• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH IMPLEMENTASI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH IMPLEMENTASI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

17

PENGARUH IMPLEMENTASI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN KOMPETENSI

PROFESIONAL GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA ( Survey pada Guru SMA Negeri di Kota Cirebon )

Poy Saefullah Zevender Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP Padhaku Segeran Juntinyuat Indramayu

Pengaruh Implementasi Supervisi Akademik Kepala Sekolah Kompetensi Pedagogik Guru dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Survei Prestasi Siswa di SMA Negeri di kota Cirebon.

Permasalahan yang diambil dalam penelitian ini adalah bagaimana mempengaruhi pelaksanaan supervisi akademik Kepala Sekolah kompetensi pedagogik guru ekonomi dan kompetensi ekonomi guru profesional terhadap prestasi belajar siswa, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh antar variabel yang diteliti.

Metode yang digunakan adalah survei, data diperoleh melalui angket dengan lima alternatif jawaban dan nilai rata-rata tes harian siswa, 30 guru diambil mata pelajaran ekonomi SMA Negeri di kota Cirebon sebagai sampel penelitian. Validitas uji kualitas data dan uji releabilitas sedangkan teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur.

Hasil ini menunjukkan bahwa (1) Pengaruh pelaksanaan supervisi akademik Kepala Sekolah terhadap kompetensi pedagogik guru dipengaruhi secara langsung oleh 61% ini menunjukkan bahwa supervisi akademik Kepala Sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kompetensi pedagogik guru. (2) Pelaksanaan supervisi akademik Kepala Sekolah dan pengaruh positif signifikan terhadap kompetensi profesional guru sebesar 0,665 atau sebesar 41%. (3) kompetensi pedagogik guru dan pengaruh positif signifikan terhadap prestasi belajar siswa sebesar 0,459 atau sebesar 21% (4) kompetensi profesional guru dan pengaruh positif signifikan terhadap prestasi belajar siswa sebesar 0,675 atau sebesar 45,5%.

(2)

18 ABSTRACT

Effect of Implementation Supervision Academic Headmaster Teacher Pedagogic Competence and Teacher Professional Competency Against Student Achievement Survey on SMA Negeri in kota Cirebon

The problem taken in this research is how to influence the implementation of academic supervision Headmaster economics teacher pedagogical competence and professional competence economics teacher on student achievement, with the aim to determine the effect between the variables studied.

The method used was a survey, the data obtained through the questionnaire with five alternative answers and the average value of daily tests of students, 30 teachers were taken economic subjects SMA Negeri in kota Cirebon as the study sample. Data quality test validity and test releabilitas whereas analysis techniques in this study using path analysis.

These results indicate that (1) Effect of the implementation of the Headmaster academic supervision of the pedagogical competence of teachers are directly affected by 61% this suggests the Headmaster academic supervision has a positive and significant effect on teachers' pedagogical competence. (2) Implementation of the Headmaster academic supervision and a significant positive effect on teachers' professional competence by 0,665 or by 41%. (3) teacher pedagogical competencies and significant positive effect on student achievement by 0,459 or by 21% (4) teacher's professional competence and a significant positive effect on student achievement by 0,675 or by 45,5%.

(3)

19 I PENDAHULUAN

Pendidikan adalah sebuah transformasi yang mengubah input menjadi output.

Dalam peningkatan mutu / prestasi pendidikan pada suatu jenjang pendidikan sangat diperlukan pelaksanaan supervisi. Supervisi pendidikan merupakan disiplin pengkajian peningkatan situasi belajar mengajar, memberdayakan guru dan meningkatkan mutu mengajar.

Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan pada suatu jenjang pendidikan sangat diperlukan adanya kepengawasan yang bertujuan menemukan atau mengidentifikasi kemampuan dan ketidakmampuan personil untuk memberikan bantuan / pelayanan kepada personil tersebut guna meningkatkan kemampuan / keahliannya. Salah satu tugas kepala sekolah adalah melaksanakan supervisi akademik. Untuk melaksanakan supervisi akademik secara efektif diperlukan keterampilan konseptual, interpersonal dan teknikal (Glickman, at al. 2007). Oleh sebab itu, setiap kepala sekolah/madrasah harus memiliki dan menguasai konsep supervisi akademik yang meliputi: pengertian, tujuan dan fungsi, prinsip-prinsip, dan dimensi-dimensi substansi supervisi akademik.

