• Tidak ada hasil yang ditemukan

I Kadek Budiana, I Agus Sudarmawan, I Gusti Made Budiarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "I Kadek Budiana, I Agus Sudarmawan, I Gusti Made Budiarta"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

160

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN BERBENTUK GAMBAR BINATANG REALIS DAN GAMBAR BINATANG KARTUN TERHADAP

KEGIATAN MENGGAMBAR ANAK - ANAK DI TK PRA WIDYA DHARMA KEMBANGSARI KINTAMANI

I Kadek Budiana, I Agus Sudarmawan, I Gusti Made Budiarta agussurosudarmawan@gmail.com | gustiarta97@yahoo.com

Jurusan Pendidikan Seni Rupa

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia E-mail: budiana1213@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan proses penggunaan media pembelajaran contoh gambar binatang realis dan gambar binatang kartun di TK Pra Widia Dharma, (2) mendeskripsikan hasil belajar dengan metode mencontoh gambar binatang realis dan gambar binatang kartun.

Penilitan ini adalah penelitian deskriptif dengan model pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik (1) observasi, (2) wawancara, dan (3) dokumentasi. Langkah – langkah penelitian dilakukan dengan (1) merencanakan model pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berupa gambar contoh binatang realis dan gambar kartun, (2) membuat media pembelajaran berupa gambar binatang kartun dan realis. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitan ini adalah (1) gambar contoh yang diberikan banyak yang di kembangkan oleh anak – anak (2) pengembangan gambar contoh paling banyak yang dilakukan anak adalah menambahkan gambar benda atau kegiatan keseharian mereka atau pengalaman yang menurut mereka berkesan seperti gambar ogoh – ogoh karena pada saat penelitian masih suasana hari raya nyepi.

Kata kunci: media pembelajaran, gambar binatang realis, gambar binatang kartun.

Abstract

This study aims to (1) describe the process of using learning media of examples of realist animal images and cartoon animal images in Pra-Widya Dharma kindergarten, (2) to describe learning outcomes with the method of modeling realist animal pictures and cartoon animal images. Research is a descriptive research with a qualitative approach model. Data collection in this research is done by technique (1) observation, (2) interview, and (3) photo documentation. The research step is done by (1) planning the learning model by using the instructional media in the form of picture of realist animal sample and cartoon image, (2) making learning media in the form of cartoon animal image and realist, data analysis using qualitative descriptive analysis

The results of this research are (1) sample images given by many children developed (2) the development of the most images of the children's example is to add pictures of objects or their daily activities or experiences that they think are like ogoh ogoh research is still the atmosphere of nyepi feast.

Keywords: learning media, realist animal pictures, cartoon animal pictures

(2)

161 PENDAHULUAN

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan ba gi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan 5 perkembangan, yaitu : perkembangan moral dan agama, perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan/kognitif (daya pikir, daya cipta), sosio emosional (sikap dan emosi) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap - tahap perkembangan sesuai kelompok usia yang dilalui oleh anak usia dini seperti yang tercantum dalam Permendiknas no 58 tahun 2009.

Kreativitas merupakan daya dan atau kemampuan manusia untuk menciptakan sesuatu.

Kemampuan ini dapat terkait dengan bidang seni maupun ilmu pengetahuan. Banyak orang tua berharap, ketika anaknya masuk ke jenjang pendidikan prasekolah, sekolah tersebut mampu menyiapkan anak agar bisa membaca, menulis, dan berhitung. Akibatnya, banyak lembaga pendidikan prasekolah yang mengorientasikan pendidikannya secara lebih akademik. Mengapa kreativitas begitu penting dalam hidup dan perlu dipupuk dalam diri anak sejak dini ?. Karena dengan berkreasi orang dapat mewujudkan (mengaktualisasikan) dirinya, dan perwujudan/aktualisasi diri merupakan kebutuhan pokok tingkat tertinggi dalam hidup manusia (Maslow, 1959). Untuk mencapai hal ini perlulah sikap, pemikiran dan perilaku kreatif dipupuk sejak dini.. Untuk mengatasi proses belajar mengajar membosankan dan agar tujuan pembelajaran ter capai diperlukan media pembelajaran.

