• Tidak ada hasil yang ditemukan

PARTISIPASI MASYARAKAT LOKAL DALAM PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA PANTAI DI KAWASAN PARIWISATA NUSA DUA BALI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PARTISIPASI MASYARAKAT LOKAL DALAM PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA PANTAI DI KAWASAN PARIWISATA NUSA DUA BALI."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PARTISIPASI MASYARAKAT LOKAL DALAM

PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA PANTAI DI KAWASAN

PARIWISATA NUSA DUA BALI

A.A Manik Pratiwi, S.E.,M.Si 1), I Ketut Antara , SST Par.,M.Par 2)

1Fakultas Udayana, Telp/Fax : Jl. DR.R Goris No.7 Denpasar.Telp/Fax : 0361223798 2Fakultas Udayana, Telp/Fax : Jl. DR.R Goris No.7 Denpasar.Telp/Fax : 0361223798

Abstrak

Tujuan penelitian ingin mengetahui jenis-jenis atraksi wisata pantai yang ada di kawasan pariwisata Nusa Dua Bali, mengkaji bentuk partisipasi masyarakat lokal pada atraksi wisata pantai di kawasan pariwisata Nusa Dua Bali, dan merumuskan model pengembangan partisipasi masyarakat lokal pada atraksi wisata pantai di kawasan pariwisata Nusa Dua Bali. Penelitian ini bersifat mengeksplorasi (menggali) dan merumuskan model strategi dan program-program berdasarkan kondisi internal, berupa kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness) yang dimiliki serta situasi eksternal, berupa peluang (opportunities) dan ancaman (threats) model pengembangan atraksi wisata pantai di kawasan pariwisata Nusa Dua Bali yang melibatkan partisipasi masyarakat lokal. Penelitian ini mengambil lokasi di di pantai kawasan Pariwisata Nusa Dua Bali yaitu pantai Bengiat, pantai Samuh, dan pantai Nusa Dua. Sampel penelitian yaitu wisatawan yang membeli jasa atraksi wisata pantai di kawasan pariwisata Nusa Dua Bali. Sampel diambil dengan cara random sampling. Sedangkan Informan yang dimintai keterangan adalah masyarakat lokal yang berada di Kawasan Pariwisata Nusa Dua Bali. Analisis data yang digunakan adalah analisis SWOT. Temuan utama penelitian menunjukkan bahwa atraksi wisata yang ada di kawasan pariwisata Nusa Dua Bali yaitu atraksi alam, atraksi budaya, dan atraksi buatan. Masyarakat lokal sudah berpartisipasi baik secara langsung dan tidak langsung dalam pengembangan atraksi wisata pantai.. Strategi SO, strategi ST, strategi WT, dan strategi WO digunakan untuk merumuskan model pengembangan partisipasi masyarakat lokal pada atraksi wisata pantai di kawasan pariwisata Nusa Dua Bali.

Kata kunci:

partisipasi, masyarakat lokal, atraksi wisata pantai, dan kawasan Pariwisata Nusa Dua.

