ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI
IKAN NILA DI KECAMATAN HARANGGAOL HORISAN
KABUPATEN SIMALUNGUN
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Sains pada
Program Studi Ilmu Ekonomi
Oleh :
LINCE ANASTASIA SARAGIH
NIM. 809162035
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI
IKAN NILA DI KECAMATAN HARANGGAOL HORISAN
KABUPATEN SIMALUNGUN
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Sains pada
Program Studi Ilmu Ekonomi
Oleh :
LINCE ANASTASIA SARAGIH
NIM. 809162035
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
LINCE ANASTASIA SARAGIH, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Ikan Nila Di Kecamatan Haranggaol Horisan Kabupaten Simalungun. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2012.
Produksi ikan nila mengalami stagnasi pada tahun 2010 yang mengakibatkan usaha ikan kurang bergairah. Penyebab stagnasi antara lain karena harga pellet/pakan ikan yang cenderung mengalami kenaikan. Faktor lain yang sering dialami sebagian besar petani ikan ialah keterbatasan modal untuk menyediakan sarana produksi berupa bibit ikan dan pakan/pellet. Penelitan ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh modal, jumlah keramba, tenaga kerja dan harga ikan nila terhadap produksi ikan nila di Kecamatan Haranggaol Horisan Kabupaten Simalungun. Data yang digunakan adalah data primer yang bersumber dari wawancara dan angket yang diberikan kepada petani ikan nila di Kecamatan Haranggaol Horisan Kabupaten Simalungun sebanyak 186 responden. Untuka nalisis data dalam penelitian ini menggunakan metode OLS (Ordinary Least Square) dengan model estimasi regresi linear berganda dengan menggunakan bantuan program Eviews 5.1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan modal (M), jumlah kerambah (JK), tenaga kerja (TK) dan harga ikan (HI) berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi ikan nila (P) di Kecamatan Haranggaol Horisan Kabupaten Simalungun dengan perolehan F-stat sebesar 1365.492 dengan besaran nilai prob. sebesar 0,000 pada taraf alpha 10 persen. Selanjutnya, secara parsial disimpulkan bahwa modal memiliki nilai thitung (2.339054) dengan Prob. Sebesar 0.0204; jumlah kerambah memiliki nilai thitung
(11.00155) dengan Prob. Sebesar 0.0000; tenaga kerja memiliki nilai thitung
(1.745002) dengan Prob. Sebesar 0.0827; artinya ketiga variabel tersebut berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi ikan nila. Sedangkan harga ikan memiliki nilai thitung (0.829951) dengan Prob. Sebesar 0.4077; artinya harga ikan berpengaruh
positif namun tidak signifikan terhadap produksi ikan nila. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa variabel yang paling tinggi tingkat elastisitasnya terhadap produksi ikan nila di Kecamatan Haranggaol Horisan Kabupaten Simalungun adalah jumlah kerambah.
ii ABSTRACT
LINCE ANASTASIA SARAGIH. Analysis of Factors Affecting the Production of Freshwater Fish in Sub District of Haranggaol Horisan Simalungun Distric. Thesis. Medan: Post Graduate Program, State University of Medan, 2012.
The production of freshwater fish in 2010 had spagnasi resulting fishery enterprises is on decline. Spagnasi factor partly because the pellets tend to increase. Another factor that is common to most of fish farmer is the limited capital to provide the tools of production such as fingerlings and pellets. This research aims to analyze the Capital, Labour, Floating Cage Nett, and Fish Price value through the production of freshwater fish in Haranggaol Horisan Sub Distric of Simalungun District. The data used are primary data sourced from interviews and questionnaires given to freshwater fish fishermen in Haranggaol Horisan Sub District Simalungun Distric about 186 respondents. This research uses OLS (Ordinary Least Square) Methods to analyze the data by using multiple linear regression estimate methods and Eviews 5.1 program guidance. This research results indicate that simultaneous financial capital (M), the Floating Cage Nett (JK), manpower (TK) and fish price (HI) significantly influence the production of freshwater fish (P) in the Haranggaol Horisan Sub Distric of Simalungun District with F-stat about 1365.492 with Prob. Value as 0,000 in alpha standard 10 percent. Then partially concluded that capital has tcount value (2.339054)
with Prob. As 0.0204; the number of seines has tcount value (11.00155) with Prob. As
0.0000; Labour has tcount (1.745002) with Prob. As 0.0827 mean the three variables
significantly influence and significant to the price of fish. However fish price has tcount value (0.829951) with Prob. As 0.4077; it means the price of fish significantly
influences but does not influences to the production of freshwater fish. The results of this research indicate that the most high elasticity variables to the production of freshwater fish in Haranggaol Horisan Sub Distric of Simalungun Distric.
