DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
ABSTRAK ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 5
1. Identifikasi Masalah ... 5
2. Perumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 7
1. Tujuan Umum Penelitian ... 7
2. Tujuan Khusus Penelitian ... 7
D. Metode Penelitian ... 8
E. Manfaat Penelitian ... 9
F. Struktur Organisasi ... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Hasil Belajar dan Pemahaman ... 11
1. Pengertian Hasil Belajar ... 11
2. Pemahaman Sebagai Salah Satu Aspek Kognitif ... 12
B. Pembelajaran dan Tujuan Pembelajaran Gizi di Sekolah Dasar ... 15
1. Pembelajaran Gizi dalam IPA di Sekolah Dasar ... 15
2. Tujuan Pembelajaran Gizi dalam IPA di Sekolah Dasar ... 15
3. Materi Gizi Sekolah Dasar... 17
a. Jenis dan Fungsi Zat Gizi ... 22
b. Bahan Makanan Sumber Zat Gizi ... 24
c. Makanan Bergizi Seimbang... 31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Sampel Penelitian ... 39
B. Desain Penelitian ... 40
1. Tahap Persiapan ... 40
2. Tahap Pelaksanaan ... 41
3. Tahap Pembuatan Laporan ... 41
C. Metode Penelitian ... 41
D. Definisi Operasional ... 42
1. Pemahaman Siswa Sekolah Dasar Tentang Gizi ... 42
2. Hasil Belajar Materi Gizi ... 43
E. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ... 45
F. Teknik Pengolahan Data Penelitian ... 46
BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Pengolahan Data Hasil Penelitian... 50
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 77
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Hasil Penelitian ... 81
B. Saran Hasil Penelitian ... 82
DAFTAR PUSTAKA ... 84
LAMPIRAN-LAMPIRAN : A. KISI-KISI PENELITIAN ... 92
B. INSTRUMEN PENELITIAN ... 94
C. NILAI TES ... 96
D. BIMBINGAN PENULISAN SKRIPSI ... 97
E. SURAT-SURAT ... 99
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Jalur pendidikan formal merupakan jalur pendidikan yang terstruktur dan
berjenjang. Jenjang pendidikan merupakan tahap dalam pendidikan yang
berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan para peserta
didik, keluasan bahan pengajaran dan tujuan pendidikan yang dicantumkan dalam
kurikulum. Jenjang pendidikan terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan
menengah dan pendidikan tinggi.
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang memiliki peranan
penting dalam kehidupan manusia. UNESCO (1996) menegaskan bahwa
pendidikan dasar merupakan kunci yang sangat diperlukan untuk meletakan
fondasi bagi kehidupan dalam memudahkan orang untuk apa yang akan mereka
lakukan serta merencanakan masa depan dan meletakkan landasan bagi belajar
sepanjang hayat (long life learning). Penyelenggaraan pendidikan dimaksudkan
untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan
keterampilan dasar yang diperlukan untuk menyiapkan anak untuk memenuhi
jenjang pendidikan menengah (UNESCO, 1996).
Fungsi penting dari penyelenggaraan pendidikan dasar menurut
Sukmadinata (2003) adalah :
bagi pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan pribadi siswa. Kedua, sekolah dasar diselenggarakan untuk mengembangkan potensi kemampuan untuk menjalin hubungan dan bekerja sama dalam masyarakat. Lulusan sekolah dasar merupakan calon warga masyarakat dewasa yang harus mampu berinteraksi, menjalin hubungan kerjasama dengan sesamanya dan memenuhi aturan nilai-nilai di lingkungannya. Ketiga, penyelenggaraan sekolah dasar adalah menyiapkan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang selanjutnya.
Sekolah Dasar (SD) merupakan jenjang paling dasar pada pendidikan
formal di Indonesia. Setiap jenjang sekolah akan memiliki materi pembelajaran
yang berbeda. Materi pembelajaran atau materi ajar (Instructional materials)
adalah pengetahuan, sikap dan keterampilan yang harus dipelajari siswa dalam
rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Salah satu mata
pelajaran yang diselenggarakan pada jenjang pendidikan dasar adalah Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA).
IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan
manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan.
Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari
diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih banyak dalam
menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. (Badan Standar Nasional
Pendidikan, 2006).
Studi pendahuluan yang telah dilakukan peneliti yaitu mempelajari
terhadap beberapa buku teks pelajaran. Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada
materi pembelajaran IPA, terdapat beberapa kesamaan konsep dalam materi
pembelajaran antar kelasnya. Konsep tersebut merupakan konsep materi gizi yang
Pada kelas I yang mempelajari tentang jenis makanan sehat dan bergizi
yang dibutuhkan oleh tubuh. Jenis makanan tersebut berupa makanan pokok, lauk
pauk, sayur-sayuran dan buah-buahan. Pada kelas II mempelajari tentang sumber
asal makanan sehat dan berkaitan dengan makhluk hidup yang menguntungkan
berupa hewan dan tumbuhan. Pembagian sumber asal makanan sehat ini dibahas
lebih dalam di kelas III. Pada kelas III mempelajari tentang makanan bergizi
secara lebih mendalam meliputi bahan makanan sumber zat gizi dan pembagian
sumber asalnya yaitu yang bersumber dari hewan serta tumbuhan. Pada kelas IV
mempelajari tentang gangguan kesehatan tubuh karena konsumsi zat gizi yang
kurang. Pada kelas V mempelajari tentang makanan yang baik untuk kesehatan.
Materi gizi pada kelas V merupakan pendalaman materi gizi dari kelas I sampai
dengan kelas IV.
Berdasarkan pengelompokkan materi gizi dalam pelajaran IPA di sekolah
dasar, dapat disimpulkan bahwa materi gizi yang dipelajari yaitu meliputi
jenis-jenis zat gizi yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, fungsi zat
gizi, gangguan kesehatan tubuh karena konsumsi zat gizi yang kurang, bahan
makanan sumber zat gizi serta makanan bergizi seimbang sebagai hasil belajar
materi gizi.
