PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK WISATA PANTAI TIGA WARNA DI KABUPATEN MALANG
Yuni Mustika Sari, Agus Dwi Wicaksono, Wawargita Permata Wijayanti Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jalan Mayjen Haryono 167 Malang 65145 -Telp (0341)567886 Email: yunimusa.yms@gmail.com
ABSTRAK
Kabupaten Malang merupakan kabupaten yang memiliki berbagai macam potensi objek wisata, baik objek wisata alam, wisata budaya maupun wisata buatan. Salah satu objek wisata alam yang terkenal di Kabupaten Malang adalah objek wisata Pantai Tiga Warna. Pantai Tiga Warna memiliki daya tarik dan kegiatan atraksi yang tidak terdapat di objek wisata pantai lain seperti kegiatan snorkeling dan banana boat. Namun dengan daya tarik dan kegiatan wisata tersebut terdapat permasalahan di Pantai Tiga Warna yaitu terdapatnya sarana dan prasarana yang kurang memadai untuk mendukung kegiatan wisatawan di objek wisata tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui persepsi wisatawan terhadap objek destinasi tempat wisata Pantai Tiga Warna dengan menggunakan metode kualitatif berupa penilaian persepsi wisatawan terhadap objek wisata Pantai Tiga Warna dengan teknik analisis faktor. Adapun hasil dari penelitian adalah atribut-atribut yang sudah direduksi menggunakan analisis faktor terdapat 16 atribut yang sama dari tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan terhadap 100 responden. Enam belas atribut tersebut adalah X2, X3, X4, X5, X6, X7, X8, X9, X11, X12, X14, X15, X17, X20, X22, dan X28. Dengan mengetahui atribut-atribut yang telah direduksi, hasil penelitian dapat digunakan untuk memprioritaskan pengembangan pariwisata Pantai Tiga Warna berdasarkan persepsi wisatawan.
Kata Kunci : Wisatawan, persepsi, analisis-faktor.
ABSTRACT
Malang Regency is a district that has various kinds of tourism objects, which is natural attractions, cultural tourism and artificial tourism. One of the most famous natural attractions in Malang Regency is the Three Colors Beach or Pantai Tiga Warna. Tiga Warna Beach has its own traits and activities which is not available in any other beaches, such as snorkeling and banana boats. However Tiga Warna Beach is inadequate in facilities and infrastructure to support tourist activities and tourism as general. The purpose of this study was to study tourist perceptions based on attractions from Tiga Warna Beach using qualitative methods of tourists rating for Tiga Warna Beach attractions with factor analysis techniques. The results of the research are attributes that have been reduced using factor analysis with 16 attributes of the same level of satisfaction and importance with 100 respondents. Sixteen of these attributes are X2, X3, X5, X6, X8, X11, X14, X15, X17, X20, X22 and X28. After knowing the attributes that have been reduced, the benefits of this studies are for planning and development of the Tiga Warna Beach based on tourist perceptions.
Keywords: Tourist, preception, factor-analysis.
PENDAHULUAN
Pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan oleh seseorang dalam jangka waktu tertentu dari suatu tempat ke tempat lain dengan melakukan perencanaan sebelumnya, tujuannya untuk rekreasi atau untuk suatu kepentingan sehingga keinginannya dapat terpenuhi. Atau pariwisata dapat diartikan sebagai suatu perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain hanya untuk rekreasi (Meyers et all, 2009).
Kabupaten Malang merupakan kabupaten yang memiliki berbagai macam potensi objek wisata, baik objek wisata alam, wisata budaya
maupun wisata buatan. Kabupaten Malang Selatan memiliki potensi-potensi sebagai objek wisata pantai seperti Pantai Clungup, Pantai Perawan, Pantai Tamban, Pantai Ngliyep dan salah satu objek wisata alam yang terkenal di Kabupaten Malang adalah objek wisata Pantai Tiga Warna yang terletak di Desa Tambakrejo, Dusun Sendang Biru, Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Malang, 2018).
