• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MAHASISWA JURUSAN KEPERAWATAN POLITENIK KESEHATAN MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MAHASISWA JURUSAN KEPERAWATAN POLITENIK KESEHATAN MEDAN."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkatNya maka penulis dapat menyelesaikan penulis tesis ini. Tesis ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleb gelas Magister Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan,

Program

Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.

Adapun judul tesis ini adalah Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Minat Belajar Terbadap Hasil Belajar Kebutuhan Dasar Manusia U Mabasiswa Jurusan Keperawatan Politdmik Kesebatan Medan. Dalam menyelesaikan tesis i.ni penulis banyak dibantu oleh berbagai pibak yang memberikan dorongan, bimbingan dan araban sehingga tesis ini dapat diselesai.kan. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima k.asih kepada :

Bapak

Prof.

Dr. H. Abdul Mui.n Sibuea, M.Pd. dan Bapak Dr. Mukhtar, M.Pd. selaku dosen pembi.mbing yang dengan sabar memberikan araban, bimbingan dan motivasi serta meluangkan waktunya kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini.

Bapak Rektor UNIMED Drs. Syawal Gultom, M .Pd, Bapak

Prof.

Dr. Balferik ManulJang.

M ..

Pd, selaku Direktur Program Pascasarjana

UNIMED,

Bapak Prof. Dr. Muhammad Badiran, M .Pd, selaku Ketua Prodi Telcnologi

Pendidikan,

dan

Bapek

Dr.

Sabat Siagian,

M.Pd. selaku sekretaris

Program Studi

beserta staf yang telab memberikan bantuan untuk menyelesaikan tesis ini.

Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd, Bapak Dr. Sabat Siagian, M.Pd, Bapak Syarifuddin,

M.Sc.

Ph.D, selaku Nara Sumber yang telah memberikan
(2)

llliiSIIbn pada tesis ini, serta sellllUb Bapak dan lbu Dosen yang telah mamberikan ilmu kepada penulis sela:ma menempuh pendidikan di Program Pasca

Sarjana Unimed.

lbu Ir. Zuraida M. Kes, selaku Direktur Poltekes Dep Kes Medan, Ibu Sri

Utami, S.Pd, SST. M.Kes, selaku ketua Jurusan keperawatan Medan yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian ini pada Institusi jurusan keperawatan Medan, serta Ibu Adelima Simamom, S .Kp, NS, lbu Jufdel,

S. KP, NS, lbu Nani Zulfikar, S.KP ,Ns, selaku dosen pada jurusan keperawatan Poltekes Medan yang telah membantu dalam melaksanakao penelitian ini.

Suami tercinta Ferdinand Marpauog yang telah memberikan doa, dukuogao serta pengertian, sebingga penulis dapat meoyelesaikan tesis ini.

Rekan-relcan kuliah khususoya Prodi Teknologi Pendidikan Aogkatan ill, serta kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam penyelesaiao tesis ini.

Akhinya, peoulis mengakui babwa tesis ini masib jauh dari kesempumaan. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi duoia pendidikao khususunya pendidikan

keparawatan.

iv

Medan, Juli 2008

Penulis

(3)

DAFTAR lSI

Halaman

ABSTRACT ... .

ABSTRAK...

ii

KATA PENGANTAR... iv

DAFTAR 181... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFT AR OA.MBAR... xi

DAFT AR LAMP IRAN ...•...••... xii

BAB I.

PENDAHULUAN A. Latar Belalcang Masalah . . . . .. .. . . .. .. . ... I B. Identlflkasl Masalah . .. ... ... ... ... ... ... . .. ... ... 9

C. Pembatasan Masalah . . . .. . . .. . . ... I 0 D. Perumusan Masalah . .. ... ... ... ... . . .. ... ... ... .... .. .. . ... II E. Tujuan Penelitian . . . • .. .. . . ... . . .... 11

F. Manfaat Penelitian ... ... ... ... ... ... ... 12

B.AB D.

KAJIAN TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kerangka Teoretis... ... 14

I. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar Kebutuhan dasar manusia... 14

2. Hakikat Strategi Pembelajaran... 17

a. Strategi Pembelajaran Belajar tuntas... ... 19

b. Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 31

3. Halcikat Minat belajar... 35

B. Hasil Penelitian Yang Relevan ... ... ... 41

C. Kerangka Berpikir... .. ... ... ... ... 42

I. Perbedaan Hasil Belajar Kebutuhan Dasar Manusia II Antara Mahasiswa yang Dibelajarkan dengan Strategi Pembelajaran Belajar Tuntas Dengan Ekspositori .. . . .. . .. . .. .. . . .. .. . . .. .. 42

2. Perbedaan Hasil Belajar Kebutuhan Dasar Manusia II Antara Mahasiswa yang Memiliki Minat Belajar Tinggi dengan Minat Belajar Rendah... ... ... ... . .. ... ... ... ... ... ... . . . .. . ... .. . ... ... .... 46

3. lnteraksi Antara Strategi Pembelajaran dan Minat Belajar Tterhadap Hasil Belajar Kebutuhan Dasar Manusia II Mahasiswa... ... . .. . .. ... ... ... . .. ... SO D. Hipotesis Penelitian... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 55

(4)

DAB

m

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tern pat dan Waktu Penelitian.... ... ... .. .... ... ... ... .. . 56

B. Populasi dan Sampel.. ... 56

a. Populasi Penelitian ... 56

b. Sampel Penelitian ... 56

C. Strategi dan Rancangan Penelitian... 57

D. Kesahihan Rancangan Peoelitian... 58

E. Variabel Dan Defmisi Operasional Variabel... 60

F. Prosedur Dan Pelaksanaan Penelitian ... 61

G. Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data ... 64

H. Teknik Analisis Data... 70

DAB IV BASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 73

I. Hasil Belajar Kebutuhan dasar manusia Mahasiswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Belajar tuntas ... 73

2. Hasil Belajar Kebutuhan dasar manusia Mahasiswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 74

3. Hasil Belajar Kebutuhan dasar manusia Mahasiswa Yang Memiliki Minat belajar tinggi... 75

4. Hasil Belajar Kebutuhan dasar manusia Mahasiswa Yang Memiliki Minat belajar Rendah ... 76

5. Hasil Belajar Kebutuhan dasar manusia Mahasiswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Belajar Tuntas Dari Mahasiswa Yang Memiliki Minat Belajar Tinggi ... ... 77

6. Hasil Belajar Kebutuhan dasar manusia Mahasiswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Belajar tuntas dari Mahasiswa yang Memiliki Minat belajar Rendah ... 78

7. Hasil Belajar Kebutuhan Dasar Manusia Mahasiswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori Dari Mahasiswa Yang Memiliki Minat bel ajar Tinggi... 79

8. Hasil Belajar Kebutuhan Dasar Manusia Mahasiswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori Dari Mahasiswa Yang Memiliki Minai Belajar Rendah... 80

B. Pengujian Persyaratan Analisis Data ... 80

I. Uji Normalitas Data ... 80

2. Uji Homogenitas Varians ... 81

C. Pengujian Hipotesis ... - ... -... 83

(5)

BABV

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 89 E. Keterbatasan Penelitian... I 06

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan ...•...•... B. lmplikasi ... .

C. Saran ...•..•....•...•

109

109

liS

DAFT

AR PUST AKA...

117

(6)

DAFfAR TABEL

Tabel Halaman

2 3 4 5

6.

7 8 9 10 II 12 13

Data Kelulusan Mahasiswa Jurusan Keperawatan

Politcknik Kesehatan Medan ... 4

Perbedaaan Strategi Pembelajaran Belajar Tuotas dan Ekspositori ... .

Rancaogan Penclitian Untuk Peoguj iao Hipotesis ... .

Kisi-Kisi Hasil Belajar Kebutuhan Dasar Manusia ...

Ki si-Kisi lnstrumen Min at Belajar Mahasiswa ... .

Dafter Distribusi Frekuensi Skor Hasil Bclajar Kebutuhan dasar manusia Mahasiswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Belajar tun las ... .

Di stribusi Frekucnsi Hasil Belajar Kcbutuhan Dasar Manusia 11 Untuk Perlakuan Pembclajaran Ekspositori ..

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kebutuhan Dasar Manusia II Mahasiswa dengan Minat Belajar Tinggi ...

Dislribusi Frekucnsi Kelompok Hasil Belajar Kebutuhan Dasar Manusia II Untuk Minai Belajar Rendah ... ..

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kebutuhan Dasar Manusia II Kelompok Minai Belajar Tinggi Untuk Perlakuan Strategi Pcmbelajaran Bclajar Tuntas ... ..

Distribusi Frekuensi Hasil Bclajar Kelompok Minat Belajar Rendah Untuk Perlakuan Stratcgi Pembclajaran Bclajar Tuntas ... ... ..

Distribusi Frekucnsi Hasil Belajar Kelompok Minai Belajar Tinggi Untuk Perlakuan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... .

Distribusi Frckuensi Skor Hasil Belajar Mahasiswa Dengan Minai Belajar Rendah Unluk Perlakuan Stratcgi Pembclajaran Ekspositori ... .

[image:6.616.52.535.95.695.2]
(7)

14

IS

16

17 18 19 20

21

22 23

24

25

26

27

Hasil Pengujian NonnaHtas Data (Uji Liliefors) ... .

Ranglcuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians Antar Kelompok Sampel Strategi Pembelajaran Bclajar Tuntas (SPBT) dan Strategi Pcmbelajaran Ekspositori (SPE) dengan Uji F pada Tara Signifikansi a= 0,05 ... . Ranglcuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians Antar Kelompok Sampel Milllll Belajar Tinggi (MBT) dan Minat Bclajar Rendah (MBR) dengan Uji F pada TarafSignifikansi (1 = 0,05 ... ..

[image:7.606.57.531.83.697.2]

Rangkuman Hasil Pengujian Homogcnitas Varians Sampel Dengan Uji Bartlct pada TarafSignifik.ansi

a -

0,05--···

Tabel Hasil Statistik De:skriptif ... .

Rangkuman Hasil Anava Secara Keseluruhan Tcrhadap Hasil Bel ajar Kcbutuhan Dasar Manusia ll ... .. Ringkasan Hasil Perhltungan Uji Scheffe' ... .

Ringkasan Hasil Pcrbitungan Daya Bcda Tes Hasil Belajar Kebutuban dasar manusia ... ..

Ringkasan Hasil Perhitungan Daya Beda Tes Hasil Belajar Kcbutuhan dasar manusia ... ..

Hasil Perbitungan Validitas Tes Soal Kcseluruban ...

Data lnduk Penelitian ... .

Distribusi Frekucnsi Data Pcnelitian ... ..

Perhitungan Statistik Dasar ... .

Uji Normalitas Data Skor Hasil Belajar Kebutuban dasar manusia Mahasiswa Yang Diajar Pembelajaran Belajar tuntas Untulc Mahasiswa Yang Memiliki Minat belajar tinggi ... ..

28 Uji Normalitas Data Skor Hasil Belajar Kebutuhan dasar manusia Mabasiswa Yang Diajar Pembelajaran Belajar

(8)

Gam bar I. 2. 3. 4 5.

6.

7.

8.

9.

10.

DAFfARGAMBAR

Halaman

Proses Strategi Pembelajacan Belajar Tuntas ... . Histogram Skor Hasil Belajar Kebutuban dasar manusia Mahasiswa Yang Diajar Pembelajaran Belajar tuntas ... Histogram Skor Hasil Belajar Kebutubon dasar manusia mahasiswa yang Diajar dengan Strategi Pembelojaran Ekspositori ... . Histogram Skor Hasil Belojar Kebutuhon dasar manusia Mahasiswa Yang Memiliki Minot belojar tinggi. ... . Histogram Skor Hasil Belojar Kebutuhan dosar monusia mahasiswa yang Mcmiliki Minat belojar rendah ... . Histogram Skor Hasil Belajar Kebutuhan dasar manusia Mahasiswa Yang Diojar Dengan Strotegi Pcmbelajaron Bclojor tuntas Untuk Mahasiswa yang Memiliki Minat bel aJar ttnggt ...•... . . . Histogram Skor Hasil Belojar Kebutuhon dasar manusia Mahasiswa Yang Diajar Dengan Strotegi Pembelajaran Bclajar tuntas Untuk Mabasiswa Yang Memiliki Minat belajar RENDAH ... . Histogram Skor Hasil Belajar Kebutuhan dasar manusia Mahasiswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaron Ekspositori Untuk Mahasiswa Yang Memilik.i Minot bel &Jar tmggt ... . • . . Histogram Skor Hasil Belajar Kebutuhan dasar manusia Mahasiswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori Untuk Mahasiswa Yang Memilik.i Minat belajar RENDAH ,,,,,,,,,,, ... . Suo.tegi lnteraksi Antara Strategi Pembelajaran Dan Minat belajar Terbadap Hasil Belajar Kebutuhan dasar manusia Mahasiswo ... .

(9)

Lamp iran

I.

20

3

4o

So

6o

7o

8o

9o IOo

II.

12o

13o

DAFI'AR LAMPIRAN

Halaman Tes Hasil Bel ajar Kebutuhan dasar manusia OoOOOOOOOOoOOOOOOOOo oOOOOO 120 Angket Minat Bela jar oooooooooooooooooooooo oooooooooooooooooooooooooooooooooooooo 125 Perbitungan Hasil Data Ujicoba lnstrumen Penelitianoooooooooooo 127 Uji Validitas Skor Instrument Hasil belajar kebutuhan

dasar manusiaoooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo

138

Uj i Reliabilitas Skor Instrument Hasil belajar kebutuhan

dasar manusiao oooooooooooooooooooooo OOOoooooooooooooooooooooooooooooOOOOOOooooO OOOooo 139 Reliabilitas Minat Belajar Mahasisw&ooooOOOOOOOooOOOOOOOoOOOOOOOOOOOOOOO 140 Data lnduk Penelitian oooooooOoooooo ooOooOoOo ooOOOOOooooOOOOOOoooooooOooooooooooo

141

Distribusi Frekuensi Data Penelitian 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 142

Perbitungan Statistik Dasar oooooooooooooooooooooooooooo ooooooooooooooooooooooo

146

Perbitungan Uji Normalitas Data dengan Uji Lilleofors 0 0 0 0 0 0 0 0 149

Uji Homogenitas Varians ooooooooooooooOOoOooooooooooooooOOOOOOOoOOOOOOOOOOOOOO ISS Pengujian Hipotesis Penelitian ooooooooooooooooooooOoOOOOoooooooooooooooooooo

158

Satuan Acara Pembelajaran ooOoooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo

163

(10)

BABI

PENDABULUAN

A.

Latar Belakaag Masalah

Undang-undang Republik Indonesia nomor 23 tahun 1992 tentallg Kesehatan menyatakan bahwa untulc meWI.\iudkan derajat kesehatan yang optimal bagi lllliSyarakat, diadakan upaya kesehatan mencakup upaya peningkatan kesebatan (pronwtij) , pencegahan penyakit (preventij), penyembuhan penyalcit {kuratif), dan pemulihan kesebatan (rehabilitatij) yang dilaksanakan secara menyeluruh, tetpadu dan berkesinambungan dan dilalcsanakan bersama antara pemerintah dan lllliSyarakat yang didukung oleh sumber daya kesebatan term•"'k

tenaga kesehatan.

Mewujudkan tujuan di atas, pemerintah membentuk beberapa i.nstitusi kesebatan, dan salah satu di aotaranya adalah Pendidikan Diploma ill Keperawatan. Falsafah institusi Politeknik Kesebatan Departemen Kesebatan dalam pengelolaan Pendidikan Diploma ill Jurusan Keperawatan meoempat!tan manusia dan kemanusiaan sebagai titik sentral setiap upaya pembangunan dengan menjunj ung tinggi nilai-nilai kemaousiaan sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Bertolak dari pandangan ini disusun paradigma keperawatan

(11)

2

menerapbn prinsip manajemen asuhan kepen1watan, (3) bapaan serta dalam

penelitian kepen1watan dan menggunakan basil penelitian dalam asuhan keperawatan, dan (4) mengembangkan kemampuan profesional secara terus

m.eoerus.

Adapun strategl untulc mencapa.l tujuan pendldibn teuaga kesehatan yaltu: (I) meningkatkan mutu lulusan pendidikan tenaga kesebatan, dan (2)

meningkatkan mutu institusi pendidikan tenaga kesehatan (Soeparan, 2002).

Selanjutnya, Julusan pendidikan keperawalan ini diharapkan mampu berperan dan

berf'uQgsi dalam : (I) melaksanakan pelayanan keperawatan profesional dalam

suatu sistem pelayanan kesebatan sesuai kebijakan umum pemerintah yang berlandaskan Pancasila, kbususnya pelayanan danlatau asuban keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok, dan komunitas berdasarbn kaidab-kaidah

kepen~watan, (2) menunjukkan silcap kepemimpinan dan bertanggungjawab daJam

mengelola asuban keperawatan, (3) berperan serta dalam kegiatan penelitian dalam bidang kepen~watan dan menggunakan basil penelitian serta perlcembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan mutu dan jangkauan

pelayananlasuban keperawatan, ( 4} berperan secara aktif dalam mendldik dan melatih pasien dalam kemandirian untuk bidup sebat, (5) mengembangkan diri secara terus menerus untuk meningkatkan kemampuan profsional, (6) memelibara

dan mengembangkan kepribadian sena sikap yang

sesuai

dengan etika keperawalan dalam melaksanakan profesinya, dan (7) berfungsi sebagai anggota

masyarakat yang kreatif, produlctif, terbuka untuk menerima perubahan serta

(12)

3

Kurikulum Pendidikan Diploma

m

Keperawatan 2004 dinyatakan bahwa dibutuhkan kompetensi, kemampuan dan tindakan cerdas penuh tanggungjawab dari profesi keperawatan dalam melaksanakan tugasnya di tempat ketja. Salah satu kompetensi yang dibutuhkan da1am rangka mewujudkan pola hidup sehat dan berlrualitas adalah memahami konsep kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan dasar manusia meliputi kebutuhan bio, psiko, sosio, sprituaJ. tennasuk kebutuhan eairan dan elektrolit, personal hygiene, konsep diri, kebutuhan oksigenasi, kebutuhan nutrisi, kebutuhan eliminasi, alrlivitas istimhat dan tidur, rasa aman dan ny81Dl111, dan proses keperawatan. Salah satu mata ajaran di Pendidikan Diploma

m

Keperawatan adalab Kebutuhan Dasar Manusia yang bertujuan uniuk menciptakan mahasiswa yang mampu uniuk : (I) memahami teori-teori kebutuhan dasar manusia dan implementasi dalam asuhan keperawatan, (2) memahami kebutuhan dasar bio, psiko, sosio spritual, termasuk kebutuhan cairan dan elektrolit, personal hygiene, konsep diri, kebutuhan oksigenasi, kebutuhan outrisi, kebutuhan eliminasi, aktivitas istirabat dan tidur, rasa aman dan oyaman. dan proses keperawatan, (3) menerapkan proses keperawatan sebagai metoda pemecaban masalah keperawatan pada liogkup gangguan pemenuhan kebutuhan dasar manusia.

Seorang desainer dalam pembelajaran, doseo sangat berperan dalam

(13)

4

sering menggunabn teknik-teknik pembelajaran yang lrunmg memobilisasi dan menwnbuhkan poteDsi berpilcir, sikap, dan keterampilan siswa (Somantri, 200 I).

Lcmbaga atau institusi pendidilcan formal seperti kampus yang mestinya berfungsi sebagai institusi yang melahitkan tenaga kerja yang dapat mengelola swnber daya alam di republik ini, temyata belwn mampu memproduk lulusan yang memenuhi tuntutan kualitas pasar kerja yang tersedia, apalagi menciptakan lapangan kerja baru sebegai presentase penguasaan ilinu yang diperoleh dari lembaga pendidikan. Hal ini dapat dj lihat data kelulusan hasil ujian Jurusan K.eperawatan Politeknilt Kesehatan Medan. Data kclulusan mahasiswa yang

diperolch bcrdasarkan hasil ujian maba•iswa untuk berbagai mata ajaran seperti yang disajikan pada Tabel I :

Tabel I : Daftar Kolcktif Data Kclulusan Mabasi5wa Jurusao Keperawatao Politeknik Kcsehatan Medan Tahun Ajaran 2005 - 2006

MataAjaru Luha T-Lalus 1A

m

lib LaJus T-IAlas Jib

Kebuluhln 0asar Manusia n 32 8 40 3S 13 48

Anltomi 23 12 40 3S 13 48

Fisiologi dan Biologi 32 8 40 40 8 48

Dasar KeperaWIIall 32 8 40 4 1 7 48

.

Sumber Data : LAporan Hasrl Evaluast Jurusan Keperawalan Polrtekkes

Kesehatan Medan

Tabel di atas dapat diperbatikan bahwa perolehan basil bel4jar mata ajaran

ccnderung kurang memuaskan tennasuk mata ajlllml Kebutuhan Dasar Manusia

[image:13.645.51.525.109.754.2]
(14)

5

adalah 61.15, tahun ajaran 200512006 rata-rata nilai Kebutuhan Dasar Manusia ll

adalah 60,75 dan tahun ajaran 200612007 rata-rata nilai Konsep Dasar Keperawatan mahasiswa adalah 60,69.

Snkmadinata (1992) mengatakan, yang paling mendapat sorotan

masyarakat tentang pekeljaan guru adalah mutu pendidi.kan, lebib khusus adalah

mutu Iulusannya. Dahar (1986) juga. mengemnkakan, sebab-sebab lulusan lrurang

bermutu atau be1um memenuhi harapan yaitu : (1) input yang kurang baik kualitasnya, (2) guru dan personal yang lrurang tepat, (3) materi yang tidak atau kurang cocok, (4) strategi mengajar dan sistem evaluasi yang kurang memadai, (5)

kurangnya sarana penunjang, dan (6) sistem adminisfrasi yang Irurang tepat. · Reigeluth (1983) memandang bahwa ada tiga variabe1 penting yang perlu

diperlibatkan dalam pembelajaran, yakni variabel kondisi pembelajaran, variabel

strategi pembelajaran, dan variabel basil pembelajaran. Kondisi pembelajaran

merupakan faktor yang mempengaruhi efek strategi dalam meningkatkan basil

pembelajaran, dan strategi pembelajaran ada)ab cara-(;ara yang berbeda untuk mencapai basil pembelajaran yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda. Sedangkan basil pembelajaran adaJah semua efek yang dijadi.kan sebagai indikator

nilai dari penggunaan strategi pembelajaran di bawah kondisi yang berbeda. Memperbatilcan variabel-variabel pembelajaran sebagaimana dikemukakan di

atas, dapat diketahui bahwa kebet:basilan pembelajaran dipengarubi oleh dua

variabel utama. Pertama adalah variabel kondisi pembelajaran yang mencakup

tujuan, karakteristik isi ajaran, dan k:arakteristik mahasiswa, kendala pembelajaran

(15)

6

kedvo adalah strategi pembel.ajaran berupa kegiatan doseD baik dalam penyaj ian materi ajaran, pengelolaan mabasiswa, maupun strategi pcmbelajaran (Degeng,

1989). Selanjutnya, menurut Dahar (1989), wnwnnya dosen dalam melakubo

pembelajaran tidalc dapat berbuat banyak terhadap variabel koodisi dalam

perbai.kan basil belajar. Variabel pembelajaran yang beJpeluang dapat

memperbaiki basil belajar siswa adafab variabel strategi. Salah satu di antaranya adalah sttalegi pcmbelajaran.

Berbitan dengan praktik pembelajaran Kebutuban Dasar Manu.sia di

sekolab, seorang doseD sangat berpcran dalam menentukan berbasi1 tidaknya

tujii8D pcmbelajaran. Merancang kegiatan pcmbelajaran, doseD barus dapat melatib siswa UDtuk bertaoya, mengamati. menyelidiki. membaca, mm:" i, dan menemukan jawaban atas pert.myaan baik yang diajukan oleh doseD maupuu yang mereka ajukan sendiri. PengetabiiBD yang disampaik.an kepada siswa bulcan banya dalam bentuk produk, tetapi juga dalam bentuk proses, artinya dalam proses mengajar, pengenalan, pemabaman, pelatihan metode, dan penalanm siswa, mempakan hal yang penting untuk diajadcao (Atmadi dldc, 2000).

Kenyataanya dalam praktik pembelajaran Kebutuban Dasar Manusia ll yang telah dilaksanahn selama ini, dosen lebih banyak menehnkan aspeJt kognitif dari peda aspek afektif dan psikomotor (Rahman, 2001). Walauplm aspdt

(16)

7

paling mencolok adalah minimnya aldivitas yang mendorong siswa untuk berefieksi dan berafeksi, wtuk mengembaogkao pemikirao kritis (critical

thinking), pemikirao yang reflektif (reflective thinking), daya afektif, dan daya

Jcreatif yang menjadi motor penggerak aldivitas hidup yang positif, produlctif, dan konstruktif (Atmadi dkk, 2000). Akibalnya pada mata ajaran Kebutuhan Dasar

Manusia II dianggap membosaokao karena sebahagian besar siswa harus mengahafal, taopa ada masalah yang dihadapi (Somantri, 2001).

Berdasarkao urnian di atas, dapat dilihat bahwa wtuk memperoleh basil

belajar Kebutuhao Dasar Maousia D yang berkualitas, dibutuhkao suatu strategi pembelajaran yang mampu wtuk Jebih memberdayakao mahasiswa dalam

suatu

proses pembelajll(ao. Strategi pembelajaran mastery learning, adalah salah satu

strategi pembelajaran yang' berorientasi kepada pemikirao bahwa mahasiswa akao

belajar lebih baik jika lingkungao diciptakao sedemikian

rupa

agar terasa lebih alamiah, mahasiswa dapat saling bekerja sama, bertukar ilmu pengetahuao

(sharing knowledge}, saling bemlkar informasi, sehingga masing-masing mahasiswa mampu menjawab persoal:an-persoalan belajar yang dihadapi.

Oleh karena itu, perlu diadakao pengkajian dan pembaharuan (inovasi)

dalam strategi pembelajaran belajar tlmtas. Belajar tuntas dapat diartikao sebagai penguasaao (basil belajar mahasiswa secara penuh terbadap bahao yang dipelajari). Lebih lanjut dikemulrakan, mastery learning atau belajar tuntas

merupakao strategi belajar mengajar individual di samping memwgkinkao setiap

individu dapat belajar sesuai dengao kemampuao potensialnya, juga

(17)

8

pe:nuh. Strategi pembelajaran belajar tuntas dikembanp dengan tujuan agar pembelajaran lebih produkti.f dan bermakna, agar

maha$iswa

ilrut serta dan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Kasmah (2000) mengemnkakao bahwa strategi pembelajaran belajar tuntas dikembangkan dalam usaha meningkat.kan alctivitas bersama sejwnlah mahasiswa dalam satu kelompok selarna proses bela jar mengajar. Alctivitas pembelajaran 'belajar tuntas menekankan pada kesadaran mahasiswa per1u belajar berpikir, memecahkan masaJah dan belajar untuk IJlC!flgklasifilcasikan pe:ngetah.uao dan keterampilan serta saliog mernberitahukan pengetahuan, konsep, kepada mahasiswa yang membutuhkan, dan se1iap mahasiswa merasa senang mengembangkan pengetahuan kepada anggota lain dalam kelompok. Penerapan pembelajaran belajar tuntas dalam proses belajar mengajar memut!ahkan mahasiswa dalam memecahkan masalah yang d!hadapi mabasiswa setiap materi selesai diajarkan.

Menurut Dick and Carey (2005}, seorang dosen bendaknya mampu untuk mengenal dan mengetahui karakteristik mahasiswa, sebah pemaharnao yang beik terbadap karakteristik mahasiswa akan sangat berpengaruh terbadap keberbasilan proses belajar mahasiswa. Seorang dosen telah mengetahui karakteristik peserta didikoya, maka sehmjutnya dosen dapat menyesuaikan strategi, strategi atau teknik pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mahasiswa tersebut. Salah

satu karalcteristik mahasiswa adalah

minat

belajar mabasiswa. Dalam suatu proses
(18)

9

materi ajar yang relevan Wltuk membantu dan mengarahbn kesiapao mahasiswa untuk meoerima rnateri selanjutnya. Minat merupabo kelcualao peodoroog yang meuyebablum seseorang mcmberibn pedBiamya lt:il•iap ~ ~ ~g Mal ~ aldivilas 1a'tclm Mioat seseorang terbadap suatu objek akan dapat kelihafan dari cara seseorang

bcrtindak.

ntt:iiJIUh8CjklW! dan mdabdcM! kegiA • yang },..,bnhW1pl dmgan objek tersebut. Bila seseorang benni.nat lahadap suatu objek, maka ia abo belbuac, bel1irdalc dan mrm !S!!Ibn pedlalianya ., ' """''

oqet

tmeblc dcngan

sebaik· baiknya (Swyabrala, 1968).

Sebubungan dengan hal di alaS, maka perlu melalrukan peneliti.an ini guna mengetahui pengaruh penerapan strategi pcmbelajaran dan minat belajar dalam

meningkatkan basil belajar Kebutuban Dasar Manusia ll mabasiswa semester II (dua) TahWl Akademik 2007-2008. Dengan menerapkan strategj pembelajaran

dan minat belajar mabasiswa, diharapkan ada peningkatan basil belajar dalam mala ajaran Kebutuban Dasar Man usia II.

B.

ldeatiftkasi Mualah

BerdasaJkan latar belakang masal.ah di alaS, maka beberapa hal yang dapat

diidentifihsi adalab sebapi bcrikut.: Apakab strategj pembelajaran yang dilak\Jkan dosen dalam kegjatan belajar mengajar telah dilakukan dengan baik? Apakah strategi pembelajaran yang dilakukan dosen meningkatk!IJJ kualitas

(19)

10

pembelajaran ekspositori belwn memberikan basil yang memuaskan pada mata ajaran Kebutuhan Dasar Manusia II? Apakah penggunaan stnltegi pembelajaran belajar tunlaS culrup efeldif untuk meningkatkan basil belajar mahasiswa?

8aga.imanaJcah cara membuat strategi pembelajaran belajar tuntas yang tepat,

sehingga stnltegi pembelajaran belajar tuntas meningkatkan basil belajar

Kebutuban Dasar Manusia II mahasiswa? Apakah basil belajar Kebutuhan Dasar Manusia II mahasiswa yang diajar deng1111 strategi pembelajaran belajar tunlas bila dibandingkan dengan mabasiswa yang diajar deng1111 strategi pembelajaran ekspositori? Apakah karakteristik mahasiswa turut berpengaruh terb.adap basil

belajar Kebutuban Dasar Manusia II mahasiswa? Bagaimanalcah menyesuaikan karakteristik mabasiswa dengan pemilihan strategi pembelft.jaran? Apakah berbeda

basil belajar Kebutuhan Dasar Manusia II mahasiswa bila minat belajar mahasiswa berbeda? Apakah terdapat intetaksi antara strategi pembelajaran dan minat belajar dalam mempengaruhi basil belajar Kebutuhan Dasar Manusia U mahasiswa?

C.

Pe.mbatasan Masalab

Hasil belajar mahasiswa dipengaruhi banyak faktor, baik faktor internal

maupun faktor ekstemal. Penelitian yang mencakup keseluruhan falctor tersebut merupakan pekerjaan yang rwnit, menuntut keahlian, waktu dan dana. Luasnya masalah yang menjadi penyebab terhadap basil belajar mahasiswa, maka penelitian ini dibatasi pada mahasiswa Jurusan Keperawatan Politeknik Kesebatan

(20)

11

alctifuya adalah strategi pembelajaran belajar tuntas dan strategi pembelajarao elcspositori. Variabel bebas (moderator) adalah minat belajar mahasiswa Tinggi dan minat belajar Rendah. Sedangkan variabel terikatnya adalah basil bclajar mahasiswa pada mata ajaran Kebutuban

Dasar

Manusia D.

D. Perumusao Masalab

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang dikemulcakan, penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah basil belajar Kebutuhan

Dasar

Manusia U mahasiswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran belajar tuntas lebih tinggi dari · peda mahasiswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran

elcspositori?

2. Apakah mahasiswa yang mempunyai minat belajar tinggi memperoleh basil belajar Kebutuhan Dasar Manusia U yang lebih tinggi dari pada mahasiswa yang mempunyai minat bclajar rendah ?

3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan minat belajar dalam mempengarub.i basil belajar Kebutuhan

Dasar

Manusia 11 mahasiswa?

E. Tajuao Peoelitiao

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

(21)

12

lebih tinggi dari mahasiswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran

elcspositori.

2. Untuk mengetahui apakah mahasiswa yang yang memili.ki minat belajar

tinggi memperoleh basil belajar Kebutuhan Dasar Manusia

n

yang lebih

tinggi dari pada mahasiswa yang yang memiliki minat belajar rendah.

3. Untuk mengetahui apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran

dan minat belajar dalam mempengaruhi basil belajar Kebutuhan Dasar Manusia

n

mahasiswa.

F.

Manfaat PeaeUtiaa

Hasil penelitian yang akan dilaksanak.an, diharapkan dapat bennanfaat

sccara teoretis dan pralctis. Sccara tcoretis basil penclitian ini diharapkan dapat bermanfaat : (!) untuk menambah dan mengembangkan khasanah pengetahuan tentang strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, materi pembelajaran, karakteristik mahasiswa, sarana yang tersed.ia, dan (2) ~ bahan informasi

bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai

dengan mata ajaran Kebutuhan Dasar Manusiall.

Sedangkan manfaat sccara praktis antara lain: (I) sebagai sumbangan

(22)

13

peogalaman cara belajar deogan menggunakan strategi pembelajaran belajar tuntas untuk membentuk tingkah 1a1ru mahasiswa yang positif, (4) memberikan data empiris tentang pencapaian tujuan pembelajaran bila menerapkan belajar

(23)

A. Simpalaa

BABV

SIMPULAN,IMPLIKASI, DAN SARAN

1. Hasil be1ajar Kebutuhan Dasar Manusia mahasiswa jurusan Keperawatan

Politeknik Kesehatan Medan yang diajar dengan strategi pembelajaran belajar

tuntas lebih tinggi dibandingkan dengao jika diajar dengan menggunakan strategi

pembelajaran ekspositori.

2. Mahasiswa yang memiliki minat belajar tinggi memperoleb basil belajar

Kebutuhan Dasar Manusia yang lebih tinggi dibaodingkan dengan mahasiswa

yang memiliki minat belajar reodah.

3. Tmlapat interalcsi antara strategi pembelajaran dan minat belajar dalam mempengaruhi basil belajar Kebutuhan Dasar Manusia mahasiswa jurusan K.eperawatan Politeknik Kesebalan Medan. Untulc mahasiswa yang memiliki minat belajar tinggi lebih efektif dalam meni.ogkatkan basil belajar Kebutuhan Dasar Manusia dengan menggunalcan strategi pembelajaran belajar tuntas

daripada meogguuakan strategi pembelajaran ekspositori. Sedangkan untuk mahasiswa yang memllilci minat belajar rendah, temyata strategi pembelojaran ekspositori lebih efektif dalam meningkatkao basil belajar Kebutuban Dasar Maousia mabasi~ dari pada jika menggunakan strategi pembelajaran belajar tuntas.

B.

lmptikasi

Berdasarlcan simpulan yang dperoleh dari basil penelitian ini yang menyatakan

bahwa mahasiswa yang diajar dengan strategi pembelajaran belajar tuntas, memiliki

basil belajar yang lebih tinggi dibandiogkan dengan jika diajar dengao strategi

(24)

110

pembelajaran ekspositori. Peningkatan basil belajar yang dapat dicapai mahasiswa, tidak saja disebablcan oleh keomdaban belaj ar yang mereka peroleh dari sarana yang mereka gm\8kan, tetapi juga disebabkan oleh opcimasi aktivitas belajar yang mereka lakubn.

Dengan demikian, dilwapkan agar para dosen jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Medan untuk senantiasa meningkatkan dan mengembangkan pengetabuan, pC'1llllhaman dan wawasao yang luas dalam memilih dan menyusun strategi

pembelajaran belajar tuntas untuk memudahbn mahasiswa memalmai dan memahami

mata lruliah Kebutuhan Dasar Manusia. Dengan pengnasaan, pengetahuan, pemahaman, dan wawasao tentang strategj pembelajaran belajar tuntas, seonmg dosen diharapkan mampu mendeskripsikan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapei tujuan belajar Kebutuhan Dasar Manusia dan bersifat sebegai pedoman begi perangsangan pembelajaran para dosen tetsebut d.alam merencanalc.an dan melaksanabn aktivitas belajar mengajar. Dalam meneraplcan strategi pembelajaran belajar tuntas, dosen bendaknya menciptakan snasana pembelajaran yang menyenangkan, di mana mabasiswa dapat bereksplorasi secara bebas dalam menyampaikan pendapatnya guna memecahbn masalah belajarnya secara tuntas. Proses perlruliahan yang dilnksanahn harus berorientasi kepada

pemikiran bahwa mahasiswa akan belajar lebih bai.k jika linglrungan diciptakan scdemikian rupa agar terasa lebih alamiah, di mana mahasiswa dapet saling beketja

sama,

bertukar ilmu pengetahuan (sharing knowledge), saiing bertukar informasi, sehingga masing-masing maha•iswa mampu menjawab persoalan-persoalan belajar
(25)

Ill

terciptanya malma, nilai, dan pemabaman (penguasaan atas materi yang dipelajari). Melalui pembelajaran belajar tuDtas, dosen diharaplcan mampu untuk menciptakan suasana belajar, di mana setiap komponen pembelajaran memiliki sense of belongs

dalam arti yang lebih luas bahwa ldta hams belajar merasakan apa yang dirasakan oleb orang lain tanpa memaksahn kebendak, Wltuk menemukan suatu solusi penna•alahan

scc:ara bersama-sama sesuai dengan tujuan pembelajaran. Selanjutnya strategi pembelajaran belajar tuntas ini barus mempakan kegiatan dosen-mahasiswa dalam

perwujudan kcgialan belajar mengajar, yang diiodividualisasikan dengan

menggunakan pendekatan kelompok sehingga mahasiswa dapat menguasai secara

penuh terhadap bahan yang dipelajari. Pana mabasiswa belajar betsama-sama dengan

memperbatikan bakat dan ketelrunan, pemberian waktu yang culrup dan bantuan bagi

mahasiswa yang mengalami kesulitan. Di samping itu memungl<inkan setiap individu dapat belajar sesuai dengan kemampuan potensialnya.

Da)am menerapkan stmtegi pembelaja.nm belajar tuntas, ~ hams memberibn kesempatan untuk mengilruti proses perbaik.an bagi mahasiswa yang memperoleh basil belajar yang kurang maksimal. Sebaliknya, melaksanahn kegiatan pengayaan bagi

mahasiswa kelompok cepat, sehingga mahasismrmabasi!IWll tersebut menjadi lebih

Itaya pengelabuan dan keterampilannya atau lebih mendaJami behan pelajaran yan& sedang mereka pelajari. Dengan adanya kegiatan pengayaan dan perbaikan,

memberikan kemungldnan begi setiap mabasiswa di kelas mendapat perbatian yang cukup dari dosen sesuai dengan kebutuhannya. Dengan demik.ian, pelkembangan yang terjadi dapat mencapai tingkat optimal. Dalam strategi pembelajaran belajar tuntas, kegiatan belajar diwujudkan dalam berllagai kegiatan yang menuntut keterlibatan intelektual-emosional mabasiswa dalam proses pembelajaran melalui asintilasi dan

(26)

112

lreaktifim ma.basiswa secara fisilr mental, intelettual dan emosional sehingga diperoleh basil belajar

yang optimal.

Meocermati basil penelitian ini, maka dosen perlu mempertimbangkan penggunaan strategi pembelajaran yang tepat da1am mengajarkan kebutuhan dasar manusia kepada mahasiswa sesuai dengan lrarakteristik yang dimiliki oleb mahasiswa. Salah satu lrarakteristik mabasiswa yang barus dipcrtimbangkan dalam merancang pembelajaran kebutnban dasar manusia adalab minat belajar mabasiswa. Dengan adanya minat belajar, mahasiswa akan marnpu 1mtuk mengajukan beberapa pendekatan pemecaban masalah·masalah dalam pelajaran kebutuhan dasar manusia, mampu

mengkonstruk pengetahwm dalam benaknya, mencatat sendiri pola-pola bermakna dari penge1ahuan baru, dan meng~~lami sendiri perolehan basil belajar dengan cara menentukan dan mengambil materi-materi penting dari apa yang dipelajarinya. Selain itu, dengan adanya minat belajar peda diri. mahasiswa, maka mahasiswa memperoleh

doronpn (tcnaga) atau falctor yang dapat mempengaruhi, menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasilran tingkab lakunya dalam memenuhi tujuan yang dikehervlaki . Mlnat belajar merupakan informasi penting yang diperlukan oleb dosen, yang dapat beonanfaat sebagai dasar untuk menentukan sUategi pembelajaran yang sesuai sebingga dapat mem.bantu untuk meningkathn basil belajar mabasiswa.

(27)

113

masalab, mampu uniUk melaJrukan berbagai hal serta Jancar daJam meogt:l!!nhhn

gagasan-llJen}'eSWiikan ape-epa yang dikdabui dengan IIJ IIJl8 yang alr.an dipelajarinya dalam peoyelesaian soal~ belajamya.

Mahasiswa yang mempunyai minat belajar tinggi akan terlihat dari aktivitasuya,

tmnotivasi untuk belajar dan peda akhimya basil belajar yang diperoleh akan tinggi (baik). Sebaliknya, mahasiswa yang mempunyai minat belajar rendah juga alcan terlihat dari aktivitas belajaranya, tidak termotivasi. tidak ada gairah untuk belajar, peda hal karalcteristik pengajaran Kebutuhan dasar Manusia II menuntut keaktifan mahasiswa dalam

proses

serta dituntut mcmpuoyai minat belajar yang tinggi agar dapat

memperoleh basil belajar yang optimal.

Selain sttategi pembelajaran belajar tlmtas, penggunaan strategi pembelajaran ekspositori juga efelrtif untuk meninglcatkan basil belajar kebutuhan dasar manusia mahasiswa, hal ini berimplikasi juga terbadap doseo bagaimana menyusun strategi

pembelajaran ekspositori yang efektif dan efisien untuk memperoleh basil belajar kebutuban dasar manusia yang lcbih m.aksimal. Untuk mahasiswa dengan minat belajar rendah akan memperoleb basil belajar kebutuhan dasar manusia yang lebih baik jika

diajarlcan dengan strategi pembelajaran ekspositori, sebob mabasiswa dengan minat belajar rendah alcan mengalami kesulitan untuk membangun atau mengkonstruk pengetahuan dan keterampilan kebutuhan dasar manusia yang dibntuhkannya, sebab mabasiswa tersebut memiliki tingkat kecepetan yang rendah dalam memahami, dan

(28)

114

yang lebih lama untu1: mencema suatu materi pelajaran Jcehnmban dasar manusia Y11Jlg disajilcan.

Sebalilcnya, untuk mahasiswa yang memiliki minat belajar rendah, jika diajar

~gan stratcgi pembelajaran ekspositori akan memperoleb basil belajar yang lebib baiJc, sebab slratcgi pembelajaran ekspositori adalah suatu strategi pembelajaran yang

berpusat pada dosen (teacher centred). Artinya, proses pembelajaran didominasi oleh doseD, di IJllllla doseD berperan sebegai n.ara sumber dan merangsang mabasiswa untuk

mengeluarlcan ide-ide atau konsep dengan pertanyaan-pertanyaan yang mudah dipehami dalam memecahkan masalah. Di akhir pembelajaran, dilakukan kegiatan tanya jawab, memberikan tugas kepada mahasiswa untuk membual nmgkumaD pelajaran YllllB baru diikuti dibultu catatan masing-masing dengan memberi1ahukan terlebih dahulu materi-materi penting pada pembelajaran yang baru dilakukan. Dengan demi.kiaD, meslcipun mahasiswa memiliki :minal belajar rendah, mabasiswa let3ebut cendenmg dapat menerima dan memahami makna dan esensi materi-materi penting pelajaran tersebut, sebab dosen senantiasa mengarahkan dan membimbing mabasiswa untuk memperoleh hasil belajar sesual dengan tujuan instroksiooal yang Ielah

ditetaplcan.

(29)

117

DAFTAR PUSTAKA

Achdiyat.,M dan A.Y., Ngadiyo. (1980). Beberapa Catalan Tentang Mastery Learning. Proyek Pengembangan Pendidikan Guru (P3G).

Ahmadi, A. dan Supriyanto, W., (1991). Psiko/ogi Be/ajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Ali, Muhammad., (2000). Guru Dalam Eva/uasi Be/ajar Mengajar, Bandung, Sinar Baru Algesindo.

Aminwriah, 2006. Pengaruh Strategi Pembelajaran Algoritmik dan Kreativitas Terhadap Hasil Be/ajar Matematiko. SMP Negeri 2 Stabat.

Amnah. {2007). Pengaruh Strategi l'embelajaran Advance Organizer dan Komunikasi Interpersonal Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMA Negeri l Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Arikunto, S. (2002)., Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara

----=-:,--' (2003)., Prosedur Pene/itlan. Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Ary, D., Jacobs, L.C Razavieh, A. (1982). Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. (Penerjemab Furchan, A). Surabaya: Usaba Nasional.

