• Tidak ada hasil yang ditemukan

sistem akreditasi perguruan tinggi dan p

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "sistem akreditasi perguruan tinggi dan p"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM AKREDITASI PRODI DAN SISTEM AKREDITASI INSTITUSI Oleh: M. Fawaz Hilmy, Siti Atia, Syifa Fauziah, Ulfah Sapitri

Abstrack

Penjaminan mutu perguruan tinggi harus dapat menjadi bagian dari suatu upaya untuk memperbaiki mutu kinera organisasi, baik secara institusi, maupun program yang dijalankan dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan Tridharma. Oleh karena itu, penilaian, monitoring terhadap kinerja yang terjadi/actual menjadi hal penting agar dapat menjadi dasar bagi upaya perbaikan yang berkesinambungan. Tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan mengenai sistem akreditasi program studi dan institusi perguruan tinggi. Metode penulisan yang digunakan ialah metode kajian pustaka,observasi, dan studi dokumentasi. Hasil dari pembahasan ini menunjukan bahwa perguruan tinggi termasuk di dalamnya program studi harus adanya pengakreditaitasian yang dilaksanakan oleh BAN-PT. standar akreditasi program studi mencakup komitmen program studi sarjana untuk memberikan layanan prima dan efektivitas pendidikan. Aksreditasi institusi dilakukan sebagai bentuk komitmen perguruan tinggi terhadap mutu dan kapasitas penyelenggaraan program tridarma perguruan tinggi untuk menentukan kelayakan program dan satuan pendidikan. Hal-hal tersebut dijabarkan ke dalamm tujuh standar akreditasi.

Kata kunci: akreditasi, program studi, perguruan tinggi.

A. Pendahuluan

Akreditasi merupakan salah satu bentuk penilaian (evaluasi) mutu dan kelayakan institusi perguruan tinggi atau program studi yang dilakukan oleh organisasi atau badan mandiri di luar perguruan tinggi. Bentuk penilaian mutu eksternal yang lain adalah penilaian yang berkaitan dengan akuntabilitas, pemberian izin, pemberian lisensi oleh badan tertentu.

(2)

perguruan tinggi yang akan diakreditasi yang diverifikasi dan divalidasi melalui kunjungan para pakar sejawat ke tempat kedudukan perguruan tinggi.

Akreditasi merupakan suatu proses dan hasil. Sebagai proses, akreditasi merupakan suatu upaya BAN-PT untuk menilai dan menentukan status mutu institusi perguruan tinggi berdasarkan standar mutu yang telah ditetapkan. Sebagai hasil, akreditasi merupakan status mutu perguruan tinggi yang diumumkan kepada masyarakat.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis akan membahas materi mengenai sistem akreditasi program studi dan institusi perguruan tinggi. Adapun di dalamnya penulis mendeskripsikan pengertian, tujuan, prinsip, standar akreditasi, dan prosedur yang sesuai dengan BAN-PT.

B. Pembahasan

1. Pengertian Akreditasi, Program Studi dan Institusi Perguruan Tinggi

Menurut PERMENDIKNAS Nomor 87 tahun 2014 tentang akreditasi program studi dan perguruan tinggi pasal 1 menyatakan Akreditasi adalah kegiatan penilaian untuk menentukan kelayakan Program Studi dan Perguruan Tinggi. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi. Akreditasi Program Studi adalah kegiatan penilaian untuk menentukan kelayakan Program Studi. Akreditasi Perguruan Tinggi adalah kegiatan penilaian untuk menentukan kelayakan Perguruan Tinggi. 1

Akreditasi merupakan penjaminan mutu eksternal untuk memutuskan apakah program atau institusi memenuhi standar mutu tertentu, baik dalam kontek standar minimum, standar mutu unggul, maupun standar berdasarkan tujuan lembaganya. Akreditasi merupakan proses dimana pemerintah atau lembaga swasta menilai mutu lembaga pendidikan tinggi sebagai suatu sistem keseluruhan, atau program tertentu

(3)

guna memberi pengakuan secara formal bahwa lembaga tersebut memenuhi kriteria standar minimual yang telah ditetapkan. 2

