• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN KEPEMIMPINAN DALAM MENGEMBANGKAN BAITUL MAL WAT TAMWIL (BMT) AGAM MADANI NAGARI KAMANG MUDIAK SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN KEPEMIMPINAN DALAM MENGEMBANGKAN BAITUL MAL WAT TAMWIL (BMT) AGAM MADANI NAGARI KAMANG MUDIAK SKRIPSI"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi (SE) Pada Prodi S1 Perbankan Syariah

WILDA FADILA NIM: 3316.249

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI 2019

(2)

i ABSTRAK

Skripsi ini disusun oleh Wilda Fadila NIM. 3316.249, Program Studi S1 Perbankan Syari‟ah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institit Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi dengan judul “Analisis Penerapan Manajemen Kepemimpinan Dalam Mengembangkan Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Agam Madani Nadari Kamang Mudiak.

Adapun masalah dalam skripsi ini yaitu: bagaimana penerapan manajemen kepemimpinan dalam mengembangkan BMT Agam Madani, dan Bagaimana Tinjauan Ekonomi Islam penerapan manajemen kepemimpinan Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Agam Madani Nagari Kamang Mudiak. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan manajemen kepemimpinan dalam mengembangkan BMT Agam Madani, dan untuk melihat Tinjauan Ekonomi Islam penerapan manajemen kepemimpinan Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Agam Madani Nagari Kamang.

Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penulisan penelitan ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, dimana data dikumpulkan melalui dokumnetasi dan wawancara dengan pimpinan dan karyawan BMT.

Dari hasil penelitian yang dilakukan melalui wawancara dan dokumentasi dapat diketahui bahwa manajemen kepemimpinan pada Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Agam Madani Nagari Kamang Mudiak telah sebagaimana mestinya yang dilakukan oleh pimpinan dalam mengembangkan BMT tersebut. Dari wawancara yang dilakukan dengan Karyawan dapat menunjukkan pimpinan tersebut sudah bisa menjadi pimpinan yang baik menurut pandangan islam. Tetapi pimpinan BMT juga memiliki kelemahan yaitu kurang melibatkan bawahan dalam bermusyawarah atau kurang mendengarkan aspirasi dari bawahan. Walaupun ada sedikit kelemahan tetapi tidak bertentangan dengan prinsip ekonomi islam.

Kata Kunci: Manajemen Kepemimpinan

(3)

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalami, segala puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia, taufiq serta hidayanya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “ Analisis Penerapan Manajemen Kepemimpinan dalam Mengembangkan Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Agam Madani Nagari Kamang Mudiak “ dengan tepat waktu dan dengan kemampuan yang ada, sekaligus menamatkan pendidikan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi. Kemudian salawat beserta salam penulis limpahkan kepada junjungan besar kita yakni Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita kepada alam yang penuh ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan pada saat ini.

Penulisan skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, terutama segenap keluarga yang mendukung penulis, baik secara moril maupun secara materil, teristimewa sekali kepada ayahanda saya Abdul Wahid dan ibunda saya Nurhasni yang sangat amat penulis cintai dan sayangi yang telah melahirkan, mendidik, membesarkan, memotivasi serta senantiasa selalu mendoakan setiap langkah penulis penuh kesabaran, perjuangan dan pengorbanan. Selanjutnya ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada :

1. Ibu Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi Dr. Ridha Ahida, M. Hum beserta jajaran

(4)

iii

2. Bapak Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Bukittinggi Dr. Iiz Izmudin, MA beserta jajaran

3. Ibu ketua prodi jurusan S1 Perbankan Syariah Sandra Dewi, SE.,MM beserta jajaran

4. Bapak Yuwarman Mansur, SE.MM selaku Penasehat Akademik (PA) yang telah memberikan nasehat demi kelancaran proses belajar penulis.

5. Bapak Yuwarman Mansur, SE.MM selaku dosen pembimbing.

Terimakasih banyak atas bimbingan yang telah Bapak berikan selama proses penyelesaian penulisan skripsi ini.

6. Bapak / Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu sehingga penulis bisa melanjutkan karya ilmiah dalam bentuk skripsi.

7. Bapak / Ibu pegawai perpustakaan yang telah melayani dan menyedikan fasilitas kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Pimpinan serta karyawan/i BMT Agam Madani Nagari Kamang Mudiak yang telah memberikan izin kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Selanjutnya penulis juga mengucapkan terimaksi kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Do‟a dan harapan penulis kepada semua pihak yang memberikan bantuan, semoga Allah SWT membalas serta mengaharapkan rahmat dan karunia-Nya. Amin.

(5)

iv

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengahrapkan kritikan dan saran dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati penulis sajikan karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan harapan bisa bermanfaat bagi kita semua.

Bukittinggi, Penulisan

WILDA FADILA NIM. 3316249

(6)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Batasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian ... 9

F. Penjelasan Judul ... 10

G. Kajian Terdahulu ... 11

I. Sistematika Penulisan ... 16

BAB II LANDASAN TEORI ... 18

A. Pengertian Manajemen... 18

B. Fungsi manajemen ... 20

C. Alat Manajemen ... 25

D. Pengertian Kepemimpinan... 26

E. Fungis dan Peran Kepemimpinan dalam Organisasi ... 28

F. Tipe Kepemimpinan ... 32

G. Strategi Pengembangan perbankan syariah ... 33

H. Pandangan Islam terhadap Kepemimpinan ... 36

BAB III METODE PENELITIAN ... 41

A. Jenis Penelitian ... 41

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 41

A. Jenis Dan Sumber Data ... 42

B. Informan Penelitian ... 42

C. Teknik Pengumpulan Data ... 42

D. Teknik Analisis Data ... 43

(7)

vi

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 45

A. Gamban Umum Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Agam Madani Nagari Kamang Mudiak ... 45

1. Sejarah Berdiri Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Agam Madani Nagari Kamang Mudiak ... 45

2. Visi dan Misi Baitul Mal Wat Tamwil Nagari Kamang Mudiak ... 46

3. Struktur Organisasi Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Agam Madani Nagari Kamang Mudiak ... 47

4. Jenis-Jenis Produk di BMT Agam Madani Nagari Kamang Mudiak ... 52

B. Hasil Penelitian ... 54

1. Manajemen Kepemimpinan dalam Mengembangkan BMT ... 54

2. Analisis Penulis ... 61

BAB V PENUTUP ... 63

A. Kesimpulan ... 63

B. Saran ... 64

(8)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Karyawan BMT Agam Madani berdasarkan jenis kelamin Tabel 1.2 perkembangan jumlah nasabah BMT Agam Madani Tahun 2014-2018 Tabel 1.3 perkembangan jumlah pembiayaan yang disalurkan Tahun 2014-2018 Tabel 4.1 perkembangan jumlah nasabah BMT Agam Madani Tahun 2014-2018 Tabel 4.2 perkembangan jumlah pembiayaan yang disalurkan Tahun 2014-2018

(9)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi ... 47

(10)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sumber daya manusia merupakan aset yang paling berharga dan paling penting dimiliki oleh satu organisasi atau perusahaan, karena berhasilnya suatu organisasi sangat ditentukan oleh unsur manusia.

Manusia berperan sebagai perencana, pelaksana, dan sekaligus pengendali terwujudnya tujuan organisasi, tanpa manusia di dalamnya yang dapat menggerakkan organisasi atau perusahaan itu.1

Bagi suatu organisasi, peran seorang pemimpin menjadi hal yang paling utama. Hal ini dikarenakan seorang pemimpin adalah otak organisasi, pemimpin organisasi selalu membuat keputusan, membuat rencana dasar dan menentukan tujuan organisasi.2Organisasi didefenisikan sebagai sekelompok orang yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk merealisasikan tujuan bersama.

