• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Sistem Pengendalian Intern Penjualan Kredit dalam Menunjang Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit PT. Karya Isma Graha Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Sistem Pengendalian Intern Penjualan Kredit dalam Menunjang Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit PT. Karya Isma Graha Bandung."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Companies are required to conduct its operations effectively and efficiently. Effectiveness as the basis for the success and efficiency as a minimum requirement for the survival of the company in m achieve overall corporate objectives. One support for the implementation of an activity to be effective and efficient is the control system that will ensure compliance with management policies. The purpose of this study was to determine the system of internal control credit sales to PT. Karya Isma Graha Bandung, to find credit sales accounting information system of PT. Karya Isma Graha Bandung, and to know the size of the role of the internal control system of credit sales in accounting information systems support the effectiveness of credit sales at PT Karya Isma Graha Bandung

In this study is a quantitative research method used is Rank Spearman correlation analysis, coefficient determinant and testing hypotheses with a sample of 41 respondents.

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien. Efektivitas sebagai dasar keberhasilan dan efisiensi sebagai syarat minimal untuk kelangsungan hidup perusahaan dlam mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan. Salah satu penunjang agar pelaksanaan suatu aktivitas menjadi efektif dan efisien adalah adanya sistem pengendalian yang akan menjamin dipenuhinya kebijakan manajemen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pengendalian intern penjulan kredit PT. Karya Isma Graha bandung, untuk mengetahui sistem informasi akuntansi penjualan kredit PT. Karya Isma Graha Bandung, dan untuk mengetahui besarnya peranan sistem pengendalian intern penjualan kredit dalam menunjang efektivitas sistem informasi akuntansi penjualan kredit pada PT Karya Isma Graha Bandung

Pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode yang digunakan adalah analisis korelasi Rank Spearman, koefisien determinan dan pengujian hipotesis dengan sampel sebanyak 41 responden

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.3.1 Maksud Penelitian ... 5

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Tinjauan Pustaka ... 7

2.1.1 Sistem Pengedalian intern ... 7

2.1.1.1 Pengertian Sistem Pengedalian intern ... 7

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.1.1.3 Unsur-unsur Sistem Pengendalian Intern ... 10

2.1.1.4 Keterbatasan Sistem Pengendalian Intern ... 20

2.1.2 Sistem Informasi Akuntansi ... 21

2.1.2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 21

2.1.2.2 Tujuan Sistem informasi Akuntansi ... 22

2.1.2.3 Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi ... 23

2.1.2.4 Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi ... 26

2.1.3. Penjualan Kredit ... 28

2.1.3.1 Pengertian Penjualan ... 28

2.1.3.2 Siklus Penjualan ... 28

2.1.3.3 Jenis-jenis Penjualan ... 29

2.1.3.4 Prosedur Sistem Penjualan Kredit ... 32

2.1.3.5 Fungsi-fungsi yang terkait dalam Transaksi Penjualan Kredit ... 39

2.1.4. Peranan Sistem Pengendalian Interen Penjualan Kredit Dalam Menunjang Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit ... 41

