BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
PT. Perkebunan Nusantara IV disingkat PTPN IV didirikan berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1996, merupakan hasil peleburan 3 (tiga)
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT. Perkebunan VI (Persero), PT.
Perkebunan VII (Persero), dan PT. Perkebunan VIII (Persero) sebagaimana
dinyatakan dalam Akta Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan
Nusantara IV No. 37 tanggal 11 Maret 1996 yang dibuat dihadapan Notaris Harun
Kamil, S.H., Notaris di Jakarta, yang anggaran dasar telah mendapat pengesahan
dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Surat
Keputusan Nomor: C2-8332.HT.01.01.Th.96 tanggal 8 Agustus 1996 dan telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 8 Oktober 1996
Nomor 81 dan Tambahan Berita Negara No. 8675.
1. Peleburan Perusahaan (1996 – 2000)
Peleburan Perusahaan PT. Perkebunan VI, VII, VIII yang merupakan cikal
pendirian PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero). Perusahaan memulai
menyusun langkah-langkah strategis dan melakukan transformasi bisnis
untuk meningkatkan produktivitas agar dapat bersaing.
2. Perencanaan Strategi (2001 – 2005)
Merencanakan strategi transformasi bisnis dimana semakin tingginya
kelapa sawit dan mulai melaksanakan konversi tanaman the dan kakao ke
kelapa sawit di Unit Balimbinga n, Bah Birong Ulu dan Marjandi.
3. Pembentukan Direktorat (2006 – 2010)
Perusahaan membentu Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha
dengan Mengganti Direktorat Pemasaran menjadi Direktorat Keuangan.
Perusahaan mulai melakukan pengembangan areal kelapa sawit di Kab.
Labuhan Batu dan Mandailing Natal dan membentuk Unit Proyek
Pengembangan Batang laping, Timut, Panai Jaya.
4. Restrukturisasi (2011 - 2015)
Perusahaan mulai melakukan restruktur organisasi dan SDM untuk menuju
perusahaan best practices. Restruktur Organisasi dimulai dengan
menyederhanakan proses bisnis dan melakukan penggabungan Grup Unit
Usaha yang semula ada 5 GUU menjadi 4 GUU dan melakukan
penggabungan Unit Usaha PKS Sosa ke Unis Usaha Sosa, melakukan spin
off rumah sakit dan sekolah. Perusahaan juga sedang mempersiapkan
restruktur organisasi di tingkat Bagian dan Unit Usaha. Di akhir tahun
2014 PTPN IV telah berubah status dari BUMN menjadi anak perusahaan
BUMN.
5. Perubahan Nama Perusahaan (2015)
Pada tahun 2015 perusahaan tidak melakukan perubahan nama
perusahaan. Perusahaan melakukan perubahan nama perusahaan pada
Dasar Nomor: 25 tanggal 23 Oktober 2014 yang dibuat dihadapan Notaris
Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn., nama perusahaan berubah menjadi PT.
Perkebunan Nusantara IV atau disingkat PTPN IV.
PT. Perkebunan Nusantara IV adalah Perusahaan yang bergerak pada
bidang usaha agro bisnis dan agro industri. PTPN IV mengusahakan perkebunan
dan pengolahan komoditas kelapa sawit dan teh yang mencakup pengolahan areal
dan tanaman, kebun bibit dan pemeliaraan tanaman menghasilkan, pengolahan
komoditas menjadi bahan baku berbagai industri, pemasaran komoditas yang
dihasilkan dan kegiatan pendukung lainnya. PTPN IV memiliki 20 unit usaha
yang mengelola budidaya kelapa sawit dan 1 unit usaha yang mengelola budidaya
teh dan 1 unit kebun plasma kelapa sawit, serta 1 unit usaha perbengkelan (PMT
Dolok Ilir) yang menyebar di 9 Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli
Serdang, Serdang Berdagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang Lawas,
Batubara dan Mandailing Natal,
Dalam pengolahan, PTPN IV memiliki 16 Unit Pabrik Kelapa Sawot
(PKS) dengan kapasitas total 635 ton Tandan Buah Segar (TBS) perjam, 2 unit
Pabrik The dengan kapasitas total 155 ton Daun Teh Basah (DTB) perhari, dan 2
unit Pabrik Pengolahan Inti Sawit dengan kapasitas 405 ton perhari.
