MUSIK HIP HOP SEBAGAI GAYA HIDUP
PADA KOMUNITAS MUSIK REMAJA
DI KOTA PEMATANGSIANTAR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
ANDRE ANDIKA SINAGA
NIM. 209142005
JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, Juni 2015
Andre Andika Sinaga
ii
KATA PENGANTAR
Ucapan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang
melimpahkan berkat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul ”Musik Hip Hop Sebagai Gaya Hidup Pada Komunitas Musik Remaja di Kota Pematangsiantar”.
Skripsi ini merupakan hasil pemikiran secara ilmiah yang dibangun
berdasarkan teori-teori penelitian di lapangan. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi
sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas
Negeri Medan.
Dalam penyelesaian tugas akhir ini, penulis mengalami berbagai macam
kesulitan. Namun berkat Doa, bantuan serta dukungan dari berbagai pihak,
akhirnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Untuk itu dengan segala
kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa Dan Seni
Universitas Negeri Medan.
3. Uyuni Widiastuti, M.Pd selaku Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa
Dan Seni Universitas Negeri Medan.
4. Dra. Pita H.D Silitonga, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Sendratasik FBS
Universitas Negeri Medan.
5. Dr. Pulumun Petrus Ginting, M.Sn selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Musik Jurusan Sendratasik Universitas Negeri Medan.
6. Dra. Theodora Sinaga, M.Pd selaku Pembimbing Skripsi I.
7. Adina Sastra Sembiring, M.Pd selaku Pembimbing Skripsi II.
8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Sendratasik FBS UNIMED yang
telah banyak memberikan ilmunya selama perkuliahan.
9. Komunitas Siantar Hip Hop Soul dan Komunitas Hip Hop After School yang
telah memberikan informasi dan waktu yang banyak untuk penelitian yang
iii
10. Teristimewa kepada kedua Orang Tua penulis tercinta Drs. Wasin Sinaga,
M.Hum dan Murlina Simanjuntak, M.pd , saudara Penulis Ridho Yudhika
Sinaga, Astrina Claurence Sinaga, Nirwana Anggie Sinaga, dan Reyhan
Roberkat Sinaga. Terima kasih untuk doa, kesabaran, perhatian, kasih sayang
maupun dukungan materi yang diberikan, yang sangat membantu dalam
menyelesaikan perkuliahan ini.
11. Seluruh teman-teman seperjuangan Seni Musik yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu namanya yang senantiasa memberikan semangat dan
motivasi penulis untuk mengembangkan kemampuan.
12. Spesial untuk aunty Emma Simanjuntak, S.H, Albert Pauli Sirait, M.Hum,
teman-teman di KDS Pematangsiantar dan Kaum Nocturnal Smiley (Geno,
Sahrul Suteh, Joko, Frando), terimakasih untuk kesetiaan waktu dan tempat
serta semangat yang kalian berikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
Skripsi ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap kerangka acuan
Skripsi ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca
pada umumnya dan kepada penulis pada khususnya.
Medan, Juni 2015 Penulis,
ABSTRAK
Andre Andika Sinaga, NIM 209142005, Musik Hip Hop Sebagai Gaya Hidup Pada Komunitas Musik Remaja di Kota Pematangsiantar Jurusan Sendratasik, Program Studi Pendidikan Musik, Universitas Negeri Medan 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang, gaya hidup, faktor perkembangan, dan pandangan masyarakat awam tentang Komunitas musik remaja yang mengadopsi musik Hip Hop diantaranya Komunitas Siantar Hip Hop Soul (SHS) dan Hip Hop After School (HAS).
Landasan teoritis dari penelitian ini mencakup beberapa point penting diantaranya: pengertian musik, pengertian Hip Hop, pengertian gaya hidup, pengertian komunitas, dan pengertian remaja.
Populasi dalam penelitian ini adalah komunitas Siantar Hip Hop Soul (SHS) dan Hip Hop After School (HAS), dan masyarakat umum yang berjumlah 15 orang. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskripsi-kualitatif. Untuk Melengkapi data-data dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi lapangan, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil Penelitian ini berdasarkan data yang terkumpul maka peneliti dapat mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana awal terbentuknya komunitas musik remaja di kota Pematangsiantar, mengetahui bagaimana gaya hidup para remaja yang tergabung didalam komunitas musik Hip Hop di kota Pematangsiantar, mengetahui faktor-faktor perkembangan musik Hip Hop di kota Pematangsiantar, dan mengetahui pandangan masyarakat sekitar tentang keberadaan komunitas musik remaja yang mengadopsi musik Hip Hop di kota Pematangsiantar.