Media merupakan segala sesuatu yang dapat berfungsi sebagai perantara/sarana/alat dalam proses belajar mengajar. Pada taman kanak-kanak media pembelajaran memegang peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar, karena media pembelajaran merupakan wahana yang dapat mengkomunikasikan tujuan pembelajaran serta mampu membangkitkan motivasi belajar pada anak didik. Tk Pra Widya Dharma Kembangsari adalah salah satu Tk yang berlokasi di Kintamani yang dalam kegiatan belajar mengajarnya memperhatikan penggunaan atau pemanfaatan media pembelajaran untuk mempermudah peserta didik dalam memahami tema atau tujuan pembelajaran. Bagaimana pun media pembelajaran tersebut disampaikan, anak tetap menggunakan kreativitasnya untuk merespon media pembelajaran tersebut. Untuk mengetahui bangaimana pengaruh media pemb elajaran terhadap kreativitas anak, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “ Media Pembelajaran Dengan Contoh Gambar Binatang Realis dan Gambar Binatang Kartun Pada kegiatan menggambar Anak- Anak di TK Pra Widya Dharma Kembangsari Kintamani”.

M ETODE PENELITIAN

Penelitian dengan judul “Media Pembelajaran Berbentuk Gambar Binatang Realis dan Gambar binatang Kartun Pada Kegiatan Menggambar Anak-Anak di TK Pra Widya Dharma Kembangsari”. Penelitian merupakan suatu rangkaian proses yang panjang. Dalam melaksanakannya metode sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan suatu penelitian.

Penggunaan metode yang tepat dalam pelaksanaan peneltian yang penulis lakukan adalah penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif.

Langkah - langkah a. Rancangan Penelitian

(3)

162

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian deskriptif yaitu pengumpulan data dengan tujuan utama untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu kedaan secara objektif. Penelitian deskriptif juga berarti penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan fenomena atau karakteristik individual situasi atau kelompok tertentu secara akura. Selanjutnya data yang terkumpul akan dianalisis satu persatu untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran dengan menggunakan gambar contoh binatang realis dan binatang kartun untk meningkatkan kreativitas anak usia dini di TK Pra Widya Dharma Kembangsari Kintamani. Untuk mendeskripsikan hal tersebut, dilakukan tahapan penelitian sebagai berikut:

1 Tahap Persiapan

Tahap persiapan merupakan tahap awal dalam melakukan penelitian, untuk itu dilakukan segala persiapan sebelum penelitian dilaksanakan. Terdapat sejumlah kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, yaitu:

1) Melakukan studi awal ke lapangan dengan mengadakan observasi dalam rangka mengidentifikasi permasalahan yang ada.

2) Mengurus surat ijin untuk melakukan observasi lanjutan ke sekolah terkait.

3) Melakukan observasi lanjutan ke di TK Pra Widya Dharma Kembangsari Kintamani.

4) Melakukan studi kepustakaan dengan cara menggali informasi melalui membaca buku -buku terkait dan hasil penelitian yang relevan dengan yang diteliti untuk menyusun kajian pustaka yang diperlukan.

5) Penyusunan proposal penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan merupakan tahap lanjutan dari tahap persiapan. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah pengumpulan data awal ke lapangan (pengamatan dan wawancara langsung dengan guru di TK Pra Widya Dharma Kembangsari Kintamani).

3. Tahap Akhir

Setelah tahap pelaksanaan selesai dengan awal, maka selanjutnya melaksanakan tahap akhir penelitian. Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap akhir, dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Membuat tabulasi data, yang bertujuan untuk melakukan penyederhanaan data yang diperoleh pada tahap sebelumnya, sehingga data menjadi lebih teratur dan jelas yang mempermudah pengolahan data.

2) Menganalisis data yang telah diperoleh dengan menggunakan metode -metode analisis tertentu yang sesuai dengan jenis permasalahan yang ada.