Selain mengelola kedua komoditi tersebut PTPN IV juga mengelola balai
benih kelapa sawit yang terdapat di unit usaha Adolina. PTPN IV juga didukung
oleh 1 Unit Usaha Engineering Manufacturingand Construction yaitu Pabrik
Maka pengelompokkan Unit Usaha dalam Distrik Kebun PTPN IV ditetapkan
sebagai berikut:
a. Distrik I
Terdiri dari 9 Unit Usaha, Unit Usaha yang tergabung dalam Distrik I
berada di wilayah Kabupaten Simalungun dan Asahan. Adapun Unit
Usaha tersebut adalah:
1. Bah Jambi
2. Balimbingan
3. Marihat
4. Tonduhan
5. Pasir Mandoge
6. Dolok Sinumbah
7. Sei Kopas
8. Masjandi
9. Bah Birung Ulu
b. Distrik II
Terdiri dari 6 Unit Usaha, Unit Usaha yang tergabung dalam Distrik II
berada di wilayah Kabupaten Simalungun dan Asahan. Adapun Unis
Usaha tersebut adalah:
1. Bukit lima
2. Dolok Ilir
3. Laras
5. Mayang
6. Tanah Itam Ulu
c. Distrik III
Terdiri dari 8 Unit Usaha, Unit Usaha yang tergabung dalam Distrik III
berada di wilayah Kabupaten Seradang Berdagai, Deli Serdang,
Simalungun, Langkat dan Mandailing Natal. Adapun Unit Usaha tersebut
adalah:
1. Adolina
2. Aek Nauli
3. Pabatu
4. Padang Matinggi
5. Sawit Langkat
6. Tinjowan
7. Timur
8. Batang Laping
d. Distrik IV
Terdiri dari 7 Unit Usaha, Unit Usaha yang tergabung dalam Distrik IV
berada di wilayah Kabupaten Labuhan Batu, Asahan dan Tapanuli Selatan.
Adapun Unit Usaha tersebut adalah:
1. Ajamu
2. Berangir
3. Meranti Paham
5. Pulu Raja
6. Sosa
7. Air Batu
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan memiliki 3 (tiga) anak
perusahaan, yaitu PT. Sarana Agro Industri, PT. Sarana Perkebunan Nusantara
dan PT. Prima Medica Nusantara. Selain memiliki anak perusahaan, PTPN IV
juga memiliki Perusahaan Asosiasi, yaitu PT. ESW Nusantara Tiga, PT. Pupuk
Agro Nusantara, PT. Industri Nabati Lestari dan PT. Agro Sinergi Nusantara.
B. Visi dan Misi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) a. Visi
Menjadi perusahaan unggul dalam usaha agroindustri yang terintegrasi.
b. Misi
1. Menjalankan usaha dengan prinsip-prinsip usaha terbaik, inovatif dan
berdaya saing tinggi.
2. Menyelenggarakan usaha agroindustri berbasis kelapa sawit, teh dan
karet.
3. Mengintegrasikan usaha agroindustry hulu, hilir dan produk baru,
pendukung agroindustry dan pendayagunaan asset dengan preferensi
pada teknologi terkini yang teruji (proven) dan berwawasan
C. Budaya Perusahaan
Memberi, membimbing dan mendorong prilaku seluruh karyawan perusahaan
agar dalam melaksanakan tugas selalu:
1. Berfikir positif untuk dapat menangkap setiap peluang.
2. Proaktif dalam menghasilkan inovasi dan prestasi.
3. Kerjasama tim untuk membangun kekuatan.
4. Menempatkan kepentingan perusahaan sebagai pertimbangan utama bagi
setiap keputusan yang diambil oleh setiap jajaran perusahaan.