Dalam suatu organisasi pasti akan banyak menemukan banyak permasalah-permasalahan yang akan membutuhkan penyelesaian antara anggota organisasi, dengan adanya pemimpin dalam organisasi akan bisa menyelesaikan masalah tersebut dan akan menemukan titik permasalahannya. Pemimpin adalah orang yang mampu mempengaruhi

1 I komang Ardana dan dkk, Manajemen Sumber Daya Manusia (Yogyakarta: Grada Ilmu, 2012) hal 3

2Ernie Trisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, pengantar manajemen (Jakarta:

Kencan,2009) hal 4

(11)

orang lain.3 Dan setiap pemimpin memeliki gaya yang berbeda, apakah demokrati, otoriter, atau kebapak-bapakan.4 Dan setiap pemimpin itu mempunyai keterampilan bahasa yang baik untuk dapat menyatakan pendapatnya dengan jelas, untuk dapat memotivasi bawahannya dan untuk dapat berkomunikasi secara baik dengan orang lain.5

Menjadi pemimpin adalah amanah yang harus dilaksanakan dan dijalankan dengan baik oleh pemimpin tersebut, karena kelak Allah aka meminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.

Kepemimpinan adalah suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan organisasi, jadi dalam suatu organisasi kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi.6

Kepemimpinan islam adalah konsep yang tercantum dalam Al- Qur‟an dan as-Sunnah, yang meliputi kehidupan manusia dari pribadi, berdua, berkeluarga bahkan sampai umat manusia atau kelompok. Konsep ini mencakup bagaimana cara-cara memimpin maupun dipimpin demi terlaksananya ajaran islam untuk menjamin kehidupan yang lebih baik di dunia maupun di akhirat sebagai tujuannya.

3 Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2004) Ed 2, hal 27

4 Veithzal Rivai dan dkk, pemimpin dan kepemimpinan dalam organisasi, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2013), hal 42

5 Komang Ardana, dkk, Manajemen Sumber Daya Manusia ...,hal 106

6 Veithzal Rivai dan dkk, pemimpin dan kepemimpinan dalam organisasi, ..., hal 3

(12)

Sehingga jelaslah bahwa seorang pemimpin mempunyai peranan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa berhasilnya suatu usaha dipengaruhi oleh kemampuan seorang pemimpin dalam mengatur dan memotivasi karyawannya agar bekerja lebih giat demi mencapai tujuan perusahaan.

Usaha perusahaan untuk menumbuhkan kinerja karyawan dapat ditempuh dengan cara memberikan dorongan dan pemenuhan kesejahteraan karyawan agar menciptakan suasana kerja yang kondusif serta menumbuh kembangkan keharmonisan hubungan antara atasan dengan karyawan.7

Dengan pesatnya perkembangan perekonomian saat ini menuntut setiap perusahaan untuk menyelenggarakan manajemen yang tepat pada aspek sumber daya manusia karena dengan tepatnya manajemen yang dilakukan akan menentukan keberhasilan perusahaan. Namun, proses manajemen belum dapat dijadikan sebagai ukuran keberhasilan pelaksanaan fungsi organisasi secara efektif dan efisien melainkan diperluakan seorang pemimpin dengan tugas kepemimpinan yang mengendalikan dan menggerakkaan organisasi.8

Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan berupa perencanaan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang- orang serta sumber daya organisasi lainnya.9 Kepemimpinan adalah sikap

7 Moekijat, dasar-dasar Motivasi, (Bandung: Pionor Jaya: 2003), hal 170

8 Kasimir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001), Hal 133

9 Ernie Trisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta:

Kencana, 2009), hal 4

(13)

dan perilaku untuk mempengaruhi para karyawan agar mereka mampu bekerja sama sehingga dapat bekerja secara lebih efisien dan efektif.10

Jika manajemen membutuhkan rutinitas perencanaan dan penganggaran, memimpin akan meliputi penentuan arah (menciptakan sebuah visi) bagi perusahaan. Manajemen meminta adanya strukutur organisasi, mengisinya dengan orang-orang yang cakap, dan memonitor aktivitas, kepemimpinan jangkauannya melampaui fungsi-fungsi itu dengan memberikan inspirasi kepada orang-orang untuk mencapai visi tersebut. Manajemen kepemimpinan ini juga dibutuhkan oleh Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Agam Madani yang beralamat di Nagari Kamang Mudiak Kec. Kamang Magek Kab. Agam.

Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) merupakan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah.

Lembaga ini didirikan dengan maksud untuk memfasilitasi masyarakat bawahan yang tidak terjangkau oleh pelayanan Bank Syariah atau BPR Syariah. Prinsip operasionalnya didasarkan pada prinsip bagi hasil, jual beli, ijarah dan titipan (wadiah). Lembaga ini memeiliki pangsa pasar tersendiri yaitu masyarakat usaha kecil yang tidak terjangkau perbankan.11

10 Siswanto, pengantar Manajemen, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005), hal 14

11 Mardani, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia, (Jakarta, Prenadamediaa Group:2015) hal 315

(14)

Berikut ini dijelaskan dalam bentuk tabel jumlah karyawan BMT Agam Madani Nagari Kamang Mudiak.

Tabel 1.1

Jumlah Karyawan BMT Agam Madani berdasarkan jenis kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

1 Laki-Laki 23 57.5%

2 Perempuan 17 42.5%

Jumlah 40 100%

Sumber: Data Olahan 2018

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas karyawan yaitu jenis kelamin laki-laki sebanyak 23 orang atau 57.5% dari keseluruhan jumlah karyawan. Sedangkan jumlah karyawan perempuan sebanyak 17 orang atau 42.5%.

Untuk melihat perkembangan BMT dapat juga dilihat dari perkembangan jumlah nasabah dan perkembangan jumlah pembiayaan dari tahun 2014-2018.

Berikut ini dijelakan dalam bentuk tabel jumlah nasabah dan jumlah pembiayaan:

Tabel 1.2

perkembangan jumlah nasabah BMT Agam Madani Tahun 2014-2018

Tahun ∑ Nasabah Kenaikan/ Persentase

%

2014 1697 0 0

2015 1666 (31) (1.82%)

2016 2091 425 25.51%

(15)

2017 2249 158 7,55%

2018 2501 252 11.20%

Sumber: Hasil RAT Agam Madani 2014-2018

Berdasarkan tabel 1.2 diatas dapat diuraikan bahwa pada tahun 2015 terjadi penurunan jumlah nasabah sebesar -31 atau sebesar -1.82%

dibandingkan tahun 2014. Pada tahun 2016 terjadi kenaikan jumlah nasabah sebesar 425 atau sebesar 25.51% sangat meningkat dibandingkan tahun 2015. Pada tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar 158 atau 7.55%, namun kenaikannya mengalami penurunan baik dari jumlah maupun persentase bila dibangingkan dengan tahun sebelumnya, dan pada tahun 2018 terjadi peningkatan sebesar 252 atau 11.20% dibandingkan tahun 2017.

Tabel 1.3

perkembangan jumlah pembiayaan yang disalurkan Tahun 2014-2018

Tahun ∑ Pembiayaan (Rp)

Kenaikan/ Persentase

%

2014 2.202.546.600 0 0

2015 2.156.010.000 (46.536.600) (2,113%)

2016 2.756.080.000 600.070.000 278,324%

2017 3.636.030.000 879.950.000 319,28%

2018 3.937.056.000 301.026.000 82,790%

Sumber: data olahan tahun2014-2018

Berdasarkan tabel 1.3 diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2015 terdapat nilai penurunan jumlah pembiayaan sebanyak -46.536.600

(16)

atau sebesar -2.113% dibandingkan tahun 2014. Pada tahun 2016 terjadi kenaikan jumlah pembiayaan sebesar 600.070.000 atau sebesar 278,324%.

