• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS (RESTRA) BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANDUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA STRATEGIS (RESTRA) BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANDUNG"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGIS (RESTRA) BADAN PUSAT STATISTIK

KABUPATEN BANDUNG

(2)

(3)

RENCANA STRATEGIS

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANDUNG 2010 – 2014 (Revisi)

Nomor Publikasi : 3204.1201 Katalog BPS : 1201005 Ukuran Buku : 17 cm x 24 cm Jumlah Halaman : 49 Halaman Naskah

Seksi Statistik Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Kabupaten Bandung Desain gambar kulit

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung Diterbitkan oleh

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung

Boleh mengutip dengan menyebut sumbernya

(4)

Perencanaan yang baik merupakan pijakan awal untuk menentukan arah kebijakan yang strategis melalui penetapan program dan kegiatan yang tepat. Salah satu kunci keberhasilan perencanaan adalah tersedianya data statistik yang berkualitas yaitu lengkap, akurat mutakhir, berkelanjutan dan relevan. Rencana Strategis (Renstra) merupakan rujukan bagi semua pihak dalam memformulasikan kebijakan, melakukan pemantauan/monitoring, dan mengevaluasi program agar sasaran kegiatan yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan efektif dan efisien.

Publikasi Renstra BPS Kabupaten Bandung Tahun 2010-2014 ini merupakan revisi dari Renstra BPS Kabupaten Bandung Tahun 2010-2014 yang telah dipublikasikan di tahun sebelumnya (Tahun 2011). Renstra BPS Kabupaten Bandung merupakan rencana pembangunan di bidang statistik selama lima tahun ke depan yang disusun dengan mempertimbangkan perubahan lingkungan strategis, terutama yang menyangkut potensi, peluang, tantangan, dan permasalahan di BPS Kabupaten Bandung.

Dengan demikian rencana strategis ini menjadi pedoman dan arahan bagi seluruh jajaran BPS Kabupaten Bandung dan para pemangku kepentingan dalam upaya mencapai sasaran-sasaran pembangunan statistik yang telah ditetapkan.

Atas segala masukan dan sumbangan pemikiran semua pihak yang telah berpartisipasi mewujudkan Renstra BPS Kabupaten Bandung Tahun 2010-2014 disampaikan penghargaan dan terima kasih. Semoga dokumen perencanaan ini bemanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan untuk perkuatan Sistem Statistik Nasional.

Soreang, Februari 2012 BADAN PUSAT STATISTIK

KABUPATEN BANDUNG, KEPALA

IR.R BASWORO WAHYU UTOMO 19620405 199003 1 001

(5)

Perencanaan yang baik merupakan pijakan awal untuk menentukan arah kebijakan yang strategis melalui penetapan program dan kegiatan yang tepat. Salah satu kunci keberhasilan perencanaan adalah tersedianya data statistik yang berkualitas yaitu lengkap, akurat mutakhir, berkelanjutan dan relevan. Rencana Strategis (Renstra) merupakan rujukan bagi semua pihak dalam memformulasikan kebijakan, melakukan pemantauan/monitoring, dan mengevaluasi program agar sasaran kegiatan yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan efektif dan efisien.

Publikasi Renstra BPS Kabupaten Bandung Tahun 2010-2014 ini merupakan revisi dari Renstra BPS Kabupaten Bandung Tahun 2010-2014 yang telah dipublikasikan di tahun sebelumnya (Tahun 2011). Renstra BPS Kabupaten Bandung merupakan rencana pembangunan di bidang statistik selama lima tahun ke depan yang disusun dengan mempertimbangkan perubahan lingkungan strategis, terutama yang menyangkut potensi, peluang, tantangan, dan permasalahan di BPS Kabupaten Bandung.

Dengan demikian rencana strategis ini menjadi pedoman dan arahan bagi seluruh jajaran BPS Kabupaten Bandung dan para pemangku kepentingan dalam upaya mencapai sasaran-sasaran pembangunan statistik yang telah ditetapkan.

Atas segala masukan dan sumbangan pemikiran semua pihak yang telah berpartisipasi mewujudkan Renstra BPS Kabupaten Bandung Tahun 2010-2014 disampaikan penghargaan dan terima kasih. Semoga dokumen perencanaan ini bemanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan untuk perkuatan Sistem Statistik Nasional.

Soreang, Februari 2012 BADAN PUSAT STATISTIK

KABUPATEN BANDUNG, KEPALA

IR.R BASWORO WAHYU UTOMO 19620405 199003 1 001

(6)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar Kepala BPS ... i

Ringkasan Eksekutif ... ii

Daftar Isi ... iv

Daftar Lampiran ... x

Bab I Pendahuluan 1 A. Latar Belakang ... 1

B. Kondisi Umum ... 2

C. Potensi dan Permasalahan ... 4

C1. Potensi yang Dimiliki ... 4

C2. Permasalahn yang Dihadapi ... 6

Bab II Visi, Misi dan Tujuan BPS Kabupaten Bandung 8 A. Visi BPS Kabupaten Bandung ... 8

B. Misi BPS Kabupaten Bandung ... 9

C. Tujuan BPS Kabupaten Bandung ... 10

D. Sasaran Startegis BPS Kabupaten Bandung ... 11

Bab III Strategi dan Arah Kebijakan 14 A. Strategi dan Arah Kebijakan Pemerintah Daerah ... 14

B. Strategi dan Arah Kebijakan BPS kabupaten Bandung ... 15

B1. Strategi ... 15

B2. Arah dan Kebijakan BPS Kabupaten Bandung ... 23

C. Program-program BPS Kabupaten Bandung ... 25

D. Indikator Kinerja Utama ... 27

Bab IV Penutup 34

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Struktur Organisasi BPS Kabupaten Bandung ... 35 2. Rencana Strategis BPS Kabupaten Bandung ... 36 3. Jumlah SDM BPS Kabupaten Bandung ... 42

(8)

Ringkasan Eksekutif

mempunyai tugas menyediakan data dan informasi statistik yang berkualitas: lengkap, akurat, mutakhir, berkelanjutan, dan relevan bagi pengguna data. Data dan informasi statistik yang berkualitas merupakan rujukan bagi upaya perumusan kebijakan dalam menyusun perencanaan, melakukan pemantauan dan mengevaluasi program-program agar sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan tepat, sehingga tujuan pembangunan, diantaranya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, dapat dicapai dengan efektif.

Peraturan Presiden No. 5 tahun 2010 mengatur kewajiban Kementerian/ Lembaga untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra) 2010-2014 yang memuat visi dan misi Kementerian/Lembaga yang telah diselaraskan dengan visi dan misi RPJMN 2010- 2014. Rencana Strategis Badan Pusat Statistik (Renstra BPS) Tahun 2010-2014 disusun berlandaskan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan RPJM Nasional Tahun 2010-2014, serta memperhatikan masukan dari para pemangku kepentingan (stakeholders). Renstra BPS Tahun 2010-2014 menjadi acuan bagi seluruh jajaran BPS dan para pemangku kepentingan, khususnya penyelenggara kegiatan statistik dalam melaksanakan pembangunan nasional di bidang statistik selama lima tahun ke depan. Renstra juga sebagai dasar bagi BPS dalam melaksanakan kewajiban sebagai penyedia data dan informasi statistik.

Dengan memperhatikan berbagai kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan tantangan yang dihadapi dari pihak luar dengan landasan pemikiran proaktif, maka Visi BPS 2010-2014 adalah “Pelopor data statistik terpercaya untuk semua (The Agent of trustworthy statistical data for all)”. Pembangunan nasional di bidang statistik diarahkan agar mampu mengakomodasi berbagai tantangan yang

(9)

berkembang, seperti reformasi yang mendukung keterbukaan informasi, otonomi daerah yang mengandung tantangan keragaman data dan

informasi statistik pada tingkatan wilayah kecil, perkembangan teknologi informasi yang mengarah kepada peningkatan kemudahan akses masyarakat akan data dan informasi, serta memperhatikan kesiapan SDM penyelenggara statistik dan kecenderungan pembatasan akses terhadap data dari responden/obyek kegiatan statistik.

