• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Promosi pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi Promosi pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Promosi Perpustakaan

Promosi perpustakaan merupakan sebuah cara dalam menginformasikan

tentang layanan apa saja yang terdapat di perpustakaan agar dapat mempengaruhi

masyarakat untuk mengunjungi perpustakaan.

Pengertian promosi yang diuraikan oleh beberapa ahli, diantaranya:

Menurut Lasa HS (2009:290) promosi adalah pertukaran informasi antar

organisasi atau lembaga dengan konsumen dengan tujuan utamanya memberi

informasi tentang produk atau jasa yang tersedia dalam organisasi dan membujuk

calon konsumen untuk bereaksi terhadap produk atau jasa tersebut.

Menurut Qalyubi (2003:260) promosi perpustakaan merupakan aktifitas

memperkenalkan perpustakaan dari segi fasilitas, koleksi, jenis layanan, dan

manfaat yang diperoleh oleh setiap pemakai perpustakan.

Menurut Basu Swastha DM dan Irawan (1999) promosi merupakan

insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan dari suatu

prodak atau jasa.

Pendapat lain juga diungkapkan Tjiptono (1997:219) promosi adalah suatu

bentuk komunikasi pemasaran, yakni aktivitas pemasaran yang berusaha

menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan atau mengingatkan

pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, memberi

dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa promosi menjadi suatu

bagian penting yang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku penerima untuk

mengingatkan tentang layanan yang diberikan, serta promosi menjadi pertukaran

informasi untuk memperkenalkan dan membujuk pengunjung untuk datang ke

perpustakaan dengan produk atau jasa yang ditawarkan oleh perpustakaan

(2)

2.2. Tujuan Promosi Perpustakaan

Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan

membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran

pemasaran. Menurut Tjiptono, (1997:221-222) secara rinci ketiga tujuan promosi

tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Menginformasikan (informing), dapat berupa:

1) Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru

2) Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk

3) Menyampaikan perubahan harga kepada pasar

4) Menjelaskan cara kerja suatu produk

5) Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan

6) Meluruskan kesan yang keliru

7) Mengurangi ketakuan atau kekhawatiran pembeli

8) Membangun citra perusahaan

b. Membujuk pelanggan sasaran (persuading) untuk :

1) Membentuk pilihan merek

2) Mengalihkan pilihan ke merek tertentu

3) Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk

4) Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga

5) Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga (salesman).

c. Mengingatkan (reminding), dapat terdiri atas:

1) Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan

dalam waktu dekat

2) Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk

perusahaan

3) Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan

4) Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan.

Tujuan promosi perpustakaan menurut Lasa HS (2009: 290) yaitu:

menarik perhatian, menciptakan kesan, membangkitkan minat, memperoleh

tanggapan, mempengaruhi untuk menerima ide, konsep atau barang yang

(3)

Sedangkan menurut Qalyubi (2003: 260) tujuan promosi perpustakaan ada

lima, yaitu:

a. Memperkenalkan fungsi perpustakaan kepada masyarakat pemakai.

b. Mendorong minat baca dan mendorong masyarakat agar menggunakan

koleksi perpustakaan semaksimalnya dan menambah jumlah orang yang

gemar membaca.

c. Memperkenalkan pelayanan dan jasa perpustakaan kepada masyarakat.

d. Memberikan kesadaran masyarakat akan adanya pelayanan perpustakaan

dan menggunakannya, serta mengembangkan pengertian masyarakat, agar

mendukung kegiatan perpustakaan.

e. Memasyarakatkan slogan “tak kenal maka tak sayang”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari

promosi yaitu untuk menginformasikan produk berupa jasa kepada pengguna atau

masyarakat agar dapat mendorong masyarakat menggunakan perpustakaan.

2.3. Fungsi Promosi Perpustakaan

Fungsi promosi dapat memajukan perpustakaan dan mengenalkannya kepada

seluruh masyarakat pengguna. Menurut Jaiz (2014:44), adapun fungsi dari

promosi yaitu:

a. Mencari dan mendapatkan perhatian dari calon pembeli. Perhatian calon

pembeli harus diperoleh, karena merupakan titik awal proses pengambilan

keputusan di dalam membeli suatu barang dan jasa.

b. Menciptakan dan menumbuhkan (interest) pada diri calon pembeli.

Perhatian yang sudah diberikan oleh seseorang mungkin akan dilanjutkan

pada tahap berikutnya atau mungkin berhenti. Yang dimaksudkan dengan

tahap berikutnya ini adalah timbulnya rasa tertarik dan rasa tertarik ini

yang akan menjadi fungsi utama promosi.

c. Pengembangan rasa ingin tahu (desire) calon pembeli untuk memiliki

barang yang ditawarkan. Hal ini merupakan kelanjutan dari tahap

sebelumnya. Setelah seseorang tertarik pada sesuatu, maka timbul rasa

(4)

cara pemakaiannya, dan sebagainya), maka rasa ingin memilikinya ini

semakin besar dan diikuti oleh suatu keputusan untuk membeli.

