• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DI KELAS IV SISWA SD NEGERI 101766 BANDAR SETIA T.A 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DI KELAS IV SISWA SD NEGERI 101766 BANDAR SETIA T.A 2011/2012."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt atas segala karunia dan rahmat-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga dengan ridha-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Skripsi yang berjudul “Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika Dengan Menggunakan Metode Role Playing Pada Materi Operasi Hitung Bilangan

Bulat di Kelas IV Siswa SD Negeri 101766 Bandar Setia T.A 2011/2012”

disusun sebagai persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan PPSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari selama menyelesaikan skripsi ini banyak mengalami berbagai hambatan dan kesulitan dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengalaman penulis dalam menulis skripsi. Penulis juga menyadari tidak akan dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik tanpa bimbingan, saran, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak terutama Bapak Drs. Akden Simanihuruk, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan motivasi kepada penulis mulai dari awal penyusunan proposal, seminar proposal hingga terselesaikannya penyusunan skripsi ini.

Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

(6)

3. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar (PPSD), dan Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan PPSD-FIP UNIMED.

4. Ibu Dra. Rosliana Sitompul, M.Pd, Ibu Dra. Eva Betty Simanjuntak, M.Pd, dan Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed, selaku dosen penguji atau penyelaras yang telah banyak memberikan saran, masukan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Nizam selaku Kepala SD No.101766 Bandar Setia, dan Ibu Nurhafni selaku mitra kolaborasi dan seluruh siswa-siswa kelas IV di SDN 101766 Bandar Setia yang telah banyak membantu penulis selama melaksanakan penelitian.

6. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda Drs. Kabul Sutrisno dan Ibunda Suriani yang telah banyak memberikan bantuan baik

materil maupun sprituil serta do’a dan motivasi kepada ananda selama menjalani studi hingga memperoleh gelar Sarjana Pendidikan S1 PGSD di Universitas Negeri Medan.

7. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Fadhillatu Jahra Sinaga, dan Kamila Afridha Zahra serta adik-adik saya yang telah banyak memberikan motivasi kepada penulis selama menjalani perkuliahan hinggga selesainya skripsi ini.

8. Terimakasih juga disampaikan kepada rekan-rekan mahasiswa dan semua teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan kalian selama ini.

(7)

mendapatkan imbalan dari Allah Swt. Penulis menyadari bahwa skripsi ini juga masih jauh dari kesempurnaan, karenanya apabila terdapat kesalahan dan kekhilafan baik dalam bentuk bahasa penyampaian, isi, teknik penulisan maupun masih kurangnya nilai ilmiah dikarenakan keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan penulis sebagai seorang mahasiswa. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi penulis sendiri, dan penulis ucapkan terima kasih. Kiranya Allah swt melimpahkan karunia-Nya untuk kita semua, Amin.

Medan, Juni 2012 Penulis,

(8)

RIWAYAT HIDUP

1. Latar Belakang Keluarga

a. Nama : Fadhlin Ade Candra

b. Tempat/Tanggal Lahir : Pegajahan, 15 Nopember 1990 c. Jenis Kelamin : Laki-laki

d. Alamat : Dusun Harapan II B Desa Pegajahan

Kec. Pegajahan Kab. Serdang Bedagai

e. Agama : Islam

f. Nama Ayah : Drs Kabul Sutrisno

g. Nama Ibu : Suriani

h. Perkerjaan Ayah : PNS

i. Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga

2. Riwayat Pendidikan

(9)

ABSTRAK

FADHLIN ADE CANDRA, NIM. 108313096, “Meningkatkan Aktivitas

Belajar Matematika dengan Menggunakan Metode Role Playing Pada Materi

Operasi Hitung Bilangan Bulat di Kelas IV Siswa SD Negeri 101766 Bandar Setia T.A 2011/2012”, Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2012.

Matematika merupakan salah satu ilmu yang harus dikuasai oleh setiap siswa. Namun kenyataan menunjukkan rendahnya hasil belajar dan ketuntasan belajar matematika siswa. Proses pembelajaran matematika yang dilakukan guru cenderung menggunakan metode ceramah dan kurang melibatkan siswa aktif dalam belajar.

Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui penggunaan metode

role playing dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa pada sub

materi operasi hitung bilangan bulat campuran di kelas IV SD Negeri 101766 Bandar Setia. Penelitian ini termasuk jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan selama 2 siklus. Subjek dalam penelitian ini siswa kelas IV SD Negeri 101766 Bandar Setia tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 30 orang siswa. Instrumen yang digunakan adalah lembar format observasi aktivitas belajar siswa dan kesesuaian tindakan yang dilakukan oleh peneliti. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dan kuantitatif. Penelitian dilakukan selama 2 bulan mulai Januari hingga Maret 2012.

Hasil penelitian diperoleh rata-rata skor aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama siklus I sebesar 6,6 atau tergolong cukup dan sebanyak 9 orang (30%) siswa yang dinyatakan aktif dalam belajar. Pada pertemuan kedua siklus I diperoleh rata-rata skor aktivitas belajar siswa sebesar 8,1 atau juga tergolong cukup dan sebanyak 16 orang (53,3%) siswa yang dinyatakan aktif dalam belajar. Setelah dilakukan perbaikan pada siklus II, aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama mengalami peningkatan dibandingkan siklus I dengan rata-rata skor aktivitas sebesar 10,8 atau tergolong baik dan sebanyak 25 orang (83,3%) siswa yang dinyatakan aktif dalam belajar. Pada pertemuan kedua siklus II aktivitas belajar siswa kembali meningkat dengan rata-rata skor sebesar 12,1 atau tergolong baik dan sebanyak 29 orang (96,7%) siswa yang dinyatakan aktif dalam belajar. Kegiatan peneliti selama pertemuan pertama siklus I tergolong baik (80% indikator teramati). Pada pertemuan kedua siklus I kegiatan tergolong baik sekali (93,3% indikator teramati). Setelah dilakukan siklus II kegiatan peneliti pada pertemuan pertama dan kedua siklus II mengalami peningkatan dan tergolong baik sekali (100% indikator teramati)

(10)

DAFTAR ISI

Pengertian Aktivitas Belajar ... 7

Jenis-jenis Aktivitas dalam Belajar ... 9

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Belajar ... 13

Pengertian Metode Role Playing ... 18

Prosedur Pelaksanaan Metode Role Playing ... 20

Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat Kelas IV SD ... 26

(11)

3.5. Prosedur Penelitian ... 34

3.6. Teknik Pengumpulan Data ... 38

3.7. Teknik Analisis Data ... 39

3.8. Indikator Keberhasilan Tindakan ... 41

3.9. Jadwal Penelitian ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

4.1. Hasil Penelitian ... 43

4.1.1.Deskripsi Hasil Siklus I ... 43

4.1.1.1.Pertemuan Pertama Siklus I ... 43

4.1.1.2.Pertemuan Kedua Siklus I ... 52

4.1.2.Deskripsi Hasil Siklus II ... 60

4.1.2.1. Pertemuan Pertama Siklus II ... 60

4.1.2.2. Pertemuan Kedua Siklus II ... 68

4.2. Pembahasan ... 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 84

5.1. Kesimpulan ... 84

5.2. Saran ... 85

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1: Jenis dan Indikator Aktivitas Belajar Siswa ... 12 Tabel 2: Jadwal Kegiatan Penelitian ... 42 Tabel 3: Hasil Observasi Kegiatan Peneliti Pada Pertemuan Pertama

Siklus I ... 47 Tabel 4: Skor Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan Pertama

Siklus I ... 48 Tabel 5: Rangkuman Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan Pertama

Siklus I ... 49 Tabel 6: Jenis/Indikator Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan

Pertama Siklus I ... 50 Tabel 7: Refleksi Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan Pertama

Siklus I ... 51 Tabel 8: Hasil Observasi Kegiatan Peneliti Pada Pertemuan Kedua

Siklus I ... 55 Tabel 9: Skor Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan Kedua Siklus I ... 56 Tabel 10: Rangkuman Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan Kedua

Siklus I ... 57 Tabel 11: Jenis/Indikator Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan

Kedua Siklus I ... 58 Tabel 12: Refleksi Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan Kedua

Siklus I ... 59 Tabel 13: Hasil Observasi Kegiatan Peneliti Pada Pertemuan Pertama

Siklus II ... 64 Tabel 14: Skor Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan Pertama

Siklus II ... 65 Tabel 15: Rangkuman Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan Pertama

