PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS SMA PASUNDAN 8 BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh:
NITA PUTRIANA 0803149
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS SMA PASUNDAN 8 BANDUNG
oleh Nita Putriana
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh ujian sidang Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi
© Nita Putriana 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN
SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS SMA PASUNDAN 8
BANDUNG
SKRIPSI
Oleh : Nita Putriana NIM. 0803149
Telah disetujui oleh : Pembimbing I
Drs. Rahmat Moeslihat NIP. 19511010 198002 1 002
Pembimbing II
Arvian Triantoro, S.Pd, M.Si NIP. 19801112 200501 1 002
Mengetahui, Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi FPEB UPI
PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
AKUNTANSI DI KELAS XI IPS SMA PASUNDAN 8 BANDUNG
Nita Putriana
Pembimbing : Drs. Rahmat Moeslihat / Arvian Triantoro, S.Pd., M.Si
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di SMA Pasundan 8 Bandung, dengan tujuan untuk mengetahui gambaran lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah siswa, gambaran prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi, pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi dan pengaruh lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif, yang menjadi populasi adalah siswa kelas XI IPS di SMA Pasundan 8 Bandung, dengan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 102 orang siswa dari populasi sebanyak 137 orang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Data lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah diperoleh dari penyebaran angket, sedangkan data prestasi belajar siswa diperoleh dari telaah dokumen. Untuk menganalisis data tersebut digunakan perhitungan korelasi product moment pearson dan untuk mengetahui pengaruhnya menggunakan perhitungan koefisien determnasi (KD).
Berdasarkan hasil perhitungan korelasi product moment pearson ini pada variabel lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi (X1) diperoleh korelasi sebesar 0,468, dan pada variabel lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi (X2) dengan tingkat signifikansi 0,05. Untuk mengetahui pengaruhnya dilihat dari hasil koefisien determinasi untuk lingkungan keluarga sebesar 21,9% dan koefisien determinasi untuk lingkungan sekolah sebesar 34,9%. Hasil pegujian hipotesis statistik menggunakan pengujian uji t dengan melihat tingkat signifikansi yaitu 0,05, lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah berpengaruh positif secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa.
THE INFLUENCE OF FAMILY AND SCHOOL ENVIRONMENT ON THE
STUDENT ACHIEVEMENT IN ACCOUNTING SUBJECT IN CLASS XI IPS AT
SMA PASUNDAN 8 BANDUNG
Nita Putriana
Supervisor : Drs. Rahmat Moeslihat / Arvian Triantoro, S.Pd., M.Si
ABSTRACT
The research is done in high school Pasundan 8 Bandung, with the aim to find a description ot the students family environment and the students school environment, an overview of the students achievement in accounting subject, the influence of famlily environment in accounting subject on the students achievement, and the influence of students environment in accounting subject on the students achievement.
The method in this research is descriptive method verifikation, the population is the student population of 137 poeple. The technique is used in sampling using simple random sampling. Family environment and the data obtained from the school environment deployment questionnaire,while student achievement data obtained from the study documents. To anayze the data used Pearson Product moment correlation calculations and to determine the effect using the calculation coefficient of determination (KD).
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.
UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiv
BAB 1 PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
1.1. Latar Belakang Masalah... Error! Bookmark not defined.
1.2. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.4. Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.4.1. Kegunaan Teoritis ... Error! Bookmark not defined.
1.4.2. Kegunaan Praktis ... Error! Bookmark not defined.
BAB II LANDASAN TEORI ... Error! Bookmark not defined.
2.1. Teori Belajar ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1. Teori Komponen Utama Proses Belajar Mengajar ... Error! Bookmark not defined.
2.1.2. Teori Behaviorisme ... Error! Bookmark not defined.
2.2. Lingkungan Keluarga ... Error! Bookmark not defined.
2.2.1. Pengertian Lingkungan Keluarga ... Error! Bookmark not defined.
2.2.2. Peran dan Fungsi Keluarga ... Error! Bookmark not defined.
2.2.3. Peran Anggota Keluarga dalam Pendidikan Anak ... Error! Bookmark not defined.
2.2.5. Pentingnya Pendidikan dalam Lingkungan Keluarga ... Error! Bookmark not defined.
2.2.6. Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined.
2.3. Lingkungan Sekolah ... Error! Bookmark not defined.
2.3.1. Pengertian Lingkungan Sekolah ... Error! Bookmark not defined.
2.3.2. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Sekolah ... Error! Bookmark not defined.
2.3.3. Sekolah sebagai Pusat Pendidikan Formal ... Error! Bookmark not defined.
2.3.4. Guru Sebagai Pendidik di Sekolah ... Error! Bookmark not defined.
2.3.5. Faktor-Faktor Sekolah yang Mempengaruhi Prestasi Belajar.. Error! Bookmark not defined.
2.3.6. Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi belajar Error! Bookmark not defined.
2.4. Belajar ... Error! Bookmark not defined.
2.4.1. Pengertian Belajar ... Error! Bookmark not defined.
2.4.2. Tujuan Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.
2.4.3. Prinsip-prinsip Belajar ... Error! Bookmark not defined.
2.4.4. Ciri–Ciri Belajar ... Error! Bookmark not defined.
2.5. Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined.
2.5.1. Pengertian Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined.
2.5.2. Indikator Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined.
2.5.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined.
2.6. Pembelajaran Akuntansi di SMA ... Error! Bookmark not defined.
2.6.1. Pengertian Akuntansi ... Error! Bookmark not defined.
2.6.2. Proses Kegiatan Akuntansi ... Error! Bookmark not defined.
2.6.3. Siklus Akuntansi ... Error! Bookmark not defined.
2.7. Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.
2.8. Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.
BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.
3.1. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2. Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined.
3.3. Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined.
3.3.1. Populasi ... Error! Bookmark not defined.
3.3.2. Sampel ... Error! Bookmark not defined.
3.4. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.
3.5. Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
3.5.1. Teknik Analisis Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.5.1.1. Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.
3.5.1.2. Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.
3.6. Analisis Deskriptif ... Error! Bookmark not defined.
3.7. Teknik Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
3.7.1. Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.