Sedangkan menurut Hartono (2016:209), ada beberapa fungsi promosi

dalam menunjang kegiatan pemasaran perpustakaan antara lain:

a. Dapat membantu untuk memperkenalkan eksistensi perpustakaan kepada

khalayak secara lebih luas.

b. Membantu menginformasikan tentang visi, misi, tujuan, kegunaan/manfaat

perpustakaan bagi khalayak.

c. Membantu memberitahu tentang apa isi perpustakaan (what), siapa yang

menggunakan jasa perpustakaan (who), kapan waktu layanan perpustakaan

(when), di mana lokasi perpustakaan (where), mengapa harus ke

perpustakaan (why), bagaimana menjadi pengguna perpustakaan (how).

d. Membantu menginformasikan tentang buku-buku baru yang sudah diolah

dan siaga untuk dipinjamkan.

e. Membantu menginformasikan tentang kegiatan-kegiatan ekstra

perpustakaan, seperti seminar, ceramah, bedah buku, pameran, lomba,

keramaian, seperti (sandiwara, film, atraksi), program musik,

mendongeng, dan sebagainya.

Dapat disimpulkan bahwa fungsi promosi perpustakaan yaitu memberi

informasi kepada pemakai untuk lebih tertarik menggunakan jasa layanan

perpustakaan.

2.4. Unsur Promosi Perpustakaan

Mempromosikan perpustakaan haruslah diketahui bahwa promosi

perpustakaan terdiri dari berbagai unsur maupun komponen yang harus

diperhatikan. Menurut Qalyubi dkk (2007: 261) untuk mempromosikan

perpustakaan perlu diperhatikan unsur-unsur promosi, yaitu:

a. Attention/perhatian

b. Interest/ketertarikan

c. Desire/keinginan

(5)

e. Satisfy/kepuasan.

Menurut Ushawood dalam Mustafa (1996: 22) ada beberapa faktor yang harus

diperhatikan dalam melaksanakan kegiatan promosi yaitu:

a. Motivasi promosi

Di sini perlu dikaji apakah sebenarnya yang diinginkan oleh pemakai

perpustakaan kita. Seperti bentuk-bentuk promosi yang diinginkan

untuk keperluan apa mereka memerlukan informasi.

b. Minat pemakai

Selain itu perlu dikaji beragam minat baca pengguna. Pengetahuan

tentang minat pengguna akan membantu perpustakaan memberi

informasi yang tepat kepada pengguna.

c. Latar belakang

Selanjutnya latar belakang sosial, ekonomi, dan pendidikan pemakai

akan sangat membantu jika dapat harus diperhatikan dalam

melaksanakan kegiatan promosi.

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa unsur promosi lebih

menekankan pada kepuasan pengguna, dimana promosi harus memperhatikan

kebutuhan pengguna dalam pelaksanaannya untuk menghasilkan kepuasan para

pengguna. Sehingga, masyarakat sebagai pengguna berminat terhadap apa yang

dipromosikan oleh perpustakaan.

2.5. Strategi Promosi Perpustakaan

Strategi adalah kiat untuk mencapai tujuan. Strategi biasanya mengacu

pada rencana yang menyeluruh atau berjangka panjang yang mencakup

serangkaian gerakan yang langsung diarahkan untuk mencapai tujuan yang

menyeluruh. Strategi diimplementasikan melalui mekanisme spesifik,

teknik-teknik, atau alat-alat untuk mengarahkan sumber daya organisasi mencapai tujuan

strategisnya. Ini merupakan gambaran dasar yang menentukan apakah tujuan

strategis bisa dicapai secara efektif.

Strategi berasal dari bahasa Yunani “strategos” yang berarti jendral atau

(6)

kekutan militer untuk mencapai tujuan perang. Menurut ensiklopedia, strategi

diartikan sebagai seni membawa pasukan ke dalam medan tempur dalam posisi

yang paling menguntungkan (Gulo, 2002:2).

Menurut Djamarah dan Zain (1997:5) strategi mengandung pengertian

suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran

yang telah ditentukan.

Menurut Gitosudarmo (2008:214-216) strategi promosi adalah kegiatan

yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat kenal produk

yang ditawarkan oleh perusahaan kemudian konsumen menjadi senang untuk

membeli produk tersebut.

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia “strategi” adalah akal untuk

mencapai siasat tertentu. Sedangkan promosi artinya kenaikan pangkat”

(Poerwadarmita, W.J.S, 2010: 912-1146). “Strategi adalah suatu ilmu siasat

perang, bisa juga diartikan akal/ tipu muslihat untuk mencapai suatu maksud”

(Poerwadarminta,1985: 965).

Promosi adalah perkenalan dalam rangka memajukan usaha, dagang, dan

sebagainya (Departemen pendidikan dan kebudayaan, 1990: 703). Pendapat yang

lain oleh Karmidi Martoatmodjo (1998:16) promosi adalah seni dan teknik untuk

berhubungan dengan masyarakat, memperkenalkan produk-produk yang hasilnya

serta pelayanan-pelayanan yang diberikan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan strategi promosi

adalah suatu rancangan yang dibuat untuk mencapai tujuan tertentu dengan

memperkenalkan produk yang hasilnya berupa pelayanan-pelayanan yang

diberikan perpustakaan.

Menurut Radiosunu (2001: 92) dalam strategi promosi perlu adanya proses

promosi yaitu dapat dirinci dalam 3 (tiga) model sebagai berikut:

1. Model Retorika

Merupakan suatu model yang digunakan dalam situasi dimana seseorang

berbicara dihadapan suatu audience.

2. Model Propaganda

(7)

3. Model Negosiasi

Merupakan model persuasi yang banyak digunakan dalam manajemen

tenaga kerja, diplomasi internasional, proses legislative dan negosiasi

penjualan.