Siklus II ... 66 Tabel 16: Jenis/Indikator Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan

Pertama Siklus II ... 67 Tabel 17: Refleksi Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan Pertama

Siklus II ... 68 Tabel 18: Hasil Observasi Kegiatan Peneliti Pada Pertemuan Kedua

(13)

Tabel 20: Rangkuman Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan Kedua

Siklus II ... 75

Tabel 21: Jenis/Indikator Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan Kedua Siklus II ... 76

Tabel 22: Refleksi Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan Kedua Siklus II ... 77

Tabel 23: Peningkatan Skor Aktivitas Siswa ... 78

Tabel 24: Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Secara Klasikal ... 79

(14)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1: Model PTK Hopkins ... 34 Gambar 2: Beberapa Siswa Sedang Memerankan Skenario Bermain Peran

yang Telah Disiapkan ... 45 Gambar 3: Histogram Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan Pertama

Siklus I ... 49 Gambar 4: Peneliti Sedang Membimbing Para Siswa Untuk Memilih

Pemain yang Akan Memerankan Skenario di Depan Kelas ... 53 Gambar 5: Histogram Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan Kedua

Siklus I ... 57 Gambar 6: Para Siswa Sedang Memerankan Skenario Bermain Peran yang

Telah Disiapkan di Depan Kelas ... 62 Gambar 7: Histogram Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan Pertama

Siklus II ... 66 Gambar 8: Peneliti Sedang Membimbing dan Memilih Para Siswa Untuk

Memerankan Skenario Bermain Peran di Depan Kelas ... 70 Gambar 9: Peneliti Sedang Membimbing Para Siswa Mendiskusikan Hasil

Pemeranan yang Telah Dilakukan di Depan Kelas ... 72 Gambar 10:Histogram Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan Kedua

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1: Format Lembar Observasi Kegiatan Peneliti (Guru) Selama

KBM ... 89

Lampiran 2: Format Lembar Observasi Aktivitas Siswa Selama KBM ... 90

Lampiran 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 1 Siklus I ... 91

Lampiran 4: Skenario Bermain Peran Pertemuan Pertama Siklus I ... 95

Lampiran 5: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 2 Siklus I ... 97

Lampiran 6: Skenario Bermain Peran Pertemuan Kedua Siklus I ... 101

Lampiran 7: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 1 Siklus II ... 104

Lampiran 8: Skenario Bermain Peran Pertemuan Pertama Siklus II ... 108

Lampiran 9: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 2 Siklus II ... 110

Lampiran 10:Skenario Bermain Peran Pertemuan Kedua Siklus II ... 114

Lampiran 11:Hasil Observasi Kegiatan Peneliti (Guru) Selama KBM ... 117

Lampiran 12:Data Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan Pertama Siklus I ... 121

Lampiran 13:Data Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan Kedua Siklus I ... 122

Lampiran 14:Data Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan Pertama Siklus II .. 123

Lampiran 15:Data Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan Kedua Siklus II .... 124

(16)

1

1.1. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan salah satu ilmu yang harus dikuasai oleh setiap siswa, karena matematika merupakan pelajaran yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu materi matematika yang perlu dikuasai siswa termasuk siswa kelas IV SD adalah materi operasi hitung bilangan bulat. Materi ini merupakan salah satu materi yang harus dikuasai siswa dan banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Namun kenyataannya, masih banyak siswa SD kelas IV yang masih kurang dapat menguasi materi operasi hitung bilangan bulat khususnya pada sub materi operasi hitung campuran. Hasil observasi awal peneliti di SD Negeri 101766 Bandar Setia dengan memberikan 10 soal tentang materi operasi hitung bilangan bulat dalam bentuk essai, dan hasil analisis yang telah dilakukan dari 30 orang siswa kelas IV sebanyak 17 orang atau 56,7% tidak dapat menyelesaikan soal-soal tentang perhitungan campuran. Selanjutnya dari hasil wawancara peneliti dengan beberapa siswa yang belum dapat menyelesaikan soal tentang perhitungan campuran ditemukan sebagian besar siswa tampak kurang menyenangi pelajaran matematika dan beranggapan bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit, banyak menggunakan hitungan dan memerlukan kecerdasan tinggi sehingga mereka yang merasa kecerdasannya rendah jadi kurang termotivasi belajar matematika.

