Tujuan penelitian water heater menggunakan sirip berbahan bakar LPG adalah sebagai berikut (a) merancang dan membuat water heater menggunakan sirip dengan bahan bakar LPG (b) mendapatkan hubungan antara debit air yang mengalir dengan suhu air keluar water heater (c) mendapatkan hubungan antara debit air dengan laju aliran kalor (d) menghitung kalor yang diterima air dari water heater (e) menghitung kalor yang diberikan gas LPG (f) menghitung efisiensi water heater.
Penelitian dan pelaksanaan di laboratorium, adapun batasan - batasan dalam pembuatan water heater menggunakan sirip berbahan bakar LPG antara lain (a) tinggi water heater : 90 cm, diameter : 25 cm, dengan panjang pipa tembaga : 20 m, dengan 2 lintasan (b) banyaknya dinding plat : 2 lapis, plat lapis dalam mempunyai banyak lubang dengan diameter : 2 mm (c) bahan pipa tembaga dengan diameter : 0,9525 cm = 3/8 inch (d) pipa bersirip dengan jumlah sirip : 8 dan panjang sirip 50 cm 9e) sirip dari pipa tembaga dengan diameter : 0,9525 cm = 38 inch. Variasi dilakukan terhadap besar kecilnya debit air yang masuk ke dalam water heater dengan debit gas yang konstan pada water heter. Pengukuran suhu untuk air masuk dan air keluar dari water heater dengan menggunakan termokopel.
Dari penelitian yang dilaksanakan, diperoleh kesimpulan (a) Water heater berhasil dibuat dan mampu bersaing dengan water heater yang ada di pasaran. Pada debit aliran 13,7 liter/menit diperoleh suhu air yang keluar sebesar 45°C (b) Hubungan antara debit air yang masuk dengan temperatur air yang mengalir dinyatakan dengan persamaan : Tout = 0,1505mair2 – 6,8953mair + 110,96 (mairdalam liter/menit, Tout dalam °C). Persamaan ini berlaku untuk debit 2,5 liter/menit < mair < 13,7 liter/menit, pada tekanan udara luar (sekitar 1 atm) dan pada suhu air masuk 28°C (c) hubungan antara debit air yang masuk dengan laju aliran kalor yang diperlukan dinyatakan dengan persamaan : qair = -0,2218
air
m 2 + 3,9014mair + 3,7702. (mair dalam liter/menit, qair dalam watt). Persamaan ini
berlaku untuk debit 2,5 liter/menit < mair < 13,7 liter/menit, pada tekanan udara luar (sekitar 1 atm) dan pada suhu air masuk 28°C (d) kalor yang diterima air dari water heater berkisar antara 11,771 kW – 21,414 kW. Jumlah kalor terbesar sebesar 21,414 kW (e) kalor yang diberikan gas LPG sebesar 49,82 kW (f) hubungan antara debit air yang masuk dengan efisiensi water heater yang diperlukan dinyatakan dengan persamaan : η = -0,4453mair2 + 7,8309mair + 7,5676. (mair dalam liter/menit, η dalam %) persamaan ini berlaku untuk debit 2,5 liter/menit < mair < 13,7 liter/menit, pada tekanan udara luar (sekitar 1 atm) dan pada suhu air masuk 28°C.
ABSTRACT
The research purpose of water heater using LPG-fueled fin is as follows: (a) design and create water heater using fins with LPG fueled (b) obtain the coherency between the discharge of water flowing out with the water temperature of water heater (c) obtain the coherency between water discharge rate of heat flow (d) calculate the heat received for water from the water heater (e) calculate the heat given by LPG (f) calculates the efficiency of the water heater.
Research and implementation in the laboratory, while the limits in the research of water heater using LPG-fueled fins are (a) water heater height : 90 cm, diameter: 25 cm, length of copper pipe: 20 m with 2 track (b) the number of wall plate: 2 ply, inner plate has many holes with diameter: 2 mm (c) material of copper pipe with a diameter: 0.9525 cm = 3/8 inch (d) pipe finned by the number of fins: 8 and 50 cm lenght e) Fins from copper pipe diameter: 0.9525 cm = 38 inches. Variations made to the amount of water discharge into water heater while constant flow of gases to water heater. Measurement for water inlet&outlet temperature by using thermocouples.
From the research conducted, it is concluded (a) Water heater successfully prepared and able to compete with the water heater on the market. At flow rates of 13.7 liters / min of water out temperature obtained at 45 ° C (b) The Coherency between water discharge with flowing water temperature expressed by the equation: T = 0.1505 mwater 2 –
6,8953 mwater + 110,96 (mwater in liters/minute, Tout in °C). This equation applies for discharge
of 2.5 liters/min < mwater <13.7 liters/min, the outside air pressure (about 1 atm) and the
incoming water temperature of 28°C. (c) The Coherency between water discharge with the flow rate heat required is expressed by the equation: qwater = -0.2218 mwater2 + 3.9014 mwater2 +
3.7702. (mwater in liters / min, qwater in watts). This equation applies to the discharge of 2.5
liters/min < mwater <13.7 liters/min, the outside air pressure (about 1 atm) and the temperature
water inlet 28°C (d) Heat received from the water heater ranges from 11.771 kW - 21.414 kW. The Greatest heat obtain is 21.414 kW (e) heat given of LPG is 49.82 kW (f) The Coherency between water discharge with water heater efficiency required expressed by the equation: η = -0.4453 mwater 2 + 7.8309 mwater + 7.5676. (mwater in liters/min, η in%) This
equation applies to the discharge of 2.5 liters/min < mwater <13.7 liters/min, the outside air
pressure (about 1 atm) and the incoming water temperature of 28 ° C.
PEMANAS AIR BERBAHAN BAKAR LPG
TUGAS AKHIR
Untuk memenuhi sebagai persyaratan
mencapai gelar Sarjana Teknik Mesin
Diajukan oleh :
Romulus Fajar Sulistyo Adi
065214057
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
LPG FUELED WATER HEATER
FINAL PROJECT
Presented as Partial Fulfillment of the Requirements
To Obtain the Sarjana Teknik In Mechanical Engineering
By :
Romulus Fajar Sulistyo Adi
065214057
MECHANICAL ENGINEERING DEPARTMENT
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
Tujuan penelitian water heater menggunakan sirip berbahan bakar LPG adalah sebagai berikut (a) merancang dan membuat water heater menggunakan sirip dengan bahan bakar LPG (b) mendapatkan hubungan antara debit air yang mengalir dengan suhu air keluar water heater (c) mendapatkan hubungan antara debit air dengan laju aliran kalor (d) menghitung kalor yang diterima air dari water heater (e) menghitung kalor yang diberikan gas LPG (f) menghitung efisiensi water heater.
Penelitian dan pelaksanaan di laboratorium, adapun batasan - batasan dalam pembuatan water heater menggunakan sirip berbahan bakar LPG antara lain (a) tinggi water heater : 90 cm, diameter : 25 cm, dengan panjang pipa tembaga : 20 m, dengan 2 lintasan (b) banyaknya dinding plat : 2 lapis, plat lapis dalam mempunyai banyak lubang dengan diameter : 2 mm (c) bahan pipa tembaga dengan diameter : 0,9525 cm = 3/8 inch (d) pipa bersirip dengan jumlah sirip : 8 dan panjang sirip 50 cm 9e) sirip dari pipa tembaga dengan diameter : 0,9525 cm = 38 inch. Variasi dilakukan terhadap besar kecilnya debit air yang masuk ke dalam water heater dengan debit gas yang konstan pada water heter. Pengukuran suhu untuk air masuk dan air keluar dari water heater dengan menggunakan termokopel.
