• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKSISTENSI KOMISI PENYIARAN INDONESIA SEBAGAI LEMBAGA NEGARA BANTU (STATE AUXILIARY BODIES) DALAM SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EKSISTENSI KOMISI PENYIARAN INDONESIA SEBAGAI LEMBAGA NEGARA BANTU (STATE AUXILIARY BODIES) DALAM SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1

SKRIPSI

EKSISTENSI KOMISI PENYIARAN INDONESIA

SEBAGAI LEMBAGA NEGARA BANTU

(STATE AUXILIARY BODIES) DALAM SISTEM

PEMERINTAHAN INDONESIA

LUH PUTU ADE SUANDEWI

1116051231

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

i

SKRIPSI

EKSISTENSI KOMISI PENYIARAN INDONESIA

SEBAGAI LEMBAGA NEGARA BANTU

(STATE AUXILIARY BODIES) DALAM SISTEM

PEMERINTAHAN INDONESIA

LUH PUTU ADE SUANDEWI

1116051231

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS UDAYANA

(3)

ii

EKSISTENSI KOMISI PENYIARAN INDONESIA

SEBAGAI LEMBAGA NEGARA BANTU

(STATE AUXILIARY BODIES) DALAM SISTEM

PEMERINTAHAN INDONESIA

Skripsi ini dibuat untuk memperoleh Gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Udayana

LUH PUTU ADE SUANDEWI

1116051231

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS UDAYANA

(4)
(5)
(6)
(7)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : Eksistensi Komisi Penyiaran Indonesia Sebagai Lembaga Negara Bantu (State Auxiliary Bodies) Dalam Sistem Pemerintahan Indonesia . Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Hukum (SI) pada Fakultas Hukum Universitas Udayana .

Penyelesaian Skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, dan disadari bahwa tanpa adanya bimbingan, arahan serta nasehat dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan. Untuk itu pada kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. I Made Arya Utama, SH.,M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana Denpasar , yang telah memberikan arahan dan dukungan dalam penyusunan Skripsi ini.

2. Bapak Gde Made Swardhana, SH.,MH., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Udayana Denpasar.

3. Ibu Dr. Ni Ketut Sri Utari, SH.,MH., selaku Pembantu Dekan II Fakultas Hukum Universitas Udayana Denpasar, yang selalu memberikan motivasi, kepercayaan dan semangat.

(8)

vii

5. Bapak A.A.Gede Oka Parwata, SH.,M.Si., selaku Ketua Program Ekstensi Fakultas Hukum Universitas Udayana Denpasar.

6. Bapak A.A Ketut Sukranatha, SH.,M.H., selaku Sekretaris Program Ekstensi Fakultas Hukum Universitas Udayana.

7. Bapak I Nengah Suantra,SH.,MH., selaku Ketua Bagian Hukum Ketatanegaraan Fakultas Hukum Universitas Udayana Denpasar.

8. Bapak selaku Wakil Bagian Hukum Ketatanegaraan Fakultas Hukum Universitas Udayana.

9. Bapak Dr. Gede Marhaendra Wija Atmaja,SH.,M.Hum selaku Dosen Pembimbing I yang dengan tulus dan sabar telah membimbing dalam rangka penyelesaian skripsi ini.

10.Ibu Ni Luh Gede Astariyani,SH.,MH selaku Dosen Pembimbing II yang dengan tulus dan sabar telah membimbing dalam rangka penyelesaian skripsi ini.

11.Ibu Ni Gst Ayu Dyah Satyawati, SH., M.Kn., LLM. selaku Dosen Pembimbing Akademis yang dengan tulus dan sabar telah membimbing saya mulai dari awal perkuliahan hingga dalam rangka penyelesaian skripsi ini.

(9)

viii

13.Orang tua dan keluarga yang selalu mendorong dan menyemangati dalam penyelesaian skripsi ini

14.Suami saya A.A Ketut Angga Widana,SH atas kesabaran, dukungan dan kerelaannya menemani dalam menyelesaikan skripsi ini.

15.Kadek Dwijayanti, Niedia Happy, Santi Adyani Putri, Widiantini, Tjok Gede Indra Putra, Wisnu Wisesa, Rrienda Cintya teman seperjuangan yang tidak hentinya menyemangati saya agar wisuda bersama, serta teman-teman sejawat yang selalu memberikan motivasi sehingga proses pengerjaan skripsi ini dapat dituntaskan sesuai dengan waktu dan rencana. 16.Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Demikian yang dapat disampaikan, besar harapan skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Akhirnya, atas perhatian Bapak dan Ibu semua tidak lupa saya ucapkan terimakasih dan skripsi ini masih dibutuhkan penyempurnaan, sehingga kritik dan saran dari berbagai pihak untuk perbaikan masih dibutuhkan.

Om , Shantih,Shantih,Shantih , om.