3.7.2. Analisis Korelasi ... Error! Bookmark not defined.
3.7.3. Koefisien Determinasi ... Error! Bookmark not defined.
3.7.4. Pengujian Hipotesis... Error! Bookmark not defined.
3.7.4.1. Uji Hipotesis (Uji t)... Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.
4.1. Gambaran Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.1. Identitas SMA Pasundan 8 Bandung... Error! Bookmark not defined.
4.1.2. Sejarah Perkembangan SMA Pasundan 8 Bandung ... Error! Bookmark not defined.
4.1.3. Visi dan Misi SMA Pasundan 8 Bandung... Error! Bookmark not defined.
4.1.4. Kelengkapan Fasilitas SMA Pasundan 8 Bandung ... Error! Bookmark not defined.
4.1.5. Struktur Organisasi SMA Pasundan 8 Bandung . Error! Bookmark not defined.
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.2.2. Gambaran Perindikator Lingkungan Keluarga ... Error! Bookmark not defined.
4.2.3. Gambaran Umum Lingkungan Sekolah ... Error! Bookmark not defined.
4.2.4. Gambaran Perindikator Lingkungan Sekolah ... Error! Bookmark not defined.
4.2.5. Gambaran Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined.
4.3. Pengujian Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.3.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.
4.3.2. Analisis Korelasi ... Error! Bookmark not defined.
4.3.2.1. Hubungan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Siswa ... Error! Bookmark not defined.
4.3.2.2. Hubungan Lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa ... Error! Bookmark not defined.
4.3.3. Koefisien Determinasi ... Error! Bookmark not defined.
4.3.4. Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
4.3.4.1. Uji t ... Error! Bookmark not defined.
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.4.1. Gambaran Lingkungan Keluarga Siswa di SMA Pasundan 8 Bandung .... Error! Bookmark not defined.
4.4.2. Gambaran Lingkungan Sekolah Siswa di SMA Pasundan 8 Bandung ... Error! Bookmark not defined.
4.4.3. Gambaran Prestasi Belajar Siswa di SMA Pasundan 8 Bandung ... Error! Bookmark not defined.
4.4.4. Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Siswa ... Error! Bookmark not defined.
4.4.5. Pengaruh lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa ... Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.
5.1. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
5.2. Saran ... Error! Bookmark not defined.
DAFTARPUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Rata-Rata Nilai Hasil UAS Mata Pelajaran Akuntansi ... 4
Tabel 2.1 Jenis, Indikator dan Cara Evaluasi Prestasi ... 43
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ... 53
Tabel 3.1 Operasionalisasi variabel penelitian... 63
Tabel 3.2 Populasi Siswa Kelas XI Jurusan IPS di SMA Pasundan 8 Bandung ... 66
Tabel 3.3 Penarikan Sampel Siswa Kelas XI Jurusan IPS di SMA Pasundan 8 Bandung ... 69
Tabel 3.4 Penilaian Skala Numerik ... 70
Tabel 3.6 Validitas Item Variabel Lingkungan Sekolah ... 74
Tabel 3.7 Uji Reliabilitas Lingkungan Keluarga ... 77
Tabel 3.8 Uji Reliabilitas Lingkungan Sekolah ... 78
Tabel 4.1 Fasilitas SMA Pasundan 8 Bandung ... 89
Tabel 4.2 Rekapitulasi Ukuran Variabel Lingkungan Keluarga ... 92
Tabel 4.3 Kriteria Pengklasifikasian Variabel Lingkungan Keluarga ... 93
Tabel 4.4 Pengklasifikasian untuk Setiap Item Pernyataan ... 95
Tabel 4.5 Memberi Perhatian ... 96
Tabel 4.6 Tidak Memanjakan Anak ... 96
Tabel 4.7 Mendidik Dengan Tegas ... 97
Tabel 4.8 Adanya Komunikasi dengan Baik ... 98
Tabel 4.9 Adanya Keharmonisan Keluarga ... 98
Tabel 4.10 Adanya Rasa Saling Menghormati Antaranggota Keluarga ... 99
Tabel 4.11 Ada Musyawarah ... 100
Tabel 4.12 Suasana Rumah yang Tenang atau Tidak Gaduh ... 101
Tabel 4.13 Suasana Rumah yang Nyaman ... 101
Tabel 4.14 Kebutuhan Belajar Terpenuhi ... 102
Tabel 4.15 Penyediaan Fasilitas Belajar ... 103
Tabel 4.16 Dukungan dari Orang Tua dalam Cita-Cita ... 104
Tabel 4.17 Mendukung Kegiatan Anak di Sekolah/Kelas ... 105
Tabel 4.18 Memberikan Motivasi ... 105
Tabel 4.21 Tingkah Laku dan Sopan Santun ... 108
Tabel 4.22 Rekapitulasi Ukuran Variabel Lingkungan Sekolah ... 109
Tabel 4.23 Kriteria Pengklasifikasian Variabel Lingkungan Sekolah ... 110
Tabel 4.24 Pengklasifikasian untuk Setiap Item Pernyataan ... 112
Tabel 4.25 Guru Siap dan Menguasai Bahan Pelajaran ... 113
Tabel 4.26 Mengajar dengan Metode-Metode yang Berbeda dan Tepat dengan Materi ... 114
Tabel 4.27 Penyajian Bahan Pelajaran yang Dirasa Oleh Siswa Tidak Sulit Untuk Dipahami ... 115
Tabel 4.28 Penyajian Bahan Pelajaran yang Tidak Terlalu Padat ... 115
Tabel 4.29 Bersikap Terbuka dan Bersahabat dengan Siswa ... 116
Tabel 4.30 Berinteraksi dengan Siswa Secara Akrab ... 117
Tabel 4.31 Memiliki Teman Belajar ... 118
Tabel 4.32 Memiliki Hubungan Baik dengan Sesama Teman ... 118
Tabel 4.33 Mematuhi Peraturan yang Telah Ada pada Sekolah ... 119
Tabel 4.34 Mematuhi Peraturan Selama Proses Belajar ... 120
Tabel 4.35 Alat Pelajaran yang Lengkap ... 121
Tabel 4.36 Alat Pelajaran yang Tepat Digunakan Oleh Guru ... 121
Tabel 4.37 Memilih Waktu Sekolah yang Tepat ... 122
Tabel 4.38 Guru dalam Menuntut Penguasaan Materi ... 123
Tabel 4.39 Materi yang Disampaikan ... 124
Tabel 4.41 Kondisi Ruang Kelas yang Sesuai dengan Jumlah Siswa ... 125
Tabel 4.42 Belajar Secara Teratur ... 126
Tabel 4.43 Membaca Materi Pelajaran Sebelum Guru Menjelaskan Materi ... 127
Tabel 4.44 Mengumpulkan Pekerjaan Rumah (PR) Tepat Waktu ... 128
Tabel 4.45 Mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) yang Diberikan Guru ... 128
Tabel 4.46 Guru Tidak Terlalu Banyak Memberi Tugas yang Harus Dikerjakan di Rumah ... 129
Tabel 4.47 Prestasi Belajar Siswa ... 130
Tabel 4.48 Hasil Korelasi Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Siswa ... 134
Tabel 4.49 Hasil Korelasi Lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa ... 135
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Teori Komponen Utama Proses Belajar Mengajar ... 15
Gambar 2.2 Lingkungan Keluarga ... 19
Gambar 2.3 Komponen Proses Belajar Mengajar ... 46
Gambar 2.4 Tahap-Tahap dalam Siklus Akuntansi ... 52
Gambar 2.5 Skema Kerangka Pemikiran ... 58
Gambar 2.6 Hubungan Antar Variabel ... 59
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Pasundan 8 Bandung ... 91
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Jadi, salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.