Berdasarkan visi BPS, maka misi pembangunan nasional statistik Indonesia mencakup:

1. Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik untuk penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisien,

2. Menciptakan insan statistik yang kompeten dan profesional, didukung pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan Indonesia,

3. Meningkatkan penerapan standar klasifikasi, konsep dan definisi, pengukuran, dan kode etik statistik yang bersifat universal dalam setiap penyelenggaraan statistik,

4. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak,

5. Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik yang diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem Statistik Nasional yang efektif dan efisien.

Untuk mencapai misi tersebut, BPS Kabupaten Bandung menetapkan tujuan-tujuan utama dalam pembangunan statistik lima tahun ke depan yaitu:

1. Peningkatkan sarana dan prasarana Perkantoran dalam rangka menunjang penyelenggaran SSN;

2. Peningkatan Kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) dan Penguatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk Penyelenggraan SSN (Sisitem Statistik Nasional);

(10)

3. Menghasilkan data yang didasarkan pada metodologi yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga dapat meningkatkan Ketersediaan Data dan Informasi Statistik Yang Berkualitas;

4. Meningkatkan Pelayanan Prima dalam Rangka Mewujudkan SSN yang Andal, Efektif, dan Efisien;

5. Meningkatnya kerjasama terutama dengan pemerintah daerah dalam hal kebutuhan data sektoral di wilayah terkecil.

Dari tujuan yang telah ditetapkan maka dirumuskan sasaran strategis pembangunan statistik BPS Kabupaten Bandung untuk mencapai tujuan tersebut. Sasaran pembangunan Statistik Kabupaten Bandung antara lain:

1. Meningkatkan sarana dan Prasaran Perkantoran yang representatif;

2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia;

3. Terlaksananya tugas dan fungsi organisasi yang efektif dan efisien;

4. Meningkatnya kualitas pengolahan data dan informasi statistik dan sarana TIK;

5. Meningkatkan Ketersediaan Data dan Informasi pada seksi statistik Sosial yang akurat dan tepat waktu;

6. Tersedianya data dan informasi statistik Produksi yang lengkap, akurat, dan tepat waktu;

7. Tersedianya data dan informasi statistik Distribusi yang lengkap, akurat, dan tepat waktu;

8. Tersedianya data dan informasi statistik Neraca Wilayah dan analisis yang lengkap, akurat, dan tepat waktu;

9. Tersedianya Program Penyediaan dan Pelayanan data dan informasi statistik;

10. Terselenggaranya pelatihan untuk menyamakan konsep, definisi dan metodologi pengumpulan data baik teknis lapangan maupun kuesioner;

11. Meningkatnya hubungan baik dengan pengguna data;

12. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi diseminasi data dan informasi statistik;

13. Meningkatnya kerjasama dengan pemerintah daerah maupun dengan

(11)

menguntungkan dalam rangka menghasilkan data dan informasi statistik berkualitas internasional.

Berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran yang telah ditetapkan, serta mengacu pada strategi pembangunan statistik, maka BPS menetapkan strategi-strategi yang merupakan serangkaian aktivitas utama untuk mencapai sasaransasaran proses.

Strategi-strategi tersebut diuraikan untuk setiap sasaran proses dan dikelompokan dalam tiga bidang yang meliputi: a). Strategi Bidang Peningkatan Kapasitas dan Kemampuan SDM dan Teknomogi Informasi dan Komunikasi (TIK); b). Strategi Bidang Peningkatan Kualitas dan Keragaman Data; c). Strategi Bidang Peningkatan Kerjasama dengan Pemerintah Daerah (PEMDA) dan peningkatan Pelayanan Prima.

Sebagai Lembaga Pemerintan Non-Kementrian, BPS mempunyai satu Program Teknis dan tiga Program Generik. Program Teknis BPS adalah Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (P2IS). Adapun Program Generik BPS meliputi: (i) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Kegiatan Teknis Lainnya BPS, (ii) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur (PSPA) BPS, (iii) Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Negara (P2A2N) BPS.

Mengingat pentingnya peranan data dan informasi statistik dalam proses perencanaan, pemantauan, dan evaluasi pembangunan nasional maupun bagi masyarakat, maka BPS menentukan strategi-strategi perkuatan data dan informasi statistik yang dilakukan dengan menata ulang kelembagaan dalam kerangka pencapaian good governance dan clean government. Reformasi birokrasi ditujukan untuk meningkat kualitas data, dengan membangun pilar-pilar pendukung yang meliputi pembangunan arsitektur dan peningkatan sarana dan prasarana pendukung TIK, serta meningkatkan kapasitas dan kualitas SDM. Komitmen ini dirumuskan sebagai antisipasi menghadapi tantangan global maupun regional pada periode lima tahun ke depan.

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bandung mempunyai tugas menyediakan data dan informasi statistik yang berkualitas: lengkap, akurat, mutakhir, berkelanjutan, dan relevan bagi pengguna data. Data dan informasi statistik yang berkualitas merupakan rujukan bagi upaya perumusan kebijakan dalam menyusun perencanaan, melakukan pemantauan dan mengevaluasi program-program agar sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan tepat, sehingga tujuan pembangunan, dapat dicapai dengan efektif.

Berdasarkan pada Perpres No 5 Tahun 2010 yang mengatur kewajiban Kementerian/

Lembaga untuk menyusun Rencana Strategis 2010-2014 dengan menyusun visi dan misi Kementerian/Lembaga yang diselaraskan dengan visi dan misi RPJMN 2010- 2014, maka BPS Kabupaten Bandung, yang merupakan salah satu lembaga yang di bawah BPS-Republik Indonesia yang berkedudukan di wilayah Kabupaten Bandung, menyusun Rencana Strategis (Renstra) Kabupaten Bandung Tahun 2010-2014.

Renstra Kabupaten Bandung Tahun 2010-2014 yang disusun berdasarkan Undang- Undang No 16 Tahun 1997 tentang Statistik, Renstra BPS Republik Indonesia Tahun 2010-2014 dan RPJPD Kabupaten Bandung Tahun 2011-2015 yang berisi visi dan misi dari hasil pemilu Tahun 2010 serta masukan dari berbagai pihak terkait. Dengan demikian adanya Renstra sebagai dasar menyusun rencana kerja tahunan sehingga pelaksanaan program dan kegiatan akan menjadi lebih terarah, efektif, dan efisien.

Hal ini dipertegas adanya Peraturan Presiden No. 5 tahun 2010 bahwa Renstra BPS Tahun 2010-2014 merupakan dokumen perencanaan pembangunan di bidang statistik untuk kurun waktu 2010-2014.

(13)

Renstra BPS Kabupaten Bandung Tahun 2010-2014 menjadi acuan umum bagi seluruh jajaran BPS dan para pemangku kepentingan, khususnya penyelenggara kegiatan statistik dalam melaksanakan pembangunan statistik selama lima tahun ke depan. Renstra juga sebagai dasar bagi BPS dalam melaksanakan kewajiban sebagai penyedia data dan informasi statistik. Untuk mencapai sasaran-sasaran pembangunan yang telah ditetapkan dalam Renstra perlu dijabarkan secara lebih rinci ke dalam dokumen rencana tahunan.

Ketersediaan data dan informasi statistik yang beragam, tepat waktu, dan relevan merupakan tuntutan permintaan masyarakat dewasa ini. Hal ini merupakan tantangan bagi BPS dan para penyelenggara kegiatan statistik untuk selalu meningkatkan mutu penyediaan data dan informasi statistik sekaligus mutu pelayanannya.

Untuk itu, BPS Kabupaten Bandung menetapkan visi, misi, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pokok pembangunan di bidang statistik yang tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) BPS Kabupaten Bandung Tahun 2010-2014.

B. Kondisi Umum

Sejalan dengan penerapan perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja, langkah penguatan pemantauan dan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan menjadi pilihan strategis. Proses perencanaan memerlukan data dan informasi statistik yang berkualitas. Oleh karena itu, ketersediaan data dan informasi statistik yang andal merupakan salah satu kunci keberhasilan perencanaan. Data dan informasi statistik berkualitas tidak saja menjadi rujukan pemerintah daerah tetapi juga dibutuhkan oleh kalangan swasta dan masyarakat untuk pengembangan usaha dan beragam kebutuhan lainnya.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan data dan informasi statistik dan amanat UU No.