Jika dicermati dari tujuan superivisi itu, maka betapa berat tugas yang dibebankan kepada seorang supervisor dimana pada kali ini kepala sekolah memiliki peran penting sebagai penanggungjawab terlaksananya pendidikan ditingkat sekolah. Kepala Sekolah harus dapat mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik melalui pembinaan dan peningkatan potensi pendidik. Usaha perbaikan belajar mengajar ditujukan kepada pencapaian tujuan akhir dari pendidikan, yaitu pembentukan pribadi anak secara maksimal.

Program itu pada hakekatnya adalah perbaikan hal belajar mengajar. Dengan lebih rinci Rifai dalam Zayadi (2001:6) supervisi meliputi : meneliti (mengumpulkan data secara objektif), menilai (menentukan bersama secara koperatif apa yang baik dan apa yang kurang berdasarkan data), sehingga secara akademis guru yang disupervisi benar – benar memiliki kompetensi.

Kompetensi pedagogik dimaknai sebagai kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik, yang meliputi : pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, pengembangan peserta didik untuk

(4)

20

mengaktualisasikan sebagai potensi yang dimilikinya (penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan).

Kompetensi Profesional menurut Undang-undang N0. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, kompetensi profesional adalah “kemampuan penguasaan secara luas dan mendalam”.

Tujuan akhir dari suatu kegiatan pendidikan diarahkan kepada keberhasilan yang dicapai oleh peserta didik setelah mereka mengikuti kegiatan belajar.

II LANDASAN TEORI

Tujuan supervisi akademik adalah membantu guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran yang dicanangkan bagi murid-muridnya.

Melalui supervisi akademik diharapkan kualitas akademik yang dilakukan oleh guru semakin meningkat. Neagley (1980) mengatakan, terdapat dua aspek yang harus menjadi perhatian supervisi akademik baik dalam perencanaannya, pelaksanaannya, maupun penilaiannya.

Pertama, apa yang disebutkan dengan aspek substantif. Aspek ini menunjuk pada kompetensi guru yang harus dikembangkan melalui supervisi akademik. Aspek ini menunjuk pada kompetensi yang harus dikuasai guru. Penguasaannya merupakan sokongan terhadap keberhasilannya mengelola proses pembelajaran. Ada empat kompetensi yang harus dikembangkan melalui supervisi akademik, yaitu yaitu kompetensi-kompetensi kepribadian, pedagogik, professional, dan sosial.

Kedua, apa yang disebut dengan aspek kompetensi. Aspek ini menunjuk pada luasnya setiap aspek substansi. Guru tidak berbeda dengan kasus profesional lainnya. Ia harus mengetahui bagaimana mengerjakan tugas-tugasnya. Ia harus memiliki pengetahuan tentang bagaimana merumuskan tujuan akademik, murid-muridnya, materi pelajaran, dan teknik akademik. Rifai dalam Zayadi (2001:6) supervisi meliputi : meneliti (mengumpulkan data secara objektif), menilai (menentukan bersama secara koperatif apa yang baik dan apa yang kurang berdasarkan data), sehingga secara akademis guru yang disupervisi benar – benar memiliki kompetensi.

(5)

21

Nawawi, H. Hadari (1995: 196) mengatakan, Supervisi adalah usaha yang dilakukan Kepala Sekolah dalam membantu guru-guru agar semakin mampu mewujudkan proses belajar mengajar.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh positif antara implementasi supervisi akademik kepala sekolah

terhadap kompetensi pedagogik guru ekonomi.

2. Terdapat pengaruh positif antara implementasi supervisi akademik kepala sekolah terhadap kompetensi profesional guru ekonomi..

