Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN
KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH
TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERI
SE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA
KOTA TASIKMALAYA
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan
Oleh
UAH MARKUAH 1308052
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN
KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH
TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERI
SE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA
KOTA TASIKMALAYA
Oleh
Uah Markuah
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Administrasi Pendidikan
SPs UPI
© Uah Markuah2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
UAH MARKUAH
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH NEGERI
SE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Disetujui dan disahkan oleh
Pembimbing
Dr. ENDANG HERAWAN, M.Pd. NIP. 19600810 198603 1 001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Sekolah terhadap Mutu Sekolah Dasar Negeri se-UPT Dinas Pendidikan
Wilayah Utara Kota Tasikmalaya
Uah Markuah NIM. 1308052
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih rendahnya mutu sekolah di sebagian besar Sekolah Dasar Negeri se-UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota Tasikmalaya. Permasalahan yang ingin diteliti adalah bagaimana gambaran perilaku kepemimpinan kepala sekolah, budaya sekolah, dan mutu sekolah di Sekolah Dasar Negeri se-UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota Tasikmalaya, serta pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah terhadap mutu sekolah di Sekolah Dasar Negeri se-UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota Tasikmalaya. Tujuannya adalah untuk mengetahui gambaran perilaku kepemimpinan kepala sekolah, budaya sekolah dan mutu Sekolah Dasar Negeri se-UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota Tasikmalaya, serta menganalisis seberapa besar pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah terhadap mutu Sekolah Dasar Negeri se-UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota Tasikmalaya baik secara parsial maupun simultan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasinya adalah seluruh guru di sekolah dasar negeri se-UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota Tasikmalaya. Jumlah sampel penelitian terdiri 100 orang guru di seluruh sekolah, dengan teknik pengambilan sampel berupa purposive sampling. Penjaringan data menggunakan kuesioner dan dianalisis melalui korelasi dan regresi. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, ditemukan bahwa pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah terhadap mutu Sekolah Dasar Negeri se-UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota Tasikmalaya berada pada katagori cukup kuat. Perilaku kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja kepala sekolah, yakni sebesar 18,5%. Budaya sekolah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadapmutu sekolah, yakni sebesar 13,9%, dan secara bersama-sama perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap mutu sekolah sebesar 22,5%. Perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah merupakan faktor penting bagi terciptanya mutu sekolah. Namun, di samping kedua variabel tersebut, masih ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi mutu sekolah. Oleh sebab itu bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk lebih memperhatikan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap mutu sekolah.
Kata Kunci: perilaku kepemimpinan kepala sekolah, budaya sekolah, mutu sekolah
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Wilayah Utara Kota Tasikmalaya
Uah Markuah NIM. 1308052
ABSTRACT
This research is motivated by the low quality of schools in most of the public Elementary School in UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota Tasikmalaya. Issues to be observed is how the image of The behavior of school leadership, school culture, and the quality of schools in the public Elementary School in UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota Tasikmalaya, and influence of The behavior of school leadership and school culture toward the school quality of public elementary School in UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota Tasikmalaya. The aim is to describe the behavior of school leadership, school culture, and the quality of schools in the public elementary School in UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota Tasikmalaya, and to analyze how much the influence of the behavior of school leadership, school culture, and the quality of schools in the public Elementary School in UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota Tasikmalaya either partially or simultaneously. This study uses a quantitative approach with deskriptif method. The population is all teacher, in elementary schools at UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota Tasikmalaya. Total sample were 100 teachers in the whole school, with a sampling technique in the form of purposive sampling. The Data collection using questionnaires and analyzed through correlation and regression. Based on the results of the processing and data analysis, it was found that the influence of the behavior of school leadership and school culture to quality throughout the in the public Elementary School in UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota Tasikmalaya are in the category strong enough. Principal leadership behavior in a positive and significant effect on the performance of principals, which amounted to 18.5%. School culture in a positive and significant effect on the quality of schools, which amounted to 13.9%, and jointly conduct school leadership and school culture in a positive and significant effect on the quality of schools by 22.5%. The behavior of school leadership and school culture is an important factor for the creation of school quality. However, in addition to these two variables, there are other factors that affect the quality of schools. Therefore for further research are advised to pay more attention to other factors that affect toward the quality of schools.
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
Hlm
PERNYATAAN……….………...
ABSTRAK ………
KATA PENGANTAR ……….……….
UCAPAN TERIMA KASIH …..……….
DAFTAR ISI ……….
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian ………..…….
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ………..……..
C. Tujuan Penelitian ………...…….
D. Manfaat Penelitian ………..……
E. Struktur Organisasi Tesis ………...…….
1
8
11
11
12
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Mutu Sekolah dalam Konteks Administrasi Pendidikan ...
1. Konsep Mutu Sekolah ………..………...…..………....
2. Indikator Mutu Sekolah ...
B. Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah………...
1. Konsep Kepemimpinan ...
2. Konsep Perilaku Kepemimpinan ...
3. Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah ...
C. Budaya Sekolah ………...
D. Kerangka Penelitian ………...
E. Hipotesis Penelitian ……….…………..
14
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
A. Desain Penelitian ……….………
B. Populasi dan Sampel …...………
C. Instrumen Penelitian ………...………
1. Pemilihan Instrumen ………..
2. Skala Pengukuran ………...
3. Pengembangan Instrumen ………..
D. Prosedur Penelitian ………...………….
E. Analisis Data ………...………...
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Penelitian ………….………..
1. Analisis Deskriptif………...………..
a. Gambaran Mutu Sekolah ...
b. Gambaran Perilaku Kepemimpinan Kepala
Sekolah ………
c. Gambaran Budaya Sekolah ...
2. Pengujian Persyaratan Analisis ………...
a. Uji Normalitas …….………....
b. Uji Linieritas ………...
3. Hasil Pengujian Hipotesis ………
a. Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Mutu Sekolah ……...……….
b. Pengaruh Budaya Sekolah terhadap Mutu Sekolah
………..
c. Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Sekolah terhadap Mutu Sekolah …….
4. Interpretasi Hasil Analisis Data ………..…..
B. Pembahasan Hasil Penelitian ……….….
1. Mutu Sekolah pada Sekolah Dasar Negeri se-UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota Tasikmalaya
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
2. Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah pada Sekolah Dasar Negeri se-UPT Dinas Pendidikan Wilayah
Utara Kota Tasikmalaya …..………...