2.2. Kerangka Pemikiran... 41

2.3. Hipotesis ... 45

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 46

3.1 Objek Penelitian ... 46

3.2 Metode Penelitian ... 46

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data ... 46

3.2.3 Instrumen Penelitian ... 47

3.2.4 Operasionalisasi Variabel ... 48

3.2.5 Teknik Pengambilan sampel ... 50

3.2.6 Validitas dan Reliabilitas ... 51

3.2.6.1 Pengukuran Validitas ... 51

3.2.6.2 Pengukuran Reliabilitas ... 53

3.2.7 Teknik Analisis Data ... 54

3.2.7.1 Koefisien Korelasi ... 54

3.2.7.2 Analisis Koefesien Determinasi ... 56

3.2.7.3 Pengujian Hipotesis ... 57

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 58

4.1 Sistem Informasi Akuntansi penjualan Kredit PT Karya Isma Graha .. 58

4.1.1 Prosedur Penerimaan Pesanan Pada PT. Karya Isma Graha ... 58

4.1.2 Prosedur Pengiriman Pesanan pada PT. Karya Isma Graha ... 60

4.2 Sistem pengendalian intern penjualan kredit PT. Karya Isma Graha Bandung ... 62

4.2.1 Pengendalian lingkungan (Control Environment) ... 62

4.2.2 Penilaian Risiko (Risk Assessment) ... 82

4.2.3 Pengendalian Aktivitas (Control Activities) ... 88

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

Graha Bandung ... 115

4.2.5.1 Perangkat keras (hardware) ... 115

4.2.5.2 Perangkat Lunak (software) ... 118

4.2.5.3 Profesional Komputer (brainware) atau Aspek karyawan ... 121

4.2.5.4 Penerimaan Data Masukan dan Keluaran... 125

4.2.5.5 Perekaman Data ... 127

4.2.5.6 Verifikasi Data ... 129

4.3 Peranan sistem pengendalian intern penjulan kredit dalam menunjang efektivitas sistem informasi akuntansi penjualan kredit pada PT Karya Isma Graha Bandung ... 131

4.3.1 Analisis Koefisien Korelasi ... 131

4.3.2 Analisis Koefisien Determinan ... 133

4.3.3 Pengujian Hipotesis ... 134

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 135

5.1 Kesimpulan ... 135

5.2 Saran ... 136

DAFTAR PUSTAKA ... 138

LAMPIRAN ... 140

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel I Indikator dari Variabel X (Sistem Pengendalian Intern

Penjualan Kredit) dan Variabel Y (Sistem Informasi Akuntansi Penjualan kredit) ... 50 Tabel II Interpretasi Untuk Koefesien Korelasi ... 56 Tabel III Tanggapan Mengenai perusahaan memiliki kebijakan dan kode

etis perusahaan tentang penjualan kredit ... 63 Tabel IV Tanggapan Mengenai aturan yang tegas mengenai pelanggaran

atas kebijakan dan kode etis perusahaan ... 64 Tabel V Tanggapan Mengenai kebijakan khusus yang mengatur mengenai

keahlian, pengalaman, dan pengetahuan yang cukup bagi

karyawan ... 66 Tabel VI Tanggapan Mengenai Perusahaan memiliki program training dan

mentoring ... 67 Tabel VII Tanggapan Mengenai Perusahaan selalu berusaha memperbaiki

kinerjanya ... 68 Tabel VIII Tanggapan Mengenai Perusahaan memiliki dewan komisaris yang

independen ... 69 Tabel IX Tanggapan Mengenai Perusahaan memiliki komite audit yang

independen ... 70 Tabel X Tanggapan Mengenai pentingnya pengendalian intern di dalam

(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha yang realistis ... 73 Tabel XII Tanggapan Mengenai Perusahaan memiliki struktur organisasi

yang formal ... 74 Tabel XIII Tanggapan Mengenai Struktur organisasi tersebut menetapkan

garis wewenang dan tanggung jawab ... 75 Tabel XIV Tanggapan Mengenai Struktur organisasi tersebut sesuai dengan

jenis aktivitas operasi dan ukuran perusahaan ... 76 Tabel XV Tanggapan Mengenai Perusahaan memiliki uraian tugas untuk

setiap jabatan yang ada dalam perusahaan ... 77 Tabel XVI Tanggapan Mengenai Uraian tugas yang telah ditetapkan dapat

mengalami perubahan sesuai dengan kebutuhan perusahaan ... 78 Tabel XVII Tanggapan Mengenai Perusahaan menindak tegas setiap

pelanggaran ... 80 Tabel XVIII Tanggapan Mengenai perusahaan melakukan penilaian kinerja secara

periodik... 81 Tabel XIX Tanggapan Mengenai ancaman-ancaman resiko yang akan

dihadapi transaksi penjualan kredit ... 82 Tabel XX Tanggapan Mengenai manajemen selalu menilai risiko potensial

dan manfaat pada penjualan kredit ... 84 Tabel XXI Tanggapan Mengenai manajemn selalu memperkirakan suatu

risiko penjualan kredit ... 85 Tabel XXII Tanggapan Mengenai manajemen selalu mengidentifikasikan