3. Terdapat pengaruh positif antara kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi.

4. Terdapat pengaruh positif antara kompetensi profesional terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi.

III METODE PENELITIAN

Penelitian yang dimaksud untuk mengkaji hipotesis tentang keterkaitan atau keberpengaruhan yang bersifat kasualitas antar variabel yaitu supervisi akademik kepala sekolah (X1)sebagai variabel bebas pertama (independent), kompetensi pedagogik guru (X2) sebagai variabel bebas kedua (independen) dan Kompetensi profesional Guru (X3) sebagai variabel bebas ke tiga (independen), prestasi belajar siswa (Y) sebagai variabel terikat (dependent). Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian Deskriptif

“Menurut Winarno Surakhmad (1994:139) bahwa “metode deskriptif adalah:

penyelidikan yang menuturkan, menganalisa, mengklasifikasikan, penyelidikan dengan teknik survei, teknik angket, observasi atau dengan tes, studi komparatif, studi waktu dan gerak, analisis kuantitatif operasional.”

Ciri-ciri Metode Deskriptif, yaitu:

a. Memusatkan dari pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang b. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis.

Tehnik analisis yang dalam penelitian ini menggunakan metode analisis jalur.

Metode analisis jalur yaitu tehnik perhitungan yang berpedoman pada diagram jalur yang

(6)

22

membantu untuk menggambarkan hubungan kasual antar variabel. Dengan analisis jalur dapat dihitung pengaruh langsung maupun tidak langsung dari variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru ekonomi yang ada di SMA Negeri di Kota Cirebon baik yang berstatus PNS atau Guru tetap (GT) maupun honor atau guru tidak tetap (GTT) dengan sampel 30 orang. Perhitungan untuk menguji hipotesis menggunakan bantuan SPSS versi. 15.

IV PEMBAHASAN

Instrumen penelitian diuji cobakan terhadap 30 responden guru ekonomi di SMA Negeri se kota Cirebon. Data kuesioner yang terkumpul kemudian secara statistik dihitung validitas dan reabilitasnya. Kuesioner yang diujicobakan terdiri atas kuesioner untuk mengukur variabel supervisi akademik kepala sekolah sebanyak 20 item kuesioner, kompetensi pedagogik guru ekonomi sebanyak 25 item kuesioner, kompetensi profesional guru ekonomi sebanyak 13 item kuesioner . Total item kuesioner yang di uji cobakan sebanyak 58 item.

Menurut Suharsimi Arikunto (2002) bahwa “sebuah instrumen dinyatakan valid jika dapat mengungkapkan data dari variabel-variabel yang diteliti secara tepat dan sahih.

Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang dikumpulkan tidak menyimpang dari gambaran variabel yang dimaksud.

Data-data yang terkumpul kemudian di olah dengan menggunakan program SPSS 15, Validitas tiap nomer item dapat diketahui dengan melihat korelasi antar skor item dengan skor total item dibandingkan dengan nilai r tabel. Jika nilai r hitung lebih besar dari r tabel atau r hitung > r hitung, maka item tersebut adalah valid. Dengan menggunakan distribusi tabel r untuk = 0,05 dengan ketentuan

derajat kebebasan = 30 – 2 = 28 (df = n – 2) sehingga didapat r tabel = 0,361.

Untuk menguji releabilitas dalam penelitian ini digunakan rumus Alpha Cronbach’s.

Dalam menentukan releabilitas instrumen, penulis mengacu pada pendapat Nugroho (2005) menahtakan bahwa “ Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Alpha Cronbach’s > 0,60. Hasil reliabilitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

(7)

23 Tabel. 1

Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel X1, X2 dan X3

Variabel Alpha Cronbach’s Keputusan

X1 0,917 Reliabel

X2 0,943 Reliabel

X3 0,904 Reliabel

Dari tabel di atas hasil perhitungan reliabilitas instrumen variabel maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel reliabel.