Dalam melaksanakan strategi promosi ada elemen penting yang harus

diperhatikan, yaitu:

a. Planning (perencanaan)

Perencanaan dibutuhkan sebagai strategi untuk dapat mengkomunikasikan

atau menyampaikan pesan kepada masyarakat agar program kerjanya dapat

terwujud. Dalam perencanaan menggunakan model perencanaan kampanye

Robert E. Simon:

1) Problem analysis

Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan yang akan

menjadi dasar dari program kampanye.

2) Identification of target audience and controlling variables for each

Segmentasi audien

Digunakan untuk mengenali keseluruhan audien. Selain untuk mengenali

keseluruhan audien, segmentasi juga digunakan untuk pemilihan media.

3) Work analysis and Plan

Tahap perencanaan dan pelaksanaan melibatkan sejumlah besar aktivitas

dan sebagai perencana, membutuhkan sistem yang memungkinkan kita

untuk menjelaskan aktivitas kampanye serta hubungannya untuk

merencanakan, pendelegasian tugas dan monitoring.

4) Budget

Anggaran merupakan hal yang penting dalam perencanaan, karena dalam

perencanaan kita harus memperhitungkan anggaran yang akan

dikeluarkan dalam persiapan maupun pelaksanaan kampanye.

b. Implementing (pelaksanaan)

Pelaksanaan merupakan suatu proses pembuatan keputusan dari suatu teori

yang berhubungan dengan perencanaan pesan serta pemilihan saluran yang

(8)

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa diperlukan

perencanaan dalam pelaksanaan suatu kegiatan promosi perpustakaan agar

program kerjanya dapat terwujud.

2.6. Elemen-Elemen Promosi

Pemasar mengembangkan promosi untuk mengkomunikasikan informasi

mengenai produk mereka dan mempengaruhi konsumen untuk membelinya.

Untuk menciptakan dan memelihara keunggulan pembeda dari apa yang

ditawarkan pesaing maka sebagian besar produk dan merek yang berhasil

membutuhkan promosi.

Elemen-elemen promosi menjadi bagian dari promotion mix. Ada 5 (lima)

elemen-elemen promosi yang diungkapkan Kotler (2012:13):

1. Periklanan (Advertising)

Periklanan menyampaikan pesan-pesan penjualan yang diarahkan

kepada masyarakat melalui cara-cara yang persuasif yang bertujuan

menjual barang, jasa atau ide.

2. Promosi penjualan

Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan

suatu produk atau jasa.

3. Hubungan masyarakat

Berfungsi untuk membangun hubungan baik dengan relasi perusahaan.

Agar nama baik perusahaan selalu teroelihara, dan melawan isu-isu

negatif yang mungkin disebarkan oleh pihak lain.

4. Penjualan perorangan

Presentasi lisan dalam percakapan dengan satu atau lebih calon pembeli

dengan tujuan melakukan penjualan.

5. Pemasaran langsung

Penggunaan saluran-saluran langsung untuk menjangkau dan

menyerahkan barang dan jasa kepada pelanggan tanpa menggunakan

(9)

2.6.1. Periklanan (Advertising)

Periklanan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak

digunakan untuk menarik perhatian konsumen. Menurut Tjiptono (2008: 225)

Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan

perusahaan dalam mempromosikan produknya. Paling tidak ini dapat dilihat dari

besarnya anggaran belanja iklan yang dikeluarkan setiap perusahaan untuk

merek-merek yang dihasilkannya.

Menurut Swastha (2009:245) mendefinisikan bahwa Periklanan

(advertising) adalah komunikasi non-individu, dengan sejumlah biaya, melalui

berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non laba, serta

individu-individu.

Menurut kotler (2012:14) periklanan adalah pesan penjualan yang

diarahkan pada masyarakat, melalui cara persuasif untuk menjual barang, jasa,

atau ide yang disponsori.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa periklanan merupakan cara

menyampaikan pesan-pesan kepada masyarakat untuk menarik perhatian yang

bertujuan menjual barang, jasa atau ide.

a. Fungsi Periklanan

Dalam melakukan promosi fungsi dari periklanan yang diungkapkan oleh

Kotler (2012:14) adalah sebagai berikut:

1. Memberi informasi

Konsumen dapat mengenal sebuah barang baik dari harganya, guna serta

kualitas yang diberikan.

2. Membujuk atau mempengaruhi

Dalam hal ini periklanan dapat secara langsung maupun tidak langsung

membujuk para calon konsumen potensial untuk melakukan pembelian

dengan menyarankan bahwa produk lain tidak lebih bagus.

3. Memuaskan keinginan

Sebelum terjadinya proses pembelian, biasanya konsumen ingin terlebih

(10)

dapat mewakili nilai guna dari barang tersebut kepada konsumen sebelum

terjadi proses pembelian.

4. Alat komunikasi

Periklanan merupakan alat untuk mempertemukan penjual dan pembeli

sehingga tercipta komunikasi dua arah untuk memenuhi keinginan mereka

secara efektif dan efisien.

5. Memuaskan keinginan

Sebelum terjadinya proses pembelian, biasanya konsumen ingin terlebih

dahulu mengetahui mutu dan harga dari barang yang diinginkan, jadi iklan

dapat mewakili nilai guna dari barang tersebut kepada konsumen sebelum

terjadi proses pembeliannya.

b. Tipe dan Sifat Periklanan

Dibawah ini 6 (enam) tipe periklanan menurut Kotler (2012:15):

1. Price Advertising, yaitu periklanan yang menonjolkan harga yang

menarik.