Dari penelitian yang dilaksanakan, diperoleh kesimpulan (a) Water heater berhasil dibuat dan mampu bersaing dengan water heater yang ada di pasaran. Pada debit aliran 13,7 liter/menit diperoleh suhu air yang keluar sebesar 45°C (b) Hubungan antara debit air yang masuk dengan temperatur air yang mengalir dinyatakan dengan persamaan : Tout = 0,1505mair
2 –
6,8953mair + 110,96 (mairdalam liter/menit, Tout
dalam °C). Persamaan ini berlaku untuk debit 2,5 liter/menit < mair < 13,7 liter/menit, pada tekanan udara luar (sekitar 1 atm) dan pada suhu air masuk 28°C (c) hubungan antara debit air yang masuk dengan laju aliran kalor yang diperlukan dinyatakan dengan persamaan : qair = -0,2218mair2 + 3,9014mair + 3,7702. (mair dalam liter/menit, qair
dalam watt). Persamaan ini berlaku untuk debit 2,5 liter/menit < mair < 13,7 liter/menit, pada tekanan udara luar (sekitar 1 atm) dan pada suhu air masuk 28°C (d) kalor yang diterima air dari water heater berkisar antara 11,771 kW – 21,414 kW. Jumlah kalor terbesar sebesar 21,414 kW (e) kalor yang diberikan gas LPG sebesar 49,82 kW (f) hubungan antara debit air yang masuk dengan efisiensi water heater yang diperlukan dinyatakan dengan persamaan : η = -0,4453mair2
+ 7,8309mair + 7,5676. (mair dalam liter/menit, η dalam %) persamaan ini berlaku untuk debit 2,5 liter/menit < mair < 13,7 liter/menit, pada tekanan udara luar (sekitar 1 atm) dan pada suhu air masuk 28°C.
Kata Kunci: water heater, gas LPG, laju aliran kalor, sirip.
ABSTRACT
The research purpose of water heater using LPG-fueled fin is as follows: (a) design and create water heater using fins with LPG fueled (b) obtain the coherency between the discharge of water flowing out with the water temperature of water heater (c) obtain the coherency between water discharge rate of heat flow (d) calculate the heat received for water from the water heater (e) calculate the heat given by LPG (f) calculates the efficiency of the water heater.
Research and implementation in the laboratory, while the limits in the research of water heater using LPG-fueled fins are (a) water heater height : 90 cm, diameter: 25 cm, length of copper pipe: 20 m with 2 track (b) the number of wall plate: 2 ply, inner plate has many holes with diameter: 2 mm (c) material of copper pipe with a diameter: 0.9525 cm = 3/8 inch (d) pipe finned by the number of fins: 8 and 50 cm lenght e) Fins from copper pipediameter: 0.9525 cm = 38 inches. Variations made to the amount of water discharge into water heater while constant flow of gases to water heater. Measurement for water inlet&outlet temperature by using thermocouples.
From the research conducted, it is concluded (a) Water heater successfully prepared and able to compete with the water heater on the market. At flow rates of 13.7 liters / min of water out temperature obtained at 45 ° C (b) The Coherency between water discharge with flowing water temperature expressed by the equation: T = 0.1505 mwater2 –
6,8953 mwater + 110,96 (mwater in liters/minute, Tout in °C). This equation applies for
discharge of 2.5 liters/min < mwater <13.7 liters/min, the outside air pressure (about 1 atm)
and the incoming water temperature of 28°C. (c) The Coherency between water discharge with the flow rate heat required is expressed by the equation: qwater = -0.2218 mwater2 +
3.9014 mwater2 + 3.7702. (mwater in liters / min, qwater in watts). This equation applies to the
discharge of 2.5 liters/min < mwater <13.7 liters/min, the outside air pressure (about 1 atm)
and the temperature water inlet 28°C (d) Heat received from the water heater ranges from 11.771 kW - 21.414 kW. The Greatest heat obtain is 21.414 kW (e) heat given of LPG is 49.82 kW (f) The Coherency between water discharge with water heater efficiency required expressed by the equation: η = -0.4453 mwater 2 + 7.8309 mwater + 7.5676. (mwater in
liters/min, η in%) This equation applies to the discharge of 2.5 liters/min < mwater <13.7
liters/min, the outside air pressure (about 1 atm) and the incoming water temperature of 28 ° C.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YME atas lindungan dan karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir dalam mencapai gelar sarjana.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun laporan ini penulis banyak
mendapat bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu
perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si., M.c. sebagai Dekan Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Ir. PK Purwadi, M.T. sebagai Ketua Program Studi Teknik Mesin
Universitas Sanata Dharma dan juga selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, dorongan serta meluangkan waktu untuk
membimbing saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir.
3. Intan Widanarko dan Ag. Rony Windaryawan sebagai staf laboratorium yang
telah membimbing dan meminjamkan fasilitas demi berlangsungnya
perancangan Tugas Akhir.
4. Seluruh dosen, staf, dan karyawan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta atas kuliah, bimbingan, serta fasilitas yang
diberikan selama masa kuliah.
5. Orang tua yang telah memberikan dorongan baik secara moral, material,
maupun spirit.
6. Seluruh teman-teman Teknik Mesin, yang tidak dapat saya sebutkan satu per
satu, serta
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……….………...…...i
TITLE PAGE……….….ii
HALAMAN PENGESAHAN……….………...iii
HALAMAN PENYATAAN……….……….………...………..v
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA…….………...…..vi
ABSTRAK……….………...vii
ABSTRAK ( English)...viii
KATA PENGANTAR……….………....…ix
DAFTAR ISI………...xi
DAFTAR GAMBAR……….………..xiv DAFTAR GRAFIK……..……….……..….xvi
DAFTAR TABEL…..……….…...…………...…xvii BAB I : PENDAHULUAN………...…….………...…..1
1.1 LATAR BELAKANG……….…….………...….1
1.2 TUJUAN…………..……….………...3
1.3 BATASAN PERSOALAN……….……….…………....4
1.4 MANFAAT……….……...……….…...4
BAB II : DASAR TEORI DAN REFERENSI…...………….………..…5
2.1 DASAR TEORI………..………..……5
2.1.1 Saluran Air………...………...……....5
2.1.2 Sirip………..….………..…6
2.1.3 Bahan Bakar………...….….…..………..8
2.1.4 Kebutuhan Udara…………....………...…...………..…..10
2.1.5 Saluran Gas Buang………...…….…..…..11
2.1.6 Sumber Api………....….………...……...12
2.1.7 Isolator………..………...……….………...14
2.1.8 Laju Aliran Kalor………...…..……..………...…..14
2.1.9 Laju Aliran Kalor yang Diberikan Gas…...…...…………...16
2.1.10 Efisiensi……….……...…...……....16
2.2 REFERENSI……….………....………...16
BAB III : RANCANGAN DAN PEMBUATAN WATER HEATER……..….21
3.1 RANCANGAN WATER HEATER….…………..….………..….…..21
3.2 PEMBUATAN WATER HEATER..………...….…...………..……...26
3.2.1 Bahan Water Heater………...……...….26
3.2.2 Sarana dan Alat-alat yang Digunakan………..…...…...26
3.2.3 Langkah-langkah Pengerjaan………...…...27
3.2.3.1 Persiapan………...………....….27
3.2.3.2 Pengerjaan………..………...…………....28
3.3 HASIL PEMBUATAN………...…..…...……...…..34
3.3.1 Kesuitan Dalam Penengerjaan……….……...35
BAB IV : METODOLOGI PENELITIAN………..………....36
4.2 VARIASI PENEITIAN………...………..…..……..…..37
4.3 PERALATAN PENGUJIAN………..……37
4.3.1 Alat-alat yang Digunakan………...……....…37
4.4 CARA MEMPEROLEH DATA……….…………..……..39
4.5 CARA MENGOLAH DATA……….…..……...……..………..……40
4.6 CARA MENYIMPUKAN……….………...……..………..40