(9)

xiv Universitas Kristen Maranatha dan keuntungan terhadap resiko atas penjualan kredit ... 87 Tabel XXIV Tanggapan Mengenai Perusahaan memisahkan tanggung jawab

fungsional untuk setiap karyawan ... 89 Tabel XXV Tanggapan Mengenai Perusahaan menerapkan otorisasi umum

atau khusus untuk transaksi penjualan kredit ... 90 Tabel XXVI Tanggapan Mengenai Setiap transaksi penjualan kredit diotorisasi

oleh pihak yang berwenang ... 91 Tabel XXVII Tanggapan Mengenai Seluruh dokumen transaksi penjualan kredit

diotorisasi oleh pihak-pihak yang berwenang ... 92 Tabel XXVIII Tanggapan Mengenai Semua dokumen dibuat secara rangkap

untuk keperluan file ... 93 Tabel XXIX Tanggapan Mengenai semua dokumen penjualan kredit memiliki

nomor yang berurutan ... 94 Tabel XXX Tanggapan Mengenai dokumen penjualan kredit dibuat pada saat

terjadinya transaksi atau secepatnya setelah terjadi transaksi ... 95 Tabel XXXI Tanggapan Mengenai dokumen penjualan kredit dibuat dan

dirancang agar mudah dimengerti ... 96 Tabel XXXII Tanggapan Mengenai Dokumen penjualan kredit dirancang agar

dapat digunakan untuk berbagai fungsi ... 97 Tabel XXXIII Tanggapan Mengenai dokumen dirancang agar dapat

meminimalkan kesalahan yang mungkin terjadi ... 98 Tabel XXXIV Tanggapan Mengenai dokumen menyediakan tempat untuk

(10)

xv Universitas Kristen Maranatha terhadap dokumen dan pencatatan penting ... 101 Tabel XXXVI Tanggapan Mengenai Perusahaan menjaga keakuratan dan

kelengkapan ... 102 Tabel XXXVII Tanggapan Mengenai Perusahaan memiliki kebijakan untuk

melakukan perhitungan asset ... 103 Tabel XXXVIII Tanggapan Mengenai Setiap barang yang masuk/keluar gudang

harus disertai dengan dokumen tertentu ... 104 Tabel XXXIX Tanggapan Mengenai Setiap karyawan memiliki atasan yang

dapat mengevaluasi ulang hasil kerjanya ... 105 Tabel XL Tanggapan Mengenai Pengiriman barang selalu dicocokan

dengan data yang tercatat dalam dokumen terkait ... 106 Tabel XLI Tanggapan Mengenai penerimaan hasil penjualan kredit selalu

diperiksa ketepatannya ... 107 Tabel XLII Tanggapan Mengenai semua dokumen transaksi penjulan kredit

sudah dicek dan didokumentasikan ... 109 Tabel XLIII Tanggapan Mengenai dokumen penjualan kredit telah

diklasifikasisesuai dengan peruntukannya ... 110 Tabel XLIV Tanggapan Mengenai semua dokumen transaksi penjulan kredit

telah dilaporkan kepada atasanya ... 111 Tabel XLV Tanggapan Mengenai semua kegiatan penjualan kredit

dilakukan pengawasan secara efektif ... 112 Tabel XLVI Tanggapan Mengenai penjualan yang dilakukan secara kredit

(11)

xvi Universitas Kristen Maranatha pemeriksaan secara interen ... 114 Tabel XLVIII Tanggapan Mengenai perangkat keras (hardware) yang

digunakan untuk menunjang program penjualan secara kredit ... 115 Tabel XLIX Tanggapan Mengenai dalam menunjang keberhasilan program

penjualan kredit digunakan fasilitas pendukung ... 117 Tabel L Tanggapan Mengenai software/program yang digunakan sudah

sesuai dengan operasi penjualan kredit ... 118 Tabel LI Tanggapan Mengenai software/program yang digunakan bukan

merupakan buatan dari tim keuangan ... 119 Tabel LII Tanggapan Menggenai perusahaan dalam menjalankan program

penjualan kredit tidak terdapat program pembantu ... 120 Tabel LIII Tanggapan Mengenai pegawai yang bertugaspada proses

program merupakan para tenaga ahli pada bidang komputerisasi 121 Tabel LIV Tanggapan Mengenai para pegawai yang terlibat dalam

pelaksanaan program penjualan kredit mengikuti prosedur-

prosedur ... 123 Tabel LV Tanggapan Mengenai dalam kegiatan transaksi penjualan kredit

tidak terdapat prosedur-prosedur dalam pelaksaanaan program penjualan kredit ... 124 Tabel LVI Tanggapan Mengenai penerimaan data transaksi penjualan