Atmadi, A. dkk. (2000). Transformasi Pendidikan Memasuki Millenium Ketiga.

Y ogyakarta : Kanisius.

Azwar, 1999. Test Prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bloom, B.S. et all (1982)., Taxonomy of Education Objectives: The Classification of Educational Goals. Handbook 1: Cognitive Domain. New York: Logman Inc.

Bloom.B.S. (1968) Learning of Mastery.Eva/uation Comment. University of California. Los Angeles (ED 053419).

Bloom.B.S. {1976). Human Characteristics and School Learning. New York : Me. Graw-Hill.

Carrol.

J.

(1963). A Model of School Learning. Teachers College Record.(p. 723-733).

Cochran, G,W. (1991). Teknik Penarikan Sample. Edisi Ketiga, Terjnnaban Rudiansyab, Jakarta: Ul Press.

(30)

118

Degeng. L Nyoman,(19891 Omu Pengajoran Taksonomi Variabel, Jakarta :

Depdik~Dilcti.

Departemen Kesehatan. (2006) Kurikulum Pendidikan Diploma-Ill Keperawatan.

Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesebatan. Pusat Tenaga Kesebatan

Dick,W dan Carey, L (1996). The Systemathic Duign of Instruction. 4111• Harper

Collim Publishers.

Gagne, Robert M. 1987. Instructional Technology Formulations, London : Rawrmce Erebawn Associaces, Publisher.

Gerlach, Gagne, Vemon S. Ely Donal P. 1980. Teaching and Media : A Systematic Approach New Jersey Prentice Halllnc.

Gulo, W. (2002). Srrategi Belajor Mengajor. Jakarta : Gramedia Widia Sarana lndooesia.

Guskey, Thomas, R. 1997. Implementing Mastery Learning. Belmont Wadsworth Publishing Company.

Hamalik, Oernar. (2001). Perencanaan Pengajoran Berdasorkan Pendekalan Sfstem. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. (2001). Pendekalan

Baru

Srrategi Belajor Mengajar Berdasarkan CBSA .Bandung : Sinar Baru.

Healy, Jane. M. (1994). Your Child Growing Mind. A Guide to Learning on Brain

Developmtnlfrom birth to adolescence, New York: Double Dog.

Kasmab, Rusmina (2006). Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Proses Berpikir

Terbadap Hasil Belajar Matemati.ka SMA Swasta PAB 13 Medan.

Tesis.

Pascasaljana Universitas Negeri Medan.

Mamdlang, Haposan. 1987. T'mgkat Kesiapan Mabasiswa FPTK IK.IP Medan, Sebagai Calon Guru Teknologi Serta Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Thesis, Jakarta: FP IKIP, Jakarta.

Miarso, Yusufhadi, 2004. Menyemai Benih Te/cnq/ogi Pendidikan. Jakarta Kencana..

Nasution, S. (2003). Didakti.s Asa.t-A.w Mengajar. Jakarta :

Bumi

Aksara.

Reigeluth, C. M. (1983)., Jntructional Desalgn Teories and Models : An Overviews of Their Current Status. London : Lownrence Rrl baum Associates.

(31)

119

Kecamatan Salabat. Tesis. Medan : Program Pascasaljana Universitas Negeri Medan..

Romi:wwski, A.Z (1981). Designing Instructional System : Decision Making in Course Planning and Curriculum Design. London : Kogan Page Schmeck , RR.1987 Learning Strategy and Learning Style New York, Plenumm Press.

Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pemhelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidlkan. Jakarta : Kencana.

Silitonga, Sorta. (2001). "Kontribusi Cohesivenes Kelompok Terbadap Partisipasi Anggota Gerakan Pramuka Universitas Negeri Medan" . Abstrak Hasil Penelitian. Edisi 32. Tahun Xlii. Juli 200 I. Lembaga Penelitian UNIMED.

Slameto, (1995), Belajar dan Fakior Fakior yang Mempengaruhlnya, Jakarta: Bina Aksara.

Sudjana, (1992)., Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, Nana. (1998). Teori·Teori Belajar Untuk Pengajaran. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Sukmadinata. (1992). Teori Belajar Untuk Pengajaran Matematikn. Jakarta : P3G Depdikbud.

Soemantri, N.M. (2001), Menggagas Pembaharuan Pendidikcn IPS. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Soeparan, Setiawan. 2002. Keadoan Tenaga Kesehatan. Jakarta : Pusat Pendidikan TenagaKesehatan DepKes.

Supannan, Atwi. (1997). Disain lnstruksional. Jakarta : P2T·UT DIKTI Depd.ikbud.

Suryabrata, Sumadi (2002). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Usmaidar, 2007. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kecerdasan Visual Spasial Terhadap Hasil Be/ajar Geogrfifc di Madrasah Alliyah Negeri I. Tanjung

Pura.

Walgito, Bimo. (1997). Psikologi SosiaJ Suotu Pengantar. Yogyakarta: Andi.

Winkel, W.S (1984). Psikologi Pendidikan dan Evaluasl Be/ajar. Jakarta Gramedia.

Gambar

Tabel Halaman
Tabel Hasil Statistik De:skriptif ......................................... .
Tabel I : Daftar Kolcktif Data Kclulusan Mabasi5wa Jurusao Keperawatao

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan positif: 1) tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013

strategis dan kegiatan promosi yang kurang gencar dengan memanfaatkan kemajuan teknologi seperti website, majalah, radio, spanduk, dan dapat menambahkan layanan

Apabila terdapat keberatan atas penetapan penyedia barang/jasa tersebut diatas, kami memberi kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis selambat-lambatnya

Sikap spesifik yang dapat mempengaruhi perilaku adalah sikap sosial yang dinyatakan dengan cara berulang-ulang pada kegiatan yang sama atau lebih lazimnya

To assist these management activities, PWD had prepared several guidelines and procedures mainly known as SPK (System of Quality Measurement) and Skala (Online

2 Memiliki tanggung jawab pada kegiatan individu 1 Tidak menunjukkan rasa tanggung jawab di setiap kegiatan 3 Kerja sama 3 Dapat bekerja sama dalam kelompok dengan baik. 2

Pada hari ini Rabu tanggal Tiga bulan Desember tahun Dua Ribu Empat Belas, kami selaku Pokja Pengadaan Barang, Jasa Konsultansi dan Jasa Lainnya pada Unit

Menurut Glaser, „mengejar hegemoni akan membuat negara -negara menjadi semakin kuat namun di sisi lain hal itu akan menempatkan mereka di zona yang berbahaya‟ , Korea