• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN, AgAa BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA ASIL PEMERKSAAN T* -~ -* 30 NoW< mp ry i t. ~ ~ i* Public Disclosure Authorized

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN, AgAa BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA ASIL PEMERKSAAN T* -~ -* 30 NoW< mp ry i t. ~ ~ i* Public Disclosure Authorized"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN, ASIL PEMERKSAAN

T*

*hu~

AgAa 30 NoW< mp ry i

t

-~ -*

~ ~ i*

iI

Public Disclosure AuthorizedPublic Disclosure AuthorizedPublic Disclosure AuthorizedPublic Disclosure Authorized

(2)

DAFTAR ISI

Hal.

DAFTAR 151 ...-...-...

·...

. -... ....

SISTEMATIKA HASIL PEMERIKSAAN...-. ii

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN... 1

LAPORAN KEUANGAN...~... -...-... 3

INFORMASI PENTING LAI A ... 20

GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN ... 21

1 Dasar Hukum Pemeriksaan ...-... 21

2 Tujuan Pemeriksaan ...---...-...--.. ... 21

3 Sasaran Pem eriksaan ... ... ... 22

4 Standar Pemeriksaaf ...---... - -... 22

5 Metode Pem eriksaan ... 22

6 Pemeriksaan Lapangan ... 23

7 Obyek Pemeriksaan ...---... 23

8 Batasan Pemeriksaan ... 23

Ii

(3)

SISTEMATIKA HASIL PEMERIKSAAN

ATAS LAPORAN KEUANGAN GEF GRANT NO. TF015470 TAHUN 2017

Hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan GEF Grant No. TF 15470 Tahun 2017 terdiri dari tiga laporan sebagai berikut.

1. Hasil Perneriksaan atas Laporan Keuangan

Laporan ini berisi: (a) Hasil pemeriksaan yang memuat simpulan BPK atas kesesuaian Laporan Konsolidasi Keuangan Tahun 2017; (b) Laporan Interim Financial Report; (c) Informasi penting lainnya terkait keberlanjutan Proyek Coremap-CTI; dan (d) Gambaran Umum Pemeriksaan yang berisi dasar hukum pemeriksaan, tujuan pemeriksaan, sasaran pemeriksaan, standar pemeriksaan, metodologi pemeriksaan, waktu pemeriksaan, obyek

pemeriksaan, dan batasan pemeriksaan.

2. Hasil Pemeriksaan Sistem Pengendalian Intern

Laporan ini berisi: (a) Resume Hasil Pemeriksaan; (b) Temuan Pemeriksaan SPI Tahun 2017;

dan (c) Tindak Lanjut Temuan Pemeriksaan sebelumnya.

3. Hasil Pemeriksaan Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-undangan

Laporan ini berisi: (a) Resume Hasil Peneriksaan; (b) Temuan Pemeriksaan Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan Tahun 2017; dan (c) Tindak Lanjut Temuan Pemeriksaan sebelumnya.

Ii

(4)

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS LAPORAN KEUANGAN

Laporan atas Laporan Keuangan

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tabun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tabun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, BPK telah memeriksa Laporan Keuangan GEF Grant No. TF015470 berupa Interim Financial Report untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 pada Coral Reef Rehabilitation And Management Program - Coral Triangle Initiative (COREMAP- CTI) Project, untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen COREM4P-CTI Project. Tanggung jawab BPK terletak pada pernyataan opini atas laporan keuangan berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan.

Tanggungjawab Pemerintak alas laporan keuangan

Kementerian Kelautan dan Perikanan, dalam hal ini manajemen COREMA4P-CTI Project, bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan berupa Interim Financial Report sesual dengan World Bank Disbursement Guidelines for Projects yang memadai untuk menyusun laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

Tanggungjawab BPK

Tanggung jawab BPK adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan berdasarkan pemeriksaan BPK yang sesuai dengan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara.

Standar tersebut mengharuskan BPK mematuhi kode etik BPK, serta merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan agar memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari kesalahan penyajian material.

Suatu pemeriksaan meliputi pengujian bukti-bukti yang mendukung angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih mendasarkan pada pertimbangan profesional perneriksa, termasuk penilaian risiko salah saji yang material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko, Pemeriksa mempertimbangkan pengendalian intern yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan serta meliputi penilaian atas penerapan prinsip akuntansi dan

BPK LHP -LK GEF Grant WB No. TFO15470 Tahun 2017

(5)

estimasi signifikan, yang dibuat oleh manajemen COREMAP-CTI Project, penilaian atas kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundangundangan, penilaian atas kehandalan sistem pengendalian intern yang berdampak material terhadap laporan keuangan, serta penilaian terhadap penyajian atas laporan keuangan secara keseluruhan. BPK yakin bahwa bukti pemeriksaan yang telah diperoleh adalah cukup dan tepat, sebagai dasar untuk menyatakan opini.

Opini

Menurut Opini BPK, Laporan Keuangan terlampir berupa Interim Financial Report GEF Grant No. TF015470 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yang terdiri dari Project Sources and Uses of Fund Report, Designated/ Special Account Activity Statement Summary Statement of Expenditure (SoE) dan Project Cash Forecast menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan manajemen COREMAP-CTIProject tanggal 31 Desember 2017 sesuai dengan World Bank Disbursement Guidelines for Projects yang relevan dengan penyusunan laporan keuangan tersebut.

Laporan atas SPI dan Kepatuhan

Untuk memperoleh keyakinan yang memadai atas kewajaran laporan keuangan tersebut, BPK juga melakukan pemeriksaan terbadap Sistem Pengendalian Intern dan Kepatuhan terhadap Ketentuan Perundang-undangan. Laporan hasil pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern dan Laporan Pemeriksaan atas Kepatuhan Terhadap Ketentuan peraturan Perundang-undangan disajikan dalam laporan Nomor 43.B/LHP/XVII1/2018 tanggal 30 November 2018 dan Laporan Hasil Pemeriksaan Sistem Pengendalian Intern Nomor 43.C/LHP/XVII/1 1/2018 tanggal 30 November 2018, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini.

Jakarta, 30 November 2018 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPU INDONESIA

Pe lSTe P emeriksaan,

Ari Kr*sti1na

Registe 0. RNA-15414.

BPK LHP -LK GEF Grant WB No. TF015470 Tahun 2017 2

(6)

LAPORAN KEUANGAN

CORAL BEEF REHABILITATION AND MANAGEMENT PROGRAM CORAL TRIANGLE INITIATIVE PROJECT

COREMAPlCTI

TAHUN ANGGARAN 2017

GLOBAL ENVIROMENTAL FACILITY TRUST FUND (GEF TF) No. 15470

WORLD BANK

(7)

KATA PENGANTAR

Laporan Keuangan TA. 2017 ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para pemakal laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang - Coral Triangle Initiative Project (COREMAP-CTI) untuk GEF Grant No. TF 15470 World Bank.

Laporan ini adalah merupakan tanggung jawab kami dan disusun dengan acuan dari Disbursment letteryang diterbitkan oleh Bank Dunia.

