• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Hukum Internasional Terhadap Kepemilikan Dan Pengembangan Teknologi Nuklir Bagi Negara Anggota Perjanjian Nonproliferasi Nuklir

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tinjauan Hukum Internasional Terhadap Kepemilikan Dan Pengembangan Teknologi Nuklir Bagi Negara Anggota Perjanjian Nonproliferasi Nuklir"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Sumatera Utara BAB II

Tinjauan Hukum Internasional Mengenai Nuklir

A. Sejarah Penemuan dan Perkembangan Teknologi Nuklir 1. Pengertian Teknologi Nuklir

Istilah nuklir mulai dikenal masyarakat dunia setelah terjadinya serangan bom nuklir di kota Hiroshima dan Nagasaki pada 6 dan 9 Agustus 194521. Akibat dari peristiwa tersebut, sebagian orang seringkali mengkaitkan pengertian nuklir ini dengan sesuatu yang sangat berbahaya. Dalam hal ini, yang semakin membuat orang semakin resah adalah dengan adanya penggunaan teknologi nuklir yang dapat membunuh manusia. Sebagian orang secara langsung mendefinisikan bahwa nuklir adalah senjata nuklir yang meluluhlantakkan kedua kota tersebut dalam sekejap dan menimbulkan ribuan orang tewas akibat luka dan sakit sebagai akibat dari radiasi yang dikeluarkan oleh bom serta menimbulkan kerusakan lingkungan hidup.

Daya nuklir adalah penggunaan terkendali reaksi nuklir guna menghasilkan energi panas, yang digunakan untuk pembangkit listrik. Penggunaan daya nuklir guna kepentingan manusia saat ini masih terbatas pada reaksi fisi nuklir dan peluruhan radioaktif. Daya nuklir menyumbangkan sekitar 6% dari seluruh kebutuhan energi dunia, dan 13-14% kebutuhan listrik di dunia. Gabungan energi nuklir di Amerika Serikat, Perancis, dan Jepang menyumbang 50% dari seluruh pembangkit listrik nuklir yang ada.

(2)

Universitas Sumatera Utara Penggunaan energi nuklir sampai saat ini masih kontroversial dan banyak memunculkan perdebatan. Para pendukungnya, seperti Asosiasi Nuklir Dunia dan IAEA, mengatakan bahwa energi nuklir adalah salah satu sumber energi yang dapat mengurangi emisi karbon. Yang menolak, seperti Greenpeace dan NIRS, mempercayai bahwa nuklir akan membahayakan manusia dan lingkungan.

Beberapa kecelakaan akibat nuklir dan radiasi telah bermunculan. Kecelakaan akibat pembangkit listrik tenaga nuklir Penelitian internasional terus melakukan peningkatan keamanan energi nuklir, seperti dengan pengamanan nuklir pasif dan adalanya kemungkinan untuk menggunakan fusi nuklir.

Pengertian nuklir semakin dianggap negatif oleh masyarakat dunia semenjak terjadinya ledakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl22 atau yang dikenal dengan Bencana Chernobyl23. Hal ini semakin menambah pengertian yang negatif mengenai teknologi nuklir di mata masyarakat dunia dan dianggap hanya sebagai perusak lingkungan walaupun sebenarnya teknologi nuklir merupakan teknologi yang ramah lingkungan apabila dipakai dan digunakan dengan benar.

22 Chernobyl adalah sebuah kota tak berpenghuni di Ukraina utara, tepatnya di Oblast Kiev dekat dengan perbatasan Belarusia. Kota ini ditinggalkan penghuninya tahun 1986 setelah bencana ledakan pembangkit listrik tenaga nuklir yang terkenal sebagai Bencana Chernobyl yang terletak 14,5 km utara-barat laut. Pembangkit tersebut dinamakan sesuai dengan nama kotanya, dan terletak di Chernobyl Raion (distrik), tetapi bukan merupakan tempat tinggal bagi pekerjanya Sebagaimana dimuat dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Chernobyl terakhir diakses tanggal 6 Juli 2015 pukul 10.36 WIB

(3)

Universitas Sumatera Utara Penggunaan nuklir dibedakan antara penggunaan nuklir pada keadaan damai, dan juga nuklir dalam keadaan perang. Penggunaan nuklir untuk kepentingan militer tidak diperbolehkan mengingat dampak dan bahaya yang ditimbulkan oleh nuklir. Pengembangan nuklir sebagai senjata sangat tidak diperbolehkan karena daya ledaknya yang sangat luar biasa dan juga efek negative yang ditimbulkan oleh nuklir sangat merugikan umat manusia dan merugikan lingkungan hidup. Senjata nuklir adalah senjata yang mendapat tenaga dari reaksi nuklir dan mempunyai daya pemusnah yang dahsyat - sebuah bom nuklir mampu memusnahkan sebuah kota. Senjata nuklir telah digunakan hanya dua kali dalam pertempuran - semasa Perang Dunia II oleh Amerika Serikat terhadap kota-kota Jepang, Hiroshima dan Nagasaki.Pada masa itu daya ledak bom nuklir yg dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki sebesar 20 kilo (ribuan) ton TNT. Sedangkan bom nuklir sekarang ini berdaya ledak lebih dari 70 mega(jutaan) ton TNT24

Negara pemilik senjata nuklir yang dikonfirmasi adalah Amerika Serikat, Rusia, Britania Raya (Inggris), Perancis, Republik Rakyat Tiongkok, India, Korea Utara dan Pakistan. Selain itu, negara Israel dipercayai mempunyai senjata nuklir, walaupun tidak diuji dan Israel enggan mengkonfirmasi apakah memiliki senjata nuklir ataupun tidak25. Senjata nuklir kini dapat dilancarkan melalui berbagai cara, seperti melalui pesawat pengebom, peluru kendali, peluru kendali balistik, dan Peluru kendali balistik jarak benua.

24 Trinitrotoluena (TNT, atau Trotyl) adalah hidrokarbon beraroma menyengat berwarna kuning pucat yang melebur pada suhu 354 K (178 °F, 81 °C). Trinitrotoluena adalah bahan peledak yang digunakan sendiri atau dicampur

(4)

Universitas Sumatera Utara Dalam pengertian Umum, Nuklir merupakan inti atom, yang merupakan bagian yang sangat kecil dari atom dimana massa suatu atom tersebut terpusat . Setiap peristiwa yang berkaitan dengan nuklir selalu terjadi di dalam inti atom26.

2. Sejarah Nuklir

Awal penguasaan teknologi nuklir oleh manusia dimulai ketika Wilhelm K. Roentgen (1845-1923), fisikawan berkebangsaan jerman, pada tahun 1895 menemukan sejenis sinar aneh yang belum pernah diketahui sebelumnya Karena sinar tersebut belum pernah dikenal, maka sinar ini diberi nama sinar-X. Namun untuk menghargai jasa beliau penemuan sinar-X ini dinamai dengan sinar Roentgen27

Selang satu tahun daru penemuan sinar roentgen, yaitu pada tahun 1896, fisikawan perancis antonie Henry Bacquerel menemukan unsur uranim (U) yang dapat memancarkan radiasi secara spontan, hal ini lah yang kemudian dikenal dengan nama unsur radioaktif. Dua tahun kemudian, yaitu pada tahun 1898, pasangan suami-istri ahli kimia berkebangsaan Perancis Marie Curie dan pierre curie menemukan unsur polonium (Po) dan Radium (Ra) yang memperlihatkan gejala yang sama dengan unsur uranium yang telah di temukan sebelumnya, yaitu mampu memancarkan radiasi secara spontan28.

Penelitian demi penelitian terus dilakukan oleh para ahli fisika, sehingga pada tahun 1932, Sir James Chadwik menemukan neutron29. Chadwick melakukan penelitiannya di laboratorium Cavendish dengan cara menembaki

26 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia . (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), hlm. 618

27 Mukhlis Akhadi Pengantar Teknologi Nuklir hal.8 28

Ibid., hal 9

(5)

Universitas Sumatera Utara unsur Berilium (Be) dengan partikel alpha30. Dari penembakan ini dipancarkan partikel berdaya tembus tinggi yang belum pernah ditemui sebelumnya. Dari penyelidikan lebih lanjut ternyata pertikel tersebut tidak bermuatan listrik atau netral sehingga disebut neutron.

Setelah penemuan uranium oleh Becquerel dan penemuan neutron oleh Chadwick, Otto Hahn dan Fritz Strasmann pada tahun 1938 menemukan reaksi pembelahan inti atom. Dalam fisika nuklir, sebuah reaksi nuklir adalah sebuah proses di mana dua nuklei atau partikel nuklir bertubrukan, untuk memproduksi hasil yang berbeda dari produk awal. Pada prinsipnya sebuah reaksi dapat melibatkan lebih dari dua partikel yang bertubrukan, tetapi kejadian tersebut sangat jarang. Bila partikel-partikel tersebut hanya bertabrakan dan berpisah tanpa mengalami perubahan (kecuali mungkin dalam level energi), proses ini disebut tabrakan dan bukan sebuah reaksi31.

Dikenal dua reaksi nuklir, yaitu reaksi fusi nuklir dan reaksi fisi nuklir. Reaksi fusi nuklir adalah reaksi peleburan dua atau lebih inti atom menjadi atom baru dan menghasilkan energi, juga dikenal sebagai reaksi yang bersih. Reaksi fisi nuklir adalah reaksi pembelahan inti atom akibat tubrukan inti atom lainnya, dan menghasilkan energi dan atom baru yang bermassa lebih kecil, serta radiasi elektromagnetik. Reaksi fusi juga menghasilkan radiasi alfa, beta dan gamma. Mereka melakukan penelitian di Institut Kaisar Wilhelm, Jerman, dengan cara

30Partikel Alpha (dinamakan sesuai huruf pertama pada abjad Yunani, α) adalah bentuk radiasi partikel yang sangat menyebabkan ionisasi, dan kemampuan penetrasinya rendah. Partikel tersebut terdiri dari dua buah proton dan dua buah neutron yang terikat menjadi sebuah partikel yang identik dengan nukleus helium, dan karenanya dapat ditulis juga sebagai He2+.

31―Fisika Nuklir‖ sebgaimana dimuat dalam

(6)

Universitas Sumatera Utara menembak unsur Uranium-235 (U-235)32 dengan partikel neutron (n) yang bergerak sangat lambat, Reaksi yang ditemukan oleh Hahn dan Strasmann ternyata sangat berlainan dengan reaksi kimia biasa yang sudah dikenal saat itu.

Untuk mendapatkan reaksi nuklir yang aman, maka manusia berusaha mewujudkan reactor nuklir33. Reactor nuklir pertama di dunia dibuat oleh para fisikawan universitas Chicago yang dipimpin oleh Enrico Ferni. Reactor nuklir itu dibangun dibawah stadium olahraga univesitas tersebut. Reaksi nuklir berantai yang terkendali pertama kali ditemukan pada saat dimulainya operasi reaktor tersebut pada tanggal 2 desember 194234.

Kontroversi mengenai senjata nuklir sebenarnya telah muncul sebelum senjata maut ini terwujud menjadi kenyataan. Hal ini bermula pada awal perang dunia II dengan adanya kekhawatiran, khususnya diantara para ahli fisika di Barat, bahwa Adolf Hitler35 telah memiliki kemampuan untuk mengembangkan senjata nuklir. Atas permintaan kawannya, Leo Szilard36, pada tanggal 2 Agustus 1939, Albert Einstein37 menulis surat kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Franklin D.

32 Uranium-235 adalah isotop uranium yang penting di samping uranium-238. Hanya 0,72% uranium alami yang adalah uranium-235, yang memiliki waktu paruh 7,038 x 108 tahun. Uranium-235 juga digunakan sebagai sumber utama penghasil neutron dalam reaksi nuklir, yang mana neutron-neutron ditembakkan ke arah uranium-238, dalam hal ini untuk membuat/memproduksi plutonium.

33

Reaktor nuklir adalah suatu tempat atau perangkat yang digunakan untuk membuat, mengatur, dan menjaga kesinambungan reaksi nuklir berantai pada laju yang tetap. Berbeda dengan bom nuklir, yang reaksi berantainya terjadi pada orde pecahan detik dan tidak terkontrol.

34

Mukhlis Akhadi. Op.Cit Hlm. 10 35

Adolf Hitler (20 April 1889 – 30 April 1945) adalah seorang politisi Jerman dan ketua Partai Nazi (Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP); Partai Pekerja Jerman Sosialis Nasional) kelahiranAustria. Ia menjabat sebagai Kanselir Jerman sejak 1933 sampai 1945 dan diktator Jerman Nazi bergelar Führer und Reichskanzler. mulai tahun 1934 sampai 1945. Hitler menjadi tokoh utama Jerman Nazi, Perang Dunia II di Eropa, dan Holocaust.

36Leo Szilard (11 Februari 1898 - 30 Mei 1964) adalah seorang fisikawan Hungaria-Amerika dan penemu. Dia menemukan reaksi berantai nuklir pada tahun 1933, mematenkan ide reaktor nuklir dengan Enrico Fermi, dan pada akhir 1939 menulis surat untuk ditandatangani Albert Einstein yang mengakibatkan Proyek Manhattan yang membangun bom atom.

(7)

Universitas Sumatera Utara Roosevelt yang intinya antara lain menyarankan agar Amerika Serikat mengembangkan bom atom sebelum Nazi38 membuatnya, seperti dinyatakan dalam suratnya39:

―I believe therefore that it is my duty to bring to your attention that

extremely powerful bombs of a new type may thus be constructed. A single

bomb of this type, carried by boat and exploded in a port, might very well

destroy the whole port together with some of the surrounding territory”

Arah perkembangan teknologi nuklir berikutnya tak terlepas dari situasi poliik dunia pada saat itu, hingga perkembangan teknologi nuklir mengarah ke pembuatan senjata untuk perang berupa bom nuklir. Suatu program atom militer

Amerika Serikat dengan nama ―Manhattan Project”40

, dibentuk dibawah pimpinan Mayor Jenderal Leslie R. Groves, di Oak Ridge, Tennessee, spektometer massa dipergunakan untuk memproduksi U-235 murni dibawah pengarahan Ernest Orlando Lawrence (1901-1958). Pembangunan laboratorium

mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistika, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotolistrik dan "pengabdiannya bagi Fisika Teoretis".

38Nazi, atau secara resmi Nasional Sosialisme (Nationalsozialismus), merujuk pada sebuah ideologi totalitarian Partai Nazi (Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei atau NSDAP) di bawah kepemimpinan Adolf Hitler. Kata ini juga merujuk pada kebijakan yang dianut oleh pemerintahan Jerman pada tahun 1933—1945, sebuah periode yang kemudian dikenal sebagai Jerman Nazi atau Reich Ketiga. Kata Nazi jadi merupakan singkatan Nasional Sosialisme atau Nationalsozialismus di bahasa Jerman. Sampai hari ini orang-orang yang berhaluan ekstrem kanan dan rasisme sering disebut sebagai Neonazi.

39

Dian Wirengjurit. Loc.cit

(8)

Universitas Sumatera Utara bom atom dimulai di Los Alamos, New Mexico, dibawah pengarahan Julius Robert Oppenheimer (1904-1967)41

Proyek Manhattan menghasilkan rancangan, produksi, dan peledakan dari tiga bom nuklir pada 1945. Yang pertama, menggunakan Plutonium42 dibuat di Hanford, dites pada 16 Juli di Situs Trinity, tes nuklir pertama dunia, dekat Alamogordo, New Mexico. Yang kedua, bom Uranium disebut Little Boy43 diledakan pada 6 Agustus di kota Hiroshima44, Jepang. Yang ketiga, bom plutonium disebut Fat Man45, diledakan pada 9 Agustus di atas kota Nagasaki46, Jepang.

Penggunaan bom atom atas Hiroshima dan Nagasaki memang telah berhasil mengakhiri perang dunia II untuk kemenangan pihak sekutu. Namun, di lain pihak pengalaman itu juga telah mengubah sikap sebagian masyarakat dunia akan bahaya penggunaan senjata nuklir pada umumnya dalam situasi perang. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kebutuhanuntuk menghentikan

41 ―sejarah perkembangan Nuklir di dunia‖, sebagaimana dimuat dalam http://www.infonuklir.com/rea d/detail/198/sejarah-perkembangan-nuklir-di-dunia terakhir diakses pada tanggal 7 Juli pukul 13.10 WIB

42

Plutonium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Pu dan nomor atom 94. Ia merupakan unsur radioaktif transuranium yang langka dan merupakan logam aktinida dengan penampilan berwarna putih keperakan

43 Little Boy adalah sebuah kode nama yang diberikan kepada senjata nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang pada hari Senin, 6 Agustus 1945. Dia dijatuhkan dari sebuah pesawat B-29 Flying Superfortress bernama Enola Gay yang dipiloti oleh Letkol. Paul W. Tibbets, dari sekitar ketinggian 9.450 m (31.000 kaki). Senjata ini meledak pada 8.15 pagi (waktu Jepang) ketika dia mencapai ketinggian 550 meter.

