• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses pencatatan, yang merupakan ringkasan dari transaksi keuangan yang. dibuat oleh pihak manajemen dengan tujuan untuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses pencatatan, yang merupakan ringkasan dari transaksi keuangan yang. dibuat oleh pihak manajemen dengan tujuan untuk"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teoritis

2.1.1 Laporan Keuangan

Baridwan(2000:7) laporan keuangan merupakan ringkasan dari proses pencatatan, yang merupakan ringkasan dari transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan ini dibuat oleh pihak manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas yang dibebankan kepadanya oleh pemilik perusahaan.

Laporan keuangan yang lengkap terdiri atas komponen-komponen berikut ini: (1) Neraca; (2) laporan laba rugi; (3) laporan perubahan ekuitas; (4) laporan arus kas; dan (5) catatan atas laporan keuangan.

Perusahaan dianjurkan untuk menyajikan laporan keuangan yang menjelaskan karakteristik utama yang mempengaruhi kinerja keuangan, posisi keuangan perusahaan dan kondisi ketidakpastian (IAI, 2007).

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang

menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu

perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam

pengambilan keputusan ekonomi (IAI, 2007:3). Pelaporan keuangan

hendaknya memberikan informasi yang berguna bagi para calon investor dan

kreditor, maupun yang sudah ada, dan para pengguna lainnya dalam membuat

investasi, kredit, dan keputusan-keputusan lain yang serupa secara rasional

(2)

(Belkaoui, 2006:233). Pelaporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang mengkomunikasikan keadaan keuangan darihasil operasi suatu perusahaan dalam periode tertentu kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Menurut PSAK No. 1 (IAI, 2007) tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaanyang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangkamembuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban(stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yangdipercayakan kepada mereka.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatulaporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi:(1) aset; (2) kewajiban; (3) ekuitas; (4) pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian; dan (5) arus kas.

Accounting Principles Board Statement No. 4 (dalam Belkaoui,

2006:212) mengklasifikasi tujuan laporan keuangan menjadi tujuan khusus, tujuan umum, dan tujuan kualitatif, serta menempatkan mereka di bawah suatu kumpulan pembahasan. Tujuan-tujuan tersebut dapat diringkas sebagai berikut:

1. Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan secara

wajar dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum,

posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan-perubahan lainnya dalam

posisi keuangan.

(3)

2. Tujuan umum dari laporan keuangan adalah sebagai berikut:

a. Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai sumber daya ekonomi dan kewajiban dari perusahaan bisnis agar dapat:

1. Mengevaluasi kelebihan dan kekurangannya;

2. Menunjukkan pendanaan dan investasinya;

3. Mengevaluasi kemampuan dalam memenuhi komitmen komitmennya;

4. Menunjukkan berbagai dasar sumber daya bagi pertumbuhannya.

b. Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai perubahan dalam sumber daya bersih dari aktivitas perusahaan bisnis yang diarahkan untuk memperoleh laba agar dapat:

1. Menyajikan ekspektasi pengembangan dividen kepada para investor;

2. Menunjukkan kemampuan operasi perusahaan dalam membayar kreditor dan pemasok, memberikan pekerjaan bagi karyawan- karyawannya, membayar pajak, dan menghasilkan dana untuk perluasan usaha;

3. Memberikan informasi untuk perencanaan dan pengendalian kepada manajemen;

4. Menyajikan profitabilitas jangka panjang.

(4)

a. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk mengestimasi potensi penghasilan bagi perusahaan.

b. Untuk memberikan informasi lain yang dibutuhkan mengenai perubahan dalam sumber daya ekonomi dan kewajiban.

c. Untuk mengungkapkan informasi lain yang relevan terhadap kebutuhan pengguna laporan.

3. Tujuan kualitatif dari laporan keuangan adalah sebagai berikut:

a. Relevansi, yang artinya pemilihan informasi yang memiliki kemungkinan paling besar untuk memberikan bantuan kepada para pengguna dalam keputusan ekonomi mereka.

b. Dapat dimengerti, yang artinya tidak hanya informasi tersebut jelas, tetapi para pengguna juga harus dapat memahaminya.

c. Dapat diverifikasi, yang artinya hasil akuntansi dapat didukung oleh pengukuran-pengukuran yang independen, dengan menggunakan metode-metode pengukuran yang sama.

d. Netralitas, yang artinya informasi akuntansi ditujukan kepada kebutuhan umum dari pengguna, bukannya kebutuhan-kebutuhan tertentu dari pengguna-pengguna yang spesifik.

e. Ketepatan waktu, yang artinya komunikasi informasi secara

lebih awal, untuk menghindari adanya keterlambatan atau

penundaan dalam pengambilan keputusan ekonomi.

(5)

f. Komparabilitas (daya banding), yang secara tidak langsung berarti perbedaan-perbedaan yang terjadi seharusnya bukan diakibatkan oleh perbedaan perlakuan akuntansi keuangan yang diterapkan.

g. Kelengkapan, yang artinya adalah telah dilaporkannya seluruh informasi yang secara wajar memenuhi persyaratan dari tujuan kualitatif yang lain.

2.1.2 Pelaporan Keuangan

Pelaporan keuangan tidak hanya memuat laporan keuangan namun juga cara-cara lain dalam mengkomunikasikan informasi yang berhubungan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan informasi yang diberikan oleh sistem akuntansi yaitu informasi mengenai sumber daya, kewajiban, penghasilan perusahaan, dan lain-lain (Belkaoui, 2006:233).

Financial Accounting Standards Board (Hendriksen dan Van Breda,

(2000:136) meringkaskan bahwa tujuan-tujuan pelaporan keuangan adalah sebagai berikut:

a. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang berguna bagi investor dan kreditor dan pemakai lain yang sekarang dan yang potensial mengambil keputusan rasional untuk investasi, kredit dan yang serupa.

b. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi guna membantu

investor dan kreditor dan pemakai lain yang sekarang dan yang

(6)

potensial dalam menetapkan jumlah, waktu, dan ketidakpastian penerimaan kas prospektif dari deviden atau bunga dan hasil dari penjualan, penarikan, atau jatuh tempo surat berharga atau pinjaman.

c. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi mengenai sumber daya ekonomi dari satuan usaha, tuntutan terhadap sumberdaya tersebut (kewajiban satuan usaha itu untuk mentransfer sumber daya ke satuan usaha lain dan modal pemilik), dan pengaruh transaksi, kejadian, dan situasi yang mengubah sumberdaya dan tuntutannya pada sumberdaya tersebut.

Pelaporan keuangan itu bukanlah merupakan sebuah akhir, tetapi ia dimaksudkan untuk memberi informasi yang berguna dalam melakukan pengambilan keputusan bisnis dan ekonomi. Tujuan dari pelaporan keuangan bukanlah suatu hal yang abadi, mereka akan dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi, legal, politik, dan sosial di mana pelaporan keuangan terjadi.

Tujuan juga dipengaruhi oleh karakteristik dan keterbatasan dari jenis informasi yangdapat diberikan oleh pelaporan keuangan (Belkaoui, 2006:234).

Pelaporan keuangan diharapkan memberi informasi mengenai kinerja

keuangan perusahaan selama suatu periode dan bagaimana manajemen dari

sebuah perusahaan menggunakan tanggung jawab pengurusannya kepada

pemilik. Pelaporan keuangan tidak dirancang untuk mengukur nilai dari

perusahaan bisnis secara langsung, namun informasi yang disajikannya

mungkin dapat membantu bagi mereka yang ingin memperkirakan nilainya.

(7)

2.1.3 Teori Kepatuhan

Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan perusahaan publik di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala. Regulasi tersebut sesuai dengan teori kepatuhan (compliance theory) Baron dan Bryne (2002: 387) bahwa

Obedience is a form of social influence in which one or more persons are ordered to do something, and they do it. It is in a sense, the most direct form of social influence. Several strategies can help reduce the occurance of destructive obedience. These include reminding individuals that they share in the responsibility for any harm produced, reminding them that beyond

Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 1 paragraf 38, suatu perusahaan sebaiknya mengeluarkan laporan keuangannya paling lama 4 (empat) bulan setelah tanggal neraca (IAI, 2007:17). Perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dituntut untuk mematuhi peraturan berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) Nomor 36/PM/2003, tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala yang diaudit dengan Nomor Peraturan X.K.2, yaitu:

Laporan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan akuntan

dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Badan

Pengawas Pasar Modal (Bapepam) selambat-lambatnya pada akhir

bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Laporan

(8)

keuangan disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum yang pada pokoknya adalah Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan ketentuan akuntansi di bidang pasar modal yang ditetapkan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam).

Perusahaan yang tidak melaksanakan kewajiban dalam menyampaikan laporan keuangan berkala akan dikenakan sanksi sesuai dengan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-307/BEJ/07- 2004, tentang Peraturan Nomor I-H Tentang Sanksi: Khusus bagi Perusahaan Tercatat yang terlambat menyampaikan Laporan Keuangan, Peraturan Nomor I-E tentang Kewajiban Penyampaian Laporan dikenakan sanksi mulai dari Peringatan I sampai dengan peringatan III disertai denda sebesar Rp 50.000.000 sampai Rp 150.000.000, bahkan akan dikenakan suspensi.

Pengenaaan sanksi tersebut dilakukan dengan proses tertentu sesuai peraturan.Perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan keuangan akan dikenakan sanksi administratif berupa denda berdasarkanketentuan Pasal 63 huruf e Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal yang menyatakan bahwa

”emiten yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif, dikenakan

sanksi denda Rp 1.000.000 (satu juta rupiah) atas setiap hari keterlambatan

penyampaian laporan keuangan dengan ketentuan jumlah keseluruhan denda

paling banyak Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah).”

(9)

2.1.4 Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan

Salah satu cara untuk mengukur transparansi dan kualitas pelaporankeuangan adalah ketepatan waktu. Rentang waktu antara tanggal laporankeuangan perusahaan dan tanggal ketika informasi keuangan diumumkan kepublik berhubungan dengan kualitas informasi keuangan yang dilaporkan(McGee, 2007).

Berdasarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian LaporanKeuangan Standar Akuntansi Keuangan, laporan keuangan harus memenuhiempat karakteristik kualitatif yang merupakan ciri khas yang membuat informasilaporan keuangan berguna bagi para pemakainya.

Keempat karakteristik tersebutyaitu dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan. Untukmendapatkan informasi yang relevan tersebut, terdapat beberapa kendala, salahsatunya adalah kendala ketepatan waktu.

Hendriksen dan Van Breda (2000:145) menyatakan bahwa informasitidak dapat relevan jika tidak tepat waktu, yaitu hal itu harus tersedia bagipengambil keputusan sebelum kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhikeputusan. Ketepatan waktu tidak menjamin relevansinya, tetapi relevansitidaklah mungkin tanpa ketepatan waktu. Oleh karena itu, ketepatan waktu adalahbatasan penting pada publikasi laporan keuangan.

Akumulasi, peringkasan danpenyajian selanjutnya informasi akuntansi harus

dilakukan secepat mungkin untukmenjamin tersedianya informasi sekarang di

tangan pemakai. Ketepatan waktujuga menunjukkan bahwa laporan keuangan

harus disajikan pada kurun waktuyang teratur untuk memperlihatkan

(10)

perubahan keadaan perusahaan yang padagilirannya mungkin akan mempengaruhi prediksi dan keputusan pemakai.

Sesuai dengan peraturan X.K.2 yang diterbitkan Bapepam, makapenyampaian laporan keuangan tahunan yang telah diaudit dikatakan tepat waktuapabila diserahkan sebelum atau paling lambat pada akhir bulan ketiga setelahtanggal laporan keuangan tahunan perusahaan publik tersebut.

Keterlambatanpenyampaian laporan keuangan bisa berakibat buruk bagi perusahaan baik secaralangsung maupun tidak langsung. Secara tidak langsung, para investor mungkinmenanggapi keterlambatan tersebut sebagai sinyal yang buruk bagi perusahaan.Secara langsung, sebagai contoh di pasar modal Indonesia pada tahun 2009,perusahaan-perusahaan publik yang melanggar prinsip keterbukaan informasidengan tidak menyampaikan laporan keuangan tahunan tepat waktu telahdikenakan sanksi administrasi dan denda.

2.1.5 Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan

Ada beberapa yang dapat berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan berdasarkan hipotesis penelitian adalahprofitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, umur perusahaan dan status perusahaan.

2.1.5.1 Profitabilitas

Menurut Brigham dan Houston (2006:107) profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan.

Sedangkan Horne dan Wachowicz (2005:222) mengatakan rasio

profitabilitas menghubungkan laba dengan penjualan dan laba

(11)

dengan investasi yang secara bersama-sama keduanya menunjukkan efektifitas keseluruhan operasi perusahaan.

Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada masa mendatang dan laba merupakan informasi penting bagi investor sebagai pertimbangan dalam menanamkan modalnya. Profitabilitas juga merupakan indikator dari keberhasilan operasi perusahaan. Profitabilitas suatu perusahaan mencerminkan tingkat efektivitas yang dicapai oleh suatu operasional perusahaan (Santoso, 1995:26). Givoly dan Palmon (dalam Saleh, 2004:18) berpendapat bahwa ketepatan waktu dan keterlambatan pengumuman laba tahunan dipengaruhi oleh isi laporan keuangan.

Dapat dikatakan bahwa rasio profitabilitas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin tinggi rasio profitabilitas, berarti semakin tinggi kemampuan perusahaan memperoleh laba.

Dalam penelitian ini menggunakan return on asset (ROA), Rumus ROA yakni sebagai berikut :

ROA =Laba Bersih Total Aktiva

2.1.5.2 Likuiditas

(12)

Merupakan kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya saat jatuh tempo. Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aset lancar perusahaan relatif terhadap kewajiban lancarnya.

Variabel ini diproksikan dengan current ratio (CR). CurrentRatio mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancarnya. Perusahaan yang memiliki kondisi keuangan yang baik cenderung segera menerbitkan laporan keuangannya, sehingga akan tepat waktu dalam pelaporan keuangannya. Rasio ini dapat dihitung sebagai berikut:

𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶𝐶 (𝐶𝐶𝐶𝐶) = Aset Lancar Kewajiban Lancar

2.1.5.3 Ukuran perusahaan

Salah satu faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu

pelaporan keuangan adalah ukuran perusahaan.Ukuran perusahaan

dapat dinilai dari beberapa segi. Besar kecilnya ukuran perusahaan

dapat di ukur didasarkan pada total penjualan, total nilai buku aset,

nilai bersih kekayaan, dan jumlah tenaga kerja (soegeng,soetedjo,

2006), semakin besar nilai item-item tersebut, semakin besar pula

ukuran perusahhan itu. Peniliti menggunakan menggunakan total

penjualan untuk mengukur besarnya perusahaan. Perusahaan

(13)

berskala besar cenderung mengahadapi tekanan eksternal yang lebih tinggi untuk mengumumkan laporan keuangan auditan lebih awal karena banyaknya pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan tersebut dan membutuhkan laporan keuangan tahunan sebagai sumber informasi. Manajemen dengan skala besar cenderung diberikan insentif untuk mempercepat penerbitan laporan keuangan auditan disebabkan perusahaan bersekala besar di monitor secara ketat oleh investor, pengawas permodalan, dan pemerintah.

Pelaporan keuangan akan semakin lama apabila ukuran perusahaan yang di audit semakin besar dan semakin luas (soetedjo, 2006) karena banyaknya jumlah sampel yang harus diambil dan semakin luasnya prosedur audit yang harus dilakukan.

2.1.5.4 Umur Perusahaan

Dalam kondisi normal, perusahaan yang telah lama berdiri

akan mempunyai publikasi perusahaanyang lebih banyak

dibandingkan dengan perusahaan yang masih baru.Idealnya umur

perusahaan di ukur berdasarkan tanggal pada saat berdirinya

perusahaan yang bersangkutan, namun umur perusahaan dalam

penelitian yang dilakukan di ukur berdasarkan first issue (listed)

perusahaan tersebut di pasar modal. Umur perusahaan juga

merupakan hal yang dipertimbangkan oleh investor sebelum

menanamkan modalnya. Umur perusahaan mencerminkan

perusahaan tetap survive dan menjadi bukti bahwa perusahaan

(14)

tersebut mampu bersaing dan dapat mengambil kesempatan bisnis yang ada dalam perekonomian. Perusahaan yang memiliki umur yang lebih tua cenderung lebih terampil dalam pengumpulan, pemrosesan dan menghasilkan informasi ketika diperlukan karena perusahaan memiliki pengalaman yang cukup banayak dalam proses pelaporan keuangan, sehingga perusahaan tersebut diperkirakan mampu mempublikasikan laporan keuangan yang tepat waktu.

