• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Infusa Daun Salam (Syzygium polyanthum) Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol LDL dan Peningkatan Kadar Kolesterol HDL Darah Tikus Jantan Galur Wistar Model Dislipidemia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Infusa Daun Salam (Syzygium polyanthum) Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol LDL dan Peningkatan Kadar Kolesterol HDL Darah Tikus Jantan Galur Wistar Model Dislipidemia."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

iii

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

EFEK INFUSA DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL LDL DAN PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL DARAH TIKUS JANTAN GALUR WISTAR

MODEL DISLIPIDEMIA

Ronauly V. N, 2011, Pembimbing 1: dr. Sijani Prahastuti, M.Kes

Pembimbing 2 : Prof. DR. Susy Tjahjani, dr., M.Kes Penyakit jantung koroner mempunyai tingkat mortalitas yang tinggi di negara berkembang. Salah satu faktor risiko penyakit ini adalah dislipidemia. Konsumsi makanan tinggi kolesterol, alkohol, merokok, dan kurang berolahraga menyebabkan dislipidemia. Selain menggunakan obat penurun kolesterol, tanaman obat seperti daun salam menjadi pilihan dalam mencegah dan mengobati dislipidemia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek infusa daun salam terhadap penurunan kadar kolesterol LDL dan peningkatan kadar kolesterol HDL darah tikus, kadar optimal yang dapat menimbulkan efek, dan efektivitas infusa daun salam dibandingkan dengan simvastatin.

Penelitian ini dilakukan secara eksperimental menggunakan 30 tikus jantan galur wistar dengan berat badan 200-250 gram yang diinduksi secara endogen dan eksogen selama 14 hari untuk meningkatkan kadar kolesterolnya. Hewan coba ini dibagi dalam 5 kelompok, yaitu kontrol negatif, perlakuan infusa daun salam 5%, 10%, 20%, dan kontrol positif simvastatin. Pengukuran kadar kolesterol dilakukan sebelum dan sesudah induksi. Data diuji secara statistik menggunakan uji ANOVA dan Post Hoc LSD.

Pada penelitian didapatkan pemberian infusa daun salam pada kelompok perlakuan menyebabkan penurunan LDL dan peningkatan HDL secara bermakna (p<0,05) pada semua konsentrasi. Efek tersebut tidak berbeda antara masing-masing konsentrasi infusa daun salam dan simvastatin.

Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ketiga kelompok perlakuan memiliki efek menurunkan kolesterol LDL dan meningkatkan kolesterol HDL darah tikus, dan tidak terdapat perbedaan efek pada masing-masing konsentrasi dengan simvastatin.

(2)

iv

Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

THE EFFECT OF BAY LEAF INFUSION (Syzygium polyanthum) TO DECREASE LDL CHOLESTEROL BLOOD LEVEL AND INCREASE HDL CHOLESTEROL BLOOD LEVEL IN DYSLIPIDEMIA MALE WISTAR

RATS

Ronauly V.N , 2011, 1st Tutor : dr. Sijani Prahastuti, M.Kes

2nd Tutor : Prof. DR. Susy Tjahjani, dr., M.Kes

Coronary heart disease has a high mortality rate in developed countries. One of the risk factors from this disease is dyslipidemia. Consumption of high cholesterol foods, alcoholism, smoking, and less exercise can cause dyslipidemia. Beside some chemical cholesterol-lowering drugs, medicinal herbs such as bay leaf can be used to prevent and treat dyslipidemia. This study was conducted to know the effect of bay leaf to decrease LDL cholesterol blood level and increase HDL cholesterol blood level in rats, the optimal concentrate that can cause the effect, and effectiveness of bay leaf infusion compared with simvastatin.

This study was carried out experimentally using 30 male rats of Wistar strain with 200-250 grams in weight induced by endogenously and exogenously during 14 days to raise the cholesterol levels. These experimental animals were divided into 5 groups, consisted of negative control, 5%, 10%, 20% bay leaf infusion, and simvastatin positive control group. Cholesterol measurements were performed before and after induction. The data was statistically analyzed using the ANOVA test and Post Hoc LSD test.

This study found that all bay leaf infusion groups can reduce the LDL cholesterol and raise the HDL cholesterol blood level (p<0,05). These effect was same as simvastatin.

It was concluded the effect of lowering LDL cholesterol and raising HDL cholesterol blood level of all bay leaf infusion concentrations were same as simvastatin.

(3)

v

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan... 4

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah... 5

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis... 5

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 5

1.5.2 Hipotesis... 7

1.6 Metodologi... 7

1.7 Lokasi dan Waktu ... 7

BAB II ... 8

2.1 Lipid ... 8

2.2 Kolesterol ... 9

2.2.1 Biosintesis Kolesterol ... 10

2.2.2 Pengangkutan Kolesterol ... 12

2.2.3 Ekskresi Kolesterol ... 12

2.2.4 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Kolesterol Plasma... 12

2.2.5 Penggunaan Kolesterol ... 13

2.3 Lipoprotein ... 14

2.3.1 Deskripsi Lipoprotein ... 14

2.3.2 Pembagian Lipoprotein ... 15

2.3.3 Metabolisme Lipoprotein ... 17

2.3.3.1 Jalur Metabolisme Eksogen ... 17

2.3.3.2 Jalur Metabolisme Endogen ... 18

2.3.3.3 Jalur Metabolisme Reverse Cholesterol Transport ... 19

2.4 Dislipidemia... 20

2.4.1 Definisi dan Klasifikasi ... 20

2.4.2 Kadar Lipid Normal ... 21

2.4.3 Hubungan Dislipidemia dengan Penyakit Jantung Koroner (PJK) ... 21

2.4.4 Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner ... 23

(4)