Keunikan dari Pantai Tiga Warna yaitu keasrian dan panorama mampu menarik minat wisatawan untuk merasakan suasana alam pantai yang indah dan asri. Salah satu keunikan yang
dimiliki Pantai Tiga Warna dari daya tarik pantai yang ada di Kabupaten Malang adalah di depan Pantai Tiga Warna ada Pulau Sempu yang menjadikan ombak Pantai Tiga Warna aman untuk melakukan kegiatan snorkeling dan berenang yang dapat menikmati keindahan bawah laut dan selain itu juga terdapat kegiatan banana boat. Kedua kegiatan atraksi wisata seperti snorkeling dan banana boat hanya dapat dilakukan di Pantai Tiga Warna (Survei Pendahuluan, 2018).
Namun dengan potensi-potensi dan keunikan yang dimiliki oleh daya tarik wisata Pantai Tiga Warna tersebut terdapat permasalahan yaitu kualitas sarana dan prasarana kurang mendukung untuk kegiatan wisata, seharusnya sarana dan prasarana juga memadai untuk mendukungnya aktivitas wisatawan. Karena kualitas sarana dan prasarana merupakan faktor penting dalam pengembangan suatu daya tarik wisata. Suatu objek wisata tidak bisa dinilai dari pengamatan pengelola saja tetapi perlu adanya persepsi dari wisatawan juga.
Karena wisatawan sendiri yang bisa menilai apakah objek wisata tersebut sudah memenuhi kebutuhan mereka atau masih adanya aspek- aspek yang perlu diperbaiki. Persepsi wisatawan juga sangat dibutuhkan oleh pihak pengelola objek wisata sebagai bahan acuan untuk melakukan pembenahan atau perencanaan pengembangan pariwisata (Survei Pendahuluan, 2018).
Rumusan masalah dalam penelitian adalah bagaimana persepsi wisatawan terhadap objek destinasi tempat wisata di Pantai Tiga Warna.
Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui persepsi wisatawan terhadap objek destinasi tempat wisata di Pantai Tiga Warna.
Untuk manfaat dari penelitian adalah sebagai bahan acuan untuk melakukan pembenahan pariwisata atau perencanaan pengembangan pariwisata.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup wilayah dalam pelaksanaan penelitian ini mengambil wilayah studi di lokasi Pantai Tiga Warna yang terletak di Kecamatan Sumbermanjing Wetan Desa Tambakrejo Kabupaten Malang. Lokasi Pantai Tiga Warna memiliki jarak kurang lebih 75 km dari Kota Malang dengan waktu tempuh kurang lebih sekitar 2 jam untuk menuju ke objek wisata Pantai Tiga Warna.
Gambar 1. Lokasi Penelitian METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif dalam penelitian untuk mengetahui persepsi wisatawan terhadap objek wisata Pantai Tiga Warna Kabupaten Malang serta untuk menentukan arahan prioritas pengelolaan objek wisata Pantai Tiga Warna Kabupaten Malang.
Variabel Penelitian
Variabel diperoleh berdasarkan penelitian yang telah dilakukan (Tabel 1), di mana bertujuan untuk mengetahui persepsi wisatawan terhadap objek wisata Pantai Tiga Warna.
Tabel 1. Penentuan Variabel Penelitian
Variabel Indikator Definisi Sumber Daya
Tarik
X1 Keberadaan Pantai menarik dikunjungi
Sugandi dan Suprianti, 2006
X2 Atraksi wisata tidak terdapat ditempat lain
Sugandi dan Suprianti, 2006
X3 Wisatawan merasa aman melakukan snorkeling
Sugandi dan Suprianti, 2006
X4 Wisatawan merasa aman dan senang melakukan kegiatan banana boat
Sugandi dan Suprianti, 2006
Variabel Indikator Definisi Sumber X5 Wisatawan
merasa senang dengan pemandangan alam pantai yang tidak terdapat ditempat lain
Sugandi dan Suprianti, 2006
X6 Kejernihan air laut yang menarik
Sugandi dan Suprianti, 2006 Turismo, 2012 X7 Keindahan pasir
dipinggir pantai
Sugandi dan Suprianti, 2006 Turismo, 2012 X8 Keindahan
terumbu karang dan ikan-ikan kecil
Sugandi dan Suprianti, 2006