1. PENDAHULUAN

Di kawasan ITDC Nusa Dua, berdiri hotel-hotel mewah yang hampir sebagian besar hotel bintang lima. Dengan perkembangan signifikan dari ITDC Nusa Dua, berhimbas terhadap kehidupan masyarakat lokal. Masyarakat lokal yang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan mulai bergeser ke pekerjaanlainnya seperti bekerja dihotel hotel kawasan pariwisata nusa dua. Seiring perkembangan pariwisata dan kawasan Nusa Dua sudah dikelola dengan baik maka hal ini juga membuka kesempatan masyarakat lokal untuk dapat mengembangkan beberapa atraksi wisata pantai lainnya selain mencari ikan. Kelebihan pantai pasir putih, air laut yang tenang, pohon palem dan kelapa di daerah sekitar pantai, menjadikan pantai pantai yang ada di Nusa Dua sangat diminati untuk dikunjungi. Adapun pantai yang ada di kawasan pariwisata Nusa Dua adalah pantai Nusa Dua, pantai Samuh dan pantai Bengiat. Selama ini atraksi yang ditawarkan disana masih minim seperti snorkeling, memancing, diving, melihat waterblow di pulau besar, dan lainnya. Padahal masih banyak jenis lainnya yang bisa ditawarkan ke wisatawan. Dengan makin tingginya kunjungan wisatawan ke pantai pantai yang ada di kawasan pariwisata nusa dua ini tentunya berdampak pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat setempat. Namun berdasarkan observasi yang dilakukan masih banyak yang belum optimal dilakukan oleh masyarakat lokal dalam usaha mengembangkan atraksi wisata pantai ini. Untuk itulah perlu dikembangkan jenis-jenis atraksi wisata pantai sehingga masyarakat lokal bisa berpartisipasi untuk mendapatkan manfaat ekonomi dalam atraksi wisata pantai,sehingga penelitian tentang partisipasi masyarakat lokal dalam pengembangan atraksi wisata pantai penting dilakukan.

1.2 Rumusan Masalah

(2)

1. Jenis-jenis atraksi wisata pantai apa saja yang ada di kawasan pariwisata Nusa Dua Bali?

2. Bagaimanakah bentuk partisipasi masyarakat lokal pada atraksi wisata pantai di kawasan pariwisata Nusa Dua Bali?

3. Bagaimana model pengembangan partisipasi masyarakat lokal pada atraksi wisata pantai di kawasan pariwisata Nusa Dua Bali?

1.3 Tujuan khusus penelitian ini antara lain:

1. Mengidentifikasi jenis-jenis atraksi wisata pantai yang ada di kawasan pariwisata Nusa Dua Bali.

2. Mengkaji bentuk partisipasi masyarakat lokal pada atraksi wisata pantai di kawasan pariwisata Nusa Dua Bali.

3. Merumuskan model pengembangan partisipasi masyarakat lokal pada atraksi wisata pantai di kawasan pariwisata Nusa Dua Bali

1.4 Urgensi (Keutamaan) Penelitian

Keutamaan penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan model partisipasi masyarakat lokal pada atraksi wisata pantai di kawasan pariwisata Nusa Dua Bali. Jadi dari penelitian ini akan dapat ditemukan dan dikembangkan suatu model partisipasi masyarakat lokal pada atraksi wisata pantai di kawasan pariwisata Nusa Dua Bali, sehingga dapat dijadikan model bagi pengembangan usaha atraksi wisata pantai yang dikelola masyarakat lokal di kawasan pariwisata Nusa Dua dan juga dapat dijadikan referensi bagi pengelola sarana wisata pantai agar lebih memberdayakan partisipasi masyarakat lokal.

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Atraksi Wisata

Menurut Yoeti,1997 Atraksi wisata adalah sesuatu yang dapat dilihat atau disaksikan melalui suatu pertunjukan yang khusus diseenggarakan untuk para wisatawan. Dalam atraksi wisata harus dipersiapkan terlebih dahulu sebelum dinikmati wisatawan. Atraksi itu merupakan sinonim dari pengertian entertainment, yaitu sesuatu yang dipersiapkan terlebih dahulu agar dapat dilihat, dinikmati dengan melibatkan orang lain.

Pengertian Partisipasi Masyarakat

Adisasmita (2006) menyebutkan partisipasi diartikan sebagai prakarsa, peran serta dan keterlibatan seluruh anggota masyarakat dalam pengambilan keputusan, perumusan rencana dan program pembangunan yang dibutuhkan masyarakat setempat, implementasi dan pemantauan serta pengawasannya. Hal ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Partisipasi anggota masyarakat adalah keterlibatan anggota masyarakat dalam pembangunan meliputi kegiatan dalam perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan yang dikerjakan di dalam masyarakat lokal. Dalam hal ini adanya kesediaan masyarakat untuk berkorban dan berkontribusi dalam kegiatan kepariwisataan di pantai Tanjung Benoa Nusa Dua Bali.

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian

(3)

Bagan Alur Penelitian Model Pengembangan Atraksi Wisata Pantai yang Melibatkan Partisipasi Masyarakat Lokal di Kawasan Pariwisata Nusa Dua Bali:

Analisis SWOT (Strengths Weaknesses Opportunities Opportunities Threats)

STRENGTHS (S) Menentukan Faktor-Faktor

Kekuatan Internal

WEAKNESSES (W) Menentukan Faktor-Faktor

Kelemahan Internal

OPPORTUNITIES (O) Menentukan Faktor-Faktor

Peluang Eksternal

STRATEGI SO Ciptakan Model yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

STRATEGI WO Ciptakan Model yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang

THREATS (T) Menentukan Faktor-Faktor

Ancaman Eksternal

STRATEGI ST Ciptakan Model yang menggunakan kekuatan

untuk mengatasi ancaman

STRATEGI WT Ciptakan model yang meminimalkan kelemahan untuk menghindari

ancaman

Matriks Analisis SWOT (Rangkuti, 2002)

PEMBAHASAN Pantai Bengiat

Pantai Bengiat memiliki panorama yang indah dengan pasirnya yang berwarna putih. Hotel-hotel yang berada di pantai Bengiat Nusa Dua adalah Grand Hyatt Nusa Dua, Ayodya Resort Bali, St Regis Hotels Bali Amanusa, Westin Resort Nusa Dua. Masyarakat lokal yang menjadi anggota koperasi adalah masyarakat lokal yang bekerja sebagai nelayan di pantai Bengiat. Wisatawan yang berkunjung ke pantai Bengiat selain dapat berjemur di pantai juga dapat

menikmati massage yang ditawarkan oleh ibu-ibu yang merupakan istri atau keluarga nelayan.

Pantai Samuh

Pantai Samuh terletak di sebelah selatan Tanjung Benoa. Pantai Samuh sendiri sebagai tempat pelestarian terumbu karang, akan dibangun media terumbu karang yang dirancang sesuai kondisi topografi perairan di kawasan ini. Di Pantai Samuh terdapat tempat penyewaan jet ski yaitu CV

Atraksi Wisata Pantai di Kawasan Pariwisata Nusa Dua Bali

Identifikasi Atraksi Wisata Pantai yang Melibatkan Partisipasi Masyarakat Lokal di Kawasan Pariwisata Nusa Dua Bali

Analisis SWOT Atraksi Wisata Pantai yang Melibatkan Partisipasi Masyarakat Lokal di Kawasan Pariwisata Nusa Dua Bali

(4)

Segara Mas yang dimiliki oleh Bapak Wayan Sukadana yang berasal dari Nusa Dua. Wisatawan yang berkunjung ke Pantai Samuh juga dapat berselancar. Masyarakat lokal memiliki tempat penyewaan papan surfing. Tempat penyewaan ini menyediakan 15 papan surfing beserta kelengkapan surfing.

Pantai Nusa Dua

Pantai Nusa Dua lokasinya tidak begitu jauh dari Bandara Ngurah Rai, sekitar 20 menit ke arah

selatan melintasi By Pass Ngurah Rai. Objek wisata Nusa Dua Bali memang sangat cocok bagi

mereka yang suka berjemur dan berenang di pantai dengan suasana tenang. Di Pantai Nusa Dua

masyarakat lokal yang mengelola atraksi wisata pantai berada di bawah naungan peguyuban

(perkumpulan masyarakat). Salah satu paguyuban di Pantai Nusa Dua yaitu paguyuban Peninsula.

Analisis Potensi Pantai Mengiat, Pantai Samuh dan Pantai Nusa Dua

Ketiga Pantai memiliki tipe pantai yang sama dengan air laut yang cukup tenang seperti di danau. Berikut ini gamabaran tentang potensi kepariwisataan yang dimiliki oleh pantai Mengiat, Samuh dan Nusa Dua

1. Jenis Atraksi wisata pantai

a. Atraksi alam

b. Atraksi budaya

c. Atraksi buatan

2. Amenities

3. Accesibilitas

4. Anciliries

Bentuk partisipasi masyarakat dalam pengembangan atraksi wisata pantai di Pantai Mengiat, Samuh dan Nusa Dua.

1. Partisipasi langsung

2.Partisipasi tidak langsung

Model Pengembangan Partisipasi Masyarakat Lokal terhadap Pengembangan Atraksi Wisata Pantai di Pantai Samuh, Pantai Nusa Dua dan Pantai Mengiat

Matriks SWOT

IFAS/EFAS

Kekuatan

1. Lokasi Pantai sebagai daya tarik dalam pengembangan Atraksi wisata pantai

2. Keberadaan Pantai sebagai Obyek Pariwisata dapat diterima masyarakat 3. Pantai ini sangat strategis untuk

dikembangkan Atraksi wisata pantai 4. Atraksi wisata pantai tidak

mengganggu Aktivitas Masyarakat mencari nafkah dari pekerjaan utamanya

5. Pantai menyediakan lokasi kepada penduduk setempat untuk berdagang 6. Akses sangat baik

Kelemahan

1. Atraksi wisata pantai dipengaruhi oleh iklim

2. Adanya mitos bahwa di Pantai Samuh tidak cocok untuk dikembangkan wisata pantai.

3. Masih adanya penetapan zona pantai yang tidak

mmperbolehkanmengembangkan atraksi pantai seperti di pantai Tanjung Benoa 4. Modal yang dimiliki masyarakat lokal

masih minim

(5)

7. Angkutan umum tersedia 8. Disekitar pantai terdapat fasilitas

makan dan akomodasi

9. Sarana ibadah dekat dengan lokasi 10. Parkir luas

11. Pelayanan terhadap pengguna jasa atraksi wisata pantai baik

12. Pendapatan ekonomi masrakat lokal baik

13. Pantai menyediakan lokasi kepada penduduk setempat untuk berdagang

wilayah pantai

6. Promosi atraksi wisata pantai masih minim

7. Perlu pengembangan jenis atraksi wisata pantai lainnya

Peluang

a. pengembangan jenis atraksi wisata pantai lainnya

b. masuknya investor lokal maupun asing c. kerjasama dengan travel –travel d. munculnya usaha lain yang menunjang

atraksi wisata pantai

seperti penyewaan ban, long chair , payung, dan lain lain

Strategi SO

1. Menciptakan attraksi wisata pantai lainya yang berbeda dengan pantai lainnya

2. Memberdayakan masyarakat lokal dalam ikut berpartisipasi

3. sebagai pengelola jasa usaha atraksi wisata pantai.

4. Menata lokasi pantai untuk menunjang atraksi wisata seperti tempat berdagang bagi masyarakat lokal

Strategi WO

1. Menciptakan atraksi wisata yang tidak dipengaruhi iklim seperti voli pantai berkuda , bersepeda dan lainnya 2. Mengatur Zona penggunan panta i

sebagai atraksi wisata pantai

3. Mengundang masyarakat lokal sebagai investor usaha jasa atraksi wisata 4. Bekerjasama dengan ITDC dan travel

agent lainnya untuk mempromosikan atraksi wisata pantai

Ancaman

a. Iklim yang berubah b. Konferensi besar di ITDC c. Munculnya pantai baru yang bisa

mengembangkan atraksi wisata pantai

Strategi ST

1. Mengatur ijin masuk bagi masyrakat lokal saat konferensi di kawasan ITDC dan berpartisipasi sebagai

1. Memberdayakan masyarakat lokal untuk berpartisipasi dalam pengembangan atraksi wisata sebagai pengelola, maupun sebagai pihak yang menunjang pengembangan atraksi wisata pantai

Sumber: Observasi dan wawancara 2015

Ucapan Terimakasih

terimakasih kepada pihak-pihak yang mendukung penulisan makalah baik dari pihak LPPM dan Fakultas Pariwisata.

DAFTAR PUSTAKA

A Kampana 2012. ojs.unud.ac.id/index.php/jip/article/view “OPTIMALISASI KONTRIBUSI PARIWISATA CEKING. TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT LOKAL”

(6)

Anonim 2014. http://caretourism.wordpress.com/2011/12/09/pengertian-dasar-kepariwisataan-obyek-atraksi/ 12 feb 2013

Anonim 2014. http://rafansdetik.blogdetik.com/index.php/2012/05/04/pengertian-obyek-wisata-dan-pengertian-atraksi-wisata/ 12 feb 2013

Garrod, B., Wilson, J.C. and Bruce, D.B., 2001, Planning for Marine Ecotourism in the EU Atlantic Area: Good Practice Guidelines, Project Report, University of the West of England, Bristol

Mulyadi,Asep.2009.Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam Mendukung Program Konservasi Lingkungan Laguna Segara Anakan. Jurnal Geografi, Vol.9,No.1,Hal 4. Murphy, Peter E.1985.Tourism, A Community Approach.Great Britain: University Cambridge. Nurhidayati, Sri Endah.Community Based Tourism (CBT) sebagai Pendekatan Pembangunan

Pariwisata Berkelanjutan. Jurnal.Surabaya: Program Studi D3 Pariwisata FISIP Universitas Airlangga dan diakses dalam

http://journal.unair.ac.id/filerPDF/Community%20Based%20Tourism%20_CBT_.pdf diunduh dan disalin tanggal 3 mei 2013

Raymond Frs, 2011, http://raymondfrans63.wordpress.com/ 2011/05/18/ pemahaman-wisata-pantai/#more-436).

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

MEWUJUDKAN KONSEP ZERO WASTE DI KOTA SURAKARTA (Studi atas Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Sampah) Tesis ini sebagai tugas

Jokob Sumardji dan Saini ( ﻞﻜﺸﻳ بدﻷا ّنأ ﺸﻳ نﺎﺴﻧﻹا ﺲﻔﻧ ةرﺎﺒﻋ ﰲ ﲔﻘﻴﻟاو ﺔﻤﳍاو ةﺮﻜﻔﻟاو سﺎﺴﺣﻹاو ﻞﻘﻌﻟاو ةﱪﳋا ﻞﻜ ﺔﻐﻠﻟا ﺔﻟﺂﺑ نﺎﺘﺘﻓﻷا ﺞﻴﻬﻳ يﺬﻟا ﺔﻴﻘﻴﻘﺣ ﺔﻳﺮﻜﻓ ةرﻮﺻ

Metode yang digunakan untuk meningkatkan kekuatan maksimal otot tanpa menambah besar otot tersebut, metode neural activation memiliki ciri-ciri yaitu:. Intensitas

mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro seperti website , TVKU, serta. Unit Kegiatan

Oleh karena itu dalam proses pembuatan transformator harus dilakukan dengan sangat hati hati karena sangat mempengaruhi daya jual transformator

Metode harga pokok pesanan yaitu seluruh biaya Metode harga pokok pesanan yaitu seluruh biaya produksi dikumpulkan, dan penentuan harga pokok produksi dikumpulkan, dan

Orang tua pada masyarakat karo di desa Suka Dame juga menentang pernikahan dini, namun tetap banyak di jumpai mereka yang menikah dini di desa ini.. Adapun tujuan penelitian

Hasil biji kering kedelai varietas Anjasmoro dan Paderman pada tiga paket teknologi di lahan kering masam (tanah Ultisol) pada MH II di Desa Kunyit, Kecamatan Bajuin,