16 Tahun 1997 tentang Statistik, BPS telah menerbitkan Surat Keputusan Kepala BPS

(14)

Nomor 5 Tahun 2000 tentang Sistem Statistik Nasional (SSN). Tujuan diterbitkannya SK Kepala BPS tersebut antara lain:

(a) agar para penyelenggara kegiatan statistik memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara optimal;

(b) menghindari kemungkinan terjadinya duplikasi kegiatan olehpara penyelenggara statistik; dan

(c) agar tercipta suatu Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efisien.

Salah satu upaya BPS untuk mewujudkan SSN antara lain melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi pemerintah dan masyarakat, baik di pusat maupun daerah, serta dengan lembagalembaga internasional. Koordinasi dan kerjasama dimaksud dilaksanakan atas dasar kemitraan dengan tetap mengantisipasi serta menerapkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Jejaring tersebut merupakan kekuatan yang terus dikembangkan dalam rangka pembangunan nasional di bidang statistik. Masyarakat menuntut ketersediaan data dan informasi statistik yang beragam, rinci, mudah dipahami, dan tepat waktu.

Tuntutan kebutuhan data dan informasi statistik tersebut belum sepenuhnya terpenuhi, namun secara bertahap terus diupayakan ketersediaannya. Dalam lima tahun ke depan akan dilaksanakan Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik untuk penguatan sistem data dan informasi. Penguatan sistem data dan informasi ini memiliki peran strategis untuk mendukung pencapaian keberhasilan pembangunan baik tingkat nasional maupun tingkat daerah. Upaya pengembangan yang dilakukan BPS Kabupaten Bandung sampai dengan tahun 2009 telah menghasilkan beragam data dan indikator sosial-ekonomi. Indikator sosial-ekonomi dihasilkan melalui Sensus Penduduk, Sensus Pertanian, Sensus Ekonomi, dan berbagai survei di bidang sosialekonomi dan kependudukan. Semua indikator sosial- ekonomi tersebut telah dapat dihasilkan secara reguler maupun dalam waktu tertentu.

(15)

BPS Kabupaten Bandung sebagai kepanjangan tangan dari BPS-RI juga memenuhi kebutuhan pemerintah yang tidak diagendakan sebelumnya, diantaranya untuk melakukan Pendataan Sosial Ekonomi 2005, Pendataan Program Perlindungan Sosial 2008, dan Pendataan Usaha Tani 2009 untuk mendukung program-program khusus, seperti Program Bantuan Langsung Tunai (BLT), Program Keluarga Harapan (PKH), dan sejenisnya. BPS menyampaikan hasil kegiatan statistik kepada masyarakat dalam bentuk publikasi-publiksi yang diterbitkan oleh BPS-RI ke dalam bentuk pelayanan data di perpustakaan BPS Kabupten Bandung. Disamping itu, BPS Kabupaten Bandung memberikan dukungan kepada pemerintah daerah terutama menyediakan data indikator baik ekonomi maupun sosial, dalam menyusun rencana pembangunan daerah melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda).

Dalam mendukung terciptanya pemerintahan yang bersih dan berwibawa dilakukan pengawasan terhadap penggunaan anggaran yang menjadi tanggungjawab BPS secara intensif guna mencegah pemborosan sumber daya. Pengawasan dilakukan dengan meningkatkan pembinaan terhadap pengelolaan administrasi keuangan dan barang dalam rangka menuju tertib administrasi dan keuangan.

C. Potensi dan Permasalahan

C.1. Potensi yang Dimiliki

Secara kelembagaan, BPS telah ditegaskan sebagai instansi vertikal melalui Peraturan Presiden Nomor 86 tahun 2007. BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota merupakan bagian integral dari BPS Republik Indonesia secara keseluruhan. Perpres tersebut menjamin koordinasi vertikal dalam penyelenggaraan kegiatan statistik, terutama untuk menyediakan dan memberikan pelayanan data dan informasi statistik dasar baik di pusat maupun di daerah.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007, tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah (Pusat), Pemerintah Provinsi dan

(16)

Pemerintah Kabupaten/Kota, menempatkan BPS Kabupaten Bandung pada posisi strategis dalam mengembangkan Sistem Statistik Nasional di daerah. Dimana BPS Kabupaten Bandung menjadi Badan yang bertanggungjawab dalam penyediaan data dan informasi statistik dasar, serta menjalankan fungsi koordinasi dan pembinaan terhadap pelaksanaan statistik sektoral oleh Pemerintah Kabupaten Bandung. Hal ini dipertegas oleh Peraturan Kepala BPS Nomor 9 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Statistik Sektoral oleh Pemerintah Daerah yaitu dengan menetapkan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK).

Dalam hal pengembangan sumber daya manusia (SDM) berkualitas, BPS Kabupaten Bandung melakukan pembinaan dengan memberikan kesempatan kepada tenaga Staff maupun KSK yang melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang pesat sangat potensial untuk menunjang kegiatan BPS. Peralatan dan perlengkapan untuk keperluan pengumpulan data, pengolahan data, maupun diseminasi data berbasis TIK merupakan potensi untuk meningkatkan kualitas dan mempercepat ketersediaan data dan informasi statistik. Jaringan internet yang sudah dapat dinikmati oleh semua staff BPS Kabupaten Bandung menjadi penunjang untuk mempercepat akses informasi yang masuk maupun keluar.

Data dan Informasi yang dihasilkan BPS Kabupaten Bandung sudah banyak dipakai sebagai bahan maupun rujukan baik dalam perumusan kebijakan maupun perencanaan pembangunan, juga sebagai bahan evaluasi maupun pemantauan pembangunan. Hal ini tertuang dalam RPJP maupun RPJM dimana angka-angka BPS sudah tidak dapat dipisahkan dalam analisa maupun bahan perencanaan Bappeda.

Di samping itu data BPS sudah menjadi acuan Dinas-dinas di Kabupaten Bandung dalam evaluasi pembangunan.

(17)

C.2. Permasalahan yang Dihadapi

Permasalahan yang dihadapi dalam meningkatkan kualitas data mencakup permasalahan internal maupun eksternal. Permasalahan internal yang menonjol adalah terbatasnya sumber daya manusia (SDM) statistik yang profesional dan kompeten sesuai dengan bidang tugas. Keterbatasan jumlah SDM masih merupakan kendala utama disamping kendala-kendala lainnya. Pertama, jumlah KSK masih belum memadai dengan jumlah kecamatan yang ada. Di tahun 2010 jumlah KSK definif hanya 21 orang sedangkan jumlah kecamatan ada 31 Kecamatan sehingga sebanyak 10 kecamatan yang belum terisi. Meskipun di tahun 2012 terjadi penambahan personil KSK sebanyak 6 orang dan 2 orang KSK yang pensiun namun jumlah kecamatan yang belum terisi masih sebanyak 6 kecamatan. Hal ini membuat beban kerja BPS Kabupaten Bandung masih berat karena untuk kecamatan yang belum ada KSK dirangkap oleh staf BPS kabupaten Bandung. Kedua, jumlah maupun kualitas staff yang belum memadai mengingat beban kerja wilayah Kabupaten Bandung yang cukup luas dengan potensi industri dan pertanian yang cukup tinggi menuntut staff untuk dapat bekerja secara extra. Sehingga untuk mengatasinya ada beberapa KSK yang merangkap sebagai staff. Ketiga, Sarana dan prasarana yang dimiliki belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan secara optimal karena masih ada pegawai yang belum dapat menggunakan TIK.