Pada tahun 2017 terjadi lagi kenaikan jumlah pembiayaan sebesar 879.950.000 atau sebesar 319,28% lebih meningkat dibandingkan tahun 2016. Dan pada tahun 2018 terjadi kenaikan jumlah pembiayaan sebesar 301.026.000 atau sebesar 82,790% dibandingkan tahun 2017, namun kenaikannya mengalami penurunan baik dari jumlah maupun persentase dibandingkan tahun sebelumnya.

Jadi Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) ini merupakan pengembangan ekonomi berbasis masjid sebagai sarana untuk memakmurkan masjid.

Keanggotaan dan mitra usaha BMT yakni masyarakat sekitar masjid, baik perorangan atau kelombagaan, sepanjang berdomisili dan identitasnya.

Bentuk kegiatan atau aktivitas Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) ini hampir sama dengan koperasi, tapi harus berdasarkan prinsip-prinsip syariat islam.

Agar terlaksananya pelayanan yang baik, maka tidak terlepas dari tanggung jawab seorang pimpinan supaya mengawasi atau mengatur kerja para karyawan. Dalam melakukan pengarahan terhadapa karyawan pimpinan mengarahkan secara langsung dalam bentuk: strategi kerja, pengarahan dalam rapat, dan lain sebagainya.12

Alasan penulis memilih manajemen kepemimpinan karena seorang pemimpin adalah otak dalam organisasi. Suatu organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya seorang pemimpin yang mengarahkan. Kemudian

12 Komang Ardana dan Dkk, Perilaku Keorganisasian, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), hal 106

(17)

penelitian ini dilakukan pada Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Agam Madani karena BMT tersebut merupakan salah satu BMT yang mendapatkan prestasi sebagai BMT terbaik di Pemerintah Daerah Kabupaten Agam yang sangat berkembang pesat, dan letak BMT tersebut sangat strategis sehingga bisa dikunjungi oleh masyarakat sekitar.

Dari uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Analisis Penerapan Manajemen Kepemimpinan Dalam Mengembangkan Baitul Mal Wat Tamwil (Bmt) Agam Madani Nagari Kamang Mudiak ”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi masalah bahwa:

1. Terjadinya penurunan jumlah nasabah pada tahun 2015

2. Terjadinya kenaikan jumlah nasabah yang semakin menurun pada tahun 2017

3. Terjadinya penurunan jumlah pembiayaan yang disalurkan pada tahun 2015

4. Terjadinya penurunan terhadap kenaikan jumlah pembiayaan yang disalurkan pada tahun 2018.

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih fokus, maka pembahasan manajemen kepemimpinan dibatasi menurut islam dan menurut tipe kepimimpinan yang ada di BMT Agam Madani Nagari Kamang Mudiak.

(18)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana Analisis Penerapan Manajemen Kepemimpinan dalam mengembangkan pada Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Agam Madani Nagari Kamang Mudiak Kec. Kamang Magek Kab. Agam?

2. Bagaimana tinjauan ekonomi islam terhadap penerapan manajemen kepemimpinan Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Agam Madani Nagari Kamang Mudiak Kec. Kamang Magek Kab. Agam?

E. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui penerapan Manajemen Kepemimpinan dalam mengembangkan pada Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Agam Madani Nagari Kamang Mudiak Kec. Kamang Magek Kab. Agam b. Untuk mengetahui tinjauan ekonomi islam terhadap penerapan

Manajemen Kepemimpinan pada Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Agam Madani Nagari Kamang Mudiak Kec. Kamang Magek Kab, Agam.

(19)

3. Kegunaan penelitian

Adapun yang menjadi kegunaan penelitian ini adalah:

a. Untuk mendapatkan pengetahuan tentang Penerapan Manajemen Kepemimpinan dalam mengembangkan Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Agam Madani Nagari Kamang Mudiak Kec. Kamang Magek Kab, Agam

b. Untuk mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana tinjauan ekonomi islam terhadap Penerapan Manajemen Kepemimpinan pada Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Agam Madani Nagari Kamang Mudiak Kec. Kamang Magek Kab, Agam.

F. Penjelasan Judul

Agar terjadi kesalahpahaman dalam memahami makna yang dimaksud, penulis perlu menjelaskan istilah-istilah yang dipakai dalam pembahasan ini:

Analisis : Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagiannya) untuk mengetahui keadaan yang sederhana (sebab- musabab, duduk perkaranya)13

Manajemen : Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian dari berbagai sumber daya organisasi untuk

13 Trisno Yuwono dan Pius Abdullah, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Praktis, (Surabaya: Arkola, 1994), hal 22

(20)

mencapai tujuan secara efektif dan efisien.14

Kepemimpinan : Kepemimpinan adalah kemampuan individu dengan menggunakan kekuasaannya untuk melakukan suatu proses mempengaruhi, memotivasi, dan mendukung usaha yang memungkinkan orang lain memberikan kontribusi pada pencapaian tujuan organisasi.15 Manajemen

Kepemimpinan

: seni untuk mengelola kemampuan seseorang dalam memimpin, mengarahkan dan mengajak orang lain menuju tujuan dengan cara yang efektif dan efesien.

G. Kajian Terdahulu

Anung Pramudiyo, Vol. 1 No 2, Februari 2013 Impementasi manajemen kepemimpinan dalam mencapai tujuan organisasi.

Manajemen kepemimpinan sangat diperlukan oleh suatu organisai.

Manajemen kepemimpinan adalah suatu ilmu yang mengkaji secara luas bagaimana seorang melaksanakan kepemimpinan dengan menggunakan seluruh sumber daya yang dimiliki serta dengan selalu mengedepankan konsep dan aturan yang berlaku dalam ilmu manajemen. Dalam melaksanakan manajemen kepemimpinan ini, dengan itu suatu organisasi harus memiliki pemimpin dan mempunyai karakter kepemimpinan yang kuat serta dapat melaksanakan prinsip-prinsip kepemimpinan dalam menjalankan tugasnya dalam organisasi. Dengan manajemen

14 Ismail Solihin, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Erlangga, 2009) hal 4

15 Wibowo, Perilaku dalam Organisasi, (Jakarta:Rajawali Pers, 2014) hal 264

(21)

kepemimpinan yang baik makan tujuan organisasi akan dapat terlaksana dengan baik.16

Ujang Wawan Sam Adinata, Bisnis & Enterpreneurship Vol. 9, No. 2, Oktober 2015 pengaruh kepemimpinan transformasional, motivasi, dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan KJKS BMT Tamzis Bandung

Kepemimpinan trasformasional, motivasi, budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai KJKS BMT Tamzis Bandung. Adapun pengaruh yang dominan adalah budaya organisasi, sedangkan pengaruh terendah adalah kepemimpinan tranformasional.

Semua variabel berpengaruh secara simultan terhadap kinerja pegawai KJKS BMT Tamzis Bandung dimana besarnya pengaruh simultan sebesar 78% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Dengan demikian pihak perusahaan dalam hal ini KJKS BMT Tamzis Bandung perlu meningkatkan peranan budaya organisasi yang kuat sehingga dapat meningkatkan kinerja pegawainya.17

Winda Fransiska, “Manajemen Kepemimpinan pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Sarimadu pusat Bangkinang Kab. Kampar Propinsi Riau Menurut Ekonomi Islam, 2013

16Anung Pramudiyo, Vol. 1 No 2, Februari 2013 Impementasi manajemen kepemimpinan dalam mencapai tujuan organisasi.