2. Brand Advertising, yaitu periklanan yang menekankan pada merek dari

produk tersebut kepada pembaca atau pendengarnya.

3. Quality Advertising, mencoba menciptakan impresi bahwa produk yang

diiklankan tersebut kualitas yang tinggi.

4. Product Advertising, berusaha mempengaruhi konsumen dengan manfaat

dari pemakaian suatu produk.

5. Institutional Advertising, menonjolkan nama perusahaan dengan harapan

agar konsumen mempunyai kesan mendalam tentang nama perusahaan

tersebut hingga kini.

6. Prestige Advertising, yang berusaha memberikan citra pada suatu produk

atau mendorong masyarakat mengasosiasikan produk tersebut dengan

kekayaan, kedudukan ataupun status sosial.

Karena banyaknya bentuk dan penggunaan periklanan, sangat sulit untuk

membuat generasi yang merangkum semuanya. Namun, menurut Kotler (2012:16)

sifat-sifat berikut dapat diperhatikan:

(11)

Periklanan yang bersifat umum itu memberikan semacam keabsahan pada

produk dan menyarankan tawaran yang terstandarisasi.

2. Tersebar luas

Periklanan adalah medium yang berdaya sebar luas yang memungkinkan

penjual mengulang pesan berkali-kali.

3. Ekspresi yang lebih kuat

Periklanan memberikan peluang untuk mendramatisasi perusahaan dan

produknya melalui penggunaan cetakan, suara dan warna yang penuh seni.

4. Tidak bersifat pribadi

Audiense tidak merasa wajib untuk memperhatikan atau menanggapi. Iklan

hanya mampu melakukan, menolong, bukan dialog dengan audience.

c. Tujuan Periklanan

Pada dasarnya tujuan periklanan untuk menarik perhatian calon konsumen

potensial agar terciptanya proses pembelian sehingga dapat mempengaruhi

tingkat penjualan produk yang dihasilkan. Berikut ini tujuan periklanan yang

dikemukakan oleh Tjiptono (2008:227):

1. Merintas Periklanan (Periklanan yang informatif)

Iklan yang berupaya menciptakan permintaan awal.

2. Periklanan kompetitif (Iklan persuasif)

Iklan yang berupaya menentukan pilihan pada merk tertentu.

3. Periklanan sebagai pengingat

Iklan yang berupaya melekatkan nama atau merk produk tertentu di

benak konsumen.

Dapat disimpulkan bahwa tujuan utama dari periklanan yaitu untuk

menarik perhatian atau meyakinkan konsumen agar membeli produk.

d. Media Periklanan

Adapun media atau alat periklanan menurut Griffin (2008: 368) yang

digunakan dalam kegiatan promosi, yaitu :

1. Media Cetak

a. Surat kabar

(12)

2. Media Elektronik

a. Televisi

b. Radio

3. Media Luar Ruang

a. Billboard

b. Baleho

c. Poster

d. Spanduk

e. Umbul-umbul

4. Media Lini Bawah

a. Pameran

Umumnya terdiri atas 2 jenis, yaitu pameran sambil berdagang dan

pameran tanpa bergadang. Pameran terdiri atas 4 bentuk yaitu

pameran umum, pameran khusus, pameran konsumen, pameran

perorangan.

b. Surat langsung

Segala bentuk periklanan secara langsung kepada konsumen, baik

melalui surat, kupon yang disebarkan di berbagai media cetak,

maupun melalui telepon.

c. Iklan pada titik penjualan

Media iklan yang merupakan display yang mendukung penjualan

dengan tujuan memberikan informasi.

d. Pemberian hadiah

Media iklan ini berguna untuk mempertahankan pembelian lewat

celah-celah yang dilupakan. Misalnya kepada konsumen yang

berbelanja diberikan hadiah ekstra.

e. Kalender

Kalender merupakan media lini bawah yang paling popular, karena

kalender memiliki berbagai fungsi, diantaranya sebagai

penanggalan, untuk mencatat janji, dan untuk menyimpan catatan

(13)

Menurut Freddy Rangkuti (2009:23) periklanan dapat disajikan dalam

berbagai bentuk dan media sebagai berikut:

1. Media Cetak

a. Surat Kabar

Surat kabar merupakan media periklanan yang paling efektif.

Dengan demikian, periklanan dalam media ini harus diusahakan

mendapat kesan yang positif di mata masyarakat karena media ini

lebih banyak dibaca masyarakat luas. Meskipun demikian, media ini

juga mempunyai kelemahan karena pada umumnya surat kabar

hanya dibaca sekali kemudian dibuang sehingga kurang mendapat

perhatian dan pembaca.

b. Majalah

Media ini hampir sama dengan surat kabar, tetapi media ini hanya

diterbitkan untuk orang-orang yang khususnya mempunyai rasa dan

perhatian yang sama pada segmen tertentu saja.

c. Brosur dan Leaflet

Brosur merupakan selebaran yang dikirim atau diberikan ke

berbagai perusahaan maupun perorangan yang dianggap sebagai

pembeli potensial, sedangkan leaflet berisi informasi mengenai

produk dan harga.

d. Direct Mail

Direct mail adalah surat penawaran yang dikirimkan kepada

pembeli potensial dan mencantumkan fasilitas yang tersedia dengan

penawaran dan harga khusus.