kredit ... 125 Tabel LVII Tanggapan Mengenai penerimaan data transaksi penjualan

(12)

xvii Universitas Kristen Maranatha setelah dicatat lalu diserahkan kepada atasannya ... 127 Tabel LIX Tanggapan Mengenai pada penjualan kredit atau sistem on-line

dan real-time processing tidak terdapat selang waktu antara

pemasukan data ... 128 Tabel LX Tanggapan Mengenai data transaksi penjualan kredit yang

sudah direkam akan diperiksa kebenarannya ... 129 Tabel LXI Tanggapan Mengenai dalam transaksi penjualan kredit dilakukan

pembandingan antara rekapitulasi dengan resi ... 130 Tabel LXII Korelasi Sitem Pengendalian Intern (X) dengan Sistem informasi

(13)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Kemajuan perekonomian menuju arah persaingan dunia semakin dekat, maraknya perusahaan developer/pengembang yang bergerak di bidang perekonomian semakin menambah ketatnya persaingan bisnis. Semakin ketatnya persaingan bisnis menuntut manajemen perusahaan agar dapat mengelola perusahaannya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Roda perekonomian di Indonesia digerakan oleh berbagai unit badan usaha, badan usaha itu terdiri dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta, dan asing. Salah satu unit yang membantu roda perekonomian di Indonesia diantaranya adalah Badan Usaha swasta. Badan usaha swasta sebagai salah satu pelaku ekonomi dengan misi dan peranan yang dimilikinya saat ini menghadapi tantangan kompetisi global dunia usaha yang semakin besar. Badan usaha swasta merupakan sebuah bentuk organisasi yang didalamnya penuh dengan unsur prosedur, tata cara serta pengawasannya sehingga segalanya tertib dan teratur (Hasibuan, 2004:17).

(14)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha dapat memberikan kepastian lebih tinggi bahwa informasi yang dihasilkan dapat dipercaya. Sistem pengendalian intern juga dapat menjadi tolak ukur standar perilaku yang berlaku di perusahaan melalui aktivitas pengawasan yang dilakukan di perusahaan secara berkesinambungan, yang mendorong terciptanya iklim kerja yang efisien (Erlina, 2002:39). Seiring dengan perbaikan dalam proses internal tersebut, keyakinan investor termasuk kreditur terhadap proses pengelolaan perusahaan juga akan meningkat (Alvin, 2003 :11).

Secara umum tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba dan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya, dilain pihak perkembangan dunia usaha yang semakin cepat mengakibatkan terjadinya persaingan yang ketat antar perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut, dalam mencapai tujuan tersebut maka seorang manajer harus dapat mengorganisasi dan mengendalikan sumber daya perusahaan dengan baik (Abdul Halim, 2000: 67).

Dalam mengelola perusahaan dibutuhkan suatu sistem di perusahaan yaitu Sistem Informasi Akuntansi yang pada dasarnya merupakan kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi (Hall, 2007: 127).

(15)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha Penjualan maka informasi yang dibutuhkan dapat disajikan sesuai dengan kebutuhan (Romney, and Paul, 2005: 113).

Selain itu perusahaan juga memerlukan suatu Sistem Pengendalian Intern Penjualan kredit sebagai tindak lanjut dari sistem informasi akuntansi penjualan yang dilaksanakan dalam perusahaan. Piutang usaha timbul sebagai akibat dari penjualan barang atau jasa yang dijual secara kredit. Penjualan kredit itu sendiri adalah pengalihan atau pemindahan hak pemilikan atas barang atau jasa dari pihak penjual kepada pihak pembeli yang disertai dengan menyerahkan imbalan dari pihak penerima barang atau jasa dalam tenggang waktu yang telah disepakati sehingga menimbulkan piutang (siagian, 2006: 63).

Perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien. Efektivitas sebagai dasar keberhasilan dan efisiensi sebagai syarat minimal untuk kelangsungan hidup perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan. Salah satu penunjang agar pelaksanaan suatu aktivitas menjadi efektif dan efisien adalah adanya sistem pengendalian yang akan menjamin dipenuhinya kebijakan manajemen (Edi Purwono, 2002: 29).