BAB V : HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN...41
5.1 HASI PENGUJIAN………..……….……...……..….41
5.2 PERHITUNGAN………...…...………...41
5.2.1 Perhitungan Kecepatan Air Rata-rata ( Um )...42
5.2.2 Perhitungan Laju Aliran Massa Air ( mair )…………..…..…...43
5.2.3 Perhitungan Laju Aliran Kalor yang Diterima Air...43
5.2.4 Perhitungan Laju Aliran Kalor yang Diberikan Gas...44
5.2.5 Efisiensi...44
5.2.6 Pembahasan...47
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN………...…...….………..50
6.1 KESIMPULAN………..……….……….…...……….50
6.2 SARAN………...………..………...……....52
DAFTAR PUSTAKA……….………...……53
LAMPIRAN………...………...…………..……..54
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.3 Kompor gas dengan regulator Savequam...13
Gambar 2.4 Kompor gas tungku besar...13
Gambar 2.5 Kompor Quantum RT...13
Gambar 2.6 Laju aliran kalor ...15
Gambar 2.7 Water heater Modena GI-6………...17
Gambar 2.8 Water heater Rinnai REU-55RTB………...…...18
Gambar 2.9 Water heater Heating Equipment JLG30-BV6………...……19
Gambar 3.1 Rancangan water heater………..………....…...21
Gambar 3.2 Lengkungan pipa……….……...…22
Gambar 3.3 Lengkungan dan sirip water heater………...….22
Gambar 3.4 Sirip water heater………..…………....….23
Gambar 3.5 Penutup water heater………..……...…………....23
Gambar 3.6 Water heater tampak dari bawah………....…..……..24
Gambar 3.7 Water heater tampak dari luar………...…..24
Gambar 3.8 Alat pembengkok dan pemotong pipa………...28
Gambar 3.9 Lengkungan pipa dan sirip……….……...29
Gambar 3.10 Pipa tembaga sebelum dipotong………...…29
Gambar 3.11 Pemotongan pipa tembaga untuk sirip………...…30
Gambar 3.12 Pipa tembaga setelah dipotong………..………...30
Gambar 3.13 Pipa tembaga setelah dipotong dan diluruskan………...…...31
Gambar 3.15 Tabung bagian dalam sebelum dibentuk………...…...32
Gambar 3.16 Tabung bagian dalam………..……..….……..32
Gambar 3.17 Penutup bagian atas………..………....……33
Gambar 3.18 Lubang saluran udara………..…….…..…..34
Gambar 3.19 Water heater………..……….…...……...35
Gambar 4.1 Skema rangkaian alat water heater………...…….…36
Gambar 4.2 Tabung gas LPG 3kg……….…...…38
Gambar 4.3 Termokopel, kalkulator, alat tulis dan kompor………..….…...38
Gambar 4.4 Gelas ukur……….………....….39
DAFTAR GRAFIK
Grafik 2.1 Grafik efisiensi sirip siku empat dan segitiga ( sumber: Holman, J.P,
1993, Perpindahan kalor)………..7
Grafik 2.2 Grafik efisiensi sirip siku empat ( sumber: Holman, J.P, 1993,
Perpindahan kalor)………7
Grafik 5.1 Hubungan debit air dengan suhu air keluar yang diperlukan pada suhu
air input ……….………..………..45
Grafik 5.2 Hubungan debit air dengan laju aliran kalor yang diperlukan pada
suhu air input 28 °C……….………..46
Grafik 5.3 Hubungan debit air dengan efisiensi water heater yang diperlukan
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Daya pemanasan dan efisiensi alat masak dengan gas LPG dan bahan
bakar lainnya. (Sumber: aptogaz.files.wordpress.com/2007/07/peranan
-lpg-di-dapur-anda.pdf)………....10
Tabel 2.2 Komposisi udara dalam keadaan normal (Sumber : repository. usu. ac.
Id/bitstream/123456789/16641/4/Chapter%20I.pdf)………….….…..11
Tabel 2.3 Konduktivitas termal beberapa media (Sumber : http: //www. scribd.
Com/doc/61109210/BAB-II-Termal)………..………….14
Tabel 5.1 Hasil Pengujian Water Heater Menggunakan Sirip ………....41
Tabel 5.2 Hasil perhitungan lain untuk data secara lengkap...45
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Saat ini air hangat sudah menjadi salah satu kebutuhan yang
diperlukan dalam kehidupan masyarakat, dimana orang-orang kota yang
berkecukupan, anak kecil, orang yang sudah lanjut usia membutuhkan air hangat
untuk keperluan mandi. Air hangat juga dibutuhkan untuk para karyawan atau
pekerja yang pulang di malam hari di rumah, untuk memulihkan kelelahan akibat
bekerja. Air hangat juga sangat dibutuhkan oleh orang-orang yang tinggal di
daerah pegunungan, karena suhu di daerah pegunungan lebih dingin
dibandingkan di dataran rendah. Dibidang perhotelan air hangat dipergunakan
sebagai salah satu fasilitas yang disediakan untuk orang yang menginap di hotel.
Air hangat juga dipergunakan di rumah sakit, untuk memandikan orang-orang
yang sedang sakit.
Ada tiga macam jenis water heater antara lain water heater
menggunakan tenaga sinar matahari atau lebih di kenal dengan sebutan solar
cell, tenaga gas dan tenaga listrik. Water heater dengan sinar matahari (Solar
cell), mudah diterapkan pada negara tropis karena memanfaatkan energi gratis
dan tak terbatas dari panas matahari yang bersinar sepanjang tahun. Namun ada
juga kekurangannya yaitu pemasangannya yang rumit (diletakkan di atas atap
rumah) dan kemampuanya bergantung pada banyaknya sinar matahari sehingga
terjadi cuaca yang tidak mendukung, water heater tidak dapat lagi digunakan
terutama di daerah pegunungan dingin yang sedikit mendapatkan penyinaran
matahari. Selain itu, apabila di lihat dari sisi ekonomi, water heater dengan
menggunakan tenaga surya lebih mahal dibandingkan dengan water heater
lainnya. Sedangkan untuk tenaga listrik, water heater ini sangat mudah di
dapatkan di toko – toko elektronik dan penggunaan water heater ini lebih praktis
dibandingkan water heater dengan menggunakan tenaga surya. Namun ada juga
kekurangannya yaitu apabila terjadi pemadaman listrik, maka water heater jenis
ini tidak dapat digunakan dan tingkat perbaikan kerusakan sangat sulit, sehingga
perlu menambah biaya yang cukup banyak tetapi hasil yang diharapkan tidak
seperti yang diharapkan. Volume air panas yang dihasilkan juga tertentu, jika
volume air panas yang dipergunakan sudah habis digunakan, maka jika ingin
dipergunakan lagi, harus menunggu waktu water heater untuk memanaskan air
lagi. Maka dari itu, jika dilihat dari sisi biaya, water heater dengan menggunakan
tenaga listrik jauh lebih mahal dibandingkan water heater dengan menggunakan
gas LPG.
Water heater tenaga gas LPG, water heater jenis ini menggunakan
bahan bakar gas untuk memanaskan air dan lebih menguntungkan dibandingkan
dengan water heater tenaga listrik maupun water heater tenaga surya, karena
konsep kerjanya yang mirip dengan penggunaan kompor gas di rumah maka
penggunaannya lebih mudah dibandingkan dengan water heater lainnya. Adapun
keuntungan yang lainnya adalah air panas yang dipergunakan tidak terbatas,
demikian juga jumlah orang yang ingin memanfaatkan air panas tidak terbatas.
Selama air dapat mengalir, selama itu pula air panas dapat dihasilkan. Oleh
karena itu, diperlukan suatu rancangan pemanas air berbahan bakar gas LPG
yang nantinya dapat dihasilkan laju aliran perpindahaan kalor yang baik. Selain
itu, dilihat dari sisi ekonomi, water heater jenis ini lebih murah dibandingkan
dengan pemanas air lainnya. Kerugian dari pemanas air tenaga gas LPG, harus
menjaga secara hati-hati agar tabung gas tidak mengalami kebocoran yang
mengakibakan bahaya ledakan.
1.2 TUJUAN
Tujuan penelitian water heater berbahan bakar LPG adalah sebagai
berikut :
a. Merancang dan membuat water heater dengan bahan bakar LPG.
b. Mendapatkan hubungan antara debit air yang mengalir dengan suhu air
keluar water heater.
c. Mendapatkan hubungan antara debit air dengan laju aliran kalor.
d. Menghitung kalor yang diterima air dari water heater.
e. Menghitung kalor yang diberikan gas LPG.