2. Media Elektronik

Media elektronik adalah media yang paling efektif dan banyak

digunakan oleh perusahaan karena media ini dapat menjangkau semua

lapisan masyarakat. Media elektronik terdiri atas media audio dan audio

(14)

a. Media Audio

Media audio merupakan media yang hanya dapat didengar, dalam

hal ini adalah radio dan telepon. Media audio yang lebih banyak

digunakan adalah radio karena pengiklanan pada media ini

biayanya relatif murah. Di samping itu, karena sifatnya audio maka

tidak diperlukan keterampilan khusus untuk menyampaikan pesan

yang disampaikan seperti halnya yang disampaikan dalam media

cetak yang memerlukan kecakapan untuk memahami pesan yang

disampaikan.

b. Media Audio Visual

Media audio visual merupakan media yang dapat dilihat dan

didengar. Dalam hal ini yang termasuk dalam media audio visual

adalah televisi, internet, dan bioskop. Media ini harganya relatif

mahal sehingga benar-benar diperlukan keterampilan khusus dan

kecakapan dalam proses penyampaiannya. Media ini cukup efektif

karena dapat menimbulkan imajinasi tentang produk pada

konsumen dan juga tidak harus memiliki keterampilan khusus

dalam memahami pesan yang disampaikan.

3. Media Outdoor (Luar Ruangan)

a. Billboard

Billboard merupakan iklan yang dipasang pada papan-papan besar

bergambar yang dianggap strategis, mudah dilihat di jalan raya

yang ramai dilalui oleh kendaraan. Media ini hanya bersifat

mengingatkan sehingga diperlukan pesan yang jelas, singkat,

mudah dipahami, dan gambar yang menarik.

b. Signboard

Media ini berupa papan-papan kecil dengan gambar petunjuk arah

suatu lokasi tertentu. Media ini ditempatkan pada jalan yang

(15)

c. Umbul-umbul

Media ini menampilkan gambar dengan warna yang mencolok

sehingga memberikan suasana yang meriah.

d. Sticker

Sticker merupakan iklan yang dipasang pada kendaraan-kendaraan

umum seperti bus kota dan taksi. Umumnya, pemasangan iklan

menggunakan sticker dipilih untuk kendaraan umum yang melalui

jalur padat.

2.6.2. Promosi Penjualan

Promosi penjualan merupakan alat jangka pendek yang digunakan untuk

merangsang peningkatan permintaan secepatnya.Menurut Tjiptono (2008: 229)

Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai

insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan

meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.

Sedangkan menurut Kotler (2012:219) promosi penjualan adalah bahan

inti dari kampanye pemasaran, terdiri dari koleksi alat insentif, sebagian besar

jangka pendek, yang dirancang untuk menstimulasi pembelian yang lebih cepat

atau lebih besar atas produk atau jasa tertentu oleh konsumen atau perdagangan.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa promosi penjualan

merupakan bentuk promosi dengan berbagai insentif untuk mendorong pembelian

atau penjualan suatu produk atau jasa.

a. Sifat Promosi Penjualan

Sifat promosi penjualan antara lain, menurut Tjiptono (2008:230):

1. Komunikasi

Memberikan informasi untuk memperkenalkan produk baru kepada

pelanggan.

2. Insentif

Sifat yang memberikan keistimewaan dan rangsangan yang bernilai kepada

(16)

3. Undangan

Sifat yang mengundang konsumen untuk membeli produk saat itu juga.

b. Tujuan Promosi Penjualan

Pengelompokan promosi penjualan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai

pengelompokannya menurut Tjiptono (2008:229) sebagai berikut:

1. Promosi pelanggan

Bentuk promosi penjualan yang bertujuan untuk merangsang/mendorong

pelanggan untuk membeli.

2. Promosi tenaga penjual

Promosi penjualan yang bertujuan untuk memotivasi armada penjualan.

3. Promosi bisnis

Bertujuan untuk memperoleh pelanggan baru, mempertahankan kontak

hubungan dengan pelanggan, memperkenalkan produk baru, menjual lebih

banyak kepada pelanggan lama, dan ‘mendidik’ pelanggan.

4. Promosi perdagangan

Promosi penjualan yang bertujuan untuk merangsang/mendorong pedagang,

grosir, pengecer, eksportir, dan importer untuk memperdagangkan

barang/jasa dari sponsor.

Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan dari promosi penjualan untuk

memperkenalkan produk baru, merangsang/mendorong serta memperoleh

pelanggan baru.

c. Media Promosi Penjualan

Ada dua pasar yang menjadi sasaran dari promosi penjualan, yaitu :

promosi penjualan konsumen dan promosi penjualan perdagangan. Dalam

pelaksanaanya sebuah perusahaan harus menentukan metode atau alat apa yang

dipakai dalam kegiatan promosi penjualan, karena sasaran yang akan dituju sangat

berpengaruh dalam pemilihan alat promosi penjualan.

Berikut alat atau media promosi penjualan berdasarkan pasar tujuan

(Kotler, 2012: 20):

1. Promosi penjualan konsumen

(17)

b. Premi

c. Potongan harga

d. Program pemasaran loyalitas

e. Pemberian sampel

f. Promosi di tempat pembelian

2. Promosi penjualan perdagangan

a. Penekanan harga

b. Pelatihan

c. Rapat bisnis

d. Barang gratis

e. Pertunjukan toko

f. Rapat bisnis

Menurut Tjiptono (2006:235) promosi penjualan bisa dikelompokkan

menjadi tiga tipe yakni;

1. Promosi konsumen (consumer promotions)

Meliputi kupon, produk sampel gratis, premium, hadiah, undian, dan

seterusnya.