Jakarta, 31 Desember 2017

0

wa ..-

(8)

DAFTAR ISI

1. LAPORAN KEUANGAN IFR

a. CUMULATIVE PROJECT EXPENDITURE & FINANCING b. IFR-1 PROJECT SOURCES & USES OF FUNDS

c. IFR-2 PROJECT USES OF FUNDS BY CATEGORY d. 1-A SPECIAL ACCOUNT ACTIVITY STATEMENT

e. 1-B SUMMARY SHEET FOR PAYMENTS OF CONTRACTS SUBJECT TO PRIOR REVIEW f. 1-C SUMMARY STATEMENT OF EXPENDITURES (SUM-SOE)

2. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PENJELASA / UMUM

a. DESKRIPSI UMUM

b. PENDANAAN COREMAP CTI TAHUN ANGGARAN 2017

c. PEMBIAYAAN DANA PINJAMAN DAN HIBAH BERDASARKAN KAREGORI d. STRUKTUR ORGANISASI COREMAP-CTI

e. ADMINISTRASI PROYEK f. KEBIJAKAN AKUNTANSI

LAPORAV KEUANGAN INTERNAL FINANCIAL REPORT (IFR)

BPK LHP -LK GEF Grant WB No. TF015470 Tahun 2017 5

(9)

CORAL REEF REHABILITATION AND MANAGEMENT PROGRAM - CTI CUMULATIVE PROJECT EXPENDITURE AND FINANCING OF GEF TF No. 15470

AS OF DECEMBER 31, 2017 AND DECEMBER 31, 2016 ACTUAL CUMULATIVE TO LAST FY 2016

ACTUAL CUMULATIVE TO LAST FY 2017

PROJECT CATEGORY Special Account GOI Total Special Account GOI Total

RECEIPTS 1 2 The World Sank (Spe/a/Account) GOI ( Counterpart; RPMurm; Ouhtanding; SWl/N) 3 297173,54 USD - 44.155.881369 R - 19.998.251.418 Rp - 19.996251.416 44155.881.369 Rp 1793.991,29 USD - 50.820.233.876 Rp - 22.96L239953 Rp - 22.961.239.95350.820.233.876RP

TOTAL RECEIPT . 3.297,173,54 44.155.881.369 19.998,251.468 64154132787 3.793991,29 50.82.233.876 22.961239.953 73.781.473.829

EXPENDITURES

Traling Workshop, Consulting ServIces, 445Ci13v5il02326

2.613.5

7Walks Good , Co 3297.173,54 44.15588369 9.998.251.418 64154.132.787 3.793.991,29 50820,233.876 22.96.239.953 73.781.473.829 Refund*) Saldo 3.297173,54 - 44.155.881.369 19.99.251.418 - 64,154.132.787 - 3.793.191,29 ---- 50.520.233,876 22.961.239.953 73.781.473.829

2 Bok Grant

- - - - - - -

Refundt)

- - - - -

-sa/do . - - - - - - -

3 Scholarsh-

Refund*) - - - - - --

Sado -

- - - - - -

TOTAL

3.297.173,54 441551801.369 19.998.2M1.415 64.154.132787 3-793.991,29 50.820.233876 22.961.239.953 73.781.473.829

BPK LHP -LK GEF Grant WB No. TF015470 Tahun 2017

(10)

iFR-1

ANNUAL FINANCIAL REPORT

CORAL REEF REHABILITATION AND MANAGEMENT PROGRAM.- CTI GEF TF NO. 15470

Project Sources & Uses of Funds For the Year Ending : December 31, 2017

Actual / i Planned /ll Variance 0/0

Description Cumulative to Previous Current Year Cumulative to the End of Cumulative to Previous Cumulative to the End Cumulative to Cumulative to

Years this Year Years Current Year of this Year Previous Years Current Year the End of this

2 3 4 _Year

1. 2 3 4 5 6 7=1/4 8=2/5 9=3/6

A. Soumces of Funds

1 GOI(CounterpaWt;RPMur; Outstanding; SBUN) 19.998.251.418 2.962.988.535 22.961.239.953 30.395899.625 47685924.040 78.081.823.665 65,79% 6,21% 29,41%

2 7Te World Bank 44.155.681.369 6.664352.507 50.820.233.876 128.503491.661 28,470,500.914 156.973.992.575 34,36% 23,41% 32,37%

TotalSourcesofFund 64,154.132,787 9.627341.042 73.781.473829 158.899.391.286 76.156.424954 235,055.816.240 40,37% 12,64% 31,39%

B. Uses of Funds (by Category)

Irauing, Wotsnop conlsulongserwcM Lvl works, &oods,r- 44.155.881.369 6.664.352507 50.820.233876 128503.491.661 28470.500.914 156.973.992 575 34,36% 23,41% 32,37%

2 Block Grants 3 Scholarshlp

- -. - - 0,00% 0,00% 0,00%

Sub Total 44.155.881.369 8.864.352.507 50.820.233.878 128.503.491.661 28.470.500,914 156.973.992575 34,36% 23,41% 32,37/

* INonBankFinanced(Ruplah Murnl) 19.998.251.418 2.962.988.535 22,961.239953 30,395.899.625 47685.924.040 78.081.823.665 65,79% 621% 29,41%

Total Uses ofFund 64.154,132-787 9.627.34..042 73.78.1473.829 .58.899.39.286 76.158.424.954 235.055.8.1.240 40,371 ; Zo4% 3y,"0%

NOTE:

1 Sources of Fund:

Actual: include WB portions and GOI counterpart funds

Planned: to be completed with the appoved budget; especially for the current quarter this must be completed with the previous quarter's cash forecast 2 Uses of Fund

Actual: project expenditures by categories for the WB portions plus GO) counterpart funds

Planned: "Year todate" to be completed with the appoved. budget (DIPA); " Cummulative todate" to be completed with amount in PAD 3 "Current Quartir" covers the expenditures claimed to be eligible reported in the quarter

4 "Year to Date" covers accumulative expenditures during the year

5 "Cummulative to Date" covers expenditures since the beginning of the project until the current quarter 6 "Non Bank Financed" covers GOI expenditures related to the project other than the GO[ counterpart funds

BPK LHP - LK GEF Grant WB No. TF01 5470 Tahun 2017 7

(11)

IFR - 2

ANNUAL FINANCIAL REPORT

CORAL REEF REHABILITATION AND MANAGEMENT PROGRAM - CTI GEF TF NO. 15470

Project Uses of Funds by Category For the Year Ending : December 31, 2017

Cumulative to Previous Years

No Uses of Funds (by Category) / Total GOI counterpart Others Donor SBUN Outstanding charged to WB Sp.Acc charged to WB Sp.Acct

Rp Rp Rp Rp -Rp US$

1 2 .3 4 5 6 7

I TraIning, Workshop, Consulting Services, Civil Works, Goods, 64.154.132.787 19.998.251.418 . 44.155.881.369 3.297.173,54

2 Block Grants 3 Scholarship

Non Sank Financed (Rupiah Murlni)

Total Uses of Fund 64.154.132.787 19.998.251.418 - - - 44.155.881.369 3.297.173,54

Average Exchange rate: 13.392

Expenditures in Current Year

No Uses of Funds (by Category) */ Total GOI counterpart Others Donor SBUN Outstanding charged to WB Sp.Acc charged to WB Sp.Acct