SD Negeri Guruminda merupakan salah satu lembaga pendidikan dasar
yang menyelenggarakan pembelajaran IPA. Pembelajaran IPA dilaksanakan
dengan tujuan pembelajaran yang tertuang pada standar isi kurikulum sekolah
dasar. Tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran dapat diketahui dengan melihat
Hasil belajar menurut Sudjana (2011 : 22) adalah “kemampuan
-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.
Hasil belajar mengenai materi gizi diharapkan dapat memberikan kontribusi
dalam perilaku gizi siswa yang lebih baik. Hal tersebut sejalan dengan Seminar
“Satelit Meeting” dalam rangka Pra Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi
Tahun 2008 yang memaparkan bahwa :
Anak usia sekolah merupakan target, karena kebiasaan makan pada anak-anak dapat mempengaruhi prefensi dan konsumsi pangan pada kehidupan selanjutnya dan merekomendasikan: 1) pendidikan tentang gizi yang paling penting pentingnya pendidikan gizi sejak dini melalui sekolah, 2) Pemahaman gizi seimbang.
Perilaku gizi siswa yang baik merupakan salah satu dari hasil belajar
mengenai gizi. Perilaku gizi siswa pada mulanya merupakan hasil dari suatu
proses pembelajaran gizi. Hal ini sejalan dengan pertimbangan yang tercantum
dalam penelitian yang dilakukan oleh Madanijah dkk. Bahwa :
Perbaikan perilaku dan tingkat kesehatan pada siswa sekolah dasar (SD) sangat penting dengan pertimbangan bahwa : 1) periode usia siswa SD sedang mengalami tumbuh dan kembang, sehingga memerlukan masukan pengetahuan dan input gizi/ kesehatan yang cukup, 2) jumlah siswa SD cukup besar yaitu 15% dari total populasi, 3) siswa SD dapat sebagai agen perubahan bagi pembentukan perilaku gizi/ kesehatan bagi diri dan keluarganya.
Sementara Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan oleh
Departemen Kesehatan pada tahun 2007, menyatakan bahwa di Indonesia :
Di satu sisi anak sekolah mengalami gizi kurang dan di sisi lainnya mengalami gizi lebih. Kondisi gizi kurang akan mengakibatkan pada pertumbuhan fisik, proses berpikir dan daya tahan tubuh menurun. Sementara gizi lebih akan memicu pada penyakit kolesterol tinggi, hipertensi, jantung dan bahkan stroke terutama pada usia dewasa.
Kondisi yang seharusnya terjadi adalah status gizi anak sekolah dalam
melakukan penelitian tentang pemahaman siswa SD terhadap gizi sebagai hasil
belajar materi gizi. Hal ini dikarenakan hasil belajar materi gizi yang diperoleh
pada pendidikan dasar merupakan bekal untuk menempuh jenjang pendidikan
berikutnya. Hasil belajar tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk
mewujudkan status gizi yang normal melalui pemahaman siswa sekolah dasar
tentang materi gizi.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah menurut Sukmadinata (2012 : 271) merupakan
“upaya untuk mengelompokkan, mengurutkan sekaligus memetakan masalah
-masalah tersebut secara sistematis berdasarkan bidang-bidang ilmu dan atau
profesi peneliti”. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan
peneliti terhadap penelitian terdahlu dan kondisi pembelajaran di lapangan,
terdapat beberapa masalah yang dapat teridentifikasi berkaitan dengan penelitian
ini yaitu :
a. Kondisi anak sekolah yang sebagian mengalami gizi lebih dan gizi kurang,
sementara kedua kondisi tersebut memiliki resiko buruk terhadap
pertumbuhan dan perkembangannya.
b. Anak usia sekolah merupakan target pendidikan tentang gizi yang paling
penting, karena kebiasaan makan pada masa anak- anak dapat mempengaruhi
preferensi dan konsumsi pangan pada kehidupan selanjutnya.
c. Perbaikan perilaku dan tingkat kesehatan pada siswa SD sangat penting
tumbuh dan kembang, sehingga memerlukan masukan pengetahuan dan input
gizi/ kesehatan yang cukup, 2) jumlah siswa SD cukup besar yaitu 15% dari
total populasi, 3) siswa SD dapat sebagai agen perubahan bagi pembentukan
perilaku gizi/ kesehatan bagi diri dan keluarganya.
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, peneliti merangkumkannya
kepada fokus yang lebih mendasar yaitu pemahaman siswa sekolah dasar tentang
gizi sebagai hasil belajar materi gizi.
2. Perumusan Masalah
Sugiyono (2009 : 35) mengemukakan bahwa “Perumusan masalah
merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui
pengumpulan data”. Penulis memandang perlu merumuskan masalah, sehingga
masalah dalam penulisan skripsi ini lebih terarah dan jelas. Rumusan masalah
dalam penelitian ini berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan adalah
Bagaimana Pemahaman Siswa Sekolah Dasar Tentang Gizi Sebagai Hasil Belajar
Materi Gizi?. Perumusan masalah di atas, dapat dijadikan judul skripsi sebagai
berikut : “Pemahaman Siswa Sekolah Dasar Tentang Gizi Sebagai Hasil Belajar
Materi Gizi”
Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian lebih terarah, terfokus dan
tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian. Ruang lingkup permasalahan
dalam penelitian ini yaitu tentang :
a. Pemahaman siswa SD tentang gizi yang didapat dari pembelajaran IPA mulai
b. Pemahaman siswa SD tentang jenis-jenis zat gizi yang meliputi karbohidrat,
protein, lemak, vitamin dan mineral sebagai hasil belajar materi gizi.
c. Pemahaman siswa SD tentang fungsi zat gizi sebagai hasil belajar materi gizi.
d. Pemahaman siswa SD tentang gangguan kesehatan tubuh karena konsumsi
zat gizi yang kurang sebagai hasil belajar materi gizi.
e. Pemahaman siswa SD tentang bahan makanan sumber zat gizi sebagai hasil
belajar materi gizi.
f. Pemahaman siswa SD tentang makanan bergizi seimbang sebagai hasil
belajar materi gizi.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang
pemahaman siswa SD tentang gizi sebagai hasil belajar materi gizi pada siswa
kelas VI SD Negeri Guruminda Kecamatan Arcamanik Kota Bandung.