2. Promosi dagang (trade promotion)

Meliputi diskon kas, barang dagangan (merchandise), bantuan peralatan,

specialty advertising, atau insentif lain bagi para pengecer atau pedagang

grosir.

3. Promosi wiraniaga (salesforce promotions)

Seperti kontes penjualan.

Menurut Hartono (2016:213) promosi pengguna ditujukan khusus kepada

pengguna atau pemakai perpustakaan atau yang sudah menjadi anggota. Promosi

berupa pemberian fasilitas atau hadiah-hadiah yang menarik, misalnya dengan

memberikan hal-hal sebagai berikut:

a) Kupon

Kupon berupa sertifikat yang memberikan pembebasan uang iuran selama

(18)

dengan kriteria aktif selama beberapa tahun, disiplin, tertib, waktu

pengembalian buku yang dipinjam selalu tepat dan sebagainya.

b) Premi

Hadiah berupa uang, deposito, atau dalam bentuk buku-buku.Uang hadiah

misalnya diambil dari uang rapat buku yang diberikan oleh toko buku atau

penerbit pada waktu perpustakaan membeli buku-buku di toko atau di

penerbit.Dapat pula diambil dari uang iuran, uang pangkal anggota atau

berasal dari sponsor. Di sinilah diperlukan keterampilan pimpinan sebuah

perpustakaan untuk bisa mencari sumber-sumber dana atau hadiah seperti

sponsor yang mendukung kegiatan-kegiatan perpustakaan.

c) Stiker

Sejenis premi, stiker berbentuk kartu tempel yang diberikan perpustakaan

kepada anggota yang dianggap teladan karena keaktifan, kedisiplinan, dan

sebagainya.Stiker tersebut untuk ditukarkan dengan buku-buku yang

diberikan oleh toko buku atau penerbit. Perpustakaan harus mengadakan

kerja sama dengan toko buku atau penerbit yang biasa memberikan kupon,

premi, stiker dagang (trading stamps) pada waktu mereka mengadakan

kegiatan promosi konsumen.

d) Potongan biaya

Memberikan penghematan biaya bagi pengguna perpustakaan yang baru

menjadi anggota perpustakaan dengan cara membayar uang pangkal hanya

separo misalnya. Kegiatan ini diadakan pada momen-momen tertentu,

seperti pada “Bulan Buku”, “Bulan Promosi Perpustakaan”, Hari

Pendidikan Nasional, HUT Proklamasi Kemerdekaan RI, Hari Kunjungan

Perpustakaan, dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan promosi konsumen

(pengguna) perpustakaan harus dapat dilakukan oleh sebuah perpustakaan.

Karena kegiatan serupa itu memerlukan biaya cukup banyak, pihak

perpustakaan harus pandai mencari sponsor, misalnya pada

penerbit-penerbit, toko buku, atau perusahaan apa pun yang mau mendukung.

Dalam hal ini, pimpinan perpustakaan dituntut untuk aktif, inisiatif,

(19)

sifat-sifat positif dari seorang pimpinan perpustakaan seperti yang

disebutkan di atas, maka dunia perpustakaan tidak akan maju.

Dapat disimpulkan dari pendapat diatas media promosi penjualan dapat

menarik minat pengunjung dengan memberikan kupon, premi, hadiah, stiker,

potongan biaya dan media lainnya.

2.6.3. Hubungan Masyarakat

Hubungan masyarakat merupakan bagian dari bauran pemasaran yang

paling memiliki potensi besar untuk membangun kesadaran dan preferensi dalam

pasar, menempatkan kembali produk dan mempertahankanya.

Menurut Kotler (2012: 21) Kegiatan komunikasi yang dimaksudkan untuk

membangun Image yang baik bagi perusahaan, menjaga kepercayaan dari para

pemegang saham.

Hubungan Masyarakat adalah segenap upaya yang terencana dan

berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan mempertahankan niat baik dan

pengertian timbal balik antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.

Menurut IPR (British Institute of Public Relation) dalam Jefkins (2002: 10).

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hubungan

masyarakat adalah membangun hubungan baik dengan relasi perusahaan.

a. Fungsi Hubungan Masyarakat

Pada umumnya hubungan masyarakat memiliki fungsi untuk

menempatkan citra yang baik mengenai sasaran dan tujuan perusahaan maupun

produknya masyarakat. Tetapi selain itu fungsi lain dari hubungan masyarakat

sebagai berikut seperti dikemukakan oleh Kotler (2012:22):

a. Hubungan pers

Menempatkan informasi yang layak dan positif pada media massa untuk

menarik perhatian konsumen terhadap suatu produk, jasa, atau seseorang

yang terkait dengan perusahaan atau institusi tersebut.

b. Publisitas produk

Mempublikasikan produk atau jasa secara khusus

(20)

Menciptakan pesan internal dan eksternal untuk mempromosikan suatu citra

yang positif atas suatu perusahaan atau institusi.

d. Urusan masyarakat

Membangun dan mempertahankan hubungan komunitas nasional maupun

lokal

e. Lobi

Mempengaruhi parlemen atau pemerintahan untuk memajukan atau

menghalangi pembuatan suatu undang-undang dan peraturan.

f. Hubungan karyawan dan Investor

Menjaga hubungan positif dengan para karyawan, pemegang saham, dan

pihak lainnya dalam suatu komunitas keuangan.

g. Manajemen Krisis

Menanggapi suatu publisitas atau kejadian negatif.

