• Tidak ada hasil yang ditemukan

Promosi Festival Tabut Sebagai Daya Tarik Provinsi Bengkulu.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Promosi Festival Tabut Sebagai Daya Tarik Provinsi Bengkulu."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PROMOSI FESTIVAL TABUT SEBAGAI DAYA TARIK PROVINSI

BENGKULU

Oleh

Alibrananda Muhammad Adil NRP 1264109

Minat masyarakat untuk mengetahui kebudayaan suatu daerah saat ini sedang meningkat. Festival Tabut Bengkulu merupakan salah satu destinasi warisan budaya Indonesia, di dalamnya terdapat berbagai macam budaya, edukasi dan sejarah Bengkulu yang bersifat tradisional dan kolosal. Berdasarkan observasi wawancara dan tinjauan ke lokasi, maka dapat didapati data bahwa Festival Tabut Bengkulu dapat menjadi salah satu tujuan wisata budaya selain Festival Lembah Baliem, Festival Danau Toba dan Festival Budaya Dieng.

Dikarenakan adanya kelemahan Festival Tabut Bengkulu masih kurang melakukan promosi maka dilakukanlah promosi dengan target yang lebih spesifik yaitu masyarakat umur 26-40 tahun dengan pendapatan menengah atas dan atas. Selain dimaksudkan sebagai upaya melestarikan budaya Bengkulu, diharapkan juga melalui promosi Festival Tabut sebagai daya tarik Provinsi Bengkulu ini dapat menonjolkan potensi-potensi yang belum terlihat di wilayah Bengkulu, agar lebih dikenal dan lebih sering dikunjungi masyarakat dari perkotaan.

(2)

ABSTRACT

PROMOTING THE TABUT FESTIVAL AS AN

ATTRACTION OF BENGKULU PROVINCE

Alibrananda Muhammad Adil 1264109

Nowadays, people are showing more interest to know more about the culture of a certain area. The Bengkulu Tabut Festival is one of the Indonesian cultural heritage, in which exist various culture, education and the history of Bengkulu, all of which are tradtional and colossal. Based on an observation and visit to the location it is found that the Bengkulu Tabut Festival can become a tourist attraction in addition to the Lembah Baliem, the Lake Toba and the Dieng Cultural Festivals.

Due to the fact that the Bengkulu Tabut Festival is still lacking in promotion, a promotion targeting people of 26-40 years of age with middle to upper income. Besides to maintin the culture of Bengkulu, it is hoped that the Bengkulu Tabut Festival promotion can highlight the unknown potentials of the Bengkulu region so that more people will visit this area.

(3)

DAFTAR ISI

COVER DALAM ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... iv

KATA PENGANTAR ... v

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 2

1.3 Tujuan Perancangan ... 3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 3

1.5 Skema Perancangan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

2.1 Budaya dan Tradisi ... 5

2.2 Media dan Promosi Pariwisata ... 6

2.3 Hari Tradisi Daerah ... 6

2.4 Traveling Photography ... 7

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH ... 8

3.1 Data dan Fakta ... 8

3.1.1 Perusahaan atau Lembaga Terkait ... 11

(4)

3.1.3 Tinjauan Terhadap Proyek atau Persoalan Sejenis ... 26

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Bedasarkan Data dan Fakta ... 28

3.2.1 Segmenting, Targeting, Positioning ... 28

3.2.2 SWOT ... 29

BAB IV PEMECAHAN MASALAH ... 31

4.1 Konsep Komunikasi ... 31

(5)

BAB V PENUTUP ... 52

5.1 Kesimpulan ... 52

5.2 Saran ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 54

DAFTAR ISTILAH ... 55

DAFTAR LAMPIRAN DAN LAMPIRAN ... 56

DATA PENULIS ... 63

(6)

DAFTAR TABEL

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Perancangan ... 4

Gambar 3.1 Festival Tabut Bengkulu ... 9

Gambar 3.2 Festival Tabut Bengkulu ... 9

Gambar 3.3 Festival Tabut Bengkulu ... 10

Gambar 3.4 Tari Tabut pada Festival Tabut Bengkulu ... 10

Gambar 3.5 Alat musik Dol pada Festival Tabut Bengkulu ... 11

Gambar 3.6 Logo Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Bengkulu ... 11