Perhitungan untuk menguji hipotesis menggunakan bantuan SPSS versi. 15. Dalam penelitian ini, model yang akan di uji adalah sebagai berikut :

Tabel. 2

Rangkuman hasil koofesien analisis jalur sub struktur 1

Pengaruh Antar Variabel

Koofesien

Jalur T Pvalue R2 F Hasil

Pengujian X1 terhadap X2 0,781 6,623 0,000 0,610 43,858 H1 diterima X1 terhadap X3 0,665 4,713 0,000 0,442 22,209 H1 diterima

Sumber : Lampiran Analisis Jalur

Syarat signifikan berdasarkan Nugroho BA.2005 hipotesis alternatif (H1) akan di terima jika Pvalue < 0,05. Berdasarkan tabel diatas didapat Pvalue = 0,000 nilai ini kurang dari 0,05. Berdasarkan tabel diatas didapat besarnya R2X2X1 = 0,610 sehingga besarnya R sisa (

) = 1 – R2X2X1 = 1 – 0,610 = 0,390 dan nilai

= 0,781. Besarnya R2X3X1 = 0,442 sehingga besarnya R sisa (

) = 1 – R2X3X1 = 1 – 0,442 = 0,558 dan nilai

= 0,665 jika di substitusikan ke diagram jalur model sub struktur 1, maka dapat digambarkann seperti gambar di bawah ini:

(8)

24 Gambar. 1

Diagram jalur kausal empiris X1 terhadap X2 dan X1 terhadap X3

Berdasarkan hasil perhitungan analisis jalur struktur tersebut, maka :

a. Besarnya pengaruh supervisi akademik kepala sekolah (X1) secara langsung mempengaruhi kompetensi pedagogik guru (X2) adalah 0,781 atau 78,1% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain sebesar 39%.

b. Besarnya pengaruh supervisi akademik kepala sekolah (X1) secara langsung mempengaruhi kompetensi profesional guru (X3) 0,665 atau 66,5% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain sebesar 55,8%.

Tabel. 3

Rangkuman hasil koofesien analisis jalur sub struktur 2

Pengaruh Antar Variabel

Koofesien

Jalur T PValue R2 F Hasil

Pengujian X2 terhadap Y 0,459 4,051 0,000 0,653 25,420 H1 diterima X3 terhadap Y 0,675 5,953 0,000 0,653 25,420 0,653 Sumber : Lampiran Analisis Jalur

Syarat signifikan berdasarkan Nugroho BA.2005 hipotesis alternatif (H1) akan di terima jika Pvalue < 0,05. Berdasarkan tabel diatas didapat Pvalue = 0,000 nilai ini kurang dari 0,05 artinya signifikan, Berdasarkan tabel diatas didapat besarnya R2 = 0,653 sehingga besarnya R sisa (

) = 1 – R2 = 1 – 0,653 = 0,347 dan nilai

= 0,459 dan nilai

X1

X2

X3

0,781

0,665

0,390

0,558

(9)

25

= 0,675 jika di substitusikan ke diagram jalur model sub struktur 2, maka dapat digambarkann seperti gambar berikut ini:

Gambar. 2

Diagram jalur kausal empiris X2 , X3 terhadap Y

Berdasarkan hasil perhitungan analisis jalur struktur tersebut, maka :

a. Besarnya pengaruh kompetensi pedagogik guru (X2) secara langsung mempengaruhi prestasi belajar siswa (Y) adalah 0,4592 = 0,211 atau 21,1%.

b. Besarnya pengaruh kompetensi profesional guru (X3) secara langsung mempengaruhi prestasi belajar siswa (Y) adalah 0,675 = 0,455 atau 45,5%.

c. Besarnya pengaruh kompetensi pedagogik guru (X2) dan kompetensi profesional guru (X3) secara simultan yang mempengaruhi prestasi belajar siswa (Y) adalah R2 = 0,653 atau 65,3% sedangkan sisanya ditentukan oleh faktor lain yang tak teramati

sebesar

0,343 atau 34%.