2. Tujuan Khusus Penelitian
Tujuan khusus yang hendak dicapai dari penelitian ini yaitu memperoleh
gambaran tentang pemahaman siswa SD tentang gizi sebagai hasil belajar materi
gizi meliputi :
a. Pemahaman siswa SD tentang jenis-jenis zat gizi yang meliputi karbohidrat,
protein, lemak, vitamin dan mineral sebagai hasil belajar materi gizi.
c. Pemahaman siswa SD tentang bahan makanan sumber zat gizi sebagai hasil
belajar materi gizi.
d. Pemahaman siswa SD tentang makanan bergizi seimbang sebagai hasil
belajar materi gizi.
e. Pemahaman siswa SD tentang gangguan kesehatan tubuh karena konsumsi
zat gizi yang kurang sebagai hasil belajar materi gizi.
D. Metode Penelitian
Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu metode
deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Sukmadinata (2012 : 72) adalah “suatu
bentuk penelitian yang paling dasar. Ditujukan untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat
alamiah ataupun rekayasa manusia”.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan
menggunakan tes objektif. Arifin (2009 : 135) mengungkapkan “Disebut tes
objektif karena penilaiannya objektif. Siapa pun yang mengoreksi jawaban tes
objektif hasilnya akan sama karena kunci jawabannya sudah jelas dan pasti”.
Tipe tes objektif yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe tes yang
memuat aspek hasil belajar pemahaman. Tipe tes yang memuat aspek hasil belajar
pemahaman adalah adalah tipe pilihan ganda (multiple choice) dan tipe tes
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat. Adapun
manfaat dari penelitian ini adalah :
a. Bagi Guru
1. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran materi
gizi dalam IPA dengan memberikan penguatan tentang materi gizi pada saat
proses pembelajaran.
2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam bentuk dasar
pemikiran untuk membentuk suatu pendidikan gizi secara mandiri.
b. Bagi Siswa Sekolah Dasar
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman baru dalam
menyelesaikan tes dengan materi gizi.
2. Penelitian ini diharapakan dapat mendorong keingintahuan dalam
memperdalam materi gizi.
F. Struktur Organisasi
Struktur organisasi diperlukan untuk memahami alur pikir dalam penulisan
skripsi ini, adapun struktur organisasi yang berfungsi sebagai pedoman
penyusunan laporan penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
Bab I berisi Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang penelitian,
identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
struktur organisasi skripsi.
Bab II berisi kajian pustaka serta kerangka pemikiran. Kajian pustaka
Bab III berisi penjelasan yang rinci mengenai metode penelitian.
Komponen dari metode penelitian terdiri dari lokasi dan subjek penelitian, desain
penelitian berikut dengan ketentuan pemilihan desain penelitian, metode
penelitian berikut dengan ketentuan penggunaan metode penelitian, instrumen
penelitian, teknik pengumpulan data serta analisis data penelitian.
Bab IV berisi hasil penelitian dari analisis data untuk menghasilkan
temuan berkaitan tentang masalah penelitian serta pembahasan yang dikaitkan
dengan kajian pustaka.
Bab V berisi tentang kesimpulan dan saran yang menyajikan tentang
penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.
Daftar pustaka memuat semua sumber yang pernah dikutip dan digunakan
dalam penulisan skripsi. Lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Sampel Penelitian
Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis adalah di SD Negeri
Guruminda, Jl. Indrajaya I No. 1 Kecamatan Arcamanik Bandung. Peneliti
memilik lokasi ini sebagai lokasi penelitian atas dasar permasalahan yang penulis
teliti terdapat di SD Negeri Guruminda.
Pengumpulan data dan sampel dalam suatu penelitian diperoleh karena
adanya sumber data. Sumber data tersebut berupa populasi penelitian. Arikunto
(2010 : 173) mengemukakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian”. Pendapat tersebut penulis jadikan acuan dalam menentukan populasi
penelitian, dengan demikian yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah
siswa sekolah dasar kelas VI SD Negeri Guruminda yang telah menerima
pembelajaran IPA mulai dari kelas I sampai dengan kelas V.
Sampel menurut Sugiyono (2009 : 81) adalah “bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Pengambilan sampel
dilakukan dengan cara Simple Random Sampling yaitu pengambilan anggota
sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada
dalam populasi itu.
Penentuan sampel mengacu pada Sugiyono (2009 : 87), apabila N
(Populasi) = sebesar 75 dan taraf kesalahan 10%, maka jumlah anggota sampel
sebanyak 59 orang, maka mengacu pada ketentuan tersebut, sampel yang
B. Desain Penelitian
Pada penelitian ini peneliti tidak melakukan perbandingan antar variabel
maupun perbandingan variabel dengan sampel yang lain. Peneliti hanya
merumuskan masalah secara deskriptif untuk menjawab pertanyaan penelitian
terhadap variabel mandiri.
Tahapan desain penelitian merupakan urutan kerja atau langkah-langkah
yang dilakukan selama penelitian dari awal penelitian berakhir. Arikunto (2010 :
61) mengungkapkan bahwa langkah-langkah penelitian adalah sebagai berikut :
1. Memilih masalah 2. Studi pendahuluan 3. Merumuskan masalah
4. Merumuskan anggapan dasar 5. Memilih pendekatan
6. Menetukan variabel dan sumber data 7. Menentukan dan menyusun instrumen 8. Mengumpulkan data
9. Analisis data
10.Menarik kesimpulan 11.Menulis laporan.
Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini pada dasarnya
adalah sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Persiapan penelitian yaitu dengan membuat rancangan penelitian yang
berfungsi sebagai kerangka awal dalam penelitian, sehingga penelitian yang akan
dilakukan terlaksana sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Langkah-langkah
yang dilakukan dalam tahap persiapan yaitu :
a. Pengamatan lapangan untuk menentukan permasalahan yang akan diambil
c. Penyusunan outline penelitian
d. Proses bimbingan penyusunan BAB I, BAB II, BAB III
e. Penyusunan kisi-kisi instrumen tes
f. Pelaksanaan seminar I
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian yaitu proses pengambilan dan pengolahan data.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan adalah :
a. Pelaksanaan tes untuk siswa sekolah dasar
b. Pemeriksaan hasil tes sesuai kunci jawaban
c. Mengukur hasil tes siswa
d. Penyusunan laporan hasil pengolahan data
e. Pembuatan kesimpulan, implikasi dan rekomendasi
f. Pelaksanaan seminar II
3. Tahap Pembuatan Laporan
Pembuatan laporan penelitian yaitu proses penyusunan hasil dari
penelitian ke dalam bentuk yang lebih tersusun rapi dan dapat dimengerti oleh
pembaca. Laporan penelitian berisi tentang seluruh kegiatan penelitian yang telah
dilaksanakan beserta hasil penelitian tersebut. Draft skripsi yang telah disetujui
dijadikan sebagai bahan untuk ujian sidang.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan
suatu permasalahan. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode
deskriptif, sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sukmadinata (2012 :
72) bahwa metode deskriptif yaitu : “Suatu bentuk penelitian yang paling dasar.
Ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang
ada, baik fenomena yang bersifat alamiah atau rekayasa manusia”.
Metode deskriptif yang penulis gunakan dalam penelitian ini bertujuan
untuk mencari kemampuan responden dalam memahami materi gizi tentang
jenis-jenis zat gizi, fungsi-fungsi zat gizi, bahan makanan sumber zat gizi, makanan
bergizi seimbang serta gangguan kesehatan tubuh karena konsumsi zat gizi yang
kurang, serta dalam bentuk keseluruhan berupa “Pemahaman Siswa Sekolah
Dasar Tentang Gizi Sebagai Hasil Belajar Materi Gizi”.
D. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini diperlukan untuk menghindari
terjadinya kesalahpahaman antara pembaca dengan penulis tentang istilah dalam
judul penelitian “Pemahaman Siswa Sekolah Dasar Tentang Gizi Sebagai Hasil
Belajar Materi Gizi”.
Penulis akan mengemukakan definisi operasional sebagai berikut :
1. Pemahaman Siswa Sekolah Dasar Tentang Gizi
a. Pemahaman
Pemahaman menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2002)
dijelaskan bahwa “kata "pemahaman" berasal dari kata kerja "paham" yang berarti
mengerti benar atau tahu benar”.
Aspek fundamental dalam pembelajaran, sehingga model pembelajaran harus menyertakan hal pokok dari pemahaman untuk suatu objek meliputi tentang objek itu sendiri, relasi dengan objek lain yang sejenis, relasi dengan objek lain yang tidak sejenis.
Berdasarkan pemaparan tersebut yang dimaksud pemahaman dalam
penelitian ini adalah siswa sekolah dasar yang mengerti benar tentang suatu objek
meliputi jenis-jenis zat gizi yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral,
fungsi zat gizi, gangguan kesehatan tubuh karena konsumsi zat gizi yang kurang,
bahan makanan sumber zat gizi serta makanan bergizi seimbang.
b. Gizi
Gizi menurut Almatsier (2004 : 3) yang mengemukakan bahwa “kata gizi
berasal dari bahasa Arab ghidza, yang berarti “makanan”. Di satu sisi ilmu gizi
berkaitan dengan makanan dan di sisi lain dengan tubuh manusia”.
Berdasarkan pemaparan tersebut yang dimaksud gizi dalam penelitian ini
adalah suatu hal yang mempunyai hubungan dengan makanan dan tubuh manusia
dan diwujudkan dalam suatu materi pembelajaran IPA.
2. Hasil Belajar Materi Gizi
a. Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Slameto (2010 : 2) adalah “suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya”.
Berdasarkan pemaparan tersebut yang dimaksud hasil belajar dalam
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru melalui pembelajaran
tentang jenis-jenis zat gizi yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral,
fungsi zat gizi, gangguan kesehatan tubuh karena konsumsi zat gizi yang kurang,
bahan makanan sumber zat gizi serta makanan bergizi seimbang.
b. Materi Gizi
Materi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah materi pembelajaran
atau bahan ajar. Menurut National Centre for Competency Based Training (2007)
didefinisikan yaitu “segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru
atau instruktur dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Bahan yang
dimaksud bisa berupa bahan tertulis ataupun tidak tertulis”.
Materi gizi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah segala bentuk
bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan
proses pembelajaran di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis
ataupun tidak tertulis mengenai jenis-jenis zat gizi yaitu karbohidrat, protein,
lemak, vitamin dan mineral, fungsi zat gizi, gangguan kesehatan tubuh karena
konsumsi zat gizi yang kurang, bahan makanan sumber zat gizi serta makanan
bergizi seimbang.
