34 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah lokasi di mana penelitian berlangsung dan dilakukan oleh peneliti dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan sebagai salah satu penguat bukti nyata dalam suatu penulisan. Lokasi penelitian ini merupakan keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti guna mendapatkan data yang akurat dan reilabel. Lokasi penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Shiddiqiyyah yang beralamatkan di Jl. Raya Ploso-Babat no 82, Desa Losari, Kecamatan Ploso, Kota Jombang, Provinsi Jawa Timur.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah (explanatory research) karena dalam penelitian ini menganalisis pengaruh antara brand image dan brand trust terhadap keputusan pembelian AMDK Maaqo di lingkup pondok Shidiqiyah Jombang. Penelitian eksplanatori bersifat mendasar dan bertujuan untuk memperoleh keterangan, informasi, dan data mengenai hal-hal yang belum diketahui (Sekaran, 2011).
Penelitian ini termasuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif yang meliputi pengembangan model matematis dan pengukuran berdasarkan teori yang ada, pengamatan dengan menggunakan kuesioner, serta pengujian hipotesis.
Dalam hal ini, tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui lebih dalam mengenai pengaruh brand image dan brand trust terhadap keputusan pembelian AMDK Maaqo di lingkup pondok Shidiqiyah Jombang.
35
C. Variabel dan Devinisi Operasional Variabel Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Indikator Sumber
Brand Image (X1)
Citra terhadap AMDK
Maaqo yang
berhubungan dengan pandangan merek AMDK Maaqo.
a. Merek mudah diingat.
b. Merek mudah dikenali (terkenal)
c. Merek yang terpercaya d. Populer
Setiawan, et al (2015)
Brand Trust (X2)
Kepercayaan terhadap merek AMDK Maaqo sebagai kemauan konsumen untuk membelinya.
a. Sudah diakui banyak orang b. Terdaftar pada BPOM c. Tidak mudah ditiru
d. Dilindungi oleh undang- undang
e. Mempunyai kualitas kandungan mineral yang menyehatkan
f. Aman diminum
Fatih Gecti
& Hayrettin Zengin, et al., (2013)
Keputusan Pembelian
(Y)
Tindakan konsumen untuk mau membeli atau tidak produk AMDK Maaqo. Rasa yakin pada diri konsumen atas produk AMDK Maaqo yang diambilnya bahwa produk tersebut bermanfaat. Kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap produk AMDK Maaqo.
a. Kemantapan untuk membeli produk
b. Cepat dalam pengambilan keputusan
c. Membeli tanpa banyak pertimbangan
Farzin dan Fattahi (2018)
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Sugiono (2015) menyatakan bahwa, populasi wilayah generalisasi yang terdapat obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang dapat digunakan oleh peneliti untuk ditarik kesimpulan. Populasi yang akan
36
diteliti adalah konsumen produk air mineral merek Maaqo di dalam Pondok Pesantren Shidiqiyah Jombang.
2. Sampel
Sugiyono (2015) menyatakan bahwa sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki karakteristik tertentu. Menurut Sugiyono (2015), ukuran sampel harus berkisar 30 sampai 500 pada setiap penelitian. Peneliti mengambil sebanyak 90 responden. Pengambilan sampel memerlukan metode khusus agar sampel dapat mewakili populasi dan menggambarkan tujuan spesifik dari penelitian yang disebut dengan teknik sampling. Menurut Sugiyono (2015), teknik sampling adalah teknik yang digunakan dalam menentukan ukuran sampel.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik non probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan tidak
memberikan peluang yang sama kepada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2015).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu. Tujuan dari purposive sampling adalah untuk memperoleh sampel yang dapat memenuhi
kriteria yang telah ditentukan (Sugiyono, 2015). Kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Santri THGB Tsalis yang melakukan pembelian produk maaqo di koperasi pondok.
b. Santri THGB Tsalis yang tinggal di Pondok Pesantren Shidiqiyah Ploso Jombang.
c. Santri THGB Tsalis yang berusia di atas 17 tahun atau lebih.