vi

Universitas Kristen Maranatha

2.4.5.1 Penatalaksanaan Non-Farmakologis ... ... 25

2.4.5.2 Penatalaksanaan Farmakologis ... 26

2.5 Simvastatin ... 29

2.5.1 Farmakodinamik ... 29

2.5.2 Farmakokinetik... 30

2.5.3 Efek Samping dan Interaksi Obat ... 30

2.6 Daun Salam... 31

2.6.1 Taksonomi... 31

2.6.2 Nama Lain ... 32

2.6.3 Deskripsi Tanaman ... 32

2.6.4 Morfologi Tanaman Salam... 32

2.6.5 Penyebaran Tanaman ... 33

2.6.6 Penggunaan Daun Salam dalam Pengobatan ... 33

2.6.7 Kandungan Daun Salam... 33

BAB III ... 36

3.1. Bahan, Alat dan Subjek Penelitian ... 36

3.1.1 Bahan Penelitian ... 36

3.1.2 Peralatan Penelitian... 37

3.1.2.1 Peralatan untuk Membuat Infusa ... 37

3.1.2.2 Peralatan untuk Mengambil Darah Tikus dan Pemberian Perlakuan ... 37

3.1.2.3 Peralatan untuk Mengukur Kadar Kolesterol LDL dan HDL Serum ... 38

3.1.3 Hewan Coba ... 38

3.2. Metode Penelitian ... 39

3.2.1 Desain Penelitian ... 39

3.2.2 Variabel-Variabel Penelitian ... 39

3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 39

3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 39

3.2.3 Besar Sampel Penelitian ... 40

3.2.4 Prosedur Kerja ... 40

3.2.4.1 Pengumpulan Bahan ... 40

3.2.4.2 Persiapan Bahan... 40

3.2.4.2.1 Persiapan Pakan Tinggi Lemak ... 40

3.2.4.2.2 Pembuatan Infusa Daun Salam ... 41

3.2.4.2.3 Penentuan Dosis Infusa Daun Salam ... 42

3.2.4.2.4 Penentuan Dosis Simvastatin ... 43

3.2.4.3 Prosedur Penelitian ... 43

3.2.5 Cara Pemeriksaan ... 45

3.2.6 Metode Analisis... 46

3.2.6.1 Hipotesis Penelitian... 46

3.2.6.2 Kriteria Uji ... 46

(5)

vii

Universitas Kristen Maranatha

BAB IV ... 48

4.1 Hasil Penelitian ... 48

4.2 Pembahasan ... 55

4.3 Pengujian Hipotesis... 57

BAB V ... 59

5.1 Simpulan ... 59

5.2 Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 60

LAMPIRAN ... 64

(6)

viii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kadar Lipid Serum Menurut NCEP-ATP III ... 21

Tabel 2.2 Faktor Risiko yang Menentukan Sasaran Kolesterol LDL ... 23

Tabel 2.3 Tiga Kategori yang Menentukan Sasaran Kolesterol LDL ... 24

Tabel 2.4 Faktor Risiko untuk Aterosklerosis ... 24

Tabel 2.5 Komposisi Makanan untuk Hiperkolesterolemia ... 25

Tabel 4.1 Kadar Kolesterol LDL Darah Tikus sebelum Mendapat Perlakuan .... 48

Tabel 4.2 Kadar Kolesterol LDL Darah Tikus setelah Mendapat Perlakuan ... 49

Tabel 4.3 Selisih Rata-Rata Kadar Kolesterol LDL Darah Tikus sebelum dan setelah Perlakuan ... 50

Tabel 4.4 Kadar Kolesterol HDL Darah Tikus sebelum Mendapat Perlakuan .... 51

Tabel 4.5 Kadar Kolesterol HDL Darah Tikus setelah Mendapat Perlakuan ... 51

Tabel 4.6 Selisih Rata-Rata Kadar Kolesterol HDL Darah Tikus sebelum dan setelah Perlakuan... 52

Tabel 4.7 Analisis Data Statistik Uji Post Hoc LSD Selisih Penurunan Kadar Kolesterol LDL... 54

(7)

ix

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Struktur Kolesterol ... 9

Gambar 2.2 Struktur Lipoprotein ... 14

Gambar 2.3 Jalur Eksogen ... 18

Gambar 2.4 Jalur Endogen ... 19

Gambar 2.5 Jalur Reverse Cholesterol Transport ... 20

Gambar 2.6 Penatalaksanaan Dislipidemia Kelompok Risiko Rendah... 28

Gambar 2.7 Penatalaksanaan Dislipidemia Kelompok Risiko Sedang ... 28

Gambar 2.8 Penatalaksanaan Dislipidemia Kelompok Risiko Tinggi ... 29

Gambar 2.9 Inhibisi Enzim HMG-KoA Reduktase Menghambat Sintesis Kolesterol... 29

Gambar 2.10 Tanaman Salam ... 31

Gambar 3.1 Alur Pelaksanaan Penelitian ... 45

Gambar 4.1 Perbandingan Rata-Rata Kadar Kolesterol LDL Darah pada Tikus sebelum dan setelah Perlakuan ... 49

(8)

x

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Perbandingan Luas Permukaan Tubuh Berbagai Hewan

Percobaan dan Manusia ... 64

Lampiran 2 Perhitungan Dosis ... 65

Lampiran 3 Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Kadar Kolesterol LDL dan HDL Darah... 66

Lampiran 4 Analisis Statistik Kadar Kolesterol LDL Darah ... 67

Lampiran 5 Analisis Statistik Kadar Kolesterol HDL Darah... 69

Lampiran 6 Dokumentasi Penelitian ... 71

(9)

64

Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN 1

PERBANDINGAN LUAS PERMUKAAN TUBUH BERBAGAI HEWAN

PERCOBAAN DAN MANUSIA

Hewan dengan dosis diketahui

Hewan yang dicari ekuivalensi dosisnya Mencit 20 g Tikus 200 g Marmot 400 g Kelinci 1,5 kg Kucing 2 kg Kera 4 kg Anjing 12 kg Manusia 70 kg Mencit 20 g