Berdasarkan data di atas maka diagram jalur secara lengkap sebagai berikut : X3

X2

Y 0,459

0,675

0,343

X3 X2

Y 0,45

9

0,6 75

0,343

X1

0,7 81

0,6 65

0,39 0

0,558

(10)

26 Gambar. 3 Diagram jalur lengkap

Berdasarkan diagram jalur di atas dapat kita simpulkan bahwa beberapa pengaruh langsung. Besarnya pengaruh tersebut diuraikan sebagai berikut :

1. Variabel X1

a. Pengaruh langsung variabel X1 terhadap X2 = 0,781 b. Pengaruh langsung variabel X1 terhadap X3 = 0,665 2. Variabel X2

Pengaruh langsung variabel X2 terhadap Y = 0,459 3. Variabel X3

Pengaruh langsung variabel X3 terhadap Y = 0,675 4. Variabel X1

a. Pengaruh tidak langsung variabel X1 terhadap Y melalui X2 = 0,781 × 0,459 = 0,358

b. Pengaruh tidak langsung variabel X1 terhadap Y melalui X3 = 0,665 × 0,675 = 0,448

Tabel. 4

Dekomposisi Pengaruh Antar Variabel Model Analisis Jalur

Pengaruh langsung Tidak langsung

Total

X2 X3

X1 terhadap X2 0,781 - - 0,781

X1 terhadap X3 0,665 - - 0,665

X2 terhadap Y 0,459 - - 0,459

X3 terhadap Y 0,675 - - 0,675

X1 terhadap Y - 0,358 -

0,806

X1 terhadap Y - - 0,448

Berdasarkan pengolahan data di atas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitaian sebagai berikut :

(11)

27

1. Pengaruh implementasi supervisi akademik kepala sekolah terhadap kompetensi pedagogik guru secara langsung berpengaruh sebesar 61% hal ini menunjukkan supervisi akademik kepala sekolah memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kompetensi pedagogik guru.

2. Implementasi supervisi akademik kepala sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kompetensi profesional guru sebesar 0,665 atau sebesar 44%.

3. Kompetensi pedagogik guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa sebesar 0,459 atau sebesar 21%.

4. Kompetensi profesional guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa sebesar 0,675 atau sebesar 45,5%.

V SIMPULAN DAN SARAN

1. SIMPULAN

Implementasi supervisi akademik kepala sekolah berpengaruh positif terhadap kompetensi pedagogik guru pada SMA Negeri di kota Cirebon, artinya semakin efesien dan baiknya serta intensnya supervisi akademik kepala sekolah maka kompetensi pedagogik guru semakin meningkat. Implementasi supervisi akademik kepala sekolah berpengaruh positif terhadap kompetensi profesional guru pada SMA Negeri di kota Cirebon, artinya semakin efesien dan baiknya serta intensnya supervisi akademik kepala sekolah maka kompetensi profesional guru semakin meningkat. Kompetensi pedagogik guru berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa pada SMA Negeri di kota Cirebon, artinya semakin baiknya serta meningkatnya kompetensi pedagogik guru maka prestasi belajar siswa juga semakin meningkat. Kompetensi profesional guru berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa pada SMA Negeri di kota Cirebon, artinya semakin baiknya serta meningkatnya kompetensi profesional guru maka prestasi belajar siswa juga semakin meningkat.

Didapat pengaruh hubungan tidak langsung variabel supervisi akademik kepala sekolah terhadap prestasi belajar. Hubungan yang terjadi adalah pengaruh X1 terhadap Y melalui X2 dan pengaruh X1 terhadap Y melalui X3. Selain ketiga variabel yang

(12)

28

mempengaruhi prestasi belajar siswa, variabel inilah yang disebut epsilon. Variabel epsilon pun berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa variabel epsilon juga mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Artinya selain implementasi supervisi kepala sekolah, kompetensi pedagogik guru dan kompetensi profesional guru masih ada faktor lain yang cukup besar mempengaruhi prestasi belajar siswa. Variabel yang diprediksi meningkatkan prestasi belajar siswa antara lain kualifikasi pendidikan guru, sarana dan prasarana pendidikan, pelatihan dan teknologi pembelajaran.

