• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penambahan Jenis Aditif Terhadap Kandungan Protein Kasar dan Amonia (NH3) Dalam Silase Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) CV. Taiwan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Penambahan Jenis Aditif Terhadap Kandungan Protein Kasar dan Amonia (NH3) Dalam Silase Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) CV. Taiwan."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

vii

PENGARUH PENAMBAHAN JENIS ADITIF TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN KASAR DAN AMONIA (NH3) DALAM SILASE

RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) CV. TAIWAN

Wahyu Suradi Pranata

ABSTRAK

Penelitian mengenai “Pengaruh Penambahan Jenis Aditif Terhadap Kandungan

Protein Kasar dan Amonia (NH3) dalam Silase Rumput Gajah (Pennisetum

purpureum) cv. Taiwan” telah dilaksanakan pada bulan Nopember - Desember

2012 di Saung Hanjuang, Cijeruk, Tanjungsari, Sumedang. Pengujian sampel untuk dianalisa kimia dilakukan di Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan berbagai jenis aditif terhadap kandungan protein kasar dan amonia (NH3) dalam

silase rumput Gajah cv. Taiwan dan mendapatkan bahan aditif yang menghasilkan kandungan protein kasar tertinggi dan kandungan amonia terendah, selain itu mencari bahan aditif lain yang dapat digunakan selain molases sebagai alternatif bahan aditif di daerah yang sulit untuk mendapatkan molases. Penelitian dilakukan secara eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), sebagai perlakuan adalah lima jenis penambahan aditif, yaitu P1 (Rumput Gajah

dengan molases 5%), P2 (Rumput Gajah dengan tepung jagung 6,8%), P3 (Rumput

Gajah dengan dedak 6,5%), P4 (Rumput Gajah dengan tepung tapioka 4,2%), dan

P5 (Rumput Gajah dengan tepung gaplek 3,9%), masing-masing diulang sebanyak

empat kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan jenis aditif dengan standardisasi BETN pada molases 5% dalam silase rumput Gajah cv. Taiwan berpengaruh nyata terhadap persentase kandungan protein kasar (9,67% – 12,74%) dan kandungan amonia (2,55% - 4,05%). Penambahan aditif yang optimal adalah molases 5% menurut kandungan PK dan Amonia (NH3) tapi

kandungan PK tertinggi terdapat pada aditif tepung gaplek 4,2%. Tepung gaplek merupakan bahan aditif terbaik yang dapat menggantikan penggunaan molases. Kata kunci : Silase, jenis aditif, rumput gajah cv. taiwan, kandungan protein kasar,

(2)

viii

THE EFFECT OF ADDITIVE TYPES ON CRUDE PROTEIN CONTENT AND AMMONIA (NH3) CONTENT IN ELEPHANT GRASS (Pennisetum

purpureum) CV. TAIWAN SILAGE

Wahyu Suradi Pranata

ABSTRACT

A research on “The effect of additive types on crude protein content and ammonia

(NH3) content in elephant grass (Pennisetum purpureum) cv. Taiwan silage" was

conducted from November - December 2012 at Saung Hanjuang farmer, Cijeruk, Pamulihan. Samples were analysed at Laboratory of Ruminant Nutrition and Feed Chemistry, Faculty of Animal Husbandry, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang. The purpose of these studies were determine the effect of

additives types on crude protein content and ammonia (NH3) content in the

elephant grass silage cv. Taiwan and to find additive which produce highest crude protein content and lowest ammonia content to replace the scarcity of molasses in remote area. Completely Randomized Design wass used in this research. The

treatments are the addition of five additives types, P1 (elephant grass with

molasses 5%), P2 (elephant grass with corn starch 6.8%), P3 (elephant grass with

bran 6.5%), P4 (elephant grass with tapioca flour 4.2%), and P5 (elephant grass

with cassava flour 3.9%) with four replication. The results showed that addition of additive types with standardization BETN at 5% molasses in the elephant grass silage cv. Taiwan significantly affect the percentage of crude protein content (9.67% - 12.74%) and ammonia content (2.55 % - 4.05%). The optimal addition of additive was molasses 5% both crude protein content and ammonia (NH3) content but the highest crude protein content showed in additiv on of cassava flour 4.2%. Cassava flour is the best additive which replace the use of molasses. Keywords: silage, additives type, elephant grass cv. taiwan, crude protein

Referensi

Dokumen terkait

MEMENUHI Unit usaha PT Saranamulia Ekaperkasa dalam penerimaan bahan baku bisa membuktikan bahwa seluruh penerimaan bahan baku berasal dari sumber yang sah dan

Darul Latief Ar Rosyid Menunjukkan SK atau surat keterangan pertama kali mengajar 94 12052521020122 HENI DWI WAHYUNI MA Nahdlatul Wathan Menunjukkan SK GTY dan menyerahkan 1

Oleh karena itu, perancangan film ini hendak membuat film pendek bergenre drama olahraga dengan penggunaan teknik super slow motion berjudul ASA.. Film pendek

Masalah-masalah yang dapat dengan tepat dimodelkan dengan menggunakan pendekatan System Dynamics adalah masalah-masalah yang paling sedikitnya mempunyai sifat dinamis, dalam arti

Dalam bidang pendidikan di Kabupaten Takalar sebelum masa pemerintahan Burhanuddin Baharuddin pemerintah daerah/ bupati memberlakukan sistem pendidikan Gratis, hal

Daun ubi biasa berasal dari tanaman ubi kayu yang ditanam untuk diambil umbinya dan daun ubi semaian adalah daun ubi yang berasal dari semaian batang dan memiliki rasa yang lebih

Data yang dikumpulkan dianalisis oleh peneliti; dan dalam proses tersebut kesalahan gramatika, koherensi paragraph dan pelaksanaan tugas komunikasi bercerita dan

Random number ini digunakan untuk meminimumkan error pada bilangan acak yang terdapat pada pembobotan v dan w , sehingga hasil dari pembangkitan random number ini