17Ujang Wawan Sam Adinata, Bisnis & Enterpreneurship Vol. 9, No. 2, Oktober 2015 pengaruh kepemimpinan transformasional, motivasi, dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan KJKS BMT Tamzis Bandung

(22)

Teknik pengumpulan data yang dilakukan penelitian ini adalah observasi, wawancara, angket dan studi pustaka. Teknik analisis data menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif, sedangkan teknik penulisan data yaitu secara deduktif, induktif, dan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah pimpinan dan seluruh karyawan yang terdiri dari 3 orang unsur pemimpin dan 25 orang karyawan, dengan mengambil sampel dari polulasi menggunakan teknik total sampling.

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa manajemen kepemimpinan pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Sarimadu pusat Bangkinang Kab.Kampar Prov Riau, telah berjalan dengan sebagimana yang dilakukan oleh pimpinan dalam mengelola perusahaan, terutama dalam mengatur karyawan. Walaupun ada sedikit kelemahan, namun hal ini tidak bertentangan dengan prinsip ekonomi islam.18

Hananty Aryana Win Darmawan “ Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap semangat kerja karyawan divisi marketing Bitul Mal Wat Tamwil (BMT) di Kota Salatiga dan Kab. Semarang, 2014

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif karena penelitian bertujuan untuk mengkonfirmasi data yang didapatkan di lapangan dengan teori yang ada. Objek penelitian yang digunakan adalah karyawan divisi marketing BMT Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang dengan sampel sebanyak 63 karyawan.

18Winda Fransiska, “Manajemen Kepemimpinan pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Sarimadu pusat Bangkinang Kab. Kampar Propinsi Riau Menurut Ekonomi Islam, 2013

(23)

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode kuesioner, wawancara dan studi pustaka. Sedangkan data diolah menggunakan beberapa uji yaitu uji reliabilitas, validitas, asumsi klasik,dan uji statistik.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan (otokratik, partisipatif, free rein) secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap semangat kerja karyawan divisi marketing BMT di Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang. Sedangkan gaya kepemimpinan yang paling dominan mempengaruhi semangat kerja karyawan adalah gaya kepemimpinan partisipatif.19

Arly Santoso “pengaruh motivasi kerja ekstrinsik dan kepemimpinan islam terhadap kinerja karyawan pada baitul maal wa tamwil (bmt) tumang, 2019

Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa variabel motivasi berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja karyawan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung etika kerja Islam 3,317 lebih besar dari ttabel 0,677 dengan nilai signifikan 0,001. Sedangkan hasil analisis pada variabel kepemimpinan islam berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja karyawan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung sebesar 2,531 >

ttabel sebesar 0,677 dengan nilai signifikan 0,013. Sehingga dapat

19Hananty Aryana Win Darmawan “ Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap semangat kerja karyawan divisi marketing Bitul Mal Wat Tamwil (BMT) di Kota Salatiga dan Kab.

Semarang, 2014

(24)

disimpulkan bahwa adanya motivasi kerja ekstrinsik dan kepemimpinan islam berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan BMT Tumang.20

Bryan Johannes TampiActa Diurna Vol.3. No.4. Tahun 2014

“pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi terrhadap kinerja karyawan pada pt. Bank negara indonesia,tbk (regional sales manado)”21

Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan korelasi ganda dan regresi ganda dan menggunakan program SPSS version 18.0. Berdasarkan hasil data persamaan analisis, regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut: Y = 4.240 + 0.270 x1 + 0,542 X2

Berdasarkan pengujian hipotesis menggunakan uji T bahwa gaya kepemimpinan dan motivasi pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian secara simultan dengan menggunakan uji F, menunjukkan bahwa semua variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Nilai R Square sebesar 0,637 yang dapat diartikan bahwa pengaruh variabel X (gaya kepemimpinan dan motivasi) terhadap variabel Y (kinerja karyawan) adalah sebesar 63,7%

sedangkan sisanya 36,3% dipengaruhi variabel lain diluar variabel yang diteliti.

20Arly Santoso “pengaruh motivasi kerja ekstrinsik dan kepemimpinan islam terhadap kinerja karyawan pada baitul maal wa tamwil (bmt) tumang, 2019

21Bryan Johannes Tampi Acta Diurna Vol.3. No.4. “pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi terrhadap kinerja karyawan pada pt. Bank negara indonesia,tbk (regional sales manado)”

2014

(25)

I. Sistematika Penulisan

Untuk lebih terarah serta memudahkan dalam memahami tulisan ini, maka penulis akan memaparkan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dikemukakan latar belakang, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, penjelasan judul, kajian terdahulu, dan sistematikan penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Terdiri dari beberapa sub bagian diantaranya:

Pengertian Manajemen, Fungsi Manajemen, Alat Manajemen, Pengertian Kepemimpinan, Fungsi Dan Peran Kepemimpinan Dalam Organisasi, Tipe Kepemimpinan, Strategi Pengembangan Perbankan Syariah, Dan Pandangan Islam Terhadap Kepemimpinan.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Merupakan metode penelitian yang penulis gunakan. Dalam bab ini peneliti dijelaskan Jenis Penelitian, Lokasi Dan Waktu Penelitian, Jenis Dan sumber Data, Informan Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik Analisis Data.

(26)

BAB IV : HASIL PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai hasil penelitian, analisis atau pembahasan.

BAB V : PENUTUP

Meliputi kesimpulan dan saran.

(27)

BAB II

LANDASAN TEORI A. Pengertian Manajemen

Manajemen sudah ada sejak dahulu, dimana sejak manusia memenuhi kebutuhanya melalui bantuan orang lain. Sehingga manajemen mempengaruhi dalam semua kegiatan manusia baik alam rumah tangga, sekolah, pemerintah, perusahaan, dan sebagiannya.22

Manajemen adalah suatu proses atau karakter, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang kearah tujuan organisasi atau maksud yang nyata.

Salah satu aspek kunci dalam manajemen adalah bagaimana manajer dapat mengenali peran dan pentingnya para pihak yang akan menunjang pencapai tujuan perusahaan.

Ada beberapa pengertian menurut para ahli:

a. Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan

Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

b. Andrew F.Sikula

Manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas- aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi

22Sri Wiludjeng, Pengantar Manajemen, (Yogyakarta:Graha Ilmu, 2007) hal 2

(28)

dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien.

c. G.R Tery

Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah dientukaan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.

d. Harold Koontz dan Cyril O‟Donnel

Manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiata orang lain. Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah orang yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan, dan pengenadalian.

Jadi, dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah perpaduan antara ilmu dan seni yang dilakukan sekelompok orang dalam sebuah kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah disepakati bersama.23

23 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah,(Jakarta: PT Bumi Aksara 2011) hal 2

(29)

C. Fungsi manajemen

Untuk mempermudah pembahasan mengenai fungsi manajemen maka berikut diuraikan fungsi manajemen, yaitu:

a. Planning atau perencanaan

Planing yaitu menentukan tujuan tujuan yang hendak di capai selama suatu masa yang akan datang dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan itu.24

1. Tahap dasar perencanaan

Kegiatan perencanaan akan mealui empat tahap sebagai berikut:

a) Tahap pertama, menetapkan tujuan organisasi. Tujuan dirumuskan secara jelas agar perusahaan dapat menggunakan sumber daya secara jelas.

b) Tahap kedua, merumuskan keadaan pada saat ini. Pemahaman dan analisis kondisi organisasi akan mempengaruhi rencana dan tujuan yang telah disusun dimasa depan.

c) Tahap ketiga, mengidentifikasi kemudahan dan hambatan yang dihadapi. Identifikasi aspek tersebut digunakan untuk melihat atau menganalisis kemampuan organisasi dalam rangka mencapai tujuan.

d) Tahap keempat, mengembangkan rencana kegiatan untuk mencapai suatu tujuan. Tahap akhir ini mencangkup

24G.R. Terry dan L.W. Rue, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011) Hal 9

(30)

pengembangan alternatif kegiatan mencapai tujuan, penilaian alternatif, dan penentuan alternatif terbaik.25

2. Manfaat perencanaan

Perencanaan dilakukan dengan dua alasan, yaitu protective benefits dan positive benefits. Protective benefits berkaitan dengan tujuan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan. Positive benefits berkaitan dengan tujuan meningkatkan kesuksesan mencapai tujuan organisasi.