X9 Terdapatnya pohon mangrove
Sugandi dan Suprianti, 2006
Fasilitas X10 Ketersediaan jaringan komunikasi
Gamal, 2002 Yoeti, 2002
X11 Ketersediaan sarana keamanan
Gamal, 2002 Yoeti, 2002
X12 Kondisi keamanan dalam berwisata di pantai
Gamal, 2002 Yoeti, 2002
X13 Ketersediaan sarana kebersihan di objek wisata pantai
Gamal, 2002 Yoeti, 2002
X14 Kondisi kebersihan di objek wisata pantai
Gamal, 2002 Yoeti, 2002
X15 Ketersediaan pusat/papan informasi pada objek wisata pantai
Gamal, 2002 Yoeti, 2002
X16 Ketersediaan jaringan listrik di objek wisata pantai
Gamal, 2002 Yoeti, 2002
X17 Ketersediaan fasilitas tempat makan/minum (warung) di objek wisata pantai
Gamal, 2002 Yoeti, 2002
X18 Ketersediaan fasilitas MCk di objek wisata pantai
Gamal, 2002 Yoeti, 2002
X19 Ketersediaan fasilitas musholla di objek wisata pantai
Gamal, 2002 Yoeti, 2002
X20 Adanya fasilitas tempat duduk/shelter/p ondok
Gamal, 2002 Yoeti, 2002
X21 Ketersediaan area parkir di objek wisata pantai
Gamal, 2002 Yoeti, 2002
Variabel Indikator Definisi Sumber X22 Adanya fasilitas
penyewaan alat snorkeling
Gamal, 2002 Yoeti, 2002
X23 Ketersediaan pusat souvenir
Gamal, 2002 Yoeti, 2002 X24 Ketersediaan
penginapan/hot el
Gamal, 2002 Yoeti, 2002
Aksesibil itas
X25 Ketersediaan moda transportasi umum
Gamal, 2002 Yoeti, 2002
X26 Kondisi fisik jalan menuju objek wisata pantai
Gamal, 2002 Yoeti, 2002
X27 Kedekatan jarak antar tempat parkir dengan objek wisata pantai
Gamal, 2002 Yoeti, 2002
X28 Kedekatan jarak antar toilet dengan objek wisata pantai
Gamal, 2002 Yoeti, 2002
X29 Kedekeatan jarak antar musholla dengan objek wisata pantai
Gamal, 2002 Yoeti, 2002
X30 Kedekatan jarak antar tempat makan/minum (warung) dengan objek wisata pantai
Gamal, 2002 Yoeti, 2002
Metode Sampling
Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wisatawan yang berkunjung di objek wisata Pantai Tiga Warna. Rata-rata kunjungan per hari adalah 134 wisatawan pada tahun 2018. Dalam hal ini peneliti mengambil populasi dengan data rata-rata kunjungan per hari, dikarenakan pada objek wisata Pantai Tiga Warna memberlakukan pembatasan kunjungan per hari dengan jumlah 100 wisatawan per hari.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Slovin yaitu penentuan jumlah sampel berdasarkan populasi, dimana responden dalam penelitian ini adalah wisatawan Pantai Tiga Warna.
n = 1+(134 x 0,05134 2) = 100,37 ≈ 100 wisatawan Metode Analisis
Persepsi wisatawan terhadap objek wisata Pantai Tiga Warna dibagi menjadi tiga bagian yaitu daya tarik, fasilitas sarana prasarana umum, dan aksesibilitas. Presepsi wisatawan terhadap objek wisata Pantai Tiga Warna menggunakan metode skala likert yang terdiri dari 30 item/atribut pertanyaan. Dengan menggunakan skala likert maka yang akan diukur dijabarkan
menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Berikut skala likert dalam penelitian yaitu pertanyaan tingkat kepuasan 1 = sangat puas, 2 = puas, 3 = cukup puas, 4 = tidak puas, 5 = sangat tidak puas.
Sedangkan untuk skala likert pertanyaan tingkat kepentingan 1 = sangat tidak penting, 2 = tidak penting, 3 = cukup penting, 4 = penting, 5 = sangat penting.
Metode untuk persepsi wisatawan menggunakan metode analisis faktor. Analisis faktor dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 16. 0 for wondows. Data yang digunakan adalah jenis data ordinal. Analisis faktor harus melakukan proses reduksi pada 30 item/atribut dengan menggabungkan data primer dari kelompok responden wisatawan Pantai Tiga Warna. Data primer terdiri dari data tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan.