3) Menyusun laporan penelitian sebagai bentuk pertanggungajawaban akademis seorang peneliti.

Subjek dan Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah gambar anak-anak usia dini. Sedangkan subyek penelitian ialah anak atau peserta didik di TK Pra Widya Dharma Kemba ngsari Kintamani M etode Pengumpulan Data

Data dalam penyusunan proses penelitian ini diperoleh melalui data sekunder dan data primer. Data sekunder diperoleh dari buku-buku, arsip/dokumen, sumber-sumber.

Pengumpulan data-data tersebut dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik sebagai berikut:

a) Studi lapangan ( field researce )

Studi lapangan dilakukan dengan cara:

1. Observasi

(4)

163

Teknik observasi digunakan untuk mencari data berupa pengaruh media pembelajaran dengan gambar contoh binatang realis dan binatang kartun terhadap kreativitas anak usia dini di TK Pra Widya Dharma Kembangsari Kintamani.

2. Wawancara

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara untuk mengetahui perbandingan kreativitas anak usia dini di TK Pra Widya Dharma Kembang sari sebelum dan setelah penggunaan media pembelajaran dengan gambar contoh binatang realis dan binatang

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan hasil karya siswa sehingga dapat diperoleh data mengenai perbedaan hasil karya anak de ngan gambar contoh binatang realis dan binatang kartun terhadap kreativitas anak usia dini di TK Pra Widya Dharma Kembangsari Kintamani.

4. Kepustakaan

Data yang diperoleh melalui studi kepustakaan adalah sumber informasi yang telah ditemukan oleh para ahli yang kompeten dibidangnya masing-masing sehingga relevan dengan pembahasan yang sedang ditelit.

Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini akan mengutip tahap -tahap sebagai berikut: (1) pengumpulan data; (2) pengelompokan data; (3) pemaknaa n data; (4) penarikan kesimpulan (Bungin, 2003:69). Berikut uraiannya

1. Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan baik melalaui observasi, wawancara, pencatatan dokumen, dan studi kepustakaan disusun dan dikelompokkan ke dalam kategori-kategori tertentu dengan

mengacu pada proposisi dan tema-tema yang

telah ditetapkan sesuai dengan rumuan masalah.

2. Reduksi Data

Menurut Sugiyono (2006), mereduksi data berarti merangkum, memilih hal – hal yang pokok, menfokuskan pada hal – hal yang penting dicari tema dan polanya serta membuang yang tidak perlu. Reduksi data akan membantu peneliti dalam memberikan gambaran yang lebih jelas, mempermudah peneliti melakukan pengumpulan dan mencarinya bila diperlukan. . 3. Penyajian data

Penyajian data adalah menampilkan data dengan memasukkan data ke dalam matrik yang diinginkan. Hal ini dilakukan setelah proses reduksi data, selanjutnya data diolah lagi dengan menyusun atau menyajikan ke dalam matrik-matrik yang sesuai dengan keadaan data.

Misalnya data dimasukkan kedalam matrik kronologis yang menunjukkan urutan waktu suatu kejadian atau data dimasukkan ke dalam matrik yang menggambarkan hubungan antara factor atau komponen dalam suatu peristiwa atau suatu kejadian. Matrik -matrik ini pada dasarnya berfungsi sebagai berikut: memilah-milah data yang telah direduksi, memudahkan pengkonstruksian data yang berguna untuk menuturkan, menyimpulkan, dan menginterpretasikan data, memudahkan mengetahui cakupan data yang telah terkumpul sehingga data yang dianggap masih kurang atau belum lengkap segera dapat dilengkapi dengan cara mengumpulkan ulang dilapangan.

4. Pengambilan keputusan

(5)

164 HASIL DAN PEM BAHASAN

Proses Penggunaan Media

1. Proses Penggunaan M edia Pertama

Dalam proses penggunaan media dilakukan langkah-langkah untuk merencanakan pembelajaran menggunakan media pembelajaran berupa gambar binatang kartun dan gambar binatang realis

1) Guru kelas merancang rencana pembelajaran dengan pendekatan inspiratif untuk memperluas tema gambar melalui model pembelajaran bercerita tentang contoh ga mbar yang akan digunakan sebagai media pembelajaran.