Berdasarkan data dari Program for International Student Assessment (PISA) peringkat Indonesia baru bisa menduduki 10 besar terbawah dari 65 negara; Reading (57), Matematika (61) dan Sains (60). Dengan predikat ini bisa mencerminkan bagaimana sistem pendidikan Indonesia yang sedang berjalan saat ini. Dengan peringkat Indonesia yang menduduki 10 besar terbawah dari 65 negara, maka dapat dikatakan sistem pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari menurunnya prestasi belajar siswa.
Bandung merupakan sekolah yang memiliki akreditasi A (amat baik) akan tetapi nilai mata pelajaran akuntansi pada kelas XI IPS banyak yang memiliki nilai di bawah KKM. Dengan adanya ketimpangan tersebut, maka penulis ingin meneliti di sekolah SMA Pasundan 8 Bandung untuk mengetahui apa yang menyebabkan nilai akuntansi siswa kelas XI IPS banyak yang masih di bawah KKM, padahal sekolah tersebut terakreditasi amat baik.
Tabel 1.1
Daftar Rekapitulasi Rata-Rata Nilai Hasil UjianAkhir Semester Mata Pelajaran Akuntansi Sumber : Daftar Nilai Siswa Kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung (diolah)
Berdasarkan Tabel 1.1, maka dapat diperoleh informasi nilai mata pelajaran Akuntansi kelas XI IPS di SMA Pasundan 8 Bandung menunjukkan nilai yang rendah karena masih banyak siswa yang nilainya berada di bawah standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yakni 75.
dapat disimpulkan bahwa tingkat pencapaian prestasi belajar siswa masih belum optimal.
Permasalahan rendahnya prestasi belajar yang dicapai siswa kelas XI IPS di SMA Pasundan 8 Bandung ini harus diperhatikan, karena prestasi belajar merupakan salah satu tujuan akhir sebuah proses pendidikan. Dari data yang telah didapat tersebut apabila terus dibiarkan tanpa adanya penanganan, maka dapat berdampak kurang baik bagi siswa itu sendiri dan terhadap nama baik sekolah. Siswa akan mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran akuntansi karena materi dalam pelajaran akuntansi sifatnya berkelanjutan atau merupakan suatu siklus. Selain itu juga akan berdampak terhadap hasil ujian nasional (UN) yang diperoleh siswa karena mata pelajaran akuntansi termasuk dalam mata pelajaran ekonomi, dan merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam ujian nasional (UN). Ujian nasional (UN) merupakan penentu lulus atau tidaknya siswa tersebut dalam menyelesaikan sekolahnya dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Apabila nilai ekonomi berada di bawah standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah dapat dinyatakan siswa tersebut tidak lulus ujian nasional (UN). Dengan demikian dapat terlihat bahwa mata pelajaran akuntansi itu penting dalam pembelajaran sehingga harus dilakukan upaya untuk dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi tersebut.
dalamnya. Faktor-faktor tersebut digolongkan menjadi dua jenis, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern merupakan faktor yang berasal dari dalam individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar individu. Faktor intern terdiri dari intelegensi, minat, bakat, motivasi, kematangan, kesiapan, dan sikap kebiasaan. Faktor ekstern atau faktor yang berasal dari luar individu siswa terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat tempat individu tersebut bersosialisasi.
Selain itu, teori komponen utama proses belajar mengajar yang meliputi The Expected Output, menunjukkan kepada tingkat kualifikasi ukuran baku (standar
norms) akan menjadi daya penarik (insentif) dan motivasi (motivating factors); jadi
akan merupakan stimulating factor (S) pula disamping termasuk ke dalam response (R) factor. Karakteristik siswa (raw input), menunjukkan kepada faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu mungkin akan memberikan fasilitas (facilitative) atau pembatasan (liminattion). Sebagai faktor organismik (Ow) disamping pula mungkin menjadi motivating and stimulating factors (misalnya: n-Ach). Instrumental Input (sarana), menunjukkan kepada dan kualifikasi serta kelengkapan sarana yang diperlukan untuk dapat berlangsungnya proses belajar-mengajar. Jadi jelas peranannya sebagai facilitative factors, yang termasuk ke dalam faktor. Enviromental Input, menunjukkan situasi dan keaadaan fisik (kampus, sekolah, iklim, letak sekolah,
Seperti yang telah dijelaskan, bahwa selain dari faktor intern, ada faktor ekstern yang berasal dari luar diri siswa juga yang berpengaruh terhadap prestasi belajar. Dua dari tiga faktor ekstern yang mempengaruhinya adalah lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Selain itu juga dalam teori komponen utama proses belajar mengajar ada faktor Enviromental Input, yang meliputi keadaan lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah, serta Instrumental Input (sarana) yang menunjukkan kepada kualifikasi serta kelengkapan sarana yang diperlukan untuk dapat berlangsungnya proses belajar-mengajar yang terdapat pada lingkungan sekolah.