Perencanaan akan membantu manajer dalam hal berikut:

Beradaptasi terhadap perubahan lingkungan a) Merumuskan permasalahan utama

b) Memahami keseluruhan gambaran organisasi secara lebih jelas.

c) Memberi tanggung jawab kepada personel yang lebih tepat.

d) Memudahkan memberikan perintah.

e) Dan melakukan efisiensi dan efektivitas waktu, dana dan tenaga.

b. Organizing atau pengorganisasian

Organizing yaitu suatu proses penentuan, pengelompokkan, dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan dari kegiatan-kegiatan itu.26

25 Yan Hanif Jawangga, Dasar-Dasar Manajemen, (Klaten: Cempaka Putih, 2013) hal 8

26 G.R. Terry dan L.W. Rue, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011) Hal 9

(31)

1. Tahap pengorganisasian

Pengorganisasian menunjukkan proses merancang struktur formal dengan mengelompokkan serta membagi tugas untuk anggota organisasi agar tujuan organisasi tercapai secara efisien.

Proses pengorganisasian dilakukan dengan tahap berikut:

a) Memperinci seluruh pekerjaan yang harus dilakukan oleh anggota organisasi.

b) Membagi beban pekerjaan total menjadi kegiatan yang dapat dilakukan setiap anggota organisasi. Pembagian kerja harus seimbang, tidak terlalu berat dan tidak terlalu ringan.

c) Mengadakan dan mengembangkan mekanisme koordinasi antara anggota agar menjadi satu kesatuan yang terpadu dan harmonis.27

2. Manfaat pengorganisasian.

Manfaat diperoleh melalui fungsi pengorganisasian sebagai berikut:

a) Setiap anggota perusahaan mengetahui dengan jelas kegiatan yang harus dilakukan

b) Hubungan yang direncanakan dapat dicapai melalui kegiatan yang ditetapkan dan orang-orang yang melakukan kegiatan tersebut.

27 Yan Hanif Jawangga, Dasar-Dasar Manajemen, (Klaten: Cempaka Putih, 2013) hal 10

(32)

c) Mendorong delegasi wewenang kepada personel yang tepat sehingga pelaksanaan setiap tugas akan jelas dan terarah.

d) Mengoptimalkan penggunaan fasilitas yang disediakan untuk setiap tugas khusus yang akan didelegasikan.28

c. Staffing atau penyusunan personalia

Penyusunan personalia adalah menentukan keperluan-keperluan seumber daya manusia, pengarahan, penyaringan, latihan, dan pengembangan tenaga kerja.

d. Motivating

Motivating adalah mengarahkaan, atau menyalurkan perilaku manusia ke arah tujuan-tujuan.

e. Controlling atau pengendalian atau pengawasan

Pengendalian atau pengawasan adalah mengukur pelaksanaan dengan tujuan-tujuan menentukan sebab-sebab penyimpangan dan pengambilan tindakan-tindakan korektif.

1. Tahap proses pengawasan

Proses pengawasan meliputi tiga fase atau tahap sebagai berikut:

a) Menetapkan alat pengukur (standar). Pada tahap ini pemimpin akan menentukan dan menetapkan standar atau alat ukur untuk menilai kegiatan

28 Yan Hanif Jawangga, Dasar-Dasar Manajemen, (Klaten: Cempaka Putih, 2013) hal 14

(33)

b) Mengadakan penilaian (evaluate) tahap ini berisi perbandingan antara kegiatan yang telah terjadi dan standar yang telah dibentuk sebelumnya

c) Mengadakan tindakan perbaikan (Corrective action).

Adakalnya muncul ketidak sesuaian antara kegiatan dan standar yang ditetapkan

2. Manfaat pengawasan

Fungsi pengawasan mengusahakan agar sesuatu yang telah terjadi direncanakan menjadi kenyataan.29

f. Directing atau pengarahan

Pengarahan adalah mengarahkan semua bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif untuk mencapai tujuan. Pengarahan adalah membuat semua anggota kelompok agar mau bekerja sama dan bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian.

Pengarahan merupakan kombinasi dari kegiatan memimpin, menggerakkan, memberi perintah, dan memotivasi. Kombinasi tersebut memiliki manfaat sebagai berikut:

a) Memberikan arahan kepada karyawan b) Mengembangkan rasa tanggung jawab c) Mementingkan moral dan sikap disiplin

d) Sebagai salah satu cara berkomunikasi dengan karyawan

29 Yan Hanif Jawangga, Dasar-Dasar Manajemen, (Klaten: Cempaka Putih, 2013) hal 29

(34)

e) Menunjukkan sisi kepemimpinan dalam perusahaan

f) Mengembangkan hubungan antar pimpinan dan karyawan30 D. Alat Manajemen

1. Manusia (man)

Dalam aktifitas manajemen manusia memiliki fungsi ganda yaitu sebagai subjek dan objek. Manusia sebagai subjek artinya manusia berperan malakukan tindakan atau usaha. Manusia juga sebagai penggerak dan memotivasi. Manusia sebagai objek artinya manusia diatur dan digerakkan seperti unsur manajemen lainnya. manusia merupakan sarana utama bagi setiap manajemen untuk mencapai tujuan dan manusia yang melakukan proses.

2. Uang (money)

Uang merupakan alat yang penting, uang menjadi alat untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Uang digunakan untuk menggaji tenaga kerja, membeli bahan, dan mesin, serta membiayai kegiatan pemasaran dan penilaian metode kerja.

3. Bahan (materials)

Bahan terdiri atas bahan mewah, setengah jadi dan bahan jadi.

Dalam dunia usaha diperlukan bahan berkualitas untuk memperoleh hasil terbaik.

30 Yan Hanif Jawangga, Dasar-Dasar Manajemen, (Klaten: Cempaka Putih, 2013) hal 17

(35)

5. Mesin (machines)

Penentuan teknik produksi berbasis padat modal yang ditandai dengan penggunaan mesin-mesin dapat menciptakan efisiensi proses produksi. Dengan demikian, proses produksi dapat menghasilkan produk berkualitas dan sesuai standar tertentu.

6. Pasar (market)

Pemasaran suatu produk merupakan sesuatu yang sangat penting bagi perusahaan. Apabila barang yang diproduksi tidak laku, proses produksi barang tidak akan berjalan. Oleh karena itu, penguasaan pasar dalam rangka memasarkan hasil produksi merupakan faktor atau sarana penting dalam kelangsungan usaha perusahaan.

7. Cara atau metode (methods)

Metode kerja menggambarkan aspek sasaran, fasilitas yang tersedia, alokasi waktu, uang, serta kegiatan usaha. Dalam melaksanakan suatu pekerjaan diperlukan metode kerja yang tepat. 31

E. Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi akivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan organisasi, sehingga dalam suatu organisasi kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi.

31 Yan Hanif Jawangga, Dasar-Dasar Manajemen, (Klaten: Cempaka Putih, 2013) hal 9

(36)

Kepemimpinan merupakan titik sentral dan penentu kebijakan dari kegiatan yang akan dilaksanakan dalam organisasi.

Beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut:

a. Koontz & O‟donnel (1986), kepemimpinan sebuah proses memengaruhi sekelompok orang sehingga mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk meraih tujuan kelompoknya.

b. Wexley & Yuki (1977), kepemimpinan mengandung arti memengaruhi orang lain untuk lebih berusaha mengarahkan tenaga, dalam tugasnya atau mengubah tingkah laku mereka.

c. Georger R. Terry (1983), kepemimpinan adalah kegiatan yang memengaruhi orang-orang untuk bersedia berusaha mencapai tujuan bersama.

d. Thoha (1983), kepemimpinan adalah aktivitas untuk memengaruhi perilaku orang lain agar mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk memengaruhi perilaku seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai Kepemimpinan merupakan masalah sosial yang didalamnya terjadi interaksi antara pihak yang memimpin dengan pihak yang dipimpin untuk mencapai

(37)

tujuan bersama, baik dengan caara memengaruhi, membujuk, memotivasi, dan mengkordinas.32

F. Fungis dan Peran Kepemimpinan dalam Organisasi

Fungsi pemimpin dalam organisasi kerap kali memiliki spesifik berbeda dengan bidang kerja atau organisasi lain. Perbedaan ini disebabkan oleh beberapa macam hal, antara lain: macam organisasi, situasi dalam organisasi, dan jumlah anggota klompok.

Pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang mampu mengelola atau mengatur organisasi secara efektif dan mampu melaksanakan kepemimpinan secara efektif pula. Untuk itu pemimpin harus betul- betul dapat menjalankan fungsinya sebagi seorang pemimpin.

Fungsi pemimpin dalam organisasi menurut Terry, dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu:

a. Perencanaan b. Pengorganisasian c. Penggerakan d. Pengendalian

Dalam menjalankan fungsinya pemimpin menpunyai tugas-tugas tertentu, yaitu mengusahakan agar kelompoknyaa dapat mencapai tujuan dengan baik, dalam kerja sama yang produktif, dan dalam keadaan yang bagaimana pun yang dihadapi kelompok. Tugas utama pemimpin adalah:

32 Veithzal Rivai dan dkk, pemimpin dan kepemimpinan dalam organisasi, ..., hal 5

(38)

a. Memberi struktur yang jelas terhadap situasi-situasi rumit yang dihadapi kelompok,

b. Mengawasi dan menyalurkan tingkah laku kelompok,

c. Merasakan dan menerangkan kebutuhan kelompok pada dunia luar, baik mengenai sikap-sikap, harapan, tujuan dan kekhawatiran kelompok.

Pemimpin dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, tidak hanya secara internal bagi organisasi yang bersangkutan, akan tetapi juga dalam menghadapai berbagai pihak di luar organisasi yang semuanya dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan organisasi mencapai tujuannya. Peran tersebut dapat dikategorikan dalam tiga bentuk, yaitu:

a. Peran yang bersifat interpersonal

Dewasa ini telah umum diterima pendapat bahwa salah satu tuntutan yang harus dipenuhi oleh seorang manajer ialah keterampilan seni. Keterampilan tersebut mutlak perlu karena pada dasarnya dalam menjalankan kepemimpinannya, seorang manajer berinteraksi dengan manusia lain, bukan hanya dengan para bawahannya, akan tetapi juga berbagai pihak yang berkepentingan, yang dikenal dengan istilah stakeholder, di dalam dan di luar organisasi. Itulah yang dimaksud dengan peran interpersonal yang menampakkan diri.

(39)

Pertama, selaku simbol keberadaan organisasi. Peranan tersebut dimainkan dalam berbagai kegiatan yang bersifat legal dan serimonial. Menghadiri berbagai upacara resmi, memenuhi undangan atasan, rekan singkat, para bawahan, dan mitra kerja.

Kedua, selaku pemimpin yang bertanggung jawab untuk memotivasi dan memberikan arahan kepada bawahan yang dalam kenyataannya berurusan dengan para bawahan. Ketiga, peran selaku penghubung di mana seorang manajer harus mampu menciptakan jaringan yang luas dengan memberikan perhatian khusus kepada mereka yang berbuat sesuatu untuk organisasi.

b. Peranan yang bersifat informasional

Informasi merupakan aset organisasi yang kritikal sifatnya.

Dikatakan demikian karena dewasa ini dan di masa yang akan datang sukar membayangkan adanya kegiatan organisasi yang terlaksana dengan efisien dan efektif tanpa dukungan informasi yang muthakir, lengkap, dan dapat dipercaya karena diolah dengan baik. Peran tersebut mengambil tiga hal bentuk:

Pertama, seorang manajer adalah pemantau arus informasi yang terjadi dari dan ke dalam organisasi. Bahkan juga informasi yang tidak di tunjukkan kepadanya, tetapi kepada orang lain di dalam organisasi. Kedua, peran sebagai pembagi informasi.

Berbagai informasi yang diterima oleh seseorang mungkin pula

(40)

untuk disalurkan kepadda orang atau pihak lain dalam organisasi. Ketiga, Peran selaku juru bicara organisasi. Peran ini memerlukan kemampuan menyalurkan informasi secara tepat kepada berbagai pihak di luar organisasi, terutama jika menyangkut informasi tentang rencana, kebijaksanaan, tindakan dan hasil yang telah di capai oleh organisasi

c. Peranan pengambilan keputusan

Peran ini mengambil tiga bentuk keputusan sebagai berikut:

Pertama, sebagai entrepreneur, seorang diharapkan mampu mengkaji terus-menerus situasi yang dihadapi oleh organisasi, untuk mencari dan menemukan peluang yang dapat dimanfaatkan, meskipun kajian itu sering menuntut terjadinya perubahan di dalam organisasi. Kedua, peredam gangguan.

Peran ini diantara lain ketersediaan memikul tanggung jawab untuk mengambil tindakan korektif apabila organisasi menghadapi gangguan serius dan apabila tidak di tangani akan berdampak negatif kepada organisasi. Ketiga, berbagai sumber dana dan daya. Makin tinggo posisi manajerial seseorang maka wewenang ini makin besar. Wewenang atau kekuasaan itu paling sering menampakkan diri pada kekuasaan untuk mengalokasian dana dan daya. Termasuk diantaranya wewenang untuk menemapatkan orang pada posisi tertentu, wewenang mempromosikan orang, menurunkan pangkat,

(41)

kewenangan itulah yang memuat para bawahan bergantung kepadanya.33

G. Tipe Kepemimpinan

a. Tipe kepemimpinan otoriter

Tipe kepemimpinan ini menempatkan kekuasaan di tangan satu orang.Pemimpin bertindak sebagai penguasa tunggal. Kedudukan dan tugas anakbuah semata-mata hanya sebagai pelaksana keputusan, perintah, danbahkan kehendak pimpinan. Pimpinan memandang dirinya lebih dalam segala hal, dibandingkan dengan bawahannya.

Kemampuan bawahanselalu dipandang rendah sehingga dianggap tidak mampu berbuat sesuatutanpa diperintah.

b. Tipe kepemimpinan kendali bebas

Tipe kepemimpinan ini merupakan kebalikan dari tipe kepemimpinan otoriter. Pemimpin berkedudukan sebagai simbol.

Kepemimpinan dijalankan dengan memberikan kebebasan penuh pada orang yang dipimpin dalam mengambil keputusan dan melakukan kegiatan menurut kehendak dan kepentingan masing-masing, baik secara perorangan maupun kelompok-kelompok kecil. Pemimpin hanya memfungsikan dirinya sebagai penasehat.

c. Tipe kepemimpinan demokratis

Tipe kepemimpinan ini menempatkan manusia sebagai faktor utama dan terpenting dalam setiap kelompok atau organisasi.

33 Edi Sutrisno, manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta:Prenada Media Grup, 2009) hal, 219

(42)

Pemimpin memandang dan menempatkan orang-orang yang dipimpinnya sebagai subjek yang memiliki kepribadian dengan berbagai aspeknya, seperti dirinya juga. Kemauan, kehendak, kemampuan, buah pikiran, pendapat, kreativitas,inisiatif yang berbeda- beda dan dihargai disalurkan secara wajar. Tipe pemimpin ini selalu berusaha untuk memanfaatkan setiap orang yang dipimpin.

Kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan yang aktif,dinamis, dan terarah. Kepemimpinan tipe ini dalam mengambil keputusan sangat mementingkan musyawarah, yang diwujudkan pada setiap jenjang dan di dalam unit masing-masing.34

H. Strategi Pengembangan perbankan syariah

Pengembangak bank syariah ke depan harus berdasarkan market driven dan tidak hanya didasari oleh emosi keagamaan semata.

Mengingat masih rendahnya pemahaman masyarakat terhadap bank syariah, maka proses mengedukasian masyarakat menjadi sangat penting

Berikut ini dipaparkan strategi pengembangan bank syariah sebagai berikut:

1. Edukasi

Kegiatan edukasi atau pendidikan ini merupakan strategi mendasar untuk menumbuhkan pemahaman terhadap ekonomi syariah pada umumnya dan bank syariah pada khususnya, bagi semua lapisan

34 Veithzal Riva‟i dan Deddy Mulyadi, kepemimpinan dan perilaku organisasi, (Jakarta:

PT Raja Grafindo Persad, 2010), hal 36

(43)

masyarakat termasuk generasi muda dan anak-anak. Kegiatan edukasi ini harus menjadi strategi bersama baik pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional dalam penyusuan program pendidikan nasional, Bank Indonesia melalui kebijakan-kebijakan yang terkait dengan bank syariah, Pondok Pesantren dalam kurikulum pendidikannya, dan bank syariah melalui peran aktifnya dalam memberikan informasi.

2. Promosi

Promosi merupakan bentuk edukasi yang terarah pada segmen pasar potensial dan produk yang akan ditawarkan.

Berdasarkan kenyataan bahwa masyarakat belum banyak mengerti prinsip dan operasionalisasi bank syariah, maka strategi promosi yang dikedepankan adalah promosi terhadap sistem bank syariah, belum terdapat produk yang signifikan. Informasi mengenai bank syariah harus diberikan dengan lengkap dan komperehensif kepada masyarakat. Mekanisme promosi bersama antar bank syariah dapat dijadikan alternatif disamping dukungan pemerintah melalui iklan layanan publik yang mengenal sistem perbankan syariah. Media informasi dapat disesuaikan dengan muatan promosi. Untuk promosi yang digunakan untuk masyarakat luas dapat digunakan media cetak dan elektronik yang saat ini juga merupakan sumber informasi utama masyarakat.

(44)

4. Pelayanan dan SDM

Tidak ada jaminan bahwa pada akhirnya bank syariah dituntut untuk mampu bersaing dengan bank konvensioanl yang relatif telah mapan. Aspek-aspek rasional seperti profesionalitas pelayanan, aksesibilitas dan kemampuan menjadi pertimbangan masyarakat dalam memilih bank, bukan hanya menekankan pada faktor keagamaan semata, sekalipun faktor ini juga sangat penting untuk menunjang perkembangan bank syariah. Untuk mampu menyediakan pelayanan yang baik kepada masyarakat, bank syariah harus meningkatkan kualitas dan kemampuan SDMnya dari aspek perbankan maupun pemahamannya mengenai prinsip syariah. Bank syariah harus mampu menciptakan insan perbankan syariah yang berkualitas.

5. Konsistensi

Konsistensi dalam menjalankan prinsip syariah harus dipegang teguh oleh lembaga bank syariah. Jangan tergoda untuk menyimpangkan mekanisme produk syariah ke arah non syariah hanya karena ingin cepat memperoleh nasabah. Dalam jangka pendek mungkin usaha ini membawa hasil yang memuaskan tetapi akan menjadi batu sandungan dalam jangka panjang sehingga merugikan pengembangan sistem perbankan syariah secara keseluruhan. Tetap konsisten menerapkan prinsip syariah, menjadi salah satu strategi kunci dalam mengembangkan bank syariah.

(45)

6. Pengembangan infrastruktur dan suprastruktur

Regulator harus terus mengikuti perkembangan bank syariah dan respon dimasyarakat, serta merumuskan kebijakkan yang mendukung perkembangan bank syariah melalui perangkat hukum dan undang-undang. Efektifitas dan efisiensi kelembagaan bank syariah, misalnya Dewan Pengawasan Syariah, harus selalu ditingkatkan. Institusi perbankan syariah juga harus proaktif dalam mengembangkan infrastruktur layanan perbankan kepada masyarakat, baik melalui pengembangan jaringan maupun fasilitas transaksinya.35

I. Pandangan Islam terhadap Kepemimpinan

Kepemimpinan bukan suatu yang istimewa, tetapi tanggung jawab, ia bukan fasilitas tetapi pengorbanan, juga bukan untuk berleha-leha tetapi kerja keras. Ia juga bukan kesewenang-wenangan bertindak tetapi kewenangan melayani. Kepemimpinan adalah berbuat dan kepeloporan bertindak.

Imam dan Khalifah adalah dua istilah yang digunakan al-Quran untuk menunjuk “pemimpin”. Kata imam terambil dari kata amma yaummu, yang berarti menuju, menumpu, dan meneladani. Kata khalifah berakar kata khalafa, yang berarti “dibelakang”, sering kali juga diartikan

“pengganti”, karena yang menggantikan selalu berada dibelakang, atau datang sesudah yang digantikannya.

35 Anny Rafnawati, Vol 2 No 1 Februari 2013, Potensi dan Strategi Pengembangan Bank Syariah di Indonesia,

(46)

At-Tabrasi dalam tafsirnya mengemukakan bahwa kata imam mempunyai makna yang sama dengan khalifah. Hanya saja imam digunakan untuk keteladanan. Karena ia diperoleh dari kata yang mengandung arti depan, berbeda dengan khalifah yang terambil dari kata

“belakang”.

Para pakar, setelah menelusuri al-quran dan hadis menetapkan empat sifat yang harus dipenuhi oleh para nabi yang hakikatnya adalah pemimpin umatnya, yaitu:

1. Ash-Shidiq

Ash-shidip yakini kebenaran dan kesungguhan dalam bersikap, berucap, serta berjuang melaksanakan tugasnya,

2. Al-Amanah

Al-Amanah, atau kepercayaan, yang menjadikan dia memelihara sebaik-baiknya apa yang diserahkan kepadanya, baik dari Tuhan maupun dari orang-orang yang dipimpinnya, sehingga tercipta rasa aman bagi semua pihak,

3. Al-Fathanah

Al-Fathanah adalah kecerdasan yang melahirkan kemampuan menghadapi dan menanggulangi persoalan yang muncul seketika sekalipun,

(47)

5. At-Tabligh

At-Tabligh yaitu penyampian yang jujur dan bertanggung jawab, yaitu dapat diistilahkan dengan “keterbukaan”.36

Dalam surat Al-Baqarah ayat 124, menjelaskan tentang pengangkatan Nabi Ibrahim sebagai imam atau pemimpin,

ِذِإ َو ِساَُّهِن َكُه ِعا َج ًَِِّإ َلاَق ۖ ٍَُّهًََّتَؤَف ٍثا ًَِهَكِب ُهُّب َر َىٍِها َرْبِإ ٰىَهَتْبا

ٍٍَ ًِِناَّظنا ي ِد ْهَع ُلاٌََُ َلَ َلاَق ۖ ًِتٌَّ ِّرُذ ٍْ ِي َو َلاَق ۖ اًيا َيِإ

Artinya: dan (ingatlah)ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku".

Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim".( Q.S Al-Baqarah ayat 124)

Ada dua hal yang perlu di perhatikan menyangkut surat Al-Baqarah ayat 124 diatas:

1. Kepemimpinan dalam Al-Quran bukan sekedar jabatan yang diberikan antara pemimpinan dengan masyarakat, tetapi juga merupakan ikatan perjanjian antara dia dengan Allah SWT, atau dengan kata lain amanat dari Allah,

2. Kepemimpinan menuntut keadilan karena lawan dari penganiayaan yang dijadikan syarat oleh ayat diatas dan keadilan tersebut harus dirasakan oleh semua pihak. Dalam ayat lain yang membicarakan tentang kepemimpinan yang baik, di temukan lima sifat pokok

36 Veithzal Riva‟i, islamic Leadership Membangun SuperLeadership Melalui Kecerdasan Spritual, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009) hal 113

(48)

hendaknya dimiliki oleh pemimpin atau imam. Kelima sifat tersebut terungkap dalam dua ayat. Yaitu dalam surat As-Sajadah ayat 24

ٌَىُُِقىٌُ اَُِتاٌَآِب اىَُاَك َو ۖ او ُرَبَص ا ًََّن اََ ِر ْيَؤِب ٌَوُدْهٌَ ًتًَِّئَأ ْىُهُْ ِي اَُْهَع َج َو

Artinya : dan Kami Jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar dan adalah mereka meyakini ayat-ayat kami.(Q.S As-Sajadah ayat 24)

Dan surat Al-Anbiya‟ ayat 73

اََ ِر ْيَؤِب ٌَوُدْهٌَ ًتًَِّئَأ ْىُهاَُْهَع َج َو َواَقِإ َو ِثا َرٍْ َخْنا َمْعِف ْىِهٍَْنِإ اٍَُْ َح ْوَأ َو

ٌٍَ ِدِباَع اََُن اىَُاَك َو ۖ ِةاَك َّزنا َءاَتٌِإ َو ِة َلََّصنا

Artinya: Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada kamilah mereka selalu menyembah.

(Q.S Al-Anbiya‟ ayat 73)

Dari ayat-ayat diatas terdapat lima sifat-sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin:

1. Kesabaran dan ketabahan, kami jadikan mereka pemimpin-pemimpin karena mereka tabah dan sabar.

2. Yahdun bil amrina, mengantarkan masyarakatnya ketujuan yang sesuai dengan petunjuk kami (Allah).

3. Wa aubaina ilaihim fi‟lal khairat telah membudaya pada diri mereka kebajikan.

4. Abidin beribadah, termaksuk melaksanakan shalat dan menunaikan zakat.

5. Yuqinun penuh keyakinan

(49)

Beberapa ciri-ciri penting yang menggambarkan kempemimpinan dalam islam adalah:

1. Setia, pemimpin dan orang yang di pimpin terikat kesetiaan kepada Allah.

2. Terikat pada tujuan

3. Menjujung tinggi syariat dan akhlak islam 4. Memegang teguh amanah37

37 Veithzal Riva‟i, islamic Leadership Membangun SuperLeadership Melalui Kecerdasan Spritual, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009) hal 118

(50)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penulisan ini adalah penelitian deskriptif kualitatif,38yaitu dengan cara penulis menggambarkan permasalahan dengan didasari oleh data-data yang ada kemudian dianalisis lebih lanjut untuk kemudian ditarik kesimpulan. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu menggali sumber dari hasil studi kepustakaan dan wawancara yang dilakukan terhadap pihak yang bersangkutan yakni BMT Agam Madani Nagari Kamang Mudiak. Penelitian kualitatif merupakan proses penelitian yang berkesinambungan sehingga tahap pengumpulan data, pengolahan data dilakukan secara bersamaan selama proses penelitian.39

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan pada Baitul Mal Wal Tamwil (BMT) Agam Madani yang beralamat di Nagari Kamang Mudiak Kec. Kamang Magek Kab. Agam.

Waktu penelitian akan dilaksanakan dari bulan Oktober 2019 sampai penelitian ini selesai.

38Widodo Cerdik, Menyusun Proposal Penelitian Skripsi, tesis dan disertasi, (Jakarta:

Magna Script, 2004) hal 25

39 Bagong Suyanto, Sutinah, Metode Penelitian Sosial: berbagai alternatif pendekatan (Jakarta:Kencana, 2011) hal 172

(51)

A. Jenis Dan Sumber Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua jenis sumber data yaitu:

a. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian yaitu BMT Agam Madani Nagari Kamang Mudiak berupa wawancara dan dokumentasi.

b. Data sekunder yaitu diperoleh dari data-data bank serta literatur atau buku-buku bacaan dan lain-lain yang ada hubunganya dengan masalah yang diteliti dalam penelitian ini.

B. Informan Penelitian

Informan dalam penelitian kualitatif yaitu informan penelitian yang memahami informasi tentang objek penelitian. Informan yang dipilih harus memiliki kriteria agar informasi yang didapatkan bermanfaat untuk penelitian yang dilakukan.

Penulis menentukan informan penelitian yaitu pimpinan dan karyawan BMT Agam Madani.

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu :

a. Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara menggali dan menemukan informasi secara langsung untuk memperoleh keterangan atau penjelasan yang diperlukan dengan mengemukakan sejumlah pertanyaan kepada responden .

(52)

b. Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari dokumen-dokumen atau arsip yang berasal dari BMT Agam Madani Nagari Kamang Mudiak yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.

D. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif kualitatif, yaitu setelah semua data berhasil dikumpulkan, maka penulis menjelaskan secara rinci dan sistematis sehingga dapat tergambar secara utuh dan dapat dipahami secara jelas kesimpulan akhirnya. Langkah- langkah yang digunakan sebagai berikut:

a. Redukasi Data

Reduksi Data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian ada penyederhanaan, pengabstrakan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tulisan dilapangan, dimana reduksi data berlangsung secara terus-menerus selama penelitian dilakukan.

b. Penyajian Data

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan yang tersu berkembang menjadi sebuah siklus.

(53)

d. Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan sebagian dari suatu kegiatan dari suatu kegiatan dan konfigurasi. Dimana, kesimpulan-kesimpulan diverifikasi selama penelitian berlangsung.40

40Anis Fuad, Panduan Praktis Penelitian Kualitatif (Yogyakarta:Graha Ilmu,2014), hal 63

Gambar

Tabel dibawah ini menjelaskan bagaimana perkembangan BMT  dalam segi jumlah nasabah dan jumlah pembiayaan yang  disalurkan  sebagai berikut:

Referensi

Dokumen terkait

Kelompok Ker ja Unit Layanan Pengadaan Jasa Lainnya Kegiatan Penyediaan Jasa Jaminan Bar ang M ilik Daer ah akan melaksanakan Pelelangan Seder hana Pascakualifikasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) persepsi mahasiswa akuntansi terhadap PABU dan SAK dipengaruhi secara serentak oleh tingkat inteligensi dan asal universitas, (2)

10 Ahmad Zainal Abidin, Kilat dan Mudah Hafal Juz „Amma , hlm.43... peserta didik kurang semangat dalam menghafal, dengan begitu adanya penerapan metode takrir

Seperti penelitian yang pernah dilakukan oleh Zuliani (2014), yang menunjukkan bahwa struktur aset juga memberikan pengaruh secara negatif terhadap struktur modal,

Login Admin Login Beranda Data Alat Penyewaan Pengembalian «extend» «extend» «include» «extend».. uc

(2014) menyatakan bahwa efek pemecahan dari pelarut dan sonikasi yang sinergis akan meningkatkan efisiensi ekstraksi sehingga menyebabkan lebih banyak lemak yang

Berdasarkan pengamatan lang- sung di lapangan, pada lokasi ini tanah terdiri dari 3 lapisan, lapisan tanah/batuan di permukaan lereng merupakan tanah lapuk dan gembur, tanah

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin,