1 BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar belakang
Rambut termasuk salah satu adneksa kulit yang tumbuh berasal dari kulit.
Rambut tumbuh dari akar rambut yang ada di dalam lapisan dermis kulit dan
melalui saluran folikel rambut ke luar dari kulit. Bagian rambut yang ke luar dari
kulit dinamakan batang rambut (Tranggono dan Latifah, 2007). Selain untuk memberikan kehangatan dan perlindungan, rambut juga berfungsi untuk keindahan dan penunjang penampilan. Rambut sehat memiliki ciri-ciri tebal, berwarna hitam, berkilau, tidak kusut dan tidak rontok menjadi kebutuhan semua orang. Namun demikian tidak semua orang dapat memiliki rambut sehat karena dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat menyebabkan rambut menjadi tidak sehat (Rostamailis, dkk., 2009).
Telah lama dikenal ungkapan rambut adalah mahkota kecantikan yang menandakan betapa pentingnya rambut bagi peran seseorang dalam lingkungannya. Oleh karena itu, kehilangan rambut akibat kerontokan rambut akan selalu menjadi masalah berat bagi yang mengalaminya dan apabila tidak berhasil ditanggulangi akan menyebabkan rasa rendah diri, kecewa dan frustrasi (Wasitaatmadja, 1997).
Penyebab rambut rontok bisa terjadi karna beberapa faktor seperti karena genetik, perubahan hormonal, perlakuan berlebihan terhadap rambut, konsumsi obat-obatan, penggunaan kosmetik kimia rambut, stres psikis dan gangguan patologis pada kulit kepala. Perawatan rambut secara rutin dengan memakai bahan-bahan alami dapat menghindarkan rambut rontok. Pemakaian tonik
2
rambut herbal bisa memperkuat akar rambut dan melancarkan peredaran darah yang memberi nutrisi bagi rambut sehingga bisa mencegah kerontokan (Jaelani, 2009).
Rambut setiap orang membutuhkan nutrisi agar tetap sehat. Nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan rambut, antara lain dapat diperoleh dari bahan-bahan herbal yang mengandung vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin E, selenium, zat besi, seng, magnesium, biotin, tembaga, protein dan asam lemak esensial. Selain untuk mencegah rambut rontok, bahan-bahan tersebut juga bermanfaat untuk menyuburkan rambut (Jaelani, 2009; Muliyawan dan Neti, 2013; Umamah, 2010).
Indonesia adalah negara yang terkenal akan kekayaan sumber daya alamnya. Alpukat merupakan salah satu tanaman yang populer di Indonesia (Lianti, 2014). Buah alpukat mengandung protein, asam lemak esensial, vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin E serta mineral seperti fosfor, zat besi dan magnesium (Dalimartha, 2008; Ding, 2014; Lianti, 2014). Buah alpukat dapat digunakan untuk merangsang pertumbuhan rambut (Ding, dkk., 2007; Maregesi, dkk., 2014).
Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian mengenai formulasi sediaan gel dengan zat aktif ekstrak buah alpukat (Persea americana
Mill.) yang aman, stabil dan efektif dalam penggunaannya sebagai penumbuh rambut terhadap tikus putih.
1.2Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
3
1. Apakah ekstrak buah alpukat (Persea americana Mill.) dapat diformulasikan dalam sediaan gel?
2. Apakah sediaan gel ekstrak buah alpukat (Persea americana Mill.) memiliki aktivitas terhadap pertumbuhan rambut?
1.3Hipotesa
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Ekstrak buah alpukat (Persea americana Mill.) dapat diformulasikan dalam sediaan gel.
2. Sediaan gel ekstrak buah alpukat (Persea americana Mill.) memiliki aktivitas terhadap pertumbuhan rambut.
1.4Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk membuat sediaan gel dari ekstrak buah alpukat (Persea americana
Mill.) yang berguna sebagai penumbuh rambut.
2. Untuk mengetahui aktivitas sediaan gel ekstrak buah alpukat (Persea americana Mill.) terhadap pertumbuhan rambut.
1.5Manfaat penelitian
Untuk meningkatkan daya dan hasil guna dari buah alpukat (Persea americana Mill.) dalam bidang kosmetik yaitu sebagai penumbuh rambut.