5. Menempatkan peningkatan kesejahteraan karyawan sebagai bagian yang
tidak terpisahkan dari pencapaian sasaran perusahaan.
D. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan
tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan
keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja berfungsi melaksanakan serangkaian
kegiatan tertentu.
Struktur Organisasi berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. Perkebunan
Nusantara IV No. 04.13/kpts/117/X/2016 tentang Struktur Organisasi PT.
Perkebunan Nusantara IV.
Sumber: PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan, 2017
Gambar 2.1
E. Uraian Tugas
Berikut ini adalah Uraian Tugas (Job Description) dari setiap unit pada PT.
Perkebunan Nusantara IV:
1. RUPS
RUPS memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi
atau Komisaris dalam batas yang ditentukan Undang-Undang Perseroa
atau Anggaran Dasar. Sebagai pemegang tertinggi dalam perseroan, RUPS
berhak memperoleh segala keterangan yang berkaitan dengan kepentingan
perseroan dari Direksi atau Komisaris RUPS.
2. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan
pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perseroan
maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan
nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan
Rencana Jangka Panjang Perseroan, Rencana Kerja dan Anggaran
Perseroan serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku,
untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan
Perseroan.
a. Bertugas memonitori dan mengevaluasi proses penyelesaian Laporan
Keuangan Tahun buku setiap tahunnya dan penetapan laporan
pertanggungjawaban keuangan perusahaan tahun sebelumnya.
b. Melakukan evaluasi atas efektivitas Satuan Pengawasan Intern (SPI).
c. Melakukan evaluasi atas sistem Pengendalian Intern kegiatan tertentu.
d. Melakukan evaluasi dan memonitori atas laporan Direksi tentang
progress pelaksanaan arahan RUPS.
e. Melakukan evaluasi atas Laporan Manajemen Triwulan Direksi.
4. Komite Pemantau MR dan GCG
a. Membantu Dewan Komisaris dalam mengkaji sistem manajemen
risiko yang disusun oleh Direksi serta menilai toleransi yang dapat
diambil oleh perusahaan.
b. Membantu Dewan Komisaris dalam mengidentifikasi risiko usaha
sesuai best practices pengelolaan risiko.
c. Memantau pelaksanaan kebijakan manajemen risiko yang terdiri dari
risiko keuangan, risiko pasar, risiko dana, risiko operasional, risiko
legal dan risiko sumber daya manusia sesuai Best Practices
pengelolaan risiko.
d. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan operasional sesuai best practices
pengelolaan risiko dan selanjutnya melaporkan kepada Dewan
Komisaris.
e. Melakukan pendalaman atas potensi risiko sesuai dengan best
Komisaris dan memberikan saran perbaikan dan tindaklanjut kepada
Komisaris.
f. Membantu Komisaris dalam mengkaji kebijakan GCG secara
menyeluruh yang disusun oleh Direksi serta menilai konsistensi
penerapannya, termasuk yang bertalian dengan etika bisnis dan
tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility).
g. Memastikan seluruh aktifitas berlandaskan prinsip-prinsip tata kelola
perusahaan yang baik (GCG) dan beretika bisnis yang sehat.
h. Melakukan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Dewan Komisaris.
5. Direktur Utama
a. Mengelola Perusahaan sesuai amanat RUPS untuk mewujudkan
sasaran Perusahaan.
b. Menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan
perusahaan untuk kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud
dan tujuan Perusahaan serta mewakili perusahaan baik didalam
maupun diluar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian
dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan,
Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS.
c. Memimpin, mengkoordinasikan dan mensinkronisasikan pelaksanaan
program kegiatan Direktur Produksi, Direktur SDM dan Umum,
Direktur Keuangan dan Direktur Perencanaan dan Pengembangan
Usaha, Manajer Grup dan Manajer Unit.
e. Mengatur pembagian tugas dan wewenang masing-masing anggota
Direksi.
f. Mengadakan dan memimpin rapat Direksi secara berkala, untuk
mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan masing-masing
Direktorat, Grup Unit Usaha dan Unit Usaha.
g. Memberi penjelasan kepada Dewan Komisarisatau Rapat Umum
Pemegang Saham, mengenai Rencana Jangka Panjang
Perusahaan,Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan serta Laporan
Tahunan.
h. Melaksanakan pemenuhan aspek legal dan kepatuhan Perusahan
terhadap Anggaran Dasar, keputusan RUPS dan peraturan
perundang-undangan.
i. Mengkoordinir penyelenggaraan akuntansi keuangan, akuntansi biaya,
verifikasi dan administrasi asset.
j. Mengkoordinir Direksi melakukan evaluasi secara berkala terhadap
pencapaian target Indikator Kinerja Kunci (IKK) atau Key
Performance Indicator (KPI) serta merumuskan tindakan perbaikan
yang diperlukan.
k. Mengkoordinir pembuatan Laporan Manajemen Triwulan, Semesteran
dan Tahunan yang akan disampaikan kepada Dewan Komisaris dan
Pemegang Saham.
l. Melakukan pembinaan dan monitoring tugas-tugas dibidang Satuan
m. Mengkoordinir pelaksanaan dan pemantauan terhadap implementasi
Good Corporate Governance dan Manajemen Resiko.
n. Mengkoordinir perumusan program kegiatan masing-masing
Direktorat, Grup Unit Usaha dan Unit Usaha, dan Sekretaris
Perusahaan serta SPI yang dijabarkan dari RKAP dan RJPP.
o. Mengkoodinir penyusunan RJPP, RKAP dan rencana-rencana lainnya
untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris dan RUPS.
p. Penanggung jawab pelaksanaan pengadaan tanah untuk kepentingan
pengembangan usaha Perusahaan.
6. Direktur Operasional
a. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi seluruh pelaksanaan
operasional perusahaan.
b. Membuat standar perusahaan mengenai semua proses operasional,
produksi, proyek dan kualitas hasil produksi.
c. Membuat stategi dalam pemenuhan target perusahaan dan cara
mencapai target tersebut.
d. Membantu tugas-tugas direktur utama.
e. Mengecek, mengawasi dan menentukan semua kebutuhan dalam
proses operasional perusahaan.
f. Merencanakan, menentukan, mengawasi, mengambil keputusan dan
mengkoordinasi dalam hal keuangan untuk kebutuhan operasional
g. Mengawasi seluruh karyawan apakah tugas yang dilakukan sesuai
dengan standar operasional perusahaan.
h. Bertanggung jawab pada pengembangan kualitas produk ataupun
karyawan.
i. Membuat laporan kegiatan untuk diberikan kepada direktur utama.
j. Bertanggung jawab pada proses operasional, produksi, proyek dan
kualitas hasil produksi.
7. Direktur Komersil
a. Memastikan penggunaan yang efisien dari semua sumber daya,
b. Mengembangkan strategi, pencarian peluang baru bagi keberhasilan
pengembangan perusahaan.
c. Bertanggungjawab untuk pembentukan dan pelatihanyang efektif dari
tim penjualan.
d. Manajemen penjualan, pilihan saluran distribusi dan pengelolaan
jaringan dealer.
e. Mengembangkan lini produk dan harga, berbagai program yang dapar
meningkatkan penualan perusahaan
8. Direktur SDM dan Umum
a. Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas di bawah Direktorat
SDM dan Umum.
b. Menyusun struktur organisasi Perusahaan beserta uraian tugasnya.
c. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan di bawah
d. Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan dibidang SDM,
Umum, Hukum dan Pertahanan serta Pengadaan. Melaksanakan
pengelolaan SDM, termasuk rekrutmen, penempatan, penilaian kinerja,
karir, remunerasi dan purna tugas.
e. Menyusun Perjanjian Kerja Bersama (PKB) untuk dibahas bersama
dengan Serikat Pekerja dan peraturan kepegawaian.
f. Mengurus permasalahan hukum yang dihadapi Perusahaan dan
pengurusan hak atas tanah sesuai ketentuan yang berlaku.
g. Menjalankan arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris dan
RUPS. Mengadakan rapat-rapat internal secara berkala dilingkungan
SDM, dan kegiatannya.
h. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target
Indikator Kinerja Kunci (IKK) atauKey Performance Indicator (KPI)
yang berkaitan dengan aspek operasional.
i. Melaksanakan dan memantau penerapan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance dan Manajemen Risiko di lingkungan Bidang
SDM, Umum, Hukum dan Pertanahan serta Pengadaan.
j. Menindaklanjuti temuan hasil audit SPI dan auditor eksternal yang
berkaitan dengan tugas operasionalnya.
k. Menyiapkan Laporan Manajemen Triwulan, Semesteran dan Tahunan
l. Merumuskan dan menetapkan program kegiatan Bagian SDM, Bagian
Umum, Bagian Hukum dan Pertanahanserta Bagian Pengadaan yang
didasarkan kepada RKAP dan RJPP yang telah disahkan.
m. Merumuskan kebijakan dan menyusun pedoman kerja yang digunakan
dilingkungan Direktorat SDM dan Umum dan selanjutnya
disampaikan kepada Direktur Utama untuk ditetapkan.
9. Sekretaris Perusahaan
a. Bertugas memastikan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
b. Memberikan penjelasan atas peraturan perundang-undangan yang
berhubungan dengan kegiatan perusahaan.
c. Mengkoordinasikan atas kepatuhan pelaksanaan GCG di lingkungan
PT. Perkebunan Nusantara IV.
d. Menyimpan dokumen-dokumen perusahaan.
e. Menyimpan dan mengawasi stempel resmi perusahaan.
f. Membantu jika diperlukan dalam mempersiapkan Laporan Tahunan
Perusahaan.
10.Bagian Satuan Pengawas Intern (SPI)
a. Bertugas menilai terhadap informasi keuangan mencakup penilaian
terhadap informasi keuangan sesuai prinsip-prinsip akuntansi yang
lazim.
b. Menilai terhadap ketaatan Unit Usaha yang bersangkutan pada
yang mempunyai pengaruh kepada laporan keuangan serta ketaatan
terhadap RKAP yang telah ditetapkan.
c. Menilai terhadap penggunaan sumber daya ekonomi perusahaan,
apakah telah dikelola dengan baik efisien dan berdaya guna.
d. Menilai capaian realisasi yang sebenarnya dibandingkan dengan target
yang telah ditetapkan termasuk pengajuan ketaatan Unit Usaha
terhadap peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan
kehematan, daya guna dan hasil guna.
e. Melakukan audit terhadap kegiatan dalam perusahaan yang
diindikasikan adanya kecurangan atau penyimpangan maupun tindak
pidana korupsi.
11.Bagian Perencanaan Strategis
a. Merencanakan, mengatur, mengkoordinasikan dan mengendalikan
tugas perencanaan, penyusunan program kerja.
b. Pelaksaan evaluasi program, anggaran, dan pelaporan kinerja.
12.Bagian Tanaman
a. Membuat, meninjau dan merevisi standard performance bidang
tanaman.
b. Merumuskan kebijakan kultur teknis tanaman dan panen yang lebih
baik guna meningkatkan efektifitas dan produktifitas kerja.
c. Melaksanakan pemesanan kecambah Kelapa Sawit yang bersertifikat
d. Melaksanakan pengkajian, pengujian sarana dan metode baru bidang
tanaman.
13.Bagian Pengolahan
a. Melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan pengolahan bahan
baku menjadi produk akhir.
b. Melakukan pengawasan terhadap identifikasi yang berhubungan
dengan proses pengolahan.
c. Melakukan pengawasan terhadap jumlah bahan baku yang diterima
serta produksi yang dikirim.
d. Membuat laporan manajemen pengolahan.
14.Bagian Teknik
a. Bertanggung jawab atas tersedianya mesin, peralatan dan kebutuhan
listrik demi kelancaran produksi.
b. Mendelegasikan dan mengkoordinir tugas-tugas di bagian perawatan
mesin dan listrik.
15.Bagian Keuangan
a. Membuat dan menyampaikan Laporan Manajemen (LM) intern dan
tahunan kepada pemegang saham.
b. Membuat dan menyampaikan Laporan Keuangan (Konsolidasian)
interim dan tahunan sesuai dengan pernyataan standar akuntansi
c. Mempersiapkan bahan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang
berkaitan dengan data keuangan.
d. Melaksanakan pemeriksaan kas, persediaan dan aktiva lainnya serta
verifikasi penggunaan unag kerja dan administrasi keuangan Distrik
manajer dan Kebun atau unit secara periodik.
e. Menyusun perencanaan strategi dan rencana jangka panjang bagian
serta rencana kerja anggaran perusahaan/rencana operasional di bagian
keuangan.
16.Bagian Akuntansi
a. Melaksanakan kegiatan proses akuntansi yang meliputi aktiva,
kewajiban, kewajiban, ekuiti, penjualan, dan beban.
b. Melaksanakan rekonsiliasi perkiraan internal dan eksternal.
c. Menyusun perencanaan strategi dan rencana jangka panjang bagian
serta rencan kerja anggaran perusahaan/rencana kerja operasional di
bagian akuntansi.
d. Menyusun proyeksi dan realisasi cash flow perusahaan.
17.Bagian Pemasaran
a. Menentukan kebijaksanaan dan strategi pemasaran perusahaan yang
mencakup jenis produk yang akan dipasarkan, harga pendistribusian
dan promosi
a. Menjalankan kerja sama dengan pihak luar dalam ranga
pengembangan dan kerja sama strategi perusahaan, serta tata kelola
perusahaan yang baik.
19.Bagian SDM
a. Melaksanakan pengelolaan SDM berbasis kompetensi, kinerja dan
kontribusi yang diberikan kepada perusahaan.
b. Melaksanakan pembangunan sistem da Training Program dalam
rangka pemenuhan kompetensi.
c. Melaksanakan kegiatan promosi, kenaikan golongan, demosi dan
mutasi.
20.Bagian Umum dan PKBL
a. Mengurus penerbitan sertifikast Hak Guna Usaha dan Hak Guna
Bangunan Kantor Direksi.
b. Mengurus pengelolaan Poliklinik Kantor Direksi dan memonitor
pengiriman pasien Poliklinik Kantor Direksi.
c. Melaksanakan analisa dan evaluasi keamanan perusahaan dalam upaya
penyelenggaraan pengamanan personil, asset, informasi atau dokumen,
lingkungan dan investasi.
d. Melaksanakan investasi dan interogasi internal serta menuangkannya
ke dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan resume hasil
pemeriksaan.
a. Melakukan pengadaan barang atau jasa yang diperlukan unit kerja lain
guna mendukung pelayanan dan operasional perusahaan.
b. Melakukan analisa kebutuhan pengadaan barang atau jasa yang
diminta para unit kerja lain guna memenuhi pengadaan barang atau
jasa.
22.Bagian Hukum dan Pertanahan
a. Merumuskan program kegiatan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai
pedoman pelaksanaan kegiatan.
F. Rencana Kegiatan
Untuk melaksanakan tugas komite audit perlu disusun program kerja
tahunan. Rencana kerja tahunan PT. Perkebunan Nusantara IV dimaksud antara
lain:
a. Memonitor juga mengevaluasi proses penyelesaian laporan keuangan
tahunan dan penetapan laporan pertanggung jawaban keuangan
perusahaan.
b. Melakukan evaluasi atas efektifitas satuan pengawasan intern kegiatan
tertentu.
c. Melakukan evaluasi dan memonitor atas laporan direksi.
d. Malukan evaluasi atas laporan manajemen triwulan direksi.
e. Melakukan evaluasi atas laporan kinerja bulanan Grup Unit Usaha
f. Melakukan evaluasi atas sistem pengendalian intern kegiatan tertentu.
g. Melakukan evaluasi atas rencana dan realisasi perusahaan.
h. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program PKBL (Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan).
i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diminta komisaris.