Denpasar, 25 January 2016 Penulis

(10)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DALAM ... i

PRASYARAT GELAR SARJANA HUKUM ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PENGESAHAN PANITIA PENGUJI ... iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

ABSTRAK ... xiii

ABSTRACT ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2.Rumusan Masalah ... 10

1.3.Ruang Lingkup Masalah ... 11

1.4.Orisinalitas Penelitian ... 11

1.5.Tujuan Penelitian ... 13

1.5.1. Tujuan Umum ... 13

1.5.2. Tujuan Khusus ... 13

1.6.Manfaat Penelitian ... 13

1.6.1. Manfaat Teoritis ... 13

1.6.2. Manfaat Praktis ... 14

(11)

x

1.8.Metode Penelitian ... 24

1.8.1. Jenis Penelitian ... 24

1.8.2. Sifat Penelitian ... 25

1.8.3. Jenis Pendekatan ... 25

1.8.4. Sumber Bahan Hukum ... 27

1.8.5. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum ... 27

1.8.6. Tenik Analisis Bahan Hukum ... 27

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG LEMBAGA NEGARA DAN STATE AUXILIARY BODIES (SAB) ... 29

2.1. Lembaga Negara ... 29

2.1.1. Pengertian Lembaga Negara ... 29

2.1.2. Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI 1945 ... 31

2.2.Pembedaan Dari Segi Fungsi dan Hierarki ... 36

2.3.Prinsip-Prinsip Hubungan Antar Lembaga Negara ... 45

2.3.1. Supremasi Konstitusi ... 45

2.3.2. Sistem Presidensil ... 46

2.3.3. Pemisahan Kekuasaan dan Check and Balances ... 47

2.4. Eksistensi dan Peran State Auxiliary Bodies (SAB) ... 50

BAB III KEMANDIRIAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA BERDASARKAN PUTUSAN-PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI ... 57

3.1.Putusan Mahkamah Konstitusi No. 005/PUU-I/2003 ... 57

(12)

xi

3.1.2. Analisa Putusan ... 61

3.2. Putusan Mahkamah Konstitusi No. 005/PUU-I/2003 ... 64

3.2.1. Ikhtisar Putusan ... 64

3.2.2. Analisa Putusan ... 69

3.3.Analisa Kemandirian KPI Setelah Putusan MK ... 73

BAB IV PERAN DAN FUNGSI KOMISI PENYIARAN DALAM PENEGAKAN HUKUM ... 76

4.1.Tinjauan Umum Tentang Penyiaran ... 76

4.1.1. Pengertian Penyiaran ... 76

4.1.2. Asas dan Tujuan Penyiaran ... 78

4.1.3. Penyelenggaraan Penyiaran ... 80

4.2.Peran Dan Fungsi Komisi Penyiaran Indonesia ... 81

4.2.1. Visi dan Misi KPI ... 83

4.2.2. Kedudukan, Wewenang, Tugas dan Kewajiban KPI.... 84

4.2.3. Keanggotaan KPI ... 85

4.2.4. Struktur Kelembagaan Komisi Penyiaran Indonesia .... 86

4.3.Hubungan KPI Dengan Lembaga Negara Lainnya ... 89

4.4.Komisi Penyiaran Indonesia Dalam Penegakan Hukum ... 91

4.4.1. Penerapan Hukum Pidana Materiil Pada Penyiaran ... 91

4.4.2. Permasalahan dan Tantangan KPI ... 96

BAB V. PENUTUP ... 102

5.1. Simpulan ... 102

5.2. Saran ... 103

(13)

xii

ABSTRAK

Dalam UU Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dinyatakan sebagai lembaga Negara yang bersifat independen yang tercantum dalam pasal 1 angka 13 dan pasal 7 ayat (2) UU Penyiaran. Berkaitan dengan independensi suatu lembaga negara, dalam rangka menjalankan fungsinya KPI memiliki kewenangan (otoritas) menyusun dan mengawasi berbagai peraturan penyiaran yang menghubungkan antara lembaga-lembaga penyiaran, pemerintah, dan masyarakat.Berdasarkan uraian dari latar belakang, maka permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kemandirian KPI sebagai lembaga negara bantu (state auxiliary bodies) berdasarkan putusan-putusan Mahkamah Konstitusi?

2. Bagaimana peran dan fungsi KPI dalam penegakan hukum berdasarkan UU Penyiaran sebagai lembaga negara bantu (state auxiliary bodies)?