1,0 7,0 12,25 27,8 29,7 64,1 124,2 287,9 Tikus 200

g

0,14 1,0 1,74 3,9 4,2 9,2 17,8 56,0

Marmot 400 g

0,08 0,57 1,0 2,25 2,4 5,2 10,2 31,5 Kelinci

1,5 kg

0,04 0,25 0,44 1,0 1,08 2,4 4,5 14,2 Kucing 2

kg

0,03 0,23 0,41 0,92 1,0 2,2 4,1 13,0 Kera 4

kg

0,016 0,11 0,19 0,42 0,45 1,0 1,9 6,1 Anjing 12

kg

0,008 0,06 0,10 0,22 0,24 0,52 1,0 3,1 Manusia

70 kg

(10)

65

Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN 2

PERHITUNGAN DOSIS

Infusa daun salam

– Konsentrasi 5% :

Dosis infusa daun salam = gr hari ml ml x gr / 225 , 0 100 5 , 4 5

Jadi pada konsentrasi 5%, diberikan dosis daun salam 0,225 gram/hari

dalam volume 4,5 ml.

– Konsentrasi 10% :

Dosis infusa daun salam = gr hari ml ml x gr / 45 , 0 100 5 , 4 10

Jadi pada konsentrasi 5%, diberikan dosis daun salam 0,45 gram/hari

dalam volume 4,5 ml.

– Konsentrasi 20% :

Dosis infusa daun salam = gr hari ml ml x gr / 9 , 0 100 5 , 4 20

Jadi pada konsentrasi 5%, diberikan dosis daun salam 0,9 gram/hari dalam

volume 4,5 ml.

Simvastatin

Kebutuhan dosis manusia (BB 70 kg) =10 mg

Konversi ke kebutuhan tikus  0,018 x 10mg =0,18mg/hr ≈ 0,2mg/hari

Tablet simvastatin 10 mg akan dilarutkan dengan CMC (Carboxy Methyl

Cellulosa) 100 ml. Maka volume yang dibutuhkan untuk melarutkan 0,2 mg

simvastatin = ml

mg ml x mg 2 10 100 2 , 0

(11)

66

Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN 3

UJI NORMALITAS DAN UJI HOMOGENITAS KADAR KOLESTEROL

LDL DAN HDL DARAH

NPar Tests (Uji Normalitas)

Dari tabel di atas, didapatkan p = 0,109 untuk LDL dan p = 0,863 untuk HDL

(α>0,05). Dapat disimpulkan bahwa, data memiliki distribusi normal.

Uji Homogenitas Kadar Kolesterol LDL Darah

Dari tabel di atas, didapatkan p = 0,832 (α>0,05). Dapat disimpulkan bahwa, data kadar kolesterol LDL memiliki varian yang homogen.

Uji Homogenitas Kadar Kolesterol HDL Darah

Dari tabel di atas, didapatkan p=0,068 (α>0,05). Dapat disimpulkan bahwa, data kadar kolesterol HDL memiliki varian yang homogen.

One-Sample Kolmogorov-Smi rnov Test

25 25 -6.4000 5.9600 16.23525 6.92508 .241 .120 .241 .102 -.120 -.120 1.206 .601 .109 .863 N Mean St d. Dev iation Normal Parametersa,b

Absolute Positiv e Negativ e Most Ext reme

Dif f erences

Kolmogorov -Smirnov Z Asy mp. Sig. (2-tailed)

LDL HDL

Test distribution is Normal. a.

Calculated f rom dat a. b.

Test of Homogeneity of Variances

LDL

.363 4 20 .832

Lev ene

St at ist ic df 1 df 2 Sig.

Test of Homogeneity of Variances

HDL

2.592 4 20 .068

Lev ene

(12)

67

Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN 4

ANALISIS STATISTIK KADAR KOLESTEROL LDL DARAH

One Way ANOVA

Dari tabel di atas, didapatkan F hitung = 19,906 (lebih besar dari F tabel = 2,866) dan p = 0,000 (α<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ketiga kelompok infusa daun salam berpengaruh dalam menurunkan kadar kolestrol LDL darah tikus.

Descriptives

LDL

5 21.6000 6.69328 2.99333 13.2892 29.9108 14.00 31.00 5 -10.8000 5.63028 2.51794 -17.7909 -3.8091 -19.00 -5.00 5 -11.6000 9.73653 4.35431 -23.6895 .4895 -28.00 -5.00 5 -18.0000 8.21584 3.67423 -28.2013 -7.7987 -29.00 -9.00 5 -13.2000 8.87130 3.96737 -24.2152 -2.1848 -28.00 -4.00 25 -6.4000 16.23525 3.24705 -13.1016 .3016 -29.00 31.00 Kel 1

Kel 2 Kel 3 Kel 4 Kel 5 Total

N Mean St d. Dev iation St d. Error Lower Bound Upper Bound 95% Conf idence Interv al f or

Mean

Minimum Maximum

ANOVA

LDL

5056.000 4 1264.000 19.906 .000

1270.000 20 63.500

6326.000 24

Between Groups Within Groups Total

Sum of

(13)

Post Hoc LSD Test

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa ketiga kelompok pemberian infusa daun salam dan pemberian simvastatin tidak mempunyai perbedaan efek yang bermakna dalam menurunkan kadar LDL darah.