Batasan - batasan dalam pembuatan water heater berbahan bakar LPG
antara lain adalah :
a. Tinggi water heater : 90 cm, diameter : 25 cm, dengan panjang pipa
tembaga : 20 m, dengan 2 lintasan.
b. Banyaknya dinding plat : 2 lapis, plat lapis dalam mempunyai banyak
lubang dengan diameter : 2 mm.
c. Bahan pipa tembaga dengan diameter : 0,9525 cm = 3/8 inch.
d. Pipa bersirip dengan jumlah sirip : 8 dan panjang sirip 50 cm.
e. Sirip dari pipa tembaga dengan diameter : 0,9525 cm = 3/8 inch.
1.4 MANFAAT
Manfaat dari pembuatan dan penelitian water heater berbahan bakar
LPG adalah sebagai berikut :
a. Memperluas pengetahuan tentang pembuatan water heater dengan bahan
bakar LPG.
b. Sebagai referensi bagi para pembuat water heater dengan bahan bakar
LPG.
c. Dapat digunakan oleh kalangan masyarakat luas.
BAB II
DASAR TEORI DAN REFERENSI
2.1. DASAR TEORI
2.1.1 Saluran Air
Pada umumnya saluran air berupa pipa. Ada beberapa pertimbangan
dalam perancangan pipa saluran air. Pertama, hambatan pipa ketika air mengalir
dalam saluran air diusahakan kecil. Oleh karena itu dalam pembuatan pipa
saluran air diusahakan tidak mengalami pembelokan. Kalau terpaksa ada
pembelokan, sudut pembelokan pipa diusahakan besar (misalnya lebih besar dari
90o), pembelokan diusahakan terjadi secara halus (misalnya pembelokan pipa
dibuat melengkung dengan radius tertentu, atau dibuat melingkar-lingkar). Hal
ini dimaksudkan agar daya pompa yang diperlukan untuk mendorong air kecil
dari gesekan yang terjadi antara fluida dan pipa.
Kehalusan permukaan saluran pipa bagian dalam juga dipilih yang
baik. Semakin halus permukaan pipa bagian dalam, semakin kecil gesekan yang
terjadi atau semakin kecil daya pompa yang diperlukan. Kedua, bahan pipa
dipilih yang baik dalam memindahkan kalor. Bahan diusahakan mampu
mengalirkan kalor konduksi yang besar, mampu memindahkan kalor yang
diterima dari api ke fluida dengan baik yang mengalir di dalam pipa. Tentu juga
harus mempertimbangkan harga dari pipa saluran air. Terjangkau, tidak mahal,
misalnya dengan mempergunakan bahan dari alumunium atau tembaga. Semakin
Ketiga, diameter pipa saluran air harus dipilih sedemikian rupa. Semakin kecil
diameter pipa, semakin besar hambatan yang terjadi. Semakin kecil diameter
ukuran pipa semakin besar daya pompa yang diperlukan. Disisi lain, semakin
kecil diameter saluran, suhu air yang dihasilkan (suhu yang keluar dari water
heater) akan semakin besar.
2.1.2 Sirip
Fungsi sirip adalah untuk memperluas permukaan dari benda yang
dipasangi sirip. Jika sirip dipasang di pipa saluran air yang akan dipanaskan,
maka sirip akan dapat membantu pipa saluran air dalam menangkap kalor yang
diberikan oleh nyala api dari kompor gas LPG. Semakin luas sirip yang akan
dipasang di pipa saluran air, akan semakin besar kalor yang akan dipindahkan ke
air. Dengan demikian pemasangan sirip akan berpengaruh terhadap suhu air
keluar water heater. Pemilihan bahan sirip juga berpengaruh terhadap besarnya
kalor yang dapat ditangkap. Semakin besar nilai konduktivitas termal bahan
sirip, semakin besar kalor yang dapat ditangkap oleh sirip.
Grafik 2.1 Grafik efisiensi sirip siku empat dan segitiga ( sumber: Holman, J.P,
1993, Perpindahan kalor)
Gambar 2.2 Grafik efisiensi sirip siku empat ( sumber: Holman, J.P, 1993,
Perpindahan kalor)
Ada banyak jenis bahan bakar. Pada water heater jenis gas sebagian
besar bahan bakarnya adalah Liquified Petroleum Gas (LPG). LPG di Indonesia
dipasarkan oleh Pertamina dengan merek Elpiji. Ada tiga macam LPG yang
diproduksi Pertamina antara lain, LPG untuk keperluan rumah tangga, LPG gas
propana dan LPG gas butana. Dari ketiga jenis LPG, yang umum digunakan
untuk water heater adalah LPG untuk rumah tangga, yang komposisinya adalah
campuran antara propana dan butana.
Komponen utama bahan bakar LPG (dari hasil produksi kilang minyak
dan gas) adalah gas propana
C3H8
dan butana
C4H10
, dengan komposisikurang lebih sesbesar 99 %, selebihnya adalah gas pentana
C5H12
yangdicairkan. Perbandingan komposisi propana dan butana adalah 30 : 70. LPG lebih
berat dari udara dengan berat jenis sekitar 2,01 (dibandingkan dengan udara).
Tekanan uap LPG cair dalam tabung sekitar 5 – 6,2 2
cm kg
. Nilai kalori sekitar :
21.000 BTU/lb. zat mercaptan umumnya ditambahkan ke LPG untuk memberikan
bau khas, supaya kalau terjadi kebocoran, dapat segera terdeteksi dengan cepat
dan mudah.
Reaksi pembakaran propana
C3H8
, jika terbakar sempurna adalahsebagai berikut :
8 3H
C + 5O2 → 3CO2 + 4H2O + panas
propana + oksigen → karbondioksida + uap air + panas
Menurut wikipedia panas yang dihasilkan (LHV) reaksi tersebut setara
dengan 46000000 J/kg atau 46MJ/kg.
Reaksi pembakaran butana
C4H10
,jika terbakar sempurna adalahsebagai berikut :
2C4H10 + 13O2 → 8CO2 + 10H2O + panas
butana + oksigen → karbondioksida + uap air + panas
Menurut wikipedia panas yang dihasilkan (LHV) reaksi tersebut
hampir sama dengan propana setara dengan 46 MJ/kg.
Sebagai gambaran : Untuk menaikkan 1 gram air sebesar 1°C
dibutuhkan energi sebesar 4,186 J. Untuk menaikkan suhu 1 liter air dari suhu
ruangan (30°C) akan dibutuhkan energi sebesar 293,020 J. Pada tahap ini, air
baru mencapai suhu 100°C dan belum mendidih. Diperlukan energi lagi sebesar
2257 J/gr air untuk merubah air menjadi uap. Pada kondisi udara luar 1 kg
propana memiliki volume sekitar 0,543 m3
. Satu kg elpiji memiliki energi yang
setara untuk mendidihkan air 90 L. Tabel 2.1 menyajikan daya pemanasan dari
efisiensi alat masak LPG dengan bahan bakar gas. Terlihat bahwa efisiensi alat
Tabel 2.1 Daya pemanasan dan efisiensi alat masak dengan gas LPG dan bahan
bakar lainnya. (Sumber:
aptogaz.files.wordpress.com/2007/07/peranan-lpg-di-dapur-anda.pdf)
Bahan Bakar Daya Pemanasan Efisiensi alat masak
Kayu bakar 4.000 kkal/kg 15 % Arang 8.000 kkal/kg 15 % Minyak Tanah 11.000 kkal/kg 40 % Gas Kota 4500 kkal/m3 55 % Listrik 860 kkal/kWh 60 % L P G 11.900 kkal/kg 60 %
2.1.4 Kebutuhan Udara
Di dalam proses pembakaran memerlukan oksigen. Pada proses
pembakaran bahan bakar untuk water heater dapat mempergunakan oksigen
yang dapat diambil dari lingkungan (udara bebas). Aliran udara yang diperlukan
harus disesuaikan dengan ukuran tabung water heater dan pipa yang digunakan
dengan kata lain aliran udara yang diperlukan harus dikondisikan sedemikian
rupa agar api yang diperlukan dalam proses pembakaran mendapatkan kebutuhan
udara yang cukup. Kekurangan oksigen dapat mengakibatkan nyala api tidak
sesuai dengan apa yang diinginkan. Kekurangan kebutuhan udara dapat
menyebabkan kalor yang dipindahkan ke air kurang. Kelebihan oksigen juga
mengakibatkan kecilnya panas yang dapat diserap oleh pipa. Bentuk api atau
nyala api diusahakan mampu memberikan kalornya secara efisien ke fluida yang
mengalir di dalam saluran pipa. Dengan kata ;ain, akan didapatkan suhu air
keluar dari pemanas air kurang tinggi.