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama bagi seseorang dalam memperoleh pendidikan dan lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedua setelah lingkungan keluarga serta merupakan lembaga pendidikan formal untuk memperoleh ilmu dan pendidikan. Menurut Sukmadinata (2009:163) “keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam pendidikan, memberikan
dilingkungan keluarga tidak memiliki program yang resmi seperti lembaga pendidikan lainnya.
Seperti halnya penelitian yang telah dilakukan oleh Tanti Setiawati (2007) dalam skripsinya yang berjudul Pengaruh Motivasi Belajar Siswa dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMA Negeri 24 Bandung yang menyatakan bahwa “lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap prestasi belajar.” Sehingga, apabila dukungan dari lingkungan keluarga
dapat berjalan dengan baik, maka prestasi belajar yang diperoleh akan maksimal. Sebagai lanjutan dari pendidikan dalam lingkungan keluarga adalah pendidikan pada lingkungan sekolah. Apa yang telah ditanamkan pada keluarga, dilanjutkan pada lingkungan sekolah. Sehingga, lingkungan sekolah sering disebut sebagai lingkungan kedua setelah keluarga. Lingkungan sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa karena sekolah merupakan wahana kegiatan dan proses pendidikan berlangsung. Selain dirumah, anak banyak berinteraksi di sekolah dan cukup mempunyai waktu yang lama untuk berada di sekolah. Menurut Yusuf (2008:54) menyatakan “Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistematis
Seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh Try Amirna Bandari (2010) dalam skripsi yang berjudul Pengaruh Kebiasaan Belajar, Lingkungan Keluarga, dan Lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada XI IPS Di SMA Angkasa yang menyatakan bahwa “lingkungan sekolah mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar siswa.”
Lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah merupakan faktor yang ikut mempengaruhi prestasi belajar siswa. Dalam lingkungan keluarga, siswa menjadi anggota keluarga, dimana siswa akan berinteraksi dengan anggota keluarga yang lain seperti orang tua, karena orangtualah yang membiayai pendidikan, menyediakan fasilitas untuk belajar, serta memberikan dukungan dan perhatian baik secara fisik maupun psikologis. Begitu pula pada lingkungan sekolah, dimana siswa selalu berinteraksi atau berkomunikasi dengan guru selama kegiatan belajar mengajar, menggunakan fasilitas belajar yang disediakan sekolah serta membutuhkan sarana dan prasarana sekolah yang memadai untuk proses belajar.
Dengan demikian, kurangnya dukungan dari lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah menyebabkan prestasi belajar siswa kurang maksimal. Oleh karena itu faktor lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah menjadi hal penting dalam pencapaian prestasi belajar yang maksimal.
Lingkungan Keluarga dan Lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi di Kelas XI IPS SMA Pasundan 8
Bandung.”
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian dan fenomena yang telah disampaikan pada latar belakang, maka masalah penelitian ini dirumuskan:
1. Bagaimana gambaran lingkungan keluarga siswa. 2. Bagaimana gambaran lingkungan sekolah siswa.
3. Bagaimana gambaran prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.
4. Bagaimana pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukaan di atas, maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Untuk memperoleh gambaran lingkungan keluarga siswa. b. Untuk memperoleh gambaran lingkungan sekolah siswa.
c. Untuk memperoleh gambaran prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi.
d. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi.
e. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi.
1.4. Kegunaan Penelitian
1.4.1. Kegunaan Teoritis
2. Hasil penelitian diharapkan dapat menambah referensi hasil kajian teori belajar mengenai lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa.
3. Dapat berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta konsep-konsep mengenai lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa.
4. Sebagai bahan masukan serta dapat dijadikan bahan kajian bagi peneliti lainnya mengenai hal yang sama yang lebih mendalam berkaitan dengan lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa. 1.4.2. Kegunaan Praktis
a. Bagi sekolah
Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi sekolah untuk memberikan sumbangan pemikiran dalam mengatasi kesulitan-kesulitan belajar yang dihadapi siswa. Serta dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi dalam pelaksanaan belajar mengajar guna mengoptimalkan hasil belajar siswa yang khususnya bagi kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung.
b. Bagi Siswa
c. Bagi peneliti
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa “Desain
penelitian ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan dan bagaimana
prosedur penelitian tersebut dilakukan” (POPS, 2007:21). Metode penelitian dapat
diartikan sebagai rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu
yang dihadapi. Menurut Sugiyono (2009:3) metode penelitian adalah “Cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dapat digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random atau acak, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Adapun metode penelitian yang digunakan sesuai dengan tujuan dan permasalahan dalam penelitian ini, maka metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif verifikatif.
Menurut Sugiyono (2009:11) “Metode penelitian deskriptif adalah penelitian
yang dilakukan untuk mengetahui variabel, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel
dilakukan untuk menguji kebenaran hipotesis yang berarti menguji kebenaran teori.”
Dengan demikian metode penelitian verifikatif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk menguji kebenaran atau teori yang sudah ada, tetapi bukan untuk menciptakan teori baru.
Penelitian deskriptif verifikatif bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki, secara terperinci untuk menghasilkan rekomendasi untuk keperluan masa mendatang. Metode deskriptif dalam penelitan ini digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah siswa di SMA Pasundan 8 Bandung.
3.2. Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi Variabel merupakan penjelasan dari dimensi-dimensi dan indikator dari setiap variabel (POPS, 2007:21). Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas (variabel X) dan variabel terikat (variabel Y). Penjelasan dari variabel tersebut antara lain:
Merupakan kondisi dalam keluarga yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang karena keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama bagi perkembangan individu.