Operasionalisasi teknik analisis faktor yang digunakan menggunakan aplikasi SPSS dengan langkah sebagai berikut:
a. Penyeleksian variabel
Tahap penyeleksian variabel ini adalah menilai 30 atribut mana saja yang dianggap layak untuk dimasukkan dalam tahapan analisis faktor selanjutnya. Prosedur analisis faktor dalam penelitian ini yaitu sebelum melakukan analisis faktor diperlukan penyortiran pada variabel melalui pengujian kelayakan dengan melakukan pengujian validitas dan reliabilitas terhadap variabel awal. Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu data kuisioner. Dalam mengukur validitas salah satu cara dengan melakukan korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk (Ghozali, 2013). Setelah itu melakukan uji reliabilitas yaitu untuk mengukur kuisioner yang indikator dari variabel atau konstruk. Kuisioner dapat dikatakan reliable apabila jawaban seseorang terhadap pernyataan stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013). Setelah melakukan itu, pengujian selanjutnya dengan metode Keiser Meyer Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO-MSA) and Bartlett’s test of sphericity dapat dinyatakan layak apabila uji KMO mempunyai nilai ≥ 0,5.
b. Melakukan proses factoring
Proses factoring adalah proses inti dalam analisis faktor dan untuk mengetahui nilai MSA kurang dari 0,06 maka akan direduksi.
Pada tahap ini dilakukan pereduksian sejumlah indikator yang banyak menjadi
beberapa faktor yang jumlahnya lebih sedikit dari pada indikator awal tersebut.
c. Hasil analisis faktor pada tingkat kepuasan nantinya akan dikombinasikan dengan hasil pada tingkat kepentingan. Atribut yang menjadi output dari tingkat kepuasan dan kepentingan akan diambil masing-masing yang mempunyai kesamaan. Atribut inilah yang akan dijadikan sebagai input dalam analisis selanjutnya yaitu Analisis Model Kano.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pantai Tiga Warna memiliki keunikan pada terbentuknya tiga gradasi warna pada air lautnya.
Gradasi warna putih, hijau, dan biru pekat pada air laut. Secara administratif, pantai ini terletak di Dusun Sendang Biru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang. Kegiatan wisata yang dapat dilakukan oleh wisatawan antara lain berjalan-jalan di pinggir pantai, snorkeling dan banana boat.
Gambar 2. Objek Wisata Pantai Tiga Warna Di objek wisata Pantai Tiga Warna memiliki tiga atraksi wisata yaitu atraksi snorkeling, banana boat, dan rekreasi. Berikut merupakan atraksi atau kegiatan wisatawan di objek wisata Pantai Tiga Warna.
1. Kegiatan Snorkeling, untuk hasil persepsi wisatawan terhadap tingkat kepuasan yaitu cukup puas dengan prosentase 56% dan untuk tingkat kepentingan yaitu sangat penting dengan prosentase 48% dari 100 responden wisatawan.
2. Kegiatan Banana Boat, untuk hasil persepsi wisatawan terhadap tingkat kepuasan cukup puas dengan prosentase 52% dan untuk tingkat kepentingan sangat penting dengan prosentase 51% dari 100 responden wisatawan.
3. Kegiatan rekreasi dalam hal ini adalah kegiatan bersosialisasi/nongkrong, bermain,
makan, dan minum, dan kegiatan duduk- duduk sekedar melepas lelah serta sambil melihat atau menikmati pemandangan alam objek wisata Pantai Tiga Warna.
Sarana/prasarana/fasilitas umum yang dimiliki objek wisata Pantai Tiga Warna yaitu sebagai berikut.
1. Toilet umum, di objek wisata Pantai Tiga Warna memiliki 4 unit toilet yang berada di area objek wisata Pantai Tiga Warna dengan jarak kurang lebih 10 meter. Kondisi toilet tersebut masih kurang terawat dan cukup gelap apabila ditutup pintunya. Untuk hasil persepsi wisatawan terhadap tingkat kepuasan fasilitas toilet umum yaitu cukup puas dengan prosentase 49% dan untuk tingkat kepentingan yaitu sangat penting dengan prosentase 50% dari 100 responden wisatawan.
2. Tempat bilas, fasilitas tempat bilas ini hanya ada 1 tempat bilas dengan 5 shower. Kondisi fasilitas tempat bilas ini masih belum memadai, hal ini dikarenakan fasilitas tempat bilas menjadi satu pengguna laki-laki maupun perempuan. Selain itu juga tidak ada pintu atau sekat di dalam tempat bilas.