Multi ple Comparisons

Dependent Variable: LDL LSD

32.40000* 5.03984 .000 21.8871 42.9129 33.20000* 5.03984 .000 22.6871 43.7129 39.60000* 5.03984 .000 29.0871 50.1129 34.80000* 5.03984 .000 24.2871 45.3129 -32.40000* 5.03984 .000 -42.9129 -21.8871 .80000 5.03984 .875 -9.7129 11.3129 7.20000 5.03984 .169 -3.3129 17.7129 2.40000 5.03984 .639 -8.1129 12.9129 -33.20000* 5.03984 .000 -43.7129 -22.6871 -.80000 5.03984 .875 -11.3129 9.7129 6.40000 5.03984 .219 -4.1129 16.9129 1.60000 5.03984 .754 -8.9129 12.1129 -39.60000* 5.03984 .000 -50.1129 -29.0871 -7.20000 5.03984 .169 -17.7129 3.3129 -6.40000 5.03984 .219 -16.9129 4.1129 -4.80000 5.03984 .352 -15.3129 5.7129 -34.80000* 5.03984 .000 -45.3129 -24.2871 -2.40000 5.03984 .639 -12.9129 8.1129 -1.60000 5.03984 .754 -12.1129 8.9129 4.80000 5.03984 .352 -5.7129 15.3129 (J) Perlakuan Kel 2 Kel 3 Kel 4 Kel 5 Kel 1 Kel 3 Kel 4 Kel 5 Kel 1 Kel 2 Kel 4 Kel 5 Kel 1 Kel 2 Kel 3 Kel 5 Kel 1 Kel 2 Kel 3 Kel 4 (I) Perlakuan Kel 1 Kel 2 Kel 3 Kel 4 Kel 5 Mean Dif f erence

(I-J) St d. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 95% Conf idence Interv al

(14)

69

Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN 5

ANALISIS STATISTIK KADAR KOLESTEROL HDL DARAH

One Way ANOVA

Dari tabel di atas, didapatkan F hitung = 16,621 (lebih besar dari F tabel = 2,866) dan p = 0,000 (α<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ketiga kelompok infusa daun salam berpengaruh dalam meningkatkan kadar kolestrol HDL darah tikus.

Descriptives

HDL

5 -4.0000 .70711 .31623 -4.8780 -3.1220 -5.00 -3.00 5 10.0000 4.89898 2.19089 3.9171 16.0829 5.00 16.00 5 9.6000 3.04959 1.36382 5.8134 13.3866 6.00 13.00 5 10.4000 3.20936 1.43527 6.4151 14.3849 6.00 15.00 5 6.4000 3.36155 1.50333 2.2261 10.5739 3.00 12.00 25 6.4800 6.31876 1.26375 3.8717 9.0883 -5.00 16.00 Kel 1

Kel 2 Kel 3 Kel 4 Kel 5 Total

N Mean St d. Dev iation St d. Error Lower Bound Upper Bound 95% Conf idence Interv al f or

Mean

Minimum Maximum

ANOVA

HDL

736.640 4 184.160 16.621 .000

221.600 20 11.080

958.240 24

Between Groups Within Groups Total

Sum of

(15)

Post Hoc LSD Test

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa ketiga kelompok pemberian infusa daun salam dan pemberian simvastatin tidak mempunyai perbedaan efek yang bermakna dalam meningkatkan kadar HDL darah.

Multi ple Comparisons

Dependent Variable: HDL LSD

-14.00000* 2.10523 .000 -18.3914 -9.6086 -13.60000* 2.10523 .000 -17.9914 -9.2086 -14.40000* 2.10523 .000 -18.7914 -10.0086 -10.40000* 2.10523 .000 -14.7914 -6.0086 14.00000* 2.10523 .000 9.6086 18.3914 .40000 2.10523 .851 -3.9914 4.7914 -.40000 2.10523 .851 -4.7914 3.9914 3.60000 2.10523 .103 -.7914 7.9914 13.60000* 2.10523 .000 9.2086 17.9914 -.40000 2.10523 .851 -4.7914 3.9914 -.80000 2.10523 .708 -5.1914 3.5914 3.20000 2.10523 .144 -1.1914 7.5914 14.40000* 2.10523 .000 10.0086 18.7914 .40000 2.10523 .851 -3.9914 4.7914 .80000 2.10523 .708 -3.5914 5.1914 4.00000 2.10523 .072 -.3914 8.3914 10.40000* 2.10523 .000 6.0086 14.7914 -3.60000 2.10523 .103 -7.9914 .7914 -3.20000 2.10523 .144 -7.5914 1.1914 -4.00000 2.10523 .072 -8.3914 .3914 (J) Perlakuan Kel 2 Kel 3 Kel 4 Kel 5 Kel 1 Kel 3 Kel 4 Kel 5 Kel 1 Kel 2 Kel 4 Kel 5 Kel 1 Kel 2 Kel 3 Kel 5 Kel 1 Kel 2 Kel 3 Kel 4 (I) Perlakuan Kel 1 Kel 2 Kel 3 Kel 4 Kel 5 Mean Dif f erence

(I-J) St d. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 95% Conf idence Interv al

(16)

71

Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN 6

(17)
(18)

73

Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN 7

(19)

74

Universitas Kristen Maranatha RIWAYAT HIDUP

Nama : Ronauly Verananda Nainggolan

NRP : 0810160

Tempat Lahir : Pontianak

Tanggal Lahir : 15 November 1990

Alamat : BTN Gadung Permai blok A no. 14 Cianjur Riwayat Pendidikan :

Tahun 1996 lulus TK Gembala Baik Pontianak- Kalimantan Barat Tahun 2002 lulus SD Mardi Yuana Cianjur-Jawa Barat

(20)

1

Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit kardiovaskuler semakin menjadi perhatian karena dari hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) menunjukkan penyakit kardiovaskuler telah meningkat dari urutan ke-11 (1972), menjadi urutan ke-3 (1986) dan menjadi penyebab kematian utama pada tahun 1992, 1995 dan 2001 (Asri Werdha Sari, 2008).

Berdasarkan data WHO, penyakit kardiovaskuler menyebabkan lebih dari delapan belas juta kematian di dunia pada tahun 2005. Dari data ini, delapan juta (44%) terjadi pada usia di bawah enam puluh tahun dan 80% pada negara pendapatan menengah ke bawah. Salah satu penyakit kardiovaskuler dengan insidensi yang tinggi adalah penyakit jantung koroner. Tingkat mortalitas penyakit jantung koroner di negara berkembang meningkat terutama selama dua dekade terakhir ini, dengan setengah kematian ini di bawah usia tujuh puluh tahun (Caballero et al, 2005; Roth, 2010).