2. Variabel X2: Lingkungan Sekolah.
Merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran dan latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu mengembangkan potensinya
3. Variabel Y: Prestasi Belajar Siswa.
Kemampuan atau penguasaan siswa telah mengikuti proses pembelajaran dan dapat dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka.
Tabel 3.1
Operasionalisasi variabel penelitian
Variabel Dimensi Indikator Skala No. Item
1. Lingkungan
- Adanya komunikasi yang baik - Adanya keharmonisan keluarga 3. Suasana Rumah - Suasana rumah yang tenang atau
tidak gaduh
- Suasana rumah yang nyaman
Variabel Dimensi Indikator Skala No. Item ekonomi
keluarga
- Penyediaan fasilitas belajar 16
5. Pengertian orang tua
- Dukungan dari orang tua dalam cita-cita
- Mendukung kegiatan anak di sekolah/kelas
- Memberikan motivasi - Adanya hubungan yang baik
antara orang tua dan anak
Interval 17
- Tingkah laku dan sopan santun
Interval 21
- Guru siap dan menguasai bahan pelajaran
- Mengajar dengan metode-metode yang berbeda dan tepat dengan materi
Interval 23, 24 25
2. Kurikulum - Penyajian bahan pelajaran yang dirasa oleh siswa tidak sulit untuk dipahami
- Penyajian bahan pelajaran yang tidak terlalu padat
Interval 26
27 3. Relasi guru
dengan siswa
- Bersikap terbuka dan bersahabat dengan siswa
- Memiliki hubungan baik dengan sesama teman
Interval 31, 32 33 5. Disiplin sekolah - Mematuhi peraturan yang telah
ada pada sekolah
- Mematuhi peraturan selama proses belajar
Interval 34 35, 36 6. Alat pelajaran - Alat pelajaran yang lengkap
- Alat pelajaran yang tepat
Variabel Dimensi Indikator Skala No. Item digunakan oleh guru
7. Waktu sekolah - Memilih waktu sekolah yang tepat - Materi yang disampaikan harus
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
- Kondisi ruang kelas yang sesuai dengan jumlah siswa
Interval 42 43 10.Metode belajar - Belajar secara teratur
- Membaca materi pelajaran sebelum guru menjelaskan materi
Interval 44 45
11.Tugas rumah - Mengumpulkan pekerjaan rumah (PR) tepat waktu - Mengerjakan pekerjaan rumah
(PR) yang diberikan guru - Guru tidak terlalu banyak memberi tugas yang harus semester 2 kelas XI IPS tahun ajaran 2011/2012
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Menurut Arikunto (2010:173) “populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian.” Sedangkan menurut Sugiyono (2009:297) “populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.”
Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1, XI IPS 2, XI IPS 3 di SMA Pasundan 8 Bandung dengan jumlah populasi sebanyak 137 siswa, seperti terlihat dari tabel berikut:
Tabel 3.2
Populasi Siswa Kelas XI Jurusan IPS di SMA Pasundan 8Bandung Tahun Pelajaran 2011/2012
No Kelas Jumlah Siswa
1 XI IPS 1 47 Siswa
2 XI IPS 2 53 Siswa
Jumlah 137 Siswa
Sumber : Daftar absen kelas XI IPS tahun ajaran 2011/2012
3.3.2. Sampel
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili)” (Sugiyono, 2009:118).
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik Probability Sampling dengan jenis simple random sampling.“Simple random sampling yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi
tersebut” (Riduwan, 2009:58). Digunakannya teknik simple random sampling karena
data nilai siswa menunjukan permasalahan yang sama yaitu nilai rendah, sehingga responden (siswa) dapat diambil secara acak untuk dijadikan sampel.
(Sumber, Riduwan, 2008:65) Dimana : n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
d = presisi kesalahan yang ditetapkan 5%
Berdasarkan rumus tersebut, maka besarnya sampel dapat dihitung sebagai berikut:
2
Dari perhitungan di atas maka diperoleh jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 102 siswa. Jumlah sampel yang didapat adalah jumlah sampel secara keseluruhan. Untuk mengetahui berapa sampel yang diambil tiap kelas yaitu menggunakan rumus :
(Sumber, Riduwan, 2011:29)
Dimana : ni = jumlah sampel menurut stratum
n = jumlah sampel seluruhnya Ni = jumlah populasi menurut stratum N = Jumlah populasi seluruhnya
Berdasarkan rumus tersebut, maka diperoleh jumlah masing-masing sampel dari setiap kelasnya sebagai berikut:
Tabel 3.3
Penarikan Sampel Siswa Kelas XI Jurusan IPS di SMA Pasundan 8 Bandung Tahun Pelajaran 2011/2012
Sumber: Data diolah
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dua teknik yaitu:
1) Dokumentasi
2011/2012. Data ini sebagai data acuan mengenai hasil belajar siswa yang memiliki permasalahan.
2) Angket / kuesioner
Dalam penelitian ini digunakan kuesioner (angket) untuk teknik pengumpulan datanya. Menurut Arikunto (2010:194) “kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.”
Angket yang digunakan adalah angket tertutup, Menurut Pabundu (2006:61)
angket tertutup adalah “suatu angket di mana pertanyaan dan alternatif jawabanya
telah ditentukan sehingga responden tinggal memilih jawaban yang ditentukan”. Untuk memperoleh data mengenai lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah berdasarkan persepsi siswa maka dibuat pertanyaan yang disusun dengan menggunakan skala numerik (numerical scale). Menurut Sekaran (2006:33) “Skala numerik mirip dengan skala differensial semantic, dengan perbedaan dalam hal nomor pada skala 1 titik atau 7 titik disediakan, dengan kata sifat berkutub dua pada
ujung keduanya.” Angket berisi pertanyaan dimana masing-masing pertanyaan berisi
5 opsi jawaban 1-5. Berikut ini adalah tabel angket dengan penilaian numerical scale. Tabel 3.4
Penilaian Skala Numerik
No Pertanyaan/pernyataan
Skor
(Sekaran, 2006:33)
Keterangan skor yang ada dalam angket tersebut adalah sebagai berikut: 1)Angka 5 dinyatakan untuk pernyataan positif tertinggi
2)Angka 4 dinyatakan untuk pernyataan positif tinggi 3)Angka 3 dinyatakanuntuk pernyataan positif sedang 4)Angka 2 dinyatakanuntuk pernyataan positif rendah
5)Angka 1 dinyatakan untuk pernyataan positif paling rendah
3.5. Teknik Analisis Data
3.5.1. Teknik Analisis Instrumen Penelitian
Analisis daa adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Sebelum menganalisis data, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian instrumen penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian instrumen penelitian adalah sebagai berikut:
Suatu istrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas item dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson sebagai berikut:
4. 5.