ABSTRACT
This study aims to determine the background, lifestyle, growth factors, and the views of ordinary people about teen music community which adopted the Hip Hop music including Siantar Hip Hop Soul (SHS) and Hip Hop After School (HAS).
The theoretical foundationofthis research includes several important points such as: understanding music, understanding of Hip Hop, understanding the lifestyle, sense of community, and understanding adolescents.
The population in this study is a community Siantar Hip Hop Soul (SHS) and Hip Hop After School (HAS), and the general public, amounting to 15 people. The method in this study using qualitative descriptions. For Completing the datain this study, the researchers conducted field observations, interviews, and documentation.
Results of this research is based on data collected, the researchers can determine and describe how the initial formation ofthe music community in the city Pematangsiantar teenager, knowing how the lifestyle of young people in the community who are members of Hip Hop music in town Pematangsiantar, knowing the factors of the development of Hip Hop music in town Pematangsiantar, and know the views of the community about the teen music community which adopted the Hip Hop music in town Pematangsiantar.
v
A. Latar Belakang Terbentuknya Komunitas Musik Remaja Di Kota Pematangsiantar ... 32
B. Faktor Pendukung Perkembangan Musik Hip Hop Di Kota Pematangsiantar ... 45
a. Pemerintah Kota Pematangsiantar b. Keluarga c. Media Massa d. Studio Musik C. Gaya Hidup Komunitas Hip Hop Di Kota Pematangsiantar ... 49
D. Pandangan Masyarakat Tentang Keberadaan Musik Hip Hop Pada Komunitas Remaja Di Kota Pematangsiantar ... 51
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Komunitas Siantar Hip Hop Soul (SHS)……….. 34
Gambar 4.2 Acara Lesehan Komunitas Siantar
Hip Hop Soul (SHS)………...………... 36
Gambar 4.3 Komunitas Hip Hop After School (HAS)…...………. 37 Gambar 4.4 Komunitas Hip Hop After School (HAS) melakukan
pembahasan seputar musik Hip Hop……… 43 Gambar 4.5 Hip Hop After School (HAS) melakukan kunjungan
vii
LAMPIRAN
Hal Partitur 1 : Karya lagu Hip Hop Fabo Sumbayak
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Globalisasi telah memberikan banyak ruang baru bagi budaya dari satu negara ke negara
lainnya. Maraknya media-media asing yang menyebar ke berbagai kawasan dunia sangat
berpengaruh pada tingginya volume penyebaran budaya antar bangsa. Arus budaya global
dikendalikan oleh perusahaan media internasional yang memanfaatkan berbagai teknologi
komunikasi baru untuk membentuk masyarakat dan identitas seseorang. Banyaknya citra dan
gagasan semakin mudah dan cepat dialirkan dari satu tempat ke tempat yang lainnya, maka akan
berdampak besar pada cara orang menjalani kehidupan mereka sehari-hari. Budaya menjadi tidak
lagi berkaitan dengan lokalisasi yang tetap seperti kota atau negara, tapi mendapat makna baru
yang mencerminkan tema dominan yang muncul dalam konteks global. Pada dasarnya persoalan
identitas merupakan hal penting untuk dipelajari. Dengan mempelajari identitas kita dapat
mengetahui langkah-langkah seseorang dalam suatu kelompok sosial terutama yang mengalami
perubahan identitas. Anggraini (2008:1) menjelaskan bahwa, “melalui penelusuran proses
pembentukan identitas, seorang individu, sebuah komunitas atau masyarakat, akan terungkap
sejauh mana usaha seseorang memperoleh kesadaran baru akan dirinya sendiri dan
pandangannya terhadap ruang sosialnya”.
Merujuk dari hal di atas, para remaja khususnya di Indonesia sudah banyak yang telah
kehilangan identitas diri. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya remaja yang mengaplikasikan
budaya luar kedalam kehidupannya sehari-hari tanpa adanya proses penyaringan terlebih dahulu.