Dapat disimpulkan fungsi dari hubungan masyarakat merupakan

upaya komunikasi perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini,

keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut.

b. Media Hubungan Masyarakat

Dalam pelaksanaannya hubungan masyarakat membutuhkan media atau alat

seperti halnya periklanan, agar dapat melakukan komunikasi dengan pasar atau

pelanggan. Alat yang digunakan diharapkan dapat membantu dalam upaya

menempatkan citra positif dari produk atau perusahaan di benak masyarakat.

Beberapa alat yang umum digunakan untuk hubungan masyarakat, menurut Kotler

(2012: 23) antara lain :

1. Publisitas produk baru

2. Penempatan produk

3. Pendidikan konsumen

4. Sponsor acara

(21)

2.6.4. Penjualan Perorangan

Penjualan perorangan merupakan komunikasi langsung antara seorang

perwakilan penjual dengan satu atau lebih calon pembeli dalam upaya untuk

mempengaruhi satu dengan lainnya dalam situasi pembelian.

Menurut Tjiptono (2008) adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara

penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon

pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga

mereka kemudian akan mencoba dan membeli.

Sedangkan menurut Kotler (2012:23) penjualan perorangan adalah

presentasi pribadi oleh wiraniaga perusahaan dengan tujuan melakukan penjualan

dan membangun hubungan pelanggan.

Dapat disimpulkan bahwa penjualan perorangan merupakan komunikasi

langsung dengan satu atau lebih calon pembeli untuk memperkenalkan suatu

produk kepada calon pelanggan dengan tujuan melakukan penjualan.

a. Sifat Penjualan Perorangan

Tjiptono (2008:224) mengemukakan pendapatnya mengenai sifat dari

penjualan perorangan, yaitu:

1. Konfrontasi pribadi

Berarti adanya hubungan yang hidup, langsung dan interaktif antara dua

orang atau lebih.

2. Penanaman pemahaman

Memungkinkan berkembangnya segala macam hubungan, mulai dari

sekedar hubungan jual beli sampai dengan suatu hubungan yang lebih

akrab.

3. Tanggapan

Situasi yang seolah-olah mengharuskan pelanggan untuk mendengar,

memperhatikan dan menanggapinya.Dengan sifat yang dimilikinya

penjualan perorangan mempunyai kelebihan antara lain dapat

(22)

b. Fungsi Penjualan Perorangan

Aktivitas penjualan perorangan menurut Kotler (2012:24) memiliki

beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut:

1. Penemuan prospek

Mencari pembeli dan menjalin hubungan dengan mereka.

2. Sasaran

Mengalokasikan kelangkaan waktu penjual demi pembeli.

3. Menjual

Mendekati, mempresentasikan, dan mendemonstrasikan, mengatasi

penolakan, serta menjual produk kepada pelanggan.

4. Komunikasi

Memberikan informasi mengenai produk perusahaan kepada pelanggan.

5. Melayani

Memberikan berbagai jasa dan pelayanan kepada pelanggan.

6. Informasi pasar

Melakukan riset dan intelejen pasar.

7. Alokasi

Menentukan pelanggan/pasar yang akan dituju.

Menurut pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa fungsi dari penjualan

perorangan dapat memberikan berbagai jasa dan pelayanan kepada pelanggan

secara langsung.

Bentuk-bentuk personal selling menurut Kotler (2012: 25) secara garis

besar adalah sebagai berikut :

1. Di toko.

2. Di rumah-rumah.

3. Penjual yang ditugaskan oleh pedagang besar untuk mendatangi

pedagang eceran.

4. Penjualan yang ditugaskan oleh produsen untuk menghubungi

pedagang besar atau pedagang eceran.

(23)

6. Penjual yang terlatih secara teknis mengunjungi para konsumen industri

untuk memberikan nasehat dan bantuan.

2.6.5. Pemasaran Langsung

Bila penjualan perorangan berupaya mendekati pembeli, iklan berupaya

memberitahu dan mempengaruhi pelanggan, promosi penjualan berupaya

mendorong penjualan, hubungan masyarakat membangun dan memelihara citra

perusahaan, maka direct marketing memadatkan semua kegiatan tersebut dalam

penjualan langsung tanpa perantara.

Dalam pemasaran langsung, komunikasi promosi ditujukan langsung

kepada konsumen individual, dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi

konsumen yang bersangkutan.

Pemasaran langsung menurut Tjiptono (2008 : 232) adalah sistem

pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media

iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi di sembarang

tempat.

Menurut Kotler dan Armstrong (2008) pemasaran langsung (direct

marketing) adalah hubungan langsung dengan konsumen individual yang

ditargetkan secara hati-hati untuk meraih respon segera dan mencapai hubungan

pelanggan yang abadi.

Menurut Khotler (2007:172) pemasaran langsung adalah komunikasi

secara langsung dari surat, telepon, fax, atau email untuk mendapatkan tanggapan

langsung dari konsumen secara jelas.