Gambar 3.7 Struktur Organisasi Dinas Kebudpar Provinsi Bengkulu ... 13

Gambar 3.8 Logo Citilink ... 14

Gambar 3.9 Logo Total ... 15

Gambar 3.10 Jumlah Kedatangan Penumpang ... 17

(8)

Gambar 4.15 Tabloid Informing II ... 43

Gambar 4.16 Tabloid Informing III ... 44

Gambar 4.17 Iklan Audio Visual Awareness ... 44

Gambar 4.18 Iklan Audio Visual Informing I ... 45

Gambar 4.19 Iklan Audio Visual Informing II ... 45

Gambar 4.20 Iklan Audio Visual Informing III ... 46

Gambar 4.21 Website Main Page ... 46

Gambar 4.22 Website Photo and History ... 47

Gambar 4.23 Web BannerAwareness ... 47

Gambar 4.24 Web Banner Informing ... 47

Gambar 4.25 Billboard Awareness ... 48

Gambar 4.26 BillboardInforming ... 48

Gambar 4.27 Neonbox ... 49

Gambar 4.28 Iklan Bis Awareness ... 49

Gambar 4.29 Iklan Bis Awareness Mockup ... 50

Gambar 4.30 Iklan Bis Informing ... 50

Gambar 4.31 Facebook ... 50

(9)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 3.1 Jenis Kelamin Responden ... 19

Diagram 3.2 Usia responden ... 19

Diagram 3.3 Minat Wisata Responden ... 20

Diagram 3.4 Tempat wisata apa yang biasa dikunjungi responden ... 20

Diagram 3.5 Saat responden berwisata ... 21

Diagram 3.6 Sumber Informasi tentang tujuan wisata ... 21

Diagram 3.7 Daya tarik untuk berwisata ... 22

Diagram 3.8 Pengentahuan responden tentang Festival Tabut Bengkulu ... 22

Diagram 3.9 Hal yang diketahui responden tentang Festival Tabut Bengkulu ... 23

Diagram 3.10 Sumber informasi tentang Festival Tabut Bengkulu ... 23

Diagram 3.11 Jumlah responden yang telah mengunjungi Festival Tabut Bengkulu ... 24

Diagram 3.12 Pendapat responden tentang Festival Tabut Bengkulu ... 24

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Selain bentang alam yang indah, Indonesia juga dikaruniai kebudayaan yang

beranekaragam dari tiap-tiap daerah. Sebagaimana diketahui kebudayaan dapat

berubah-ubah seiring berjalanya waktu. Perubahan dalam kebudayaan itu mungkin

saja dapat melahirkan kebudayaan baru yang akhirnya tumbuh dan berkembang di

kehidupan masyarakat. Kebudayaan-kebudayaan di waktu yang lampau dalam

pertumbuhan dan perkembanganya dari masa ke masa dapat berkembang apabila

didukung oleh masyrakat disekitarnya, bukan saja oleh manusia seorang diri

melainkan masyarakat seluruhnya.

Di dunia pariwisata, budaya dan adat istiadat yang berkembang di tengah-tengah

masyarakat telah menjadikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung

ke suatu daerah. Wisatawan dapat menempuh jarak ribuan mil hanya untuk

mengetahui kebudayaan suatu daerah. Dalam setahun, ada puluhan festival

kebudayaan yang bisa dinikmati. Namun hanya sebagian kecil yang dikenal dan

dikunjungi oleh wisatawan secara luas. Salah satunya adalah Festival Tabut yang ada

di Bengkulu. Festival Tabut merupakan suatu perayaan tradisional dengan

bermacam-macam upacara yang bersifat ritual dan kolosal.