3. Tempat ganti baju, kondisi fasilitas tempat ganti baju masih kurang terawatt dan bangunan yang kurang tinggi, sehingga dari segi kenyamanan kurang nyaman dan aman dalam melakukan ganti baju di tempat fasilitas tersebut. Fasilitas tempat ganti baju hanya memiliki 2 tempat di dalam objek wisata Pantai Tiga Warna.
4. Tempat sampah, kebersihan menjadi faktor yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan objek wisata Pantai Tiga Warna. Tempat sampah hanya dapat ditemukan dijalan setapak mulai dari tempat parkir mobil sampai gerbang masuk dan tidak ada tempat sampah di dalam objek wisata Pantai Tiga Warna.
Jumlah tempat sampah yaitu 9 buah dengan kondisi banyak tempat sampah yang mengalami kerusakan dan bolong sehingga tidak dapat digunakan/berfungsi dengan baik.
Selain itu kondisi tempat sampah yang masih menjadi satu sampah organik maupun non organik. Masalah kebersihan di objek wisata Pantai Tiga Warna sangatlah ketat dan faktor yang terus harus diperhatikan. Untuk hasil persepsi wisatawan terhadap tingkat kepuasan fasilitas tempat sampah yaitu cukup puas dengan prosentase 48% dan untuk tingkat kepentingan yaitu sangat penting
dengan prosentase 65% dari 100 responden wisatawan.
5. Jalan setapak, bagian yang penting karena merupakan jalan utama untuk menuju objek wisata Pantai Tiga Warna dan menghubungkan wisatawan dengan fasilitas- fasilitas yang terdapat pada objek wisata Pantai Tiga Warna. Kondisi jalan setapak menuju objek wisata Pantai Tiga Warna kurang baik, namun pada beberapa bagian ditemukan jalan setapak paving dalam kondisi baik. Secara fisik perkerasan jalan setapak memiliki jalan setapak tanah, jalan setapak paving dan jalan setapak makadam.
Jalan setapak sepanjang 3 km dengan perkerasan paving blok berukuran 400m, perkerasan makadam kurang lebih 100 meter dan selebihnya merupakan perkerasan tanah.
Untuk hasil persepsi wisatawan terhadap tingkat kepuasan jalan setapak yaitu sangat tidak puas dengan prosentase 62% dan untuk tingkat kepentingan yaitu sangat penting dengan prosentase 65% dari 100 responden wisatawan.
6. Parkir, area parkir mobil terletak di luar objek wisata dan cukup jauh menuju objek wisata Pantai Tiga Warna dengan kondisi perkerasan berupa tanah. Area parkir mobil dapat menampung sekitar 50 unit mobil. Area parkir mobil ini tidak dilengkapi dengan adanya karcis parkir. Selain itu tempat parkir sepeda motor memiliki jarak sekitar 300 meter dari parkir mobil.
Tempat parkir sepeda motor memiliki kondisi perkerasan paving blok dan dapat menampung sepeda motor kurang lebih 100 unit sepeda motor. Untuk hasil persepsi wisatawan terhadap tingkat kepuasan parkir yaitu cukup puas dengan prosentase 49% dan untuk tingkat kepentingan yaitu sangat penting dengan prosentase 49% dari 100 responden wisatawan.
7. Musholla, pada objek wisata Pantai Tiga Warna musholla sebagai tempat ibadah bagi para wisatawan muslim. Musholla ini terletak di ujung objek wisata Pantai Tiga Warna dan sering kali wisatawan tidak mengetahui keberadaan musholla tersebut. Kondisi musholla kurang bersih dan kurang nyaman untuk digunakan sebagai tempat ibadah.
Untuk hasil persepsi wisatawan terhadap tingkat kepuasan musholla yaitu cukup puas dengan prosentase 55% dan untuk tingkat
kepentingan yaitu penting dengan prosentase 36% dari 100 responden wisatawan.
8. Papan informasi, kondisi papan informasi sangat kurang untuk menginformasikan tentang objek wisata Pantai Tiga Warna, aturan atau larangan bagi wisatawan yang berada di dalam objek wisata pantai, selain itu juga keberadaan papan informasi ini sangat tidak menarik untuk dilihat oleh wisatawan.