Permasalahan eksternal yang menonjol adalah rendahnya tingkat responsibilitas responden, baik rumahtangga, perusahaan, maupun lembaga dalam memberikan informasi dengan benar. Hal ini menyebabkan kualitas data dan response rate yang rendah. Permasalahan eksternal lain adalah belum terpenuhinya peningkatan kebutuhan ragam data dan informasi statistik wilayah kecil, termasuk data mikro. Hal ini muncul sebagai akibat dari kebijakan otonomi daerah. Untuk memenuhi kebutuhan data yang demikian, BPS terkendala dengan Undang-undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik yang tidak memperkenankan BPS menyajikan data individu. Sementara itu, ada pula anggapan masyarakat bahwa BPS adalah sumber

(18)

dari segala sumber informasi. Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman masyarakat tentang tugas pokok dan fungsi BPS.

Koordinasi antarinstansi masih belum optimal, sehingga terjadi duplikasi penyelenggaraan kegiatan statistik yang mengakibatkan penggunaan anggaran yang kurang efisien. Permasalahan penting lainnya yaitu belum optimalnya implementasi 4 prinsip dasar dari 10 prinsip dasar penyelenggaraan statistik resmi yang direkomendasikan oleh PBB, antara lain:

(i) National Statistical Offices (NSO) berhak untuk membetulkan dan mengklarifikasi apabila terjadi kekeliruan tafsir dan penyalahgunaan statistik.

(ii) Informasi statistik diperoleh dari berbagai sumber baik melalui sensus, survei maupun catatan administrasi di mana NSO bertanggungjawab terhadap kualitas, ketepatan waktu, biaya dan beban pada responden.

(iii) Koordinasi di antara penyelenggara statistik dan NSO adalah penting untuk mencapai sistem statistik yang konsisten dan efisien.

(iv) Kerjasama bilateral dan multilateral dalam bidang statistik dianjurkan dalam kerangka perbaikan sistem statistik nasional di semua Negara.

(19)

BAB II

VISI, MISI, DAN TUJUAN BPS

A. Visi BPS Kabupaten Bandung

Visi BPS 2010-2014 dibangun dengan memperhatikan berbagai kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan tantangan yang dihadapi dari pihak luar dengan landasan pemikiran proaktif. Pembangunan nasional di bidang statistik diarahkan agar mampu mengakomodasi berbagai tantangan yang berkembang, seperti reformasi yang mendukung keterbukaan informasi, otonomi daerah yang mengandung tantangan keragaman data dan informasi statistik pada tingkatan wilayah kecil, perkembangan teknologi informasi yang mengarah kepada peningkatan kemudahan akses masyarakat akan data dan informasi, serta memperhatikan kesiapan SDM penyelenggara statistik dan kecenderungan pembatasan akses terhadap data dari responden/obyek kegiatan statistik.

Dengan mempertimbangkan berbagai hal tersebut, maka Visi BPS 2010-2014 disepakati sebagai berikut:

“Pelopor data statistik terpercaya untuk semua”

“The Agent of trustworthy statistical data for all”

BPS adalah lembaga pemerintah yang mempunyai tugas pokok menyediakan dan melakukan koordinasi ketersediaan data dan informasi statistik pada lingkup nasional maupun daerah. Kata “pelopor” mempunyai makna bahwa BPS sebagai pencetus ide penyedia statistik terpercaya, sekaligus sebagai pelaku dalam penyediaan statistik terpercaya. Kata “data statistik yang terpercaya” yaitu statistik yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Kata “untuk semua” dimaksudkan bahwa semua pihak mempunyai hak yang sama untuk mengakses data BPS (impartial).

(20)

Dengan visi tersebut eksistensi BPS sebagai penyedia data dan informasi statistik menjadi semakin penting, karena dapat dipercaya semua pihak. BPS bukan hanya bagian dari pemerintah, tapi juga bagian dari keseluruhan masyarakat dan aspek kehidupan. Di samping itu, visi ini juga memberikan ruang yang cukup bagi peran serta berbagai pihak untuk ikut serta dalam menyediakan, memanfaatkan, dan menggunakan data dan informasi statistik.

Proses penyediaan data dan informasi statistik yang dihasilkan BPS menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat yang disebarluaskan melalui berbagai media dan berbagai cara agar pemanfaatannya berdaya jangkau luas, di dalam maupun di luar negeri.

B. Misi BPS Kabupaten Bandung

Pernyataan misi merupakan penjabaran serta rencana pelaksanaanprogram dan kegiatan agar mampu mencapai visi yang sudah ditetapkan. Berdasarkan visi BPS, maka misi pembangunan nasional statistik Indonesia mencakup:

1. Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik untuk penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisien,

2. Menciptakan insan statistik yang kompeten dan profesional, didukung pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan Indonesia,

3. Meningkatkan penerapan standar klasifikasi, konsep dan definisi, pengukuran, dan kode etik statistik yang bersifat universal dalam setiap penyelenggaraan statistik,

4. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak,

5. Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik yang diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem Statistik Nasional yang efektif dan efisien.

(21)

Misi pertama merujuk pada filosofi dasar bahwa untuk mewujudkan visi, BPS Kabupaten Bandung memerlukan landasan hukum yang kuat. Saat ini banyak perubahan yang mendasar yang menuju pada pentingnya peninjauan kembali Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik. Di samping itu dalam operasional lembaga dalam penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisien memerlukan dukungan akan perkantoran yang representatif di samping sarana dan prasarana penunjang lainnya.

Misi kedua, SDM dan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadi dua pilar penting dalam penyelenggaraan SSN. Dengan dukungan TIK, maka SDM yang ada mampu mengimplemtasikan SSN secara efektif dan efisien.

Misi ketiga, BPS dalam menyelenggarakan statistik nasional mengacu pada 10 prinsip dasar yang direkomendasi PBB, yang di antaranya bahwa BPS Kabupaten Bandung harus menghasilkan data yang didasarkan pada metodologi yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Misi keempat, BPS Kabupaten Bandung sebagai pelayan publik dituntut untuk memberikan pelayanan prima. Misi ini menjadi bagian penting dan strategis dalam mewujudkan visi BPS, yaitu sebagai pelopor penyedia data dan informasi statistik untuk semua.

Misi kelima, BPS Kabupaten Bandung ikut bertanggung jawab atas terlaksananya SSN, perlu melakukan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi dengan efektif dan efisien.

C. Tujuan

Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik mengamanatkan BPS untuk menyediakan data dan informasi statistik pada skala nasional maupun regional, serta

(22)

melakukan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan standarisasi dalam penyelenggaraan statistik.

Untuk mencapai misi BPS yang telah disebutkan diatas maka ditetapkan tujuan- tujuan utama BPS Kabupaten Bandung dalam pembangunan statistik lima tahun ke depan. Tujuan tersebut adalah:

Tujuan 1, Misi 1 :

Peningkatkan sarana dan prasarana Perkantoran dalam rangka menunjang penyelenggaran SSN,

Tujuan 2, Misi 2 :

Peningkatan Kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) dan Penguatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk Penyelenggraan SSN (Sisitem Statistik Nasional);

Tujuan 3, Misi 3 :

Menghasilkan data yang didasarkan pada metodologi yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga dapat meningkatkan Ketersediaan Data dan Informasi Statistik Yang Berkualitas;

Tujuan 4, Misi 4 :

Meningkatkan Pelayanan Prima dalam Rangka Mewujudkan SSN yang Andal, Efektif, dan Efisien;

Tujuan 5, Misi 5 :

Meningkatnya kerjasama terutama dengan pemerintah daerah dalam hal kebutuhan data sektoral di wilayah terkecil.

D. Sasaran Strategis BPS Kabupaten Bandung

Sasaran yang dibangun mencapi tujuan yang telah ditetapkan diatas dimaksudkan untuk memcapai sasaran strategis pembangunan statistik nasional Indonesia khususnya di Kabupaten Bandung dapat dirumuskan sebagai berikut:

Tujuan 1, sasaran strategis yang di tetapkan adalah : Meningkatkan sarana dan

(23)

Tujuan 2, sasaran strategis yang ditetapkan antara lain : 1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia,

2. Terlaksananya tugas dan fungsi organisasi yang efektif dan efisien, 3. Meningkatnya kualitas pengolahan data dan informasi statistik dan

sarana TIK.