(16)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha Sehingga dengan demikian perusahaan memerlukan suatu sistem pengendalian intern yang memadai (Hall, 2007: 149).

Terlaksananya sistem pengendalian intern piutang usaha tersebut tidak terlepas dari suatu sistem yang menunjang pengendalian piutang yaitu sistem informasi akuntansi penjualan. Didalam menjalankan usahanya PT. Karya Isma Graha Bandung yang bergerak dibidang developer, telah merancang sebuah Sistem yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya agar tujuan perusahaan dapat tercapai.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Peranan Sistem Pengendalian Intern Penjualan Kredit dalam menunjang Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kerdit Pada PT Karya Isma Graha Bandung”.

1.2 Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang dikemukakan di atas, maka identifikasi masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sistem informasi akuntansi penjualan kredit pada PT. Karya Isma Graha bandung

2. Bagaimana sistem pengendalian intern penjualan kredit pada PT. Karya Isma Graha Bandung.

(17)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud penelitian yang dilaksanakan adalah untuk mengumpulkan data, menghitung dan mengetahui peranan sistem pengendalian intern penjualan kredit dalam menunjang efektivitas sistem informasi akuntansi penjualan kredit pada PT Karya Isma Graha Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui sistem informasi akuntansi penjualan kredit pada PT. Karya Isma Graha bandung

2. Untuk mengetahui sistem pengendalian intern penjualan kredit pada PT. Karya Isma Graha Bandung

3. Untuk mengetahui besarnya peranan sistem pengendalian intern penjualan kredit dalam menunjang efektivitas sistem informasi akuntansi penjualan kredit pada PT Karya Isma Graha Bandung

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun secara praktis sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

(18)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha keputusan yang berkaitan dengan peranan sistem informasi akuntansi penjualan kredit dan sistem pengendalian intern penjualan kredit.

2. Bagi pihak lain

(19)

135 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Bertitik tolak dari pembahasan masalah, tinjauan pustaka dan analisis hasil penelitian, dapat disimpulkan beberapa hal mengenai analisis peranan sistem pengendalian intern penjualan kredit dalam menunjang efektivitas sistem informasi akuntansi penjualan kredit, sebagai berikut:

1. Sistem pengendalian intern penjualan kredit yang dilakukan oleh PT. Karya Isma Graha Bandung sudah berjalan dengan baik, hal terlihat dari tanggapan karyawan mengenai sistem pengendalian intern penjualan kredit yang dilakukan oleh perusahaan, dimana sebagain besar karyawan memberikan tanggapan setuju mengenai baiknya pelaksanaan pengendalian lingkungan (Control Environment), penilaian risiko (Risk Assessment), pengendalian aktivitas (Control Activities), informasi dan komunikasi (Information dan Communication), dan pengawasan (Monitoring). Dari penelitian dapat dikatakan bahwa sistem pengandilan intern penjualan kredit yang dilakukan oleh PT. Karya Isma Graha sudah berjalan baik. 2. Sistem informasi akuntansi penjualan kredit yang dilakukan oleh PT. Karya Isma

(20)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 136

Universitas Kristen Maranatha Penerimaan Data Masukan dan Keluaran, perekam data, dan verifikasi data sudah dilakukan dengan baik.

3. Besar peranan sistem pengendalian intern penjulan kredit dalam menunjang efektivitas sistem informasi akuntansi penjualan kredit pada PT Karya Isma Graha Bandung, adalah sebesar 0,643, hasil ini termasuk kategori peranan yang kuat. kemudian ada pengaruh secara signifikan antara peranan sistem pengendalian intern penjualan kredit dalam menunjang efektivitas sistem informasi akuntansi penjualan kredit. Ini menunjukkan semakin baik sistem pengendalian intern penjualan kredit, maka akan semakin baik pula efektivitas sistem informasi akuntansi penjualan kredit PT Karya Isma Graha.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian ini, diberikan saran sebagai berikut : 1. Untuk perusahaan

a. Sebaiknya setiap dokumen yang dibuat, mencantumkan identitas PT. Karya Isma Graha untuk memberikan kepastian kepada pelanggan bahwa dokumen tersebut memang milik PT. Karya Isma Graha.

b. Perusahaan sebaiknya memperbaiki dan meningkatkan kelemahan yang ada dalam pelaksanaan sistem pengendalian intern penjulan kredit, hasil yang sudah ada saat ini berjalan dengan baik dan perlu ditingkatkan lagi.