37 E. Sumber Data
Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama (Sugiyono, 2015). Data primer dalam penelitian ini didapat langsung dari responden dengan membagikan kuesioner kepada konsumen produk air mineral merek Maaqo di lingkup Pondok Pesantren Shidiqiyah Jombang Kota Jombang agar mendapatkan data yang diharapkan berkaitan dengan objek penelitian. Data primer berkaitan dengan pendapat responden terkait Brand Image, Brand Trust dan Keputusan Pembelian produk air mineral merek Maaqo.
F. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian, ada beberapa metode yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini yaitu:
1. Kuesioner
Kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan cara memberikan pertanyaan tertulis yang dirumuskan sebelumnya dimana responden mencatat jawaban, biasanya dalam alternatif yang disusun secara tertutup Sekaran (2011). Adapun prosedur dalam metode pengumpulan data ini, yaitu membagikan kuesioner tersebut; lalu responden diminta mengisi kuesioner pada lembar jawaban yang telah disediakan; kemudian lembar kuesioner dikumpulkan, diseleksi, diolah, dan dianalisis.
38 G. Teknik Penskalaan
Skala pengukuran dalam penelitian ini adalah skala interval dengan menggunakan bentuk skala Likert. Proses penentuan skor atas jawaban yang dilakukan dengan membuat klasifikasi dan kategori yang sesuai tergantung pada anggapan atau pendapat dari responden. Dalam penelitian ini, proses dilakukan dengan memberikan tingkatan skor. Skor pengukuran dengan menggunakan skala Likert.
Skala Likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap dalam suatu penelitian. Yang dimaksud dengan sikap menurut Thurstone dalam Saworno (2006) berupa 1) penolakan atau pengaruh, 2) penilaian, 3) suka atau tidak suka, 4) positif atau negatif suatu obyek psikologis. Berikut adalah salah satu penilaian dari skala Likert.
Tabel 3.2 Skala Likert
Keterangan Nilai
Untuk jawaban "STS" sangat tidak setuju 1
Untuk jawaban "TS" tidak setuju 2
Untuk jawaban "N" netral 3
Untuk jawaban "S" setuju 4
Untuk jawaban "SS" sangat setuju 5
Sumber : Saworno (2006)
H. Uji Instrumen
Menurut Ghozali (2016) instrumen data yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan
39
valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
1. Uji validasi
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dan kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Ghozali (2016). Adapun menurut Arikunto (2013) validitas merupakan skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu data.
Uji validitas menggunakan analisis korelasi Pearson, keputusan mengetahui valid tidaknya butir instrumen. Jika pada tingkat signifikan 5% nilai r hitung > r tabel maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut valid.
Teknik untuk mengukur validitas kuesioner adalah dengan menghitung korelasi antar data pada masing-masing pertanyaan dengan skor total.
2. Uji reliabilitas
Menurut Arikunto (2013) memaparkan bahwa uji reliabilitas yaitu sebuah instrumen dikatakan baik, apabila instrumen tersebut dapat dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpul data. Penjelasan menurut Ghozali (2016) menjelaskan bahwa Reliabilitas instrumen yaitu suatu instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, maka akan menghasilkan data yang sama dengan tingkat Alpha Cronbach’s lebih dari 0,60.
Dalam penelitian ini, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan software SPSS versi 24 berdasarkan skala Alpha Cronbach’s 0 sampai dengan 1.
40 I. Uji Asumsi Klasik
Model regresi linier berganda dapat tercapai jika memenuhi uji asumsi klasik yang terdiri dari:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Model regresi yang baik hendaknya berdistibusi normal atau mendekati normal. Pengujian normalitas menggunakan Kolmogorov Smirnov, jika signifikan diatas 0,5 maka data distribusi normal (Umar,
2008).