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
atas segala Berkat dan Kasih Karunia yang dilimpahkan-Nya kepada penulis
dalam menuntut ilmu dan menyelesaikan penelitian Tesis ini yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Ikan Nila Di Kecamatan Haranggaol Horisan Kabupaten Simalungun”.
Selama melaksanakan penelitian tesis ini penulis banyak mendapat
bantuan moril dan materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas
Negeri Medan.
2. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd, selaku Direktur Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr. Dede Ruslan, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi,
dan Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi
Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, sekaligus
selaku Pembimbing II (Kedua) yang telah banyak memberikan masukan dan
juga saran dalam penelitian tesis ini.
4. Bapak Dr. H. Muhammad Yusuf, M.Si. selaku Pembimbing I (Pertama) yang
sabar memberikan bimbingan dan arahan hingga selesainya penulisan tesis ini.
5. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si dan Bapak Dr. Parulian Simanjuntak, M.A selaku
narasumber dan penguji sidang ujian tesis.
6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Ekonomi yang telah
banyak memberikan ilmu dan pengetahuan selama menempuh pendidikan.
7. Kepada Bapak Camat Haranggaol beserta staf yang telah memberikan izin
bagi peneliti untuk meneliti di Kecamatan Haranggaol Horisan Kabupaten
Simalungun.
8. Kepada kedua orangtuaku yang terkasih Papa St M. Saragih, M.Pd dan Mama
tercinta R.A Marpaung serta adik-adikku tersayang Mario Wiranata Saragih,
Bunga Valentin Saragih dan Gita Pratiwi Saragih yang selalu setia
iv
9. Terima kasih juga penulis ucapkan buat rekan-rekan sepelayananku di
Sekolah Minggu dan Pemuda/i GKPI Rest. Khusus Glugur. Terima kasih
karena sudah mau berbagi dan ikut ambil bagian dalam pelayanan ini bersama
penulis. Tuhan Yesus Memberkati
10.Terima kasih juga penulis ucapkan buat seluruh masyarakat Kecamatan
Haranggaol Horisan yang telah banyak membantu penulis dalam penelitian.
11.Keluarga besar SD Swasta GKPS tempat penulis mengabdikan ilmu selama
ini. Ibu N.S.Purba, S.Pd selaku Kepala Sekolah dan teman- teman sekerja.
12.Rekan-rekan mahasiswa angkatan XVII Program Studi Ilmu Ekonomi
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan khususnya Dilla, Isabella,
Joko, K’Sri Hastuti, K’Ika, K’Deri, K’Erita, Ruth, Ronauli, K’Uline dan Bang
Faisal yang telah menjalin keakraban bersama, suka duka, dukungan dan
semangatnya selama menjalani perkuliahan ini, “Bersama Kita Masuk,
Bersama Kita Harus Keluar”.
13.Penulis juga mengucapkan terima kasih buat Rudi Sahat P Manik atas kasih
dan kesetiaannya yang selalu mendampingi penulis dalam menempuh
pendidikan baik dalam suka maupun duka dalam menulis thesis. Tuhan Yesus
memberkati kita semuanya.
Penulis masih mengharapkan masukan maupun kritikan yang membangun
dalam penelitian tesis ini. Akhirnya penulis menyadari bahwa karya belumlah
sempurna, semoga karya ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan,
pemerintahan dan masyarakat.
Medan, Februari 2013
Penulis,
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1. Kegiatan Budidaya Ikan ... 3
Gambar 1.2. Hubungan Antara Perusahaan dan Individu ... 4
Gambar 2.1. Hubungan Fungsional Produksi Fisik dan Faktor Produksi ... 23
Gambar 2.2. Hubungan Produk Rata-rata dan Produk Marginal ... 24
Gambar 2.3 Kerangka Konseptual ... 36
Gambar 4.1. Jumlah Kerambah Masyarakat Petani Ikan Nila di Kecamatan Haranggaol Horisan ... 52
Gambar 4.2. Jumlah Tenaga Kerja Petani Ikan Nila di Kecamatan Haranggaol Horisan ... 53
Gambar 4.3. Jumlah Modal Petani Ikan Nila di Kecamatan Haranggaol Horisan ... 55
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Daftar Angket ... 75
2. Tabel Kretjie... 78
3. Data Penelitian Dalam Keadaan Normal ... 79
4. Uji Normalitas ... 84
5. Uji Heteroskedastisitas ... 85
6. Uji Multikolinearity ... 86
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, maka secara
otomatis kebutuhan terhadap pangan akan meningkat pula. Untuk memenuhi
kebutuhan pangan tersebut, maka produksi disemua sektor pertanian harus
ditingkatkan. Akan tetapi lahan untuk meningkatkan produksi semakin lama
semakin berkurang. Hal ini disebabkan karena pengalihan fungsi lahan-lahan
tersebut sebagai akibat dari pembangunan. Oleh karena itulah perlu dicari lahan
baru semaksimal mungkin.
Pengalihan fungsi lahan akibat pembangunan, merupakan akibat dari
persaingan manusia dalam melaksanakan kegiatan ekonominya. Banyak orang
menganggap penggunaan lahan untuk pertanian memiliki nilai guna lahan yang
rendah dibandingkan dengan kegiatan ekonomis lainnya. Indonesia merupakan
salah satu negara kepulauan yang paling besar di khatulistiwa dan mengandung
berbagai jenis kekayaan alam yang ada didalamnya, dan apabila kekayaan tersebut
dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya maka akan dapat memberikan
kemakmuran. Salah satu diantara kekayaan alam yang dimaksud ialah sumber
daya perairan dan kekayaan alam yang potensial, khususnya sumber daya alam
hayati seperti perikanan, terumbu karang, mangrove dan lain sebagainya.
Sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk yang saat ini diperkirakan
telah mencapai 235 juta jiwa, maka kebutuhan akan pangan secara otomatis akan
meningkat pula. Ini berarti luasnya laut dan perikanan umum di Indonesia
2
merupakan sebuah lumbung pangan nasional yang setiap saat dapat dimanfaatkan
dengan optimal.
Indonesia memiliki potensi yang besar dalam budidaya perikanan yaitu seluas
55 juta Ha, yang belum dimanfaatkan dan dikelola secara optimal. Potensi
ekonomi tersebut didukung pula oleh tingkat keanekaragaman hayati ikan yang
tinggi dan sangat signifikan untuk memenuhi kebutuhan ikan didalam negeri dan
memasok permintaan ikan dipasar dunia sehingga dapat menjadi sumber devisa
bagi negara.
Dengan satu paket teknologi tertentu, ternyata perairan umum dapat
dijadikan sebagai media budidaya ikan secara intensif. Teknologi tersebut adalah
dengan menggunakan kantong jaring terapung, keramba atau sistem pagar.
Ternyata dengan cara itu diperoleh produksi yang tinggi dan memberikan
keuntungan yang tinggi dan tentunya memberikan keuntungan yang tinggi bagi
petani ikan. Boleh dikatakan bahwa petani ikan dapat hidup layak dengan
budidaya ikan di kantong jaring apung.
Ikan merupakan salah satu sumber zat gizi penting bagi proses kelangsungan
hidup manusia. Manusia telah memanfaatkan ikan sebagai bahan pangan ikan
mengandung banyak zat gizi utama yaitu protein, lemak, vitamin dan mineral.
Usaha budidaya perikanan memproduksi ikan kepada masyarakat, agar konsumsi
ikan ini nantinya memenuhi kebutuhan gizi masyarakat luas.