Salah satu penyebab utama meningkatnya insidensi penyakit jantung koroner adalah kolesterol. Kolesterol berasal dari makanan tinggi lemak. Pada umumnya, pola makan di Indonesia lebih dominan karbohidrat dibandingkan lemak. Namun, asupan lemak sehari-hari pada masyarakat Indonesia lebih banyak berasal dari minyak goreng. Konsumsi minyak goreng yang meningkatkan insidensi penyakit jantung koroner dari tahun ke tahun (Rustika, 2002).

(21)

2

Universitas Kristen Maranatha

Aterosklerosis adalah suatu keadaan arteri besar dan kecil yang ditandai oleh endapan lemak, trombosit, makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima dan akhirnya ke tunika media sehingga terjadi penyempitan pembuluh darah. Etiologi aterosklerosis adalah multifaktorial, tetapi ada berbagai keadaan yang erat kaitannya dengan aterosklerosis yaitu faktor genetik, penyakit jantung koroner, stroke, penyakit pembuluh darah perifer, usia, kelamin pria, kebiasaan merokok, dislipidemia, hipertensi, obesitas, diabetes melitus, kurang aktifitas fisik dan menopause. Berbagai penelitian epidemiologi menunjukkan bahwa peningkatan kadar kolesterol total dan LDL berperan dalam pembentukan lesi aterosklerosis, sedangkan peninggian High Density Lipoprotein/HDL dianggap bersifat protektif (Bahri Anwar, 2004; Santoso, 2005; Suyatna, 2008; Roth, 2010). Dislipidemia adalah kelainan kadar lipid yang dibawa oleh lipoprotein dalam darah. Istilah ini termasuk hiperlipidemia, di mana terdapat peningkatan kadar kolesterol total, LDL, trigliserida dan penurunan HDL. Dislipidemia dapat mengakibatkan aterosklerosis yang akan memicu terjadinya penyakit jantung koroner.

Pengelolaan dislipidemia sangat berguna untuk menghindari terjadinya aterosklerosis. Penelitian pada hewan coba memberikan harapan bahwa aterosklerosis bersifat reversibel. Atas dasar tersebut dilakukan usaha untuk mencegah dan memperbaiki aterosklerosis antara lain dengan menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida dalam plasma (Suyatna, 2008).

Pilar utama pengelolaan dislipidemia adalah upaya nonfarmakologis yang meliputi perubahan gaya hidup, modifikasi diet, latihan jasmani serta pengelolaan berat badan. Bila terapi nonfarmakologi tidak berhasil maka dapat diberikan terapi farmakologi berupa obat hipolipidemik. Beberapa golongan obat hipolipidemik adalah resin (sequestrants), asam nikotinat, statin (inhibitor enzim HMG-KoA reduktase), derivat asam fibrat, probukol, dan lain-lain (Bahri Anwar, 2004).

(22)

3

Universitas Kristen Maranatha

meningkatkan pengambilan LDL dari aliran darah. Indikasi utama statin adalah kadar LDL dan trigliserida yang tinggi dalam darah (Goldberg, 2008; Roth, 2010). WHO merekomendasi penggunaan obat tradisional termasuk herbal dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit, terutama untuk penyakit kronis, penyakit degeneratif dan kanker. Penggunaan obat tradisional secara umum dinilai lebih aman daripada penggunaan obat modern. Hal ini disebabkan karena obat tradisional memiliki efek samping yang relatif lebih sedikit dari pada obat modern. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menetapkan sembilan tanaman obat unggulan yang telah diteliti atau diuji secara klinis. Sembilan tanaman obat itu adalah sambiloto, jambu biji, jati belanda, cabe jawa, temulawak, jahe merah, kunyit, mengkudu dan salam (Lusia Oktora Ruma Kumala Sari, 2006; Luh Tut Martina Utami Pidrayanti, 2008).

Tumbuhan salam merupakan salah satu dari tumbuhan obat yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaannya sendiri hanya didasarkan pada pengalaman yang diwariskan turun temurun. Daun salam dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sebagai pelengkap bumbu dapur. Tumbuhan salam memiliki khasiat menurunkan kadar kolesterol. Secara empiris, air rebusan (infusa) daun salam digunakan oleh masyarakat untuk pengobatan pada penyakit kolesterol tinggi, kencing manis, hipertensi, gastritis dan diare (Ilfia Zanubi, 1994; Setiawan Dalimartha, 2005; Indah Wahyu Utami, 2008).

Salam mengandung tannin galat dan galokatekin, flavonoid, saponin (triterpenoid), dan minyak atsiri (seskuiterpen). Selain itu daun salam juga mengandung beberapa vitamin, di antaranya vitamin A, vitamin C, vitamin E, Thiamin, Riboflavin, Niacin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat (Sugarlini, 2001; Anugrah Riansari, 2008; Luh Tut Martina Utami Pidrayanti, 2008).

(23)

4

Universitas Kristen Maranatha

flavonoid bekerja sebagai penurun kolesterol dengan cara menghambat sintesis kolesterol sebagai inhibitor enzim pembentukan kolesterol (Chen et al, 2001; English, 2004).

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai efek infusa daun salam terhadap kadar LDL dan HDL darah tikus. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai kegunaan daun salam sebagai obat tradisional untuk menurunkan kadar LDL dan HDL darah.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Apakah infusa daun salam dapat menurunkan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan kadar kolesterol HDL darah tikus jantan galur Wistar model dislipidemia.

2. Berapakah dosis optimal infusa daun salam untuk menurunkan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan kadar kolesterol HDL darah tikus jantan galur Wistar model dislipidemia.

3. Adakah perbedaan efektivitas infusa daun salam dibandingkan simvastatin terhadap kadar kolesterol LDL dan HDL darah tikus jantan galur Wistar model dislipidemia.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penelitian :

Mengetahui salah satu tanaman obat yang mempunyai efek menurunkan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan kadar kolesterol HDL darah.