3. Budaya Sekolah pada Sekolah Dasar Negeri se-UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota Tasikmalaya
……...………...
4. Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Mutu Sekolah ...
5. Pengaruh Budaya Sekolah terhadap Mutu Sekolah ...
6. Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Sekolah terhadap Mutu Sekolah ...
102
105
107
108
110
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan ……….
B. Rekomendasi ………..
114
115
DAFTAR PUSTAKA ……….………..
LAMPIRAN-LAMPIRAN ………..………
RIWAYAT HIDUP ………..
117
121
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Data Hasil Ujian Sekolah (US) Tahun Ajaran 2013/2014…………
Nilai Hasil Akreditasi Sekolah Dasar Negeri ...……..
Jumlah Populasi Sekolah Daasa Negeri …...
Data Responden Penelitian ………...……… Skala Likert ………...…………...
Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Y …………...
Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel X1………... Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel X2…………... Hasil Uji Validitas Instrumen Y ……….………….
Hasil Uji Validitas Instrumen X1 ……….………... Hasil Uji Validitas Instrumen X2 ... Hasil Uji Reliabilitas variable X1 ……….………..
Hasil Uji Reliabilitas variable X2……….………... Hasil Uji Reliabilitas variable Y...
Hasil Uji Reliabilitas variable X1, X2, dan Y ……… Kriteria Penilaian Korelasi ……….. Tabel Konsultasi Hasil Perhitungan WMS ……….
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
4.3
Kriteria Skor Rata-rata Variabel Perilaku Kepemimpinan Kepala
Sekolah ………...
Kriteria Skor Rata-rata Variabel Budaya Sekolah ………..
Skor Rata-rata Perhitungan WMS variable Penelitian
Hasil Uji Normalitas Daaata X1 ………….. ... Hasil Uji Normalitas Data X2 …...
Hasil Uji Normalitas Data Y …...
Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data ...
Hasil Uji Linieritas Variabel X1 terhadap Y...
Hasil Uji Linieritas Variabel X2 terhadap Y ...
Tolak Ukur Koefisien Korelasi ...
Koefisien Korelasi Variabel X1 terhadap Y ... Signifikansi Korelasi X1 terhadap Y ... Koefisien Determinasi Variabel X1 terhadap Y ... Analisis Regresi Variabel X1 terhadap Y ... Koefisien Korelasi Variabel X2 terhadap Y ... Signifikansi Korelasi X2 terhadap Y ... Koefisien Determinasi Variabel X2 terhadap Y ... Analisis Regresi Variabel X2 terhadap Y ... Koefisien Korelasi Ganda ...
Signifikansi Korelasi Ganda ...
Analisis Koefisien Determinasi ...
Analisis Regresi Ganda ...
Rangkuman Hasil Pengujian Hipotesis ...
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar Hlm
1.1
2.1
2.2
2.3
4.1
4.2
4.3
4.4
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mutu Sekolah …………...
Indikator Mutu Sekolah ……...
Tifologi Perilaku Kepemimpinan ………..
Kerangka Berpikir ...
Gambaran Mutu Sekolah ...
Gambaran Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah ...
Gambaran Budaya Sekolah ...
Struktur Kontribusi X1 dan X2 terhadap Y ……….
9
23
44
49
74
76
78
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK
Grafik Hlm
4.1
4.2
Plot Linieritas Data X1 terhadap ……….. Plot Linieritas Data X1 terhadap ………..
83
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan saat ini dihadapkan terhadap berbagai tantangan, baik
nasional maupun internasional. Tantangan nasional muncul dari dunia
ekonomi, social, budaya, politik, dan keamanan. Sedangkan tantangan
internasional pendidikan dihadapkan pada persaingan global, baik di bidang
ekonomi, maupun perkembangan teknologi informasi. Tantangan-tantangan
tersebut menuntut dunia pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang mampu
memecahkan dan membawa Negara Indonesia pada bangsa yang maju dan
beradab. Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 3 dinyatakan bahwa Pendidikan Nasional
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Di samping itu, jika merujuk pada
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional
Pendidikan (SNP), sekolah sebagai lembaga pendidikan harus mampu
mencapai mutu minimal sekolah sesuai dengan standar-standar yang
ditetapkan. Lulusan yang demikian hanya bisa diperoleh dari sekolah yang
memiliki mutu baik.
Sumbangan pendidikan terhadap pembangunan bangsa, bukan hanya
sekedar penyelengaraan pendidikan, tetapi pendidikan yang bermutu, baik
dari segi input, proses, output, maupun outcome. Menurut Koswara & Triatna
dalam Tim Dosen Adpen UPI (2010, hlm. 288), input pendidikan yang
bermutu adalah guru-guru yang bermutu, peserta didik yang bermutu,
kurikulum yang bermutu, fasilitas yang bermutu, dan berbagai aspek
penyelenggaraan yang bermutu. Proses pendidikan yang bermutu adalah
2
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
lulusan yang memiliki kompetensi yang diharapkan, dan outcome yang
bermutu adalah lulusan yang mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi atau terserap pada dunia usaha atau dunia industri.
Hal serupa diungkapkan oleh Komariah dan Triatna (2010, hlm.1),
yang menyatakan bahwa sekolah sebagai sebuah sistem merupakan organisasi
yang terdiri dari input, proses, dan output. Sebagai sebuah sistem, sekolah
memiliki komponen inti yang terdiri dari input, proses, dan output.
Komponen-komponen tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena
merupakan satu kesatuan utuh yang saling terkait, terikat, mempengaruhi,
membutuhkan, dan menentukan. Sekolah sebagai sistem sosial mengambil
sumber daya berupa input yang mencakup karyawan (kepala sekolah, guru,
dan tenaga kependidikan), siswa, dan uang (dana) dari lingkungan dan input
subjek ini selanjutnya akan mengalami proses transformasi pendidikan untuk
menghasilkan siswa dan lulusan yang terpelajar dan berpendidikan. Dengan
kata lain, sekolah yang mampu mengelola input, proses, dan output secara
optimal adalah sekolah dengan mutu baik.