Rp Rp Rp Rp US$

8 9 10 11 12 13 14

1 Training, Workshop, Consulting Services, Civil Works, Goods, 9.627.341.042 2.962.988.535 6,664.352.507 . 496.817,75

2 Block Grants -

3 Scholarship

Non Bank Financed (Rupiah Murni) -

Total Uses of Fund 9.627.341.042 2.962.988.535 - - - 6.664.352.507 496.817,75

Average Exchange rate: 13430

Cumulative to the End of This Year

No Uses of Funds (by Category) */ Total GOI counterpart Others Donor SBUN Outstanding charged to WB Sp.Acc charged to WB Sp.Acct

Rp Rp Rp Rp Rp US$

15 16 17 18 19 20 21

1 Training, Workshop, Consulting Services, Civil Works, Goods, J 73.781.473.829 22.961.239.953 - - - 50.820.233.876 3.793,991,29 2 Block Grants

3 Scholarship

Non Bank Financed (Rupiah Muni)

Total Uses of Fund 73.781.473.829 22.961.239.953 - - - 50.820.233.876 3.793.991,29

Average Exchange rate: 13.395

(12)

CORAL REEF REHABILITATION AND MANAGEMENT PROGRAM - CTI

1-A

Special Account Activity Statement for the Reporting Period of Jan 01 to Dec 31, 2017 Bank and Account No.:

GEFTF 15470

USD

Part I

1. Cummulative advances to end of current reporting period 4.818.500,00

2. Cummulative expenditures to end of last reporting period Dec 31, 2016 2.054.297,02

3. Outstanding advances to be accounted (1-2) 2.764.202,98

Part Il

4. Opening Special Account Balance at beginning of reporting period (Jan 1, 2017) 521.326,46

5. Add/Substract:Cummulative adjustments (if any) * 1.242.876,52

6. Advances from the World Bank during 2017 1.000.000,00

7. add 5 and 6

2.242.876,52

8. Outstanding advances to be accounted for 2.764.202,98

9. 10. Add/Substract:Cummuladve adjustments (if any) Closing Special Account balance at end of current reporting. (Dec 31,2017) ** 1.242.876,52 1.024.508,71 11. Expenditures for current reporting period 12. Add 10+11 496.817,75

1.739.694,27 13. Add 9+12

2.764.202,98 14. Difference (if any) 8-13 ***

-

*Explanation

Amount (+1-) Remarks Expenditures during Q4 2016 which was accounted in February 2017 1.242.876,52

1.242.876,52

**Explanation

Amount (+/-) F Remarks

Expenditures during Q4 2016 which was accounted in February 2017 1.242.876,52.

1.242.876,52

BPK LHP - LK GEF Grant WB No. TF015470 Tahun 2017 9

(13)

i-B

CORAL REEF REHABILITATION AND MANAGEMENT PROGRAM -CT Summary Sheet for Payments of Contracts Subject to Prior Review

for the Reporting Period of ]an 01 to Dec 31, 2017

Ln/CrrTF No. GEF TF 15470 Sheet No. I

2 3a 3b 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Item Disbursement Category Office Cross-Ref Date of Contract Suppler/ Contract Total Amount WS Amountof Exchange Amount WB's

No. Issuing SP2D Payment No. Contractor Value Paid to Financing WB portion Rate Charged contract

Cat No. Description SP2D No. (SP2D) and Date Name (incl Add) pOI+IBRD+PPN) Contractor % paid Applied to SA ref,

(USD eqv) **I ( Works, Traintig and worrshops, Consultans

services oods, incTeamental operating cost f2) Block Grant$

(3)

scolashp2

(4) .

BPK

LHP- LK GEF Grant W83 No. TF01 5470 Tahun 2017

1

(14)

1-C

CORAL REEF REHABILITATION AND MANAGEMENT PROGRAM - CTI Summary Statement of Expenditures (Sum-SE)

for those NOT Subject to Prior Review for the Reporting Period of Jan 01 to Dec 31, 2017

LnICr/TF No. GEF TF 15470 Sheet No.:

1 2 . . 3 4 5. 6 T±8 9 10

Item No. Cat No. Disbursement Category Description Threshold SOEs for Number of covered SP2D consultant/ Country of supplier/ to Contractors/ Expenditures Total Paid Financing WB % WB portion Amount of paid Exchange Average Rate ChargedAmountto SA

(USD eqv) training (GOI+IBRD+PPN) (USD egv)

Works, Training and workshops, Consultans

(1) services, goods, Incremental operating cost 10.0006000 87 I/VA 6.664.352.507 100% 6.664.352.507 13.414 496.817,75

(2) Block Grants - - - - - - -

(3) Scholarship

GRAND TOTAL t0.000,000 57 - -6664.352507 6.664352.507 13.4,24 496.517,75

*1 Please have a seperate line item if the WB'financing percentage is different

BPK LHP - LK GEF Grant WB No. TF015470 Tahun 2017 11

(15)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

CORAL REEF REHILITATION AND MANAGEMENT PROGRAM - CORAL TRIANGLE INITIATIVE (COREMAP-CTI) PROJECT

GEF GRANT TF015470 TAHUN 2017

PENJELASAN UMUM A. DESKRIPSI UMUM

Keanekaragaman hayati pesisir dan laut Indonesia sebagai salah satu yang terbesar di dunia terus menghadapi tantangan berat dalam pengelolaannya baik dari faktor alam maupun tekanan manusia. Dari sisi perlindungan ekosistem, wilayah pesisir Indonesia merupakan habitat dari beragam keanekaragaman hayati penting seperti hutan mangrove (42 spesies) dan rumput laut (13 spesies) dengan 18% dari terumbu karang dunia (593 spesies), 6

jenis

penyu, lebih dari 2.000 spesies ikan dan 60% spesies terumbu karang dunia. Upaya nyata pengelolaan keanekaragaman hayati melalui kawasan konservasi dan perlindungan spesies langka dan terancam punah berkontribusi untuk melindungi keanekaragaman hayati tersebut.

Populasi Indonesia saat ini mencapai 237juta dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 1,49% (2000-20 10). Untuk wilayah pesisir, data menunjukkan bahwa hampir 60 juta orang tinggal di daerah pesisir dalam radius 30 km dari terumbu karang, yang menempatkan Indonesia sebagai negara dengan populasi terhubung dengan terumbu karang terbesar di dunia. Diperkirakan 20 juta nelayan bekerja di 10.000 desa pesisir di seiuruh Indonesia.

Lebih dari 53% keluarga pesisir hidup di bawah garis kemiskinan dan bergantung pada mata pencaharian yang berhubungan dengan perikanan termasuk ekosistem terumbu karang. Meskipun kontribusi sub sektor perikanan terhadap produk domestik bruto (PDB) secara keseluruhan hanya 2,22% (2001-2009), sub-sektor ini menyumbang sekitar 16%

terhadap PDB sektor pertanian. Selain itu, sekitar 60% penduduk Indonesia bergantung pada ikan sebagai sumber protein hewani.