2) Membuat lembar observasi analisis tema gambar.

3) Mempersiapkan lembar pengamatan.

4) Media alat berupa buku gambar, pensil, penghapus, pensil warna dan crayon seperti yang biasa dipersiapkan oleh sekolah

Dalam tahap ini peneliti menyiapkan pembelajaran dengan menggunakan metode pemberian media pembelajaran berupa gambar binatang kartun dan realis untuk ditiru anak – anak . Pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berupa gambar binatang ini akan dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan Pertaman menggunak gambar binatang kartun pada pertemuan pertama materi yang diajarkan adalah menggambar dengan menggunakan metode pemberian media berupa gambar binatang kartun untuk dicontoh. Pada kegiatan awal anak – anak di TK Pra Widya Dharma masuk sekolah pada jam 7:30 dengan jumblah total 30 orang siswa, sebelum pembelajaran di mulai anak – anak diajak berdoa dan bernyanyi untuk menghindari anak – anak bosan dan jam 8:00 pembelajaran sudah di mulai. Di TK Pra Widya Dharma jadwal pelajaran sudah disusun namun sewaktu – waktu dapat berubah tergantung situasi semisal guru pengampu pelajaran tidak masuk atau melihat dari mood anak – anak apakah masih semangata atau sudah mulai bosan. Setelah anak – anak duduk di bangku mereka ,peneliti sudah bersiap dengan gambar binatang yang akan peneliti gunakan untuk menjadi media contoh untuk anak – anak.

Sebelum proses mengambar di mulai peneliti menjelaskan ke guru yang akan mengajar anak – anak menggambar tentang proses yang ingin peneliti capai dalam menggambar menggunakan gambar contoh binatang ini gambar pertama yang peneliti gunakan untuk di contoh oleh anak – anka adalah gambar binatang kartun dengan gambar binatang bebek, anak anjing, dan kelinci. Peneliti menggunakan tiga gambar karena agar lebih banyak pilihan untuk anak, untuk mengembangkan imajinasi mereka sebelum menggambar guru bercerita sedikit tentang binatang yang akan di gambar anak – anak seperti tempat binatang itu hidup, tentang makanan dan lain sebagainya dalam proses bercerita guru juga mengajak anak – anak berinteraksi dengan memberikan beberapa pertanyaan agar suasana menjadi semakin menarik untuk anak. Setelah semua contoh gambar diceritakan selanjutnya guru membagikan kertas gambar dan pensil untuk semua anak, setelah semua anak mendapat peralatan menggambar guru menempelkan media gambar yang akan digunakan untuk menggambar dan selanjutnya mengajak anak – anak untuk menggambar sesuai dengan contoh atau sesuai keinginan anak peneliti juga menekankan ke guru agar tidak menyuruh anak untuk menggambar sesuai contoh biarkan anak menggambar sesuai keinginannya dan peneliti juga meminta guru untuk mendampingi anak – anak saat menggambar untuk bertanya tentang gambar yang dibuat oleh anak – anak.

2. Proses Penggunaan M edia Ke Dua

Dalam penggunaan media kedua tidak jauh berbeda dengan yang pertama, peneliti memberikan media yang sudah disiapkan kepada guru yang berupa gambar binatang realis

(6)

165

atau binatang asli seperti gambar burung, musang, dan burung penguin alasan peneliti memilih binatang tersebut karena di anggap memiliki bentuk yang sederhana dan lucu sehingga anak – anak lebih tertarik untuk menggambar, selanjutnya guru bercerita di depan kelas tentang media gambar yang akan di berikan kepada anak – anak, seperti penggunaan media pertama guru bercerita sedikit tentang gambar yang ada dimedia pembelajaran.

