ABSTRAK
Beny Dwi Ariyanto. 2008. Latar Belakang Masyarakat dalam Memilih Jasa Pengobatan Tradiaional Patah Tulang Sangkal Putung di Dusun Petinggen, Desa Kalirandu, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang Tahun 2008. Skripsi. Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang.
Kata Kunci: Latar Belakang masyarakat, Pemilihan pengobatan Sangkal Putung.
Pengobatan secara tradisional di Indonesia telah berkembang selama berabad-abad sehingga merupakan kebutuhan sebagian besar masyarakat Indonesia. Melihat kenyataan di sekitar kita dengan adanya pengobatan tradisional pasti mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia pada umumnya dan Jawa pada khususnya. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah apa yang melatarbelakangi masyarakat dalam memilih penggunaan jasa pengobatan patah tulang sangkal putung di Dusun Petinggen, Desa Kalirandu, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui beberapa hal yang melatarbelakangi masyarakat dalam memilih penggunaan jasa pengobatan tradisional patah tulang sangkal putung di Dusun Petinggen, Desa Kalirandu, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang.
Jenis dan rancangan penelitian menggunakan metode pendekatan kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang memilih/berobat ke jasa pengobatan tradisional patah tulang sangkal putung di praktek pengobatan H. Tarono di Dusun Petinggen, Desa Kalirandu, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang yang dimulai berobat dari bulan Juli tahun 2008. Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling dan didapatkan jumlah sampel sebesar 32 responden. Instrumen dalam penelitian ini adalah: panduan wawancara. Teknik analisis data dengan beberapa tahap yakni pengumpulan data hasil wawancara mendalam, menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, melakukan reduksi data dengan cara membuat rangkuman inti, penyajian data dan menarik kesimpulan.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa latar belakang masyarakat memilih pengobatan tradisional patah tulang sangkal putung karena biaya terjangkau atau relatif lebih murah sebanyak 71.88%, pendidikan rendah tamatan sekolah dasar sebanyak 53.13%, persepsi kemampuan penyembuhan yakni ada perkembangan setelah mendapatkan pengobatan sebanyak 100.00%, dan tingkat kepuasan pengobatan setelah mendapatkan pelayanan dan penanganan pengobatan sebanyak 100.00%.
Kesimpulan penelitian ini adalah hal yang melatarbelakangi masyarakat dalam memilih jasa pengobatan tradisional patah tulang sangkal putung di Dusun Petinggen, Desa Kalirandu, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang yakni: tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, persepsi kemampuan penyembuhan, dan tingkat kepuasan pengobatan. Saran yang dianjurkan bagi petugas pengambil kebijakan program batra di Dinas kesehatan Kabupaten Pemalang untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pengobatan dan penanganan yang baik, aman dan efektif.
ABSTRACT
Beny Dwi Ariyanto, 2008. The Backgrounds of People Choosing Sangkal
Putung Traditional Medical Service of Fracture in the
Village of Petinggen, Kalirandu, Petarukan, Pemalang in 2008. Final project. Public Health Science Department, Sporting Science Faculty, State University of Semarang.
Keyword: the backgrounds of people, choosing Sangkal Putung treatment.
Traditional treatment in Indonesia had been developed along centuries that it became a need of mostly Indonesian community. Seeing the condition around us, the existence of traditional treatment would certainly get its own place in the Indonesian community in general and Javanese one in particular. The problem studied in this research was what the backgrounds of the community to choose in using Sangkal Putung simple fracture medical treatment in Petinggen, Kalirandu, Petarukan, Pemalang were. The purpose of this research was to know the backgrounds of the community to decide in using traditional medical service of Sangkal Putung simple fracture in Petinggen, Kalirandu, Petarukan, Pemalang.
The type and the design of the research were qualitative approach method. The population in this research was the patients that chose traditional medical service of simple fracture in medical practical of H. Tarono in Petinggen, Kalirandu, Petarukan, Pemalang that started the treatment service from July 2008. The research took its sample using purposive sampling and it was obtained 32 respondents of the sample. The instrument used in this research was interview. The data was analyzed using some phases, i.e. collecting the data of the in-depth interview result, studying the entire data available from various sources, reducing the data by making core summary, presenting the data, and writing conclusion.
From the result of research, it shown that the community chose traditional treatment of Sangkal Putung simple fracture because it was achievable cost and relatively cheaper by 71.88%. The low level of education—elementary school graduates—also contributed 53.13 %. The perception of being able to be healed after having been treated was 100.00%, and, similarly, satisfaction level upon the treatment after having been treated was 100.00%.
The conclusion of this research was there were some backgrounds of the people to choose traditional medical service of Sangkal Putung simple fracture in Petinggen, Kalirandu, Petarukan, Pemalang. Those backgrounds were income level, education level, healing ability perception, and medical satisfaction level. The suggestion the researcher could offer was that for the decision-maker of the traditional medication in health service institution in Pemalang to give more information to people about the medical and service with safetly and effectively.