• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komodifikasi Kain Tradisional Karo Pada Era Globalisasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Komodifikasi Kain Tradisional Karo Pada Era Globalisasi"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 2.10 : Uis Julu Berpolos dan Uis Julu Berjongkit(Sumber : Legacy in Cloth, Batak textile of Indonesia: Catalog 1.1)
Gambar 2.12 : Seorang perempuan Karo yang menggunakan  Uis Teba sebagai kain penggendong anak th
Gambar 2.13 : Uis Arinteneng
Gambar 2.14 : Uis Batu Jala dan penggunaanya
+7

Referensi

Dokumen terkait

Selesai pesta, rombongan dari pihak perempuan yang menghadiri pesta akan di sapa lagi secara adat, yaitu dengan diberikan satu buah mamuli mas, satu utas lulu amahu

Nilai social yang ada pada adat tradisi bajapuik ialah untuk menghargai pihak laki-laki yang akan menjadi orang pedatang di keluarga pihak perempuan, agar wibawanya

Besar kemungkinan istilah meminang berasal dari penyampaian “sirih pinang”, yang biasa dilakukan oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan, tetapi dalam masyarakat adat yang

Anak beru dari pihak perempuan menyambut kedatangan keluarga laki-laki dengan membawa piring dan gelas untuk tempat memakan cimpa yang di bawa oleh pihak laki- laki sebagai

terhadap pihak perempuan bahwa delegasi atau tokoh adat dari pihak laki-laki akan segera tiba, pihak laki-laki ingin mengetahui pada siapa nantinya mereka akan

Dalam adat suku Samin, setelah wali dari mempelai laki-laki mengucapkan ijab, wali dari pihak perempuan hanya diam tanpa mengucapkan qabul, hal ini tidak sesuai

ojek online yang lain pengendaranya berjenis kelamin laki-laki berbeda dengan Ojesy yang Sahabat Pengendaranya berjenis kelamin perempuan, hal inilah yang membuat

- Makna ungkapan pada proses melamar ( fofeena ) terdiri dari pemberitahuan terhadap pihak perempuan bahwa delegasi atau tokoh adat dari pihak laki-laki akan segera tiba, pihak