Tujuan 3, sasaran strategis yang ditetapkan antara lain:

1. Meningkatkan Ketersediaan Data dan Informasi pada seksi statistik Sosial yang akurat dan tepat waktu,

2. Tersedianya data dan informasi statistik Produksi yang lengkap, akurat, dan tepat waktu,

3. Tersedianya data dan informasi statistik Distribusi yang lengkap, akurat, dan tepat waktu,

4. Tersedianya data dan informasi statistik Neraca Wilayah dan analisis yang lengkap, akurat, dan tepat waktu,

5. Tersedianya Program Penyediaan dan Pelayanan data dan informasi statistik,

6. Terselenggaranya pelatihan untuk menyamakan konsep, definisi dan metodologi pengumpulan data baik teknis lapangan maupun kuesioner.

Tujuan 4, sasaran strategis yang ditetapkan antara lain:

1. Meningkatnya hubungan baik dengan pengguna data,

2. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi diseminasi data dan informasi statistik.

Tujuan 5, sasaran strategis yang ditetapkan antara lain:

Meningkatnya kerjasama dengan pemerintah daerah maupun dengan lembaga statistik/ penelitian atas dasar saling menghormati kemandirian dan menguntungkan dalam rangka menghasilkan data dan informasi statistik berkualitas internasional

(24)

Keberhasilan pencapaian sasaran strategis BPS Kabupaten Bandung dapat diukur dengan berbagai indikator utama, seperti meningkatnya kepercayaan pengguna data terhadap data dan informasi statistik yang dihasilkan, kemudahan akses pengguna dalam memperoleh data dan informasi statistik secara cepat, terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana pendukung, khususnya dalam rangka pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), serta keberhasilan pengelolaan akuntabilitas administrasi keuangan dan kinerja menuju opini “wajar tanpa pengecualian” terhadap Laporan Keuangan.

(25)

BAB III

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

A. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH

Sejalan dengan proses penetapan Raperda RPJPD 2005 – 2025 yang tengah dilakukan Tahun ini, telah dirumuskan visi Kabupaten Bandung 2005 – 2025, yaitu

“KABUPATEN BANDUNG YANG REPEH RAPIH KERTARAHARJA TAHUN 2025”, dan berdasarkan arah kebijakan ekonomi daerah disusun berdasarkan kajian internal dan eksternal serta berpedoman pada dokumen Raperda RPJPD 2005-2025 terutama tahapan pembangunan kedua. Untuk menjamin keberlanjutan arah pembangunan arah kebijakan ekonomi Kabupaten Bandung tahun 2011 harus sejalan dengan kebijakan ekonomi nasional dan propinsi tahun 2011. Selanjutnya arah kebijakan ekonomi daerah ini akan dipedomani dalam kebijakan pengembangan sektoral dan regional yang dijabarkan ke dalam program dan kegiatan.

Strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah tidak lepas dari visi dan misi pemerintah Kabupaten Bandung hasil pemilu tahun 2010. Visi Pemerintah Kabupaten Bandung adalah

“ Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, Melalui Tata Kelola Pemerintahan yang baik dan

Pemantapan Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius, Kultural, dan Berwawasan Lingkungan.”

Untuk mewujudkan Visi tersebut, maka ditetapkan Misi yang harus mendapat

perhatian seksama dimana tugas yang diemban oleh Pemerintah Kabupaten Bandung adalah:

1. Mewujudkan Pemerintahan yang Baik,

2. Memelihara Stabilitas Kehidupan Masyarakat yang Aman, Tertib, Tenteram dan Dinamis,

(26)

3. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia,

4. Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Ekonomi Masyarakat, 5. Memantapkan Keshalehan Sosial Berdaskan Iman dan Taqwa, 6. Menggali dan Menumbuhkembangkan Budaya Sunda,

7. Memelihara Keseimbangan Lingkungan dan Pembangunan yang berkelanjutan, 8. Meningkatkan Kinerja Pembangunan Desa.

B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BPS KABUPATEN BANDUNG

B.1. STRATEGI

Seperti halnya strategi yang dicanangkan oleh BPS-RI, peningkatan kualitas data menjadi salah satu sasaran strategis yang akan dicapai BPS Kabupaten Bandung untuk mewujudkan visi penyedia data statistik yang berkualitas. Sejalan dengan strategi dan arah kebijakan BPS-RI selama lima tahun ke depan, BPS Kabupaten Bandung perlu mengupayakan dukukungan terhadap reformasi dan perubahan terhadap pembangunan statistik secara menyeluruh. Sebagai upaya dukungan terhadap peningkatkan kualitas data dan peningkatkan kualitas penyajian maka perlu dilakukan pembenahan-pembenahan, antara lain memenuhi kebutuhan perangkat TIK dan meningkatkan kualitas SDM. Proses peningkatan kualitas data ini, pada gilirannya akan dicerminkan oleh berkurangnya timelines penyajian data, dan meningkatkan kualitas penyajian, serta memberikan kemudahan kepada pengguna data untuk mengakses data.

Perkembangan situasi global, perkembangan TIK, dan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya statistik di masa mendatang memungkinkan munculnya berbagai tantangan dalam pembangunan statistik di Indonesia. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini dirasakan berdampak terhadap permintaan data dan informasi statistik yang semakin beragam, akurat, berkesinambungan, dan tepat waktu. Permintaan data dan informasi semacam ini tidak hanya datang dari pemerintah, tetapi juga datang dari masyarakat.

(27)

Kapasitas maupun penguasaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di BPS Kabupaten Bandung saat ini juga belum seluruhnya sesuai dengan kemajuan teknologi komputasi yang diperlukan untuk mempercepat pengumpulan, pengolahan, dan diseminasi data.

Sumber daya manusia yang kurang memadai baik kuantitas maupun kualitas merupakan situasi yang dialami BPS Kabupaten Bandung, khususnya di tingkat Kecamatan.

Berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran yang telah ditetapkan, serta mengacu pada strategi pembangunan statistik, maka BPS menetapkan strategi-strategi yang merupakan serangkaian aktivitas utama untuk mencapai sasaransasaran proses.

Strategi-strategi tersebut diuraikan untuk setiap sasaran proses dan dikelompokan dalam tiga bidang yang meliputi:

a) Strategi Bidang Peningkatan Kapasitas dan Kemampuan SDM dan Teknomogi Informasi dan Komunikasi (TIK).

b) Strategi Bidang Peningkatan Kualitas dan Keragaman Data.

c) Strategi Bidang Peningkatan Kerjasama dengan Pemerintah Daerah (PEMDA) dan peningkatan Pelayanan Prima.

I. Strategi Bidang Peningkatan Kapasitas SDM dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

Strategi ini merupakan sarana untuk mencapai apa yang diharapkan dari misi BPS yang kesatu dan kedua. Misi kesatu BPS Kabupaten Bandung yaitu melaksanakan landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik untuk penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisien. Misi kedua BPS Kabupaten Bandung yaitu meningkatkan kompetensi dan profesionalisme, didukung pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan Indonesia.

Strategi ini diarahkan untuk mencapai sasaran strategis dalam rangka peningkatan kapasitas SDM dengan tujuan strategi ini adalah untuk meningkatkan kinerja

(28)

aparatur BPS Kabupaten Bandung yang ditunjang oleh kuatnya penguasaan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan Indonesia.

Keberhasilan peningkatan kualitas data dan informasi statistik juga sangat memerlukan dukungan dan peranan dari SDM. Oleh karena itu, pembangunan SDM merupakan bagian strategis dalam pembangunan statistik nasional lima tahun ke depan.

Berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, BPS Kabupaten Bandung merumuskan beberapa strategi untuk melakukan pembangunan sumber daya manusia dan penataan kelembagaan, yang terdiri atas serangkaian aktivitas utama untuk mencapai sasaran-sasaran yang ditetapkan.