Dapat disimpulkan bahwa pemasaran langsung adalah komunikasi

langsung dengan konsumen tanpa perantara dengan memanfaatkan beberapa

media untuk memperoleh tanggapan.

a. Fungsi Pemasaran Langsung

Pemasaran langsung menurut Tjiptono (2008:233) memiliki fungsi dalam

memasarkan produk, fungsi pemasaran langsung, yaitu:

(24)

Memudahkan para konsumen untuk membeli produk melalui telefon, fax,

pos, internet, dan media lainnya. Melalui pemasaran langsung ini

konsumen dapat memanfaatkan waktunya dan selain itu bersifat rahasia.

2. Bagi penjual

Berfungsi untuk memasarkan produk secara langsung kepada konsumen

yang telah dipilih secara selektif oleh penjual, dan selain itu penjualan

dapat berdasarkan pemesanan konsumen.

Dapat disimpulkan pemasaran langsung untuk memasarkan langsung

kepada konsumen melalui telefon, fax, pos, internet, dan media lainnya.

b. Sifat Pemasaran Langsung

Adapun sifat dan karakteristik pemasaran langsung adalah sebagai berikut,

Tjiptono (2008:234):

1. Tertutup

Pesan disampaikan langsung kepada individu tanpa mempublikasikan ke

umum.

2. Segera dan khusus

Pesan dibuat dengan cepat dan dapat disesuaikan agar mengundang

ketertarikan konsumen tertentu.

3. Interaktif

Pesan dapat diubah tergantung respon dari konsumen dan terjadi

komunikasi antara penjual dan pembeli.

c. Tujuan Pemasaran Langsung

Tujuan dari pemasaran langsung menurut Tjiptono (2008:234) sebagai

berikut:

1. Menunjukan target yang jelas

Mulai daftar alamat yang terpilih dan informasi yang termuat di dalam

database, perusahaan dapat mengarahkan komunikasinya pada konsumen

(25)

2. Personalisasi

Untuk konsumen individual dapat disebut nama dan alamatnya, sedangkan

pembeli institusional dapat dihubungi dengan menyebutkan nama dan

jabatannya.

3. Ungkapan yang mendorong tindakan segera

Ungkapan dalam pemasaran langsung memerlukan tindakan tertentu yang

jelas dan segera dengan meminta konsumen untuk melakukan tindakan

dengan segera.

4. Strategi yang tidak terlihat

Pada dasarnya, strategi dan taktik dalam pemasaran langsung tidak

transparan bagi publik, karena menggunakan media langsung antara

penjual dan pembeli.

5. Keterukuran

Dalam direct marketing dapat terlihat usaha mana yang berhasil dan mana

yang gagal, dengan demikian penyusunan program pemasaran periode

mendatang dapat lebih terarah.

d. Media Pemasaran Langsung

Menurut Tjiptono (2008:234 ) ada media dalam proses pemasaran langsung

yang biasa digunakan, antara lain :

1. Katalog

2. Surat

3. Tele marketing

2.7. Hambatan Promosi Perpustakaan

Promosi perpustakaan tidak lepas dari berbagai masalah yang kadang

menjadi penghambat atau kendala dalam pelaksanaannya. Kendala-kendala

tersebut bisa berasal dari dalam perpustakaan maupun luar perpustakaan. Lebih

jauh Qalyubi (2007: 263-264) menyatakan kendala-kendala yang dihadapi oleh

(26)

a. Kendala dari dalam (internal)

1) Pengetahuan pustakawan tentang ilmu dan teknik pemasaran masih

lemah.

2) Pandangan tradisional terhadap perpustakaan yang melihat

perpustakaan hanya sebagai sebuah gudang buku.

3) Gedung/fasilitas perpustakaan tidak memadai.

4) Dana untuk membeli bahan pustaka dan membuka layanan-layanan

baru kurang memadai.

5) Apresiasi pustakawan terhadap pengguna perpustakaan lemah.

b. Kendala dari luar (eksternal)

1) Komitmen dari pimpinan dalam mendukung terhadap eksistensi

perpustakaan masih sangat kurang.

2) Pengguna perpustakaan hanya bersifat sementara, kecuali yang

terdapat pada jenis perpustakaan khusus dan perpustakaan umum.

3) Manajemen organisasi lemah.

4) Budaya baca masyarakat dengan memanfaatkan perpustakaan sangat

lemah.

5) Staf pengajar di madrasah/sekolah jarang memberi tugas kepada siswa

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel Publication, Event, Identity Media, dan Public Service Activity mempunyai pengaruh yang cukup kuat hal ini

The thing that will be explored is related to (1) first language acquisition both lexical and grammatical skills; (2) acquiring a second language, both lexical

bahwa prevalensi ansietas pada mahasiswa kedokteran FK Unand tahap akademik menjelang ujian tulis sebesar.. 46,99%, ansietas ringan prevalensinya sebesar 30,45%,

Nugroho, Bunafit, 2004, ”Database Relasional dengan Mysql” , Yogyakarta: Andi Offset. Sutabri, Tata, 2003, ”Analisa Sistem Informasi” , Yogyakarta:

a) Traditional accountability. Akuntabilitas tradisional merupakan suatu tanggungjawab birokrat yang telah diberikan kewenangan untuk melaksanakan fungsi tertentu sebagaimana

dan demam intrapartum (p=0,083) tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian pneumonia neonatus di..

Perhitungan Tunjangan Tambahan yang dimiliki oleh Dinas Sosial Kota.. Salatiga kurang efektif karena masih menggunakan perhitungan

 Peserta didik menganalisis, menghubungkan, dan menyimpulkan data-data yang didapat dari hasil diskusi tentang definisi iman kepada kitab suci, macam-macam kitab suci, dan