Untuk hasil persepsi wisatawan terhadap tingkat kepuasan papan informasi yaitu cukup puas dengan prosentase 44% dan untuk tingkat kepentingan yaitu penting dengan prosentase 45% dari 100 responden wisatawan.
9. Tempat makan/warung, jumlah tempat makan/warung di objek wisata Pantai Tiga Warna memiliki 3 unit warung. Tempat makan/warung ini dikelola oleh masyarakat sekitar Pantai Tiga Warna untuk meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat sekitar. Tempat makan/warung sangat bermanfaat bagi wisatawan yang ingin membeli makanan ataupun minuman. Kondisi tempat makan/warung tersebut berupa bangunan tidak permanen dan beralaskan tanah.
Selain itu juga, tempat makan/warung ini belum adanya tempat sampah, padahal di tempat makan/warung menjual makanan yang menggunakan plastik. Untuk hasil persepsi wisatawan terhadap tingkat kepuasan tempat makan/warung yaitu cukup puas dengan prosentase 46% dan untuk tingkat kepentingan yaitu sangat penting dengan prosentase 40% dari 100 responden wisatawan.
10. Gerbang masuk, letak gerbang masuk berdekatan dengan fasilitas tempat parkir sepeda motor, gerbang masuk tersebut memiliki tinggi ± 5 meter. Kondisi gerbang masuk sendiri masih terawat dan berfungsi sebagai bahwa wisatawan sudah memasuki kawasan Clungup Mangrove Conservation.
Gerbang masuk ini hanya terdapat di depan pintu masuk yang berdekatan dengan parkir sepeda motor, untuk bagian objek wisata Pantai Tiga Warna belum terdapat gerbang masuk.
11. Check list barang bawaan wisatawan, fasilitas check list barang bawaan wisatawan meliputi apa yang dibawa masuk wajib dibawa keluar melalui program check list sampah. Dalam hal ini, apabila wisatawan sengaja atau tidak sengaja meninggalkan sampah plastik di
dalam objek wisata Pantai Tiga Warna maka akan disuruh kembali oleh petugas ke objek wisata Pantai Tiga Warna dan harus menemukan sampah plastik yang sudah ter check list didata wisatawan.
12. Tempat duduk merupakan fasilitas yang cukup penting yang harus ada di objek wisata Pantai Tiga Warna. Tempat duduk membuat wisatawan yang berkunjung menjadi nyaman melakukan berbagai aktivitas. Pada objek wisata Pantai Tiga Warna terdapat tempat duduk yang berjumlah 18 tempat duduk.
Kondisi tempat duduk hanya 1 tempat duduk yang kondisinya berupa gazebo dan sisanya tempat duduk biasa yang beralaskan batang pohon kayu. Untuk hasil persepsi wisatawan terhadap tingkat kepuasan tempat duduk yaitu tidak puas dengan prosentase 42% dan untuk tingkat kepentingan yaitu sangat penting dengan prosentase 43% dari 100 responden wisatawan.
13. Penyewaan alat snorkeling, untuk hasil persepsi wisatawan terhadap tingkat kepuasan yaitu tidak puas dengan prosentase 37% dan untuk tingkat kepentingan yaitu penting dengan prosentase 47% dari 100 responden wisatawan.
14. Pos keamanan, untuk hasil persepsi wisawatan terhadap tingkat kepuasan yaitu cukup puas dengan prosentase 50% dan untuk tingkat kepentingan yaitu sangat penting dengan prosentase 56% dari 100 responden wisatawan.
Analisa Persepsi Wisatawan Terhadap Objek Wisata
Analisa persepsi wisatawan terhadap objek wisata Pantai Tiga Warna menggunakan analisis faktor. Persepsi wisatawan yang terbentuk dapat dijelaskan berdasarkan hasil kuisioner yang disusun menggunakan skala likert sebagai skala pengukuran. Instrumen skala likert pada penelitian ini disusun sebanyak 30 pertanyaan yang sesuai dengan 30 atribut.
Pada penelitian ini, instrumen persepsi wisatawan dibagi menjadi dua kategori yaitu kategori tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan. Jawaban dari kategori tingkat kepuasandan tingkat kepentingan yaitu sangat tidak puas/sangat tidak penting (1), tidak puas/tidak penting (2), cukup puas/cukup penting (3), puas/penting (4), dan sangat puas/sangat penting (5).