Di sisi lain, data menunjukkan bahwa kondisi ekosistem terumbu karang Indonesia, walaupun secara total dalam keadaan stabil, namun mayoritas berada dalam kondisi rusak atau sedang (70%) dan 30% dalam kondisi baik. Kondisi ini dipandang positif mengingat kecenderungan terumbu karang dunia yang terus menurun kondisinya bahkan di beberapa negara dengan kondisi sosial ekonomi yang mapan seperti Australia dan Jepang. Hal ini tidak Iepas dari upaya semua pihak khususnya COREMAP-CTI dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dan mengurangi tekanan terhadap terumbu karang.

Namun tentu kondisi tersebut tidaklah cukup karena sumber daya tetaplab harus dapat dimanfaatkan secara lestari untuk kesejahteraan manusia. Untuk itu dibutuhkan pengelolaan ekosistem terumbu karang yang berkelanjutan agar dapat dicapai peningkatan PDB, produktivitas perikanan, dan pendapatan masyarakat pesisir. Pengelolaan ekosistem terumbu karang yang dilengkapi dengan pilihan pengembangan usaha mikro diyakini dapat

Catatan atas Laporan Keuangan 12

(16)

memberi kontribusi nyata dalam mengurangi kemiskinan di daerah pesisir.

COREMAP-CTI merupakan salah satu upaya nyata dari Pemerintah Indonesia untuk menjaga kelestarian sumber daya dan kesejahteraan masyarakat pesisir. Proyek ini bertujuan untuk mengelola sumberdaya terumbu karang, ekosistem terkait, dan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.

COREMAP pada awalnya di disain sebagai proyek tiga tahap. Tahap pertama atau inisiasi dikenal sebagai COREMAP Tahap I (1998-2004) adalah tahap uji coba, membuka wawasan pentingnya terumbu karang,dan penyediaan data dan infomasi awal untuk mengarah ke desain COREMAP Tahap II (COREMAP II). Phase kedua (2004-2011), adalah tahap implementasi awal dengan menyediakan enabling environments bagi pengelolaan terumbu karang di Indonesia seperti penyadaran masyarakat, pelatihan dan penguatan kapasitas aparatur pemerintah, inisiatif perlindungan terumbu karang tingkat masyarakat (daerah perlindungan laut), pengembangan kegiatan produktif, dan penyediaan perencanaan dan peraturan terkait dengan pengelolaan terumbu karang.

COREMAP-CTI dimaksudkan untuk melengkapi dan mengisi kesenjangan-kesenjangan tersebut. Proyek ini akan membantu pemerintah dan para pihak untuk:

a. memperluas pendekatan pengelolaan terumbu karang COREMAP di luar lokasi proyek;

b. menyiapkan tata ruang laut/zonasi untuk memfasilitasi pembangunan dan investasi di wilayah pesisir;

c. meningkatkan efektivitas pengelolaan terumbu karang dan kawasan konservasi untuk perlindungan spesies, ekosistem pesisir dan laut, dan pemanfaatannya secara berkelanjutan;

d. menyediakan infrastruktur untuk memungkinkan partisipasi sektor swasta dalam pemanfaatan parwisata bahari dan kegiatan budi daya laut ramah lingkungan;

e. memfasilitasi dan membantu masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pengelolaan terumbu karang dan kawasan konservasi serta kegiatan ekonomi berkelanjutannya;

dan

f. dukungan kebijakan konservasi dan pembangunan infrastruktur produktif berkelanjutan, yang akan menarik investasi pemerintah/BUMN dan sektor swasta serta menciptakan peluang kemitraan dengan masyarakat pesisir sebagai mitra investasi.

Landasan-landasan yang sudah dicapai di bawah COREMAP fase pertama dan kedua akan digunakan untuk meningkatkan upaya perubahan transformasional dimana terumbu karang dikelola dan dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir, mempromosikan ekonomi berbasis kelautan yang berkelanjutan, dan memfasilitasi perluasan intervensi sejenis di seluruh Indonesia.

Catatan atas Laporan Keuangan 13

(17)

Secara simultan, COREMAP-CTI akan membantu Pemerintah daiam memenuhi target perlindungan keanekaragaman hayati sekaligus menciptakan dasar untuk pembangunan ekonomi berbasis kelautan yang sekaligus dapat mengurangi praktik destruktif dan illegal

fishing.

Upaya pelembagaan dan keberlanjutan pengelolaan terumbu karang akan ditempuh melalui output-output utama seperti:

a. tata ruang laut dan zonasi kawasan konservasi;

b. kawasan konservasi yang dikelola secara efektif;

c. pengelolaan perikanan berkelanjutan;

d. kaj ian stok perikanan terumbu karang;

e. infrastruktur dasar, penguatan kapasitas masyarakat, dan penyediaan business plan;

f. kegiatan ekonomi kelautan.

Dengan demikian, COREMAP-CTI merupakan fase ketiga dan terakhir yang bertujuan untuk:

a. mengisi kesenjangan yang tersisa di Tahap II;

b. melembagakan intervensi Tahap II; dan

c. membangun model rehabilitasi terumbu karang dan manajemen program di Indonesia untuk replikasi di daerah baru.

Kelembagaan akan berarti internalisasi kegiatan dalam fungsi pemerintahan dan kebijakan, dan memfasilitasi jaringan pembelajaran dan mekanisme kelembagaan di seluruh lembaga daerah dan nasional untuk keberlanjutan program. Output COREMAP-CTI akan menjadi bagian dari target kinerja pemerintah dan pelaksanaan dari mandat-mandat peraturan perundangan pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut.

COREMAP-CTI konsisten dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014 dimana sumberdaya alam dan lingkungan telah ditetapkan sebagai prioritas sektor. Tujuan jangka panjang pemerintah adalah untuk mengembangkan 20 juta ha kawasan konservasi laut pada tahun 2020 (dimana 15,7juta ha telah dicapai pada tahun 2012). Melalui COREMAP-CTI akan dihasilkan model pengelolaan kawasan konservasi yang efektif di Indonesia, pengelolaan efektif 15 spesies terancam, Iangka dan endemik.

Maksud dari pelaksanaan Program COREMAP-CTI adalah untuk mengelola sumberdaya terumbu karang dan ekosistem terkait serta keanekaragaman hayati secara lestari dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Tujuan yang akan dicapai adalah pelembagaan pengelolaan terumbu karang melalui perluasan pendekatan pengelolaan terumbu karang, integrasi dengan tata ruang laut, efektivitas pengelolaan kawasan konservasi, pengelolaan sumberdaya perikanan berkelanjutan, dan pengembangan infrastruktur dasar bagi ekonomi berbasis konservasi untuk penghidupan masyarakat.

B. PENDANAAN COREMAP-CTI TAHUN ANGGARAN 2017

Pendanaan dari Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang -Coral Triangle Initiative Projeet (COREMAP-CTI) Tahun Anggaran 2017 sumber dananya dari Asian Development Bank dan World Bank.

Catatan atas Laporan Keuangan 14

(18)

Mekanisme pembiayaan melalui DIPA pada PMO COREMAP-CTI, Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap dan LIPI.