Akreditasi merupakan bentuk akuntablitas kepada publik yang dilakukan secara obyektif, adil, transparan, dan komprehensif dengan menggunakan instrumen dan kriteria yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan.3 Institusi perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi, yang kelembagaannya dapat berupa akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, atau universitas.4

Perguruan tinggi adalah intitusi yang didesikasikan untuk (1) menuasai, memanfaatkan, mendesiminasikan, mentransformasikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (ipteks) (2) mempelajari mengklarifikasikan dan melestarikan budaya, serta (3) meningkatkan mutu kehidupan masyarakat. Oleh karena itu perguruan tinggi sebagai lembaga melaksanakan fungsi Thridarma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta mengelola Ipteks. Untuk menopang dedikasi dan fungsi tersebut, perguruab tinggi harus mampu mengatur diri sendiri dalam upaya menngkatkan dan menjamin mutu secara terus menerus, baik masukan, proses maupun eluaran berbagai program dan layanan yang diberikan kepada masyarakat.

Dalam rangka mewujudkan akuntabilitas public, perguruan tinggi harus secara aktif membangun sistem penjaminan mutu internal. Untuk membuktikan bahwa sistem penjaminan internal telah dilaksanakan dengan baik dan benar, perguruan tinggi harus diakreditasi oleh lembaga penjamin mutu eksternal. Dengan sistim penjaminan mutu yang baik dan benar, perguruan tinggi akan mampu meningkatkan mutu, menegakan otonomi, dan mengembangkan diri sebagai institusi akademik dan kekuatan moral masyarakat secara berkelanjutan.

2 Uhar Suharsaputra, Manajemen Pendidikan Perguruan Tinggi: strategi mengadapi perubahan, (Bandung: PT Refika Aditama, 2015), halm 339

3 Lidwina Hana, Reduksi Peran Institusi Pendidikan Universitas Udayana Fakultas Sastra dan Budaya Program Studi Bahasa Inggris sebagai Perpanjangan Tangan Kum Kapitalis, Journal Studi Kultural (2016), vol 1, No 1, hlm 15.

(4)

Akreditasi institusi perguruan tinggi adalah proses evaluasi dan penilaian secara komprehensif atas komitmen perguruan tinggi terhadap mutu dan kapasitas penyelenggaran program tridarma perguruan tinggi, untuk menentukan kelayakan program dan satuan pendidikan. Komitmen tersebut dijabarkan ke dalam sejumlah standar akreditasi.5 Sedangkan Menurut Buku II Standar dan Prosedur Akreditasi Program Studi Sarjana, Standar akreditasi program studi sarjana mencakup komitmen program studi sarjana untuk memberikan layanan prima dan efektivitas pendidikan yang terdiri atas tujuh standar.6

2. Tujuan Akreditasi

1. Menentukan kelayakan Program Studi dan Perguruan Tinggi berdasarkan kriteria yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

2. Menjamin mutu Program Studi dan Perguruan Tinggi secara eksternal baik bidang akademik maupun non akademik untuk melindungi kepentingan mahasiswa dan masyarakat.

3. Mendorong peningkatan/perbaikan mutu pendidikan tinggi secara berkelanjutan

Pendidikan merupakan salah satu sasaran pokok pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pada kehidupan sekarang ini semua orang berkepentingan terhadap jalannya pendidikan karena pendidikan merupakan wadah pembinaan tenaga kerja, dapat untuk menambah lapangan pekerjaan, serta untuk memperoleh status tertentu dalam masyarakat.Dunia pendidikan sekarang ini dihadapkan pada tantangan kemajuan zaman. Dengan adanya kemajuan zaman ini, banyak aspek‐aspek kehidupan yang berubah dan bergeser. Oleh karena itu, mau tidak mau paradigma dan sistem pendidikan harus disesuaikan dengan tuntutan zaman. Tentu saja perubahan tersebut diharapkan dapat menuju pendidikan masa depan yang lebih baik.7 Oleh karena itu, dengan adanya sistem akreditasi diharapkan mampu menciptakan pendidikan yang bermutu untuk masa mendatang. Masa berlaku status akreditasi dan peringkat terakreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi adalah 5 (lima) tahun.

5 BAN-PT, AkreditasiInstitusi Perguruan Tinggi:Buku I: Naskah Akademik Akreditasi Institusi Perguruan Tingg, (Jakarta: 2007), hlm 3-4.

6 BAN-PT , Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi: Buku II Standard dan Prosedur, (Jakarta: 2011), hlm 3.

(5)

3. Prinsip Akreditasi

1. Independen; 2. Akurat; 3. Obyektif; 4. Transparan; 5. Akuntabel.

Dalam kaitan dengan akreditasi pendidikan di Indonesia, terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan sebagaimana tertuang dalam UU No 12 tahun 2012 pasal 55 sebagai berikut:

1. Akreditasi merupakan kegiatan penilaian sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan berdasarkan standar nasional pendidikan tinggi

2. Akreditasi bagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan untuk menentukan kelayakan program study dan perguruan tinggi atas dasar kriteria yang mengacu pada standar nasional perguruan tinggi.

3. Pemerintah membentuk badan akreditasi nasional perguruan tinggi untuk mengembangkan sistem akreditasi

4. Akreditasi perguruan tinggi dilakukan oleh badan akreditasi nasional perguruan tinggi.

5. Akreditasi program studi sebagai bentuk akuntabilitas public dilakukan oleh lembaga akreditasi mandiri

6. Lembaga akreditasi mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat 5 merupakan lembaga madiri bentukan pemerintah atau lembaga mandiri bentukan masyarakat yang diakui oleh pemerintah atas rekomendasi badan akreditasi nasional perguruan tinggi.

7. Lembaga akreditasi mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat 6 berdasarkan rumpun ilmu dan/atau cabang ilmu serta dapat berdasarkan kewilayahan.

8. Ketentuan lebih lanjut mengenai akreditasi sebagimana di maksud pada ayat 1, badan akreditasi nasional pendidikan peguruan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat 5 diatur dalam peraturan menteri.

Akreditasi dilakukan terhadap Program Studi dan Perguruan Tinggi berdasarkan interaksi antarstandar di dalam Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Peringkat terakreditasi program studi dan perguruan tinggi yaitu:

1. Terakreditasi baik, yaitu memenuhi Standar Nasional Pendidikan Tinggi

(6)

4. Standar Akreditasi

Standar akreditasi adalah tolok ukur yang harus dipenuhi oleh perguruan tinggi. Standar akreditasi terdiri atas beberapa parameter (indicator kunci) yang dapat digunakan sebagai dasar (1) penyajian data dan infomasi mengenai kinerja, keadaan dan perangkat kependidikan perguruan tinggi, yang dituangkan dalam instrument akreditasi, (2) evaluasi dan penlaian mutu kinerja keadaan, keadaan dan perangkat kependidikan perguruan tinggi, (3) penetapan kelayakan perguruan tinggi untuk menyelenggarakan program-programnya, dan (4) perumusan rekomendasi perbaikan dan pembinaan mutu perguruan tinggi programnya; dan (4) perumusan rekomendasi perbaikan dan pembinaan mutu perguruan tinggi. 8

Evaluasi dan penilaian dalam rangka akreditasi program studi sarjana dilakukan melalui peer review oleh tim asesor yang memahami hakikat penyelenggaraan program studi sarjana. Tim asesor dimaksud terdiri atas pakar-pakar yang berpengalaman dari berbagai bidang keahlian, dan praktisi yang menguasai pelaksanaan pengelolaan program studi. Semua program studi sarjana akan diakreditasi secara berkala. Akreditasi dilakukan oleh BAN-PT program studi sarjana negeri dan swasta yang dapat berbentuk universitas, institute, dan sekolah tinggi. langkah tersebut berlaku juga untuk program pacasarjana. Dalam implementasi akreditasi perguruan tinggi, BAN-PT menentukan standar-standar yang harus dipenuhi ole setiap perguruan tinggi. standar akreditasi program studi sarjana, dan juga pascasarjana mencakup komitmen program studi sarjana untuk memberikan layanan prima dan efektivitas pendidikan yang terdiri atas tujuh standar seperti:

1. Standar 1: visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi pencapaian

2. Standar 2: tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu 3. Standar 3: mahasiswa dan lulusan

4. Standar 4: sumber daya manusia

5. Standar 5: kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik

6. Standar 6: pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi

7. Standar 7: penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dan kerjasama

(7)

Standar-standar tersebut menggambarkan suatu proses organisasi pendidikan tinggi yang mencakup input, proses dan output/outcame, sehingga mutu perguruan tinggi dilihat dari keseluruhan dalam melaksanakan kewajibannya yaitu Tridharma perguruan tinggi. core business perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan tidak bisa dilakukan dengan efektif tanpa dukungan dari aspek organisasi dan manajemen, sehingga pengintegrasian semua itu dalam suatu kesatuan menjadi hal penting dalam penjaminan mutu pendidikan tinggi di suatu perguruan tinggi berjalan dengan efektif dalam mewujudkan visi, melaksanakan visi serta mencapai tujuan yang telah ditetapkannya.

5. Prosedur Akreditasi

BAN-PT merupakan badan nonstruktural di lingkungan Kementerian dan bertanggung jawab kepada Menteri. BAN-PT memiliki kemandirian dalam melakukan akreditasi Perguruan Tinggi. Adapun tugas dan wewenang BAN-PT yaitu9:

a. Mengembangkan sistem akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi selaras dengan kebijakan pengembangan pendidikan tinggi;

b. Menyusun dan menetapkan instrumen akreditasi Perguruan Tinggi berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

c. Melakukan akreditasi Perguruan Tinggi;

d. Menerbitkan, mengubah, atau mencabut keputusan tentang status akreditasi dan peringkat terakreditasi Perguruan Tinggi;

e. Memeriksa, melakukan uji kebenaran, dan memutuskan keberatan yang diajukan atas status akreditasi dan/atau peringkat terakreditasi Perguruan Tinggi;

f. Membangun dan mengembangkan jejaring dengan pemangku kepentingan baik di tingkat nasional maupun internasional;

Evaluasi dan penilaian dalam rangka akreditasi institusi perguruan tinggi dilakukan melalui peer review oleh tim asesor yang memahami hakekat penyelenggaraan perguruan tinggi. Tim asesor dimaksud terdiri atas pakarpakar yang berpengalaman dari berbagai bidang keahlian, dan praktisi yang menguasai

(8)

pelaksanaan pengelolaan perguruan tiggi. Semua perguruan tinggi akan diakreditasi secara berkala. Akreditasi dilakukan oleh BAN-PT terhadap perguruan tinggi negeri dan swasta yang dapat berbentuk universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik, dan akademi. Akreditasi dilakukan melalui prosedur sebagai berikut.

1. BAN-PT memberitahu perguruan tinggi mengenai prosedur pelaksanaan akreditasi institusi.

2. Perguruan tinggi mengajukan permohonan kepada BAN-PT untuk diakreditasi dengan melampirkan persyaratan eligibilitas yaitu:

3. SK Pendirian Institusi PT a. AD/ART atau Statuta. b. Renstra/RIP/RJP

c. Sistem Penjaminan Mutu dan laporan hasil evaluasi-diri institusi. d. Laporan monitoring dan evaluasi institusi.

e. Informasi tentang izin operasional program studi. f. Informasi tentang alokasi dana untuk penjaminan mutu.

g. Informasi tentang jumlah seluruh program studi dan jumlah program studi yang masih nterakteditasi.

4. BAN-PT mengkaji permohonan dan laporan hasil evaluasi-diri berdasarkan persyaratan awal (elijibilitas).

5. Jika telah memenuhi persyaratan awal, BAN-PT mengirimkan instrumen akreditasi kepada institusi terkait setelah rangkuman hasil evaluasi-diri dinilai memenuhi syarat.

6. Perguruan tinggi menyusun portofolio sesuai dengan cara yang dituangkan dalam Pedoman Penyusunan Portofolio Institusi Perguruan Tinggi.

7. Perguruan tinggi mengirimkan portofolio tersebut beserta lampiran lampirannya kepada BAN-PT.

8. BAN-PT memverifikasi kelengkapan portofolio tersebut.

(9)

10. Setiap asesor secara mandiri menilai portofolio (asesmen kecukupan) selama satu bulan di tempat masing-masing.

11. BAN-PT mengundang tim asesor untuk mendiskusikan dan menyepakati hasil penilaian dokumen. Hasil kesepakatan digunakan sebagai bahan asesmen lapang. 12. Tim asesor melakukan asesmen lapang ke lokasi perguruan tinggi selama 3 atau 5

hari.

13. Tim asesor melaporkan hasil asesmen lapang kepada BAN-PT paling lama seminggu setelah asesmen lapang.

14. BAN-PT memvalidasi laporan tim asesor.

15. BAN-PT menetapkan hasil akreditasi pergutuan tinggi.

16. BAN-PT mengumumkan hasil akreditasi kepada masyarakat luas, menginformasikan hasil keputusan kepada asesor yang terkait, dan menyampaikan sertifikat akreditasi kepada pergutuan tinggi yang bersangkutan. 10 17. BAN-PT menerima dan menanggapikeluhan dan pengaduan dari masyarakat,

untuk mendukung transparansi dan akuntabilitas, baik dalam proses maupun hasil penilaian.

Untuk menjamin kebenaran dari dokumen akreditasi yang dilakukan, pelaporan mengenai data kinerja perguruan tinggi harus dilakukan dan akan menjadi bagian yang termasuk dalam pangkalan data perguruan tinggi (PDPT), yang pada pasal 56 UU No 12 tahun 2012 dikemukakan sebagai berikut:

1. Pangkalan data perguruan tinggi merupakan kumpulan data penyelenggaraan pendidikan tinggi seluruh perguruan tinggi yang terintegrasi secara nasional 2. Pangkalan data pendidikan tinggi sebagaimana simaksud pada ayat 1 berfungsi

sebagai sumber informasi bagi:

a. lembaga akreditasi untuk melakukan akreditasi program studi dan perguruan tinggi.

b. pemerintah, untuk melakukan pengaturan, perencanaan, pengawasan, pemantauan, dan evaluasi serta pembinaan dan koordinasi program studi dan perguruan tinggi

c. masyarakat, untuk mengetahui kinerja program studi dan perguruan tinggi.

(10)

3. pangkalan data perguruan tinggi dikembangkan dan dikelola oleh kementrian atau dikelola oleh lembaga yang ditunjuk oleh kementrian.

4. Penyelenggaraan perguruan tinggi wajib menyampaikan data dan informasi penyelenggaraan perguruan tinggi serta memastikan kebenaran dan ketepatannya.

Akreditasi umumnya melibatkan tiga langkah dengan aktivitas-aktivitas spesifik, yaitu:

1. Self evaluation process conducted by the faculty, the administrator, and the staff of the institution or academic programme, resulting in report that takes as is reference the set of standards and criteria of the accrediting body.

2. A study visit conducted by a team of peers selescted by the accrediting organization, which reviews the evidence, visits the premises, and interviewa the academic and administrative staff, resulting in an assessment report, including a recommendation to the commission of the accrediting body.

3. Examination by the commission of the evidence and recommendation on the basic of the given set of criteria concerning quality and resulting in a final judgment and te communication of the formal sdecision of the institution and other constituencies, if appropriate.

Proses penilaian diri, studi lapangan dan pengujian oleh komisi merupakan kegiatan yang dilakukan dalam akreditasi. Penilaian diri dilakukan dengan mendokumentasikan apa yang direncanakan serta yang dilakukan dalam melaksanakan proses pendidikan, kemudian dilakukan penilaian lapangan untuk menjamin kesesuaian apa yang terjadi dengan apa yang dilaporkan dalam dokumen, untuk kemudian dilakukan penilaian akan keadaan mutu perguruan tinggi berdasarkan seluruh langkah tersebut. 11

Akreditasi di IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Sejarah IAIN Syekh Nurjati Cirebon tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan Umat Islam Indonesia khususnya mereka yang ada di Cirebon. Situasi sosial politik Bangsa Indonesia pada awal tahun 1960-an yang diwarnai oleh berkembangnya faham komunis (PKI), telah mendorong Umat Islam untuk menjadikan lembaga pendidikan sebagai salah satu medan perjuangan mereka.