Pembahasan Hasil

Diawal kegiatan menggambar guru meceritakan sedikit tentang objek yang akan digambar oleh anak – anak, mereka terlihat antusias ketika diajak menggambar namun ada beberapa anak yang mengeluh, mengatakan tidak bisa menggambar , setelah penjelasan selesai guru mulai membagikan alat dan bahan untuk menggambar kepada anak – anak dalam tahapan yang pertama peneliti menggunakan media contoh berupa gambara binatang kartun seperti bebek, anak anjing, dan kelinci. Setiap anak memiliki cara mereka sendiri untuk menggambar ada yang menunggu teman di sebelahnya menggambar lalu dia tiru, ada yang asik sendiri menggmabar, ada juga yang menyuruh gurun ya untuk menggambarkan karena beralasan tidak bisa menggambar. Setelah beberapa menit berlalu anak – anak mulai mengembangkan contoh yang peneliti berikan, seperti menambahkan rerumputan, pohon. Kebanyakan anak menambahkan objek yang sering mereka lihat at au alami di rumah meraka seperti salah satu anak menggambar wayang kulit ( wayang cemblong ) karena dia sering di ajak nonton oleh kakeknya dan menurut dia wayang itu lucu .

Hasil Karya

Gambar 4.2 Gambar Deva

( foto oleh I Kadek Budiana )

1) Gambar dari Deva gambar saat penelitian tindakan pertama dan yang paling bawah gambar saat tindakan penelitian yang kedua. Gambar pada tindakan yang pertama saat menggunakan gambar kartun binatang untuk menstimulus dari tiga gambar yang

(7)

166

diberikan bebek, kelinci, dan anak anjing dia memilih gambar bebek selain mengambar bebek dia juga menambahkan gambar ayam selain itu tidak ada gamabar lain lagi dia menggambar tiga bebek dan delapan ayam yang dijejer namun dilihat dari gambar bebek dan ayamnya gambar bebek terlihat lebih besar, dan bentuk kedua gambar pun terlihat perbedaanya selanjutnya pewarnaan dia mengikuti dari contoh dia tidak mewarnai sesuka hatinya dilihat dari perbedaan gambar bebasnya dan gambar saat penelitian yang pertama stimulus yang diberikan mampu merubah gambarnya namun terlihat dia kurang menikmati menggmabr karena gambarnya kecil – kecil seperti dia takut salah dalam menggambar.

Selanjutnya gambar ketiga dari Deva saat penelitian yang kedua gambar Deva kembali lagi ke gamabar bebas saat dia menggambar gunung sepertinya stimulus pada penelitan kedua kurang menarik baginaya karena saat penelitian kedua peneliti menggunakan gambar binatang asli atau realis untuk digunakan sebagai media atau stimulus untuk anak tiru.

Gambar 4.3 Karya Agung

( foto oleh I Kadek Budiana)

2. Gambar dari Agung gambar agung pada tindakan yang pertama hanya ada dua gambar pada buku gambarnya dia menggambar dua contoh yang diberikan peneliti bebek dan anak anjing dilihat dari banyaknya bekas hapusan dalam gambarnya sepertin ya sebelum menggambar contoh yang di berikan dia mencoba menggambar yang lain namun sepertinya dia kebingungan untuk menggambar apa selain dua gambar binatang itu tidak ada tamb ahan gambar yang lainya dan untuk warna sepertinya dia meniru warna asali dari contoh yang di berikan dan pada gambar agung yang ketiga yakni pada saat tindakan penelitian yang kedua ada tiga gambar yang terlihat jelas pada gambarnya yaitu pelangi, pot bunga dan burung selebihnya hanya coretan yang sudah dia hapus di gambar ketiganya ini kembali peneliti melihat gambar pada saat observasi awal yaitu pot bung sepertinya kebanyakaan anak pada tindakan kedua akan kembali ke gambar yang sering mereka buat ini mungkin karena contoh gambar yang kurang menarik bagi anak.