Tabel 2.2 Komposisi udara dalam keadaan normal (Sumber :
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16641/4/Chapter
%20I.pdf)
No Udara Komposisi (%)
1 Nitrogen 78,1 2 Oksigen 20,93 3 Karbon dioksida 0,03 4 Gas lain 0,94
2.1.5 Saluran Gas Buang
Hasil pembakaran bahan bakar akan menghasilkan gas buang. Gas
buang yang dihasilkan berupa gas dan uap air yang keluar. Kemudian gas buang
atau gas asap harus diberikan jalan untuk keluar dari water heater agar nyala api
tidak terganggu. Perancangan gas buang harus mempertimbangkan besar
kecilnya debit gas buang yang terjadi. Dalam perancangan saluran gas buang,
diusahakan agar gas buang dapat mengalir keluar dengan lancar. Perlu
diperhatikan juga, penempatan lubang keluar dari gas buang, harus dipilih
sedemikian rupa agar tidak mengganggu pengguna dari water heater. Suhu gas
buang akan menguntungkan jika suhu gas buang hampir sama dengan suhu udara
atau tidak begitu besar perbedaannya antara suhu gas buang dengan suhu udara.
Semakin kecil perbedaan kalor yang diberikan sumber pemanas, maka semakin
banyak kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu air. Oleh karena itu, dalam
perancangan dan pembuatan saluran gas buang, diusahakan sedemikian rupa,
[image:30.612.104.531.131.529.2]posisi lubang keluaran sangat menentukan besarnya suhu gas asap yang keluar
dari water heater. Perancangan saluran gas buang ternyata juga menentukan
nyala api pembakaran yang dihasilkan. Jika saluran gas tidak terancang dengan
baik, misalnya gas buang tidak dapat keluar, maka tekanan gas buang yang
dihasilkan akan dapat menyebabkan api terdorong keluar dari ruang bakar. Api
tidak berfungsi dengan baik untuk memanaskan air. Tentunya dalam
perancangan ini dibutuhkan nyala api yang mampu memindahkan kalor yang
besar ke dalam air.
2.1.6 Sumber Api
Sumber nyala api dapat diambil dari kompor. Ada berbagai macam kompor
dengan bentuk geometri dan bahan bakar kompor yang berbeda. Bahan bakar
kompor juga menentukan titik nyala api. Ada kompor yang mampu
memberikan api yang besar tetapi ada pula yang mampu memberikan api yang
kecil. Pada kenyataanya setiap kompor menghasilkan bentuk api dan besar api
yang khas. Semakin banyak api yang mampu dihasilkan kompor dan semakin
banyak api yang mampu menyentuh sistem saluran pipa air dengan siripnya,
tentu akan semakin besar kalor yang dapt dipindahkan ke dalam air melalui
saluran pipa air. Dengan catatan proses pembakaran yang terjadi dalam peralatan
water heater berlangsung dengan sempurna. Berikut ini adalah contoh sumber
[image:31.612.103.533.207.553.2]api berbahan bakar gas LPG yang terdapat di pasaran, tersaji pada Gambar 2.3,
Gambar 2.4, Gambar 2.5.
Gambar 2.3 Kompor gas dengan regulator Savequam
2.1.7 Isolator
Isolator diperlukan agar kalor hasil pembakaran bahan bakar tidak banyak
keluar dari pemanas air. Oleh karena itu tabung dalam, dimana ruangan di
dalam tabung dalam digunakan untuk proses pembakaran, maka sebaiknya
permukaan sebelah luar dari tabung dalam diberi isolator agar kalor hasil
pembakaran tidak keluar. Ada banyak macam isolator. Udara adalah salah satu
isolator panas yang cukup murah dan mudah didapat. Jika dipergunakan udara
sebagai isolator, maka pemasukan udara untuk keperluan pembakaran dapat
melalui lubang – lubang yang dibuat di dinding tabung dalam.
Tabel 2.3 Konduktivitas termal beberapa media (Sumber :
http://www.scribd.com/doc/61109210/BAB-II-Termal)
Media Konduktivitas Termal (k) W/m.ºC
Gabus 0,042
Wol 0,040
Kayu 0,08-0,016
Bata 0,84
Busa 0,024
Udara 0,023
2.1.8 Laju Aliran Kalor
Laju aliran kalor yang diterima air ketika mengalir di dalam saluran
pipa dapat dihitung dengan persamaan :
Gambar 2.6 Laju aliran kalor
i o
airair
air m c T T
q ... (2.1)
air
m = d )um 4 . (
2
... (2.2)
Pada Persamaan (2.1) dan (2.2):
qa ir : laju aliran kalor yang diterima air, watt
ma ir : debit air, kg/detik
ca ir oC.: kalor jenis air, J/kg
Ti : suhu air masuk water heater, oC
To : suhu air keluar water heater, oC.
m
u : kecepatan rata-rata fluida mengalir, m /s
: massa jenis fluida yang mengalir, kg/ m 3
2.1.9 Laju aliran kalor yang diberikan gas
Kalor yang diberikan gas dapat dihitung dengan persamaan (2.3) :
q gas = mgascgas ……….……….(2.3)
Pada persamaan (2.3) :
mgas : masa gas elpiji yang terpakai (kg/s)
cga s : nilai kalor jenis elpiji ( J/kg), (1kkal = 4186,6 J), tersaji pada Tabel 2.1
2.1.10 Efisiensi
Efisiensi water heater dapat dihitung dengan persamaan (2.4) :
% 100 x q q gas air
……….…….(2.4)
Pada persamaan (2.4) :
: Efisiensi water heater (%)
qa ir : Laju aliran kalor yang diterima air, watt
q gas : Laju aliran kalor yang diberikan gas, watt
2.2. REFERENSI
Kegiatan rekayasa dan pengembangan water heater untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat berkembang pesat. Water heater yang ditawarkan
dipasaran bermacam – macam misalnya, dari model bentuk, kapasitas air yang
mengalir, dan juga sumber bahan bakar yang digunakan. Sumber bahan bakar
yang digunakan dalam water heater misalnya LPG, energi listrik, energi
matahari, biogas, dan masih banyak lagi. Untuk kapasitas air per menit juga
bervariasi, rata – rata water heater yang dijual di pasaran berkapasitas 5 – 8
L/menit, biasanya digunakan dalam rumah tangga, sedangkan untuk kapasitas
yang lebih besar biasanya digunakan dihotel.
Referensi pembanding untuk pembuatan water heater bahan bakar gas
LPG adalah water heater merk Modena seri GI-6,water heater Rinnai REU-
55RTB, dan water heater Heating Equipment JLG30-BV6 yang karakteristiknya
adalah sebagai berikut :
a. Gas water heater Modena GI-6
Nama Produk : Modena
Negara Pembuat : Italia
Spesifikasi
Model : GI-6
Warna : Putih (GI-6), Inox (GI-6S)
Kapasitas maksimum : 6 L/menit
Dimensi Luar : 740 mm x 430 mm x 248 mm
Tipe Gas : NG LPG
Temperatur maksimum : 65°C
g. Gas water heater Rinnai REU-55RTB
Gambar 2.8 Water heater Rinnai REU-55RTB
Nama Produk : Rinnai
Negara Pembuat : Japan
Spesifikasi
Gas Input : 0,5 kg/jam
Model : REU-55RTB
Dimensi Luar : 369 mm x 290 mm x 138 mm
Kapasitas Maksimum : 6 L/menit
Temperatur Maksimum : ± 50°C
Tipe Gas : LPG
[image:38.612.104.507.85.660.2]a. Water heater Heating Equipment JLG30-BV6
Negara Pembuat : China
Nama Produk : Smales
Spesifikasi
Model : JLG30-BV6
Kapasitas maksimum : 6 L/menit
Berat : 39 kg
Dimensi Luar : 760 mm x 430 mm x 320 mm
Tipe Gas : NG LPG
Jangkauan Temperatur : 40°C - 80°C
BAB III
RANCANGAN DAN PEMBUATAN WATER HEATER
[image:40.612.101.528.246.642.2]3.1 RANCANGAN WATER HEATER
Gambar rancangan water heater dengan menggunakan bahan seng dan
pipa tembaga. Disajikan pada Gambar 3.1 sampai Gambar 3.7. Gambar 3.1
memperlihatkan rancangan water heater, Gambar 3.2 memberikan informasi
tentang lengkungan pipa dan diameternya, Gambar 3.3 memperlihatkan
lengkungan pipa dan sirip tembaga yang sudah terpasang, Gambar 3.4
memperlihatkan tinggi lengkungan pipa dan sirip, Gambar 3.5 memberikan
informasi tentang penutup bagian atas, Gambar 3.6 memperlihatkan water heater
tampak dari bawah dan Gambar 3.7 memperlihatkan tinggi water heater.