Mutu adalah kemampuan (ability) yang dimiliki oleh suatu produk
atau jasa (services) yang dapat memenuhi kebutuhan atau harapan, kepuasan
(satisfaction) pelanggan (customer) baik yang bersifat internal maupun
eksternal (Fatah, 2012 hlm. 2). Sedangkan mutu sekolah adalah hasil dari
pengkoordinasian sumber daya yang ada di sekolah melalui proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dalam
meningkatkan mutu yang diharapkan dari sekolah baik dari proses yang
diinginkan sekolah maupun dari ukuran atau karakteristik lulusan yang ingin
dicapai oleh sekolah (Karwati & Priansa, 2013 hlm. 53). Apa bila dilihat dari
sudut pandang hasil (output) sekolah, mutu sekolah dapat diketahui dari :
1. output pencapaian akademik (academic achievement); dan
2. output pencapaian non akademik (non academic achievement).
Mutu sekolah dalam konteks hasil pembelajaran mengacu pada prestasi
yang dicapai oleh sekolah pada setiap kurun waktu tertentu (apakah tiap akhir
3
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
dapat berupa hasil tes kemampuan akademis. Sedangkan pencapaian non
akademik bisa berupa prestasi di bidang olahraga, seni, atau keterampilan
tambahan tertentu seperti computer atau teknologi, jasa, dan sebagainya.
Meskipun antara proses dan hasil pembelajaran yang bermutu akan saling
berhubungan, akan tetapi agar proses yang baik itu tidak salah arah, maka
mutu dalam artian hasil (output) harus dirumuskan terlebih dahulu oleh
sekolah, dan harus jelas target yang akan dicapainya.
Sagala (2010, hlm. 171-172), menyatakan bahwa indikator yang
menentukan kualitas sekolah yaitu (1) Efektivitas proses pembelajaran yang
lebih menekankan pada internalisasi mengembangkan aspek kognitif, afektif,
psikomotor, dan kemandirian, (2) Kepemimpinan kepala sekolah yang kuat,
(3) Pengelolaan tenaga kependidikan yang efektif, (4) Sekolah memiliki
budaya mutu, (5) Sekolah memiliki team work yang kompak, (6) Sekolah
memiliki kemandirian, (7) Partisipasi warga sekolah dan masyarakat, (8)
Sekolah memiliki transparansi, (9) Sekolah memiliki kemauan perubahan,
(10) Sekolah melakukan perbaikan yang berkelanjutan, (11) Sekolah
memiliki akuntabilitas dan sustainabilitas, dan (12) Output sekolah yang
berkualitas.
Sementara itu, Suharsaputra (2013, hlm 279), menyatakan bahwa
kualitas pendidikan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kepemimpinan,
iklim organisasi, kualifikasi guru, anggaran, kecukupan fasilitas belajar, dan
sebagainya. Edward Salis (2012, hlm. 30-31) menyatakan, ”ada banyak
sumber mutu dalam pendidikan, misalnya gedung yang bagus, guru yang
terkemuka, nilai moral yang tinggi, hasil ujian yang memuaskan, spesialisasi
atau kejuruan, dukungan orang tua, bisnis dan komunikasi lokal, sumber daya
yang melimpah, aplikasi teknologi yang mutakhir, kepemimpinan yang baik
dan efektif, perhatian terhadap pelajaran anak didik, kurikulum yang
memadai, atau juga kombinasi dari faktor-faktor tersebut”.
Menurut Fattah (2012, hlm. 3), secara kelembagaan, Sistem Penjamin
Mutu Pendidikan (SPMP) diposisikan sebagai bagian dari keseluruhan fungsi
4
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
dalam mengefektifkan implementasi kebijakan untuk mencapai akuntabilitas
satuan pendidikan terhadap masyarakat atau public. Oleh karena itu di
berbagai negara akreditasi (accreditation) dijadikan salah satu cara atau
metode yang digunakan dalam sistem penjaminan mutu pendidikan. Sekolah
yang bermutu senantiasa akan memperoleh nilai atau hasil akreditasi yang
baik.
Bertolak dari indikator pencapaian prestasi mutu sekolah terutama
dilihat dari aspek output, sebagian besar Sekolah Dasar Negeri di UPT Dinas
Pendidikan Wilayah Utara Kota Tasikmalaya masih dalam kategori rendah.
Sebagian besar SD Negeri belum meperoleh prestasi akademik yang
memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari prestasi siswa ketika mengikuti
kompetisi atau perlombaan yang bersifat akademik, seperti olimpiade
matematika dan science. Sangat jarang sekolah yang mampu mengirimkan
siswanya ke tingkat kota apa lagi ke tingkat provinsi. Selain itu, menurut
Kepala SMK Perwari Kota Tasik Hj Yayu Rahayu SPd, yang termuat dalam
koran Radar Tasikmalaya edisi 9 Februari 2015, ditemukan masalah-masalah
yang berkaitan dengan siswa di setiap jenjang pendidikan, mulai dari sekolah
dasar sampai dengan sekolah menengah, diantaranya adalah adanya sikap
kurang hormat peserta didik terhadap guru, peserta didik ada yang kesiangan,
dalam berpakaian peserta didik masih ada yang tidak berpakaian rapi, bahasa
pergaulan peserta didik masih kasar, dan dalam kegiatan pembelajaran kurang
tertib.
Sementara itu, hasil observasi awal tentang hasil Ujian Sekolah (US)
untuk 3 mata pelajaran di Sekolah Dasar se-UPT Dinas Pendidikan Wilayah
Utara Kota Tasikmalaya menemukan fakta sebagai berikut.
Tabel 1.1
Data Hasil Ujian Sekolah (US) Tahun Ajaran 2013/2014
Nilai Ujian B. Indo
nesia Matematika IPA
Jumlah Nilai
Klasifikasi A A A A
Rata-rata 7,74 8,25 7,88 23,88
5
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Tertinggi 9,60 10,00 9,50 29,10
Standar Deviasi 0,58 0,62 0,57 1,77
Sumber: UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota Tasikmalaya
Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat bahwa mutu prestasi
akademik siswa di UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota Tasikmalaya,
jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan yakni nilai minimal yang
harus dicapai oleh siswa dalam US pada tahun ajaran 2013/2014 adalah 7,50.
Maka dapat disimpulkan bahwa prestasi akademik yang dicapai siswa belum
tercapai, hal tersebut ditandai oleh masih ada siswa yang memperoleh nilai di
bawah standar yang ditentukan.
Di samping itu, prestasi non akademik pun masih belum memuaskan.
Berdasarkan studi pendahuluan melalui observasi langsung dan interview
dengan dua orang pengawas dan beberapa orang guru, bahwa kepemimpinan
kepala sekolah dalam mengembangkan mutu sekolah saat ini masih kurang.