Mulai dari perubahan selera makan, gaya berbusana layaknya seorang superstar, bahkan ada
sehari-hari. Dari beberapa keterangan yang telah dijelaskan diatas, penulis mencoba memberikan
pendapat bahwa, didalam masa remaja inilah seseorang individu cenderung mudah terpengaruh
terhadap suatu hal yang mereka anggap baru dan mereka beranggapan bahwa, hal baru yang
mereka adopsi tersebut jauh lebih baik dari apa yang mereka miliki sebelumnya. Hal baru itu
yang merubah dan membentuk identitas remaja tersebut. Sejalan dengan pendapat tersebut,
Whannel (2003:21) menjelaskan bahwa, “salah satu media yang dapat digunakan untuk
membentuk identitas seseorang adalah musik”.
Musik berasal dari suara, dan suara itu sendiri adalah suatu partikel dari semua elemen
yang membentuk dunia ini. Dunia yang tidak ada musik atau suara sama sekali, bisa dikatakan
tidak memiliki kehidupan didalamnya. Setiap negara maupun wilayah di dunia memiliki musik
masing-masing yang spesifik dan terbatas untuk daerah itu saja. Jenis musik tersebut dikenal
dengan istilah World Musik atau musik dunia, yang di defenisikan sebagai musik tradisional dan
musik rakyat yang berkembang di suatu wilayah atau negara tertentu yang telah kita ketahui,
musik dunia atau world musik memiliki berbagai macam aliran atau genre dengan ciri khas dan
keunikan-keunikan yang terkandung di dalamnya. Beberapa macam genre tersebut diantaranya
adalah, Blues, Jazz, Country, Reggaee, Metal, Hip Hop, Underground, dan lain sebagainya.
Keunikan genre-genre musik tersebut, salah satunya dapat dilihat dari gaya hidup atau lifestyle
para pengikut-pengikutnya.
Musik dan gaya hidup merupakan unsur-unsur yang terkandung di dalam suatu
kebudayaan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Gaya hidup dari suatu genre
musik dapat menimbulkan daya tarik tersendiri bagi para calon pengikutnya termasuk para
remaja yang cenderung mudah terpengaruh terhadap suatu hal yang mereka anggap baru.
lihat, maka remaja itu akan mudah terpengaruh untuk mengadopsi unsur-unsur dari kebudayaan
luar tersebut kedalam dirinya tanpa adanya proses penyaringan terlebih dahulu. Salah satu genre
musik dunia yang kerap diadopsi dan dijadikan sebagai gaya hidup oleh para remaja, khususnya
di Indonesia adalah musik Hip Hop.
Musik Hip Hop adalah satu dari sekian banyak genre musik dunia yang berkembang
pesat di kalangan remaja khususnya di Indonesia. Dewasa ini, para pengikut musik Hip Hop atau
yang sering disebut dengan julukan Hiphopers telah menjadikan musik HipHop itu sebagai gaya
hidup yang sangat glamour. Mereka mengenakan pakaian-pakaian mewah dan mahal,
menggunakan aksesoris yang berkilau, bahkan beberapa dari hiphopers tersebut juga
menggunakan mobil atau motor mewah yang merupakan ciri khas dari gaya hidup Hip Hop yang
glamour. Disamping itu, HipHop juga sudah menjadi ajang fashion bagi kalangan penikmat dan
pengikutnya, hal tersebut dikarenakan musik yang mereka adopsi telah menjadi musik yang
memiliki nilai mahal dan otomatis menuntut gaya/style yang glamour dari para pengikutnya.
Dengan kata lain, mereka mengekspresikan seni musikal dari musik Hip Hop itu dengan gaya
hidup yang glamour.
Di Indonesia sendiri musik Hip Hop mulai berkembang pada era 90’an, dan melahirkan
beberapa musisi Hip Hop Indonesia yang karya-karyanya sudah beredar di pasaran. Beberapa
musisi Hip Hop tersebut diantaranya,“Iwa K”, kemudian diikuti oleh beberapa musisi Hip Hop
lainnya seperti,“8 Ball Sleepless In Mind”, “Saykoji”, “Homicide”, “Kill the DJ”, “Lipooz”,
“Bondan & Fade 2 Black”, “Saint Loco”, dan masih banyak lagi musisi-musisi Hip Hop lainnya
yang ikut ambil bagian dalam meramaikan balantika musik Indonesia. Perkembangan yang
sangat pesat dari genre musik dunia tersebut mengakibatkan para remaja khususnya di kota
menyebarluaskan genre musik yang mereka adopsi kepada calon pengikut dan penikmatnya.