(21)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 137

Universitas Kristen Maranatha d. Manajemen harus lebih aktif memberikan informasi akuntansi kepada bidang

dalam perusahaan agar kepala bagain dapat mengevaluasi semua pekerjaan yang ada di departemennya masing-masing.

2. Untuk peneliti selanjutnya

(22)

138 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Halim. (2000). “Sistem Pengendalian Manajemen”. Yogyakarta: AMP UKPN.

Azhar, Susanto. (2004). “Sistem Informasi Akuntansi”. Bandung: Lingga Jaya.

Bodnar, George H and William S. Hopwood. (2004). Accounting Information System. Upper Saddle River-New Jersey: Pearson Education, Inc.

Boockholdt, J. L. (1999). Accounting Information System: Transaction Processing and Controls. Boston: Irwin/McGraw-Hill

Budiasih. (2002). “Dampak Perkembangan Teknologi Informasi Terhadap Sistem Informasi Akuntansi”. Jurnal Ekonomi & Bisnis.

Edi, Purwono. (2002). “Aspek-aspek EDP Audit Pengendalian Internal Pada Komputerisasi”. Yogyakarta: ANDI.

Guy Dan M, Wayne Alderman, Alan J. Winters. (2002). “Auditing”. Jakarta: Erlangga.

Hall. James. A. (2001). “Sistem Informasi Akuntnasi”. Jakarta: Salemba Empat. Henry Simamora. (2000). “Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis”.

Jakarta: Salemba Empat.

Hollander, Anita. S., Eric L. Denna, dan J Owen Cherrington. (2000). Accounting, Information Technology, and Business Solutions. Singapore: McGraw-Hill Book Co.

Jonathan Sarwono. (2005). “Teori dan Praktik; Riset dan Pemasaran dengan SPSS”. Yogyakarta: ANDI.

Mulyadi. (2002). “Auditing”. Jakarta: Salemba Empat.

Nur, Indriantoro dan Bambang Supomo. (2002). ”Metodologi Penelitian Bisnis:

(23)

139

Universitas Kristen Maranatha Rosgandika, Mulyana. (2005). “Metodologi Penelitian”. Bandung: Universitas

Komputer Indonesia.

Sugiyono. (2005). “Statistika Untuk Penelitian”. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2007). “Metode Penelitian Bisnis”. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2007). “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung: Alfabeta.

Sukrisno, Agoes. (2004). “Auditing Jilid II (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik”. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Supriyono. (2000). “Sistem Pengendalian Manajemen”. Yogyakarta: BPFE. Tata, Sutabri. (2004). “Sistem Informasi Akuntansi”. Yogyakarta: ANDI.

Tri, Daryanto.“Perancangan Aplikasi Pengendalian Dan Pengawasan Komputer Pada Jaringan Local Area Network (LAN)”. Jurnal Ekonomi & Bisnis.

Tuanakotta, Theodorus M. (1982). Teori Akuntansi. Edisi 2. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Tuanakotta, Theodorus M. (1982). Auditing: Petunjuk Pemeriksaan Akuntansi Publik. Edisi 3. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Wing, Wahyu Winarno. (2006).“Sistem Informasi Akuntansi”.Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

berupa test essai. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial. Berdasarkan hasil analisis data deskriptif diperoleh rata-rata

node teratas dari sebuah Decision Tree adalah node akar ( root ) yang. biasanya berupa atribut yang paling memiliki pengaruh

[r]

EFEKTIVITAS BAKTERI ASAM LAKTAT SEBAGAI PENGHAMBAT PERTUMBUHAN Escherichia coli O157:H7, Salmonella sp.,.. Vibrio parahaemolyticus yang DIISOLASI DARI

Pada penelitian ini akan dibentuk apatit karbonat dengan prekursor batu kapur alam dan PCC yang mengandung kalsium dan karbonat 4,2 serta gipsum. yang bermanfaat sebagai

Menghubungkan katup pengaman dan sambungan T ulir dalam pada saluran masuk dengan pipa yang sudah dipersiapkan kemudian dikencangkan dengan baut nepel. Memasang

Alasan yang dimaksud dengan manfaat pengembangan media pembelajaran adalah: (1) pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa,