• Tidak ada hasil yang ditemukan

Yth. Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Bappenas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Yth. Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Bappenas"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Nomor : PR.06.06.21.214.10.21.507 Jakarta, 14 Oktober 2021 Lampiran : 1 (satu) berkas

Hal : Laporan Hasil Pelaksanaan Kegiatan Germas Periode Januari-Juni 2021

Yth.

Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Bappenas

Menindaklanjuti surat Deputi Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Bappenas nomor 12127/PP.06.02/D.5/09/2021 tanggal 29 September 2021 perihal Permohonan Data Hasil Pelaksanaan Kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), bersama ini kami sampaikan laporan pelaksanaan kegiatan Germas di Badan Pengawas Obat dan Makanan periode Januari – Juni 2021.

Demikian kami sampaikan. Atas perhatian Bapak, kami ucapkan terima kasih.

Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan

Ditandatangani secara elektronik Yudianto, S.T., M.T., M.P.P.

Tembusan Yth.

Plt. Sekretaris Utama (sebagai laporan)

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

(2)

Target Capaian s.d.

Juni 2021

Alokasi anggaran

Realisasi Keuangan s.d.

Juni 2021

1 Kabupaten Kota yang menerapkan program keamanan pangan (desa, pasar, sekolah)

Jumlah Kabupaten/Kota yang menerapkan program keamanan pangan (desa, pasar, sekolah)

Kabupaten/kota yang menerapkan program keamanan pangan adalah kabupaten/kota yang berperan aktif dalam program keamanan pangan di desa, pasar, dan sekolah dengan kriteria :

'- Minimal memiliki 1 desa pangan aman

- Minimal memiliki 1 pasar aman berbasis komunitas - Minimal memiliki 1 sekolah dengan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) aman

Catatan:

3 Kegiatan tersebut memiliki tahapan yang dilaksanakan dalam jangka waktu 1 tahun, sehingga perhitungan capaian target dari kegiatan ini dilakukan pada akhir tahun

160 Kabupaten/Kota

Progress 40% yaitu:

'- Telah dilaksanakannya Kick Off Meeting Program Kab/Kota Pangan Aman

- Telah dilaksanakannya advokasi kelembagaan di 93 Kab/Kota

*)

- Telah dilaksanakannya pengembangan materi kegiatan program keamanan pangan (desa, pasar, sekolah)

Keterangan:

*) terdapat beberapa provinsi yang melebihi target kab/kota yg diintervensi

-Target terdiri dari 80 Kab/kota yang diintervensi tahun 2021, dan 80 Kab/kota yang dilakukan pengawalan yang diintervensi tahun 2020

3.585 1.677

INDIKATOR PUSAT

FORM A

FORMULIR PEMANTAUAN PELAKSANAAN KEGIATAN GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PERIODE JANUARI-JUNI 2021

Penanggung Jawab Kegiatan: Badan Pengawas Obat dan Makanan

Perkembangan Capaian Anggaran (dalam juta rupiah) Definisi Operasional Indikator

No Kegiatan Germas Indikator

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN1

(3)

Target Capaian s.d.

Juni 2021

Alokasi anggaran

Realisasi Keuangan s.d.

Juni 2021 Perkembangan Capaian Anggaran (dalam juta rupiah) Definisi Operasional Indikator

No Kegiatan Germas Indikator

1 Desa Pangan Aman Jumlah desa pangan aman a. Desa pangan aman merupakan desa yang diintervensi kemanan pangan (desa baru) berupa advokasi, bimbingan teknis, pendampingan secara intensif dalam pelaksanaan bimbingan teknis komunitas, fasilitasi keamanan pangan dan pengawasan keamanan pangan serta pengawalan desa yang telah diintervensi keamanan pangan.

b. Desa yang diintervensi meliputi desa maju, desa berkembang, dan desa yang menjadi lokus intervensi stunting, desa kerjasama dengan kementerian Desa Pembangunan Dearah Tertinggal dan Transmigrasi, dan desa di daerah destinasi wisata. Desa Maju adalah Desa dengan IDM > 0,707 dan ≤ 0.815 dan desa berkembang adalah desa dengan IDM > 0.599 dan ≤ 0.707, IDM adalah Indeks Desa yang merupakan komposit dimensi ketahanan sosial, ekonomi dan ekologi

c. Kegiatan yang dilakukan untuk pelaksanaan keamanan pangan di desa meliputi, Perkuatan Kapasitas Desa, Pemberdayaan Komunitas Desa, Pengawasan Keamanan Pangan, Monitoring dan Evaluasi

d. Desa pangan aman adalah desa yang memiliki : 1) kader keamanan pangan desa yang aktif 2) Melakukan intervensi keamanan pangan pada komunitas desa

3) Mempunyai dokumen perencanaan program keamanan pangan yang mandiri ( dengan dana desa, dana mandiri atau integrasi dengan program lain)

427 desa 1.Terlaksananya advokasi kelembagaan di 253 desa

2. Terlaksananya pelatihan Kader Keamanan Pangan di 204 desa dengan total kader 3.130 orang

3.Terlaksananya bimbingan teknis Komunitas desa di 75 desa dengan total komunitas yang dibentuk 3.776 orang

Keterangan:

*Target desa yang diintervensi tahun 2021 adalah 269 desa dan dilakukan pengawalan di 158 desa yang sudah diintervensi tahun 2020

*Pelaksanaan pelatihan kader keamanan pangan dan bimtek komunitas desa akan dilakukan hingga Triwulan 3

26.220 9.506

INDIKATOR BALAI BESAR/BALAI POM

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN2

(4)

Target

Juni 2021 anggaran Keuangan s.d.

Juni 2021 2 Sekolah yang Diintervensi

Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS)

Jumlah sekolah dengan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) aman

a. PJAS kepanjangan dari Pangan Jajajnan yang dikonsumsi Anak Usia Sekolah.

b. Lokasi Penyedia PJAS dapat diperoleh dari jalur distribusi PJAS yang dapat diakses oleh Anak Usia Sekolah baik di sekolah, lingkungan sekitar sekolah, rumah tinggal, dan atau e-commerce.

c. Waktu akses PJAS adalah sepanjang waktu, kapan pun anak usia sekolah (baik yang di sekolah maupun di rumah dan tempat lain) untuk mendapatkan PJAS.

d. Satuan Pendidikan yang dilakukan intervensi kemanan PJAS terdiri dari SD/MI/SLB, SMP/MTS dan

SMA/SMK/MA.

e. Intervensi keamanan PJAS adalah semua tahapan sesuai petunjuk teknis yang ditetapkan meliputi tahapan advokasi lintas sektor keamanan PJAS, sosialisasi keamanan PJAS, Bimtek kader keamanan pangan sekolah, pemberian paket edukasi keamanan pangan, monitoring pemberdayaan kader keamanan pangan sekolah, sertifikasi PJAS Aman.

f. Kriteria Sekolah dengan PJAS Aman adalah:

1) Memiliki Kader Keamanan Pangan Sekolah aktif 2) Melakukan intervensi keamanan pangan kepada komunitas sekolah

3) Mempunyai dokumen rencana aksi program keamanan pangan

1.330 sekolah 1. Advokasi Lintas Sektor PJAS telah dilaksanakan di 33 Provinsi

2. Sosialisasi Keamanan Pangan kepada 1.879 sekolah (target sosialisasi KP kepada 3.300 sekolah termasuk sekolah yg diintervensi tahun 2021 dan target perluasan sekolah)

3. Bimtek Kader Keamanan Pangan Sekolah telah dilakukan ke 379 sekolah

4. Pemberian Paket Edukasi Keamanan Pangan telah diberikan ke 424 sekolah

Keterangan:

*Target sekolah yang diintervensi tahun 2021 adalah 822 sekolah dan dilakukan pengawalan di 508 sekolah yang sudah diintervensi tahun 2020

17.005 5.870

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN3

(5)

Target Capaian s.d.

Juni 2021

Alokasi anggaran

Realisasi Keuangan s.d.

Juni 2021 Perkembangan Capaian Anggaran (dalam juta rupiah) Definisi Operasional Indikator

No Kegiatan Germas Indikator

3 Pasar yang Diintervensi Menjadi Pasar Aman dari Bahan Berbahaya

Jumlah pasar aman dari bahan berbahaya

a. Pasar adalah pasar rakyat yang diusulkan oleh OPD terkait sebagai pasar ercontohan untuk pelaksanaan program pasar pangan aman berbasis komunitas.

b. Intervensi adalah segala upaya yang dilakukan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja Survey pasar, advokasi komitmen pemda dan lintas sektor, bimtek petugas pasar, penyuluhan komunitas pasar, kampanye pasar, monev pasar, serta pelatihan fasilitator pasar dalam rangka mencapai pasar pangan aman berbasis komunitas.

c. Pasar pangan aman berbasis kominitas adalah pasar yang didalamnya terdapat komitmen dan dukungan penuh dari pemangku kepentingan dan pemberdayaan komunitas pasar dari sisi suplay dan demand. Bentuk intervensi yang dilakukan berupa survey pasar, advokasi komitmen pemda dan lintas sektor, bimtek petugas pasar, penyuluhan komunitas pasar, kampanye pasar aman, monev pasar, serta pelatihan fasilitator pasar.

d. Komunitas pasar adalah kelompok meliputi pedagang pasar, pengelola pasar, pengunjung pasar, anggota asosiasi pasar yang melakukan kegiatan utama di dalam pasar dalam rangka pemberdayaan pasar rakyat.

e. Komitmen dan dukungan penuh komunitas pasar dan pemangku kepentingan terkait dapat berupa keberlanjutan program (replikasi pasar) dan penurunan peredaran bahan berbahaya yang disalahgunakan dalam pangan dan pangan yang berpotensi mengandung bahan berbahaya serta rencana program pengawalan pada

169 pasar - Advokasi Lintas Sektor telah dilaksanakan di 33 Provinsi - Pelaksanaan Bimtek Pengelola Pasar di 84 pasar

Keterangan:

Target pasar yang diintervensi tahun 2021 adalah 169 pasar yag terdiri dari 105 pasar intevensi Tahun 2021 dan dilakukan pengawalan di 64 pasar yang sudah diintervensi tahun 2020

6.745 2.813

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN4

(6)

1 Kabupaten Kota yang menerapkan program keamanan pangan (desa, pasar, sekolah)

Pelaksanaan advokasi belum bisa dilakukan di seluruh Kab/kota target karena terdapat kebijakan di beberapa daerah untuk menunda kegiatan terkait pembatasan kegiatan masyarakat

Rencana yang akan dilaksanakan pada Semester 2 adalah berupa:

- Pelaksanaan advokasi ke 8 Kab/Kota

- Mengembangkan tools monitoring dan evaluasi, seperti pengembangan aplikasi pelaporan, dll

- Koordinasi dengan lintas sektor terkait untuk menerapkan program keamanan pangan (desa, pasar, sekolah)

- Komitmen Pemerintah untuk melaksanakan program keamanan pangan (desa, pasar, sekolah) dalam rangka mewujudkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat 2 Desa Pangan Aman - Karena kondisi pandemi terdapat 16 desa yang belum

memungkinkan untuk pelaksanaan kegiatan advokasi.

- Beberapa daerah menunda pelaksanaan kegiatan pelatihan kader dan bimtek komunitas karena terkait kebijakan pada kondisi pandemi Covid-19 untuk membatasi kegiatan pertemuan secara luring. Kegiatan ini belum dapat dilakukan secara daring karena kondisi sarana dan prasaran di desa (jaringan internet yang tidak mendukung, belum tersedia perangkat untuk pelaksanan secara daring dll).

Rencana yang akan dilaksanakan pada Semester 2 adalah pelaksanaan tahapan kegiatan:

- Pelaksanaan advokasi di 16 Desa

- Pelatihan Kader Keamanan Pangan Desa dan Bimtek Komunitas Desa di 34 provinsi (269 desa)

- Monitoring dan Evaluasi kegiatan desa pangan aman di 34 provinsi

- Pengawalan di 158 desa yang sudah diintervensi tahun 2020

- Koordinasi dengan lintas sektor terkait (Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas PMD dll) untuk melakukan sosialisasi program desa pangan aman dan melakukan monitoring serta evaluasi kegiatan.

- Komitmen Kepala Desa dan Masyarakat Desa untuk melaksanakan kegiatan ini dalam rangka mewujudkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

3 Sekolah yang Diintervensi Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS)

Adanya PPKM di Kabupaten/Kota akibat peningkatan kasus covid-19

Menyesuaikan dengan agenda kalender akademik Cakupan sekolah yang diintervensi masih sekitar 16%

Rencana yang akan dilaksanakan pada Semester 3 adalah pelaksanaan tahapan kegiatan:

'- Pelaksanaan advokasi di 1 provinsi '- Sosialisasi Keamanan Panan sekolah '- Pemberian Paket Edukasi Keamanan Pangan '- Monitoring Kader Keamanan Pangan Sekolah

Adanya komitmen dari sekolah serta dukungan lintas sektor terkait yang diintervensi Program PJAS untuk menjadi Sekolah dengan PJAS aman

4 Pasar yang Diintervensi Menjadi Pasar Aman dari Bahan Berbahaya

- Karena kondisi pandemi terdapat pasar yang belum memungkinkan untuk pelaksanaan kegiatan advokasi.

- Beberapa daerah menunda pelaksanaan kegiatan Bimtek Pengelola Pasar, Pelatihan Fasilitator dan Monitoring Evaluasi karena terkait kebijakan pada kondisi pandemi Covid-19 untuk membatasi kegiatan pertemuan secara luring. Kegiatan ini belum dapat dilakukan secara daring dikarenakan adanya materi praktek pengujian bahan berbahaya pada pangan) dan keterbatasan dalam penggunaan alat meeting online

Rencana yang akan dilaksanakan pada Semester 2 adalah berupa:

- Pelaksanaan advokasi di pasar - Pelaksanaan Bimtek Pengelola Pasar - Pelaksanaan Pelatihan Fasilitator Pasar - Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Tahap 1 - Pelaksanaan kegiatan Penyuluhan Pedagang di pasar - Pelaksanaan kegiatan Kampanye Keamanan Pangan di Pasar

Dukungan dari Lintas Sektor terkait terhadap program Pasar yang Diintervensi menjadi Pasar Aman dari Bahan Berbahaya

Rekomendasi dan Rencana Tindak Lanjut (RTL) Faktor Keberhasilan Pembelajaran FORMULIR IDENTIFIKASI MASALAH, RENCANA TINDAK LANJUT, DAN PEMBELAJARAN

PELAKSANAAN KEGIATAN GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PERIODE JANUARI-JUNI 2021

No Kegiatan Germas Deskripsi Masalah/Kendala

Penanggung Jawab Kegiatan: Badan Pengawas Obat dan Makanan

1 Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

Referensi

Dokumen terkait

Ada tiga objek dalam supervisi pendidikan, khususnya 1) supervisi akademik, yang diidentifikasikan dengan proses mendidik dan pembelajaran serta kapasitas untuk terus

Sosialisasi Represif menekankan pada: (1) penggunaan hukuman, (2) memakai materi dalam hukuman dan imbalan, (3) kepatuhan anak pada orang tua, (4) komunikasi satu

Pemerintah (preparer) yang bertanggungjawab dalam pembuatan laporan keuangan, harus benar-benar transparan dan akuntabel dalam menyajikan laporan tersebut sehingga publik (users)

Menurut Puspitasari dan Rimbawanto (2010) Keragaman genetik yang terjadi dalam satu spesies ini terjadi karena adanya persebaran basidiospora yang berasal dari tubuh buah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka tujuan yang dicapai penelitian ini adalah menganalisis pengaruh pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, dan curahan jam kerja,

Permen lunak (soft candy) merupakan permen yang mudah di bentuk dengan tekanan karena memang relatif lunak, oleh karena itu jenis permen ini sering dibuat dengan berbagai ragam

13 Hasil pengukuran tekanan darah yang tidak mengalami perubahan, disebabkan pekerja terpapar kebisingan dalam waktu yang lama sudah mampu beradaptasi dengan kondisi yang

Sebagai jawaban sementara dari penelitian ini yang mengacu pada rumusan masalah dan teori maka dapat dijelaskan hipotesis: 1)Variabel tingkat pendidikan