Penelitian yang dilakukan kaitannya dengan penulisan skripsi ini termasuk dalam kategori/jenis penelitian normatif, yaitu penelitian hukum kepustakaan atau penelitian hukum yang didasarkan pada data sekunder. Data sekunder yaitu data-data yang bersumber dari data-data yang sudah terdokumenkan dalam bentuk bahan hukum. Perlunya penelitian hukum normatif ini adalah beranjak dari masih kaburnya norma yang mengatur tentang kelembagaan, fungsi dan wewenang Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dalam sistem pemerintahan Indonesia sebagai lembaga negara bantu (state auxiliary bodies), oleh karena dilakukan pengkajian yang lebih mengutamakan sumber data sekunder, yaitu berupa bahan hukum primer, sekunder dan tertier.

Berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 005/PUU-I/2003, tersebut hal dinyatakan oleh MK tidak menyalahi, tidak bertentangan dengan UUD 1945 dan KPI adalah lembaga negara yang bersifat independen. Berkaitan dengan Putusan Mahkamah Konstitusi No. 031/PUU-IV/2006, KPI mempermasalahkan pasal 62 ayat (1) dan ayat (2) UU No. 32 Tahun 2002 ternyata bertentangan dengan pasal 28D ayat (1) UUD 1945. Putusan MK menyatakan bahwa permohonan itu tidak dapat diterima. Alasan yang dikemukakan adalah KPI dianggap mempersoalkan eksistensi atau keberadaannya sendiri. Dalam rangka menjalankan fungsinya KPI memiliki kewenangan menyusun dan mengawasi berbagai peraturan penyiaran yang menghubungkan antara lembaga penyiaran, pemerintah dan masyarakat.

(14)

xiii

ABSTRACT

In Law Number 32 Year 2002 About Broadcasting, the Broadcasting Commission of Indonesia (KPI) was declared as an independent institutions listed in article 1 of the number 13 and article 7 paragraph (2) of the broadcasting Law. With regard to the independence of an agency of the State, in order to execute its function KPI has the Authority to devised and supervised the various broadcasting regulations which connects between broadcasting institutions, Government, and society. According to the description of the background, then the matter will be discussed are as follows:

1. How is the independence of the KPIS as (state auxiliary bodies) according to the rulings of the Constitutional Court?

2. What is the role and function of the KPI in law enforcement based on the broadcasting act as an auxiliary State agencies (state auxiliary bodies)?

Research conducted related to the writing of this thesis are included in the categories/types of normative research, namely, research the law library or legal research based on secondary data. Secondary data i.e. data sourced from data that have already documented in the form of legal materials. The necessity of the normative legal research is due to the uncertainty of the norm set about institutional functions and powers of the Broadcasting Commission of Indonesia (KPI) in the Indonesian system of Government as an institution of State aid (state auxiliary bodies), therefore the assessment done prefer the secondary data source that is in the form of the material law of the premier, secondary and tertier .

Based on the ruling of the Constitutional Court Number 005/PUU-I/2003, the terms stated by the court not to violate, not conflicting with the Constitution and the country's institutions and KPI is an independent institution. With regard to the ruling of the Constitutional Court No. 031/PUU-IV/2006, KPI disputed article 62 paragraph (1) and paragraph (2) of ACT No. 32 of 2002 turned out to be contrary to article 28D paragraph (1) of the Constitution. The ruling of the Constitutional court States that the plea was not accepted. The reason stated is the KPI is considered questioning the existence or the existence of its own. In order to run the function, KPI has the authority drawing up and overseeing various broadcasting regulations which connects broadcasters, Governments and the public.

Referensi

Dokumen terkait

1.3 Konsultasi dua tahun sekali antara pejabat dari Kementerian Luar egeri Republik Indonesia dan mitra kerjanya dari Sekretariat Jenderal Liga Arab dalam rangka saling

Modul ini akan memandu kita untuk membangun perfect server dengan menggunakan Linux Ubuntu 10.04 LTS server edition mulai dari awal hingga akhir secara bertahap melalui

Dalam praktik pelaksanaan anestesia spinal di RSUP Dr Sardjito antiseptik yang digunakan adalah Povidon iodine 10%.Belum banyaknya penelitian yang dilakukan dalam

Jembatan Lintas Benua telah memiliki website yang dapat digunakan untuk melakukan pemasaran secara online.. Akan tetapi, website tersebut belum dikelola secara

Hasil penelitian meninjukkan bahwa: (1) Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah , Audit Internal, dan Good Governance menunjukkan kondisi yang baik; (2) Penerapan

Data primer yang dikumpulkan meliputi karakteristik anak (jenis kelamin, berat lahir anak, berat badan, dan tinggi badan anak), karakteristik keluarga (berat badan

Sekolah yang ada di Indonesia belum membentuk lulusan yang mempunyai dua keterampilan yaitu hard skillsdan soft skillsdan pada akhirnya lulusannya akan sulit bersaing di

Berdasarkan hasil perhitungan diatas diperoleh bahwa nilai rata-rata kinerja dari strategi 7T merchandising yang diberikan oleh Golden Swalayan Kota Kediri dengan adanya olshop