2.1.5.5 Status Perusahaan

Status perusahaan di bagi menjadi dua, yakni status asing

(memiliki perusahaan induk di luar negeri) dan status domestik

(perusahaan induk beradadi Indonesia). Ada beberapa alasan yang

memungkinkan perusahaan berstatus asing cenderung memberi

pengungkapan yang lebih baik dan menyampaikan laporan

keuangannya lebih tepat waktu dibanding perusahaan yang

domestik. Beberapa faktor penyebabnya antara lain pertama,

perusahaan dengan penanaman modal asing mendapatkan pelatihan

dan arahan yang baik misalnya dalam bidang akuntansi dari

perusahaan induknya diluar negeri. Kedua, perusahaan asing

memiliki sistem informasi manajemen yang lebih baik dimana

permintaan informasi oleh pelanggan, pemasok, analis, dan

masyarakat lebih tinggi dari pada umumnya kedua alasan mampu

mendorong pihak manajemen untuk menunjukkan kinerja

(15)

perusahaan yang baik. Manajemen sebadai pihak yang menyediakan informasi dituntut untuk menyampaikan informasi yang relevan dan tepat waktu.

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang kelengkapan pengungkapan laporan keuangan telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu dengan hasil yang berbeda-beda.

Ringkasan hasil peneliti terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1

(16)

Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti

Variabel Analisis Hasil Penelitian

Agung Widyawan Prabowo (2008)

Independen: Profitabilitas, Opini Audit, Kualitas Auditor Dependen : Ketepatan

Waktu Pelaporan Keuangan

Regresi Logistik

Profitabilitas berpengaruh, tetapi opini audit dan kualitas auditor tidak berpengaruh

Ferdi K. A Simatupang (2009)

Independen : Probabilitas, rasio gearing, ukuran perusahaan, umur

perusahaan, status perusahaan Dependen :Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan

Regresi Logistik

Kelima variabel tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan

Gratia M.

Situmorang (2010)

Independen : Laba (rugi) bersih,current ratio,ukuran perusahaan, umur

perusahaan, reputasi KAP, audit report lag

Dependen :Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan

Regresi Logistik

Variabel Laba (rugi) bersih,current ratio,ukuran perusahaan, umur

perusahaan tidak

berpengaruh signifikan tetapi reputasi KAP, audit report lag berpengaruh signifikan Renny

Catrinasari (2006)

Independen : Rasio gearing, Profitabilitas, Ukuran

Perusahaan, Umur Perusahaan, dan Struktur Kepemilikan.

Dependen :

Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan

Regresi Sederhana

Rasio gearing, profitabilitas,

umur perusahaan berpengaruh positif dan

signifikan. Ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap ketepatan waktu. Struktur

kepemilikan tidak berpengaruh.

2.3 Kerangka Konseptual

(17)

Kerangka konseptual penelitian dirumuskan berdasarkan tinjauan teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu sebagai berikut :

Variabel Independen Variabel dependen

n H1

H2

H3

H4

H5

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

Didalam penelitian ini, profitabilitas diukur dengan ROA (Return on Assets). Return on Assets (ROA) biasanya disebut sebagai hasil pengembalian atas total aktiva. Rasio ini mencoba untuk mengukur efektivitas pemakaian total sumber daya oleh perusahaan. Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aset lancar perusahaan relatif terhadap kewajiban lancarnya. Variabel ini diproksikan dengan current ratio (CR).

Profitabilitas (X

1

)

Ukuran perusahaan (X

3

)

Umur perusahaan (X

4

)

Likuiditas (X

2

)

Status perusahaan (X

5

)

Ketetapan Waktu Pelaporan Keuangan

(Y)

(18)

CurrentRatio mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancarnya.

Perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi merupakan good news bagi perusahaan, artinya perusahaan dapat segera mencairkan aktiva yang tersedia untuk melunasi hutang ketika jatuh tempo. Likuiditas dalam penelitian ini diukur berdasarkan rasio lancar, perusahaan dengan likuiditas tinggi menggambarkan kemungkinan perusahaan memiliki kondisi keuangan yang baik sehingga dapat tepat waktu dalam pelaporan keuangan.

Ukuran perusahaan pada penelitian ini diukur berdasarkan total penjualan.

Total penjualan yang semakin besar berarti ukuran perusahaan juga semakin besar. Perusahaan besar merupakan sorotan masyarakat dan terkait dengan lebih banyak pengguna informasi seperti investor, kreditor, pemasok, pelanggan, pemilik perusahaan, karyawan, dan sebaginya. Hal tersebut mendorong perusahaan besar untuk mengusahakan ketepatan waktu demi keandalan dan relevansi laporan keuangan.

Umur perusahaan diukur sejak perusahaan tersebut terdaftar (listed) di

Bursa Efek Indonesia sampai tahun berjalan. Perusahaan yang sudah lama

terdaftar biasanya lebih berpengalaman dalam pelaporan keuangan. Umur

perusahaan yang semakin tinggi berarti pelaporan keuangannya semakin tepat

waktu dan sebaliknya semakin sedikit umur perusahaan, semakin rendah

ketepatan waktu pelaporan keuangan.

(19)

Status perusahaan dilihat dari kepemilikan usaha apakah berada di pihak asing atau di pihak domestik. Perusahaan berstatus asing di duga menyampaikan laporan keuangan yang lebih tepat waktu dibanding perusahaan yang domestik.

Beberapa faktor penyebabnya antara lain pertama, perusahaan dengan penanam modal asing mendapatkan pelatihan dan arahan yang baik misalnya dalam bidang akuntansi dari perusahaan induknya di luar negeri. Kedua, perusahaan asing memiliki sistem informasi manajemen yang lebih baik dimana permintaan informasi oleh pelanggan, pemasok, analis dan masyarakat lebih tinggi pada umumnya. Kedua alasan ini mampu mendorong pihak manajemen untuk menunjukkan kinerja perusahaan yang baik. Manajemen sebagai pihak yang menyediakan informasi dituntut untuk menyampaikan informasi yang relevan dan tepat waktu.

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah pernyataan yang didefinisikan dengan baik mengenai

karakteristik populasi (Rochaety dkk, 2007 : 104). Menurut Sugiyono (2006 : 51)

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah, oleh karena

itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat

pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru

didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta- fakta empiris

yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan

sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban

yang empirik.

Referensi

Dokumen terkait

Iz enačbe pričakovanih povprečnih stroškov enote kapitala določenega podjetja in enačbe vrednotenja podjetja v razmerah negotovosti sledi, da če sta ke in ki konstantna ali če

Uji ANOVA dari masing-masing kelompok uji baik aktivitas dan kapasitas fagositosis dari variasi konsentrasi logaritma yang diberikan 0,1 – 1000 µg maupun terhadap kontrol (-)

Penelitian ini bertujuan mengamplifikasi gen HA virus AI pada daerah antigenic yang diisolasi dari beberapa jenis unggas di wilayah kerja Balai Penyidikan dan

Pendidikan merupakan salah satu faktor utama yang turut ambil bagian dalam pembangunan bangsa sehingga, setiap lapisan masyarakat berhak menerima pendidikan yang

Sedangkan sistem kontrol mobil robot menggunakan sebuah mikrokontroler ATMega16 sebagai master, sistem sensor menggunakan 8 buah fotodioda yang berfungsi sebagai pembaca garis,

Berdasarkan latar belakang penelitian, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah perilaku wirausaha dan lingkungan keluarga berpengaruh positif dan

Catatan tambahan : Spesifikasi produk tergantung pada pengujian, dari data literatur dan informasi dari perusahaan manufaktur sarung tangan atau diturunkan dari produk yang

● Rasa Ingin Menolong – jika seseorang dimintai data atau informasi dari orang yang sedang tertimpa musibah, dalam kesedihan yang mendalam, menjadi korban bencana, atau berada