(17)

belajar matematika siswa kelas IV masih tergolong rendah dan masih di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang disyaratkan oleh sekolah. KKM mata pelajaran matematika di SD Negeri 101766 Bandar Setia adalah 65, sedangkan hasil belajar matematika siswa kelas IV rata-rata sebesar 60,7 dan dari 30 siswa terdapat 11 orang (36,7%) siswa yang telah tuntas dengan nilai ≥ 65, sementara 19 orang (63,3%) siswa masih belum tuntas belajar karena memiliki nilai < 65.

Kurangnya motivasi dan kemampuan siswa dalam belajar matematika juga tampak dari kurangnya keaktifan siswa selama proses pembelajaran matematika di dalam kelas. Hasil pengamatan atau observasi peneliti, selama mengajarkan materi matematika di dalam kelas guru cenderung menggunakan metode ceramah dengan menjelaskan materi di depan kelas kemudian meminta siswa untuk mengerjakan tugas-tugas yang ada dalam buku paket atau buku pegangan, sehingga sebagian besar siswa tampak kurang aktif dan kurang termotivasi dalam belajar, hanya beberapa siswa yang tampak fokus mendengarkan apa yang disampaikan guru sementara lainnya tampak kurang bersemangat, mengantuk, melamun dan merasa bosan dengan pembelajaran yang disampaikan atau yang dijelaskan guru di depan kelas.

(18)

Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilakukan di SD Negeri 101766 Bandar Setia menunjukkan bahwa rendahnya pencapaian hasil belajar dan ketuntasan belajar siswa disebabkan kurangnya keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar matematika dan metode mengajar yang digunakan guru yang kurang efektif atau cenderung menggunakan metode ceramah serta kurang melibatkan siswa aktif untuk belajar.

Pada dasarnya tujuan pembelajaran matematika di jenjang pendidikan

dasar menurut Depdiknas (2003:6) adalah “untuk melatih dan menumbuhkan cara

berpikir secara sistematis, logis, kritis, kreatif dan konsisten, serta mengembangkan sikap gigih dan percaya diri dalam menyelesaikan masalah”. Berdasarkan tujuan pembelajaran matematika di atas, maka pembelajaran matematika di SD seharusnya lebih menekankan pada keterlibatan siswa secara aktif untuk berlatih dalam menyelesaikan suatu masalah yang berhubungan dengan matematika agar siswa nantinya dapat memanfaatkan pengetahuan yang diperolehnya dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu, guru diharapkan mampu menciptakan suasana belajar yang melibatkan siswa secara aktif dalam belajar matematika agar siswa dapat memahami materi yang diajarkan dengan baik dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari siswa. Untuk mewujudkan harapan tersebut guru dituntut untuk dapat merancang suatu proses pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, salah satunya dengan menggunakan metode role playing.

(19)

playing siswa dituntut untuk terlibat aktif memainkan peran yang telah dirancang

oleh guru terkait materi yang dipelajari. Menurut Sagala (2009:213) “salah satu

kebaikan dari metode role playing adalah murid akan terlatih untuk berinisiatif

dan berkreatif”. Metode bermain peran sangat efektif untuk menciptakan

keaktifan siswa dalam pembelajaran, mengembangkan kreativitas, imajinasi dan motivasi siswa dalam belajar, serta menjadikan belajar siswa jadi lebih menyenangkan.

Oleh karena itu agar siswa jadi lebih aktif dan kreatif dalam belajar matematika khususnya mempelajari materi operasi hitung bilangan bulat dapat dilakukan melalui metode role playing, guru juga diharapkan untuk lebih kreatif merancang suatu skenario role playing dengan menghubungkan skenario yang dirancang untuk diperankan siswa dengan kehidupan sehari-hari mereka. Melalui skenario yang ada, siswa diharapkan mampu mengembangkan kreativitasnya dengan terlibat secara aktif dalam belajar, dan mendiskusikan materi dalam skenario yang telah diperankan dengan pengalaman sehari-hari siswa.