Gambar 3.2 Lengkungan pipa
Gambar 3.3 Lengkungan dan sirip water heater
Gambar 3.4 Sirip water heater
Gambar 3.6 Water heater tampak dari bawah
Gambar 3.7 Water heater tampak dari luar
Cara Kerja dari water heater ini sebenarnya sangat sederhana yaitu
sama seperti memasak air. Perbedaanya adalah terletak pada kondisi/keadaan air
yang dipanaskan. Pada water heater, air yang dipanaskan mengalir secara terus
menerus. Oleh karena itu, agar kalor yang dihasilkan kompor dapat diserap
secara maksimal maka dipasang sirip-sirip tembaga. Telah diketahui bahwa sirip-
sirip tembaga berfungsi sebagai penyerap panas dan mengalirkan panas yang
diterima dari nyala api pada pipa tembaga. Pemilihan bahan tembaga sebagai
sirip dan pipa tembaga sebagai media untuk aliran air berdasarkan nilai
konduktor termal bahan (koefisien perpindahan kalor konduksi) yaitu tembaga
murni memiliki harga k = 386 W/m°C dan nilai ekonomimnya.
Sebenarnya masih banyak bahan yang memiliki nilai konduktor termal
lebih tinggi dibandingkan tembaga seperti emas dan perak. Akan tetapi jika
dilihat dari segi ekonomi, tembaga lebih murah dibandingkan emas dan perak.
Mekanisme perpindahan kalor yang terjadi pada water heater yaitu
perpindahan kalor secara konduksi dan perpindahan kalor konveksi. Proses
perpindahan kalor konveksi terjadi pada saat nyala api menyentuh sirip-sirip
tembaga, kemudian, dari sirip-sirip tembaga panas yang diterima mengalir
menuju pipa tembaga, proses ini disebut perpindahan kalor secara konduksi dan
perpindahan panas secara konveksi terjadi dari pipa tembaga ke air yang
3.2. PEMBUATAN WATER HEATER
3.2.1 Bahan water heater
Bahan – bahan yang digunakan dalam pembuatan water heater
menggunakan sirip adalah :
a. Pipa tembaga dengan diameter 0,9525 cm sebagai saluran air
b. Kawat besi sebagai pengikat sirip tembaga
c. Seng sebagai body water heater
3.2.2. Sarana dan alat-alat yang digunakan
Sarana dan alat-alat yang digunakan untuk proses pembuatan water
heater menggunakan sirip ini adalah:
a. Mesin bor, digunakan untuk membuat lubang saluran udara yang berada di
sisi luar tabung.
b. Alat penekuk plat, digunakan untuk menekuk lempengan seng.
c. Palu, digunakan saat membuat lubang saluran udara dibagian tabung dalam.
d. Gunting, digunakan untuk memotong seng.
e. Tang, digunakan saat memasang sirip pipa tembaga dengan lengkungan
pipa tembaga.
f. Obeng (- , +), untuk mengencangkan selang yang dipasang di saluran masuk
dan keluar.
g. Penggaris, digunakan saat menggaris agar lebih mudah saat memotong seng.
h. Paku, digunakan untuk membuat lobang saluran udara di tabung dalam.
i. Kawat besi, mengikat atau menyambungkan pipa tembaga dengan
lengkungan pipa.
j. Jangka, untuk membuat lingkaran pada seng sebelum dipotong.
k. Alat pembengkok, untuk membengkokkan pipa.
l. Alat pemotong, digunakan dalam pembuatan sirip untuk memotong pipa
tembaga.
3.2.3. Langkah-langkah pengerjaan
3.2.3.1 Persiapan
Sebelum memulai pembuatan water heater menggunakan sirip,
terlebih dahulu harus melakukan persiapan yaitu :
a. Menyiapkan rancangan water heater
Dalam merancang pembuatan desain water heater
menggunakan sirip dapat dilakukan dengan menggambar instalasi
tersebut dengan gambar tangan atau menggunakan software - software
yang mendukung.
b. Menyiapkan alat-alat dan bahan
Setelah rancangan water heater menggunakan sirip sudah
selesai maka, kita dapat menentukan bahan-bahan yang digunakan
dalam pembuatan water heater menggunakan sirip lalu kemudian,
c. Menyiapkan keperluan lainnya
Membeli alat-alat lainnya selain alat yang digunakan untuk
membuat pemanas air dan meminta izin atas peminjaman alat di
laboratorium.
3.2.3.2 Pengerjaan
Dalam pelaksanaan pembuatan water heater menggunakan sirip
banyak hal-hal yang harus dilakukan yaitu :
a. Melengkungkan pipa
Dalam membengkokkan pipa tembaga agar dapat berbentuk spiral
maka digunakan mesin roll atau alat pembengkok (manual) untuk
membengkokkannya. Jika dalam proses membengkokkan pipa tembaga
secara manual maka hasil yang diperoleh kadang tidak sesuai dengan apa
[image:47.612.101.527.166.671.2]yang kita inginkan dan kemungkinan pipa tersebut bisa rusak bahkan patah.
Gambar 3.8 Alat pembengkok dan pemotong pipa
Gambar 3.9 Lengkungan pipa dan sirip
b. Memotong pipa tembaga
Memotong pipa tembaga sesuai dengan ukuran yang telah dirancang
sebelumnya.
Gambar 3.11 Pemotongan pipa tembaga untuk sirip
Gambar 3.12 Pipa tembaga setelah dipotong
[image:49.612.102.510.111.623.2]Gambar 3.13 Pipa tembaga setelah dipotong dan diluruskan
c. Membuat tabung
Bahan yang digunakan dalam pembuatan tabung adalah seng.
[image:50.612.104.505.110.679.2]d. Membuat tabung bagian dalam
Plat yang digunakan sebagai penutup bagian dalam adalah seng.
Tabung bagian dalam ini berfungsi sebagai isolator agar panas yang
dihasilkan itu tidak hilang ke samping.
Gambar 3.15 Tabung bagian dalam sebelum dibentuk
Gambar 3.16 Tabung bagian dalam
[image:51.612.104.511.188.686.2]e. Membuat penutup bagian luar bagian atas
Bahan yang digunakan untuk membuat penutup bagian atas masih
sama yaitu menggunakan seng. Fungsi dari penutup atas ini adalah sebagai
penutup saja dan apabila nanti jika dalam percobaan suhu yang dihasilkan
tidak sesuai dengan apa yang di inginkan maka penutup bagian atas ini dapat
dilepas agar suhu naik.
Gambar 3.17 Penutup bagian atas
f. Membuat saluran udara
Dalam proses pembakaran sangat diperlukan oksigen, oleh karena itu
maka dibuatlah lubang saluran udara, agar kalor yang dihasilkan bisa lebih
[image:52.612.102.517.231.565.2]Gambar 3.18 Lubang saluran udara
g. Pemasangan kompor
Pada pemasangan kompor ini, hanya proses penginstalan kompor dan
tungkunya saja disesuaikan. Sehingga bentuk dari kompor tidak banyak
mengalami perubahan hanya bagian belakang kompor dipotong untuk
mengurangi ukuran atau besar dari kompor.