Dalam pencapaian strategi Teknologi Informasi dan Komunikasi, yang diharapkan dari misi kedua BPS Kabupaten Bandung dalam rangka meningkatkan kompetensi dan profesionalisme, didukung pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan Indonesia, maka dirumuskan strategi bidang teknologi informasi dan komunikasi. Strategi ini diarahkan untuk mencapai sasaran strategis dalam rangka memperkuatan sistem basis data. Adapun tujuan strategi ini adalah untuk mengoptimalkan sarana dan prasarana yang tersedia di BPS Kabupaten Bandung yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi mutakhir.

Sasaran-1: Meningkatkan Sarana dan Prasarana Perkantoran yang representatif.

Sasaran ini dicapai dengan menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

1. Melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana kantor;

2. Mengganti mebeler yang tidak memadai sesuai dengan kebutuhan;

3. Mencukupi kebutuhan kendaraan operasional lapangan dalam rangka mempercepat proses kegiatan statistik;

(29)

Sasaran-2: Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia.

Sasaran ini dicapai dengan menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

1. Membuat peta kekuatan untuk menempatkan personil sesuai kebutuhan dan kemampuan;

2. Memperbaiki perilaku individu dalam bekerja (code of conduct) baik sebagai petugas lapangan maupun sebagai staff BPS;

3. Memberikan kesempatan kepada pegawai (staff dan KSK) untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi;

4. Memberikan kesempatan kepada pegawai untuk mengikuti pelatihan dan kursus yang berhubungan dengan bidang pekerjaannya.

Sasaran-3: Terlaksananya tugas dan fungsi organisasi yang efektif dan efisien BPS Kabupaten Bandung.

Sasaran ini dicapai dengan menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

1. Malakukan pengawasan dan pemeriksaan internal BPS Kabupaten Bandung;

2. Memperbaiki penyelenggaraan Administrasi kegiatan BPS Kabupaten Bandung;

3. Melakukan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan BPS Kabupaten Bandung secara efektif.

Sasaran-4: Meningkatkan kualitas pengolahan data dan Informasi Statistik dan Sarana dan Prasarana TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).

Sasaran ini dicapai dengan menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

1. Memperbaiki sarana dan prasarana TIK secara umum;

2. Meningkatkan program konsistensi data

II. Strategi Bidang Peningkatan Kualitas Data dan Keragaman Data.

Strategi ini merupakan sarana untuk mencapai apa yang diharapkan dari misi ketiga BPS Kabupaten Bandung. Misi ketiga BPS kabupaten Bandung yaitu meningkatkan penerapan standar klasifikasi, konsep dan definisi, pengukuran, dan kode etik statistik yang bersifat universal dalam setiap penyelenggaraan statistik. Dengan

(30)

demikian, strategi ini akan mengarah ke perkuatan sistem data dan informasi statistik dengan tujuan untuk mengoptimalkan kualitas data dan informasi statistik yang dihasilkan oleh BPS Kabupaten Bandung.

Kualitas data dan informasi statistik dapat diukur dalam enam dimensi yaitu keakuratan, relevan, tepat waktu/timeliness, mudah diakses/accessibility, koheren yang berarti konsisten antar sektor dan antar periode dan spasial, serta mudah diinterpretasi/interpretability.

Sasaran-1: Meningkatkan Ketersediaan data, Kualitas Data dan Informasi Statistik Sosial yang akurat dan tepat waktu.

Sasaran ini dicapai dengan menempuh langkah-langkah sebagaiberikut:

1. Melaksanakan Sensus Penduduk 2010 yang berkualitas;

2. Meningkatan kualitas data dan informasi statistik demografi;

3. Meningkatan kualitas data Survei Sosial-Ekonomi Nasional (SUSENAS);

4. Meningkatan kualitas data Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS);

5. Meningkatan kualitas data Survei Upah dan Struktur Upah;

6. Meningkatan kualitas data dan informasi statistik kemiskinan;

7. Meningkatan kualitas data dan informasi statistik ketahanan sosial.

Sasaran-2: Meningkatkan Ketersediaan data, Kualitas Data dan Informasi Statistik Produksi yang lengkap, akurat dan tepat waktu.

Sasaran ini dicapai dengan menempuh langkah-langkah sebagaiberikut:

1. Melaksanakan Sensus Pertanian 2013 yang berkualitas;

2. Memperbaiki response rate dalam pengumpulan Industri Besar sedang dengan dua metode yaitu untuk Industri Besar melalui pendekatan sensus sedangkan Industri Sedang melalui pendekatan survei sampel;

3. Menerapkan pengukuran peningkatan kualitas statistik pertanian.

4. Memperbaiki response rate kegiatan pengumpulan data survei pertanian yaitu pertanian tanaman pangan/ubinan, hortikultura, perusahaan perkebunan,

(31)

5. Meningkatan kualitas data dan informasi statistik dan respon rate pengumpulan data Pertambangan dan Energi;

6. Meningkatan kualitas data dan informasi statistik dan respon rate pengumpulan data Konstruksi.

Sasaran-3: Meningkatkan Ketersediaan data, Kualitas Data dan Informasi Statistik Distribusi yang lengkap, akurat dan tepat waktu.

Sasaran ini dicapai dengan menempuh langkah-langkah sebagaiberikut:

1. Meningkatkan kualitas statistik dan respon rate pengumpulan data harga Konsumen dan harga produsen;

2. Meningkatan kualitas data dan informasi statistik dan respon rate pengumpulan data Keuangan;

3. Meningkatan kualitas data dan informasi statistik dan respon rate pengumpulan data Pariwisata;

4. Meningkatan kualitas data dan informasi statistik dan respon rate pengumpulan data Perdagangan Dalam Negeri;

5. Meningkatan kualitas data dan informasi statistic dan respon rate pengumpulan data Transportasi.

Sasaran-4: Meningkatkan Ketersediaan data, Kualitas Data dan Keragaman Data dan Informasi Statistik Neraca Wilayah dan Analisis Statistik.

Sasaran ini dicapai dengan menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mengaplikasikan Sistem Neraca Nasional Indonesia berdasarkan System of National Account (SNA) 2008 untuk neraca-neraca pokok seperti Neraca Produksi, Neraca Penerimaan dan Pengeluaran (generating of income accounts).

2. Pengumpulan data dasar yang diperlukan bagi penerapan SNA 2008, berdasarkan gap analysis (analisis kebutuhan dan ketersediaan);

3. Melakukan koordinasi dengan penyelenggara statistik sektoral guna meningkatkan kualitas data dari instansi sektoral, berdasarkan gap analysis (analisis kebutuhan dan ketersediaan);

4. Menerapkan sistem pengolahan data untuk SNA 2008;

(32)

5. Melakukan perubahan tahun dasar PDRB dari tahun 2000 menjadi tahun 2010 agar angka pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan oleh BPS menjadi reliable;

6. Mempercepat bulan publikasi PDRB Lapangan Usaha;

7. Menyusun publiasi PDRB Penggunaan di tahun 2012.

Sasaran-5:Tersedianya Program Penyediaan dan Pelayanan Data dan Informasi Statistik.

Sasaran ini dicapai dengan menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

1. Meningkatan kualitas data dan informasi statistik Teknologi Informasi dan Komunikasi;

2. Memperbaiki sistem pengolahan data survei berbasis perusahaan maupun rumah tangga.

3. Meningkatkan kualitas statistik lintas sektor;

4. Meningkatkan konsistensi statistik lintas sektor;

Sasaran-6: Terselenggaranya pelatihan untuk menyamakan konsep, definisi dan metodologi pengumpulan data baik teknis lapangan maupun kuesioner.

1. Memperbaiki metoda pengumpulan data dan monitoring/ pemantauan,

2. Memperbaiki kerangka sample bagi survei berbasis rumah tangga maupun perusahaan/usaha dan peta wilayah kerja statistik dan wilayah administrasi untuk keperluan pengumpulan dan penyajian data dan informasi statstik,

3. Menerapka desain sensus dan survei yang optimal,

4. Menyempurnakan klasifikasi dan standarisasi statistik untuk keperluan pengumpulan, penyajian dan analisis statistik,

III. Strategi Bidang Pelayanan Prima dan Kerjasama dengan Pemerintah Daerah (PEMDA).

Untuk mencapai apa yang diharapkan dari misi keempat BPS Kabupaten Bandung yaitu dalam rangka meningkatkan Kualitas pelayanan informasi satistik bagi semua pihak dan misi kelima yaitu meningkatkan koordinasi, integrasi dan sinkronasi

(33)

Sistem Statistik nasional maka dirumuskan strategi bidang pelayanan prima dan kerjasama dengan Pemerintah Daerah (PEMDA).