Dengan demikian, berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk

melakukan suatu penelitian tindakan kelas dengan judul: “Meningkatkan

Aktivitas Belajar Matematika dengan Menggunakan Metode Role Playing

Pada Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat di Kelas IV Siswa SD Negeri

101766 Bandar Setia T.A 2011/2012”.

1.2. Identifikasi Masalah

(20)

1. Rendahnya hasil belajar dan ketuntasan belajar matematika siswa kelas IV di SD Negeri 101766 Bandar Setia.

2. Kebanyakan siswa beranggapan bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit dan kurang termotivasi belajar matematika.

3. Kurangnya aktivitas atau keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar matematika di dalam kelas.

4. Metode yang digunakan guru dalam mengajarkan matematika masih kurang efektif, cenderung menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas serta kurang melibatkan siswa aktif dalam belajar.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, perlu dilakukan pembatasan masalah agar penelitian yang dilakukan tidak terlalu meluas. Adapun masalah yang diteliti dibatasi pada upaya meningkatkan aktivitas belajar matematika pada materi operasi hitung bilangan bulat sub materi operasi hitung campuran di kelas IV siswa SD Negeri 101766 Bandar Setia dengan menggunakan metode role

playing.

1.4. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

“Apakah dengan menggunakan metode role playing dapat meningkatkan aktivitas

(21)

1.5. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan metode role playing dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika pada sub materi operasi hitung bilangan bulat campuran di kelas IV siswa SD Negeri 101766 Bandar Setia.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain:

1. Bagi siswa, untuk meningkatkan aktivitas dan keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar matematika melalui metode role playing dan menjadikan belajar siswa jadi lebih menyenangkan.

2. Bagi guru, sebagai masukan dan umpan balik untuk memperbaiki proses pembelajaran khususnya dalam rangka meningkatkan aktivitas siswa belajar matematika melalui metode role playing.

3. Bagi pihak sekolah khususnya Kepala Sekolah sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan kualitas sekolah, serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran melalui penggunaan metode mengajar guru.

4. Bagi peneliti sendiri sebagai bahan masukan dan pelatihan untuk mengembangkan dan menggunakan metode role playing pada pembelajaran matematika dalam upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa.

(22)
(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan penelitian, analisis dan refleksi dari tiap-tiap siklus disimpulkan bahwa disimpulkan bahwa penggunaan metode role playing terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika pada sub materi operasi hitung bilangan bulat campuran di kelas IV siswa SD Negeri 101766 Bandar Setia. Peningkatan aktivitas belajar matematika siswa dapat dibuktikan dari skor rata-rata aktivitas yang diperoleh siswa dan persentase aktivitas belajar siswa secara klasikal pada siklus I dan siklus II.

1. Pada pertemuan pertama siklus I menggunakan metode role playing diperoleh rata-rata skor aktivitas belajar siswa sebesar 6,6 atau tergolong cukup. Pada pertemuan kedua siklus I diperoleh rata-rata skor aktivitas belajar siswa sebesar 8,1 atau juga tergolong cukup. Setelah dilakukan perbaikan pada siklus II dengan tetap menggunakan metode role playing, aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama mengalami peningkatan dibandingkan siklus I dengan rata-rata skor aktivitas sebesar 10,8 atau tergolong baik. Pada pertemuan kedua siklus II aktivitas belajar siswa kembali meningkat dengan rata-rata skor sebesar 12,1 atau tergolong baik.

(24)

3. Aktivitas belajar siswa secara klasikal, pada pertemuan pertama siklus I hanya 9 orang (30%) siswa yang dinyatakan aktif dalam belajar (memperoleh skor

aktivitas ≥ 9); dan pada pertemuan kedua siklus I sebanyak 16 orang (53,3%)

siswa yang dinyatakan aktif dalam belajar. Secara klasikal pada pertemuan pertama dan kedua siklus I, para siswa dinyatakan masih belum aktif dalam belajar karena masih kurang dari 80% yang dipersyaratkan dalam penelitian ini. Setelah dilakukan perbaikan pada siklus II dengan tetap menggunakan metode role playing, pada pertemuan pertama siklus II terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa secara klasikal dengan jumlah siswa yang aktif dalam belajar sebanyak 25 orang (83,3%) dan pada pertemuan kedua siklus II juga mengalami peningkatan dengan jumlah siswa yang dinyatakan aktif belajar sebanyak 29 orang (96,7%). Secara klasikal baik pada pertemuan pertama dan kedua siklus II, para siswa dinyatakan telah aktif dalam belajar karena banyaknya siswa yang dinyatakan telah aktif lebih dari 80% yang dipersyaratkan dalam penelitian ini.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan di atas, sebagai tindak lanjut dari hasil peneltian ini diajukan beberapa saran sebagai berikut:

(25)

2. Kepada pihak sekolah khususnya Kepala Sekolah diharapkan untuk lebih memperhatikan ketersediaan sarana dan prasarana seperti penyediaan buku, media dan alat peraga yang dapat membantu guru dalam menjalankan tugasnya dalam menyampaikan materi sehingga proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas dapat berlangsung secara interaktif dan mampu meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar.