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Pendeteksi pada multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat nilai variance inflating factor (VIF) dari hasil regresi, jika VIF > 10 maka terdapat gejala
multikolinieritas yang tinggi, namun jika VIF < 10 maka tidak terdapat gejala multikolinieritas (Sanusi, 2014).
3. Uji Park
Uji Park merupakan salah satu cara untuk menguji heteroskedastisitas pada data pada variabel didalam penelitian dengan meregresikan nilai logaritma natural dari residual kuadrat (LnU2i). Tujuan dilakukan Uji Park adalah untuk mendeteksi terjadinya heteroskedastisitas pada error.
Dimana pengujiannya dilakukan melalui regresi antara variabel bebas dengan error. Cara pengujian dengan SPSS dengan melihat nilai
41
signifikansi jika > 0,05 berarti tidak terdapat heteroskedastisitas di dalam penelitian, dan bila signifikansi 0,05 yang berarti terdapat heteroskedastisitas.
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier terdapat hubungan yang kuat baik positif maupun negatif antar data yang ada pada variabel-variabe penelitian. Metode pengujian autokorelasi menggunakan uji Durbin Watson (Sekaran, 2011).
J. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda, yang menjelaskan tentang variabel independen X1 (brand image) dan X2 (brand trust) dengan variable dependen Y (keputusan pembelian). Pengujian suatu permasalahan yang tersusun dari dua variabel independen atau bebas, maka analisis regresi berganda yang digunakan sebagai alat analisis penelitian (Sugiyono, 2015).
Keterangan:
Y = keputusan pembelian a = konstanta
X1 = brand image X2 = brand trust e = standart error
42
b1 – b2 = koefisien beta yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada hubungan nilai variabel independen.
K. Pengujian Hipotesis 1. Uji F
Uji F di fungsikan untuk mendapati apakah semua variabel bebas simultan (bersama-sama) memiliki pengaruh nyata atau tidak terhadap variabel terikat.
Rumus yang dapat digunakan sebagai berikut:
Keterangan:
= koefisien determinasi yang telah ditentukan K = jumlah varian independen
n = jumlah sampel
F = yang selanjutnya dibandingkan dengan membandingkan dengan
Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan nilai dengan nilai yang terdapat dalam tabel (Ft) pada derajat bebas tertentu yaitu n-K-1 dengan taraf nyata atau signifikan sebesar 5% (0,05). Kriteria pengujian:
a. : maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang dapat dikatakan terhadap pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
43
b. : maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang dikatakan tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
2. Uji T
Uji T digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen dan mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen dengan tingkat signifikansi 0,05 (Ghozali, 2016). Rumus yang dapat digunakan yaitu:
Keterangan:
b = parameter estimasi sb = standart error
Dijelaskan kriteria pengujian sebagai berikut:
a. Apabila probabilitas < 0,05 atau > maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh yang nyata antara variabel independen terhadap variabel dependen.
b. Apabila probabilitas ≥ 0,05 atau ≤ maka Ho diterima Ha ditolak, artinya ada pengaruh yang tidak nyata antara variabel independen terhadap variabel dependen.
44 L. Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi (R²) menjelaskan proporsi variasi dalam variabel terikat (Y) yang dijelaskan oleh variabel bebas (lebih dari satu variabel) secara bersama-sama. Artinya R² bertujuan untuk mengtahui seberapa besar kemampuan variabel independen dapat menjelaska variabel dependen. Semakin besar R² berarti semakin tepat persamaan perkiraan regresi linier tersebut dipakai sebagai alat prediksi, karena variasi perubahan variabel terikat yaitu keputusan pembelian dapat dijelaskan dengan perubahan variabel bebas yang terdiri dari citra merek dan brand trust. Apabila nilai R² semakin dekat dengan satu, maka perhitungan yang dilakukan sudah dianggap cukup kuat dalam menjelaskan variabel bebas dengan variabel terikat.