Tabel 1 PROFIL PINJAMAN DAN HIBAH WORLD BANK

Uralan Pinjaman Hibah

a. Nomor Perjanjian 8336-ID TF1 5470

b. Nomor Register 10881901 74975701

c. Tanggal Penandatanganan: 17 Maret 2014 17 Maret 2014

d. Effective Date 5Juni2014 5 Juni 2014

e. Closing Date 30 Juni 2019 30 Juni 2019

f. Jumlah USD 47,380,000 USD 10,000,000

C. PEMBIAYAAN DANA PINJAMAN DAN HIBAH BERDASARKAN

KATEGORI

Tabel 2 Loan 8336-ID

No. Uralan Alokasi (USD) Porsi

1 Works, Training and workshops, Consultans services, 34,043,000 100%

goods, incremental operating cost

2 Block Grants 11,045,000 100%.

3 Scholarship 2,292,000 100%

Jumlah 47,380,000 100%

Tabel 3 Grant TF015470

No. Uraian Alokasi (USD) Porsi

1 Works, Training and workshops, Consultans services, 10,000,000 100%

goods, incremental operating cost

Jurniah 10,000,000 100%

D. STRUKTUR ORGANISASI COREMAP-CTI a. Dewan Pengarah Nasional

Dewan Pengarah Nasional ditetapkan melalui Keputusan Menten Kelautan dan Perikanan.

Dewan ini mempunyai tugas, antara lain (i) memberikan arahan kepada Komite Teknis dalam pengembangan kebijakan yang terkait dalam bidang rehabilitasi dan pengelolaan terumbu karang; dan (ii) memberikan arahan kepada Komite Teknis dan Pengelola Program dalam pelaksanaan COREMAP-CTI. Komite Pengarah Nasional diketuai oleh Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, Bappenas dengan sekretaris Direktur Kelautan dan Perikanan, Bappenas. Anggota komite ini meliputi pejabat Eselon I perwakilan dari Sekretariat Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan; Ditjen PRL, Kemen.KP; Ditjen Perikanan Tangkap, Kemen.KP; Ditjen Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan, Kemen.KP; Deputi Bidang Ilmu Kebumian, LIPI;

Catatan atas Laporan Keuangan 15

(19)

Ditjen Perbendaharaan, Kementerian Keuangan; Ditjen Anggaran, Kementerian Keuangan.

Pertemuan Dewan Pengarah Nasional dilaksanakan sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun.

b. Komite Teknis Nasional

Komite Teknis Nasional ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan.

Dewan ini mempunyai tugas, antara lain (i) memberikan masukan teknis pelaksanaan COREMAP-CTI Project kepada Pengelola Program; dan (ii) memfasilitasi pelaksanaan program baik di pusat maupun di daerah. Komite Teknis Nasional diketuai oleh Direktur Kelautan dan Perikanan, Bappenas. Sekretaris Ditjen PRL Kemen.KP sebagai Wakil Ketua dan Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut Ditjen PRL, Kemen.KP sebagai Sekretaris Keanggotaan Komite Teknis ini meliputi pejabat Eselon II yang merupakan perwakilan dari Sekretariat Jenderal, Kemen.KP; Ditjen KP3K, Kemen.KP; Ditjen Perikanan Tangkap, Kemen.KP; Ditjen PSDKP, Kemen.KP; Balitbang KP, Kemen.KP;

Ditjen. Perikanan Budidaya, Kemen.KP; Pusat Penelitian Oseanografi, LIPI; Ditjen Bangda, Kementerian Dalam Negeri; Dit. Pendanaan Luar Negeri Multilateral, Bappenas;

Dit. Industri, Iptek dan BUMN, Bappenas; dan Ditjen Pengelolaan Utang, Kementerian Keuangan. Pertemuan Komite Teknis Nasional dilaksanakan sekurang-kurangnya dua kali dalam setahun.

c. Project Management Office / PMO COREMAP-CTI

Pelaksanaan COREMAP-CTI dikoordinasikan oleh Ditjen PRL selaku executing agency melalui Kantor Pengelolaan Proyek (Project Management OfficeIPMO). Setelah adanya Amended and Restated Loan Agreement for Loan No 8336-ID dated and signed 19 Juni 2017, PMO Coremap CTI dipindahkan ke LIPI, khusus untuk Loan (Pinjaman). Sedangkan untuk Grant (Hibah), PMO Coremap CTI masih di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Selain itu, kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan yang menerbitkan Surat Menteri Kelautan dan Perikanan kepada Bappenas dan Kementerian Keuangan Nomor : B.141/MEN-KP/ILI/2017 pada tanggal 13 Maret 2017 tentang Pelaksanaan Project COREMAP-CTI dan CCDP-IFAD (Partial Cancellation), sehingga KKP tidak mengg unakan Loan (Pinjaman) mulai Tahun 2017, kecuali untuk kegiatan beasiswa (scholarship). Kebijakan ini juga berakibat konsultan yang awalnya dibiayai dari Loan, direvisi menjadi pembiayaan dari Grant (Hibah).

PMO mempunyai tugas antara lain:

1. menetapkan kebijakan dan arahan teknis sesuai-dengan komponen teknisnya;

2. melakukan kajian terhadap seluruh materi dokumen dana ADB dan Bank Dunia;

3. menyusun perencanaan dan persiapan pelaksanaan Program COREMAP-CTI Project, melaksanakan pengelolaan administrasi dan teknis program COREMAP-CTI Project, 4. melakukan koordinasi, sinkronisasi dan pembinaan pelaksanaan COREMAP-CTI

Project kepada Pemerintah Daerah dan instansi terkait lainnya;

Catatan atas Laporan Keuangan 16

(20)

5. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pengendalian seluruh kegiatan Program COREMAP-CTI Project,

6. mengambil langkah-langkah strategis dalam mengatasi hambatan pelaksanaan program COREMAP-CTI Project, dan

7. menfasilitasi pelaksanaan kegiatan Program COREMAP-CTI Projects daerah.

Pelaksana kegiatan di tingkat pusat dari anggaran Grant World Bank Tahun 2017 meliputi:

a. Project Management Officer (PMO) Coremap CTI.

b. National Project Implementing Unit/Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (NPIU LIPI), dalam hal ini sebagai pelaksana adalah Pusat Penelitian Oseanografi.

d. National Project Implementing Unit Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (NPIU LIPI)

NPIU LIPI berkedudukan di Pusat Penelitian Oseanografi (P20) melaksanakan kegiatan yang terkait dengan sub-komponen Monitoring ekologi dan sosial ekonomi melalui CRITC (Coral Reef Information and Training Center) menyediakan pelatihan, edukasi, penyadaran, dan sertifikasi monitoring biofisik terumbu karang dan sistem informasinya. Sertifikasi ini sangat penting untuk memastikan data-data yang dikumpulkan konsisten, dapat dipertanggungjawabkan, dan dapat diperbandingkan antar lokasi. Sub komponen ini juga akan mengembangkan sistim monitoring sosial ekonomi dan ekologi untuk melihat dan memonitor dampak dari kegiatan proyek. NPrU LIPI mempunyai tugas antara lain sebagai berikut:

a. Mengkoordinasikan kegiatan komponen COREMAP-CTI yang mendukung kegiatan CRTTC;

b. Menyusun pereneanaan dan persiapan pelaksanaan Program CRUC;

c. Melaksanakan pengelolaan administrasi dan teknis CRITC;

d. Melakukan koordinasi, sinkronisasi dan pembinaan pelaksanaan COREMAP-CTI yang terkait dengan CRTTC di LIPI terhadap provinsi dan kabupaten/kota yang bertindak sebagai PIU;

e. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi pereneanaan kegiatan dan anggaran CRTTC dengan PMO;

f. Melaksanakan moiiitoring, evaluasi dan pengendalian seluruh kegiatan terkait CRTTC;

g. Menyusun dan melaksanakan pengadaan (procurement) barang dan jasa untuk mendukung kegiatan COREMAP-CTI lingkup LIPI;

h. Melaksanakan kegiatan teknis dan administrasi terkait pelaksanaan COREMAP-CTI;

i. Mengelola dana pinjaman dan hibah sesuai dengan aturan-aturan yang disepakati oleh Pemerintah RI dan mitra kerja/donor;

j. Membuat dan melaksanakan sistem pemantauan dan evaluasi; menyusun pelaporan sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan dan atau disepakati oleh Pemerintah RI dan mitra kerja/donor serta menyampaikan kepada PMO;

k. Mengkoordinasikan aktivitas lain yang terkait dengan sub-komponen pengelolaan perikanan berkelanjutan, seperti pertemuan, seminar/pendidikan dan pelatihan dengan pibak terkait;