2. SARAN

Kepala Sekolah dan guru harus mampu memberikan penguatan dan dukungan pada upaya perubahan kearah yamg lebih baik, terutama dalam rangka peningkatan kompetensi pedagogik dan profesional guru. Kepala Sekolah memiliki kemampuan untuk memotivasi guru agar dapat bekerja lebih aktif, kreatif, dan inovatif dalam kerangka menciptakan profesional serta berimplikasi pada proses pembelajaran yang bermutu dan hasil belajar siswa yang berprestasi. Peningkatan kompetensi guru dapat dilakukan secara mandiri maupun mengikuti kegiatan-kegiatan yang diprogramkan Departemen Pendidikan Nasional. Meningkatkan kompetensi pedagogik dan profesioanal guru dengan cara meningkatkan komitmen untuk merancang, melaksanakan, mengevaluasi pembelajaran, dan meningkatkan prestasi belajar siswa. Komitmen ini harus dibangun atas dasar kesadaran guru sebagai bentuk pengabdian kepada bangsa dan Negara. Komitmen guru dalam melaksanakan pembelajaran ini kemudian ditindak lanjuti dengan mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan salah satu bagian dari pengembangan profesi guru.

(13)

29

DAFTAR PUSTAKA

Glickman, C.D., Gordon, S.P., and Ross-Gordon, J.M. 2007. Supervision and Instructional Leadership A Development Approach. Seventh Edition. Boston: Perason.

Zayadi, Ahmad dan Abdul Syukur. 2002. Supervisi pendidikan Madrasah. Bandung : IRISBdan BEP

Peraturan Pemerintah RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

Peraturan Pemerintah RI No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Neagley, R.L. dan N.D. Evans. 1980. Handbook for Effective Supervision fo Instruction.

Third Edition. Englewood Cliffs, New Jersey: Presentice-Hall, Inc.

Winarno Surachmad, (1994). Administrasi pendidikan, Jakarta: Depdikbud Yogyakarta.

Suharsimi Arikunto, 2007. “ Prosedur Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta

Suharsimi Arikunto. (2004). Dasar-Dasar Supervisi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Wijaya, Toni (2011), Cepat Menguasai SPSS 19, Yogyakarta Penerbit Cahaya Atma

Glickman, C.D., Gordon, S.P., and Ross-Gordon, J.M. 2007. Supervision and Instructional Leadership A Development Approach. Seventh Edition. Boston: Perason.

Gambar

Diagram jalur kausal empiris X 1  terhadap X 2  dan  X 1  terhadap X 3

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan: (1) Mengetahui tingkat adversity quotient peserta didik MTs Darul Karomah (2) Mengetahui tingkat kecerdasan intelektual peserta didik MTs

Praktikan melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan yaitu pada salah satu kantor cabang yang bergerak dibidang jasa asuransi atau lebih dikenal dengan PT.. Asuransi Staco Mandiri

Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar dengan menggunakan metode latihan ( drill ) dengan metode resitasi. Adapun langkah-langkah

Kata Kunci : Kesepian, Kecanduan Internet , Dewasa Awal. Individu dalam tahapan dewasa awal memiliki tugas perkembangan yang salah satunya adalah untuk membentuk hubungan

Kepadatan probabilitas perbandingan distribusi ukuran panjang Pelepasan Serpih pada Batu Inti (PSBI) dengan distribusi ukuran panjang Alat Mikrolit (AM), Alat Serpih

Rencana Kerja SKPD (Renja SKPD) Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Kediri Tahun 2020

Siswa pada tingkat 3 mampu membuat masalah yang “baru” dengan lancar (fasih) miskipun cara penyelesaian masalah itu tunggal atau dapat membuat masalah yang beragam

menentukan menyunting informasi iklan, slogan, dan poster sesuai bahasa yang baik dan benar.. Pertemuan Kedua