Asal muasal Festival Tabut terkait pada kisah perjuangan cucu Nabi Muhammad SAW

yang bernama Husein, yang gugur dalam peperangan di suatu tempat yang bernama

Padang Karbala. Festival Tabut Bengkulu pertama kali diperkenalkan oleh Ulama

Syi’ah bernama Syeh Burhanuddin. Upacara ini selanjutnya diwariskan ke anak cucu

keturanannya yang disebut Keluarga Keturunan Tabut. Festival Tabut merupakan

kewajiban Keluarga Keturunan Tabut untuk memenuhi wasiat dari leluhur mereka.

(12)

wujud peran serta Keluarga Keturunan Tabut dalam turut berperanserta mensukseskan

program pemerintah dalam bidang kebudayaan dan pariwisata di Bengkulu.

Keinginan Keluarga Keturunan Tabut untuk melestarikan budayanya disambut positif

oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Bengkulu, dengan menyelenggarakan

Festival Tabut setiap tahun. Festival Tabut Bengkulu merupakan salah satu event

pariwisata yang telah terjadwalkan dalam kalender event pariwisata nasional, yang

diselenggarakan setiap tanggal 01 – 10 Muharram kalender Islam setiap tahun. Tetapi

upaya promosi yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi

Bengkulu hanya sebatas mengikuti pameran-pameran serta Road Show ke beberapa

daerah. Jumlah wisatawan yang mengunjungi Festival Tabut Bengkulu tidak

mengalami peningkatan, maka dari itu dirasakan perlu promosi yang menarik dan

komunikatif.

Selain dimaksudkan sebagai upaya melestarikan budaya daerah dan untuk menarik

kunjungan wisatawan ke Bengkulu, juga merupakan upaya promosi daerah dan

sebagai wadah bagi pembinaan generasi muda untuk berkreasi melalui berbagai

kegiatan yang merupakan bagian dari Festival Tabut itu sendiri. Misalnya dengan

membuat Usaha Kecil Menengah yang memproduksi barang-barang cindramata khas

Festival Tabut Bengkulu. Oleh karena itu dengan adanya promosi Festival Tabut

Bengkulu ini diharapkan dapat menonjolkan potensi-potensi yang belum terlihat di

wilayah Bengkulu.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas, berikut ini akan

dirumuskan pokok-pokok persoalan yang akan dibahas, dianalisis, dan dipecahkan

dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

(13)

1.3 Tujuan Perancangan

Sesuai dengan Permasalahan dan Ruang Lingkup yang telah dirumuskan, berikut ini

akan dikemukakan garis besar hasil yang ingin diperoleh setelah masalah tersebut

dipecahkan dalam penelitian yaitu sebagai berikut:

“Merancang media yang tepat bagi perancangan promosi Festival Tabut sebagai daya

tarik Provinsi Bengkulu”

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Metode wawancara secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab antara pewawancara dengan informan. Pada hal

ini informan dari penelitian ini adalah pihak dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Provinsi Bengkulu selaku pengelola Festival Tabut Bengkulu.

b. Observasi

Dalam penelitian ini digunakan metode observasi, yang berperan aktif dalam

pertimbangan bahwa keterlibatan langsung ke dalam lingkungan masyarakat dapat

memberi lebih banyak data yang akurat, disamping mempermudah proses analisis

data.

c. Studi Pustaka

Metode ini digunakan dengan cara mencari informasi yang dibutuhkan tentang segala

sesuatu yang berhubungan dengan Festival Tabut Bengkulu melalui berbagai media.

Sumber dapat diperoleh melalui buku, majalah, koran, jurnal, dan sebagainya.