Analisa Faktor Persepsi Wisatawan di Objek Wisata Pantai Tiga Warna Tingkat Kepuasan A. Uji Validitas dan Reliabilitas
Diperoleh hasil uji pada tingkat kepuasan bahwa terdapat 2 atribut yang tidak valid karena nilai kurang dari rtabel, nilai rtabel 0,1966 sedangkan uji validitas yang tidak valid yaitu atribut X10 bernilai 0,147 dan atribut X19 bernilai 0,147. Uji reliabilitas mendapatkan hasil 0,856 yang artinya data tersebut masih dalam klasifikasi reliabel.
B. Penyeleksian Variabel
Tahap penyeleksian variabel yang dilakukan dengan cara uji menggunakan metode KMO- MSA dan Bartlett’s Test. Diperoleh nilai KMO pada tingkat kepuasan sebesar 0,692 yang artinya lebih besar dari nilai standart yaitu 0,5.
Nilai KMO berada pada interval 0,6 ≤ KMO <
0,7 yang berarti data berada pada indikator
“cukup”.
C. Proses Factoring
Proses faktor dilihat dari nilai MSA terdapat nilai variabel-variabel yang kurang dari 0,6 harus dikeluarkan satu per satu dari analisis, diurutkan dari variabel yang nilai MSA nya terkecil dan tidak digunakan lagi dalam analisis selanjutnta sampai didapatkan hasil dari MSA denga nilai diatas 0,6.
Analisa Faktor Persepsi Wisatawan di Objek Wisata Pantai Tiga Warna Tingkat Kepentingan A. Uji Validitas dan Reliabilitas
Diperoleh hasil uji pada tingkat kepentingan bahwa terdapat 3 atribut yang tidak valid karena nilai kurang dari rtabel, nilai rtabel 0,1966 sedangkan uji validitas yang tidak valid yaitu atribut X1 dengan nilai 0,182, atribut X24 dengan nilai 0,157, dan atribut X25 dengan nilai 0,011. Uji reliabilitas mendapatkan hasil 0,785 yang artinya data tersebut masih dalam klasifikasi reliabel.
B. Penyeleksian Variabel
Tahap penyeleksian variabel yang dilakukan dengan cara uji menggunakan metode KMO- MSA dan Bartlett’s Test. Diperoleh nilai KMO pada tingkat kepentingan sebesar 0,670 yang artinya lebih besar dari nilai standart yaitu 0,5.
Nilai KMO berada pada interval 0,6 ≤ KMO <
0,7 yang berarti data berada pada indikator
“cukup”.
C. Proses Factoring
Proses faktor dilihat dari nilai MSA terdapat nilai variabel-variabel yang kurang dari 0,6
harus dikeluarkan satu per satu dari analisis, diurutkan dari variabel yang nilai MSA nya terkecil dan tidak digunakan lagi dalam analisis selanjutnta sampai didapatkan hasil dari MSA denga nilai diatas 0,6.
Tabel 2. Hasil Reduksi Tingkat Kepuasan dan Tingkat Kepentingan Wisatawan Pantai Tiga Warna
Tingkat Kepuasan Tingkat Kepentingan
X1 X2
X2 X3
X3 X4
X4 X5
X5 X6
X6 X7
X7 X8
X8 X9
X9 X10
X11 X11
X12 X12
X14 X14
X15 X15
X17 X16
X20 X17
X21 X18
X22 X19
X24 X20
X26 X22
X28 X28
X29 X30
Tabel diatas dapat disimpulkan bahwa atribut yang sama akan masuk pada kedua data primer, yaitu:
1. X2 (Atraksi wisata tidak terdapat ditempat lain)
2. X3 (Wisatawan merasan aman melakukan snorkeling)
3. X4 (Wisatawan merasa aman dan senang melakukan kegiatan banana boat) 4. X5 (Wisatan merasa senang dengan
pemandangan alam pantai yang tidak terdapat ditempat lain)
5. X6 (Kejernihan air laut)
6. X7 (Keindahan pasir dipinggir pantai) 7. X8 (Keindahan terumbu karang) 8. X9 (Terdapat pohon mangrove) 9. X11 (Ketersediaan sarana keamanan) 10. X12 (Kondisi keamanan dalam berwisata
di pantai)
11. X14 (Kondisi kebersihan di objek wisata pantai)
12. X15 (Ketersediaan pusat/papan informasi pada objek wisata pantai)
13. X17 (Ketersediaan fasilitas tempat makan/minum (warung) di objek wisata pantai)
14. X20 (Adanya fasilitas tempat duduk/shelter/pondok)
15. X22 (Adanya fasilitas penyewaan alat snorkeling)
16. X28 (Kedekatan jarak antar toilet dengan objek wisata pantai)
Atribut diatas yang akan diproses selanjutnya untuk menentukan prioritas penanganan objek wisata dengan menggunakan Analisis Model Kano.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analasis dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Analisis Faktor pada tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan
a. Uji validitas dan Reliabilitas
Diperoleh hasil uji pada tingkat kepuasan bahwa terdapat 2 atribut yang tidak valid karena nilai kurang dari rtabel (0,1966). Uji reliabilitas mendapatkan hasil 0,856 yang artinya data tersebut masih dalam klasifikasi reliabel. Untuk tingkat kepentingan adalah bahwa terdapat 3 atribut yang tidak valid karena nilai kurang dari rtabel (0,1966). Uji reliabilitas mendapatkan hasil 0,785 yang artinya data tersebut masih dalam klasifikasi reliabel.