Catatan atas Laporan Keuangan 17

(21)

1. Mempersiapkan dan melakukan koordinasi dan kerja sama dengan stakeholder terkait (antara lain instansi pemerintah, masyarakat, swasta, dan perguruan tinggi).

E. ADMINISTRASI PROYEK

Buku -buku dan surat-surat yang digunakan pada administrasi keuangan untuk pembiayaan Grant World Bank adalah:

a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara;

c. Peraturan Pemerintah Nomor. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan d. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 yang telah diubah dengan PMK

233/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;

e. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah beberapa kali diubab terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012;

f. Grant Agreement World Bank dengan Indonesia;

g. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor Per-24[PB/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pencairan Dana Pinjaman International Bank For Reconstruction and Development Nomor 8336-ID dan Hibah TF015470 untuk Coral Reef Rehabilitation and Management Program-Coral Traingle Initiatove (Coremap-CTI) project.

F. KEBIJAKAN AKUNTANSI

Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang -Coral Triangle Initiative Project (COREMAP-CTI) merupakan satuan kerja pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sehingga semua ketentuan tentang APBN juga berlaku terhadap proyek ini, kecuali hal-hal lain yang ditentukan dalam Naskah Perjanjian Pinjaman/Hibah Luar Negeri (NPPHLN) atau Grant Agreement.

Adapun kebijakan akuntansi atas pengelolaan proyek tersebut sebagai berikut:

a. Perlakuan pembukuan penerimaan dan pengeluaran dilakukan atas dasar kas (cash basis) pada saat kejadiannya.

b. Masa pembukuan dilaksanakan sesuai dengan tahun anggaran Pemerintah RI yaitu dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember.

c. Pengelolaan dan pinjaman dan hibah mengacu pada peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor Per -24/ PB/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pencairan Dana Pinjaman International Bank For Reconstrukction and Developmnet Nomor 8336-ID dan Hibah TFO15470 untuk COREMAP-CTI Project.

d. Administrasi dana yang berasal dari Pemerintah RI disalurkan melalui DIPA setiap tahunnya dan direalisasikan dengan penerbitan SPM-GU dan SPM-LS.

Catatan atas Laporan Keuangan 18

(22)

LAPORAN KEUANGAN INTERNAL FINANCIAL REPORT (IFR)

Pada Tahun 2017, pelaporan keuangan Loan IBRD dilaksanakan oleh LIPI, sedangkan Grant TF masih dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal PRL KKP.

Ada tiga (3) National Project Implementation Unit (NPIU) yang mempunyai anggaran belanja COREMAP-CTI yang bersumber dari Grant WB pada Tahun 2017. Dari 3 NPIU tersebut, ada dua NPIU yang mencairkan anggaran Grant, yaitu PMO Coremap CTI dan LIPI, sedangkan Direktorat KKHL tidak mencairkan terkait kebijakan MKP untuk menghentikan sebagian pembiayaan PHLN.

Laporan Keuangan Coremap CTI dari World Bank dalam bentuk Internal Financial Report (IFR) disampaikan setiap triwulan dari PMO kepada Direktorat Pengelolaan Kas Negara (PKN) Kementerian Keuangan. IFR tersebut berisi daftar SP2D yang telah dibebankan ke rekening khusus Bank Indonesia oleh Direktorat PKN.

Pada laporan IFR Tahun 2017 senilai Rp6.664.352.507,00 terdapat SP2D Tahun Anggaran 2016 yang bebankan di reksus pada tahun 2017 senilai Rpl.697.533.570,00 sehingga masuk dalam pelaporan IFR Tahun 2017. SP2D tersebut adalab Pertanggungjawaban Tambahan Uang Persediaan Nihil Tahun Anggaran 2016 yang dibebankan ke Rekening Khusus oleh Direktorat Pengelolaan Kas Negara dengan SOP maksimal 5 hari setelah tanggal SP2D.

Pada pemeriksaan atas Loan dan Grant World Bank tahun 2016 telah melakukan pemeriksaan kegiatan Tahun Anggaran 2016 baik yang di Kantor Pusat, Kantor Daerah dan Tugas Pembantuan dengan terbitnya LHP BPK RI Nomor: 22B/LHP/XVII/06/2017 Tanggal 16 Juni 2017 atas Sistem Pengendalian Internal Loan WB IBRD NO. 83 36-ID dan Grant WB NO.TF015470 Tahun 2016 pada Program COREMAP-CTI dan Nomor:

22C/LHP/XVII/06/2017 Tanggal 16 Juni 2017 atas Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan Loan WB IBRD NO.8336-ID dan Grant WB NO.TFO 15470 Tahun 2016 pada Program COREMAP-CTI.

Catatan atas Laporan Keuangan 19

(23)

INFORMASI PENTING LAINNYA

Pada tanggal 9 Februari 2017, bertempat di Sultan Hotel and Residences Jakarta dilakukan pertemuan Steering Committee COREMAP-CTI dan CCD-IFAD yang dipimpin oleh Deputi Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas dan dihadiri oleh Sekretaris Jenderal KKP, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (DJPRL) KKP, Deputi 1Imu Pengetahuan Kebumian LIPI, Direktur Pinjaman dan Hibah Kementerian Keuangan, Kepala Biro Perencanaan KKP, Sekretaris Ditjen PRL KKP, Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut Ditjen PRL KKP, Kepala Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, dan Direktur Kelautan and Perikanan Bappenas.

Maksud dan tujuan pertemuan Steering Committee COREMAP-CTI.dan CCD-IFAD adalah untuk menetukan sikap/kesepakatan dan langkah-langkah yang harus diambil terkait dengan Proyek PHLN yaitu COREMAP-CTI dan CCD-IFAD sesuai arahan/kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan yang disampaikan pada retreat KKP pada tanggal 19 Januari 2017 tentang perubahan fokus pemanfaatan PILN hanya kepada pembelanjaan infrastruktur/aset yang dikelola oleh pusat.