Tujuan penelitian :

(24)

5

Universitas Kristen Maranatha

2. Menentukan kadar infusa daun salam yang optimal untuk menurunkan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan kadar kolesterol HDL darah tikus jantan galur Wistar model dislipidemia.

3. Mengetahui ada tidaknya perbedaan efektivitas infusa daun salam

dibandingkan simvastatin terhadap kadar kolesterol LDL dan HDL darah tikus jantan galur Wistar model dislipidemia.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat akademis :

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan, dan sebagai suatu dorongan agar dapat dilakukan penelitian lebih lanjut terutama di bidang obat tradisional.

Manfaat praktis :

Penelitian ini diharapkan sebagai suatu sumbangan untuk masyarakat, di mana infusa daun salam dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi penyakit akibat dislipidemia.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Aterosklerosis adalah bentuk arteriosklerosis yang paling umum ditemukan, ditandai dengan adanya aterom pada bagian intima arteri yang berisi kolesterol, zat lipoid, dan lipofag. Aterosklerosis merupakan ‘silent disease’ karena terjadi di

dalam tubuh dan tidak mudah terdeteksi dini (Suyatna, 2008; Irfan Arief, 2009). Salah satu faktor risiko utama aterosklerosis adalah dislipidemia. Dislipidemia merupakan kelainan kadar lipid yang dibawa dalam bentuk lipoprotein dalam darah. Istilah ini termasuk hiperlipidemia, di mana terdapat peningkatan kadar kolesterol total, LDL, trigliserida dan penurunan kadar HDL (Bahri Anwar, 2004; Goldberg, 2008).

(25)

6

Universitas Kristen Maranatha

LDL dan meningkatkan kadar HDL. Pada dosis yang tinggi statin juga dapat menurunkan trigliserida yang disebabkan oleh peninggian VLDL (Suyatna, 2008). Tumbuhan salam tersebar dari Birma sampai Indonesia dan dapat tumbuh di dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 1.800 meter. Salam mengandung tannin galat dan galokatekin, flavonoid, saponin (triterpenoid), dan minyak atsiri (seskuiterpen). Selain itu daun salam juga mengandung beberapa vitamin, di antaranya vitamin A, vitamin C, vitamin E, Thiamin, Riboflavin, Niacin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat (Sugarlini, 2001; Anugrah Riansari, 2008; Luh Tut Martina Utami Pidrayanti, 2008).

Kandungan flavonoid dalam daun salam yaitu kuersetin dan fluoretin. Flavonoid sebagai suatu senyawa antioksidan polifenol alami yang terdapat di tumbuhan, buah-buahan, dan minuman, contohnya teh dan wine. Pada penelitian

in vitro, antioksidan mempunyai efek menurunkan kolesterol, di mana flavonoid

bekerja sebagai inhibitor enzim HMG-KoA reduktase sehingga sintesis kolesterol dapat berkurang (Chen et al, 2001; Badan POM RI, 2004).

Kandungan niasin dapat memperbaiki kadar kolesterol. Niasin bekerja dengan meningkatkan produksi Apo-A1 di hati dan memperlambat pembersihan Apo-A1 dan HDL dengan mekanisme yang belum diketahui, sehingga dapat meningkatkan level Apo-A1 sebagai prekursor pembentuk HDL dan meningkatkan HDL (Rader, 2004; Vincentius Agung, 2008).

Saponin dapat menurunkan absorbsi kolesterol. Beberapa hipotesis menjelaskan bahwa saponin dapat membentuk ikatan kompleks yang tidak larut dengan kolesterol dari makanan di dalam usus, saponin juga dapat bergabung dengan asam empedu dan kolesterol dari makanan membentuk micelles yang tidak dapat diserap oleh usus dan saponin dapat meningkatkan pengikatan kolesterol dari makanan oleh serat, sehingga kolesterol tidak dapat diserap oleh usus (Arnelia, 2004; Deddy Muchtadi, 2005).

(26)

7

Universitas Kristen Maranatha 1.5.2 Hipotesis

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut : 1. Infusa daun salam dapat menurunkan kadar kolesterol LDL dan

meningkatkan kadar kolesterol HDL darah tikus jantan galur Wistar model dislipidemia.

2. Dapat ditentukan dosis optimal infusa daun salam yang dapat menurunkan

kadar kolesterol LDL dan meningkatkan kadar kolesterol HDL darah tikus jantan galur Wistar model dislipidemia.

3. Infusa daun salam memiliki perbedaan efektivitas dengan simvastatin dalam menurunkan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan kadar kolesterol HDL darah tikus jantan galur Wistar model dislipidemia.

1.6 Metodologi

Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan desain penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan fokus penelitian untuk mengetahui efek infusa daun salam dan dibandingkan dengan efek simvastatin dalam menurunkan kadar LDL dan meningkatkan kadar HDL darah tikus (Rattus norvegicus) jantan galur Wistar yang diinduksi diet tinggi lemak dan propiltiourasil. Data yang diukur adalah kadar kolesterol LDL dan HDL sesudah induksi, dan sesudah pemberian infusa daun salam beserta simvastatin. Data ini dianalisis menggunakan uji one-way ANOVA dilanjutkan dengan uji beda rata-rata LSD

dengan α = 0,05 dengan menggunakan perangkat lunak komputer.

1.7 Lokasi dan Waktu

Tempat penelitian : Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha

(27)

59

Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN

5.1Simpulan

Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa :

– Infusa daun salam dapat menurunkan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan kadar kolesterol HDL darah pada tikus jantan galur wistar model dislipidemia.

– Infusa daun salam memiliki efek yang sama pada konsentrasi 5%, 10%, dan 20% dalam menurunkan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan kadar kolesterol HDL darah tikus jantan galur Wistar model dislipidemia. – Infusa daun salam pada semua konsentrasi memiliki efek yang sama

dengan simvastatin dalam menurunkan kadar kolesterol LDL dan meningkatkan kadar kolesterol HDL darah pada tikus jantan galur wistar model dislipidemia.