Kebanyakan kepala sekolah tidak memiliki visi dan misi yang jelas, kepala
sekolah belum mampu memberikan contoh teladan terutama dari segi
kedispilinan. Personil sekolah kebanyakan belum mampu membangun
budaya sekolah yang baik, yang memungkinkan tercapainya mutu sekolah
yang optimal.
Apa bila dilihat dari perolehan nilai akreditasi, Sekolah Dasar Negeri
yang ada di wilayah UPT Dinas Pendidikan bagian Utara Kota Tasikmalaya
masih belum memenuhi kriteria mutu sekolah yang baik. Berikut data hasil
akreditasi SD Negeri di wilayah UPT Dinas Pendidikan bagian Utara Kota
Tasikmalaya.
Tabel 1.2
Nilai Hasil Akreditasi Sekolah Dasar Negeri
Di Wilayah UPT Dinas Pendidikan bagian Utara Kota Tasikmalaya
No. Nilai Akreditasi Jumlah SDN Presentase (%)
1. A 5 11,91
2. B 37 88,09
3. C - -
6
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Sumber : UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota Tasikmalaya
Banyak faktor yang mempengaruhi mutu sekolah, diantaranya adalah
dukungan orang tua, kinerja pendidik, komitmen peserta didik,
kepemimpinan sekolah, mutu pembelajaran, dan kenyamanan sekolah
(Matthew J. Taylor et.al dalam Karwati & Priansa, 2013 hlm. 57).
Sedangkan berdasarkan hasil penelitian PISA (Programme for International
Student Assessment) tentang School factor related to quality and equity
(OECD, 2005), faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas sekolah
diantaranya adalah faktor organisasi sekolah yang terdiri dari productive
climate culture, achievement pressure for basic subjects, educational
leadership, monitoring/evaluation, co-operation/consensus, parental
involvement, staff development.
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi mutu sekolah di atas,
faktor perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah
merupakan faktor penting dalam menciptakan mutu sekolah. Kedua faktor
tersebut dirasakan sebagai faktor yang dominan dalam menentukan mutu
sekolah terutama di Sekolah Dasar Negeri yang ada di UPT Dinas
Pendidikan Wilayah Utara Kota Tasikmalaya.
Menurut Hoy & Miskel yang diterjemahkan oleh Daryanto &
Rianayati K. Pancasari (214 hlm. 633), “Kepemimpinan adalah proses
pengaruh social yang terdiri atas elemen-elemen rasional dan emosional”.
Dalam konteks sekolah, pemimpin yang dimaksud adalah kepala sekolah.
Perilaku kepemimpinan kepala sekolah sangat berpengaruh terhadap mutu
atau kualitas sekolah yang dipimpinnya. Perilaku pemimpin yang efektif
akan lebih mendorong meningkatnya mutu sekolah. Menurut Yukl (2002)
kerangka konseptual perilaku pemimpin terdiri dari tiga kategori, yaitu
sebagai berikut.
1. Perilaku berorientasi tugas meliputi perincian peran, perencanaan, pengorganisasian operasional, dan pemantauan fungsi-sungsi organisasional.
2. Perilaku berorientasi hubungan meliputi pemberian dukungan, pengenalan, konsultasi, dan penanganan konflik.
7
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
program-program inovatif, penghimbauan akan perubahan, dan penciptaan koalisi untuk mendukung dan mengimplementasikan perubahan.
Berdasarkan ketiga kategori perilaku kepemimpinan di atas, terdapat
nsur-unsur spesifik yang menentukan baik buruknya mutu sebuah sekolah.
Perilaku spesifik yang dimaksud diantaranya adalah pemimpin mampu
merencanakan program jangka pendek, mengatur aktivitas kerja secara
efisien, mampu menjelaskan harapan, peran, dan sasaran tugas dengan jelas,
memberi contoh dengan perilaku yang baik, serta memberikan dorongan
untuk belajar baik oleh individu maupun tim (Yukl, 2009, hlm. 79-80).
Kouzes & Posner dalam (Kurnia & Qomaruzzaman, 2013 hlm. 111)
mendefinisikan kepemimpinan dalam lima karakter, yakni : 1)
mencontohkan caranya; 2) menginspirasikan visi bersama; 3) menantang
proses; 4) memungkinkan orang lain bertindak; dan 5) menyemangati jiwa.
Berdasarkan kedua pendapat tentang kepemimpinan di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa perilaku kepala sekolah sebagai pemimpin sangat
berpengaruh terhadap baik buruknya sebuah sekolah. Dengan kata lain
tercapainya mutu sekolah dipengaruhi oleh perilaku kepemimpinan kepala
sekolah.
Di samping perilaku kepala sekolah, mutu sekolah juga dipengaruhi
oleh budaya sekolah (school culture). Budaya merupakan cara khas yang
digunakan manusia untuk beradaptasi dengan lingkungan dan mewarisi
pengetahuan dan keterampilan kepada generasi berikutnya (Barnawi &
Arifin, 2013 hlm. 108). Sedangkan budaya sekolah merupakan basis
interaksi antara semua anggota masyarakat sekolah yang meliputi (1)
nilai-nilai; (2) norma-norma; (3) kebiasaan yang memberikan keunikan atau
kekhususan (Marhawati dalam Barnawi & Arifin, 2013 hlm. 109).
Hoy & Miskel (2013 hlm. 267 terjemahan Daryanto & Rianawati R.
Pancasari), menginterpretasikan budaya sekolah dengan menganalisis
symbol, artefak, mantera, upacara, ikon, pahlawan, mitos, ritual, dan
legenda. Maksud dari pernyataan tersebut adalah bahwasanya budaya
8
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
dilihat langsung oleh siapapun. Good (Barnawi & Qomaruzzaman, 2013
hlm. 24) mendefinisikan budaya sekolah sebagai jaringan kompleks dari
berbagai interaksi aktor dalam sekolah yang dimanifestasikan dalam tradisi
dan ritual yang dibangun di antara guru, murid, orang tua, administrator
untuk menghadapi berbagai tantangan dan mencapai tujuan.
Bertolak dari beberapa pendapat tentang budaya sekolah di atas,
dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya budaya sekolah merupakan cirri
khas sebuah sekolah yang bersifat positif, yang dibentuk dan
diaktualisasikan oleh seluruh aspek sekolah, baik kepala sekolah, guru, staf,
maupun siswanya. Budaya sebuah sekolah dapat menjadi karakter dari
sekolah itu sendiri yang bias membedakan sekolah dengan sekolah lainnya.