Pengertian pemahaman siswa sekolah dasar tentang gizi sebagai hasil
belajar materi gizi yang dimaksud dalam penelitian ini mengacu pada pendapat di
atas ialah kemampuan siswa sekolah dasar untuk mengerti benar tentang objek itu
sendiri, relasi dengan objek lain yang sejenis dan tidak sejenis mengenai makanan
yang berkaitan dengan tubuh sebagai proses perubahan tingkah laku melalui
vitamin dan mineral, fungsi zat gizi, gangguan kesehatan tubuh karena konsumsi
zat gizi yang kurang, bahan makanan sumber zat gizi serta makanan bergizi
seimbang, yang diukur dengan cara memberikan tes objektif pada siswa dalam
bentuk Pilihan Ganda (Multiple Choice) dan Benar-Salah (True-False).
E. Teknik Pengumpulan Data Penelitian
Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara untuk menerapkan
metode pada masalah yang sedang diteliti. Teknik pengumpulan data yang
digunakan penulis adalah dengan menggunakan tes.
Tes pada penelitian ini digunakan untuk menilai dan mengukur hasil
belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif pada aspek pemahaman. Tes
dilakukan untuk mengetahui penguasaan materi pembelajaran yang dituangkan
dalam bentuk pemahaman para siswa.
Penggunaan tes dalam penelitian ini mengacu pada pendapat Arifin (2009
: 135) yang mengungkapkan bahwa “Tes objektif sangat cocok untuk menilai
kemampuan yang menuntut proses mental yang tidak begitu tinggi, seperti
mengingat, mengenal, pengertian dan penerapan prinsip-prinsip”.
Tes yang digunakan pada penelitian ini adalah tes objektif. Menurut
Arikunto (2009 : 164) “Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat
dilakukan secara objektif”. Terdapat berbagai macam tes objektif, sebagaimana
yang dikemukakan Witherington (1952) dalam Arifin (2009 : 135) bahwa “There
are many varieties of there new test, but four kinds are in most common use,
1. Benar-salah (true-false)
Menurut Arifin (2009 : 135) bentuk tes benar-salah adalah “pernyataan yang
mengandung dua kemungkinan jawaban, yaitu benar atau salah”.
2. Pilihan ganda (multiple choice)
Menurut Sudjana (2011 : 48) soal pilihan ganda adalah “bentuk tes yang
mempunyai satu jawaban yang benar atau paling tepat”.
Sudjana (2011 : 25) mengemukakan bahwa “ dalam tes objektif, tipe
pilihan ganda dan tipe benar-salah banyak mengungkapkan aspek pemahaman”.
Mengacu pada pendapat para ahli, maka jenis tes objektif yang digunakan pada
penelitian ini adalah pilihan ganda (multiple choice) dan benar-salah (true-false).
F. Teknik Pengolahan Data Penelitian
Pengolahan data bertujuan untuk mengubah data mentah dari hasil
pengukuran menjadi data yang dapat diinterprestasikan, sehingga dapat
memberikan arahan untuk mengkaji lebih lanjut.
Pada penelitian ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang
selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Variabel yang akan diukur
dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator variabel tersebut
dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrumen berupa tes dalam
bentuk pilihan ganda (multiple choice) dan benar-salah (true-false).
Teknik pengolahan data yang digunakan adalah persentase, yaitu
persentase dari hasil tes objektif dengan cara memberikan tes kepada siswa kelas
benar-salah (true-false). Menurut Arikunto (2009 : 164) “Tes objektif adalah tes
yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif”.
Pengolahan data penelitian dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Menyusun kisi-kisi instrumen sesuai dengan variabel yang ditentukan.
2. Menyusun tes dalam bentuk pilihan ganda dan benar-salah.
3. Memvalidasi tes menggunakan validitas isi dengan bantuan ahli.
4. Melaksanakan tes untuk siswa kelas VI SD Negeri Guruminda.
5. Memberi skor untuk setiap hasil tes siswa sesuai dengan kunci jawaban. Skor
diberikan sesuai dengan rumus menurut Arifin (2009 : 228) bahwa “setiap
jawaban yang benar diberi skor 1 dan jawaban yang salah diberi skor 0”
6. Mentabulasi data yaitu proses proses pengelompokkan data sesuai dengan
frekuensi data yang ditentukan.
Skor mentah kemudian dikonversikan menjadi nilai dengan skala seratus
(1-100). Skor standar setiap siswa dipersentasekan agar mudah ditafsirkan. Angka
persentase diperoleh dengan menggunakan rumus statistik sederhana yaitu :
Keterangan :
P = persentase f = frekuensi
n = jumlah responden 100 % = bilangan tetap
Ditafsirkan dengan menggunakan kriteria berdasarkan batasan-batasan
yang dikemukakan Santoso (2001 : 57) sebagai berikut :
�= f
100% : Seluruhnya
75% - 99% : Hampir Seluruhnya 51% - 74% : Sebagian Besar
50% : Setengahnya
25% - 49% : Hampir Setengahnya 24% - 1% : Sebagian kecil
0% : Tidak seorang pun
Data dikategorikan dengan menggunakan batasan yang dikemukakan oleh
Arikunto dan Jabar (2008 : 35). Batasan tersebut tercantum pada Tabel 3.2 berikut
[image:22.595.122.456.292.486.2]ini :
Tabel 3.2 Kriteria Data
Persentase Kriteria Pemahaman
81% - 100% Baik Sekali
61% - 80% Baik
41% - 60% Cukup
21% - 40% Kurang
0% - 20% Kurang Sekali
Sumber : Arikunto dan Jabar (2008 : 35)
Penentuan frekuensi untuk penelitian ini meliputi kemampuan responden
dalam memahami materi gizi tentang jenis-jenis zat gizi yaitu karbohidrat,
protein, lemak, vitamin dan mineral, fungsi zat gizi, bahan makanan sumber zat
gizi, makanan bergizi seimbang serta gangguan kesehatan tubuh karena konsumsi
zat gizi yang kurang.