Strategi ini merupakan sarana untuk mencapai apa yang diharapkan dari misi keempat dan kelima BPS Kabupaten Bandung. Misi ketiga BPS kabupaten Bandung yaitu meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak dan misi keempat BPS Kabupaten Bandung yaitu meningkatkan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi kegiatan statistik yang diselenggarakan pemerintah dan swasta dalam kerangkan Sistim Statistik Nasional.

Kualitas data dan informasi statistik dapat diukur dalam enam dimensi yaitu keakuratan, relevan, tepat waktu/timeliness, mudah diakses/accessibility, koheren yang berarti konsisten antar sektor dan antar periode dan spasial, serta mudah diinterpretasi/interpretability.

Strategi ini diarahkan untuk mencapai sasaran strategis dalam rangka memperkuatan sistem basis data. Adapun tujuan strategi ini adalah untuk mengoptimalkan sarana dan prasarana yang tersedia di BPS Kabupaten Bandung yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi mutakhir.

Sasaran-1: Meningkatkan Hubungan baik dengan Pengguna Data.

Sasaran ini dicapai dengan menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

1. Memperbaiki kepuasan pelanggan;

2. Memperbaiki kemitraan dengan penyedia data;

3. Memperbaiki komunikasi dengan pengguna data dan penyedia data.

Sasaran-2: Meningkatkan Efektifitas dan Efisiensi Diseminasi Data dan Informasi Statistik.

Sasaran ini dicapai dengan menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kemudahan akses terhadap data BPS;

2. Meningkatkan kualitas layanan dan hasil-hasil (data dan informasi statistik);

(34)

Sasaran-3: Meningkatkan kerjasama dengan pemerintah daerah maupun dengan lembaga statistik/penelitian atas dasar saling menghormati kemandirian dn menguntungkandalam rangka menghasilkan data dan informasi statistik berkualitas internaional.

Sasaran ini dicapai dengan menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

1. Memperbaiki dan meningkatkan kualitas performance dan layanan data di website BPS Kabupaten Bandung;

2. Memperbaiki layanan online untuk pengguna data internal maupun eksternal;

3. Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia dalam penguasaan Teknologi Informasi.

B2. ARAH KEBIJAKAN BPS KABUPATEN BANDUNG

Seperti halnya strategi yang dicanangkan oleh BPS-RI, peningkatan kualitas data menjadi salah satu sasaran strategis yang akan dicapai BPS Kabupaten Bandung untuk mewujudkan visi penyedia data statistik yang berkualitas. Sejalan dengan strategi dan arah kebijakan BPS-RI selama lima tahun ke depan, BPS Kabupaten Bandung perlu mengupayakan dukungan terhadap reformasi dan perubahan terhadap pembangunan statistik secara menyeluruh. Sebagai upaya dukungan terhadap peningkatkan kualitas data dan peningkatkan kualitas penyajian maka perlu dilakukan pembenahan-pembenahan, antara lain memenuhi kebutuhan perangkat TIK dan meningkatkan kualitas SDM. Proses peningkatan kualitas data ini, pada gilirannya akan dicerminkan oleh berkurangnya timelines penyajian data, dan meningkatkan kualitas penyajian, serta memberikan kemudahan kepada pengguna data untuk mengakses data.

Perkembangan situasi global, perkembangan TIK, dan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya statistik di masa mendatang memungkinkan munculnya berbagai tantangan dalam pembangunan statistik di Indonesia. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini dirasakan berdampak

(35)

berkesinambungan dan tepat waktu. Permintaan dan informasi seperti ini tidak hanya datang dari pemerintah namun juga dari pihak swasta maupun masyarakat.

Sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 19 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Pembangunan Statistik, BPS Kabupaten Bandung menetapkan arah kebijakan penyelenggaraan statistik dengan tetap mengacu visi dan misi BPS Kabupaten Kabupaten Bandung Tahun 2010-2014. Arah kebijakan tersebut antara lain:

1. Mendukung terselenggaranya kegiatan statistik yang efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang andal dan prima dengan berlandaskan kepada asas keterpaduan, keakurasian, dan pemutakhiran. Sehingga pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisis serta diseminasi data dan informasi statistik harus senantiasa diupayakan secara terus menerus, berkesinambungan, dan runtun waktu.

2. Menerapkan Norma, Standard, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) guna mempermudah pengguna dalam menganalisis data dan informasi statistik dan dapat melakukan perbandingan antara data yang satu dengan lainnya, baik perbandingan dalam skala regional, nasional, maupun internasional.

3. Mendukung peningkatan penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, khususnya ilmu statistik, melalui penelitian- penelitian maupun studi.

4. Mendukung terwujudnya sistem informasi statisitik yang andal dan efisien dengan memanfaatkan teknologi mutakhir yang tepat guna dan berhasil guna.

5. Mendukung terciptanya sistem informasi statistik terhadap seluruh penyelenggara kegiatan statistik nasional.

6. Mendukung peningkatan kualitas SDM pelaksana kegiatan statistik dimana sangat berpengaruh terhadap kualitas data dan informasi statistik yang dihasilkan dan disajikan.

(36)

7. Berperan serta dalam peningkatan kesadaran masyarakat akan arti penting dan kegunaan statistic, bik sebagai pengguna maupun sebagai sumber data.

8. Berperan aktiv untuk penggunaan peralatan teknologi informasi seperti notebook/laptop untuk petugas Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) dalam rangka pengembangan teknik pengumpulan data dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi melalui sistem elektronik survei.

9. Membuat leaflet dan publikasi elektronik.

10. Mengembangkan sistem statistik wilayah kecil dan spesifik daerah secara bertahap.

11. Memperbarui/update website.

12. Memperbanyak jenis dan jumlah publikasi.

13. Mengimplementasikan sistem pengolahan yang baik.

14. Meningkatkan sarana dan prasarana TIK serta memperbaiki sistim pemeliharan sarana TIK.

15. Melakukan revitalisasi rumah dinas dan gedung BPS Kabupaten.

16. Melakukan pemeliharaan kendaraan operasional dan sarana prasarana gedung BPS Kabupaten Bandung.

17. Meningkatkan kemampuan SDM dengan mengupayakan memberi kesempatan untuk mengikuti tugas belajar atau ijin belajar, diklat prajabatan, diklat kepemimpinan, diklat fungsional, maupun kursus kursus singkat seperti kursus bendahara atau mengikuti bimbingan teknis seperti Bintek Pengadaan Barang dan Jasa, penyusunan Restra, Lakip, SAI, BMN.

18. Melaksanakan manajemen yang efisien, efektif, bersih dan bertanggung jawab, transparan serta bebas KKN melalui sistem pengawasan yang ketat, dengan menciptakan pelayanan prima.

19. Melakukan rekonsiliasi dengan BPS Propinsi Jawa Barat.

C. PROGRAM-PROGRAM BPS KABUPATEN BANDUNG

Untuk dapat mencapai visi dan misi BPS Kabupaten Bandung maka selama periode

(37)

1) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Kegiatan Teknis Lainnya;

2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara (PSPAN) 3) Program Penyediaan dan Pelayanan Informasi Statistik (P2IS).

(1). PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN KEGIATAN TEKNIS LAINNYA

Kegiatan BPS yang selama ini dibiayai dari anggaran rutin selanjutnya akan ditampung pada program yang disebut program penyelenggaraan pimpinan kenegaraan dan kepemerintahan. Program ini bertujuan untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas pimpinan dan fungsi manajemen dalam penyelenggaraan kegiatan kenegaraan dan kepemerintahan di bidang penyediaan data statistik.