44 Hiroshima adalah kota pertama di dunia yang pernah dijatuhi bom atom di akhir Perang Dunia II, 6 Agustus 1945. Sekarang, Hiroshima terkenal di dunia sebagai kota perdamaian. Monumen Perdamaian Hiroshima (Genbaku Dome) terletak di pusat kota Hiroshima.

45 Fat Man adalah nama kode dari bom nuklir yang dijatuhkan Amerika Serikat di Nagasaki, Jepang pada 9 Agustus 1945. Pada saat itu Fat Man merupakan bom nuklir kedua yang digunakan dalam perang serta merupakan ledakan nuklir buatan manusia yang ketiga. Nama juga lebih mengacu secara umum untuk desain senjata nuklir awal senjata AS berdasarkan model "Fat Man". Itu adalah ledakan jenis senjata dengan inti plutonium, mirip dengan "Gadget", perangkat eksperimental diledakkan hanya sebulan sebelumnya di New Mexico

46

(9)

Universitas Sumatera Utara penyebaran senjata nuklir justru telah dirrasakan oleh masyarakat internasional. Buktinya, resolusi pertama yang dihasilkan oleh SMU PBB pada tanggal 24 januari 1946, Resolusi No. 1 (I) “Establishment of a commission to deal with the problems raised by the discovery of atomic energy” memberi mandate kepada komisi yang dibentuk untuk memberikan rekomendasi mengenai cara-cara penghapusan senjata-senjata nuklir dari system persenjataan dunia47

Penemuan Bom nuklir dianggap sebagai penyimpangan dari penguasaan teknologi nuklir oleh umat manusia. Sehingga tidak jarang yang menolak teknologi nuklir dalam bentuk apa pun tanpa mau melihat lebih jauh untuk apa teknologi nuklir tersebut. Meskipun, pada kenyataannya, teknologi nuklir bukan hanya untuk pembuatan bom nuklir. Banyak manfaat nuklir yang sangat berguna apabila nuklir tersebut digunakan secara baik dan benar48.

B. Pengaturan Hukum Internasional Mengenai Nuklir

Hukum internasional memainkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat internasional. Melalui hukum internasional negara-negara merumuskan prinsip-prinsip hubungan dan kerjasama di berbagai bidang kegiatan internasional untuk mencapai tujuan bersama. Melalui ketentuan-ketentuan hukum internasional, negara-negara dituntut untuk tunduk terhadap setiap peraturan-peraturan hukum internasional guna mencegah terjadinya sengketa yang mungkin terjadi dan menyelesaikan sengketa yang terjadi. Melalui hukum internasional yang dirumuskan dalam berbagai bentuk perjanjian internasional, negara-negara menggabungkan upaya mereka untuk menangani isu keamanan,

47

Dian Wirengjurut Op.cit Hal 10

(10)

Universitas Sumatera Utara perlucutan senjata, hak asasi manusia (HAM), lingkungan hidup sampai pada terorisme. Tanpa adanya ketentuan-ketentuan hukum internasional, dunia tidak mungkin mencapai kemajuan dan kehidupan yang harmonis, tanpa adanya kehidupan yang harmonis antar negara tidak mungkin pula tercapai perdamaian dan keamanan yang dibutuhkan bagi kesejahteraan umat manusia49.

Kekhawatiran mengenai nuklir mulai terwujud semenjak mulai terjadinya perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni soviet dalam rangka perbedaan ideology dan persaingan untuk merebut dominasi di dunia. Sejak saat itu pula kontroversi mengenai senjata nuklir ini mulai menjadi salah satu topic utama dalam hubungan internasional, khususnya dalam kerangka perang dingin antara AS dan Uni Soviet beserta sekutu-sekutu mereka dalam North Atlantic Treaty Organization (NATO)50 dan Pakta Warsawa (Warsaw Pact51), yang notabene adalah sesame pemenang dalam perang dunia II52

Masa perang dingin ditandai dengan perlombaan senjata nuklir secara besar-besaran antara kedua negara adidaya beserta kedua blok militer NATO dan Pakta Warsawa untuk mewujudkan ambisi mereka menjadi negara adi daya (Super Power). Bersamaan dengan itu, kesadaran masyarakat internasional akan bahaya dan ancaman perang nuklir juga semakin meningkat. Karena itu, selama

49Boer Mauna, ―

Hukum Internasional: Pengertian, Peranan dan Fungsi dalam Era

Dinamika Global”, (Bandung: P.T. ALUMNI, 2005), hlm. 716.

50

Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization (NATO) adalah sebuah organisasi internasional untuk keamanan bersama yang didirikan pada tahun 1949, sebagai bentuk dukungan terhadap Persetujuan Atlantik Utara yang ditanda tangani di Washington, DC pada 4 April 1949.

51

Pakta Warsawa adalah sebuah aliansi militer negara-negara Blok Timur di Eropa Timur, yang bertujuan mengorganisasikan diri terhadap kemungkinan ancaman dari aliansi NATO yang dibentuk pada 1949. Pembentukan Pakta Warsawa dipicu oleh integrasi Jerman Barat ke dalam NATO melalui ratifikasi Persetujuan Paris. Pakta Warsawa dirancang oleh Nikita Khrushchev pada tahun 1955 dan ditanda tangani di Warsawa pada 14 Mei 1955.

52

(11)

Universitas Sumatera Utara masa perang dingin itu terlihat dua kenyataan yang saling bertolak belakang, yaitu meningkatnya upaya untuk membatasi proliferasi senjata nuklir tersebut, tidak saja oleh negara-negara nuklir, juga terutama oleh negara-negara non nuklir yang tidak ingin terlibat dalam kerangka persaingan kedua negara adi daya itu.53

Mengenai masalah isu keamanan internasional merupakan hal yang paling diperhatikan oleh negara-negara di dunia. Berbagai usaha dan cara dilakukan oleh masyarakat internasional guna mencapai kehidupan yang aman dan harmonis, diantaranya dengan adanya berbagai macam perjanjian internasional untuk berbagai permasalahan yang mungkin timbul. Hal yang diperhatikan oleh dunia internasional dalam isu keamanan internasional salah satu diantaranya adalah mengenai tenaga nuklir54.

Dalam kerangka global, semua konferensi internasional menyangkut energy nuklir yang diadakan sejak akhir perang dunia pada dasarnya diarahkan atau ditujukan pada dua hal, yaitu :

1. Mengawasi dan menghapuskan “atoms for war”;

2. Mempromosikan dan mengupayakan konsep “atoms for peace”

Masalah kedua hal tersebut kerapkali menimbulkan dilema karena pada dasarnya pengembangan energy nuklir untuk tujuan apapun akan meningkatkan atau mengembangkan potensi yang lainnya atau dengan kata lain “as countries

53

Ibid

(12)

Universitas Sumatera Utara acquired nuclear facilities, material and know-how from their peaceful power

programs, they would also acquire the know-how for making nuclear weapons‖55

Penggunaan teknologi nuklir juga menuntut keselamatan dan keamanan yang tinggi, mengingat banyak dampak negative yang ditimbulkan oleh penggunaan teknologi nuklir, oleh karena itu perlu dibentuk aturan-aturan mengenai pemanfaatan dan pengembangan teknologi tersebut.

1. Nuclear Non-Proliferation Treaty (Perjanjian Nonproliferasi Nuklir)

Perjanjian Nonproliferasi Nuklir adalah suatu perjanjian yang ditandatangi pada 1 Juli 1968 yang membatasi kepemilikan senjata nuklir. 187 negara berdaulat mengikuti perjanjian ini, walaupun dua di antara tujuh negara yang memiliki senjata nuklir dan satu negara yang mungkin memiliki senjata nuklir belum meratifikasi perjanjian ini. Perjanjian ini diusulkan oleh Irlandia dan pertama kali ditandatangani oleh Finlandia. Pada tanggal 11 Mei 1995, di New York, lebih dari 170 negara sepakat untuk melanjutkan perjanjian ini tanpa batas waktu dan tanpa syarat.

Perjanjian ini memiliki tiga pokok utama, yaitu nonproliferasi, perlucutan, dan hak untuk menggunakan teknologi nuklir untuk kepentingan damai.

a. Pokok Pertama : Non-Proliferasi

Dalam pokok pertama perjanjina Non-Proliferasi Nuklir, hanya 5 negara sajalah yang diperbolehkan oleh NPT untuk memiliki senjata nuklir, Negara tersebut ialah :

1. Perancis, bergabung pada tahun 1992

2. Republik Rakyat Tiongkok, bergabung pada tahun 1992

55

(13)

Universitas Sumatera Utara 3. Uni Soviet , bergabung pada tahun 1968, kewajiban dan haknya

diteruskan oleh Rusia)

4. Britania Raya, bergabung pada tahun 1968 5. Amerika Serikat, bergabung pada tahun 1968

Hanya lima negara ini yang memiliki senjata nuklir saat perjanjian ini mulai dibuka, dan juga termasuk lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Lima negara pemilik senjata nuklir (Nuclear Weapon States)56 ini setuju untuk tidak mentransfer teknologi senjata nuklir maupun hulu ledak nuklir ke negara lain, dan negara-negara non-NWS setuju untuk tidak meneliti atau mengembangkan senjata nuklir. Kelima negara NWS telah menyetujui untuk tidak menggunakan senjata nuklir terhadap negara-negara non-NWS, kecuali untuk merespon serangan nuklir atau serangan konvensional yang bersekutu dengan negara NWS57.

Persetujuan ini belum secara formal dimasukkan dalam perjanjian, dan kepastian-kepastian mengenainya berubah-ubah sepanjang waktu. Amerika Serikat telah mengindikasikan bahwa mereka akan dapat menggunakan senjata nuklir untuk membalas penyerangan non-konvensional yang dilakukan oleh negara-negara yang mereka anggap berbahaya. Mantan Menteri Pertahanan Inggris, Geoff Hoon, juga telah menyatakan secara eksplisit mengenai kemungkinan digunakannya senjata nuklir untuk membalas serangan seperti itu. Pada Januari 2006, Presiden Perancis, Jacques Chirac menerangkan bahwa sebuah

56

lima negara ini yang memiliki senjata nuklir saat perjanjian nonproliferasi nuklir mulai dibuka, dan juga termasuk lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Lima negara pemilik senjata nuklir (Nuclear Weapon States / NWS) ini setuju untuk tidak mentransfer teknologi senjata nuklir maupun hulu ledak nuklir ke negara lain, dan negara-negara non-NWS setuju untuk tidak meneliti atau mengembangkan senjata nuklir.

57 Perjanjian NonProliferasi Nuklir” sebagaimana dimuat dalam

(14)

Universitas Sumatera Utara serangan teroris ke Perancis, jika didalangi oleh sebuah negara, akan memicu pembalasan nuklir yang diarahkan ke pusat kekuatan negara-negara berbahaya tersebut.

b. Pokok Kedua : Perlucutan

Pasal VI dan Pembukaan perjanjian menerangkan bahwa negara-negara NWS berusaha mencapai rencana untuk mengurangi dan membekukan simpanan mereka. Pasal VI juga menyatakan ―Perjanjian dalam perlucutan umum dan

lengkap di bawah kendali internasional yang tegas dan efektif.‖ Dalam Pasal I,

negara-negara pemilik senjata nuklir (NWS) menyatakan untuk tidak membujuk negara non-Nuklir manapun untuk…mendapatkan senjata nuklir. Doktrin serangan pre-emptive dan bentuk ancaman lainnya bisa dianggap sebagai bujukan dan godaan oleh negara-negara non-NWS. Pasal 10 menyatakan bahwa negara manapun dapat mundur dari perjanjian jika mereka merasakan adanya hal-hal aneh, contohnya ancaman, yang memaksa mereka keluar58.

c. Pokok Ketiga : Hak untuk menggunakan teknologi nuklir untuk kepentingan damai.

Karena sangat sedikit dari negara-negara NWS dan negara-negara pengguna energi nuklir yang mau benar-benar membuang kepemilikan bahan bakar nuklir, pokok ketiga dari perjanjian ini memberikan negara-negara lainnya kemungkinan untuk melakukan hal yang sama, namun dalam kondisi-kondisi tertentu yang membuatnya tidak mungkin mengembangkan senjata nuklir.

Bagi beberapa negara, pokok ketiga perjanjian ini, yang memperbolehkan penambangan uranium dengan alasan bahan bakar, merupakan sebuah

(15)

Universitas Sumatera Utara keuntungan. Namun perjanjian ini juga memberikan hak pada setiap negara untuk menggunakan tenaga nuklir untuk kepentingan damai, dan karena populernya pembangkit tenaga nuklir yang menggunakan bahan bakar uranium, maka perjanjian ini juga menyatakan bahwa pengembangan uranium maupun perdagangannya di pasar internasional diperbolehkan. Pengembangan uranium secara damai dapat dianggap sebagai awal pengembangan hulu ledak nuklir, dan ini dapat dilakukan dengan cara keluar dari NPT. Tidak ada negara yang diketahui telah berhasil mengembangkan senjata nuklir secara rahasia, jika dalam pengawasan NPT.

Negara-negara yang telah menandatangani perjanjian ini sebagai negara non-senjata nuklir dan mempertahankan status tersebut memiliki catatan baik untuk tidak mengembangkan senjata nuklir. Di beberapa wilayah, fakta bahwa negara-negara tetangga bebas dari senjata nuklir mengurangi tekanan bagi negara tersebut untuk mengembangkan senjata nuklir sendiri, biarpun negara tetangga tersebut diketahui memiliki program tenaga nuklir damai yang bisa memicu kecurigaan.

2. Comprehensive Test Ban Treaty (CTBT)

(16)

Universitas Sumatera Utara 71 negara termasuk didalamnya 5 dari 8 negara berkemampuan nuklir. Per 10 September 2006, perjanjian ini telah ditandatangani oleh 176 negara dan sudah diratifikasi oleh 135 negara59.

Di bawah pasal XIV, traktat belum dapat berlaku jika tidak ditandatangani dan diratifikasi oleh 44 negara pemilik reaktor nuklir yang tercantum dalam Annex 2. Daftar Annex 2 terdiri dari negara-negara yang secara resmi berpartisipasi dalam sidang Konferensi Perlucutan Senjata 1996, Sesuai Pasal XIV , jika traktat belum juga berlaku tiga tahun setelah tanggal dibukanya penandatanganan, suatu konferensi khusus negara-negara yang telah meratifikasinya dapat diselenggarakan untuk memutuskan langkah-langkah apa yang akan diambil guna mempercepat proses ratifikasi dan guna memfasilitasi berlakunya traktat.

Traktat ini dapat berlaku apabila Negara-negara yang mempunyai teknologi nuklir agar menandatangani traktat ini, Ke-44 negara yang harus menandatangani dan meratifikasi traktat ini agar dapat berlaku secara resmi adalah Aljazair, Argentina, Australia, Austria, Bangladesh, Belgia, Brasil, Bulgaria, Kanada, Chili, Republik Rakyat Tiongkok, Kolombia, Korea Utara, Republik Demokrasi Kongo, Mesir, Finlandia, Perancis, Jerman, Hongaria, India, Indonesia, Iran, Israel, Italia, Jepang, Meksiko, Belanda, Norwegia, Pakistan, Peru, Polandia, Korea Selatan, Romania, Rusia, Slowakia, Afrika Selatan, Spanyol, Swedia, Swiss, Turki, Ukraina, Kerajaan Bersatu, Amerika Serikat dan Vietnam. Republik Rakyat Tiongkok, Kolombia, Mesir, Indonesia, Iran, Israel dan Amerika Serikat belum meratifikasinya sedangkan Korea Utara, India dan

(17)

Universitas Sumatera Utara Pakistan yang notabene merupakan negara berkemampuan nuklir seperti India dan Pakistan tidak termasuk dalam negara-negara pemilik senjata nuklir versi Traktat Non-Proliferasi Senjata Nuklir atau NPT belum menandatangani ataupun meratifikasinya60.

3. Ketetapan International Atomic Energy Agency (IAEA)/ Badan Tenaga Atom Internasional

Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency, /IAEA) adalah sebuah organisasi independen yang didirikan pada tanggal 29 Juli 1957 dengan tujuan mempromosikan penggunaan energi nuklir secara damai serta menangkal penggunaannya untuk keperluan militer. Markas IAEA terletak di Wina, Austria, dan beranggotakan 137 negara61.

Pembentukan IAEA ini adalah untuk mengawasi dan mengembangkan penggunaan energi nuklir dengan menekankan pada kerjasama internasional yang secara bersama-sama mengembangkan penggunaan nuklir secara damai. Menyusul berakhirnya Konferensi Jenewa tentang Penggunaan Tenaga Atom untuk Tujuan Damai pada tahun 1954, banyak negara yang kemudian memulai program-program riset nuklirnya, yang ditandai dengan banyaknya reaktor dan fasilitas untuk pengolahan dan pengayaan uranium dan ekstraksi plutonium serta pengembangan berbagai desain reaktor dan pembangkit dayanya. Konsep Atoms for Peace telah memberikan kontribusi dalam pembentukan Statuta IAEA. Pada

60 Traktat Pelarangan Menyeluruh Uji-coba Nuklir‖ sebagaimana dimuat dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Traktat_Pelarangan_Menyeluruh_Uji-coba_Nuklir terakhir diakses pada tanggal 19 juli 2015 pukul 23.00

(18)

Universitas Sumatera Utara Oktober 1956 terdapat 81 negara termasuk Indonesia yang dengan suara bulat setuju pada Statuta IAEA62

Sebagai badan energi atom dunia yang mempunyai dua misi yaitu committed to containing the spread of nuclear weapons dan support the elimination of the nuclear arsenals, maka pembentukan IAEA adalah bertujuan untuk:

1. Untuk meningkatkan dan memperbesar kontribusi energi atom bagi perdamaian, kesehatan, kemakmuran di seluruh dunia

2. Untuk memastikan, sepanjang badan ini mampu melakukannya, bahwa setiap reaktor nuklir, kegiatan atau informasi yang berkaitan dengannya akan dipergunakan hanya untuk tujuan damai

3. Memastikan bahwa segala bantuan baik yang diberikan maupun yang diminta atau dibawah pengawasannya tidak disalahgunakan sedemikan rupa untuk tujuan militer.

IAEA harus memastikan bahwa seluruh bahan material nuklir dalam keadaan aman terhadap cuaca, pemindahan yang tidak bertanggung jawab, kerusakan, sabotase, dan perampasan. Dalam hal pendistribusian bahan nuklir, IAEA harus memastikan bahwa tidak ada alokasi material nuklir yang terlalu besar pada satu negara atau suatu kawasan, dalam menjalankan fungsinya IAEA berwenang untuk melakukan tindakan-tindakan demi menjaga stabilitas penggunaan atom untuk kepentingan damai :

a. Wewenang IAEA63:

(19)

Universitas Sumatera Utara 1. Untuk mendorong dan membantu penelitian tentang, dan pengembangan dan penerapan praktis, energi atom untuk keperluan damai di seluruh dunia; dan, jika diminta untuk melakukannya, untuk bertindak sebagai perantara untuk tujuan mengamankan kinerja pelayanan atau penyediaan bahan, peralatan, atau fasilitas oleh salah satu anggota Badan lain; dan untuk melakukan operasi atau layanan yang berguna dalam penelitian tentang, atau pengembangan atau aplikasi praktis, energi atom untuk tujuan damai;

2. Untuk membuat ketentuan, sesuai dengan Statuta ini, untuk bahan, jasa, peralatan, dan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan penelitian tentang, dan pengembangan dan penerapan praktis, energi atom untuk tujuan damai, termasuk produksi tenaga listrik, dengan pertimbangan untuk kebutuhan daerah yang belum berkembang dari dunia;

3. Untuk mendorong pertukaran informasi ilmiah dan teknis tentang penggunaan damai energi atom;

4. Untuk mendorong pertukaran pelatihan ilmuwan dan ahli di bidang penggunaan damai energi atom;

5. Untuk membangun dan mengelola perlindungan dirancang untuk memastikan bahwa fisi khusus dan bahan lainnya, layanan, peralatan, fasilitas, dan informasi yang disediakan oleh Badan atau atas permintaannya atau di bawah pengawasan atau kontrol yang tidak digunakan dalam sedemikian rupa untuk lebih Tujuan militer apapun; dan untuk menerapkan pengamanan, atas permintaan para pihak,

(20)

Universitas Sumatera Utara untuk setiap pengaturan bilateral atau multilateral, atau atas permintaan dari Negara, untuk setiap kegiatan Negara yang di bidang energi atom;

6. Untuk membangun atau mengadopsi, dalam konsultasi dan, dimana tepat, bekerja sama dengan organ yang kompeten dari PBB dan dengan badan-badan khusus yang bersangkutan, standar keselamatan untuk perlindungan kesehatan dan meminimalkan bahaya untuk kehidupan dan properti (termasuk standar seperti untuk kondisi tenaga kerja), dan untuk menyediakan penerapan standar ini untuk operasi sendiri serta operasi membuat penggunaan bahan, jasa, peralatan, fasilitas, dan informasi yang disediakan oleh Badan atau atas permintaannya atau di bawah kendalinya atau pengawasan; dan untuk menyediakan penerapan standar tersebut, atas permintaan pihak, untuk operasi di bawah setiap pengaturan bilateral atau multilateral, atau, atas permintaan Negara, untuk setiap kegiatan Negara yang di bidang energi atom;

7. Untuk memperoleh atau membangun fasilitas apapun, tetap berguna dalam menjalankan fungsinya resmi, kapan fasilitas, pabrik, dan peralatan lain yang tersedia untuk itu di daerah yang bersangkutan tidak memadai atau hanya tersedia pada istilah yang dianggap tidak memuaskan.

(21)

Universitas Sumatera Utara 1. Melakukan kegiatan sesuai dengan tujuan dan prinsip Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mempromosikan perdamaian dan kerjasama internasional, dan sesuai dengan kebijakan dari PBB memajukan pembentukan pelucutan senjata di seluruh dunia dijaga dan sesuai dengan perjanjian internasional mengadakan sesuai dengan kebijakan tersebut;

2. Menetapkan kontrol atas penggunaan bahan fisi khusus yang diterima oleh Badan, untuk memastikan bahwa bahan-bahan ini digunakan hanya untuk tujuan damai;

3. Mengalokasikan sumber daya sedemikian rupa untuk mengamankan pemanfaatan efisien dan mungkin manfaat umum terbesar di seluruh daerah di dunia, mengingat kebutuhan khusus daerah dikembangkan memahami dunia;

4. Menyerahkan laporan kegiatannya setiap tahun kepada Majelis Umum PBB dan, bila perlu, kepada Dewan Keamanan: jika sehubungan dengan kegiatan Badan ada harus muncul pertanyaan yang berada dalam kompetensi Dewan Keamanan, yang Badan harus memberitahu Dewan Keamanan, sebagai organ bantalan tanggung jawab utama untuk pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional, dan juga dapat mengambil langkah-langkah terbuka untuk itu di bawah Statuta ini, termasuk yang disediakan dalam ayat C Pasal XII;

(22)

Universitas Sumatera Utara Dalam menjalankan fungsinya, IAEA tidak akan memberikan bantuan kepada anggota yang keadaan politik, ekonomi, militer, atau kondisi lain negaranya yang tidak sesuai dengan ketentuan Statuta ini dan berdasarkan ketentuan dari Statuta ini dan dengan persyaratan perjanjian antara Negara atau kelompok Negara dan IAEA yang harus sesuai dengan ketentuan Statuta, kegiatan IAEA harus dilakukan karena ketaatan terhadap hak berdaulat Negara.

Departement of Nuclear Safety and Security IAEA meluncurkan suatu program yang dinamakan dengan Integrated Regulatory Review Service (IRRS) yaitu suatu instrumen yang komprehensif yang memberikan penilaian atas tindakan pengamanan nuklir suatu negara yang berkaitan dengan instalasi, radiasi, limbah nuklir, transportasi, persiapan tindakan darurat, dan keamanan nuklir64. Atas permintaan negara anggota, IAEA menunjuk tim ahli dan pengawas untuk melakukan pemeriksaan dan pengujian menyeluruh atas ketentuan nuklirnya. Peninjauan diselenggarakan melalui suatu diskusi, interview, pemeriksaan, dan observasi yang intensif, dan kemudian sebagai hasil final tim ahli akan menerbitkan suatu laporan akhir yang berisikan temuan-temuan mereka dan suatu rekomendasi65. Dengan adanya program ini, negara anggota memperoleh penjelasan mengenai energi nuklir dengan standard dan panduan internasional. Meskipun program ini diberikan oleh IAEA, namun mekanismenya didasarkan pada peer review dan pertukaran informasi diantara anggota tim yang dilakukan dengan cara berbagi pengalaman dan praktek. Poin penting dari program IRRS

64

Globalized Peer Evaluation Exercise Lauded by Member States: IAEA Regulatory Review Service Gains Traction sebagaimana dimuat dalam

http://www.iaea.org/NewsCenter/News/2008/peerevaluation.html terakhir diakses pada tanggal 27 juli 2015 pukul 19.30

65

(23)

Universitas Sumatera Utara terletak pada kesediaan negara anggota untuk direview oleh tim ahli internasional dengan menggunakan standard keselamatan IAEA. Program ini telah dilaksanakan di beberapa negara, antara lain, Romania, Inggris, Perancis, Australia, Jepang, Mexico, dan Spanyol.. Negara-negara sepakat bahwa program IRRS ini perlu dilakukan oleh semua negara karena dengan program ini maka akan terbentuk suatu komunitas nuklir global (the global nuclear community) yang memberikan validasi bagi negara anggota IAEA, dan yang paling penting dapat membentuk suatu jaringan internasional ahli nuklir dan meningkatkan keselamatan pemanfaatan nuklir internasional dengan cara mencegah terjadinya kecelakaan-kecelakaan fatal66. Berkaitan dengan hal tersebut statuta IAEA menetapkan pilar dasar dari pembentukan IAEA yaitu mengenai :

1. Keselamatan dan keamanan (safety and security) 2. Ilmu dan Teknologi (Science and Technology)

3. Pengamanan dan Verifikasi (Safeguards and Verification)

Untuk mencapai tiga pilar dari pembentukan tersebut, IAEA mempunyai fungsi pokok yaitu :

1. Pemeriksaan (Inspection) fasilitas energy nuklir negara anggota yang secara nyata digunakan untuk tujuan damai;

2. Menetapkan ketentuan dan standar tertentu untuk menjamin fasilitas energy nuklir seluruh negara anggota dalam keadaan stabil

3. Berperan sebagai pusat jaringan (hub) bagi para ilmuwan dalam mencari dan menerapkan teknologi nuklir untuk tujuan damai

(24)

Universitas Sumatera Utara Peran IAEA dalam upaya keamanan global sebagai tindak lanjut dari Traktat NPT didasarkan pada perangkat hukum yaitu perjanjian keselamatan comprehensive (Comprehensive Safeguard Agreement) dan protocol tambahan (Additional Protocols) dan cara-cara lainnya seperti Small Quantities Protocol. Sedangkan system pengamanan IAEA berupa tindakan-tindakan independen IAEA dengan membuat sebuah Verifikasi yang didasarkan pada pernyataan yang dibuat oleh negara-negara anggota tentang bahan-bahan nuklir yang dimiliki negaranya dan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengannya67.

IAEA dalam melaksanakan fungsinya sebagai badan pengawas atom internasional, juga mengawasi terhadap perjanjian-perjanjian atau konvensi-konvensi mengenai nuklir yang ada di dunia, beberapa perjanjian yang ada dibawah pengawasan IAEA antara lain adalah68 :

a. Traktat/Konvensi Internasional Tentang Keselamatan Nuklir (safety):

1. Konvensi Keselamatan Nuklir (Nuclear Safety Convention) 2. Convention on Early Notification of a Nuclear Accident

3. Convention on Assistance in the Case of a Nuclear Accident or

Radiological Emergency

4. Regulations for the Safe Transport of Radioactive Material

5. Code of Conduct on the Safety and Security of Radioactive

Sources

67

Ibid; hlm 8

68

(25)

Universitas Sumatera Utara 6. Code of Conduct on the Safety of Research Reactors

b. Traktat/Konvensi Internasional Tentang Keamanan Nuklir (security): 1. Convention on the Physical Protection of Nuclear Material

2. Amendment to the Convention on the Physical Protection of

Nuclear Material

3. Code of Conduct on the Safety and Security of Radioactive

Sources

4. International Convention for the Suppression of Acts of Nuclear

Terrorism. Adopted 13 April 2005

5. Joint Convention on the Safety of Spent Fuel Management and on the Safety of Radioactive Waste Management (the Joint

Convention)

6. Treaty for the Prohibition of Nuclear Weapons in Latin America

(Tlateloco Treaty)

7. Convention on Assistance in the Case of a Nuclear Accident or

Radiological Emergency

c. Traktat/Konvensi Internasional Tentang Pengawasan Nuklir (safeguards):

1. Treaty on the Non-proliferation of Nuclear Weapons (NPT)

2. Treaty on the Southeast Asia Nuclear Weapon-Free Zone

(Treaty of Bangkok)

3. The Structure and Content of Agreements Between the Agency

and States Required in Connection with the Treaty on the

(26)

Universitas Sumatera Utara 4. Model Protocol Additional to the Agreement Between States and

the International Atomic Energy Agency/IAEA for the

Application of Safeguards

5. The African Nuclear Weapon Free Zone Treaty (Pelindaba Treaty) including Annexes and Protocols; and Cairo Declaration 6. South Pasific Nuclear Free Zone Treaty (Rarotonga Treaty); dan

protokol-protokolnya

7. Convention on the Prevention of the Marine Pollution by

Dumping of Wastes and other Matter (London Dumping

Convention) (Depositary: International Maritime Organization,

London)

8. Third Agreement to Extend the 1987 Regional Co-operative

Agreement for Research, Development and Training Related to

Nuclear Science and Technology (RCA)

9. African Regional Co-operative Agreement for Research,

Development and Training Related to Nuclear Science and

Technology (AFRA) (Third Extension)

10. Co-operative Agreement for Arab States in Asia for Research,

Development and Training Related to Nuclear Science and

Technology in (ARASIA)

11. Co-operative Agreement for Research, Development and

Training Related to Nuclear Science and Technology in Latin

(27)

Universitas Sumatera Utara d. Traktat/Konvensi Internasional Tentang Pertanggungjawaban

Kerugian Nuklir (liability): 1. Paris Convention 1960

2. Brussels Supplementary Convention 1963

3. Vienna Convention on Civil Liability for Nuclear Damage 1963

4. Joint Protocol Relating to the Application of the Vienna

Convention and the Paris Convention, 1988

5. Convention on Supplementary Compensation for Nuclear

Damage 1997

6. Protocol Revising 2004 the Paris and Brussels Convention

7. Protocol to Amend the Vienna Convention on Civil Liability for

Nuclear Damage Convention on Supplementary Compensation

for Nuclear Damage

Perangkat-perangkat internasional mengenai tenaga nuklir baik itu yang berupa konvnesi ataupun traktat, harus dipatuhi oleh para negara anggotanya, penjatuhan sanksi dapat dikenakan jika suatu negara terbukti melakukan pelanggaran terhadap perjanjian yang telah disepakati tersebut, seperti penyalahgunaan pemanfaatan tenaga nuklir. Penjatuhan sanksi terhadap negara yang melanggar ketentuan dalam perjanjian tersebut dapat berupa Resolusi Dewan keamanan PBB69 yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh dewan keamanan

69

(28)

Universitas Sumatera Utara PBB sebagai badan yang bertugas untuk mengawasi dan memelihara perdamaian dan keamanan internasional.

Indonesia sebagai negara yang setuju terhadap Nonproliferasi nuklir ikut bergabung dalam beberapa konvensi internasional tentang nuklir sebagai bentuk sikap setuju terhadap pelarangan penggunaan senjata nuklir, dan beberapa diantara konvensi yang telah diratifikasi oleh Indonesia antara lain adalah :

1. Non-Proliferation Treaty (NPT) diratifikasi melalui UU Nomor 8 Tahun 1978;

2. Joint Convention on the Safety of Spent Fuel Management and the Safety of Radioactive Waste Management, Protocol to Amend the

Vienna Convention, dan Supplementary Compensation for Nuclear

Damage, Bilateral cooperation and supply agreement, (belum diratifikasi namun telah ditandatangani pada tahun 1997)

3. Treaty on the Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone diratifikasi melalui UU Nomor 9 Tahun 1997;

4. Comprehensive Nuclear Test-Ban Treaty (CTBT) diratifikasi melalui UU Nomor 1 Tahun 2012;

(29)

Universitas Sumatera Utara sebagai Nuclear Weapon State (NWS), maupun juga negara yang dikategorikan sebagai Nuclear Non Weapon State (NNWS).

Semua negosiasi mengenai perlucutan dan pengawasan senjata nuklir sebenarnya bukan hanya dimaksudkan untuk mengadakan pengawasan terhadap senjata nuklir, tetapi juga untuk mencegah penyebarannya ke negara lain. Dengan demikian tujuan utama yang paling mendesak adalah mencegah proliferasi senjata nuklir, baik secara vertical maupun horizontal, dengan tujuan jangka panjang untuk menghapuskan senjata-senjata maut tersebut sama sekali dari muka bumi70.

C. Pengaruh Penemuan Nuklir Terhadap Negara Anggota Perjanjian Nonproliferasi Nuklir

Penemuan teknologi Nuklir memang sangat berguna bagi manusia, namun disamping itu, nuklir juga mempunyai efek samping yang sangat luar biasa jika tidak digunakan dengan baik. Mengingat kecelakaan reaktor nuklir di Chernobyl dan mengigat kota Hiroshima dan Nagasaki yang hancur karena diledakkan oleh bom nuklir, maka nuklir sering dipandang sebagai teknologi yang membahayakan bagi umat manusia, padahal jika dilihat dari sisi positifnya, nuklir sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia, selain sebagai pembangkit listrik, uranium yang sebagai bahan dasar dalam nuklir juga berguna dalam bidang medis.

Nuklir dianggap berbahaya, oleh karena hal inilah lahir perjanjian-perjanjian yang membatasi penggunaan nuklir, agar tidak disalahgunakan dan juga agar tidak terulang kembali kejadian-kejadian yang terjadi pada saat perang dunia II, diantara perjanjian-perjanjian tersebut ada yang disebut dengan

70

(30)

Universitas Sumatera Utara Perjanjian Nonproliferasi Nuklir, yaitu suatu perjanjian yang membatasi penggunaan dan pengembangan teknologi nuklir bagi Negara-negara anggota nya, dan dianggap untuk menjaga stabilitas keamanan dunia dari hal-hal yang tidak diinginkan yang bisa muncul akibat teknologi nuklir.

Nuklir sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, hal ini lah juga menjadi dasar dari isi perjanjian Nonproliferasi Nuklir yang dimana dalam pokok pembahasannya, dibahas mengenai penggunaan nuklir untuk tujuan damai dan manfaat-manfaat yang ada pada nuklir dan berguna bagi kehidupan manusia antara lain adalah71 :

1. Dalam Bidang Kesehatan

Dalam dunia kesehatan nuklir bagaikan dua buah sisi mata uang, dapat berefek positif maupun negatif. Nuklir digunakan dalam dunia kesehatan sebagai alat untuk mendiagnosa penyakit sekaligus dapat pula memberikan terapi, seperti terapi three dimensional conformal radiotherapy (3D-CRT), yang dapat mengembangkan metode pembedahan dengan menggunakan radiasi pengion sebagai pisau bedahnya. Dengan teknik ini, kasus-kasus tumor ganas yang sulit dijangkau dengan pisau bedah konvensional menjadi dapat diatasi, bahkan tanpa merusak jaringan lainnya. Saat ini aplikasi klinis kedokteran nuklir mencakup :

a. Mendiagnosa penyakit seperti kanker, neurologis gangguan (misalnya, Alzheimer dan penyakit Parkinson), dan kardiovaskular penyakit pada tahap awal mereka melalui penggunaan perangkat

(31)

Universitas Sumatera Utara pencitraan termasuk PET / CT (positron emission tomography / computed tomography) dan SPECT / CT (emisi photon tunggal dihitung tomography / computed tomography

b. Memberikan pengobatan molekuler kepada target kanker, dan beberapa gangguan endokrin (termasuk tiroid penyakit dan tumor neuroendokrin);

c. Menentukan kandungan mineral tubuh dengan teknik pengaktifan neutron terutama untuk unsur-unsur yang terdapat dalam tubuh dengan jumlah yang sangat kecil (Co, Cr, F, Fe, Mn, Se, Si, V, Zn, dsb) sehingga sulit ditentukan dengan metoda konvensional.

d. Mengukur kerapatan tulang dengan cara menyinari tulang dengan radiasi gamma atau sinar-X, maka dapat ditentukan konsentrasi mineral kalsium dalam tulang.

2. Bidang Teknologi: Mendirikan PLTN

Hal yang paling penting dalam teknologi nuklir dan dianggap sebagai solusi dari kelangkaan energi, mengigat energy yang dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga nuklir sangat besar

a. Pemakaian PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) tidak memakan banyak ruang), tidak mencemari lingkungan.

(32)

Universitas Sumatera Utara c. Sebagai pengganti bahan bakar yang cenderung lama dalam proses pembentukan, cadangan minyak dan jenis bahan bakar fosil lainnya cenderung kehabisan di beberapa titik.

d. Salah satu manfaat paling signifikan dari energi nuklir adalah bahwa tanaman nuklir akan menghasilkan energi bahkan setelah batubara dan minyak menjadi langka. Dengan demikian, tanaman nuklir memainkan peran utama dalam produksi energi.

e. Energi yang dihasilkan lebih banyak. Bahkan setelah membakar beberapa juta ton batubara atau beberapa juta barel minyak, satu ton uranium menghasilkan lebih banyak energi.

f. Produksi energi nuklir juga ramah lingkungan, tidak mengotori lingkungan dan karenanya, menurunkan ketergantungan pada penyebab polusi bahan bakar fosil.

g. Tanaman Nuklir membutuhkan ruang lebih sedikit, karena itu dapat ditanam di ruang terbatas.

h. Bila dibandingkan dengan batubara dan minyak, energi nuklir adalah jauh terkonsentrasi sebagian besar bentuk energi.

3. Bidang Pertanian

Peran nuklir di bidang pertanian dalam pemanfaatan sinar radioaktif sangat besar, yaitu sebagai berikut:

(33)

Universitas Sumatera Utara b. Pemberantasan hama tanaman. Penggunaan sinar radioaktif untuk pemberantasan hama tidak untuk mematikan hama tetapi untuk memandulkan hama. Dengan penggunaan teknik ini, maka populasi hama akan menurun secara lambat dan bertahap tanpa mengganggu ekosistem.

c. Pengawetan makanan. Dilakukan agar bahan makanan yang disimpan tidak mudah rusak. Pengawetan makanan secara tradisional seperti pengeringan, pemanasan, dan pengasapan masih memiliki kekurangan karena pada jenis makanan tertentu sifat makanan dapat berubah, ditumbuhi jamur, dan dapat diserang serangga. Penemuan cara pengawetan dengan teknik radiasi dapat meminimalkan kerusakan yang terjadi pada makanan.

(34)

Universitas Sumatera Utara Negara yang sudah memiliki teknologi nuklir dilarang untuk mengalihkan teknologi nuklir yang digunakan untuk kepentingan damai menjadi teknologi nuklir untuk kepentingan militer72, sebagaimana yang dijelaskan dalam pasal 1 Nonproliferation Treaty

Each nuclear-weapon State Party to the Treaty undertakes not to transfer

to any recipient whatsoever nuclear weapons or other nuclear explosive

devices or control over such weapons or explosive devices directly, or

indirectly; and not in any way to assist, encourage, or induce any

non-nuclear-weapon State to manufacture or otherwise acquire nuclear

weapons or other nuclear explosive devices, or control over such weapons

or explosive devices73.

Negara-negara yang menandatangani perjanjian nonproliferasi nuklir harus setuju mengenai setiap hal yang diatur dalam perjanjian tersebut. Semenjak perjanjian tersebut dibuat pada tahun 1968 di finlandia, lebih dari 180 negara ikut menandatangani dan menyetujui perjanjian ini, bahkan 170 diantaranya setuju untuk melanjutkan tanpa batas waktu dan syarat. Saat Menandatangani perjanjian ini, disaat itu juga suatu negara tersebut harus mematuhi yang dilarang dalam perjanjian ini, seperti pelarangan pengembangan nuklir untuk kepentingan militer dan juga hal-hal lain mengenai nuklir yang dianggap dapat membahayakan stabilitas keamanan dunia.

72 Perjanjian NonProliferasi Nuklir‖ sebagaimana dimuat dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Perjanjian_Nonproliferasi_Nuklir#Isi_Perjanjian terakhir diakses pada tanggal 17 agustus 2015 pukul 3.34 AM

732005 review conference of the parties to the treaty on the Nonproliferation of nuclear

(35)

Universitas Sumatera Utara Sebelum diadakannya perjanjian ini, sudah ada beberapa negara yang dianggap telah berhasil mengembangkan teknologi nuklirnya untuk kepentingan militer dan jika ingin menjadi anggota dari perjanjian ini, maka negara tersebut harus menghentikan proyeknya atau mengalihfungsikan proyek tersebut untuk kepentingan damai, kecuali bagi kelima negara anggota tetap dewan keamanan PBB yang mendapat hak khusus sebagai negara yang diperbolehkan untuk memiliki senjata nuklir sebagaimana yang diatur dalam perjanjian nonproliferasi nuklir. Beberapa negara yang terkenal dengan teknologi nuklirnya menghentikan proyek nuklir untuk kepentingan militer dan mengalihfungsikannya kepada teknologi nuklir untuk kepentingan damai, begitu juga dengan negara seperti Korea Utara74 yang terkenal dengan rezim militernya pernah menjadi anggota perjanjian nonproliferasi nuklir tetapi kemudian menarik diri pada 10 Januari 2003. Pada Februari 2005 Korea Utara mengklaim telah memiliki sejumlah senjata nuklir aktif. Walaupun diragukan sejumlah ahli, karena Korea Utara kurang dalam melakukan uji coba. Pada Oktober 2006, Korea Utara mengatakan seiring dengan tekanan oleh Amerika Serikat, akan mengadakan sejumlah uji coba nuklir sebagai konfirmasi atas status nuklirnya. Korea Utara melaporkan sebuah uji coba nuklir yang sukses pada 9 Oktober 2006. Kebanyakan pejabat intelejensi AS mempercayai bahwa sebuah uji coba nuklir telah dilangsungkan seiring dengan dideteksinya isotop radioaktif oleh angkatan udara AS, akan tetapi kebanyakan pejabat setuju bahwa uji coba tersebut kemungkinan

(36)

Universitas Sumatera Utara hanya mengalami sedikit keberhasilan, dikarenakan daya ledaknya yang hanya berkisar kurang dari 1 kiloton75.

Indonesia menandatangani NPT pada 2 Maret 1970 dan pada 18 Desember 1978, Indonesia meratifikasi NPT dengan Undang-Undang No 8 Tahun 1978. Dalam rangka pelaksanaan safeguards sesuai NPT, Indonesia telah menandatangani Agreement Between the Republic of Indonesia and the International Atomic Energy Agency for the Application of Safeguards in

Connection with the Treaty on the Non-Proliferation of Nuclear Weapons pada 14 Juli 1980. Dengan demikian Indonesia mempunyai kewajiban hukum untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan yang ada di NPT sekaligus mengijinkan IAEA untuk melakukan verifikasi terhadap pemanfaatan nuklir di Indonesia.

Penemuan teknologi nuklir sangat berguna bagi kehidupan manusia apabila dipergunakan secara tepat, dan dianggap sebagai hal yang mendatangkan bencana apabila tidak dipergunakan secara bijaksana, hal ini yang membuat khawatir terhadap penggunaan teknologi nuklir, sehingga dalam perjanjian Nonproliferasi Nuklir ditegaskan tentang pelucutan senjata nuklir dan hanya Negara yang diperbolehkan untuk memiliki senjata nuklir lah yang boleh untuk memiliki senjata nuklir, atau disebut juga dengan Nuclear Weapon State. Dalam pembukaan perjanjian nonproliferasi nuklir pasal 6, menerangkan bahwa negara-negara NWS (Nuclear Weapon State) berusaha mencapai rencana untuk mengurangi dan membekukan simpanan mereka. Pasal 6 juga menyatakan

75

(37)

Universitas Sumatera Utara Perjanjian dalam perlucutan umum dan lengkap di bawah kendali internasional yang tegas dan efektif, sebagaimana dinyatakan dalam pasal 6 NPT76

Each of the Parties to the Treaty undertakes to pursue negotiations in

good faith on effective measures relating to cessation of the nuclear arms

race at an early date and to nuclear disarmament, and on a treaty on

general and complete disarmament under strict and effective international

control77.

Untuk menghindari timbulnya Negara dengan kekuatan senjata nuklir, dalam perjanjian Nonproliferasi Nuklir dijelaskan juga mengenai pelarangan penyerahan teknologi atau pembujukan bagi Negara yang memiliki senjata nuklir atau Nuclear Weapon State dan hal ini merupakan hal yang dilarang, sesuai Dalam Pasal I Perjanjian Nonproliferasi Nuklir yaitu negara-negara pemilik senjata nuklir (NWS) menyatakan untuk tidak ―membujuk negara non-Nuklir

manapun untuk mendapatkan senjata nuklir. Doktrin serangan pre-emptive dan bentuk ancaman lainnya bisa dianggap sebagai bujukan / godaan oleh negara-negara non-NWS78. Yang mana sesuai dengan pasal 1 NPT

Each nuclear-weapon State Party to the Treaty undertakes not to transfer

to any recipient whatsoever nuclear weapons or other nuclear explosive

devices or control over such weapons or explosive devices directly, or

76Perjanjian NonProliferasi Nuklir‖ sebagaimana dimuat dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Perjanjian_Nonproliferasi_Nuklir#Isi_Perjanjian terakhir diakses pada tanggal 17 agustus 2015 pukul 3.34 AM

77 ―2005 review conference of the parties to the treaty on the Nonproliferation of nuclear weapon (NPT)‖ sebagaimana dimuat dalam http://www.un.org/en/conf/npt/2005/npttreaty.html terakhir diakses pada tanggal 17 agustus 2015 pukul 3.38 AM

(38)

Universitas Sumatera Utara indirectly; and not in any way to assist, encourage, or induce any

non-nuclear-weapon State to manufacture or otherwise acquire nuclear

weapons or other nuclear explosive devices, or control over such weapons

or explosive devices79.

Pasal 10 menyatakan bahwa negara manapun dapat mundur dari perjanjian jika diputuskan bahwa peristiwa luar biasa, yang berkaitan dengan subyek Perjanjian ini, telah membahayakan kepentingan tertinggi negaranya. Ini akan memberikan pemberitahuan penarikan tersebut kepada semua Pihak lainnya pada Perjanjian dan ke Dewan Keamanan PBB tiga bulan di muka. Pemberitahuan tersebut harus mencakup pernyataan dari peristiwa luar biasa itu menganggap sebagai memiliki membahayakan kepentingan tertingginya80. Yang mana sesuai dengan pasal 10 NPT ayat 1 :

Each Party shall in exercising its national sovereignty have the right to

withdraw from the Treaty if it decides that extraordinary events, related to

the subject matter of this Treaty, have jeopardized the supreme interests of

its country. It shall give notice of such withdr awal to all other Parties to

the Treaty and to the United Nations Security Council three months in

advance. Such notice shall include a statement of the extraordinary events

it regards as having jeopardized its supreme interests81.

79

―2005 review conference of the parties to the treaty on the Nonproliferation of nuclear weapon (NPT)‖ sebagaimana dimuat dalam http://www.un.org/en/conf/npt/2005/npttreaty.html terakhir diakses pada tanggal 17 agustus 2015 pukul 3.44 AM

80Perjanjian Nonproliferasi Nuklir‖ sebagaimana dimuat dalam

http:// id.wikipedia.org/wiki/perjanjian_non_proliferasi_Nuklir terakhir diakses pada tanggal 18 agustus pukul 22.00

(39)

Universitas Sumatera Utara Mengingat kembali mengenai sejarah kelam tentang bahaya nuklir, banyak tekanan dari berbagai pihak dalam suatu negara untuk tidak menggunakan teknologi nuklir dalam mengatasi masalah energy, namun jika digunakan dengan baik dan benar, nuklir merupakan suatu jalan keluar dari krisis energy yang dihadapi oleh beberapa negara, karena pentingnya nuklir sebagai alternative energy, maka penggunaan teknologi nuklir bukan lah sesuatu yang dilarang jika digunakan untuk tujuan damai.

Referensi

Dokumen terkait

Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis secara finansial usaha ikan lele dan ikan mas, (2) mengetahui usaha ikan yang lebih menguntungkan secara finansial antara ikan

Reformasi birokrasi juga merupakan langkah strategis membangun sumber daya aparatur Negara yang professional, memiliki daya guna dan hasil guna yang professional

Hal inilah yang mungkin terjadi pada penelitian ini, dimana seluruh subyek dengan asupan rendah namun kadar hemoglobin darah normal, sehingga tidak terdapat hubungan antara

Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa pompa air mengeluarkan larutan sesuai pH yang diinginkan yaitu jika pH tanah lebih kecil dari 5,6 maka pompa larutan air kapur akan

[r]

Penelitian yang dilakukan di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri Arjawinangun Kabupaten Cirebon bertujuan untuk memperoleh data tentang bagaimana kebiasaan merokok

Dimensi penghayatan agama sangat disarankan di dalam banyak literatur untuk melengkapi model ini, justeru pengkaji memilih penguasaan ilmu pengetahuan agama dan hubungan