Pengambilan data dilakukan dengan cara memberikan tes objektif kepada
siswa SD dalam bentuk pilihan ganda (multiple choice) dan benar-salah
(true-false), untuk selanjutnya diberikan skor dan dikonversi dalam bentuk nilai skala seratus (1-100) serta menafsirkan data sesuai kriteria pemahaman berdasarkan
Konversi skor dengan skala seratus mengacu pada Penilaian Acuan
Patokan (PAP). Penilaian ini dilakukan dengan tujuan agar kemampuan siswa
dapat dilihat ketercapaiannya. Hal ini selaras dengan tujuan PAP menurut Arifin
(2009 : 235) yang memaparkan bahwa “tujuan penilaian acuan patokan adalah
untuk mengukur secara pasti tujuan atau kompetensi yang ditetapkan sebagai
kriteria keberhasilannya.”
Penafsiran dengan pendekatan PAP dilakukan dengan cara menurut Arifin
(2009 : 237) yaitu sebagai berikut :
1. Mencari skor ideal, yaitu skor yang mungkin dicapai oleh peserta didik, jika semua soal dapat dijawab dengan betul.
2. Mencari rata-rata (X) ideal dengan rumus : X ideal = 1
2 skor ideal
3. Mencari simpangan baku (s) ideal dengan rumus : s ideal : 1
3 x X ideal
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Hasil Penelitian
Kesimpulan penelitian mengacu pada tujuan umum serta tujuan khusus
dari penelitian. Kesimpulan mengenai “Pemahaman Siswa Sekolah Dasar Tentang
Gizi Sebagai Hasil Belajar Materi Gizi” dapat penulis simpulkan sebagai berikut :
1. Pemahaman siswa sekolah dasar tentang gizi sebagai hasil belajar materi gizi
dengan indikator jenis-jenis zat gizi termasuk dalam kriteria cukup. Hal ini
menunjukkan bahwa siswa cukup memiliki pemahaman pada materi tentang
jenis-jenis zat gizi zat gizi yang diperlukan oleh tubuh, komponen 4 sehat 5
sempurna, vitamin yang diperlukan oleh tubuh, jenis zat gizi kelompok
mineral serta kandungan zat gizi dalam bahan makanan.
2. Pemahaman siswa sekolah dasar tentang gizi sebagai hasil belajar materi gizi
dengan indikator fungsi-fungsi zat gizi termasuk dalam kriteria cukup. Hal ini
menunjukkan bahwa siswa cukup memiliki pemahaman pada materi tentang
fungsi mineral, karbohidrat, vitamin, lemak serta fungsi protein.
3. Pemahaman siswa sekolah dasar tentang gizi sebagai hasil belajar materi gizi
dengan indikator bahan makanan sumber zat gizi termasuk dalam kriteria
baik. Hal ini menunjukkan bahwa siswa memiliki pemahaman yang baik pada
materi tentang bahan makanan sumber protein hewani, bahan makanan
sumber lemak, bahan makanan sumber karbohidrat, jenis vitamin dalam
4. Pemahaman siswa sekolah dasar tentang gizi sebagai hasil belajar materi gizi
dengan indikator makanan bergizi seimbang termasuk dalam kriteria baik.
Hal ini menunjukkan bahwa siswa memiliki pemahaman yang baik pada
materi tentang bahan makanan kelompok lauk pauk nabati, bahan makanan
kelompok makanan pokok, bahan makanan kelompok lauk pauk hewani,
komponen 4 sehat 5 sempurna serta contoh bahan makanan bergizi.
5. Pemahaman siswa sekolah dasar tentang gizi sebagai hasil belajar materi gizi
dengan indikator gangguan kesehatan tubuh karena konsumsi zat gizi yang
kurang termasuk dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa siswa
memiliki pemahaman yang baik pada materi tentang penyebab gondok,
anemia, beri-beri, manfaat kalsium untuk pertumbuhan tulang serta manfaat
vitamin A untuk mata.
6. Pemahaman siswa sekolah dasar tentang gizi sebagai hasil belajar materi gizi
secara keseluruhan meliputi indikator jenis-jenis zat gizi, fungsi zat gizi,
bahan makanan sumber zat gizi, makanan bergizi seimbang serta gangguan
kesehatan tubuh karena konsumsi zat gizi yang kurang berada pada kriteria
cukup.
B. Saran Hasil Penelitian
Penulis mencoba memaparkan saran dari penelitian yang telah dilakukan.
1. Bagi guru :
a. Hendaknya kegiatan pembelajaran lebih ditingkatkan, agar pemahaman
siswa lebih meningkat sehingga diharapkan dapat memberikan arah
perubahan perilaku gizi yang lebih baik.
b. Hendaknya memberikan materi tambahan mengenai pemilihan makanan
atau makanan jajanan yang baik yang sedang marak di lingkungan
sekolah.
2. Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya dapat melakukan penelitian lanjutan
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. (2004). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Anderson, L. W. dan David R. Krathwohl. (2010) Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen, Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom. Yogyakarta : Pustaka Belajar
Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta
___________dan Abdul Jabar, C.S. (2008). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
__________ (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Departemen Kesehatan. (2007). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Depkes
Devi, N. (2012). Gizi Anak Sekolah. Jakarta : Buku Kompas
Hamalik, O. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara
__________ (2004). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara
Hanafiah dan Suhana. (2009). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung : Refika Aditama
Kemendiknas. (2006). Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Badan Standar Nasional Pendidikan
Madanijah, S. Briawan, D. dan D.K. Harsi. (2010). Pengembangan Model Pendidikan Makanan Jajanan Sehat Berbasis Sekolah untuk Tingkat Sekolah Dasar. [Laporan Penelitian]. Bogor : Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center-IPB
Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta
Rositawati dan Muharam. (2008). Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Kelas I. Jakarta : Pusat Perbukuan, Depdiknas 2008
_____________________(2008). Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Kelas III. Jakarta : Pusat Perbukuan, Depdiknas 2008
_____________________(2008). Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan, Depdiknas 2008
_____________________(2008). Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Kelas V. Jakarta : Pusat Perbukuan, Depdiknas 2008
Ruseffendi, E. T. (2006). Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA. Bandung : Tarsito
Salirawati, D. Wismono, J. dan Riyanto. (2010). Gembira Belajar IPA 1. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010
Santoso, S. (2001). Buku Latihan SPSS : Statistika Multivariat. Jakarta : Elex Media Komputindo
Slameto. (2010). Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta
Suhardjo. (2003). Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara
Sukmadinata, N. S. (2011). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
________________(2012). Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
________________ (2003). Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah Dasar Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Trianto. (2011). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara
Umar, H. (2011). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajawali Pers
UPI. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Sumber lain:
Admin. (2012). Some Reasons Why You Should Eat Spinach. [Online]. Tersedia : http://gethealthinformations.com. [26 Agustus 2012]
Aghi Faris. (2011). Dengan Konsumsi Wortel Akan Kulit Lebih Cerah. [Online]. Tersedia : http://aghifaris.blogspot.com. [26 Agustus 2012]
Agiel. (2012). Manfaat dari Taoge (Sayur Kecambah). [Online]. Tersedia : http:// belajarerokerok.wordpress.com. [26 Agustus 2012]
Ahira, A. (2012). Seputar Kandungan Gizi Kacang Tanah. [Online]. Tersedia : http://www.anneahira.com. [26 Agustus 2012]
Air Mineral. (2012). Air Mineral. [Online]. Tersedia : http://rico-kopetensi-1014231250-airmineral.blogspot.com. [26 Agustus 2012]
Al Rijl, K. (2012). Cara Memelihara Kemurnian Genetik dan Produksi Benih Jagung. [Online]. Tersedia : http://lielo23.blogspot.com. [26 Agustus 2012]
Alwie N. (2011). Panduan Memilih Karkas Ayam yang Benar. [Online]. Tersedia : http://alwitech.wordpress.com. [26 Agustus 2012]
Ama. (2011). Sweet Sour Of My Life. [Online]. Tersedia : http://imiama.blogspot.com. [26 Agustus 2012]
Ari, J. (2011). Jenis Melon di Indonesia. [Online]. Tersedia : http://kabar-agro.blogspot.com. [26 Agustus 2012]
Armia, R. (2011). Kerusakan Pada Biji-Bijian, Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian. [Online]. Tersedia : http://tehape08.wordpress.com. [26 Agustus 2012]
Bujikuda. (2012). Belimbing. [Online]. Tersedia : http://bujikuda.blogspot.com. [26 Agustus 2012]
Ceryl. (2012). Sumber Vitamin C Tak Selamanya Jeruk !. [Online]. Tersedia : http://www.shape-indonesia.com. [26 Agustus 2012]
Chocoloveid. R. (2008). Butter atau Mentega. [Online]. Tersedia : http://kamusdapurku.blogspot.com. [26 Agustus 2012]
Chocoloveid. R. (2008). Tepung Terigu. [Online]. Tersedia : http://kamusdapurku.blogspot.com. [26 Agustus 2012]
Cloud, P. (2012). Sagu Makanan Khas Papua. [Online]. Tersedia : http://cloud.papua.go.id. [26 Agustus 2012]
Darmika, E. (2012). Formalin, Kenali Pemakaiannya Pada Bahan Makanan. [Online]. Tersedia : http://i-kuliner.blogspot.com. [26 Agustus 2012]
Delima Restauran. (2010). Menu. [Online]. Tersedia :
http://delimarestaurant.com.au. [26 Agustus 2012]
Endi. (2012). Bebas Penyakit Osteoporosis dengan Tulang Sehat. [Online]. Tersedia : http://jeligamat.net. [26 Agustus 2012]
Erwin. (2011). Dodol Kentang. [Online]. Tersedia :
http://bp3kpkerinci.blogspot.com. [26 Agustus 2012]
Fahri, M. (2011). Susu Indomilk, Tanggapan untuk Bapak Anangga K. [Online]. Tersedia : http://arrahmah.com. [26 Agustus 2012]
Febrianindya, F. (2012). Tempe Tak Selalu dari Kedelai, Ada Jenis-jenis Tempe Lain. [Online]. Tersedia : http://food.detik.com. [26 Agustus 2012]