Arikunto (2009:72) Keterangan :
= koefisien korelasi
N = jumlah responden uji coba X = skor tiap item
Y = skor seluruh item responden uji coba
Setelah menghitung , hal yang harus dilakukan adalah membandingkan dan dengan taraf signifikansi 5%. Jika > berarti valid, sebaliknya jika ≤ berarti tidak valid.
1. Uji Validitas Variabel Lingkungan Keluarga
Uji validitas dilakukan untuk mengukur pernyataan yang ada dalam angket, yakni untuk mengetahui valid atau tidaknya butir-butir soal dalam angket. Uji validitas yang dilakukan oleh penulis adalah dengan mengujicobakan angket penelitian kepada 30 siswa SMA Pasundan 8 Bandung dengan jumlah item pertanyaan 29. 30 siswa tersebut diambil dari 3 kelas secara acak. Langkah pengujian
validitas tersebut harus dibandingkan dengan , dapat diketahui bahwa untuk 30 responden dengan taraf signifikansi 0,05 adalah 0,361. Hasil uji validitas variabel lingkungan keluarga siswa dari tiap item yang menggunakan rumus product moment dengan penggunaan software IBM SPSS V 20 for windows dapat dilihat pada
tabel 3.5 sebagai berikut:
Tabel 3.5
Validitas Item Variabel Lingkungan Keluarga
No. Item Lama
No. Item Baru
Nilai rhitung Nilai rtabel
No. Item Lama
No. Item Baru
Nilai rhitung Nilai rtabel
(n=30, α=0,05) Keterangan
Berdasarkan perhitungan validitas pada tabel 3.5, dapat terlihat bahwa dari 29 item pernyataan mengenai lingkungan keluarga yang disebarkan kepada responden, terdapat tujuh pernyataan yang tidak memenuhi kriteria validitas atau tidak valid yaitu nomor 1, 4, 11, 14, 15, 22, 27. Pernyataan yang tidak valid tersebut kemudian dapat digugurkan atau dihilangkan, sehingga jumlah pernyataan yang valid berjumlah 22 item pernyataan yang akan diujikan kembali kepada responden.
2. Uji Validitas Variabel Lingkungan Sekolah
dari tiap item yang menggunakan rumus product moment dengan penggunaan software IBM SPSS V 20 for windows yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.6
Validitas Item Variabel Lingkungan Sekolah
No. Item Lama
No. Item Baru
Nilai rhitung Nilai rtabel
No. Item Lama
No. Item Baru
Nilai rhitung Nilai rtabel
(n=30, α=0,05) Keterangan
61 46 0,622 0,361 Valid
62 47 0,507 0,361 Valid
63 48 0,534 0,361 Valid
Berdasarkan tabel uji validitas pada table 3.6 diatas, terdapat delapan item pernyataan yang tidak valid, yaitu nomor 33, 37, 43, 45, 50, 51, 57, 59 Dengan demikian item pernyataan tersebut dibuang atau dihilangkan. jumlah pernyataan yang valid berjumlah 26 item pernyataan yang akan diujikan kembali kepada responden.
3.5.1.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menurut Arikunto ( 2009 : 86) adalah “suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik.” Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi dari instrumen dalam mengungkapkan fenomena dari sekelompok individu meskipun dilakukan dalam waktu yang berbeda. Uji realibilitas, dihitung dengan menggunakan rumus alpha sebagai berikut:
4. 5.
Keterangan :
= Reliabilitas yang dicari n = Jumlah item
= Jumlah varians skor tiap item = Varians total
Dimana untuk menghitung variansnya adalah sebagai berikut: 6.
7.
Arikunto (2009:110)
Keputusannya dengan membandingkan dengan rtabel, dengan ketentuan jika > r tabel berarti reliabel dan ≤ r tabel berarti tidak reliabel.
1. Uji reliabilitas lingkungan keluarga
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat ketetapan dari instrumen dalam mengungkapkan fenomena dari responden meskipun dilakukan dalam waktu yang berbeda. Pengujian reliabilitas ini harus membandingkan antara dengan rtabel. Untuk variabel llingkungan keluarga diperoleh rtabel dari responden yang berjumlah 30 siswa dengan taraf signifikansi 0,05 sebesar 0,361. Dalam tabel 3.7 ditampilkan hasil uji reliabilitas untuk variabel lingkungan keluarga menggunakan rumus alpha dengan penggunaan software IBM SPSS V 20 for windows yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas Lingkungan Keluarga
=
r table Keterangan
0,834 0,361 Reliabel
Berdasarkan tabel 3.7 dapat diketahui bahwa instrumen untuk variabel lingkungan keluarga dalam penelitian ini reliabel, karena > rtabel .
2. Uji reliabilitas lingkungan sekolah
Uji reliabilitas untuk variabel lingkungan sekolah menggunakan uji yang sama dengan uji reliabilitas variabel lingkungan keluarga. Untuk variabel lingkungan keluarga diperoleh dari responden yang berjumlah 30 siswa dengan taraf signifikansi 0,05 sebesar 0,361. Dalam tabel 3.8 ditampilkan hasil uji reliabilitas untuk variabel lingkungan keluarga menggunakan rumus alpha dengan penggunaan software IBM SPSS V 20 for windows yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas Lingkungan Sekolah r table Keterangan
0,840 0,361 Reliabel
Berdasarkan tabel 3.8 di atas dapat diketahui bahwa instrumen untuk variabel lingkungan sekolah dalam penelitian ini reliabel, karena > rtabel .