d. Kuesioner

Metode kuesioner dilakukan dengan maksud untuk menggali atau merekam data

mengenai apa yang diketahui oleh responden perihal objek dan subjek tertentu

mengeni Festival Tabut Bengkulu. Kuesioner ini dilakukan kepada 100 orang dengan

(14)
(15)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan seluruh riset dan menganalisis masalah, penulis menyimpulkan bahwa Festival Tabut Bengkulu merupakan acara festival yang sangat besar dan meriah yang berasal dari masyarakat Bengkulu nya sendiri yang kompak dan bersatu memeriahkan acara tiap tahunya dan lokasi geografisnya yang berada ditengah-tengah kota Bengkulu. Selain itu suasana Festival Tabut juga memiliki kondisi yang ramai pada saat acaranya berlangsung seperti pertunjukan seni, pasar rakyat, pameran kriya, serta lomba delman hias, rebana, tari Tabut, dan beragam acara seni lainnya yang masih kental akan budaya Bengkulu. Dengan potensi seperti inilah maka Festival Tabut Bengkulu layak dijadikan festival budaya alternatif bagi masyarakat dikota-kota besar di Indonesia. Dengan kondisi perkotaan yang bosan, jenuh, dan penat maka kebutuhan berwisata merupakan satu hal yang penting dilakukan. Sayangnya, kondisi dan potensi yang dimiliki Festival Tabut Bengkulu masih belum banyak diketahui oleh banyak wisatawan, oleh karena itu diperlukan jalan keluar untuk meningkatkan minat masyrakat untuk mengunjungi Festival Tabut Bengkulu yaitu melalui suatu promosi. Festival Tabut Bengkulu memerlukan suatu promosi yang gencar untuk memberikan suatu identitas terhadap wisatawan agar tidak kalah bersaing dengan Lembah Baliem, Danau Toba, dan Dieng Festival.

(16)

jelas tentang suasana Festival Tabut Bengkulu kepada wisatawan, maka penggunaan fotografi merupakan hal wajib dalam promosi tersebut.

Penulis juga menyadari bahwa dalam sebuah promosi festival tidak bisa hanya dilakukan sekali saja, maka dari itu penulis merancang sebuah timeline media promosi untuk mengatur waktu media yang akan dipromosikan. Penulis juga menyimpulkan bahwa media promosi harus dilakukan dengan cara yang kreatif dan informatif agar dapat berfungsi dengan baik.

Demikianlah kesimpulan yang diperoleh oleh penulis selama melakukan penelitian dan perancangan. Semoga hasil penulisan ini serta perancangan media promosi dapat berguna di masa yang akan datang. Terimakasih.

5.2 Saran

(17)

PROMOSI FESTIVAL TABUT SEBAGAI

DAYA TARIK PROVINSI

BENGKULU

KI 402 | SEMESTER GANJIL 2016/2017

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR

Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar Sarjana Strata Satu pada Program Studi Desain Komunikasi Visual

Disusun oleh:

Alibrananda Muhammad Adil NRP 1264109

Dosen Pembimbing: Drs. Heddy Heryadi, MA Riki Himawan, S.Sn., M.M.

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

(18)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas karunia dan bimbinganNya. Sehingga penulisan karya tugas akhir yang berjudul “Promosi Festival Tabut Sebagai Daya Tarik Provinsi Bengkulu” serta karya tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Laporan tugas akhir ini dilakukan untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik

dalam mencapai Gelar Sarjana pada Fakultas Seni Rupa dan Desain, Jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Kristen Maranatha.

Dalam penyelesaian tugas akhir ini, penulis menemui berbagai kesulitan, namun

berkat dorongan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini tepat pada waktunya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang mendukung dan membimbing penulis, baik dalam penyelesaian dan penyusunan laporan pengantar karya ini, yaitu:

1.Ibu Irena Vanessa Gunawan, S.T., M.Com. selaku Dekan Fakultas Seni Rupa

dan Desain Universitas Kristen Maranatha.

2.Ibu R.A Dita Saraswati Priono Putri, M.Ds. selaku Ketua Program Studi S-1

DKV Universitas Kristen Maranatha.

3.Bapak Sandy Rismantojo S.Sn. M.Sc. selaku koordinator mata kuliah tugas

akhir.

4.Bapak Drs. Heddy Heryadi, MA dan Bapak Riki Himawan, S.Sn., M.M. selaku

(19)

6.Orang tua dan keluarga penulis, yang telah memberikan semangat dan

dorongan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini.

7.Kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Bengkulu yang bersedia

memberikan informasi yang sangat berharga dalam peneleitian ini.

8.Teman-teman di Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Kristen

Maranatha yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini.