(8)

167 PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Perluasan tema gambar anak – anak dengan menggunakan media pembelajaran yang berupa gambar binatang kartun dan binatang realis untuk menstimulus anak mampu menumbuhkan dan merangsang anak untuk menggambar, anak menjadi lebih antusias dalam menggambar, pengaruh terhadapa gambar anak terlihat dari hasil gambar anak – anak mereka mampu mengembangkan gambar contoh yang diberikan, dilihat pada gambar anak mereka menambahkan berbagai gambar tidak hanya gambar binatang yang peneliti berikan, namun tidak semua anak terpengaruh dengan gambar binatang yang diberikan sebagai media, dari 30 anak di TK Pra Widya Dharma peneliti megambil 16 gambar anak – anak mulai dari hasil gambar yang sesuai dengan contoh hingga gambar naka yang sama sekali tidak mengikuti contoh gambar yang diberikan dari 16 gambar yang peneliti ambil dapat di simpulkan sekitar 50% sesuai dengan contoh, 25% dari gambar yang diambil sebagai bahan penelitian memili sedikit kesesuian dengan media gambar yang diberikan dan 25% lagi tidak memiliki kesesuain dengan media gambar binatang yang diberikan.

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan.2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif, Pemahaman Filosofis dan Metodologis Kearah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Dewi Suputri, Ni Luh Gede.2016. Metode Pembelajaran Seni Di Sanggar Bali Trimanik Kreatif Denpasar. Tugas Akhir(tidak diterbitkan)

Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti

Herawati,IdaSiti.1999. Pendidikan Seni Rupa. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Husen, Umar. 2005. Metode Penelitian untuk Skripsidan Tesis Bisnis.Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Nasution S. 2003. Metode Penelitian Naturalistik Inkuiri. Bandung: Tarsito.

Margono. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta :RinekaCipta.

Sadiman. 1984. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali

SudarmawanAgus. 1991. Penegmbangan Media Pembelajaran.Singaraja : STKIP Singaraja Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung: Alfabeta

Susanto, Mikke. 2011, DiksiRupa (Kumpulan istilah-istilahSeniRupa), DIKTI Art Lab. Yogyakarta Suwarna. 2008. Gejala-gejala KaryaSeni Lukis Anak-anak TK dan Pembinaannya di

Kecamatan Bantul. Laporan Penelitian Mandiri Lektor Kepala: UNY

Sugiyono.2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: CV. Alvabeta.

Supangat, Andi. 2007. Statistika dalam Kajian Deskriftif, Inferensi dan Non parametrik. Edisi Pertama.Jakarta :Kencana Prenada Media Group

Supriadi, Oding. 2010. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: PT. Kurnia Kalam Semesta Yogyakarta.

(9)

168

Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini.Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Trianto.2009.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif.Jakarta :Kencana.

Referensi

Dokumen terkait

Pada pengukuran gas buang hasil pembakaran pelet biomassa TKKS sebagai bahan bakar padat, perlu diperhatikan bahwa HC yang muncul sebagai gas buang selain menunjukkan

Pihak RSIA perlu melakukan peningkatan kualitas pelayanan terhadap atribut yang terdapat pada kuadran 1 untuk meningkatkan kepuasan pasien rawat jalan.Penentuan atribut yang

Pada Tabel 1 dapat dilihat tidak adanya perbedaan yang bermakna konsentrasi EPA sebelum intervensi (EPA1) antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p>0,05), sedangkan

 Ketua tim mutu memisahkan / memilah-milah sesuai dengan kelompok kerja program  Ketua tim mutu melaporkan hasil informasi asupan pengguna tentang kinerja UPT puskesmas

Berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Nomor 4 Tahun 2015 tersebut, tugas Deputi VI Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa

23 Tahun 2004 tentang PKDRT, adalah bahwa keduanya mempunyai relevansi sebagaimana UU tersebut memiliki nilai pelarangan atas segala bentuk kekerasan, maka di

MaMu adalah aplikasi pada android yang memiliki fitur informasi lokasi kuliner terdekat dengan user dan fitur mencari lokasi tempat kuliner yang sesuai dengan

Dalam dokumen tersebut pembangunan setiap koridor ekonomi dilakukan sesuai tema pembangunan masing-masing dengan prioritas pada kawasan perhatian investasi (KPI