iv
STATUS HUKUM PESAWAT UDARA SIPIL YANG DIGUNAKAN SEBAGAI SENJATA PENGHANCUR BERDASARKAN KONVENSI
CHICAGO 1944 Osha Adyancha
110110060080
Salah satu ancaman yang dihadapi oleh kegiatan penerbangan sipil adalah penggunaan kekuatan bersenjata oleh suatu negara terhadap pesawat udara sipil yang sedang berada dalam penerbangan. Maka untuk menghadapi ancaman ini ICAO telah melakukan amandemen terhadap Konvensi Chicago 1944 dengan menambahkan Pasal 3 bis ayat (a) yang melarang setiap negara pihak untuk menggunakan kekuatan bersenjata terhadap pesawat udara sipil yang sedang berada dalam penerbangan. Namun, dalam perkembangannya telah muncul kejahatan baru terhadap kegiatan penerbangan sipil yang dilakukan oleh pelaku bukan negara, yaitu penyalahgunaan pesawat udara sipil sebagai senjata penghancur (misuse of civil aircraft as a weapon of destruction) seperti yang telah diperlihatkan pada serangan 11 September 2001. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui status hukum dari pesawat udara sipil yang akan digunakan sebagai senjata penghancur dan penerapan Pasal 89 Konvensi Chicago 1944 yang mengatur mengenai situasi darurat dalam hal terjadinya serangan pesawat udara sipil sebagai senjata penghancur.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian yang bersifat yuridis normatif. Oleh karena itu, penelitian dilakukan dengan meneliti data sekunder berupa bahan hukum primer, sekunder dan tertier. Selanjutnya, agar lebih mendapatkan gambaran yang jelas mengenai objek penelitian, penulis juga melakukan perbandingan dengan bentuk-bentuk ancaman terhadap kegiatan sipil lainnya yang dilakukan oleh pelaku bukan negara.
v
LEGAL STATUS OF CIVIL AIRCRAFT USED AS A WEAPON OF DESTRUCTION UNDER CHICAGO CONVENTION 1944
Osha Adyancha 110110060080
One of threats faced by civil aviation is the use of weapons by State against civil aircraft in flight. For this reason, ICAO has amended Chicago Convention 1944 by means of inserting Article 3 bis (a), which prohibits State from using weapons against civil aircraft in flight. However, in the light of recent development, new type of criminal activities involving civil aviation undertaken by non-state actor has emerge as demonstrated in the attack of 11 September 2001, namely misuse of civil aircraft as a weapon of destruction. This research is intended to acknowledge the legal status of a civil aircraft, which intended to be used as a weapon of destruction and the application of Article 89 of Chicago Convention 1944, which governed the state of emergency in the event of civil aircraft as a weapon of destruction attack occur in the relevant State.
This minor thesis is written using descriptive-juridical normative techniques. Therefore, the research was done by examining secondary data in the form of primary legal materials, secondary, and tertiary. Furthermore, the author also undertook a comparison with the other types of threats against civil aviation, which originated from non-state actor to achieve better understanding on the research object.