Dasar kebijaksanaan dalam rencana anggaran program ini diarahkan untuk kegiatan- kegiatan operasional penyelenggaraan lembaga yang selama ini ditampung dalam anggaran rutin yaitu anggaran belanja pegawai dan belanja non pegawai, seperti penyediaan gaji pegawai, pemeliharaan sarana dan prasarana kantor dan sebagainya.

(2). PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR (PSPA)

Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur negara dimaksudkan untuk memelihara dan meningkatkan sarana dan prasarana fisik yang telah ada di BPS, antara lain kenyamanan dan kelengkapan fasilitas ruang kerja serta penyediaan rumah dinas dan sarana transportasi untuk pusat dan daerah.

Program peningkatan sarana dan prasarana ini dilakukan secara bertahap setiap tahun, yang pada gilirannya diharapkan dapat mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan operasional pengumpulan data di lapangan dan pengolahannya. Dengan demikian tanggung jawab BPS dalam hal penyelenggaraan kegiatan statistik dapat dilaksanakan dengan baik.

(38)

Program peningkatan kesediaan fasilitas penunjang yang lebih memadai dengan maksud untuk memberika suasana kerja yang nyaman sehingga dapat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan mendorong terciptanya kondisi yang akan memacu prestasi kerja.

(3). PROGRAM PENYEDIAAN DAN PELAYANAN INFORMASI STATISTIK (P2IS)

Program ini dimaksudkan untuk menyempurnakan dan mengembangkan kegiatan pengumpulan dan pengolahan data, serta pengkajian dan analisis statistik secara terus menerus guna menjamin kesinambungan penyediaan data statistik dasar yang lengkap, akurat dan tepat waktu untuk mendukung perencanaan, pemantauan dan evaluasi semua bidang pembangunan serta untuk penentuan kebijaksanaan baik nasional maupun regional.

D. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU).

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/11/M.PAN/8/2007 Tanggal 28 Agustus 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama BPS Kabupaten Bandung pada tahun 2011 sebagai berikut :

(39)

INDIKATOR KINERJA UTAMA

Peraturan Kepala BPS No 11 Tahun 2011

Unit Orgaisasi : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung

Tugas : Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku

Fungsi :

a. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang kegiatan statistik;

b. Penyelenggaraan statistik dasar;

c. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPS;

d. Fasilitasi pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang kegiatan statistik; dan

a. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidanng perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

INDIKATOR KINERJA UTAMA

No. SASARAN INDIKATOR SUMBER

DATA ALASAN

(1) (2) (3) (4) (5)

1

Meningkatkan sarana dan Prasaran Perkantoran yang

representatif

Pengadaan tanah perkantoran baru dengan Serfitikat Hak Milik BPS Kabupaten Bandung

Sub Bagian Tata Usaha

Selama ini masih

menggunakan aset Pem-Da Kabupaten Bandung

Persentase

pemeliharaan Gedung BPS Kabupaten Bandung di lingkungan Pem-Kab Kab Bandung

Sub Bagian Tata Usaha

Ada beberapa kerusakan bangunan seperti cat sudah kusam dan berlumut, beberapa titik bocor.

Pengadaan Motor dalam rangka pemenuhan Prasarana petugas Lapangan

Sub Bagian Tata Usaha

Belum terpenuhinya seluruh KSK (koordinator Statistik) Memiliki Motor/kendaraan dinas

Pengadaan Mobil dalam rangka pemenuhan Operasional Perkantoran

Sub Bagian Tata Usaha

Lebih meningkatkan kelancaran kegiatan Perkantoran Persentase

Pemeliharaan Kendaraan Roda 4 dan Roda 2 dan peralatan perkatoran (Aset)

Sub Bagian Tata Usaha

Agar barang aset negara tetap awet dan

memperpanjang usia aset

Pengadaan Lap Top dalam pemenuhan Kekurangan Lap Top untuk KSK

Sub Bagian Tata Usaha

Belum terpenuhinya LAP TOP di seluruh KSK (Koordinator Statistik Kecamatan)

Pengadaan Printer dalam pemenuhan kekurangan prasarana Kantor

Sub Bagian Tata Usaha

Untuk menunjang kelancaran kegiatan perkantoran

(40)

2 Meningkatnya kualitas sumber daya manusia

Persentase pegawai yang sudah pernah mengikuti diklat prajabatan

Sub Bagian Tata Usaha

Syarat utama pegawai Negeri Sipil

Persentase pegawaiyang berpendidikan minimal Diploma IV atau Strata 1

Sub Bagian Tata Usaha

Masih dirasakan kekurangan tenaga yang berpindidikan setaraf S1.

Persentase pejabat yang sudah pernah mengikuti diklat kepemimpinan sesuai dengan eselon

Sub Bagian Tata Usaha

Syarat menduduki jabatan eselon

Jumlah pegawai yang memangku jabatan fungsional tertentu

Sub Bagian Tata Usaha

Belum adanya pegawai dengan fungsional pranata komputer.

3

Terlaksananya tugas dan fungsi organisasi yang efektif dan efisien.

Persentase terlaksana- nya penyelenggaraan Administrasi Perkan- toran dengan baik pem- bayaran Gaji, dan tunja- ngan Lainnya

Sub Bagian Tata Usaha

Kelancaran pelaksanaan perkantoran

Laporan Pengendalian dan evaluasi pelak- sanaan rencana pemba- ngunan BPS Kabupaten Bandung Ke BPS Prov.

Jawa Barat maupun BPS RI

Sub Bagian Tata Usaha

Laporan

pertanggungjawaban anggaran

4

Meningkatnya kualitas

pengolahan data dan informasi statistik dan sarana TIK

Persentase sarana TIK dalam kondisi baik.

Sub Bagian Tata Usaha

Menunjang kelancaran SSN

Persentase pegawai fungsional pranata komputer (Ideal untuk IPDS= 3 org)

Sub Bagian Tata Usaha

Menunjang kualitas diseminasi data

Persentase pegawai yang mampu mengoperasikan komputer dengan baik

Sub Bagian Tata Usaha

Menunjang

kecepatanpengolahan, pekerjaan pada umumnya dan kualitas diseminasi data Persentase pegawai yang

menguasi komputer / one man one PC

Sub Bagian Tata Usaha

Menunjang pekerjaan perkantoran sehari-hari

5

Meningkatkan Ketersediaan Data dan Informasi pada seksi statistik Sosial yang akurat dan tepat waktu

Persentase pelaksanaan Sensus Penduduk 2010 (SP2010) yang tepat waktu.

Seksi Statistik

Sosial

Data dasar dari seluruh kegiatan statistik yang berhubungan dengan kependudukan Persentase pelaksanaan

Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang tepat waktu.

Seksi Statistik

Sosial

Data yang dapat menggambarkan kondisi sosial ekonomi wilayah

Persentase pelaksanaan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang tepat waktu

Seksi Statistik

Sosial

Data yang dapat menggambarkan ketenagkerjaan

Referensi

Dokumen terkait

Siagian Penasehat anggota... Kepada bapals

Guru Kepala Sekolah Pengawas Berhenti Pensiun *201512156123*.. Kelas

Gambaran sosial ekonomi keluarga dengan balita BGM yang berada di wilayah Puskesmas Saigon yaitu sebagian besar ibu memiliki tingkat pendidikan yang tergolong tingkat

Berdasarkan dari jumlah debit air, tinggi terjun air, dan efisiensi turbin dan generator, didapatkan bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Desa Batu

Menembak merupakan sasaran akhir setiap bermain. Penguasaan terhadap teknik ini mempunyai peranan. yang penting dalam permainan bola basket, sebab tembakan merupakan kunci utama

Dalam karangan populer yang tidak berpretensi ilmiah, judul umumyan judul hanya digunakan untuk membayangkan isi karangan dan tidak sepenuhnya mengungkapkan

Dalam BAB 3 pembahasan mengarah kepada pemrosesan data CSAMT dengan CMT Pro, pemodelan inversi data CSAMT dengan software MTsoft2D, MT2DInv, dan WinGlink,

Hasil penelitian menunjukan bahwa model enkripsi menggunakan algoritma berbasis chaos yaitu kombinasi algortima Arnold cat map (ACM) dengan algoritma Logistic map