3.3. HASIL PEMBUATAN
Gambar 3.19 memberikan informasi tentang water heater
menggunakan sirip yang sudah disatukan.
[image:53.612.101.523.111.575.2]Gambar 3.19 Water heater
3.3.1. Kesulitan dalam pengerjaan
Adapun kesulitan-kesulitan dalam proses pembuatan water heater
menggunakan sirip, antara lain adalah :
a) Pembuatan tabung seng dimana penyambungan seng ini harus dipatri, dan
hanya orang ahli dibidang patri yang biasa membuatnya.
b) Pembentukan pipa spiral, dimana kami mengalami kesulitan pada saat
[image:54.612.103.510.108.525.2]BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1. SKEMATIS PENGUJIAN
Skematis pengujian pada water heater telah tergambar dan dijelaskan
[image:55.612.103.512.228.550.2]pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Skema rangkaian alat water heater
Untuk mengalirkan air menuju alat water heater diperlukan adanya air
dan kran. Kran digunakan sebagai pengatur jumlah debit air yang digunakan
untuk mengaliri water heater. LPG digunakan sebagai bahan bakar kompor
untuk memanasi air yang mengalir di dalam water heater. Untuk mengukur suhu
air masuk ( input ) dan suhu air keluar menggunakan termokopel digital.
4.2.VARIASI PENELITIAN
Variasi dilakukan terhadap besar kecilnya debit air yang masuk ke
dalam water heater dengan debit gas yang konstan pada water heter.
4.3. PERALATAN PENGUJIAN
4.3.1 Alat – alat yang digunakan
Alat – alat yang digunakan dalam penelitian water heater
menggunakan sirip berbahan bakar LPG adalah sebagai berikut :
a. Thermokopel, sebagai alat pengukur suhu fluida yang keluar.
b. Kompor dan gas LPG 3kg, sebagai pengatur debit gas sekaligus menjadi
penyuplai kalor.
c. Kran, sebagai pengatur debit air.
d. Selang air, sebagai penyambung dari kran ke pipa tembaga masuk water heater.
e. Mur dan baut / kawat, sebagai pegunci.
f. Selang karet, sebagai penyambung dari gas ke kompor.
g. Kalkulator dan alat tulis,digunakan untuk menulis dan mengolah data.
h. Penyangga,sebagai tumpuan water heater.
j. Gelas ukur, sebagai tempat penampung fluida dan juga pengukur banyaknya
[image:57.612.102.510.162.641.2]air permenit.
Gambar 4.2 Tabung gas LPG 3kg
Gambar 4.3 Termokopel, kalkulator, alat tulis dan kompor
Gambar 4.4 Gelas ukur
4.4. CARA MEMPEROLEH DATA
Data debit air diperoleh dengan mengukur debit air yang mengalir
mempergunakan gelas ukur dan stopwatch. Banyaknya air yang mengalir setiap
menit dicatat setiap ada perubahan debit. Pengukuran suhu air dilakukan dengan
memasang termokopel pada sisi keluar water heater. Suhu air dicatat setiap ada
4.5. CARA MENGOLAH DATA
Dengan data-data yang diperoleh, maka data dapat diolah. Data - data
kemudian dipergunakan untuk mengetahui :
a. Hubungan antara debit air dengan suhu air yang keluar dari water heater.
b. Hubungan antara debit air dengan laju aliran kalor yang keluar water
heater.
c. Hubungan antara debit air dengan efisiensi water heater.
Perhitungan laju aliran kalor dilakukan dengan mempergunakan
persamaan (2.1). Untuk memudahkan mendapatkan kesimpulan data-data
disajikan dalam bentuk grafik.
4.6. CARA MENYIMPULKAN
Persamaan hubungan antara debit air dengan suhu air dari water heater
menggunakan sirip berbahan bakar LPG dapat dilakukan dengan
mempergunakan fasilitas dari Microsoft Excel.
BAB V
HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN
5.1 HASIL PENGUJIAN
Hasil pengujian pemanas air, yang meliputi : debit air, suhu air masuk
Ti, suhu air keluar To disajikan pada Tabel 5.1. Pengujian dilakukan pada kondisi
tekanan udara luar. Aliran gas pada kompor gas diposisikan pada posisi
[image:60.612.103.527.267.564.2]maksimum. Air yang dipergunakan, adalah air kran.
Tabel 5.1 Hasil Pengujian Water Heater Menggunakan Sirip
No (liter/menit) Debit air
Suhu air masuk
Tin(°C)
Suhu air keluar
Tout(°C) ΔT (°C)
1 13,7 28 45 17
2 12 28 50 22
3 10 28 55,6 27,6
4 9,2 28 60,2 32,2
5 8,4 28 64 36
6 6,5 28 75,3 47,3
7 5 28 78,8 50,8
8 3,8 28 85,5 57,5
9 2,5 28 95,6 67,6
5.2. PERHITUNGAN
Perhitungan kecepatan air rata rata Um, laju aliran massa air m dan laju
aliran kalor q yang diserap air dilakukan dengan mempergunakan data data
seperti tersaji pada Tabel 5.1. Data lain yang dipergunakan adalah :
Massa jenis air (ρ) : 1000 kg/m3
Kalor jenis air (cp) : 4179 J/(kgoC)
Laju aliran massa (mgas) : 0,6 kg/menit
5.2.1. Perhitungan Kecepatan air rata rata ( um )
Perhitungan kecepatan air rata rata um yang mengalir di dalam saluran
pipa air mempergunakan persamaan :
s m r air debit pipa penampang luas air debit
um 2 /
…….……...………….(5.1)
Sebagai contoh perhitungan, untuk debit air = 13,7 liter/menit. (data
lain pada Tabel 5.1). Satuan debit air dijadikan dalam satuan m3/s.
x m ss m x menit liter air
debit 0,228 10 /
60 10 7 , 13 7 ,
13 3 3
3 3 …..…...(5.2)
Kecepatan air rata rata um :
2 r air debit um ...(5.3) s m m x s m x um / 20 , 3 004765 , 0 14 , 3 / 10 228 , 0 2 2 3 3
[image:61.612.103.528.241.553.2]Hasil perhitungan untuk data yang lain, secara lengkap disajikan pada
Tabel 5.2.
5.2.2.Perhitungan laju aliran massa air ( mair )
Perhitungan laju aliran massa air mair di dalam saluran pipa air
mempergunakan persamaan berikut :
massajenisluaspenampangkecepatanair mair
r
um 2
...(5.4)
Sebagai contoh perhitungan, untuk debit air = 13,7 liter/menit. (data
lain pada Tabe 5.1)
x
kg s mair 1000 3,14 0,004765 3,20 /2
0,228kg/s
Hasil perhitungan untuk data yang lain, secara lengkap disajikan pada Tabel 5.2.
5.2.3. Perhitungan laju aliran kalor yang diterima air
Perhitungan laju aliran kalor yang diserap oleh air di dalam saluran
pipa mempergunakan persamaan :
air
q massaairkalor jenisair
Tout Tni
wattmair.cair
ToutTin
watt...(5.5)
Sebagai contoh perhitungan, untuk debit air = 13,7 liter/menit. (data lain pada
[image:62.612.101.528.157.568.2]
0,228
4179
4528
air q kW s watt 221 , 16 / ) 17 )( 812 , 952 ( *Catatan : 1 watt = J/s
5.2.4. Perhitungan laju aliran kalor yang diberikan gas
Perhitungan laju aliran kalor yang diberikan oleh gas di luar saluran
pipa mempergunakan persamaan :
gas
q debitgaskalor jenisgaskW
...(5.6)
gas
q (1,8/(30.60)).(11900.4186,6)
49,82kW
5.2.5. Efisiensi
Perhitungan Efisiensi (η) kompor gas dapat menggunakan persamaan :
% 100 x q q gas air ………...………..……….(5.7) % 100 82 , 49 221 , 16 x
32,56%
Tabel 5.2 Hasil perhitungan lain untuk data secara lengkap
Debit air o
N (L/m)
Tin (°C) Tout (°C) ΔT (°C) mair (kg/s) um (m/s) qair (kW) Efisiensi (%)
1 13,7 28 45 17 0,228 3,20 16,221 32,56 2 12 28 50 22 0,200 2,81 18,388 36,91 3 10 28 55,6 27,6 0,167 2,34 19,223 38,59 4 9,2 28 60,2 32,2 0,153 2,15 20,633 41,42 5 8,4 28 64 36 0,140 1,96 21,062 42,28 6 6,5 28 75,3 47,3 0,108 1,52 21,414 42,98 7 5 28 78,8 50,8 0,083 1,17 17,691 35,51 8 3,8 28 85,5 57,5 0,063 0,89 15,219 30,55 9 2,5 28 95,6 67,6 0,042 0,58 11,771 23,63
Dari Tabel 5.2 Hubungan debit air dengan suhu air yang keluar dapat
di buat dan hasilnya disajikan pada Gambar 5.1. Hubungan antara debit air
dengan laju aliran kalor water heater dapat dibuat dan hasilnya disajikan dalam
bentuk grafik pada Gambar 5.2. Gambar 5.3 memberikan informasi tentang
hubungan efisiensi water heater dengan debit air.