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Z. 2006. Peneltian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung: Yrama Widya. Astuti, P. 2010. Penerapan Role Playing Berbasis Problem Untuk Meningkatkan

Keaktifan dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA Negeri 3 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010.

Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. http://digilib.uns.ac.id/upload/dokumen/164322908201006561, Diakses September 2011.

Depdiknas. 2003. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika Sekolah

Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah, Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang

Depdiknas.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta. Haditono. 2000. Minat dan Aktivitas Mahasiswa Baru IAIN Sunan Kalijaga

Tahun Ajaran 2000/2001. http://uinsuka.info/ejurnal/index.php?option= com. Diakses September 2011.

Hamalik, O. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik, O. 2005. Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara.

Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Sebuah Panduan

Praktis, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyono, A.M. 2010. Aktivitas Belajar. http://id.shvoong.com/socialsciences/ 1961162-aktifitas-belajar/. Diakses Oktober 2011

Muslich, M. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar Pengembangan

dan Pemahaman. Jakarta: Bumi Aksara.

Nurchasanah. 2006. Model Performansi Majalah Anak Untuk Meningkatkan

Kreativitas Berbahasa Lisan Anak Usia Prasekolah, Jurnal Bahasa dan

Seni, Tahun 34, Nomor 2, Agustus 2006.

Putra, R. 2009. Penggunaan Media Bermain Dalam Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa Pada Perkalian Kelas III A SD Negeri No. 106159 Sampali,

http://wordpress.com, Diakses September 2011.

Sadali, M. 2002. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Role playing

(27)

Sagala, S. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran, Untuk Membantu

Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, Bandung: Alfabeta.

Sardiman, A.M. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta.

Soemanto, W. 2003. Psikologi Pendidikan, Landasan Kerja Pemimpin

Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sriyono. 2008. Aktivitas dan Prestasi Belajar. http://ipotes.wordpress.com/2008/ 05/24/prestasi-belajar/. Diakses Oktober 2011.

Uno, H.B. 2009. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar

yang Kreatif dan Efektif, Jakarta: Bumi Aksara.

Gambar

Tabel 20: Rangkuman Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan Kedua Siklus II  ............................................................................................
Gambar 1: Model PTK Hopkins  ....................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun belimbing wuluh mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Bacillus sp pada konsentrasi 1 mg/sumuran, 2

Dalam bab ini diuraikan tentang definisi koperasi, jenis- jenis koperasi, fungsi koperasi, kegiatan koperasi, alat kelengkapan koperasi, keanggotaan koperasi, sisa hasil

Pada penelitian terdahulu tentang uji toksisitas ekstrak daun tolod (Isotoma longifora (L.) Prest), menunjukkan bahwa ekstrak yang paling toksik terhadap larva Artemia salina

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dan potensi areal pesisir yang cukup memungkinkan untuk dikembangkan serta besarnya tekananan sumberdaya daya di padang lamun oleh nelayan

Berdasarkan hasil penelitian pengukuran arus permukaan pada Laboratorium Flume Tank ini, baik hasil berupa pengukuran dengan menggunakan ACM ataupun hasil pengukuran secara

Penulisan hukum yang berjudul Disparitas Pemidanaan Dalam pasal 81 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak ( Studi di Pengadilan Negeri

Proses yang terjadi pada flame assisted spray pyrolysis (Gambar 2.11) adalah. larutan precursor diatomisasi menjadi droplet dengan alat ultrasonic

Hasil analisis persektor tersebut berdasarkan ketiga alat analisis menunjukkan bahwwa sektor yang merupakan sektor unggulan di Kabupaten Ngawi dengan kriteria sektor maju