5.2Saran

Dari kesimpulan di atas, penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut :

– Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui komponen zat aktif pada daun salam yang paling mempengaruhi penurunan kadar kolesterol LDL dan kadar kolesterol HDL darah.

– Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai uji toksisitas dan uji klinik infusa daun salam.

(28)

60

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Adam J.M.F. 2006. Dislipidemia. Dalam A.W Sudoyo, B. Setiyohadi, I. Alwi, M. Simandibrata, S. Setiati: Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi 4. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. hlm. 1926-32.

Alberts B., Johnson A., Lewis J., Raff M., Roberts K., Walter P. 2002. The Lipid

Bilayer. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK26871. 29 Oktober 2011.

Anugrah Riansari. 2008. Pengaruh pemberian ekstrak daun salam (eugenia

polyantha) terhadap kadar kolesterol total serum tikus jantan galur wistar hiperlipidemia. eprints.undip.ac.id/24176/1/Anugerah_R.pdf. 5 Januari

2011.

Arnelia. 2004. Fito-kimia komponen cegah PJK, DM, dan kanker. http://www.kimianet.lipi.go.id/utama.cgi?artikel&1100397943&2. 5 Januari 2011.

Asri Werdha Sari. 2008. Profil penyakit koroner dan faktor risikonya pada

penduduk miskin perkotaan di jakarta. http://digilib.litbang.depkes.go.id/ go.php?id=jkpkbppk-gdl-res-2008-asriwerdha-2487. 16 Desember 2010.

Badan POM RI. 2004. Monografi ekstrak tumbuhan obat indonesia. Volume 1. hlm. 80.

Bahri Anwar . 2004. Dislipidemia sebagai faktor risiko penyakit jantung koroner. http://library.usu.ac.id/download/fk/gizi-bahri3.pdf. 31 Desember 2010.

Caballero B., Allen L., Prentice A. 2005. Encyclopedia of human nutrition.2nd ed. UK: Elsevier Ltd. p. 479-98.

C.A.Rosita Indah A. 2007. Eugenia Polyantha. http://toiusd.multiply.com/journal/ item/17?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem. 15 Oktober 2011.

Chen TH, Liu JC, Chang JJ, Tsai MF, Hsieh MH, Chan P. 2001. The in vitro

inhibitory effect of flavonoid astilbin on 3-hydroxy-3-methylglutaryl coenzyme a reductase on vero cells in zhonghua yi xue za zhi (taipei).

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11584575. 4 Januari 2011.

Deddy Muchtadi. 2005. Dedak padi mencegah penyakit jantung koroner. http://web.ipb.ac.id/~tpg/de/pubde_ntrtnhlth_dedakpadi.php. 5 Januari 2011.

(29)

61

Universitas Kristen Maranatha

Departemen Kesehatan RI. 1989. Vademekum bahan obat alam. hlm. 249-51.

Dorland W.A. 2002. Kamus kedokteran Dorland. 24th ed. Jakarta : EGC.

Elin Yulinah Sukandar, Joseph I. Sigit, Riva Deviana. 2010. Efek antihiperlipidemia dan antidiabetes kombinasi ekstrak bawang putih dan kunyit pada tikus. Jurnal Medika Planta. 1(1):1-8.

English, J. 2004. New dietary supplement shows dramatic effects in lowering

cholesterol, ldl, and trygliserides. http://www.nutritionreview.org/library/

sytrinol.php. 4 Januari 2011.

_______. 2004. Breaking research on the health benefits of statins. http://www.nutritionreview.org/library/statins.php. 29 Oktober 2011.

Ginsberg H. 2007. The pathophysiology of hipertriglyceridemia.

http://img.medscape.com/slide/migrated/editorial/cmecircle/2007/6419/ima ges/ginsberg/2.jpg. 29 Oktober 2011.

Goldberg A.C. 2008. Dyslipidemia. http://www.merckmanuals.com/home/sec12/ ch157/ch157b.html. 30 Desember 2010.

Guyton A.C, Hall J.E. 2007. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 11. Terjemahan Irawati. Jakarta: EGC. hlm. 882-94.

Hembing Wijayakusuma. 2005. Mencegah & mengatasi gangguan pembuluh

darah & jantung secara alamiah. http://cybermed.cbn.net.id/ detilhit.asp?kategori=Hembing&newsno=98. 1 Januari 2011.

Ilfia Zanubia. 1994. Pengaruh campuran ekstrak total alkohol dan air daun salam

(Eugenia polyantha Wight) terhadap kadar glukosa darah tikus putih jantan. http://warintek.ristek.go.id/pangan_kesehatan/tanaman_obat/pt/ buku09.pdf. 4 Januari 2011.

Indah Wahyu Utami . 2008. Efek fraksi air ekstrak etanol daun salam (Syzygium

polyanthum Wight.) terhadap penurunan kadar asam urat pada mencit

putih (Mus musculus) jantan galur balb-c.

http://etd.eprints.ums.ac.id/2252/1/ K100040082.pdf. 4 Januari 2011.

Irfan Arief. 2009. Sumbatan pembuluh darah, aterosklerosis.

http://www.pjnhk.go.id/content/ view/2440/31/. 29 Desember 2010.

Kemas Ali Hanafiah. 2005. Prinsip percobaan dan perancangan rancangan

percobaan aplikatif: aplikasi kondisional bidang pertamanan, perternakan, perikanan, industri dan hayati. Edisi 1. Jakarta: PT Raja Granindo Persada.

(30)

62

Universitas Kristen Maranatha

Kumar V, Cotran R.S, Robbins S.L. 2007. Buku ajar patologi robbins. Edisi 7. Terjemahan Brahm U. Pendit. Jakarta: EGC. hlm. 369-78.