Grafik 5.1 Hubungan debit air dengan suhu air keluar yang diperlukam pada
Grafik 5.2 Hubungan debit air dengan laju aliran kalor yang diperlukan pada
[image:65.612.105.528.78.601.2]suhu air input 28 °C.
Grafik 5.3 Hubungan debit air dengan efisiensi water heater yang diperlukan
pada suhu air input 28 °C.
5.2.6 Pembahasan
Dari Gambar 5.1, dapat diperoleh informasi bahwa debit air
berpengaruh terhadap suhu keluar dari water heater. Semakin besar debit air,
suhu air yang keluar semakin rendah. Hubungan tersebut dinyatakan dengan
persamaan,
out
T = 0,1505mair2 – 6,8953mair + 110,96
R² = 0,9935
Persamaan tersebut, berlaku untuk 2,5 liter/menit < ma ir < 13,7 liter/menit
pada tekanan udara luar saat itu (sekitar 1 atm) dan pada suhu air masuk 28°C.
Hasil rancangan water heater yang telah dibuat dapat bersaing
dengan water heater yang berada di pasaran. Water heater yang dibuat
mampu menghasilkan suhu air keluar sebesar 45°C pada debit 13,7
liter/menit. Dipasaran water heater dengan debit 6 liter/menit, suhu air keluar
dari water heater berkisar antara 40°C - 80°C. produk lain mampu
menghasilkan suhu air keluar maksimum sebesar 50°C dan ada juga yang
mencapai 65°C dengan debit yang sama.
Dari Gambar 5.2 nampak bahwa besarnya laju aliran kalor yang
diterima air bergantung pada debit air yang mengalir. Semakin besar debit air
yang mengalir, semakin besar laju aliran kalor yang diterima air (berlaku
untuk debit < 6,5 liter/menit), tetapi setelah debit > 6,5 liter/menit, semakin
liter/menit), dapat dinyatakan dengan persamaan :
air
q = -0,2218mair2 + 3,9014mair + 3,7702
R² = 0,9323
Persamaan tersebut, berlaku untuk 2,5 liter/menit < ma ir < 13,7 liter/menit
pada tekanan udara luar saat (sekitar 1 atm) dan pada suhu air masuk 28°C.
nilai qa ir paling tinggi pada debit seteleh 6,5 liter/menit.
Dari gambar 5.3 nampak bahwa besarnya efisiensi water heater
bergantung pada debit air yang mengalir. Hubungan antara efisiensi water
heater (dalam %) dengan debit air (mair dalam liter/menit), dapat dinyatakan
dengan persamaan :
η = -0,4453 ma ir 2
+ 7,8309 ma ir + 7,5676
R² = 0,9323
Persamaan tersebut, berlaku untuk 2,5 liter/menit < ma ir < 13,7 liter/menit
pada tekanan udara luar saat itu (sekitar 1 atm) dan pada suhu air masuk 28°C.
Nilai efisiensi water heater berkisar antara 23,63% - 42,98%. Nilai efisiensi
terbesar sebesar 42,98 %. Efisiensi water heater yang dibuat tidak dapat
mencapai 100 %. Hal ini disebabkan karena, adanya kalor hilang melalui
radiasi, ataupun terbawa gas buang. Gas buang memiliki suhu yang lebih
tinggi daripada udara luar ketika masuk water heater, juga adanya kalor yang
terhisap oleh tabung, sehingga suhu tabung lebih tinggi dari keadaan awal.
Untuk keperluan mandi pada umumnya suhu air yang di
pergunakan sebesar 38°C - 39°C (untuk orang dewasa). Jika mempergunakan
water heater hasil rancangan, maka debit yang dihasilkan alat water heater
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 KESIMPULAN
Dari penelitian yang dilaksanakan, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
a. Water heater dapat dibuat dengan baik dan mampu bersaing dengan
water heater yang ada di pasaran. Pada debit aliran 13,7 liter/menit
diperoleh suhu air yang keluar sebesar 45 °C.
b. Hubungan antara debit air yang masuk dengan temperatur air yang
mengalir dinyatakan dengan persamaan :
out
T = 0,1505mair2 – 6,8953mair + 110,96 ( mair dalam liter/menit, Tout
dalam °C )
R² = 0,993
Persamaan ini berlaku untuk debit 2,5 liter/menit < ma ir < 13,7
liter/menit, pada tekanan udara luar (sekitar 1 atm) dan pada suhu air
masuk 28°C.
c. Hubungan antara debit air yang masuk dengan laju aliran kalor yang
diperlukan dinyatakan dengan persamaan :
qa ir = -0,2218 m
a ir 2
+ 3,9014 ma ir + 3,7702. ( mair dalam liter/menit, qair
dalam watt ).
R² = 0,9323
Persamaan ini berlaku untuk debit 2,5 liter/menit < ma ir < 13,7 liter/menit,
pada tekanan udara luar (sekitar 1 atm) dan pada suhu air masuk 28°C.
d. Kalor yang diterima air dari water heater berkisar antara 11,771 kW –
21,414 kW. Jumlah kalor terbesar sebesar 21,414 kW.
e. Kalor yang diberikan gas LPG sebesar 49,82 kW.
f. Hubungan antara debit air yang masuk dengan efisiensi water heater
yang diperlukan dinyatakan dengan persamaan :
η = -0,4453 ma ir
2 + 7,8309 m
a ir + 7,5676. ( ma ir dalam liter/menit, η
dalam %)
R² = 0,9323
Persamaan ini berlaku untuk debit 2,5 liter/menit < ma ir < 13,7 liter/menit,
6.2 SARAN
Adapun beberapa saran yang dapat menjadikan pengembangan dan
perbaikan hasil pembuatan water heater :
a. Penelitian dapat dikembangkan dengan variasi bentuk sirip, atau dengan
bahan sirip yang berbeda.
b. Penelitian dapat dikembangkan dengan variasi jumlah lubang pemasukan
udara maupun besar diameter lubang udara.
c. Penelitian dapat dikembangkan dengan variasi diameter pipa dan panjang
pipa saluran air panas dari water heater.
DAFTAR PUSTAKA
Holman, J.P, 1993, Perpindahan Kalor, Edisi Keenam, Erlangga: Jakarta.
Anonim, aptogaz.files.wordpress.com/2007/07/peranan-lpg-di-dapur anda.pdf)
diakses pada tanggal 5 Juli 2012.
Anonim,http://www.tokowaterheater.com/,diakses pada tanggal 02 juli 2012.
Anonim,http://www.sinarelectric.com/WATER%20HEATER/Water%20Heater%20
RINNAI%20REU-55.htm, diakses pada tanggal 02 juli 2012.
Anonim,
http://teknindogas.wordpress.com/2010/05/25/kompor-gas-tungku-besar-rp-300-000/, diakses pada tanggal 18 Juli 2012.
Anonim,http://lpg-3kg.blogspot.com/,diakses pada tanggal 18 Juli 2012.
Santoso,A.U,2003, Diktat Teknik Pembakaran, Fakultas Teknik Universitas