9.Semua pihak yang telah banyak mendukung penulis dalam penyusunan laporan

tugas akhir ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata jika ada yang kurang berkenan dalam penulisan laporan ini, dengan senang hati penulis menerima kritik dan saran agar laporan ini dapat disempurnakan. penulis berharap agar karya tugas akhir ini bermanfaat bagi penulis, pembaca, dan semua pihak. Sekian dan terimakasih.

Bandung, 9 Desember 2016

Penulis,

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Disbudpar. 2015. Pendataan dan Analisa Data Kunjungan Wisatawan Ke Provinsi

Bengkulu Tahun 2015. Bengkulu: Disbudpar.

Disbudpar. 2013. Discover Bengkulu The Land Of Rafflesia. Bengkulu: Disbudpar.

Disbudpar. 2014. Festival Tabut Pesona Wisata Budaya Bengkulu. Bengkulu:

Disbudpar.

The Official Tourism Guide of Bengkulu City. Juli 2013. “Festival Tabut”, hlm.13.

Sarwiti, Sarwono. 1996. Triadik Kajian Pendidikan dan Kebudayaan : No.1 tahun 1.

Bengkulu: FKIP UNIB.

Hamidy, Badrul. 1991. Upacara Tradisional Daerah Bengkulu : Upacara Tabut di

kotamadia Bengkulu. Jakarta: Depdikbud.

Richardo, Ferdi. 2012. “Promosi Dataran Tinggi Dieng Sebagai Daerah Tujuan Wisata

Alam dan Budaya”. Skripsi. Bandung: Fakultas FSRD, Universitas Kristen

Maranatha.

Leggat, Robert. 1995. “A History of Photography: Travel Photography”, (online),

(http://lnx.phototeka.it/documenti/Cenni_storici_fotografia.pdf, diakses 1

September 2016).

(21)

DAFTAR ISTILAH

Syi’ah : Aliran agama islam

Keluarga Keturunan Tabut : Kelompok pewaris Festival Tabut

Tagline : Slogan dalam iklan

Dol : Alat musik Bengkulu

Roadshow : Perjalanan mempromosikan ke tempat lain

Hari Asyura : Hari kesepuluh berkabungnya Hussein

Mandatory : Lembaga yang terkait dalam promosi

Gambar

Tabel 4.1
Gambar 1.1 Skema Perancangan

Referensi

Dokumen terkait

Produktivitas dalam hubungannya dengan prestasi kerja dalam penelitian ternyata tidak menemukan adanya korelasi positif, berdasarkan analisis menunjukkan bahwa

Dalam rangka menguraikan pembahasan masalah di atas, maka peneliti berusaha menyusun kerangka penelitian secara sistematis, agar pembahasan lebih terarahkan mudah

pelaksanaan sistem outsourcing di Kota Semarang oleh para pihak yakni perusahaan pemberi jasa pekerja/buruh dan vendor telah terlaksana sesuai dengan peraturan

Kegiatan pembekalan KKN-PPM mengikuti pelaksanaan pembekalan KKN secara umum yang dilaksanakan oleh LPPM IKIP Mataram dengan berkoordinasi bersama Tim pengusul KKN-PPM untuk

mempresentasikan ide atau pemahamannya melalui gambar. Di kegiatan pengabdian ini ini melibatkan 70 peserta didik kelas 5 di SD Negeri 2 Tanjung. Pelatihan mitigasi bencana

Pengaruh cemaran logam berat berat Pb pada tanah menyebabkan lahan di Desa Kupu dan Sisalam memiliki pH masam serta Desa Wanasari Kecamatan Wanasari memiliki pH netral dan lahan

Cakupan data dasar dari angka sementara hasil SP2010 adalah jumlah penduduk menurut jenis kelamin, wilayah administrasi, berikut parameter- parameter turunannya

Analisis Keamanan Jaringan SMK Karya Nugraha Boyolali Berdasarkan interview dengan kepala sekolah serta guru dan karyawan, jaringan lokal SMK Karya Nugraha Boyolali yang belum