Budaya sekolah yang positif mencakup kegiatan-kegiatan yang
menunjang peningkatan kualitas pendidikan. Dengan demikian, budaya
sekolah secara langsung dapat memberikan pengaruh terhadap kualitas
sebuah sekolah.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah
dan Budaya Sekolah terhadap Mutu Sekolah di Sekolah Dasar Negeri
Se-UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota Tasikmalaya).
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang dipaparkan di atas, maka
yang menjadi fokus perhatian dan sekaligus menjadi masalah adalah sejauh
mana pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah
terhadap mutu sekolah di UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota
Tasikmalaya. Identifikasi masalah pada penelitian ini dapat digambarkan
9
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Gambar 1.1
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mutu Sekolah (Mathew J. Taylor, dkk. 2006, PISA 2000, 2005)
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi mutu sekolah di atas,
penulis mengambil focus kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah.
Kedua faktor tersebut penulis anggap paling menarik untuk diteliti sehingga
dapat diketahui pengaruhnya terhadap mutu sekolah di Sekolah Dasar Negeri
se-UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota Tasikmalaya. Pertama, kepala
sekolah merupakan kunci utama bagi keberhasilan sekolah, sehingga pola
perilaku kepemimpinannya akan sangat berpengaruh terhadap pencapaian
mutu sekolah. Kedua, budaya sekolah selain memberikan pengaruh terhadap Mutu Sekolah
Dukungan Orang Tua
Mutu Pembelajaran
Budaya Sekolah Kenyamanan
Sekolah Kinerja Pendidik
Dukungan Staf Kepemimpinan Kepala Sekolah
Kerjasama Monitoring/
10
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
mutu sekolah, juga berpengaruh pada kinerja guru, dan mutu proses
pembelajaran yang terjadi di kelas. Selain itu, peneliti ingin merintis
penelitian tentang mutu sekolah dengan variabel perilaku kepemimpinan
kepala sekolah dan budaya sekolah sekolah, karena sebelumnya belum pernah
dilakukan penelitian dengan variabel tersebut di wilayah Utara Dinas
Pendidikan Kota Tasikmalaya. Terutama variabel budaya sekolah, secara
umum masih jarang ditemukan penelitian yang meneliti pengaruh budaya
sekolah terhadap mutu sekolah dibandingkan dengan variabel-variabel
lainnya. Penulis menemukan beberapa kontribusi kinerja pendidik terhadap
mutu sekolah, diantaranya hasil penelitian Andriyani tahun 2014, yang
menunjukan besarnya pengaruh kinerja guru terhadap kualitas sekolah yakni
sebesar 41,7%. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk meneliti pengaruh
perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah terhadap mutu
Sekolah Dasar Negeri se-UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota
Tasikmalaya.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas,
maka rumusan masalah penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh
perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah terhadap mutu
sekolah dasar negeri se-UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota
Tasikmalaya.
Pertanyaan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana mutu sekolah di Sekolah Dasar Negeri Se-UPT Dinas
Pendidikan Wilayah Utara Kota Tasikmalaya?
2. Bagaimana perilaku kepemimpinan kepala sekolah Sekolah Dasar Negeri
Se-UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota Tasikmalaya?
3. Bagaimana budaya sekolah Sekolah Dasar Negeri se-UPT Dinas
11
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
4. Berapa besar pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap
mutu sekolah di Sekolah Dasar Negeri se-UPT Dinas Pendidikan
Wilayah Utara Kota Tasikmalaya?
5. Berapa besar pengaruh budaya sekolah terhadap mutu sekolah di Sekolah
Dasar Negeri se-UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota
Tasikmalaya?
6. Berapa besar pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan
budaya sekolah secara bersama-sama terhadap mutu sekolah di Sekolah
Dasar Negeri se-UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota
Tasikmalaya?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah
terhadap mutu sekolah dasar negeri se-UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara
Kota Tasikmalaya.
Tujuan khusus yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah berikut ini.
1. Memperoleh gambaran mengenai mutu sekolah di Sekolah Dasar Negeri
se-UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota Tasikmalaya.
2. Memperoleh gambaran mengenai perilaku kepemimpinan kepala sekolah
Sekolah Dasar Negeri se-UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota
Tasikmalaya.
3. Memperoleh gambaran mengenai budaya sekolah Sekolah Dasar Negeri
se-UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota Tasikmalaya.
4. Mengetahui besarnya pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah
terhadap mutu sekolah di Sekolah Dasar Negeri se-UPT Dinas Pendidikan
Wilayah Utara Kota Tasikmalaya.
5. Mengetahui besarnya pengaruh budaya sekolah terhadap mutu sekolah di
Sekolah Dasar Negeri Se-UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota
12
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
6. Mengetahui besarnya pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah
dan budaya sekolah secara bersama-sama terhadap mutu sekolah di
Sekolah Dasar Negeri se-UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota
Tasikmalaya.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian diharapkan mampu memberikan sumbangan kepada ilmu
pengetahuan atau mengembangkan sikap atau perilaku dalam beberapa
kegiatan. Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat praktis maupun
manfaat teoritis seperti yang akan dipaparkan sebagai berikut:
1. Manfaat Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk
dijadikan :
a. Informasi bagi para pengelola pendidikan dalam upaya memperbaiki,
meningkatkan, dan mengembangkan mutu sekolah.
b. Bahan masukan bagi Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota
Tasikmalaya dalam upaya merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi
mutu sekolah sehingga dapat memperbaiki dan menyempurnakan mutu
pendidikan sesuai dengan tujuan program yang sudah ditetapkan.
c. Manfaat untuk peneliti selanjutnya adalah agar dapat dijadikan bahan
rujukan atau bahan kajian lebih lanjut.
2. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk
kepentingan teoritis dan praktis. Secara teoretis penelitian ini dapat
bermanfaat antara lain :
a. Memberikan kontribusi yang berdaya guna secara teoritis, metodelogis,
dan empiris bagi kepentingan akademis dalam bidang ilmu pendidikan
khususnya administrasi pendidikan terutama tentang pengaruh perilaku
kepemimpinan kepala sekolah dan budaya sekolah terhadap mutu
sekolah di Wilayah Utara Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya.