Akan tetapi upaya mewujudkan harapan pengembangan usaha budidaya ikan
dan peningkatan produksi sering mengalami kegagalan. Faktor utama kegagalan
tersebut adalah akibat serangan wabah penyakit ikan, baik dari jenis bakteri jamur
3
atau menurunkan kualitas produk ikan itu sendiri sehingga ditolak oleh negara
pengimport. Dilihat dari potensinya usaha bisnis perikanan di Indonesia,
menunjukkan masa depan yang cukup baik, terutama jika dilihat dari data
perkembangan eksport dari tahun ke tahun yang semakin meningkat. Banyak
petani ikan tradisional mengeluh bahwa tingkat kematian ikan tinggi.
Tetapi mereka tidak mengetahui sebab musabab kematian ikan itu dan tidak
mengerti prinsip-prinsip mana yang dapat membantu mengatasi keadaan tersebut.
Sehubungan dengan hal ini memang perlu dilakukan pengembangan dan
penguasaan pengetahuan di bidang perikanan. Secara ringkas kegiatan budidaya
ikan itu dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1.1. Kegiatan Budidaya Ikan (Afrianto 1997 :11)
Perusahaan menyediakan barang dan jasa yang menjadi pemuas kebutuhan
masyarakat, sebagai imbalan bagi jasa-jasa produktif yang diterima dari
masyarakat seperti tenaga, tanah dan sebagainya. Di pihak lain, dari pihak
masyarakat ke pihak perusahaan mengalirlah uang dalam bentuk pembelian-Makanan
Metode Budidaya Benih
Ikan
Ikan yang dipasarkan
4
pembelian, sedangkan dari arah yang sebaliknya dari bisnis ke masyarakat
mengalir pula uang dalam bentuk upah, gaji, bunga, sewa, dan sebagainya.
Perusahaan
Gambar 1.2. Hubungan Antara Perusahaan dan Individu (Rosyidi, 2002:99)
Keterangan : Lingkaran Aliran Pendapat (Income Circular Flow)
Rumah tangga bisnis (RTb) mendapatkan jasa-jasa produksi dari rumah tangga konsumen (RTK) atau masyarakat luas.Sebagai imbalan, RTB memberikan pendapatan (dalam bentuk sewa, upah, bunga, laba) kepada RTK. Sesudah jasa-jasa produksi diolah, jadilah barang dan jasa. Ini dialirkan oleh RTB kepada RTK sebagai imbalannya, RTK membelinya dengan pendapatan yang diterimanya tadi itu.
Ikan merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable), ikan
apabila telah diambil alih akan tumbuh kembali dalam waktu dan dengan
kecepatan tertentu. Sifat yang diperbaharui ini juga memiliki batasan yang apabila
dieksploitasi secara berlebihan yang melewati batas maksimum ataupun batas
minimum dari populasi maka perkembangan dan pertumbuhan akan terganggu
sehingga mengakibatkan kepunahan, jadi dalam usaha eksploitasi perlu adanya
managemen yang bijaksana.
Sektor perikanan memegang peranan yang penting dalam perekonomian
nasional terutama dalam penyediaan lapangan kerja, sumber pendapatan bagi
nelayan, sumber protein hewani dan sumber devisa yang cukup besar bagi negara.
Usaha pemanfaatan sumber daya perairan umum bagi usaha budidaya ikan adalah Masyarakat Perusahaan
Barang dan Jasa
5
dengan usaha budi daya ikan dalam kantung jaring apung. Usaha budidaya ikan
ini juga memberikan hasil tambahan yang cukup besar serta dapat pula membuka
lapangan kerja baru.
Banyak wilayah di Indonesia memiliki daerah yang potensial untuk budidaya
ikan dengan pola keramba jaring apung, yaitu daerah yang memiliki sarana yang
mencukupi seperti adanya waduk atau danau yang dapat dijadikan sebagai tempat
jaring apung. Di Provinsi Sumatera Utara, Kabupaten Simalungun khususnya
Kecamatan Haranggaol Horisan merupakan sentra produksi ikan dengan sistem
keramba jaring apung. Kecamatan Haranggaol, Simalungun, Sumatera Utara kini
terkenal sebagai sentra produksi ikan air tawar terbesar.