Salah satu upaya yang mereka lakukan adalah dengan membentuk komunitas musik remaja.
Komunitas musik remaja yang hingga saat ini diminati oleh kalangan remaja di Indonesia
khususnya dikota Pematangsiantar adalah komunitas musik remaja yang mengadopsi genre
musik Hip Hop. Beberapa komunitas musik Hip Hop yang berkembang di kota Pematangsiantar
diantaranya adalah,“Hip Hop After School (HAS)”, dan The Real Foundation “ Siantar Hip Hop
Soul (SHS)”.
Keunikan dari setiap komunitas musik Hip Hop ini terletak pada setiap anggotanya yang
sebagian besar menerapkan gaya hidup glamour sesuai dengan ciri khas dari musik Hip Hop
dewasa ini. Namun tak jarang juga dari mereka yang meminimalis gaya/style yang glamour itu
menjadi se-minimalis mungkin dan tetap mendapatkan kesan glamour dalam style mereka.
Disamping itu, keunikan lain yang dapat dilihat adalah keseriusan mereka dalam menggeluti
genre musik yang mereka adopsi tersebut. Mereka saling berlomba untuk berkarya dalam bidang
musik Hip Hop yang mereka adopsi, mulai dari menciptakan lagu, sampai membentuk team
untuk memainkan karya yang mereka ciptakan. Mereka kemudian merealisasikan
karya-karya musik Hip Hop yang mereka ciptakan tersebut melalui proses recording yang selalu di
support oleh teman satu komunitas maupun yang berbeda komunitas. Mereka juga
memanfaatkan jejaring sosial media salah satunya www.reverbnation.com sebagai tempat
mempublikasikan karya-karya mereka kepada para penikmat dan calon pengikutnya. Perubahan
identitas diri yang mengakibatkan perubahan gaya hidup dari remaja-remaja tersebut
menimbulkan berbagai macam komentar serta pandangan-pandangan dari masyarakat setempat,
baik itu pandangan positif maupun pandangan negatif. Beberapa lapisan mayarakat menganggap
Pematangsiantar terhadap selera musik yang mereka geluti, terkait dengan keberadaan musik Hip
Hop pada komunitas musik remaja di kota Pematangsiantar.
Dari uraian-uraian yang telah disebutkan di atas, tampak jelas bahwa musik Hip Hop
sangat mempengaruhi identitas diri dan gaya hidup remaja, khususnya para remaja di kota
Pematangsiantar. Dari fenomena tersebutlah penulis sangat tertarik untuk mengangkat judul
tentang “Musik Hip Hop Sebagai Gaya Hidup Pada Komunitas Musik Remaja Di Kota
Pematangsiantar”.
B. Identifikasi Masalah
Tujuan dari identifikasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan menjadi terarah
serta cakupan masalah yang diketahui tidak terlalu luas. Identifikasi masalah tersebut sesuai
dengan pendapat Hadeli (2006:23) yang mengatakan bahwa: “Identifikasi masalah adalah suatu
situasi yang merupakan akibat dari interaksi dua atau lebih faktor (seperti kebiasaan-kebiasaan,
keadaan-keadaan, dan lain sebagainya) yang menimbulkan beberapa pertanyaan-pertanyaan”.
Dari uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, maka permasalahan penelitian dapat
diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Apa latar belakang terbentuknya komunitas musik remaja di kota Pematangsiantar ?
2. Apa saja komunitas musik remaja yang terdapat di kota Pematangsiantar ?
3. Bagaimana gaya hidup remaja yang mengadopsi musik Hip Hop pada komunitas musik
remaja di kota Pematangsiantar ?
4. Apa saja faktor-faktor yang mendukung perkembangan musik Hip Hop di kota
5. Bagaimana pandangan masyarakat terhadap keberadaan musik Hip Hop pada komunitas
musik remaja di kota Pematangsiantar ?
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan-cakupan masalah dan untuk mempersingkat cakupan,
keterbatasan waktu, dana, kemampuan peneliti, maka peneliti mengadakan pembatasan masalah
untuk mempermudah pemecahan masalah yang dihadapi dalam penelitian ini. Pembatasan
masalah tersebut sesuai dengan pendapat Sukardi (2003:30) yang mengatakan bahwa:
“Dalam merumuskan ataupun membatasi permasalahan dalam suatu penelitian
sangatlah bervariasi dan tergantung pada kesenangan peneliti. Oleh karena itu perlu hati-hati dan jeli dalam mengevaluasi rumusan permasalahan penelitian, dan
dirangkum kedalam beberapa pertanyaan yang jelas.”