13
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
di tingkat satuan pendidikan khususnya di Sekolah Negeri se- Wilayah
Utara Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya.
c. Sebagai referensi keilmuan dalam bidang ilmu pendidikan khususnya
administrasi pendidikan.
E. Struktur Organisasi Tesis
Struktur organisasi penulisan tesis ini dapat diuraikan sebagai berikut.
Bab I Pendahuluan. Bab ini terdiri dari : Latar Belakang Masalah,
Identifikasi dan Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,
dan Struktur Organisasi Tesis.
Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Penelitian, dan Hipotesis Penelitian.
Bab ini terdiri dari Konsep Mutu Sekolah, Konsep tentang Perilaku
Kepemimpinan Kepala Sekolah, Konsep Budaya Sekolah, Kerangka
Pemikiran dan Hipotesis Penelitian.
Bab III Metode Penelitian. Bab ini memaparkan tentang Desain
Penelitian, Populasi dan Sampel, Instrumen Penelitian, Prosedur Penelitian,
dan Analisis Data.
Bab IV Temuan dan Pembahasan. Pada bab ini dijelaskan tentang data
hasil temuan penelitian dan pembahasannya.
Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi. Bab ini menjelaskan tentang
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode
deskriptif. Sementara itu, desain yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah survey. Menurut Kerlinger (dalam Sugiyono, 2013, hlm.7) mengemukakan bahwa “Penelitian Survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari dari data sampel
yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian
relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun
psikologis”. Sedangkan Margono (2005, hlm. 11) mendefenisikan metode
penelitian survey adalah pengamatan/penyeledikan yang kritis untuk
mendapatkan keterangan yang terang dan baik terhadap suatu persoalan
tertentu dan di dalam suatu daerah tertentu. Penelitian ini pada umumnya
bertujuan untuk mencapai generalisasi dan sebagian lain juga untuk membuat
prediksi.
Bertolak dari pendapat di atas, maka penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Pemilihan metode ini karena
metode survey dianggap paling relevan untuk penelitian yang menggunakan
populasi yang cukup besar sehingga dapat ditemukan distribusi dan hubungan
antar variabel sosiologis dan psikologis. Jenis penelitian survey ini lebih
memfokuskan pada pengungkapan hubungan kausal antar variabel, yaitu
Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1), Budaya Sekolah (X2) dan Mutu Sekolah (Y).
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
52
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Sekolah Dasar Negeri di UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota
Tasikmalaya, yaitu berjumlah 516 orang. Berikut ditampilkan tabel jumlah
populasi Sekolah Dasar di UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota
Tasikmalaya.
Tabel 3.1
Jumlah Populasi Sekolah Dasar Negeri
Se-UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota Tasikmalaya
No. Nama Sekolah Jumlah Guru
1 SDN Indihiang 32
2 SDN 1 Parakannyasag 15
3 SDN 2 Parakannyasag 13
4 SDN 3 Parakannyasag 8
5 SDN 4 Parakannyasag 10
6 SDN Paozan 10
7 SDN 1 Sirnagalih 11
8 SDN 2 Sirnagalih 11
9 SDN 1 Sukamaju 13
10 SDN 2 Sukamaju 12
11 SDN 3 Sukamaju 8
12 SDN Cibungkul 10
13 SDN 1 Sindangpalay 6
14 SDN 2 Sindangpalay 13
15 SDN 4 Sindangpalay 20
16 SDN Panyingkiran 11
17 SDN 1 Sukamanah 12
18 SDN 2 Sukamanah 8
19 SDN 3 Sukamanah 8
20 SDN 4 Sukamanah 10
21 SDN 1 Kalangsari 13
22 SDN 2 Kalangsari 10
53
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
24 SDN 2 Leuwianyar 12
25 SDN 1 Nagarasari 9
26 SDN 3 Nagarasari 20
No. Nama Sekolah Jumlah Guru
27 SDN 8 Nagarasari 21
28 SDN 1 Perumnas 10
29 SDN 2 Perumnas 12
30 SDN 1 Benda 10
31 SDN 2 Benda 9
32 SDN Mancogeh 18
33 SDN 1 Bojong 10
34 SDN 2 Bojong 8
35 SDN 3 Bojong 8
36 SDN Kudanguyah 26
37 SDN Gunungbatu 12
38 SDN 1 Gununglipung 10
39 SDN 2 Gununglipung 9
40 SDN 3 Gununglipung 18
41 SDN Cikiara 10
42 SDN Panglayungan 11
Jumlah 516
*Sumber : UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota Tasikmalaya, Tahun 2015
2. Sampel
Menurut Sugiono (2013, hlm.81) sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Peneliti dapat mengambil
sampel dari populasi apabila populasinya dalam jumlah besar dan peneliti
tidak memungkinkan untuk meneliti keseluruhan populasi. Namun sampel
haruslah representatif atau mewakili keseluruhan populasi.
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 orang guru di seluruh
Sekolah Dasar Negeri di UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara Kota
guru-54
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
guru yang memiliki masa kerja dan pangkat golongan paling tinggi di sekolah
yang bersangkutan. Di samping itu, responden merupakan guru-guru yang
pernah memiliki pengamalan memimpin organisasi sekolah. Oleh karena itu,
teknik yang digunakan dalam menentukan jumlah responden adalah
Purposive Sampling. Teknik ini digunakan dengan pertimbangan bahwa
responden dianggap memiliki pengetahuan dan pengalaman yang lebih
dalam dan luas tentang perilaku kepemimpinan kepala sekolah, budaya
sekolah dan mutu sekolah di sekolah mereka masing-masing, sehingga dapat
memberikan jawaban yang lebih akurat dan otentik (obyektif) terhadap tiga
variabel yang diteliti.
Untuk menentukan banyaknya responden, maka digunakan rumus dari
Taro Yamane yang dikutip oleh Rahmat (Riduwan, 2010, hlm. 65) sebagai
berikut:
n =
Keterangan : n = jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d2 = presisi yang ditetapkan (10% atau 0,1)
Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel (n), maka
diperoleh jumlah responden untuk penelitian ini adalah:
n =
n =
n =
n = 99,81 ~ 100 orang
Sebaran banyaknya responden untuk tiap sekolah dalam penelitian ini
dapat dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3.2.