Terpuruknya ekonomi rakyat Haranggaol pasca punahnya bawang dan pisang
sejak tahun 2002 kini terbantu dengan kehadiran usaha keramba ikan. Sebagian
besar warga Haranggaol golongan ekonomi lemah yang dulu bertani bawang kini
telah mampu memulihkan ekonomi keluarga mereka dari usaha keramba ikan.
Untuk lebih jelasnya mengenai perincian banyaknya rumah tangga perikanan
dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini :
Tabel 1.1
Banyaknya Rumah Tangga Perikanan, Luas, Produksi Dan Nilai Penjualan Petani Jaringan Apung Dan Keramba
Kecamatan Jumlah
Haranggaol Horison 280 2.911 3.964,7 64.941
Dolok Pardamean 47 190 158,8 2.601
Pematang Sidamanik 36 159 144,6 21.202
Girsang Sipangan 94 854 1.294,6 -
Kabupaten Simalungun 458 4.12 5.562,5 88.803
6
Usaha keramba ikan mampu menggeliatkan ekonomi Kecamatan Haranggaol
Horisan karena usaha keramba ikan membuka cukup banyak lapangan kerja atau
usaha. Pesatnya usaha perikanan dengan pola keramba (kolam jaring terapung) di
daerah pantai itu mampu mendongkrak perekonomian rakyat dan daerah itu.
Ribuan unit keramba ikan yang kini memadati pantai Haranggaol.
Tabel 1.2
Banyaknya Produksi dan Nilai Penjualan Petani Jaring Apung Tahun 2007 - 2011 Kecamatan Haranggaol Horisan Kabupaten Simalungun
No Tahun Total 13.461 2.553,1 13.475,3 16.028,4 237.848.267
Sumber : Dinas Perikanan dan Peternakan Kab. Simalungun (2012)
Pesatnya perkembangan usaha ikan di Haranggaol ternyata semakin mampu
membangkitkan ekonomi rakyat di daerah itu. Hal ini dapat dilihat dari tabel 1.2
yang menunjukkan jumlah produksi ikan nila dan ikan mas yang dihasilkan oleh
Kecamatan Haranggaol Horisan mulai dari tahun 2007-2011 cenderung
meningkat.
Usaha perikanan dalam skala luas umumnya bemodal besar, berteknologi
tinggi, manajemennya modern, lebih bersifat komersial dan sebaliknya skala
usaha perikanan kecil umumnya bermodal pas-pasan, teknologinya tradisional.
Sementara untuk menuingkatkan produksi ikan nila dari setiap lahan para petani
7
Dalam menghadapi pilihan tersebut kombinasi modal seperti benih, pakan/pellet,
jumlah kerambah, harga ikan disamping tenaga kerja yang tepat akan menjadi
dasar dalam melaksanakan pilihan tersebut.
Produksi ikan nila juga mengalami stagnasi pada tahun 2010 menyebabkan
usaha ikan kurang bergairah. Penyebab stagnasi antara lain karena harga
pellet/pakan ikan yang cenderung mengalami kenaikan. Disamping itu harga ikan
nila yang telah terlebih dahulu dipermainkan oleh para tengkulak sehingga sering
kurang menguntungkan oleh petani ikan. Faktor lain yang sering dialami sebagian
besar petani ikan ialah keterbatasan modal untuk menyediakan sarana produksi
berupa bibit ikan dan pakan/pellet.
Optimalisasi pencapaian program pembangunan tidak terlepas dari kejelian
pemerintah daerah dalam memanfaatkan potensi sumber daya yang ada dan dapat
dikembangkan. Oleh karena itu untuk mempercepat pembangunan ekonomi maka
pemerintah pusat telah mengarahkan kepada setiap daerah untuk melakukan
perencanaan pembangunan berbasis komoditi unggulan.