Kesimpulan pertemuan Steering Committee CORElMAP-CTI dan CCD-IFAI) adalah sebagai berikut:

1. COREMAP-CTI

a. Penggunaan anggaran COREMAP-CTI pada KKP dihentikan. Khusus Kegiatan Capacity Building (S2 dan S3) pada Dirjen Perikanan Tangkap KKP yang sedang berjalan tetap dilaksanakan sampai selesal;

b. Komponen kegiatan Coremap-CTI yang dilakukan oleh LIPI tetap dilaksanakan dan LIPI diharapkan inenyiapkan dokumen yang diperlukan;

c. Hal yang perlu disampaikan oleh KKP selaku Executing Agency COREMAP-CTI adalah menyampaikanformal letter kepada Bappenas terkait dengan tindak lanjut hasil pertemuan Steering Committee danjustifikasi positioning.

2. CCDP-IFAD

a. Penggunaan anggaran CCDP-IFAD yang bersumber pada PHLN dihentikan, namun kegiatan kontraktual dilanjutkan, demikian juga dengan kewajiban untuk menyusun Annual Outcome Survey (AOS), RIMS, Project Completion Report, dan Exit Strategy tetap

dilaksanakan;

b. KKP akan tetap melaksanakan kegiatan untuk mencapai target CCDP-IFAD dengan rupiah murni. Per[u pembahasan teknis lebih lanjut terkait kegiatan dan besaran nilai untuk Rupiah Murni;

.c. Pemerintah Indonesia menyampaikan ke pihak IFAD terkait keputusan pemerintah untuk proyek CCDP, KKP segera menindakianjuti rencana cancellation dengah mengirim surat dari Menteri KKP kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan.

Pada .tanggal 13 Maret 2017, Menteri KKP menyurat kepada Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan dengan Nomor B.141/MEN-KP/III/2017 perihal Pelaksanaan Project COREMAP-CTI dan CCDP-I FAD dengan isi sebagai berikut:

1. KKP berkomitmen melaksanakan program konservasi dan pemberdayaan masyarakat pesisir sesuai dengan Rencana Strategis KKP 2015-2019.

2. Dalam pelaksanaan Rencana Strategis tersebut, telah dilakukan perhitungan pembiayaan program yang sebagian dapat didanai melalui Rupiah Murni, sehingga KKP mengusulkan:

BPK LHP -LK Loan WB IBRD No8336-ID dan Grant WB No. TF015470 Tahun2016 20

(24)

a. Partial cancellation untuk kegiatan COREMAP-CTI, kecuali kegiatan pada National Project Implementing Unit (NPIU) LIPI dan Capacity Building (program S2 dan S3);

b. Partial cancellation untuk kegiatan CCDP-IFAD, kecuali konsultan manajemen Project Management Consultant (PMC) dan Technical Consultan (TC) dalam rangka penyusunan PACR (project Activity Completion Report), Laporan audit keuangan, penataan aset, penyusunan RIMS (Report Impact Management Survey), AOS (Annual Outcome Survey), exit strategy, dan Join Review Mission.

Pada tanggal 10 Mei 2017, Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan menyurat kepada Country Director Indonesia, World Bank dengan nomor S-344/PR/2017 perihal usulan perubahan COREMAP-CTI IBRD 8336-ID, dengan isi pengajuan usulan perubahan perianjian Loan Agreement 8336-ID sebagai berikut:

1. Memperpanjang tanggal penutupan dari 31 Juni 2019 menjadi tanggal 31 Desember 2020;

2. Memindahkan peran Executing Agency dari Kementerian KP ke LIPI;

3. Pengalokasian kembali Loan Category sebagai berikut:

Kategori Awal (USD) Perubahan (USD)

1 Works, Training and orkshops, Consultant Services, Goods, 35.043,000 44.329.919 Incremental Operating Cost

2 Grant 11.045.000 -

3 Scholarships 2,292.000 3.050.081

47.380.000 47.380.000

Begitu GEF menyetujui pembiayaan untuk restrukturisasi proyek, diusulkan sebagian pinjaman sebesar USD5.090.800 untuk ditukar dengan dana bantuan GEF;

4, Menyesuaikan tujuan pengembangan proyck, komponen pinjaman dan indikator hasil untuk memperkuat cakupan dan sifat proyek.

CAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN

1. DASAR HUKUM PEMERIKSAAN

a. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

b. Undang Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

c. Undang Undang Nomor 15 Tabun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

d. Undang Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan;

e. Rencana Kerja Pemeriksaan Tahun 2018; dan

f. Global Environment Facility GrantAgreerhent Coral ReefRehabilitation and Management Program. - Coral Triangle Initiative (COREMAP - CTI) Project between Republic of Indonesia and International Bank for Reconstruction and Development, Acting as Agency of the Global Environment Facility.

2. TUJUAN PEMERIKSAAN

Perneriksaan atas Laporan Keuangan GEF Grant No. TFO 15470 Tahun 2017 adalah memberikan opini Laporan Keuangan per 31 Desember 2017. Pemberian opini atas interim financial report world bank dengan mempertimbangkan:

BPK LHP -LK GEF Grant WB No. TF015470 Tahun 2017 21

(25)

a. Penilaian atas Sistern Pengendalian Intern dan kesesuaiannya dengan standar akuntansi yang berlaku umrnum berkaitan dengan pengeluaran dan transaksi lainnya termasuk dalam pengelolaan Imprest Account dan Statement ofExpenditures (SOB);

b. Penilaian atas kecukupan bukti yang mendukung pelaksanaan prosedur ImprestAccount;

c. Penilaian atas kepatuhan pelaksanaan proyek dengan perjanjian pinjaman dan ketentuan yang ditetapkan oleh WÉ.

3. SASARAN PEMERIKSAAN

Sasaran perneriksaan ini adalah Laporan Keuangan Konsolidasi GEF Grant No.

TFO 15470 per 31 Desember 2017, termasuk Sistem Pengendallån Intern dan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan program COREMAP-CTI óeh Ditjen Pengelolaan Ruang Laut (PRL) Kementerian Kelautan dan Perikanan serta instansi yang terkait dengan program COREMAP-CTI, yaitu pada Pusat Penelitian Oseanografi LIP.

4. STANDAR PEMERIKSAAN

a. Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan dengan Peraturan BPK- RI Nomor I Tahun 2007.

b. Panduan Manajernen Pemeriksaan.

5. METODE PEMERIKSAAN

Pemeriksaan atas Laporan Keuangan GEF Grant No. TF015470 Tahun 2017 dilakukan dengan pendekatan sebagai berikut:

a. Pendekatan Risiko

Metodologi yang diterapkan dalam melakukan pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan GEF Grant No. TFO 15470 Tahun 2017 menggunakan pendekatan risiko, yang didasarkan pada pemahaman dan pengujian atas efektifitas SPI penyusunan Laporan Keuangan. Hasil pemahaman dan pengujian tersebut akan menentukan tingkat keandalan asersi manajemen dan ketentuan yang berlaku.

Penetapan risiko pemeriksaan (audit risk) simultan dengan tingkat keandalan pengendalian risiko (risiko pengendalian) serta tingkat bawaan (inherent risk) entitas yang akan diperiksa dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan risiko deteksi (detection risk) yang

<diharapkan dan jumlah pengujian yang akan dilakukan serta menentukan fokus pemeriksaan.

b. Materialitas

Penetapan tingkat materialitas awal (Planning Materiality/PM) yang merupakan tingkat materialitas pada keseluruhan laporan keuangan yaitu sebesar 0,5% dari realisasi Belanja.