Lionghwat. 2011. Tanaman obat daun salam untuk menyembuhkan asam urat. http://newslifes.com. 29 Oktober 2011.

Luh Tut Martina Utami Pidrayanti. 2008. Pengaruh pemberian ekstrak daun

salam (Eugenia polyantha) terhadap kadar LDL kolesterol serum tikus jantan galur wistar hiperlipidemia. eprints.undip.ac.id/24181/1/Luh_Tut.

pdf. 5 Januari 2011.

Lusia Oktora Ruma Kumala Sari. 2006. Pemanfaatan obat tradisional dengan pertimbangan manfaat dan keamanannya. Majalah Ilmu Kefarmasian, 1(3): 1-7.

Mills S, Bone K. 2000. Principles and practice of phytotherapy (modern herbal

medicine). New York : Churchill Livingstone. p. 31-6.

Murray R.K, Granner D.K, Mayes P.A, Rodwell V.W. 2003. Biokimia harper. Edisi 25. Terjemahan Andry Hartono. Jakarta: EGC. hlm. 254-77.

Nyoman P Aryantha, Rina Ratnasih, Iriawati, Trimurti, Djuandi. 2011. Klasifikasi

tumbuhan : syzygium polyanthum (wight) walp. http://www.sith.itb.ac.id/

herbarium/index.php?c=herbs&view=detail&spid=237463. 29 Oktober 2011.

Paget G.E, Barnes J.M. 1964. Toxicity test. In Laurence D.R, Bacharach A.L:

Evaluation of drug activities pharmacometrics. Volume 1. London:

Academic Press. p. 161-2.

Prodia. 2009. Panel pemeriksaan laboratorium. http://prodia.meta-technology.net/populer_detail.php?id=83&lang=ina. 1 November 2011.

Rader D.J. 2004. Raising HDL in clinical practice: clinical strategies to elevate

HDL. http://www.medscape.org/viewarticle/479499_5. 20 Oktober 2011.

Roth G.A., Fihn S.D., Mokdad A.H., Aekplakorn W., Hasegawa T., Lim S.S. 2010. High total serum cholesterol, medication coverage and therapeutic

control: an analysis of national health examination survey data from eight countries. http://www.who.int/bulletin/10-079947.pdf. 16 Desember 2010.

Rustika. 2002. Pola konsumsi minyak goreng keluarga dan peningkatan risiko

kolesterol.

(31)

63

Universitas Kristen Maranatha

Santoso M., Setiawan T. 2005. Penyakit jantung koroner.

http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/147_05PenyakitJantungKoroner.pdf/1 47_05PenyakitJantungKoroner.html. 29 Desember 2010.

Setiawan Dalimartha. 2005. Atlas tumbuhan obat indonesia. Jilid 2. Jakarta : PT Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara. hlm 39-42.

_______. 2008. 1001 Resep herbal. Depok: Penebar Swadaya. hlm. 25, 92, 171, 198.

Soekidjo Notoatmodjo. 2005. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. hlm. 85,156-7.

Sugarlini, Iwang Soediro, Soekrasno, Maria Immaculata. 2001. Telaah fitokimia

bahan aktif antiradang dari daun salam (syzygium polyanthum (wight) walp., myrtaceae). http://bahan-alam.fa.itb.ac.id/detail.php?id=74. 16 Oktober 2011.

Suharti, A. Banowati, W. Hermana, K.G. Wiryawan. 2008. Komposisi dan kandungan kolesterol karkas ayam broiler diare yang diberi tepung daun salam (syzygium polyanthum wight) dalam ransum. http://journal.ipb.ac.id/index.php/mediapeternakan/article/download/1095/ 300. 16 Oktober 2011.

Suyatna. 2008. Hipolipidemik. Dalam S.G Gunawan: Farmakologi dan terapi. Edisi 5. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. hlm. 373-88.

Vincentius Agung. 2008. Pengaruh pemberian ekstrak daun salam (Eugenia

polyantha) terhadap kadar HDL kolesterol serum tikus jantan galur wistar hiperlipidemia. eprints.undip.ac.id/24184/1/Vincentius.pdf. 5 Januari 2011.

Wahyu Widowati. 2007. Peran antioksidan sebagai agen hipokolesterolesmia, pencegah oksidasi lipid dan aterosklerosis. Majalah Kedokteran Damianus, 3(6):227-35.

_______, dkk. 2007. Laporan hasil penelitian hibah bersaing. Potensi fraksi aktif

antioksidan, antikolesterol Kacang Koro (Mucuna prusiens L.) dalam

(32)

64

Referensi

Dokumen terkait

Flash Disk adalah media penyimpan dari floppy driveB jenis lain yang umumnya mempunyai kapasitas memori 128 MB s/d 64 GB, dengan menggunakan interface jenis USBC (Universal

Bahwa berdasarkan segala fakta hukum, maka Hakim berpendapat materi permohonan Pemohon dinilai cukup beralasan menurut hukum memohon didalam melakukan perbuatan hukum

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain : Sebanyak 62,2% ibu hamil memiliki perilaku perencanaan persalinan untuk pencegahan

If you paraphrase or quote specific, retrievable information from social media, provide an in-text citation (with the author and date) and a reference list entry (with the

o Metropolitan Area Network (MAN) : jaringan kecepatan tinggi untuk node yang terdistribusi dalam jarak jauh (biasanya untuk satu kota atau suatu daerah besar).. o Wide Area

Judul Karya Tulis Ilmiah : Pengaruh Diet Lakto Vegetarian Terhadap Faktor Risiko Sindrom Metabolik (Studi Rasio Lingkar Pinggang Panggul) pada Komunitas

dewasa terutama ibu dengan anak dari hubungan tanpa nikah. The Step parent family , keluarga dengan orang tua tiri. Commune family , yaitu lebih satu keluarga tanpa pertalian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh input (tebu, jam tenaga kerja, dan jam mesin) terhadap jumlah gula pasir yang dihasilkan, besarnya tingkat elastisitas input