Pengembangan wilayah berbasis komoditi unggulan diharapkan dapat
memacu pertumbuhan suatu wilayah yang pada akhirnya dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat. Usaha peningkatan produksi dapat dilakukan dengan cara
intensifikasi yaitu dengan cara menambah penggunaan tenaga kerja, modal dan
teknologi pada luas lahan yang tetap. Pada akhirnya penelitian mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ikan nila tidak dapat dilepaskan dari faktor-faktor
penggunaan luas lahan, input perikanan seperti tenaga kerja, bibit, pakan ikan, dan
8
Karena itu dalam rangka meningkatkan faktor produksi dan nilai ekonomi
komoditas ikan nila, maka penulis berkeinginan menganalisis faktor-faktor apa
saja yang mempengaruhi produksi ikan nila di Kecamatan Horisan Haranggaol
Kabupaten Simalungun.
1.2.Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas permasalahan yang akan dikemukakan
dalam penelitian ini adalah :
a. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara modal, jumlah keramba,
tenaga kerja, dan harga ikan terhadap produksi ikan nila di Kecamatan
Horisan Haranggaol Kabupaten Simalungun?
b. Seberapa besar elastisitas modal, jumlah keramba, tenaga kerja, harga ikan
terhadap produksi ikan nila di Kecamatan Horisan Haranggaol Kabupaten
Simalungun?
1.3.Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah diuraikan pada latar belakang diatas, maka
yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui pengaruh modal, jumlah keramba, tenaga kerja, harga
ikan terhadap produksi ikan nila di Kecamatan Horisan Haranggaol
Kabupaten Simalungun;
b. Untuk mengetahui seberapa besar elastisitas modal, jumlah keramba,
tenaga kerja, harga ikan terhadap produksi ikan nila di Kecamatan Horisan
9
1.4.Manfaat Penelitian
Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini ialah :
a. Dapat memberi masukan bagi para petani ikan nila khususnya di
Kecamatan Haranggaol Horisan untuk meningkatkan pendapatan dan
tingkat kesejahteraan melalui pengembangan usaha ikan nila;
b. Memberi masukan bagi instansi terkait yang berwenang untuk membuat
kebijaksanaan dalam pembangunan sektor perikanan khususnya
pengembangan usaha ikan nila di Kecamatan Horisan Haranggaol
Kabupaten Simalungun;
c. Sebagai salah satu referensi untuk mengenalkan usaha budidaya ikan nila
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Secara simultan modal (M), jumlah kerambah (JK), tenaga kerja (TK) dan
harga ikan (HI) berpengaruh terhadap produksi ikan nila (P) secara signifikan
dengan tingkat kepercayaan 95%;
2. Secara parsial :
a. Modal berpengaruh signifikan terhadap produksi ikan nila dimana jika
modal meningkat 1 persen maka produksi ikan akan meningkat sebesar
0,16 persen serta bersifat inelastis;
b. Jumlah keramba berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi ikan
nila dimana setiap kenaikan jumlah kerambah sebesar 1 persen maka
produksi ikan akan meningkat sebesar 0,76 persen serta bersifat inelastis;
c. Tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi ikan
dimana setiap kenaikan tenaga kerja sebesar 1 orang akan meningkatkan
produksi ikan sebesar 0,51 kilogram serta bersifat inelastis;
d. Sedangkan harga ikan tidak signifikan dan inelastis terhadap peningkatan
produksi ikan nila karena harga ikan ditentukan oleh pedagang bukan oleh
petani ikan.
5.2. Saran
1. Perlunya penyuluhan yang lebih mendalam lagi kepada para petani ikan nila
dalam hal meningkatkan faktor produksi dengan mengoptimalkan input
produksi dalam meningkatkan produksi;
68
2. Perlunya perhatian pemerintah dalam memberikan penyuluhan kepada petani
ikan nila mengenai dampak lingkungan yang diakibatkan dari proses budidaya
ikan nila tersebut seperti tercemarnya air Danau Toba sehingga mengakibatkan
turunnya jumlah wisatawan baik mancanegara maupun lokal ke Kecamatan
Haranggaol Horisan;
3. Kepada para petani ikan nila dapat meningkatkan pengetahuan yang cukup
baik secara teknis maupun teoritis, mengenai bibit ikan nila. Hal yang perlu
diketahui ialah tentang berapa banyak sebenarnya bibit yang diperbolehkan
untuk ditebar dalam satu unit kerambah jaring apung dengan volume tertentu;
4. Kepada para peneliti selanjutnya diharapkan agar mengadakan penelitian
secara cermat dalam menentukan tingkat optimasi penggunaan faktor produksi
yang tepat serta penggunaan teknologi dibidang perikanan lainnya sehingga
69
DAFTAR PUSTAKA
Afrianto, Eddy, 1998.Beberapa Metode Budidaya Ikan. Penebar Swadaya, Yogyakarta.
Ananta, Aris, 1997. Landasan Ekonometrika. Gramedia. Jakarta
Agusti, Ivo Selvia, 2007. Analisis Produksi Perikanan Tangkap Desa Pantai Secanggang Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat. Tesis Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Medan.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Simalungun. 2010. Simalungun Dalam Angka 2010. Simalungun, Sumatera Utara: Badan Pusat Statistik Kabupaten Simalungun.
Daniel, Moehar, 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. PT Bumi Aksara, Jakarta.
Dahuri, Rokhmini, 1993. Pembangunan Sumberdaya Perikanan Secara Berkelanjutan. Puslitbang Perikanan Jakarta
Fauzi, Akhmad, 2010.Ekonomi Perikanan. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Fauzi, Akhmad, 2010.Ekonomi Sumber Daya Alam. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Gufran dan Kordi K, 2004. Penanggulangan Hama Dan Penyakit Ikan. Rhineka Cipta. Bina Adiaksara, Jakarta
Gujarati, Damodar, 2003.Ekonometrika Dasar. Terjemahan: Sumarno Zain, Jakarta: Erlangga
Hanafie, Rita. 2010. Pengantar Ekonomi Pertanian. ANDI. Yogyakarta.
Khairuman, Dkk, 2002. Budidaya Ikan Mas Secara Intensif. Agromedia Pustaka, Jakarta.
Matondang, Zulaika, 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Padi Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara. Tesis Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Medan.
Miller, R. I, R. E. Meiner. 1999. Teori Ekonomi Mikro Intermediate, Raja Grafindo Persada Jakarta.
70
Pada Desa / Nagori Haranggaol Kecamatan Haranggaol Horisan), Tesis Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.
Nurzali, Naamin, 1993. Potensi Sumberdaya Perikanan Laut dan Strategi Pemanfaatannya Bagi Pembangunan Perikanan Yang Berkelanjutan. Puslitbang Perikanan Jakarta.
Pindyck, S, Robert, dan Rubinfeld, L, Daniel. 2007. Mikroekonomi Edisi Keenam Jilid 1. PT. Indeks. Jakarta.
Rahim dan Hastuti, 2007. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. PT. Raja Grafindo Persada Jakarta.
Rahadi, Regina dan Nazaruddin, 1996. Agribisnis Perikanan. Penebar Swadaya, Jakarta.
Rosyidi, Suherman, 2002. Pengantar Teori Ekonomi. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sadono, Soekirno. 2005. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Samuelson, A, Paul, dan Nordhaus, D, William. 2003. Ilmu Mikroekonomi Edisi 17. Media Global Edukasi. Jakarta.
Saragih, Fitriani, 2006. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Produksi Nelayan di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Tesis Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Medan.
Siregar, Chrisman Bintoro H, 2000. Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Ikan Nila Keramba Apung Di Desa Sibaganding Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun. USU Press, Medan
Soekartawi, A.Soehardjo, J.L, Dillon dan J.B. Hardaker, 1993, Ilmu Usahatani dan Pengembangan Untuk Petani Kecil, UI Press, Jakarta.
Tajerin, Mohammad Noor, 2005. Analisis Efisiensi Teknis Usaha Budidaya Pembesaran Ikan Kerapu Dalam Keramba Jaring Apung Diperairan Teluk Lampung : Produktivitas, Faktor-faktor yang Mempengaruhi dan Implikasi Kebijakan Pengembangan Budidayanya, Jurnal Ekonomi Pembangunan, (online) Vol. 10 No.1 hal 95 – 105.