedangkan vitamin C terdiri dari vitamin C 100 mg, vitamin C 250 mg, dan vitamin

C 50 mg. Untuk masing-masing vitamin memiliki komposisi yang berbeda, sehingga

untuk menghasilkan masing-masing vitamin membutuhkan biaya yang berbeda pula.

Vitamin-vitamin ini diproduksi berdasarkan pesanan apotek Kimia Farma sesuai

dengan permintaan konsumen.

Dalam proses produksinya, PT Kimia Farma Tbk Plant Bandung lebih

banyak menggunakan tenaga mesin dibandingkan tenaga kerja manusia untuk

menghasilkan semua jenis obat namun dalam perhitungan harga pokok produksinya,

PT Kimia Farma Tbk Plant Bandung masih menggunakan metode konvensional dan

membebankan biaya produksi pada jumlah batch dan jam kerja manusia. Biaya

bahan diukur berdasarkan jumlah batch sedangkan biaya tenaga kerja kerja dan biaya

overhead dibebankan berdasarkan jam kerja manusia.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan

menunagkannya dalam skripsi yang berjudul “Analisis Perbandingan Harga

Pokok Produksi dengan Menggunakan Metode Konvensional dan Metode

Activity Based Costing (ABC), Studi Kasus pada PT Kimia Farma Tbk, Plant

(22)

5

Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, maka penulis

mengidentifikasikan pokok permasalahan di PT Kimia Farma Tbk Plant Bandung

adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana perhitungan harga pokok produksi yang digunakan di perusahaan

2. Bagaimana perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode

Activity Based Costing (ABC) dalam perusahaan.

3. Bagaimana hasil perbandingan perhitungan harga pokok produksi perusahaan

(metode konvensional) dengan metode Activity Based Costing (ABC).

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah di identifikasi, tujuan penelitian ini adalah

untuk :

1. Mengetahui dan menganalisis perhitungan harga pokok produksi PT Kimia

Farma Tbk Plant Bandung dengan menggunakan activity based costing.

2. Mengetahui dan menganalisis perbandingan harga pokok produksi PT Kimia

Farma Tbk Plant Bandung (metode konvensional) dengan metode activity

(23)

6

Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

1.4Kegunaan Hasil Penelitian

Manfaat Akademis :

1. Penulisan karya tulis ilmiah ini merupakan salah satu syarat untuk menempuh

gelar sarjana di Universitas Kristen Maranatha.

2. Untuk menambah wawasan bagi penulis mengenai manfaat akuntansi biaya

bagi suatu perusahaan dalam mengalokasikan biaya, khususnya biaya

overhead.

Manfaat bagi praktisi bisnis dan pihak lain :

1. Praktisi bisnis

Penulis mengharapkan penulisan ini bermanfaat bagi pihak perusahaan untuk

mengambil keputusan mengenai cara perhitungan harga pokok produksi

dengan perhitungan biaya konvensional atau dengan perhitungan biaya

berdasarkan aktivitas.

2. Bagi pihak lain

Diharapkan penulisan ini dapat dijadikan acuan bagi penulis lain yang akan

melakukan penelitian sejenis maupun bagi pihak lain yang membutuhkan

(24)

65 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis hasil penelitian untuk perbandingan harga pokok

produksi antara metode konvensional dan metode activity based costing untuk

produk vitamin pada PT Kimia Farma Tbk Plant Bandung tahun 2011, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Harga pokok produksi yang diterapkan di menggunakan metode konvensional.

Dalam perhitungan biaya produksi di PT Kimia Farma Tbk Plant Bandung yaitu

metode perhitungan konvensional, biaya berubah berdasarkan jumlah batch untuk

biaya bahan dan berubah berdasarkan jam kerja per unit produk untuk biaya

tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.

2. Perhitungan harga pokok produksi dengan metode konvensional dan metode

activity based costing sama, yaitu dilakukan dengan menjumlahkan biaya bahan,

biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.

3. Dalam mencari harga pokok produk per unit dengan menggunakan metode

activity based costing, biaya bahan dan biaya tenaga kerja tidak mengalami

perubahan, namun berbeda signifikan dalam perhitungan biaya overhead yaitu

dengan mencari tarif untuk masing komponen biaya overhead kemudian dikalikan

dengan masing-masing cost driver. Selanjutnya seluruh biaya overhead untuk

produk vitamin dijumlahkan kemudian dibagi dengan total jam kerja seluruh

produk yang dihasilkan di PT Kimia Farma Tbk, Plant Bandung dan hasilnya

(25)

66

Simpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha

4. Perhitungan harga pokok produk untuk produk vitamin metode konvensional

menghasilkan harga pokok produk yang lebih kecil dibandingkan metode activity

based costing.