1.6. Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Analisis deskriptif ini digunakan untuk mengetahui gambaran umum mengenai variabel lingkungan keluarga (X1) dan lingkungan sekolah (X2). untuk
menjawab hal tersebut, maka dilakukan pengklasifikasian dari jawaban responden dengan rumus sebagai berikut:
(Umar, 2003: 201) Keterangan:
RS = Rentang Skor m = Skor tertinggi item n = Skor terendah item b = Jumlah kelas
Untuk menentukan klasifikasi untuk setiap item pernyataan, maka dilakukan perhitungan sebagai berikut:
Skor tertinggi : banyaknya responden x skor tertinggi setiap item Skor terendah : banyaknya responden x skor terendah setiap item
Selanjutnya untuk menjawab rumusan masalah untuk setiap variabelnya, dilakukan penghitungan rekapitulasi variabel dengan pengklasifikasian dari jawaban
responden dengan rumus pengklasifikasian berdasarkan rentang skor, yaitu sebagai berikut:
(Umar, 2003: 201) Keterangan:
RS = Rentang Skor m = Skor tertinggi item n = Skor terendah item b = Jumlah kelas
Skor tertinggi: banyaknya responden x skor tertinggi setiap item x jumlah pernyataan Skor terendah: banyaknya responden x skor terendah setiap item x jumlah pernyataan
1.7. Teknik Pengujian Hipotesis
1.7.1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak. Karena hal ini akan berpengaruh kepada perhitungan statistik yang digunakan. Jika data berdistribusi normal maka perhitungan menggunakan statistik parametrik sedangkan jika data berdistribusi tidak normal maka perhitungan yang digunakan adalah statistik nonparametrik.
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS V.20 for Windows, dapat dilihat dari grafik P-P Plot dimana jika data tersebar atau berada di
sekeliling garis lurus, maka data tersebut berdistribusi normal.
Setelah data terkumpul, maka data tersebut langsung diolah melalui langkah-langkah berikut:
1. Tabulasi data untuk masing-masing variabel dengan cara menghitung jumlah keseluruhan jawaban responden untuk masing-masing variabel.
2. Deskripsi data hasil penelitian baik berupa angket maupun dokumentasi digunakan untuk menjawab rumusan masalah.
1.7.2. Analisis Korelasi
Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan dan kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini digunakan korelasi sederhana yaitu dengan teknik korelasi Product Moment. Teknik korelasi product moment adalah suatu korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat. Angaka yang menunjukkan arah dan besar kuatnya hubungan antara suatu variabel bebas dengan satu variabel terikat disebut koefisien korelasi.
Analisis korelasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment sebagai berikut:
(Riduwan, 2011:80)
Keterangan:
rxy = Nilai koefisien korelasi
n = Jumlah anggota sampel
∑X = Variabel independen (Lingkungan Keluarga dan Lingkungan Sekolah)
∑Y = Variabel dependen (Prestasi Belajar)
Pada hakikatnya, nilai r dapat berkisar dari -1 melalui 0 hingga +1 (-1≤ r ≤+1). 1. Bila nilai r = 0 atau mendekati 0, maka hubungan antara kedua variabel sangat
lemah atau tidak terdapat hubungan sama sekali.
2. Bila nilai r = +1 atau mendekati 1, maka korelasi antara kedua variabel dikatakan positif dan sangat kuat sekali. Hubungan antara kedua variabel bersifat korelasi positif (korelasi searah), artinya kenaikan variabel X akan diikuti dengan kenaikan variabel Y atau sebaliknya.
3. Bila nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua variabel dikatakan negatif dan sangat kuat. Hubungan antara variabel bersifat korelasi negatif (koprelasi tidak searah), artinya kenaikan variabel X akan diikuti dengan penurunan variabel Y atau sebaliknya. (Sudjana, 2004:244-247)
menghitung korelasi dalam penelitian ini, penulis menggunakan SPSS V.20 for Windows untuk memudahkan pengolahan data.
1.7.3. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (r2) merupakan cara untuk mengetahui besar kecilnya sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien determinasi dapat dihitung dengan rumus :
(Riduwan, 2011:81)
Keterangan:
KD = Nilai koefisien determinasi r = Nilai koefisien korelasi
Presentasi koefisien determinan itu diartikan sebagai besarnya pengaruh yang diberikan variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikat yang disebabkan oleh variabel yang lainnya.
1.7.4. Pengujian Hipotesis
Agar data yang digunakan tepat sehingga dapat diperoleh model yang banyak maka harus dilakukan pengujian antara lain:
1.7.4.1. Uji Hipotesis (Uji t)
Pengujian hipotesis (uji t) merupakan “pengujian signifikansi dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan signifikan atau tidak antarvariabel tersebut” (Priyatno, 2012:109). Pengujian menggunakan dua sisi. Signifikan artinya nyata atau berarti dengan maksud bahwa hubungan yang terjadi dapat diberlakukan untuk populasi.
Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut: 1. Merumuskan hipotesis dalam kalimat:
a) H1 : Lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran Akuntansi kelas XI IPS di SMA Pasundan 8 Bandung.
b) H0 : Lingkungan keluarga tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran Akuntansi kelas XI IPS di SMA Pasundan 8 Bandung.
2. Merumuskan hipotesis dalam kalimat:
a. H1 : Lingkungan sekolah berpengaruh positif terhadap prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran Akuntansi kelas XI IPS di SMA Pasundan 8 Bandung.
b. H0 : lingkungan sekolah tidak berpengaruh terhadap hasil belajar
c. Membuat H1 dan Ho dalam statistik:
H1 : ρ > 0
H0 : ρ = 0
d. Kaidah keputusan:
Jika nilai probalilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probalibilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya tidak
signifikan.
Jika nilai probalilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probalibilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya signifikan.
e. Membuat kesimpulan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Gambaran lingkungan keluarga siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di SMA Pasundan 8 Bandung berada dalam kategori cukup kondusif.
2. Gambaran lingkungan sekolah siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di SMA Pasundan 8 Bandung berada dalam kategori kurang kondusif.
3. Gambaran prestasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di SMA PAsundan 8 Bandung berada dalam kategori rendah.
4. Lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di SMA Pasundan 8 Bandung.
5. Lingkungan sekolah berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di SMA Pasundan 8 Bandung.
5.2. Saran
Berdasarkan penelitian ini, penulis masih mengalami keterbatasan diantaranya adalah penelitian ini dilakukan hanya pada satu sekolah saja, dan hanya meneliti faktor lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah saja, padahal masih banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.
1. Bagi Sekolah
Lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terbukti dapat mempengaruhi prestasi belajar yang diperoleh siswa. Sehingga penulis memberikan saran kepada sekolah untuk lebih berupaya dalam meningkatkan dan mampu mengembangkan kemampuan siswa untuk belajar dengan adanya alat pelajaran yang lengkap agar siswa merasa terbantu untuk dapat mengerjakan tugas akuntansi yang diberikan oleh guru, dan berupaya dapat memilih waktu sekolah yang tepat agar siswa dapat merasa bersemangat dan fokus dalam menerima materi pelajaran akuntansi. 2. Bagi Guru
Guru harus lebih berupaya untuk menyajikan bahan pelajaran yang tidak terlalu padat, agar siswa dapat mengerti materi yang telah disampaikan oleh guru. Selain itu juga, guru menyampaikan materi yang diajarkan harus sesuai dengan buku panduan belajar
3. Bagi Keluarga
Orang tua diharapkan dapat memberikan fasilitas belajar yang memadai kepada anak, agar anak merasa terbantu dalam mengerjakan tugas-tugas atau materi yang disampaikan oleh guru. Selain itu juga orang tua diharapkan dapat membantu anak dalam mengerjakan tugas sekolah.
4. Bagi Siswa
siswa harus mematuhi peraturan selamaproses belajar mengajar dengan tidak bergurau saat belajar akuntansi,dan tidak telat masuk kelas saat pelajaran akuntansi.
5. Bagi Peneliti Lain
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
Ahmadi, A. (2007). Sosiologi Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara
---. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Dalyono, M. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta
Depdiknas. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka Djamarah, S.B. (2010). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta
Hadis, A. (2008). Psikologi dalam Pendidikan. Bandung : Alfabeta Handoko, Y. (2004). Akuntansi. Jakarta : PT Bumi Aksara
Harahap, S S. (2007). Teori Akuntansi. Jakarta: Raja Grafindo Persada Khairuddin. (2008). Sosiologi Keluarga. Yogyakarta : Liberty
Moeslihat, R. (2005). Akuntansi untuk SMA Kelas XI. Bandung : CV.Regina Nazir, M. (2005). Metodologi Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia
Pabundu, M, T. (2006). Metodologi Riset Bisnis. Jakarta : Bumi Aksara
Priyatno, D. (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data Dengan SPSS 20. Yogyakarta : Andi Offset
Progam Studi Pendidikan Akuntansi. (2007). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS)
Purwanto, Ng. (2009). Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis. Bandung : PT Remaja Rosda Karya
---. (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosda Karya Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti
---. (2011). Dasar-dasar Statistika. Bandung : Alfabeta
---. (2008). Metode dan Teknik Penyusunan Tesis. Bandung : Alfabeta Sadulloh, U. (2010). Pedagogik (IlmuMendidik). Bandung : Alfabeta
Salam, B. (2002). Pengantar Pedagogik (Dasar-Dasar Ilmu Mendidik). Jakarta : Rineka Cipta
Sekaran, U. (2006). Research Methods For Business. Jakarta : Salemba Empat Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta
Sudjana. (2004). Statistika untuk ekonomi dan niaga II. Bandung: Tarsito Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV. Alfabeta Suhayati, E dan Anggadini, S D. (2009). Akuntansi Keuangan. Yogyakarta :
Graha Ilmu
Sukmadinata, N,S. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Supardi, I. (2003). Lingkungan Hidup dan Kelestariannya. Bandung : PT Alumni Suwarno, W. (2008). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : Ar-Ruzz
Media
Syah, M. (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset Syamsuddin, A M. (2005). Psikologi pendidikan. Bandung : Rosdakarya
Tu’u, T. (2004). Peran Disiplin pada Perilaku dan Perilaku Siswa. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia
Umar, H. (2003). Metode Riset Bisnis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama Weygandt, J, dkk. (2007). Accounting Principles. Jakarta: Salemba Empat
Sumber Jurnal:
Megan A. Yih Chyn Kek et al. (2007). Family, learning environments, learning approaches, and student outcomes in a Malaysian private
university.DalamInternational Education Journal [online]. Vol.8 issue 2. Tersedia:
http://ehlt.flinders.edu.au/education/iej/articles/v8n2/Kek/paper.pdf [17Desember 2012]
Sandhya Mishra and Dr. Veena Bamba. (2012). Impact of family environment on academic achievement of secondary school students in science subject. Dalam International Journal of Research in Economics & Social Sciences
[online]. Vol. 2 issue 5. Tersedia:
http://www.euroasiapub.org/IJRESS/May2012/6.pdf [17Desember 2012]
Sumber Skripsi:
Ai Royawi. (2010). Pengaruh Faktor Lingkungan Keluarga dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi; Studi Survey Verifikatif pada Siswa Kelas XII IPS SMA Pasundan Majalaya. Skripsi. Bandung: Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia Ni Luh Made Ratnasari Ningsih. (2012). Pengaruh Disiplin Belajar dan
Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akuntansidi SMA Puragabaya Bandung. Skripsi. Bandung: Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia
Tanti Setiawati. (2007). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMA Negeri 24 Bandung. Skripsi. Bandung: Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia
Sumber Dokumen:
Depdiknas. (2003). UU. Sisdiknas No. 20 Tahun 2003. Jakarta: Depdiknas Sumber Internet:
Rosita Elianur.(2011). Indonesia Peringkat 10 besar Terbawah dari 65 Negara
Peserta PISA. [Online]. Tersedia:
http://edukasi.kompasiana.com/2011/01/30/indonesia-peringkat-10-besar-terbawah-dari-65-negara-peserta-pisa/ . [08 Oktober 2012]