Firgiawan Putra, D. (2011). Sterilisasi Susu Beruang! Bear Brand. [Online]. Tersedia : http://didiekfirgiawanputra.wordpress.com. . [26 Agustus 2012]
Fit & Smoothie. (2010). Smoothie Mangga. [Online]. Tersedia : http://fitsmoothie.blogspot.com. [26 Agustus 2012]
Fitty, D. (2011). Telur Dadar Tempe. [Online]. Tersedia : http://dinda-fitty.blogspot.com. [26 Agustus 2012]
Forex. (2012). Manfaat Kacang Kedelai untuk Kesehatan. [Online]. Tersedia : http://supersibuk.blogspot.com. [26 Agustus 2012]
Gegriie. (2012). Penyakit Kwashiorkor. [Online]. Tersedia : http://gegriie.wordpress.com. [26 Agustus 2012]
Hanafiah, A. (2009). [Online]. Tersedia : http://anniesahanafiah.wordpress.com. [26 Agustus 2012]
Ihsan, J.(2011). Manfaat Mengonsumsi Sayuran Hijau Perkecil Resiko Kanker Payudara. [Online]. Tersedia : http://tipscaraberita.blogspot.com. [26 Agustus 2012]
Indoargo Cassava. (2012). Kerjasama Investasi Kebun Singkong. [Online]. Tersedia : http://www.kebunsingkong.com. [26 Agustus 2012]
Inggrid dan Fiqa. (2010). Capcay Capnyus Caphat. [Online]. Tersedia : http://dapurduaistri.blogspot.com. [26 Agustus 2012]
Innoblessing. (2012). Manfaat dan Bahaya Konsumsi Daging. [Online]. Tersedia : http://innoblessing.com. [26 Agustus 2012]
Insurance. (2012). Bahaya Kuning Telur Untuk Kesehatan Jantung Anda. [Online]. Tersedia : http://jawaberita.blogspot.com. [26 Agustus 2012]
Jaller, A. (2011). Keju. [Online]. Tersedia : http://jaller.wordpress.com. [26 Agustus 2012]
Kabarsidoarjo. (2012). Penderita Gondok Di Sidoarjo Tinggal 7 Persen. [Online]. Tersedia : http://kabarsidoarjo.com. [26 Agustus 2012]
Kate. (2012). Gambar Buah Semangka. [Online]. Tersedia : http://absolut-money.blogspot.com. [26 Agustus 2012]
Khimaini, H. (2012). Apakah Benar Rakyat Indonesia Sudah Menggunakan Garam Yang Beryodium?. [Online]. Tersedia : http://hasankhomaini.blogspot.com. [26 Agustus 2012]
Komoditas Indonesia. (2012). Sumatera Barat Bakal Jadi Sentra Produksi Susu Sapi. [Online]. Tersedia : http://komoditasindonesia.com. [26 Agustus 2012]
Kotasusu. (2012). Mengenal Jenis Susu. [online]. Tersedia : http://kota5u5u.blogspot.com. [26 Agustus 2012]
Kuliner Nusantara. (2011). Resep Masakan Tumis Kangkung. [Online]. Tersedia : http://www.kulinernusantara.net. [26 Agustus 2012]
Kunjungan Artikel. (2012). Wao Bahaya Konsumsi Nasi Putih Tiap Hari. [Online]. Tersedia : http://kunjunganartikel.blogspot.com. [26 Agustus 2012]
Lasantha. (2011). Faktor yang Dapat Mempengaruhi Kerusakan Minyak Goreng. [Online]. Tersedia : http://shear-dunkdunk.blogspot.com. [26 Agustus 2012]
Lissa. (2010). Sayur Sop yang Malang. [Online]. Tersedia : http://lissarhi.blogspot.com. [26 Agustus 2012]
Louisiana. (2010). Minyak Ikan Cegah Kerusakan Otak. [Online]. Tersedia : http://www.indonesiamedia.com. [26 Agustus 2012]
Margahayu, A. (2011). Manfaat Buah Apel. [Online]. Tersedia : http://arisaicha1.blogspot.com. [26 Agustus 2012]
Mitra Usaha Keran. (2012). Tahu YUN YI Oleh-Oleh Khas Bandung. [Online]. Tersedia : http://mitra.keran.org. [26 Agustus 2012]
Muslimah Zone. (2012). Ayam Goreng Renyah. [Online]. Tersedia : http://muslimahzone.com. [26 Agustus 2012]
Nifan, A. (2012). 10 Makanan untuk Menjaga Kesehatan Mata. [Online]. Tersedia : http://nifan10.blogspot.com. [26 Agustus 2012]
Oey Trading. (2008). Spread. [Online]. Tersedia : http://www.oeytrading.com. [26 Agustus 2012]
Ofly. F. (2010). Beras Putih. [Online]. Tersedia : http://berasputih.blogspot.com. [26 Agustus 2012]
Oktabriawatie Waluyani, D. (2012). Kenali Ciri-ciri Hati Sapi yang Terjangkit Cacing. [Online]. Tersedia : http://food.detik.com. [26 Agustus 2012]
Pawon Tlogo. (2012). Sayur Asem Jakarta. [Online]. Tersedia : http://pawontlogo.com. [26 Agustus 2012]
Priyatin, D. (2011). Resep Gurame Goreng Garing. [Online]. Tersedia : http://denipriyatin.blogspot.com. [26 Agustus 2012]
Raksa, A. (2011). Makan Roti Tawar Dapat Meningkatkan Resiko Tumbuhnya Kanker Payudara [Online]. Tersedia : http://ajiraksa.blogspot.com. [26 Agustus 2012]
Riezky. (2011). Resep Sambal Goreng Tempe. [Online]. Tersedia : http://www.resepmasakanonline.com. [26 Agustus 2012]
Sajian Sedap. (2010). Sup Sayuran Bakso Sapi. [Online]. Tersedia : http://www.sajiansedap.com. [26 Agustus 2012]
Shofi Khoiror, L. (2011). Telur Ayam Bagus Untuk Orang Anemia. [Online]. Tersedia : http://kompitech.blogspot.com. [26 Agustus 2012]
Si Pejuang Kecil. (2012). Eat Fresh Fruit. [Online]. Tersedia : http://sipejuangkecil.blogspot.com. [26 Agustus 2012]
Sudirman. (2008). Susu UHT. [Online]. Tersedia :
http://depoindomilk.blogspot.com. . [26 Agustus 2012]
The X. (2010). Sandi genetik gandum terpecahkan. [Online]. Tersedia : http://www.faktailmiah.com. [26 Agustus 2012]
Wahied. (2011). Jalan Hidup Kelapa. [Online]. Tersedia : http://lelakisejarah.blogspot.com. [26 Agustus 2012]
Wahyuningsih, M. (2010). Kulit dan Biji Pepaya Berkhasiat untuk Dimakan. [Online]. Tersedia : http://health.detik.com. [26 Agustus 2012]
Wikusoul. (2010). Berbagai Manfaat dari Buah Pisang. [Online]. Tersedia : http://wikusoul.wordpress.com. [26 Agustus 2012]
Winneke, O. (2010). [Online]. Lontong Praktis Buatan Sendiri. Tersedia : http://food.detik.com. [26 Agustus 2012]
Winneke, O. (2010). Ubi Untuk Salad. [Online]. Tersedia : http://food.detik.com. [26 Agustus 2012]
Yanx. (2012). Benefits of Guava. [Online]. Tersedia : http://blogs-healthy.blogspot.com. [26 Agustus 2012]