b. Uji KMO
Diperoleh nilai KMO pada tingkat kepuasan sebesar 0,692 yang artinya lebih besar dari 0,5. Nilai KMO berada Nilai KMO berada pada interval 0,6 ≤ KMO < 0,7 yang berarti data berada pada indikator “cukup”.
Sedangkan untuk tingkat kepentingan diperoleh nilai KMO sebesar 0,670 yang artinya lebih besar dari 0,5. Nilai KMO berada pada interval 0,6 ≤ KMO < 0,7 yang berarti data berada pada indikator
“cukup”.
c. Nilai MSA
Dilihat dari nilai MSA hasil reduksi dari atribut tingkat kepuasan wisatawan setelah mengalami 7 kali proses proses reduksi. Dilihat dari nilai MSA hasil reduksi dari atribut tingkat kepentingan wisatawan setelah mengalami 8 kali proses proses reduksi. Berdasarkan hasil dari reduksi data tingkat kepentingan akan diambil dari masing-masing atribut.
Hasil persandingan/kombinasi reduksi antara tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan sebanyak 16 atribut yaitu
sebagai berikut: atribut X2 (atraksi wisata tidak terdapat ditempat lain), atribut X3 (wisatawan merasa aman melakukan snorkeling), atribut X4 (wisatawan merasa aman dan senang melakukan kegiatan banana boat), atribut X5 (wisatawan merasa senang dengan pemandangan alam pantai yang tidak terdapat ditempat lain), atribut X6 (kejernihan air laut), atribut X7 (keindahan pasir dipinggir pantai), atribut X8 (keindahan terumbu karang), atribut X9 (terdapat pohon mangrove), atribut X11 (ketersediaan sarana keamanan), atribut X12 (kondisi keamanan dalam berwisata di pantai), atribut X14 (kondisi kebersihan di objek wisata pantai), atribut X15 (ketersediaan pusat/papan informasi pada objek wisata pantai), atribut X17 (ketersediaan fasilitas tempat makan/minum (warung) di ibjek wisata pantai), atribut X20 (adanya fasilitas tempat duduk/shelter/pondok), atribut X22 (adanya fasilitas penyewaan alat snorkeling), dan atribut X28 (kedekatan jarak antar toilet dengan objek wisata pantai).
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Malang.
2018. Daya Tarik Wisata di Kabupaten Malang Tahun 2018. Malang:
DISBUDPARPORA.
Gamal, Suwantoro. (2002). Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Meyers, Koen & Zalukhu, Sukawati. (2009).
Panduan Dasar Pelaksanaan Ekowisata. Jakarta: Unesco Office.
Sugandi & Titing Suprianti. (2006).
Pengembangan Objek Wisata Pantai Santolo di Kawasan Wisata Garut Selatan.
Turismo. (2012). Pengembangan Objek Wisata Pantai Wabo Sebagai Objek Wisata Unggulan di Districk Baucau.
Yoeti, O. A. (2002). Perencanaan Strategi Pemasaran Daerah Tujuan Wisata.
Jakarta. PT. Pradaya Pramita