(11)

Dilandasi semangat untuk mencetak sarjana Muslim Pejuang, maka pada awal tahun 1960-an para aktivis Muslim yang tergabung dalam Forum Islamic Study Club (ISC) Cirebon mendirikan Lembaga Pendidikan Islam Tingkat Tinggi yang kemudian diberi nama Universitas Islam Syarif Hidayatullah (UNISHA) di bawah binaan Yayasan Pendidikan Tinggi Islam Syarif Hidayatullah.

Pada tanggal 12 Agustus 1965, salah satu dari tiga Fakultas di lingkungan UNISHA, yaitu fakultas Agama, dinegerikan dan diresmikan menjadi Fakultas Tarbiyah IAIN “Al-Jami’ah” Syarif Hidayatullah Jakarta Cabang Cirebon. Sedangkan dua fakultas lainnya yakni Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi menjadi cabang dari Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Atas dasar itulah maka tanggal 12 Agustus 1965 dijadikan sebagai hari jadi IAIN Cirebon.

Dalam perkembangan berikutnya, IAIN Cirebon sempat membuka Fakultas Ushuluddin yang diresmikan pada tahun 1967. Namun, karena kebijakan pemerintah menghendaki adanya rasionalisasi, maka pada tahun 1974 fakultas tersebut ditutup kembali. Kemudian sejalan dengan kebijakan itu pula, pada tanggal 15 Maret 1976 Fakultas Tarbiyah IAIN Cirebon dialihkan pembinaannya ke IAIN Sunan Gunung Djati Bandung, sampai akhirnya beralih status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Cirebon pada tahun 1997, sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor: 11/1997 tanggal 21 Maret 1997.

Meskipun alih status dari Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Gunung Djati Bandung Cirebon terjadi pada tanggal 21 Maret 1997, hari kelahiran STAIN Cirebon ditetapkan pada tanggal 12 Agustus 1965, yaitu tanggal diresmikannya Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta Cabang Cirebon.

Adapun visi, misi dan tujuan Iain Syekh Nurjati Cirebon, sebagai berikut:

1. Visi

IAIN Syekh Nurjati Cirebon sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan peradaban islam, dan pusat pembinaa akhlak karimah.

(12)

a. Membina mahasiswa muslim yang memiliki kemantapan akidah dan kemantapan spiritual , keluasan ilmu dan profesionalitas yang tinggi.

b. Melahirkan lulusan yang berkualitas tinggi, beriman dan berakhlak mulia, berilmu pengetahuan luas dan selalu mengabdi bagi kepentingan masyarakat.

c. Mentransformasikan pencerahan nilai-nilai Islam bagi masyarakat luas.

d. Mengembangkan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat secara inovatif, obyektif dan dinamis sesuai dengan tuntutan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

3. Tujuan

a. Menyiapkan peserta didik menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan pengembangan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan Agama Islam , IPTEK dan seni yang bernafaskan Islam.

b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan Islam, IPTEK dan seni yang bernafaskan islam serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

Adapun Daftar akreditasi jurusan Intitut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon

N o

Jurusan Akreditasi

1 Ahwal Al-syaksiyah B

2 Bimbingan dan konseling islam C

3 Filsafat Agama B

4 Ilmu Alqur’an dan tafsir B

5 Komunikasi dan Penyiaran Islam B

6 Muamalah B

7 Pendidikan Agama Islam B

8 Pendidikan Bahasa Arab B

9 Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah

C

10 Pendidikan guru Raudahtul Atfal C

11 Pengembangan Masyarakat Islam C

12 Perbankan Syari’ah C

13 Sejarah Kebudayaan Islam B

(13)

15 Tadris Biologi B

16 Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial B

17 Tadris Matematika B

Akreditasi di IAIN Syekh Nurjati terbaru dilaksanakan pada 20 Maret 2016 Tim Assesor BAN-PT kegiatan Visitasi dan Akreditasi Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Syekh Nurjati Cirebon Tahun 2016 telah selesai dilaksanakan. Serangkaian kegiatan Visitasi dan Akreditasi yang dilaksanakan, Tim Assesor BAN-PT menyampaikan Expose hasil akhir kegiatan Visitasi dan Akreditasi Jurusan PAI FITK Tahun 2016 diforum, yang dihadiri dari Dekan FITK, Wadek I,II,III FITK, Ketua LPM, Tim Gusus Mutu, Dosen serta Staff Jurusan PAI FITK. Dalam hal ini Tim Assesor BAN-PT Nurlena Rifai, Dra., MA., Ph.D dan Syamsun Ni’am, DR., M. Ag menyerahkan berkas berita acara hasil akhir kegiatan Visitasi dan Akreditasi Jurusan PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Tahun 2016 masing-masing kepada Dekan FITK Dr. Ilman Nafi’a, M. Ag dan Ketua Jurusan PAI FITK Dr. H. Suteja, M. Ag.

C. Simpulan

Akreditasi adalah kegiatan penilaian untuk menentukan kelayakan Program Studi dan Perguruan Tinggi. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi. Akreditasi Program Studi adalah kegiatan penilaian untuk menentukan kelayakan Program Studi. Akreditasi Perguruan Tinggi adalah kegiatan penilaian untuk menentukan kelayakan Perguruan Tinggi

(14)

Daftar Pustaka

BAN-PT, AkreditasiInstitusi Perguruan Tinggi:Buku I: Naskah Akademik Akreditasi Institusi Perguruan Tingg, (Jakarta: 2007)

BAN-PT , Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi: Buku II Standard dan Prosedur, (Jakarta: 2011)

Uhar Suharsaputra. (2015) Manajemen Pendidikan Perguruan Tinggi: strategi mengadapi perubahan. Bandung: PT Refika Aditama

Syahrizal Abbas. (2008). Manajemen Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana

Lidwina Hana, Reduksi Peran Institusi Pendidikan Universitas Udayana Fakultas Sastra dan Budaya Program Studi Bahasa Inggris sebagai Perpanjangan Tangan Kum Kapitalis, Journal Studi Kultural (2016), vol 1, No 1

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republic Indonesia nomor 87 tahun 2014

(15)

Ali Muhson, dkk, Analisis Relevansi Lulusan perguruan tinggi dengan dunia kerja. Jurnal Economia. Volume 8 no 1, april 2012

Lampiran

(16)

Referensi

Dokumen terkait

UMTUK PERENCANAAN PRODUKSI DAN PERSEDIAAN.. PADA INDUSTRI PULP DAN

BA hasil Musrenbang Nagari ttg Kesepakatan Rancangan RKP Nagari a.Wali Nagari mengarahkan perbaikan Rancangan RKP utk diperbaiki oleh TIM Penyusun RKP sesuai hasil

1) Tuntunan yang berkaitan dengan keimanan/akidah, yaitu ketetapan yang berkaitan dengan iman kepada Allah SWT, malaikat-malaikat, kitab-kitab, rasul-rasul, hari akhir,

Instrumen teknologi laser yang digunakan sebagai pembanding adalah Geomax Zoom 300 (Terrestrial Laser Scanner) dan Gowin TKS-202 (Electronic Total Station) serta GPS Geodetik untuk

Engku Nur Alia Syahirah Binti Engku Mohd Adlin A502.. Fairuz Attirah Binti Abdul Malek

Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berfikir diatas maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode pembelajaran Jigsaw II

Sebab itu, untuk pengertian modern yang tidak ada dalam bahasa Indonesia, lebih baik mengambil kata modern yang internasional, yang berpokok pada bahasa Yunani,

Jika dibandingkan dengan hasil perhitungan (lihat gambar 4.15), koordinasi antara MCCB 400 A dengan sekring 8 A tipe K, sudah memenuhi standar pengaman trafo, tetapi jika