Untuk Laporan Keuangan GEF Grant No. TFO 15470 penetapan PM adalah sebesar Rp248.340.946,85 dari realisasi Belanja TA 2017 unaudited sebesar Rp4.966.818.937,00 Standar materialitas di atas tidak berlaku atas penyimpangan yang mengandung unsur kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN) dan pelanggaran hukum.

c Uji petik pemeriksaan (audit sampling)

Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara melakukan pengujian secara uji-petik atas transaksi dalam populasi yang akan diuji. Kesimpulan pemeriksaan akan diperoleh berdasarkan hasil uji-petik yang dijadikan dasar untuk menggambarkan kondisi dari populasinya. Dalam pemeriksaan ini, pemeriksa menentukan luas sampel berdasarkan hasil penilaian resiko yang telah dilakukan dengan memperhatikan kecukupan jumlah sampel yang dipilih baik dari segi nilai rupiah ataujenis transaksinya.

BPK LHP -LK GEF Grant WB No. TF015470 Tahun 2017 22

(26)

d. Pelaporan

Pemeriksa menyusun Konsep Ternuan Perneriksaan atas LK GEF Grant No.

TF015470 Tahun 2017, apabila menemukan permasalahan yang perlu dikomunikasikan kepada entitas. Permasalahan tersebut meliputi (1) Ketidakefektifan sistem pengendalian intern, (2) Penyimpangan dari ketentuan peraturan perundang-undangan, (3) Ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang.signifikan, dan (4) Ikhtisar koreksi. Konsep Temuan Pemeriksaan tersebut disampaikan ketua tim pemeriksa kepada pejabat entitas yang berwenang untuk mendapatkan tanggapan tertulis dan resmi dari entitas. Setelah Konsep Temuan Pemeriksaan disampaikan ketua tim pemeriksa kepada entitas, tim pemeriksa membahas temuan tersebut dengan pejabat entitas yang berwenang. Penolakan atas ikhtisar koreksi, temuan SP1 dan ketidakpatuhan akan berpengaruh terhadap opini. Tanggapan resmi dan tertulis atas konsep Laporan Temuan Pemeriksaan (LTP) diperoleh dari pejabat entitas yang berwenang. Tanggapan tersebut akan diungkapkan dalam Temuan Pemeriksaan atas Laporan Keuangan GEF Grant No. TF015470 Tahun 2017. Temuan Pemeriksaan akan diserahkan oleh ketua tim kepada pejabat entitas yang berwenang. Pemeriksa,. dalam hal ini ketua tim menyampaikan LTP kepada pimpinan lembaga atau sekretaris pimpinan lembaga.

Penyampaian Tenuan Pemeriksaan atas Laporan Keuangan GEF Grant No. TF015470 tahun tersebut merupakan akhir dari pekerjaan lapangan perneriksaan ini.

6. PEMERIKSAAN LAPANGAN

Pemeriksaan lapangan dilakukan sejak tanggal I s.d. 26 Oktober 2018 berdasarkan Surat Tugas BPK RI Nomor 85/ST/VI/09/2017 tanggal 26 September 2018,

7. OBYEK PEMERIKSAAN

Pemeriksaan dilakukan atas Laporan Keuangan GEF Grant No. TF015470 Tahun 2017 berupa Interim Financial Report pada Coral Reef Rehabilitation And Management Program -Coral Triangle Initiative (COREMAP-CTI) Project.

8. BATASAN PEMERIKSAAN

Semua informasi yang disajikan dalarn laporan keuangan merupakan tanggungjawab manajemen. Oleh karena itu, BPK RI tidak bertanggungjawab terhadap salah interpretasi dan kemungkinan pengaruh atas informasi yang tidak diberikan baik yang sengaja maupun tidak disengaja oleh manajemen.

Pemeriksaan BPK RI meliputi prosedur-prosedur yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai dalam mendeteksi adanya kesalahan dan salah saji yang berpengaruh material terhadap laporan keuangan. Pemeriksaan BPK tidak ditujukan untuk menemukan kesalahan atau penyimpangan. Walaupun demikian, jika dari hasil pemeriksaan ditemukan penyimpangan, akan diungkapkan.

Dalam melaksanakan pemeriksaan, BPK juga menyadari kemungkinan adanya perbuatan melanggar hukun yang timbul. Namun pemeriksaan BPK RI tidak memberikan jaminan bahwa semua tindakan melanggar hukum akan terdeteksi dan hanya memberikan jaminan yang wajår bahwa tindakan melanggar hukum yang berpengaruh secara langsung .,dan material terhadap angka-angka dalam laporan keuangan akan terdeteksi. BPK RI akan menginformasikan bila ada perbuatan-perbuatan melanggar hukum atau kesalahan/

penyimpangan material yang ditemukan selama pemeriksåan.

Dalan melaksanakan pengujian kepatuhan atas peraturan perundang-undangan, kami hanya menguji kepatuhan instansi atas peraturan perundang-undangan yang terkait langsung

BPK LHP -LK GEF Grant WB No. TF015470 Tahun 2017 23

(27)

dengan penyusunan laporan keuangan. Hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa masih terdapat ketidakpatuhan pada peraturan yang tidak teridentifikasi.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

BPK LHP -LK GEF Grant WB No. TF015470 Tahun 2017 24

(28)

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Gatot Subroto No.31 Jakarta Pusat 10210 Telp. (021) 25549000 Ext, 1184 / Fax. (021) 57953198

www.bpk.go.id

Gambar

Tabel  1  PROFIL PINJAMAN  DAN  HIBAH  WORLD  BANK

Referensi

Dokumen terkait

 Trigger SQL adalah pernyataan SQL atau satu set pernyataan SQL yang disimpan dalam database dan harus diaktifkan atau dijalankan ketika suatu event terjadi pada suatu

Performans reproduksi induk yang meliputi APP, S/C, CR dan estimasi CI pada induk sapi PO di peternak dengan umur penyapihan pedet berbeda pada kondisi usaha ternak rakyat di

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena rahmat-Nyalah maka Buku Pintar Bhabinkamtibmas ini dapat disusun dan didistribusikan kepada para

.erdasarkan proses %an$ dipilih maka di$unakan h%dro$en dan &amp;hlorine seba$ai bahan baku dalam pembuatan asam klorida# Antuk bahan baku ters ebut dapat diperoleh

1 في&#34; ةدام نع ةيبرعلا ةغللا ملعت جئاتن ةيقرت في سرهفلا ةقاطب ةقباطم ملعتلا ةيجيتاترسا قيبطت جناديرس ليد نياثلا ةيمسوحكا ةطسستمتا ةسسدرمتبا نياثلا

Jika akan menggunakan tipe data yang sama untuk beberapa identifier maka dapata dituliskan dengan menggunakan tanda koma, contoh :.. int a,

(1992) mengelompokkan embriogenesis somatik secara tidak langsung menjadi empat, yaitu: (1) embriogenesis pada kultur kalus primer (kalus yang terbentuk dari eksplan pada

Dengan hormat kami beritahukan bahwa, dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai lembaga yang berperan untuk senantiasa meningkatkan mutu pendidik dan tenaga