Data Responden Penelitian
No Nama SD Jumlah
Guru
55
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
56
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
37 SDN Gunungbatu 12 2
38 SDN 1 Gununglipung 10 2
39 SDN 2 Gununglipung 18 4
40 SDN 3 Gununglipung 9 2
41 SDN Cikiara 10 2
42 SDN Panglayungan 11 2
Jumlah 516 100
C. Instrumen Penelitian
1. Pemilihan Instrumen
Penelitian ini menggunakan alat pengumpul data dan teknik
pengumpulan data sebagai alat dan cara yang digunakan untuk memperoleh
informasi atau keterangan mengenai subjek penelitian. Sugiyono (2013, hlm.
137) menjelaskan bahwa teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan
wawancara, kuesioner (angket), observasi (pengamatan) atau gabungan
ketiganya. Pada penelitian ini menggunakan kuesioner/ angket terstruktur
yang berisikan kemungkinan jawaban yang tersedia sebagai instrumennya.
Alasan pemilihan angket sebagai instrumen pada penelitian ini adalah :
a. Responden memiliki waktu yang cukup untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan.
b. Responden memiliki kebebasan memberikan jawaban.
c. Setiap responden dihadapkan pada susunan dan cara pengisian yang sama
atas pertanyaan yang diajukan.
d. Dapat digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi dari banyak
responden dalam waktu yang cepat.
Penyusunan angket sebagai instrumen penelitian, digunakan skala
untuk mengukurnya. Menurut Sugiono (2013, hlm.93) skala digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena tertentu.
2. Skala Pengukuran
Skala yang dugunakan dalam pengukuran angket ini adalah Skala
57
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial.
(Sugiono, 2013, hlm.107). Jawaban setiap item pada angket dengan Skala
Likert mempunyai gradasi dari yang sangat positif sampai yang sangat
negatif. Alternatif jawaban yang dipakai bisa beragam sesuai dengan
kebutuhan penelitian dan item pernyataan yang dibuat. Adapun skala yang
dipilih untuk digunakan dalam penelitian ini adalah sebagaimana tercantum
dalam tabel berikut, dengan alasan bahwa pernyataan yang dibuat ingin
mengukur keadaan sebenarnya dari sampel penelitian yang sumber datanya
hanya satu yaitu Kepala Sekolah sebagai pimpinan instansi.
Tabel 3.3
Skala Likert
Alternatif Jawaban Bobot/Skor
Seluruhnya (SL) 5
Sering (SR) 4
Kdang-kadang (KD) 3
Jarang (JR) 2
Tidak Pernah (TP) 1
Penyusunan instrumen penelitian didasarkan pada teori dan variabel yang
akan diteliti. Penyusunan instrumen dalam penelitian ini berdasarkan tahapan
berikut :
a. Membuat kisi-kisi berdasarkan dimensi masing-masing variabel
b. Menyusun butir-butir pernyataan sesuai dengan indikator variabel
c. Melakukan analisis rasional untuk melihat kesesuaian pernyataan dengan
indikator.
3. Pengembangan Instrumen
Adapun untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang masing-masing
variabel yang akan diteliti, maka disusun pengembangan instrumen sesuai
dengan kajian teori yang telah dikemukakan yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.4
58
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Definisi
a. Profesionalisme guru dan kepala sekolah b. Sarana dan prasarana yang memadai c. Dukungan orang tua
2. Proses
a. Mengembangkan pembelajaran yang aktif b. Mengembangkan pembelajaran yang
kreatif
c. Mengembangkan pembelajaran yang efektif
d. Mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan
e. Mengembangkan pembelajaran yang bermakna
3. Output
a. Hasil belajar akademik tinggi b. Hasil belajar non akademik tinggi c. Tingkat kehadiran
d. Tingkat drop out
4. Outcome
a. Lulusannya melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
b. Lulusannya memiliki perilaku yang baik
Tabel 3.5
Kisi-kisi Instrumen X1 (Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah)
Definisi
b. Merencanakan program sekolah c. Menjelaskan harapan peran dan
sasaran tugas
d. Mengarahkan dan
mengkoordinasikan aktivitas personil
e. Menyelesaikan masalah mendesak yang akan mengganggu pekerjaan
f. Menekankan pentingnya efisiensi, produktivitas dan kualitas
g. Menetapkan standar tinggi untuk kinerja seluruh personil
59
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
menggerakkan
b. Memperlihatkan kepercayaan bahwa orang dapat mencapai tujuan yang menantang
c. Bersosialisasi dengan orang untuk membangun hubungan
d. Memberikan latihan dan bantuan e. Berkonsultasi dengan orang
tentang keputusan yang mempengaruhi mereka
f. Memberikan contoh dengan model perilaku yang patut dicontoh
3. Perilaku yang berorientasi perubahan
a. Memikirkan kemungkinan baru yang menarik bagi organisasi b. Mengembangkan strategi baru
yang inovatif yang berhubungan dengan kompetensi penting
c. Mendorong dan memudahkan belajar oleh individu dan tim d. Memberikan wewenang kepada
personil untuk menerapkan strategi baru
e. Mengumumkan dan merayakan kemajuan dalam menerapkan perubahan
Tabel 3.6
Kisi-kisi Instrumen X2 (Budaya Sekolah)
Definisi
2) belief (Kepercayaan); keyakinan
berdasarkan kesadaran kognitif dalam melihat kebenaran.
3) Norms (Norma-norma); aturan tak
tertulis yang menjadi harapan komunitas, misal berperilaku, berpakaian, berdandan.
b. Ritual and Ceremony (Ritual
dan Perayaan)
1) Ritual (Kegiatan Keagaaman);
kegiatan yang bersifat keagamaan
60
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
kebiasaan-kebiasaan turun temurun yng bersifat positif
3) Ceremony (Perayaan); peringatan
hari-hari besar nasional c. History and Stories
(Sejarah dan
1) Architecture and Environment (Keadaan Bangunana dan Lingkungan sekolah)
2) Symbols (Lambang-lambang yang mencerminkan visi sekolah)
Selanjutnya, angket ini kemudian diujicoba terlebih dahulu kepada
sejumlah responden (bukan sampel asli). Hal ini dimaksudkan untuk
mengetahui kelemahan dan kekurangan yang mungkin terjadi pada item-item
pernyataan angket, baik dalam hal redaksi, alternatif jawaban, maupun
pernyataan dan jawaban tersebut.