Berdasarkan pendapat tersebut, peneliti membatasi masalah penelitian sebagai berikut:
1. Apa latar belakang terbentuknya komunitas musik remaja di kota Pematangsiantar ?
2. Apa saja faktor-faktor yang mendukung perkembangan musik Hip Hop di kota
Pematangsiantar ?
3. Bagaimana gaya hidup remaja yang mengadopsi musik Hip Hop pada komunitas
musik remaja di kota Pematangsiantar ?
4. Bagaimana tanggapan masyarakat tentang keberadaan musik Hip Hop pada
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus dari sebuah penelitian yang hendak
dilakukan, mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban
pertanyaan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan baik, sehingga dapat mendukung untuk
menemukan jawaban pertanyaan. Berdasarkan uraian di atas hal ini sejalan dengan pendapat
Maryeani (2005:14), yang mengatakan bahwa:
“Rumusan masalah merupakan jabaran detail fokus penelitian yang akan digarap.
Rumusan masalah menjadi semacam kontrak bagi peneliti karena penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan sebagaimana terpapar pada rumusan masalahnya. Rumusan masalah juga biasa disikapi sebagai jabaran fokus penelitian karena dalam praktiknya, proses penelitian senantiasa berfokus pada butir-butir masalah sebagaimana dirumuskan.”
Berdasarkan uraian, baik latar belakang masalah, identifikasi masalah, serta pembatasan
masalah, maka permasalahan dapat dirumuskan menjadi “Musik Hip Hop Sebagai Gaya Hidup
Pada Komunitas Musik Remaja Di Kota Pematangsiantar”.
E. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan penelitian yang dilakukan harus memiliki tujuan yang akan dicapai.
Berhasil tidaknya suatu penelitian yang dilakukan terlihat dari tercapai tidaknya tujuan
penelitian. Hasan (2002:44) menyatakan bahwa:
“Tujuan penelitian ialah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya sesuatu
hal yang diperoleh setelah penelitian selesai. Dengan demikian pada dasarnya tujuan penelitian memberikan informasi mengenai apa yang akan diperoleh setelah selesai penelitian”.
1. Untuk mengetahui latar belakang keberadaan komunitas musik remaja di kota
Pematangsiantar.
2. Untuk mengetahui gaya hidup remaja yang mengadopsi musik Hip Hop pada komunitas
musik remaja di kota Pematangsiantar.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung perkembangan musik Hip Hop pada
komunitas musik remaja di kota Pematangsiantar.
4. Untuk mengetahui pandangan masyarakat tentang keberadaan musik Hip Hop pada
komunitas musik remaja di kota Pematangsiantar.
F. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian pastilah hasilnya sangat bermanfaat karena penelitian akan dilakukan
untuk mengetahui peristiwa-peristiwa apa saja yang terjadi sehingga dengan adanya hasil
penelitian manusia akan tahu bagaimana masa lalu dan bagaimana menghadapi masa yang akan
datang. Dalam penelitian ini penulis dapat melihat segala sesuatu yang dapat digunakan baik
oleh peneliti sendiri maupun lembaga atau instansi tertentu.
Hariwijaya dan trinton (2008 : 05) mengatakan bahwa “Manfaat penelitian adalah apa
yang diharapkan dari hasil penelitian tersebut, dan manfaat penelitian mencakup dua hal
yaitu kegunaan dalam pengembangan ilmu atau manfaat teoritis dan manfaat bidang
praktik”.
Setelah penelitian dirangkumkan, maka penelitian ini dapat memberi manfaat sebagai
berikut :
2. Sebagai salah satu syarat menyelesaikan tugas akhir perkuliahan.
3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti dalam menambah pengetahuan dan wawasan
mengenai perkembangan komunitas musik remaja.
4. Sebagai tambahan referensi dalam mengkaji bidang musik Hip Hop.
5. Sebagai bahan masukan terhadap mahasiswa dan mahasiswi seni musik UNIMED,
khususnya pecinta musik Hip Hop.
6. Sebagai masukan terhadap komunitas musik remaja di kota Pematangsiantar, khususnya