5. Meskipun harga pokok produksi dengan metode activity based costing lebih tinggi

dibandingkan metode konvensional, tetapi perhitungan metode activity based

costing lebih mencerminkan konsumsi sumberdaya yang sesuai dengan

aktivitasnya dan mendapatkan perhitungan harga pokok produk yang lebih akurat.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang penulis tarik, maka penulis

memberikan saran yang mungkin dapat dijadikan acuan atau bahan pertimbangan

bagi pihak-pihak terkait :

1. Walaupun perbedaan perhitungan harga pokok produk metode konvensional dan

metode activity based costing tidak terlalu signifikan, namun penulis

menyarankan PT Kimia Farma Tbk Plant Bandung menggunakan metode activity

based costing dalam melakukan perhitungan harga pokok produksi karena

menyediakan perhitungan yang lebih akurat.

2. Sebelum memutuskan untuk menerapkan metode activity based costing dalam

perhitungan harga pokok produksinya, maka sebaiknya implementasi ini

dilakukan secara bertahap dengan melakukan penelitian-penelitan yang mendalam

mengenai aktivitas-aktivitas yang terjadi di perusahaan dan kegiatan keseluruhan

(26)

67 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Bustami, B., dan Nurlela. (2006). Akuntansi Biaya Teori dan Aplikasi. Edisi Kesatu, Grah Ilmu, Yogyakarta.

Carter, W.K. (2009). Akuntansi Biaya. Edisi Keempat Belas, Salembat Empat, Jakarta.

Daljono. (2011). Akuntansi Biaya Penentuan Harga Pokok dan Pengendalian. Edisi ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hansen, D.R., dan Mowen, M.M. (2009). Akuntansi Manajerial. Edisi Kedelapan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Horngren, C.H., Patar, S.T., Foster, G.(2008). Akuntansi Biaya dengan Pendekatan

Manajerial. Edisi kedua belas, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Hicks, D.T.(1999). Activity Based Costing Making it Work for Small and Mid Sized

Companies. Second edition, United State of America.

Garrison, R.H., Norren, E.W., Brewer.P.C. (2006). Akuntansi Manajerial. Edisi kesebelas, Salemba Empat, Jakarta.

Islahuzzaman. (2011). Activity Based Costing Teori dan Aplikasi. Alfabeta, Bandung.

Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman-pengalaman. BPFE- Yogyakarta, Yogyakarta.

Maher,M.W., dan Deakin, E.D. (1996). Akuntansi Biaya. Edisi keempat, Erlangga, Jakarta.

Mardiasmo. (1994). Akuntansi biaya penentuan harga pokok produksi. Andi offset, Yogyakarta.

Mulyadi. (2009). Akuntansi Biaya. Edisi Kelima, UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

Rayburn, L.G. (1996). Cost Accounting Using a Management Approach. Edisi keenam, Erlangga, Jakarta.

Simamora, H. (1999). Akuntansi Manajerial. Salemba Empat, Jakarta.

(27)

68

Universitas Kristen Maranatha

http://zulfikarnashrullah.wordpress.com/2008/05/28/hello-world/

http://repository.upi.edu/skripsilist.php?z_author=LIKE&x_author=&z_judul=LIKE &x_judul=&z_no_panggil=LIKE&x_no_panggil=&z_fakultas=LIKE&x_fak ultas=&z_jurusan=LIKE&x_jurusan=&z_pembimbing_satu=LIKE&x_pembi mbing_satu=&z_pembimbing_dua=LIKE&x_pembimbing_dua=&psearch=a ctivity+based+costing&Submit=Search+%28*%29&psearchtype=

Referensi

Dokumen terkait

Prosedur Evaluasi Hasil Pengembangan dan Pelatihan SDM pada PT Kimia Farma (persero) Tbk.

Dalam penentuan harga pokok produksi jarik di atas diketahui bahwa margin keuntungan batik kain bahan pada sistem konvensional lebih besar daripada dengan sistem Activity

UKM Tahu “ABC” sebaiknya menggunakan perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing dalam proses produksi dibandingkan dengan menggunakan metode perusahaan

Mitra Utama diharapkan dapat mengganti metode akuntansi biaya tradisional dengan menggunakan metode Activity Based Costing (ABC) dalam menentukan harga pokok produksi.. Kata kunci

Perhitungan harga pokok produksi adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan karena fungsi dari informasi tersebut dapat digunakan sebagai penentuan harga jual produk,

Dilakukannya penelitian ini selain sering mendapatkan komplain dari konsumen tentang harga jual yang ada dipasaran juga untuk menganalisis Harga Pokok Produksi

Jurnal Pendidikan Tambusai 3138 Analisis Perbandingan Metode Biaya Tradisional dan Metode Activity Based Costing dalam Perhitungan Harga Pokok Produksi Perusahaan Sakra Jaya Rotan

Perbandingan Tingkat Laba/Rugi dengan perhitungan Harga Pokok Produksi metode Full Costing dan Activity Based Costing Per Kilogram dalam rupiah Produk Jasa Harga Jual Harga Pokok