4. Pengujian Instrumen
Uji instrument yang dilakukan yaitu uji validitas dan uji reliabilitas.
a. Uji Validitas
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kevalidan/kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid
apabila mampu mengukur apa yang diinginkan (Arikunto, 2010, hlm.
211). Jika objek yang diteliti berwarna merah (misal) kemudian data yang
terkumpul berwarna putih, maka instrumen tidak valid. Alat ukur yang
absah akan memiliki tingkat kevalidan yang tinggi, begitupula sebaliknya.
Untuk menguji instrumen penelitian, terlebih dahulu dicari nilai (harga)
korelasi dengan menggunakan formula koefisien korelasi Product
Moments Pearson sebagai berikut :
61
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
r = koefisien korelasi n = jumlah responden
Y = jumlah skor total seluruh item X = jumlah skor tiap item
Setelah nilai korelasi (rs), kemudian dihitung nilai t hitung untuk menguji tingkat validitas alat ukur penelitian dengan rumus sebagai
berikut :
t = √
√ Keterangan :
r = koefisien korelasi n = jumlah responden
Setelah nilai t hitung diperoleh, langkah selanjutnya yaitu membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel pada taraf signifikansi sebesar α = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = n – 2. Adapun kaidah keputusannya adalah:
Jika t hitung> t tabel, maka instrumen penelitian yang digunakan valid.
Jika t hitung≤ t tabel, maka instrumen penelitian yang digunakan tidak valid.
Dari hasil t hitung yang diperoleh tadi, kita dapat menafsirkan tingkat validitasnya dengan berpedoman pada dalil sebagai berikut :
Sangat tinggi, dengan kriteria : 0,81 < r ≤ 1,00
Tinggi, dengan kriteria : 0,61 < r ≤ 0,80
Sedang, dengan kriteria : 0,41 < r ≤ 0,60
Rendah, dengan kriteria : 0,21 < r ≤ 0,40
Sangat rendah, dengan kriteria : 0,00 < r ≤ 0,20
Rumus yang dikemukakan di atas, baik pengolahan, pengujian
maupun analisis data untuk membuktikan tingkat validitas, dilakukan
dengan alat bantu Software SPSS versi 18, dengan menggunakan kriteria valid dalam tingkat signifikansi 5% atau α = 0,05.
Uji validitas instrumen dilakukan terhadap 10 orang responden
62
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Pendidikan Kota Tasikmalaya. Untuk melihat valid tidaknya instrumen,
maka koefisien korelasi product moment (rxy) dari semua item atau butir soal kemudian dibandingkan dengan harga rtabel untuk mengetahui validitas masing-masing item. Jika rxy rtabel maka item bersangkutan dinyatakan valid, sebaliknya jika rxy≤ rtabel maka item bersangkutan dinyatakan tidak valid. Dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan (dk) yaitu (n-2)
= (10-2) = 28, maka diketahui rtabel sebesar 0,632. Dengan demikian, jika rxy 0,632, maka item tersebut dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.
b. Uji Reliabilitas
Menurut Arikunto (2010, hlm.221) reliabilitas menunjuk pada satu
pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Jadi
instrumen yang reliabel adalah instrumen yang menghasilkan data yang
dapat dipercaya karena data yang diperoleh sesuai dengan kenyataannya.
Salah satu indikator sebuah instrumen itu reliabel yaitu apabila satu
instrumen digunakan dua kali atau lebih untuk mengukur gejala yang
sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka
instrumen tersebut reliabel/ dapat dipercaya. Jika kemarin data penelitian
menyatakan objek berwarna merah (misal), besok, lusa tetap diperoleh
data berwarna merah, berarti instrumen yang digunakan reliabel/
terpercaya. Selain itu, instrumen yang baik tidak akan tendensius
mengarahkan responden untuk memilih jawaban tertentu.
Adapun uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus
alpha dari Cronbach (Arikunto, 2010, hlm.239) sebagai berikut :
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
63
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
St = varian total
Adapun keputusannya yaitu dengan cara membandingkan r11 dengan r tabel menggunakan ketentuan berikut:
Jika r11 > r tabel, maka reliabel.
Jika r11 < r tabel, maka tidak reliabel.
Setelah mengetahui nilai r11 dari masing-masing variabel instrumen, kemudian kita dapat menafsirkannya dengan kriteria berikut :
Sangat tinggi, dengan kriteria : 0,81 < rtot ≤ 1,00
Tinggi, dengan kriteria : 0,61 < rtot ≤ 0,80
Sedang, dengan kriteria : 0,41 < rtot ≤ 0,60
Rendah, dengan kriteria : 0,21 < rtot ≤ 0,40
Sangat rendah, dengan kriteria : 0,00 < rtot ≤ 0,20
Dari rumus yang dikemukakan di atas, baik pengolahan, pengujian
maupun analisis data untuk membuktikan tingkat reliabilitas instrumen
dilakukan dengan bantuan Software SPSS versi 18.
Instrumen penelitian ini terdiri dari 3 (tiga) variabel dengan
penjelasan sebagai berikut : 1) variabel mutu sekolah terdiri dari 30 item
pernyataan, 2) variabel perilaku kepemimpinan kepala sekolah terdiri dari
41 item pernyataan, dan 3) variabel budaya sekolah terdiri dari 26 item
pernyataan.
c. Hasil Uji Validitas
1) Variabel Y
Hasil uji validitas pada instrumen diperoleh kesimpulan bahwa
variabel Y seluruh item yakni 30 item dinyatakan valid. Berikut data uji
validitas selengkapnya.
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Instrumen Y
No
Butir r hitung Syarat (rtabel) Keterangan Keputusan
1 0,804 0,632 Valid Digunakan
64
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu No
Butir r hitung Syarat (rtabel) Keterangan Keputusan
3 0,843 0,632 Valid Digunakan
Hasil uji validitas pada instrumen Perilaku Kepemimpinana Kepala
Sekolah (X1) diperoleh kesimpulan bahwa variabel X1 sebanyak 2 (dua)
item tidak valid dan 39 item sisanya dinyatakan valid. Kemudian item
yang tidak valid tersebut direvisi dan diikutsertakan dalam tahapan
selanjutnya.
65
Uah Markuah, 2015
PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERISE-UPT DINAS PENDIDIKAN WILAYAH UTARA KOTA TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Hasil Uji Validitas Instrumen X1
No
Butir r hitung Syarat (rtabel) Keterangan Keputusan